STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN MA RI NO. 396 K/Pdt/2009 TENTANG PEMBEBASAN DARI PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH DALAM PERJANJIAN KREDIT DIHUBUNGKAN DENGAN UU NO. 4 TAHUN 1996.

STUDI KASUS TERHADAP PUTUSAN MA RI NO. 396 K/Pdt/2009
TENTANG PEMBEBASAN DARI PEMBEBANAN HAK TANGGUNGAN
ATAS TANAH DALAM PERJANJIAN KREDIT DIHUBUNGKAN DENGAN
UU NO. 4 TAHUN 1996
ACHMAD RAMDHAN
110113080089
Dalam Putusan No. 396 K/PDT/2009, MA RI menguatkan putusanputusan pengadilan sebelumnya yang membebaskan tanah milik Limar
Maryadi dari pembebanan Hak Tanggungan pada perjanjian kredit antara
Budiman dan Bank Mandiri. Sedangkan menurut Pasal 18 ayat 1 UU No. 4
Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan menyatakan hapusnya Hak
Tanggungan karena hapusnya utang yang dijamin dengan Hak
Tanggungan, dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak
Tanggungan, pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan
peringkat oleh Ketua Pengadilan Negeri dan hapusnya hak atas tanah yang
dibebani Hak Tanggungan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meneliti
akibat hukum dari pembebanan Hak Tanggungan terhadap sertifikat Hak
Milik (SHM) No. 691 oleh pihak yang bukan pemilik dan tinjauan terhadap
Putusan MA RI No. 396 K/PDT/2009 yang menguatkan putusan-putusan
pengadilan sebelumnya dengan membebaskan tanah Hak Milik Limar
Maryadi dari pembebanan hak tanggungan dalam perjanjian kredit antara
Bank Mandiri dan Budiman.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Metode Penelitian Hukum dengan pendekatan Yuridis Normatif dimana UU
No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan dikonsepkan sebagai hukum
tertulis yang mengatur mengenai tata cara pembebanan Hak Tanggungan
pada perjanjian yang menimbulkan utang. Penelitian ini bersifat Deskriptif
Analitis yaitu menggambarkan yaitu menggambarkan mengenai
permasalahan pembebanan Hak Tanggungan atas tanah yang dimiliki oleh
orang lain.
Hasil pembahasan dari studi kasus terhadap putusan MA RI No. 396
K/Pdt/2009 tentang pembebasan dari pembebanan Hak Tanggungan atas
tanah dalam perjanjian kredit dihubungkan dengan UU No. 4 Tahun 1996
adalah bahwa akibat hukum yang timbul berupa penguasaan Bank Mandiri
atas Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 691 selaku kreditor dan sewaktu-waktu
Bank Mandiri berhak untuk melakukan eksekusi hak tanggungan apabila
Budiman tidak melunasi pinjaman kredit walaupun sertifikat tanah tersebut
bukan milik Budiman. Putusan Mahkamah Agung RI No. 396 K/PDT/2009
telah sesuai dengan UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan
dikarenakan Pasal 8 ayat (2) UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak
Tanggungan mewajibkan objek hak tanggungan harus sudah dimiliki
Pemegang Hak Tanggungan dan Bank Mandiri tidak menerapkan prinsip

kehati-hatian sebagai pengamanan terhadap cukup tidaknya jaminan yang
diberikan Budiman dalam perjanjian kredit.
iv