POTRET PETANI PADI DI LAHAN TIDUR KOTA (Studi Kasus pada Kelompok Tani Suka Mulya, Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur).

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1

Objek dan Tempat Penelitian
Objek yang diteliti pada penelitian ini adalah profil dan kendala petani padi

yang memanfaatkan lahan tidur di perkotaan yang tergabung dalam Kelompok Tani
Suka Mulya. Petani padi dalam Kelompok Tani Suka Mulya dipilih sebagai objek
karena Kelompok Tani Suka Mulya merupakan kelompok tani yang paling aktif di
lokasi penelitian.
Lokasi penelitian berada di Kelurahan Cakung Timur, Kecamatan Cakung,
Jakarta Timur. Pengambilan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive)
dengan pertimbangan Kelurahan Cakung Timur merupakan kelurahan yang memiliki
luas lahan sawah yang luas dibandingkan dengan kelurahan lainnya berdasarkan
rekomendasi dari Dinas Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta.

3.2

Desain dan Teknik Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain kualitatif. Desain penelitian

kualitatif dinamakan sebagai metode baru karena popularitasnya belum lama,
dinamakan metode postpositivistik karena berlandaskan pada filsafat postpositivisme
(Sugiyono, 2011). Desain ini disebut juga sebagai metode artistik karena proses
penelitian lebih bersifat seni (kurang terpola) dan disebut metode interpretive karena
data hasil penelitian lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang
42

43

ditemukan di lapangan menjadi hipotesis atau teori. Data penelitian pada desain
kualitatif lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di
lapangan.
Teknik penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah studi kasus, yang
merupakan penelitian yang rinci mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu
tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh. Menurut Vredenbregt (1987),
studi kasus adalah suatu pendekatan yang bertujuan untuk mempertahankan keutuhan
dari objek, artinya data yang dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari
sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi yang tujuannya adalah untuk

mengembangkan pengetahuan yang mendalam mengenai objek penelitian yang
berarti bahwa studi kasus dikategorikan sebagai penelitian yang eksploratif dan
deskriptif.

3.3

Definisi Variabel
Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dibuat, maka konsep yang diteliti

adalah profil petani dan kendala petani dalam memanfaatkan lahan tidur. Konsep
tersebut dijabarkan menjadi variabel sehingga mendapatkan persamaan persepsi dan
penafsiran dalam memahami hasil penelitian. Variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Profil Petani yang Memanfaatkan Lahan Tidur
Konsep ini akan membahas secara deskriptif bagaimana profil yang
melakukan usaha tani dengan memanfaatkan lahan tidur, dilihat dari :

44

a) Aspek demografi petani yang terdiri atas usia, pendidikan, asal daerah, lama

tinggal dan pengalaman usaha tani. Usia dinyatakan dalam tahun. Pendidikan
yang dimaksud adalah lamanya pendidikan formal yang pernah dijalani oleh
petani. Asal daerah adalah tempat petani dilahirkan, sedangkan lama tinggal
adalah lama tinggal petani di Jakarta yang dinyatakan dalam satuan tahun.
Pengalaman usaha tani adalah pengalaman petani dalam melakukan usaha tani
sebelumnya dan saat ini yang dinyatakan dalam tahun.
b) Aspek penguasaan aset yang terdiri atas luas lahan, penguasaan lahan dan
kepemilikan lahan. Luas lahan adalah luas lahan tidur yang dikelola petani
yang dinyatakan dalam satuan hektar. Penguasaan lahan meliputi hubungan
antara individu (perseorangan), badan hukum ataupun masyarakat sebagai
suatu kolektivitas atau masyarakat hukum dengan tanah yang mengakibatkan
hak-hak dan kewajiban terhadap tanah. Bentuk penguasaan lahan dapat
berlangsung secara terus menerus dan dapat pula bersifat sementara.
Sedangkan kepemilikan lahan adalah kepemilikan lahan awal dan saat ini
yang dibagi menjadi perorangan, kolektif, dan kooperatif.
c) Aspek ketenagakerjaan yang terdiri atas pekerjaan primer dan pekerjaan
sekunder. Pekerjaan primer adalah pekerjaan utama yang dilakukan petani.
Sedangkan pekerjaan sekunder merupakan pekerjaan lain yang dilakukan
petani di luar dari pekerjaan primer. Pekerjaan primer dan pekerjaan sekunder
ini dapat dibedakan dari besarnya pendapatan yang diperoleh petani dan

curahan waktu kerja petani.

45

d) Motivasi yang dibagi menjadi motivasi ekonomi dan motivasi sosial. Motivasi
ekonomi, dilihat dari pendapatan yang diperoleh petani dalam memanfaatkan
lahan tidur lebih menguntungkan atau tidak dibandingkan dengan usaha yang
pernah petani lakukan. Motivasi sosial, terdiri atas pengaruh eksternal dan
internal. Pengaruh eksternal ini yaitu faktor penarik lingkungan sekitar petani
yang menyebabkan petani melakukan usaha tani di lahan tidur. Sedangkan,
pengaruh internal adalah faktor pendorong petani yang berasal dari dalam
pribadi petani untuk melakukan usaha tani di lahan tidur.
2. Kendala yang Dihadapi Petani dalam Memanfaatkan Lahan Tidur
Konsep ini akan mendeskripsikan kendala-kendala yang dihadapi oleh petani
dalam memanfaatkan lahan tidur ditinjau dari beberapa aspek, diantaranya
sebagai berikut.
a) Aspek ekonomi, yang terdiri atas sumber modal dan akses dalam perolehan
modal. Sumber modal ini yaitu modal yang digunakan oleh petani dalam
melakukan usaha tani di lahan tidur yang berasal dari pribadi atau pinjaman.
Sedangkan akses perolehan modal adalah cara petani mendapatkan modal ini

sulit atau mudah.
b) Aspek teknis, yang terdiri atas akses perolehan sarana produksi pertanian,
penerapan teknologi dan sistem pemasaran. Akses perolehan sarana produksi
adalah akses petani dalam mendapatkan input pertanian berupa bibit, pupuk
maupun pestisida. Sedangkan penerapan teknologi adalah kemampuan petani
dalam mengaplikasikan teknologi. Sistem pemasaran adalah cara petani untuk

46

menjual hasil panennya dibagi menjadi dua, dijual langsung atau dijual
melalui tengkulak.
c) Aspek sosial, yang terdiri atas strategi usaha tani yang dilakukan petani dalam
mengelola lahan tidur. Strategi usaha tani ini merupakan cara yang dilakukan
petani apabila lahan tidur yang petani kelola diambil kembali oleh pemilik
lahan. Strategi usaha tani ini dilakukan untuk mencegah kemungkinan
terjadinya konflik antara pemilik lahan dengan petani.

3.4

Sumber Data dan Cara Menentukan Data


3.4.1

Sumber Data
Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Data

primer diperoleh dengan mengumpulkan data secara langsung kepada narasumber
dan informan di tempat penelitian. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi
pustaka yang terkait dengan penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari :
1) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari narasumber,
yaitu petani padi yang memanfaatkan lahan tidur menjadi lahan pertanian
yang tergabung dalam kelompok tani Suka Mulya di Kelurahan Cakung
Timur, Jakarta Timur. Selain itu, data primer juga diperoleh dari informan
terkait yang tidak berlaku sebagai objek penelitian.

47

2) Data sekunder merupakan data pelengkap dari data primer yang diperoleh dari
studi pustaka dan laporan penelitian yang berhubungan dengan penelitian baik

berupa catatan ataupun dokumen.

3.4.2

Cara Menentukan Data
Cara penentuan data dilakukan secara purposive. Penentuan data secara

purposive adalah teknik penentuan data dengan pertimbangan tertentu. Sampel pada

penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber,
partisipan atau informan (Sugiyono, 2011). Narasumber dalam penelitian ini adalah
petani padi yang melakukan usaha tani di lahan tidur dan tergabung dalam kelompok
tani Suka Mulya. Jumlah narasumber dalam penelitian ini adalah enam orang petani.
Petani yang dijadikan narasumber ini adalah petani yang berdomisili di sekitar lahan
tidur yang mengetahui kondisi lahan dari dulu sampai sekarang. Selain itu, peneliti
juga melengkapi informasi yang diperoleh dari informan di luar objek penelitian
seperti Suku Dinas Pertanian dan Kehutanan Jakarta Timur, dan Ketua Gapoktan.

3.5


Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik

triangulasi. Teknik triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak
(Sugiyono, 2011). Menurut Susan Stainback (1988) dalam Sugiyono (2011), tujuan

48

dari triangulasi bukan untuk mencari kebenaran fenomena, tetapi lebih pada
peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.

3.6

Rancangan Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki

lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan. Namun, dalam
penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan selama proses di lapangan

bersamaan dengan pengumpulan data (Sugiyono, 2011).
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
Analisis deskriptif ini diharapkan dapat menjelaskan dan menguraikan jawaban atas
identifikasi masalah yang ada, yaitu mengenai pemanfaatan lahan tidur oleh petani
padi yang tergabung dalam Kelompok Tani Sukamulya di Kelurahan Cakung Timur.
Sedangkan untuk mengetahui pendapatan usaha tani dari petani padi yang
memanfaatkan lahan tidur dianalisis dengan menggunakan konsep pendapatan petani
sebagai pengelola yang terdiri atas analisis biaya, penerimaan, dan
usahatani dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Biaya usaha tani dihitung dengan rumus
TC = TFC + TVC
Keterangan: TC

= Biaya Produksi Total/Total Cost (Rp)

TFC

= Biaya Tetap/Total Fixed Cost (Rp)

TVC


= Biaya Variabel/Total Variable Cost (Rp)

pendapatan

49

2. Penerimaan usaha tani

Keterangan:

R

= Penerimaan/Revenue (Rp)

Q

= Hasil Produksi/Quantity (kg)

P


= Harga Jual/Price (Rp/kg)

3. Pendapatan usaha tani

Keterangan:

3.7

π

= Keuntungan usahatani (Rp)

TR

= Penerimaan Total/Total Revenue (Rp)

TC

= Biaya Total/Total Cost (Rp)

Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap seperti yang tersaji pada Tabel

3. berikut.
Tabel 3. Jadwal Penelitian
No.

Fase-fase Penelitian

Perkiraan Lamanya Waktu
(hari/minggu/bulan)

1.
2.
3.
4.

Persiapan
Pengumpulan data
Pengolahan data
Penulisan skripsi

Januari – Februari 2012
Maret – April 2012
April 2012
April-Mei 2012