Fakultas Pertanian Berinovasi.

[(OMPAS
1

2

17

Senin o
:J
4

18

OJan

19
8hb

20
OMar


Selasa .
5

6
21
OApr

o Kamiso Jumato
Rabu
7
22
OMei

8

10

9

23

OJun

24

25
OJul

Sabtu

CiJ)

12

OAgs

OSep

26

',4


13
27

29

28
OOkt

ONov

Fakultas Pertanian
Berinovasi
Meningkatkan Minat Calon Mahasiswa Baru
JAKARTA, KOMPAS -'--Sejumlah fakultas
pertanian melakukan berbagai inovasi untuk
meningkatkan minat calon mahasiswa memasuki
fakultas tersebut. Inovasi ini untuk mengatasi
kecenderungan terus menurunnya minat calon
mahasiswa mendaftar ke fakultas pertanian.

Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran, Bandung, misalnya,
mengubah filosofi target sasaran
keilmuannya mulai 2008. Lulusan pertanian diharapkan tidak
lagi menjadi ahIi spesialis yang
mencari kerja, mclainkan wirausaha mandiri. Karena itu, penjurusannya pun disederhanakan
atau dibuat generalis menjadi jurusan Agroteknologi dan Agribisnis.
"Sekarang S-1pertanian dibuat
generalis," ujar Rektor Unpad
Ganjar Kurnia yang juga guru
besar sosial ekonomi pertanian,
Selasa (10/2). Para lulusan pun
juga dibekali dengan ilmu kewirausahaan untuk menanamkan
kemauan mengembangkan usaha tani secara mandiri.
Fakultas Pertanian Universitas
Brawijaya, Malang, juga berubah.
Sejak 2008 di fakuitas tersebut
melebur tujuh program studi
menjadi hanya dua program
studi, yaitu Agroekoteknologi


dan Agribisnis. "Kurikulum juga
berubah sehingga lulusannya bisa
lebih mandiri," kata Dekan Fakultas Pertanian Unbraw Didik
Suprayogo.
Rombak kurikulum
Fakultas Pertanian Universitas
Hasanuddin, Makassar, sejak
2008 juga merombak kurikulum
dan hasilnya langsung kelihatan,
berupa naiknya jumlah peminat.
"Perombakan itu meliputi
penggabungan sejumlah program studi, memberikan pendidikan kewirausahaan, bahasa
lnggris, dan keterampilan komputer," kata Dekan Fakultas Pertanian Unhas Prof Mursalim.
lnovasi berupa restrukturisasi
program studi juga dilakUkan Fakultas Pertanian Universitas Negeri Jember untuk meningkatkan minat calon mahasiswa serta
menyesuaikan kebutuhan sarjana pertanian dengan kondisi sekarang.

"Program studi .agro~omi, ilmu hama dan penyakit, serta
ilmu tanah disatukan jadi Agroteknologi, sedangkan program

studi Agribisnis tetap," kata Pembantu Rektor II Unej Dr lr Yani
Yanuar MP.
Fakultas Pertanian Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta, juga
mulai mengarahkan para mahasiswa untuk menjadi wirausaha
di bidang pertanian. Selain mengenalkan teknik pemasaran kepada mahasiswa pertanian, UGM
juga mengarahkan para mahasi!>wauntuk mengenal potensi
daya jual setiap produk pertanian.
Secara terpisah, Rektor lnstitut Pertanian Bogor Herry Suhardiyanto mengatakan, minat
masuk ke lPB terbilang tinggi.
Setiap tahunnya institut itu menerima 3.400 mahasiswa barn.
Herry berpandangan, para mahasiswa tersebut sebagian serius
ingin menekuni pertanian. Sekitar 35 persen lulusan lalu masuk ke bidang pertanian, seperti
agribisnis. " Sejauh ini, terdapat
berbagai bidang pekerjaan yang
dimasuki para lulusan, mulai dari
pertanian, media massa, perbankan, hingga konsultan," katanya.

K lip i n 9 Hum Q5 U n p Qd 2 0 0 9-


(JONjROW/SOR/
DIAjIREjEKljINE)