9. PPT. INPUT Kemitraan. B.6
KEMITRAAN SEKOLAH
DENGAN
(2)
Kompetensi
1. Menganalisa
aspek-aspek program
kemitraan sekolah
dengan pihak eksternal;
2. Mengimplementasikan
program kemitraan
sekolah dengan pihak
eksternal.
(3)
25’
20’
135’
(4)
PETA
(5)
Secara etimologis, kata atau istilah
kemitraan adalah kata turunan dari
kata dasar mitra.
Mitra,
dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia
artinya teman, sahabat, kawan kerja
Kemitraan
diartikan sebagai
hubungan kooperatif antara orang
atau kelompok orang yang sepakat
untuk berbagi tanggungjawab untuk
mencapai tujuan tertentu yang
(6)
Mendapatkan informasi terkini.
Memperoleh bantuan perlatan,
tenaga ahli, tenaga sukarela.
Mendapat kesempatan berbagi
pengalaman.
Melaksanakan proyek bersama.
Mendapatkan beasiswa.
(7)
Formal
Inormal
Bentuk kerjasama yang
didasarkan pada satu
kesepakatan atau
perjanjian yang sifatnya
mengikat dan dituangkan
dalam dokumen naskah
bersama.
Didasarkan kesepakatan
yang tidak mengikat dan
tidak dituangkan dalam
dokumen naskah
kerjasama, tetapi lebih
merupakan sebagai wujud
adanya
cooperative
,
kebersamaan, saling
menghargai dan
menghormati keberadaan
dari lembaga
(8)
Bentuk kegiatan yang telah disepakati
untuk dilakukan bersama-sama oleh
pihak-pihak yang terkait dalam
perjanjian kerjasama dalam kemitraan
dan saling menguntungkan.
Contoh
Pengembangan kurikulum dan bahan ajar
Standarisasi dan sertifikasi
Peningkatan kompetensi guru
Lomba keterampilan guru atau siswa
Penelitian/proyek bersama
Benchmarking
Pengembangan kewirausahaan
Program
sister school
Bantuan fisik;
(9)
DALAM NEGERI
LUAR NEGERI
Institusi
pemerintah/swasta:
•
Kementerian di
lingkungan
pemerintahan, BNSP,
•
BSNP,
•
KADIN
•
DU/DI : pusat pelatihan,
bagian produksi dsb
•
Masyarakat: orang tua
siswa, tokoh masyarakat
Pemerintahpusat/
daerah dari berbagai
negara,
•
Institusi
pendidikan/penelitian
•
Organisasi pendidikan
dan pelatihan: SEAMEO
VOCTECH , CPSC,
UNEVOC
•
DU/DI
(10)
Strategi pemberdayaan masyarakat:
1.
Penanaman wawasan berpikir
bahwa sekolah adalah milik
masyarakat;
2.
Pertemuan rutin: DU/DI. Lembaga
Pemerintah, Swasta, orang tua siswa,
komite sekolah, alumni, tokoh
masyarakat lainnya;
3.
Mengelola bantuan finansial dan non
finansial dengan terbuka.
(11)
(12)
NEGOSIASI
Proses tawar menawar dengan
jalan berunding guna mencapai
kesepakatan bersama antara satu
pihak (kelompok atau organisasi)
dan kelompok atau organisasi
yang lain.
(KBBI)
Bentuk interaksi sosial saat
pihak-pihak
yang
terlibat
berusaha
untuk
saling
menyelesaikan
tujuan
yang
(13)
PELATIHAN PENINGKATAN KOMPETENSI PSKS
TAHUN 2015
13
NEGOSIASI
suatu cara untuk mencapai
suatu kesepakatan melalui
disukusi formal.
(Kamus Oxford)
Negosiasi
adalah suatu
upaya untuk
mencapai
(14)
(15)
PROPOSAL
1. Judul Proposal
2. Pendahuluan
3. Perumusan dan
pemecahan masalah
4. Tujuan dan manfaat
kemitraan
5. Tinjauan pustaka
6. Metode kemitraan
7. Jadwal kemitraan
8. Unsur-unsur yang
terlibat kemitraan
9. Daftar rujukan
(16)
Memorandun of Understanding (MOU)
Memorandun of
Understanding
(MoU)
merupakan payung dari
kerjasama yang akan
dilakukan.
MoU harus benar-benar
(17)
Beberapa hal yang perlu dicermati
pada saat membuat MoU adalah:
a.
Perjanjian kerja sama sesuai
dengan hukum yang berlaku serta
mengikat kepentingan umum;
b.
Objek dalam surat kerjasama
diterangkan dengan jelas;
c.
Masing-masing pihak yang akan
terikat dengan surat perjanjian
kerjasama ini wajib memberikan
identitas yang benar dan jelas;
d.
Terdapat kesepakatan kedua
belah pihak tanpa dasar paksaan
apapun;
e.
Terdapat latar belakang
kesepakatan atau retical;
(18)
f. Isi perjanjian harus jelas untuk
kedua belah pihak, yang
dijelaskan/dituangkan dalam
pasal-pasal dan ayat-ayat;
g. Terdapat juga pembahasan
tentang mekanisme penyelesaian
apabila terjadi sengketa antara
kedua belah pihak
h. Adanya tanda tangan kedua
belah pihak, dan ada saksi-saksi
yang juga wajib menandatangani
surat perjanjian;
i. Terdapat salinan dalam surat
perjanjian.
(19)
1.
Identitas kerja sama
2.
Program kerja sama
3.
Latar belakang kerjasama
4.
Maksud dan tujuan kerja sama
5.
Tempat dan waktu kerja sama
6.
Lingkup kerjasama
7.
Pasal-pasal perjanjian kerja sama
8.
Tanggung jawab dan kewajiban kerja
sama
9.
Prosedur kerja sama
10.
Prosedur penyelesaian masalah
(20)
Pembiayaan bagi pelaksanaa
kemitraan dapat bersumber
dari berbagai pihak seperti:
Pemerintah pusat/daerah;
Salah
satu
institusi
pelaksana;
Lembaga donor;
Dibiayai bersama oleh
(21)
Program tindak lanjut adalah sebuah
rencana kerja atau rencana kegiatan
yang bersifat spesifik dan operasional
untuk jangka waktu yang relatif
pendek.
Rencana tindak disusun dengan
maksud untuk memberikan arah
tentang apa yang akan dituju, kapan
akan dilakukan dan bagaimana cara
melakukannya.
(22)
(23)
(1)
f. Isi perjanjian harus jelas untuk kedua belah pihak, yang
dijelaskan/dituangkan dalam pasal-pasal dan ayat-ayat;
g. Terdapat juga pembahasan
tentang mekanisme penyelesaian apabila terjadi sengketa antara
kedua belah pihak
h. Adanya tanda tangan kedua
belah pihak, dan ada saksi-saksi yang juga wajib menandatangani surat perjanjian;
i. Terdapat salinan dalam surat perjanjian.
(2)
1. Identitas kerja sama
2. Program kerja sama
3. Latar belakang kerjasama
4. Maksud dan tujuan kerja sama
5. Tempat dan waktu kerja sama
6. Lingkup kerjasama
7. Pasal-pasal perjanjian kerja sama
8. Tanggung jawab dan kewajiban kerja sama
9. Prosedur kerja sama
10.Prosedur penyelesaian masalah
(3)
Pembiayaan bagi pelaksanaa
kemitraan dapat bersumber
dari berbagai pihak seperti:
Pemerintah pusat/daerah;
Salah
satu
institusi
pelaksana;
Lembaga donor;
Dibiayai bersama oleh
(4)
Program tindak lanjut adalah sebuah rencana kerja atau rencana kegiatan yang bersifat spesifik dan operasional untuk jangka waktu yang relatif pendek.
Rencana tindak disusun dengan maksud untuk memberikan arah tentang apa yang akan dituju, kapan akan dilakukan dan bagaimana cara melakukannya.
(5)
(6)