Kedudukan kreditor pemegang Hak Tanggungan Atas Hak Guna Bangunan Yang Masa Berlakunya Habis Ditinjau Dari UU No. 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah.

KEDUDUKAN KREDITOR PEMEGANG HAK TANGGUNGAN ATAS
HAK GUNA BANGUNAN YANG MASA BERLAKUNYA HABIS
DITINJAU DARI UNDANG - UNDANG NOMOR 4 TAHUN 1996
TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA –
BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH DAN PERATURAN
PERUNDANG – UNDANGAN TERKAIT LAINNYA
M. Farhan Hermawan
110110110440

ABSTRAK

Dana dan permodalan adalah sesuatu yang mutlak bagi dunia
usaha. Dana dapat diperoleh berupa modal atau utang. Di dalam setiap
kredit selalu diperlukan jaminan atau anggunan. Adapun jaminan yang
dapat diberikan berbentuk benda tidak bergerak (tetap), misalnya tanah,
rumah, dan bangunan lainnya yang berfungsi sebagai keamanan bagi
modal yang diberikan kreditur . lahirlah Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 1996 yang mengatur Hak Tanggungan atas
tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah yang
selanjutnya disebut dengan UUHT. Hapusnya Hak Guna Bangunan atas
tanah Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 UUHT

mengakibatkan tanahnya menjadi tanah Negara. Prinsipnya adalah jika
Hak Guna Bangunan Habis dan masih diperpanjang maka Hak
Tanggungan masih melekat, tetapi jika Hak Guna Bangunan habis dan
tidak diperpanjang maka Hak Tanggungan juga hapus yang tentu
berpengaruh terhadap kedudukan kreditor .
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif
yaitu metode yang menitikberatkan penelitian terhadap data kepustakaan,
atau disebut dengan data sekunder untuk mengkaji permasalahan dan
menemukan hukumnya
Berdasarkan hasil penelitian , dapat diketahui bahwa apabila hak
Tanggungan hapus dan tidak diperpanjang maka kedudukan kreditor akan
lemah dan sama dengan yang lainnya yang tidak mempunyai hak untuk
didahulukan pembayarannya dan berkedudukan sebagai kreditor
konkuren. Tindakan hukum yang dapat dilakukan kreditor dalam
melaksanakan eksekusi Hak Tanggungan apabila debitor cidera janji yaitu
dengan cara jalur non litigasi seperti penjadwalan kembali, persyaratan
kembali, penataan kembali. Apabila tidak ditemukan penyelesaian maka
dapat ditempuh dengan prosedur hukum antara lain melalui badan

peradilan dengan mengajukan gugatan perkara perdata biasa dengan

dasar gugatan wanprestasi .

THE POSITIONS OF CREDITOR HOLDERS SECURITY RIGHTS ON
BUILDING RIGHTS EXPIRED BASED ON THE LAW OF THE
REPUBLIC INDONESIA NUMBER 4 OF 1996 REGULATING THE
MORTGAGE ON LAND AND OBJECTS RELATING TO SOIL AND
OTHER RELATED REGULATION
M. Farhan Hermawan
110110110440

ABSTRACT

Funds and capital is something that is absolutely necessary for the
business world. Funds may be obtained in the form of capital or debt. In
every loan is always necessary guarantees or collateral. The guarantee
can be given the form of immovable (fixed), such as land, houses, and
other buildings that serves as security for the capital provided creditors.
born the Law of the Republic of Indonesia Number 4 of 1996 regulating
the Mortgage on land and objects related to the land hereinafter referred
to UUHT. Voidance Broking on State lands as referred to in Article 35

UUHT lead to land into state land. The principle is that if Broking Out and
still extended, the Mortgage still attached, but if Broking expired and is not
extended, Encumbrance also delete that would affect the position of
creditors.
The method used in this research is normative juridical method that
emphasizes research on literature data, or so-called secondary data to
assess the problem and find a legal
Based on this research, it is known that if the right to remove
dependents and not extended, the position of creditors will be weak and
with the others who do not have the right to precedence payment or
commonly referred to as concurrent creditors. Legal action that can be
done in carrying out the execution creditor if the debtor Mortgage breach
of contract by way of non-litigation lines such as rescheduling, re
requirements, realignment. If not found, the settlement can be reached
with the legal procedures, among others through a judicial body with
ordinary civil lawsuits filed on the basis of tort lawsuit.