Pengaruh Pengetahuan, Sikap, Perilaku Ibu Terhadap Tingginya Angka Kejadian Diare Pada Balita Di Puskesmas Salam Kodya Bandung Tahun 2002.

ABSTRAK
PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP
TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A
DI PUSKESMAS SALAM KODY A BANDUNG
TAHUN 2002
Indra Nur Hidayat
9310124
Pembimbing:
Donny Pangemanan, drg, SKM
Latar belakang penelitian ini adalah bahwa diare merupakan penyakit dengan
angka kejadian kedua tertinggi selama tahun 2002, dan Kelurahan Tamansari
merupakan kelurahan dengan angka kejadian diare pada balita yang tertinggi di
Puskesmas Salam. Tingginya angka kejadian diare pada balita tersebut diduga
dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku ibu.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan
perilaku ibu mengenai penyakit diare terhadap tingginya angka kejadian diare
pada balita di Kelurahan Tamansari.
Metode penelitian yang digunakan adalah analitik, rancangan cross sectional
dengan instrumen penelitian berupa kuesioner yang berisi 33 pertanyaan. Subyek
penelitian adalah ibu atau pengganti ibu yang pada bulan Agustus 2003
mempunyai


anak berusia

>12

-

59

bulan,

yang

bermukim

di

Kelurahan

Tamansari. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling dengan

jumlah responden 249 orang.
Hasil penelitian menunjukkan
hanya 37,75% responden yang
berpengetahuan cukup, sedangkan 62,25% sisanya berpengetahuan kurang. Sikap
responden sebagian besar masih kurang (64,66%) dan yang bersikap baik hanya
35,34%. Perilaku responden sebagian besar kurang (70,68%), dan yang cukup
hanya 29,32%. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya pengaruh
pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap tingginya angka kejadian diare pada
balita di Kelurahan Tamansari.
Kesimpulan yang didapatkan adalah terdapat pen,.garuhpengetahuan, sikap
dan perilaku ibu mengenai penyakit diare terhadap tingginya angka kejadian diare
pada balita di Kelurahan Tamansari.
Saran penulis terhadap masalah ini adalah meningkatkan pengetahuan ibu
mengenai diare dengan penyuluhan, dan meningkatkan pembangunan, perbaikan
dan peningkatan penggunaan sarana-sarana air bersih dan jamban keluarga.

IV

ABSTRACT
RELATION OF THE MOTHERS KNOWLEDGE, ATTITTUDE AND

BEBA VIOUR TOWARD DIARRHEA AND THE HIGH LEVEL OF
DIARRHEA INCIDENCE IN TODDLERS
IN PUSKESMAS SALAM KODYA BANDUNG
IN THE YEAR 2002

lndra Nur Hidayat
9310124
Tutor:
Donny Pangemanan, drg, SKM
The background of this research is the high prevalence rate of diarrhea in
toddlers in the year 2002 at Kelurahan Tamansari district in the working area of
Puskesmas Salam. The high prevalence rate is suspected to be influenced by the
mothers knowledge, attittude and behaviour toward diarrhea.
The aim of this research is to find the relation of the mothers knowledge,
attittude and behaviour toward diarrhea and the high level of diarrhea prevalence
in toddlers in Kelurahan Tamansari area.
The research method choosen
is cross-sectional analytic using a
questionaire as an imstrument. The subjects are mothers who at the time of
research of August 2003, have a child with age between 12 and 59 months, and

are living in Kelurahan Tamansari. The sampling technic is cluster sampling with
249 subjects as respondents.
The result shows that only 37.75% respondents have an adequate
knowledge, and 62.25% are found to have a poor knowledge in diarrhea. Only
35.34% the respondents shown an adequate attitude, while the rest (64.66%)
shown poor attitude toward diarrhea. Only 29.32% respondents were found with
adequate behaviour, and the rest (70.68%) shown poor behaviour toward
diarrhea. The Chi-square data test rejects Ho.
Meaning that" there is a relation between knowledge, attitude and
behaviour the high prevalence rate of diarrhea in toddlers in Kelurahan
Tamansari.
The proposed suggestion is to increase mothers knowledge about diarrhea
using discussion, to build and repair clean water facilities andfamily toilets.

v

DAFTAR ISI
HALAMAN
LEMBAR PERSETUJUAN


ii

SURAT PERNY ATAAN

iii

ABSTRAK

iv

ABSTRACT

v

PRAKA TA

vi

DAFTAR ISI


viii

DAFTAR TABEL

... x

DAFTAR LAMPlRAN

xiii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.4. Kegunaan Penelitian
1.5. Kerangka Konsep
1.6. Hipotesis (Ho)

1.7. Metode Penelitian
1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1
2
4
4
... 5
5
5
6
7

2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.


Definisi Penyakit Diare
7
Faktor-faktor Penyebab Diare
7
Epidemiologi Penyakit Diare
8
Pencegahan Diare yang Efektif
10
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Diare
11
Intervensi Kesehatan Lingkungan untuk Menurunkan Angka Kesakitan
Diare
14
BAB III BAHAN DAN METODA PENELITIAN
17
3.1.
Merode Penelitian
3.2.
Rancangan Penelitian

3.3.
Instrumen Penelitian
3.4.
Pengumpulan Data
3.5.
Definisi Operasional
3.6.
Teknik Analisis Data.
3.7.
Penyajian Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.
4.2.

Gambaran Lokasi Penelitian
Hasil Penelitian dan Pembahasan

Vlll

17

17
17
:~

17

21
23
25
26
26
27

IX

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

50

5.1.

Kesimpulan
5.2.
Saran
DAFTAR PUSTAKA

50
50
52

LAMPlRAN

53

KUESIONER

53

RIWAYAT HIDUP PENULIS

73

DAFTAR TABEL
HALAMAN
Tabell. 1. Lima penyakit pada balita dengan angka kejadian terbanyak di
Puskesmas Salam Tahun 2002.

2

Tabell. 2. Perbandingan kejadian diare di Kelurahan Tamansari, Citarum, dan
Cihapit, Tahun 2002.

3

Tabel3. 1. lumlah ibu yang memiliki balita di tiap Posyandu di Kelurahan
Tamansari

20

Tabel3. 2. Daftar Posyandu hasil pemilihan secara random, untuk memenuhi
jumlah sampel minimal

21

Tabel4. 1. Distribusi usia responden.

27

Tabel4. 2. Distribusi Pendidikan Responden

28

Tabel4. 3. Distribusi usia balita responden.

29

Tabel4. 4. Distribusi jenis kelamin balita

29

Tabel4. 5. Distribusi pekerjaan sehari-hari ibu.

30

Tabel 4. 6. Distribusi pernah atau tidaknya balita responden menderita diare dalam
satu bulan terakhir.
31
TabeI4.7.

Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
pernah mendengar tentang penyakit diare?"

31

Tabel4. 8. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu tahu
apa yang dimaksud dengan penyakit diare?"
32
Tabel4.9.

Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut ibu,
berapa kali buang air besar dalam sehari hingga disebut sebagai
menderita diare?"

32

Tabel4. 10. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut ibu, apa
saja yang dapat menyebabkan diare?"
33
Tabel4. 11. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut ibu,
apakah diare dapat menular?"
34
Tabel4. 12. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut ibu,
diare dapat menular melalui apa saja?"
34
Tabel4. 13. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut ibu,
apakah diare dapat dicegah?"
35

x

Xl

Tabe14. 14. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Bagaimana cara
mencegah diare?" ...
...
35
Tabe14. 15. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Menurut ibu,
apakah bahaya diare pada bayi dan balita?"
36
Tabe14. 16. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah yang
harns pertama kali diberikan kepada balita yang diare?"
37
Tabel4. 17. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
pemah mendengar tentang oralit?"

37

Tabel 4. 18. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Dimanakah ibu
bisa mendapatkan oralit?"
38
Tabe14. 19. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
pemah mendengar tentang cairan pengganti oralit?"

38

Tabel 4. 20. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apa saja yang
dapat digunakan sebagai pengganti oralit?"
39
Tabe14. 21. Distribusi pengetahuan responden tentang penyakit diare

39

Tabel 4. 22. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
setuju akan pemberian oralit pada penderita diare?"

40

Tabe14.23. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
setuju bahwa penderita diare balita hams dibawa ke dokter?"

41

Tabel4.24.

Tabel4.25.

Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
setuju bahwa sebelum makan hams cuci tangan menggunakan
sabun?"

41

Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
setuju bahwa susu sapi dapat menyebabkan diare?"

42

Tabel 4. 26. Distribusi sikap responden dalam menghadapi penyakit diare.

42

Tabe14.27. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah air
minum ibu selalu dimasak?"

43

Tabe14. 28. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
mencuci tangan dahulu sebelum menyiapkan atau memberikan atau
menyuapi makanan kepada anak?"
43
Tabe14.29. Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
mencuci tangan menggunakan sabun setelah membasuh anak ibu
yang BAK/BAB?"
44
Tabel 4. 30. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
mencuci tangan menggunakan sabun setelah BAK/BAB?"

45

Tabel 4. 31. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
memberi oralit pada anggota keluarga yang menderita diare?"

45

xu

Tabel4.32.
Tabel4.33.

Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah ibu
memiliki jamban keluarga?"

46

Distribusijawaban responden terhadap pertanyaan "Darimanakah ibu
memperoleh air bersih yang digunakan sehari-hari?"
46

Tabe14. 34. Distribusi perilaku responden dalam menghadapi diare.

47

Tabel4. 35. Tabel bivariat pengaruh pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap
tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan Tamansari,
kodya Bandung.
48

DAFTAR LAMPIRAN
HALAMAN
Lampiran 1. Kuesioner

.53

Lampiran 2. Tabel Induk

59

XlIl

BABI
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu sektor pembangunan nasional adalah pembangunan di bidang
kesehatan. Tujuan pembangunan

di bidang kesehatan adalah tercapainya

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewuj udkan
derajat kesehatan masyarakat yang optimal sehingga dapat meningkatkan sumber
daya manusia yang baik sebagai salah satu unsur dari kesejahteraan umum dan
tujuan nasional. Pengembangan bidang kesehatan ini disuSlIDdan dilaksanakan
sepenuhnya dalam kerangka azas-azas pembangunan nasional, berdasarkan GarisGaris Besar Haluan Negara.
Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan upaya yang sangat
kompleks dan membutuhkan waktu yang panjang, oleh karena itu perlu dilakukan
usaha yang berkesinambungan dan terpadu. Dan untuk dapat meningkatkan
sumber daya manusia yang berkualitas, perlu dilakukan sedini mungkin, dimulai
dengan peningkatan kesejahteraan dan gizi ibu-ibu hamil agar dapat melahirkan
manusia-manusia yang sehat dan cerdas, juga dengan peningkatan gizi anak-anak
terutama balita. Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa usia balita
merupakan

periode

pembentukan

kritis bagi perkembangan

pribadi

dan

kecerdasan seseorang (A. H. Markum. 1991).
Bayi dan Balita merupakan kelompok yang rentan terhadap penyakit, salah
satunya adalah penyakit Diare.
Penyakit diare masih merupakan salah satu masalah kesehatan utama di
Indonesia karena angka kesakitannya yang tinggi. Penyakit diare masih banyak
menimbulkan kematian terutama pada Bayi dan Balita, serta berperanan pada
terjadinya kekurangan gizi. Pada beberapa kasus, diare dapat pula menimbulkan
Kejadian Luar Biasa (KLB) (T. H. Rampengan., I. R. Laurentz, 1990).
Dari beberapa hasil penelitian di Indonesia didapatkan bahwa angka
kesakitan diare pada akhir Pelita VI untuk semua golongan umur dalah 280 per

1

2

1000 penduduk dan episode pada kelompok umur Balita adalah sekitar 1.0 - 2.0
kali per tahun. Artinya, seorang Balita mengalami rata-rata 1 sampai 2 kali
episode diare per tahun (Wyati Donhuijsen., dkk, 2000).
Masih tingginya angka tersebut disebabkan oleh beberapa fakor antara lain
Kesehatan Lingkungan, keadaan gizi, kependudukan, pendidikan, keadaan sosial
ekonomi, dan perilaku masyarakat yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengamhi angka kejadian penyakit Diare (Soekidjo Notoadmodjo, 1993).
Saat ini teknik penatalaksanaan dan pencegahan penyakit diare sudah dapat
dikuasai, akan tetapi diare masih merupakan masalah yang cukup besar, sehingga
untuk mencegah diare selain dengan teknik yang baik, juga hams didukung
dengan sarana yang memadai untuk pengobatannya (Hanariah Wahyu., dkk,
1993). Disamping itu masih banyak faktor-faktor lain yang mempengaruhinya,
seperti yang telah disebutkan diatas.
1.2. Identifikasi Masalah
Di Wilayah Kerja Puskesmas Salam, Bandung Wetan, penyakit diare
merupakan penyakit yang angka kejadiannya adalah yang kedua tertinggi selama
tahun 2002, terutama pada balita, dengan data sebagai berikut (Laporan Tahunan
Puskesmas Salam):
Tabel 1. 1. Lima penyakit pada balita dengan angka kejadian terbanyak di
Puskesmas Salam Tahun 2002.

1

ISPA - A

436

1244

1680

2

Diare

129

208

337

3

Penyakit Kulit

38

75

113

7

30

37

9

20

29

4
5

ISPA

-B

Penyakit Mata

3

Kelurahan Tamansari mempunyai angka kejadian penyakit Diare pada
balita yang tertinggi di antara kelurahan lainnya di Wilayah Kerja Puskesmas
Salam selama tahun 2002, dengan data sebagai berikut (Laporan Tahunan
Puskesmas Salam):
Tabel 1. 2. Perbandingan kejadian diare di Kelurahan Tamansari, Citarum, dan
Cihapit, Tahun 2002.

Januari

12

0

2

10

24

Februari

14

0

5

4

23

Maret

14

1

4

9

28

April

5

1

2

6

14

Mei

9

0

9

10

28

Juni

11

1

7

8

27

Juli

18

0

9

7

34

Agustus

13

0

13

5

31

September

14

0

8

5

27

Oktober

14

7

6

28

November

16

2

10

7

35

Desember

26

0

7

5

38

Tingginya angka kejadian penyakit Diare pada balita di Kelurahan
Tamansari tersebut diduga dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan perilaku ibu
mengenai penyakit diare.
Oleh karena itu, penulis memilih penelitian denganjudul :
PENGARUH PENGETAHUAN, SIKAP, PERILAKU IBU TERHADAP
TINGGINY A ANGKA KEJADIAN DIARE PADA BALIT A DI PUSKESMAS
SALAM KODYA BANDUNG TAHUN 2002

4

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingginya angka kejadian diare pada balita di Wilayah kerja
Puskesmas Salam, khususnya di Kelurahan Tamansari.
1.3.2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1) Mengetahui pengaruh pengetahuan ibu mengenai penyakit diare terhadap
tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan Tamansari.
2) Mengetahui pengaruh sikap ibu dalam menghadapi penyakit diare
terhadap tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan
Tamansari.
3) Mengetahui pengaruh perilaku ibu mengenai penyakit diare terhadap
tingginya angka angka kejadian diare pada balita di Kelurahan Tamansari.
1.4. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat:
1) Memberikan informasi kepada pihak Puskesmas Salam mengenai faktorfaktor yang mempengaruhi kejadian penyakit diare pada balita, sehingga
langkah pencegahan atau pemutusan mata rantai penularan diare dapat
direncanakan dan dilaksanakan dengan lebih efektif, sesuai dengan
permasalahan yang sebenamya.
2) Menjadi sumber informasi bagi pembaca, khususnya mahasiswa Fakultas
Kedokteran; mengenai penyakit diare pada balita.
3) Memberikan masukan kepada penelitian berikutnya mengenai penyakit
diare.

5

1.5. Kerangka Konsep
Error!
PENGET AHUAN IBU

TINGGINY A
ANGKA
KEJADIAN
DIARE
PADA BALITA

SIKAP IBU

PERILAKU IBU

1.6. Hipotesis (Ho)

·

Tidak ada pengaruh faktor pengetahuan ibu mengenai penyakit diare
terhadap tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan
Tamansari.

·

Tidak ada pengaruh faktor sikap ibu mengenai penyakit diare terhadap
tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan Tamansari.

·

Tidak ada pengaruh faktor perilaku ibu mengenai penyakit diare terhadap
tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan Tamansari.

1.7. Metode Penelitian
Metode

: Analitik

Rancangan

: Cross Sectional (potong lintang)

Instrumen

: Kuesioner

Populasi

: Ibu atau pengganti ibu yang pada bulan
Agustus 2003 tercatat mempunyai anak
berusia > 12

- 59

bulan, yang bermukim di

Kelurahan Tamansari, Bandung Wetan.
lumlah Populasi

: 589 orang

Teknik sampling

: Cluster sampling

Sampel Gumlah responden) : 249 orang

6

1.8. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.8.1. Lokasi penelitian

·

Kelurahan Tamansari, yang termasuk Wilayah kerja Puskesmas Salam,
Bandung Wetan.

·

Kampus

Fakultas

Kedokteran

Universitas

Ktristen

Maranatha,

Bandung
1.8.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan sejak bulan September 2003 hingga Desember 2003.

BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka didapatkan kesimpulan:

.

Pengetahuan,
penyakit

.

sikap dan perilaku

ibu yang berkenaan

dengan

diare masih kurang memuaskan.

Terdapat pengaruh faktor pengetahuan ibu mengenai penyakit diare
dengan tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan
Tamansari.

.

Terdapat pengaruh faktor sikap ibu mengenai penyakit diare dengan

.

tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan Tamansari.
Terdapat pengaruh faktor perilaku ibu mengenai penyakit diare dengan
tingginya angka kejadian diare pada balita di Kelurahan Tamansari.

5.2. Saran

.

Untuk hal-hal yang secara tidak langsung mempengaruhi tingginya angka
kejadian diare pada balita seperti sarana air bersih dan jamban keluarga,
maka

penulis

menyarankan

untuk meningkatkan

penyediaan

dan

penggunaan sarana-sarana air bersih dan jamban keluarga, dengan cara
merangkul tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, para kader kesehatan
dan semua pihak yang bersedia membantu,

untuk bersama-sama

membangun, memperbaiki, meningkatkan penggunaannya. Hal ini dapat
dilaksanakan dengan mengadakan kerjasama lintas sektoral dengan
instansi-instansi terkait.

.

Untuk hal-hal yang langsung berhubungan dengan diare pada balita, yaitu
pengetahuan,

sikap dan perilaku ibu, maka penulis menyarankan

meningkatkan pengetahuan ibu mengenai diare dengan mengadakan
penyuluhan-penyuluhan

mengenai diare, yang mencakup pengetahuan

tentang cara penularan, pence gahan, gejala dan tanda, dan penanggulangan

51

penyakit diare pada balita.

Pada penyuluhan ditekankan pentingnya

perilaku kebersihan, misalnya perlunya mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan atau memberikan makanan pada bayilbalita, mencuci
tangan dengan sabun setiap habis buang air besar, selalu memasak air
minum hingga mendidih, selalu buang air besar di jamban, selalu
memperhatikan kebersihan bahan dan peralatan makan, dan menjaga
kebersihan lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
A. H. Markum. 1991. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak.
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Jilid I.

Jakarta.

Abdoerrachman M. H., Affandi M. B., Agusman. S., Alatas. H., Ali Dahlan., Asril
Aminullah., dkk. 1985. Diare pada Bayi dan Anak. Gastroenterologi. Buku
Ku/iah Ilmu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta. Universitas Indonesia.
Eko Budiarto.
Alumni.

1984. Dasar-dasar Metoda Statistik Kedokteran.

Bandung..

Hanariah Wahyu., Yasmar Alfa., Iesye Martiza., Dwi Prasetyo. 1993. Diare
Akut. Gastrohepatologi. Pedoman Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Bandung.
Universitas Padjajaran.
Puskesmas Salam. 2002.
Puskesmas Salam.

Laporan Tahunan Puskesmas Salam.

Bandung.

Soekidjo Notoadmodjo.
1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan Ilmu
Perilaku Kesehatan. Yogyakarta. Andi Offset.
T. H. Rampengan., 1. R. Laurentz.
Jakarta. EGC.

1990. Penyakit Infeksi Tropik pada Anak.

Wyati Donhuijsen., Hanariah Wahyu., Yasmar Alfa. 2000. Diare Akut. Sistem
Pencemaan. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu Kesehatan Anak. Edisi
Kedua. Bandung. Universitas Padjajaran.