PEMETAAN SATNDAR KOMPETENSI
Mata Pelajaran
PEMETAAN
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, MATERI POKOK, DAN TAHAPAN BERPIKIR
KELAS : XI SEMESTER 2
: KIMIA
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
4. Memahami
sifat-sifat
larutan asambasa, metode
pengukuran,
dan
terapannya
Mendeskripsikan teori-teori
asam basa dengan menentukan
sifat larutan dan menghitung
pH larutan
Tahap
Indikator
Berfikir
Menjelaskan pengertian
C4
asam dan basa menurut
Arrhenius
Menjelaskan pengertian
asam dan basa menurut
Bronsted dan Lowry
Menjelaskan pengertian
asam dan basa menurut
Lewis
Menuliskan persamaan
reaksi asam dan basa
menurut Bronsted dan
Lowry dan menunjukkan
pasangan asam dan basa
konjugasinya
Mengidentifikasi sifat
larutan asam dan basa
dengan berbagai indikator.
Memperkirakan pH suatu
larutan elektrolit yang tidak
dikenal berdasarkan hasil
pengamatan trayek
perubahan warna berbagai
indikator asam dan basa.
4.2 Menghitung banyaknya
pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit dari
hasil titrasi asam basa.
Tahap
Berfikir
C2
Materi Pokok
Ruang Lingkup
teori asam basa
asam basa Arrhenius, Bronsted
dan Lowry serta asam basa
Lewis
C3
sifat larutan asam
dan basa.
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
mengidentifikasi asam dan
basa dengan berbagai
indikator (indikator alam dan
indikator kimia) .
C4
derajat Keasaman
(pH)
Memperkirakan pH suatu
larutan
derajat ionisasi
dan tetapan asam
dan tetapan basa
pH, pOH, pKw
Alokasi
Waktu
4
C2
C2
C3
aplikasi konsep
pH larutan
α, Ka, Kb
Stoikiometri
reaksi
Menghitung pH asam kuat,
asam lemah, pH basa kuat basa
lemah
Stoikiometri
larutan
Berbagai jenis reaksi larutan
elektrolit ( penggaraman)
C4
Menuliskan reaksi dalam
bentuk reaksi ion
C3
Menuliskan berbagai jenis
reaksi dalam larutan
C3
12
6 jam
FORM IK 7.5.1.a – 003
b
PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI
Mata Pelajaran
Sekolah
Standar
Kompetensi
2. Memahami
hukum-hukum
dasar kimia dan
penerapannya
dalam perhitungan
kimia (stoikiometri)
: Kimia klas x /sem 2
: SMAN 1 Kotagajah
Kompetensi Dasar
2.2. Membuktikan dan
mengkomunikasikan
berlakunya hukum-hukum
dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan
konsep mol dalam
menyelesaikan perhitungan
kimia.
Tahap
Indikator
Berfikir
Membuktikan Hukum
C.5
Tahap
Berfikir
C.4
Lavoisier melalui
percobaan
Membuktikan hukum
Proust melalui percobaan
Menganalisis data
percobaan pada senyawa
untuk membuktikan
berlakunya hukum
kelipatan perbandingan
(hukum Dalton)
Menggunakan data
percobaan untuk
Materi Pokok
Hukum dasar
kimia
- hukum Lavoisier
- hukum Proust
- hukum Dalton
- hukum Gay
Lussac
- hukum Avogadro
Ruang Lingkup
hukum Lavoisier
C.4
hukum Proust
C.5
hukum Dalton
Alokasi Waktu
6 jam
membuktikan hukum
perbandingan volum
(hukum Gay Lussac).
Menggunakan data
percobaan untuk
membuktikan hukum
hukum Avogadro.
Mengkonversikan jumlah
mol dengan jumlah partikel,
massa, dan volum zat.
Menentukan rumus empiris
dan rumus molekul
Menentukan rumus air
kristal
Menentukan kadar zat
dalam suatu senyawa.
Menentukan pereaksi
pembatas dalam suatu
reaksi
Menentukan banyak zat
pereaksi atau hasil reaksi
3. Memahami sifatsifat larutan nonelektrolit dan
elektrolit, serta
reaksi oksidasireduksi
3.1 Mengidentifikasi sifat
larutan non-elektrolit dan
elektrolit berdasarkan data
hasil percobaan.
C5
Mengidentifikasi sifat-sifat
larutan non elektrolit dan
elektrolit melalui
percobaan
Mengelompokkan larutan
ke dalam larutan non
elektrolit dan elektrolit
berdasarkan sifat hantaran
listriknya
Menjelaskan penyebab
kemampuan larutan
elektrolit menghantarkan
C.5
hukum Gay Lussac
C.4
hukum Avogadro
C.5
perhitungan kimia
konversi jumlah mol
6 jam
dengan jumlah partikel,
massa, dan volum zat.
rumus empiris dan rumus
molekul
air kristal
C.3
C.3
kadar zat dalam suatu
senyawa
C.4
pereaksi pembatas
C4
C4
persamaan reakasi dan
larutan non-
elektrolit dan
elektrolit
C4
stoikiometri
larutan
larutan non-elektrolit dan
elektrolit
elektrolit kuat dan
elektrolit lemah
C2
derajat ionisasi (α)
cara larutan elektrolit
3 jam
3.2. Menjelaskan perkembangan
konsep reaksi oksidasireduksi dan hubungannya
dengan tata nama senyawa
serta penerapannya.
arus listrik
Mendeskripsikan bahwa
larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion dan
senyawa kovalen polar
C4
Membedakan konsep
oksidasi reduksi ditinjau
dari penggabungan dan
pelepasan oksigen,
pelepasan dan penerimaan
elektron, serta peningkatan
dan penurunan bilangan
oksidasi.
Menentukan bilangan
oksidasi atom unsur dalam
senyawa atau ion.
Menentukan oksidator dan
reduktor dalam reaksi
redoks
: 4. Memahami sifatsifat senyawa
organik atas
dasar gugus
fungsi dan
4.1 Mendeskripsikan kekhasan
atom karbon dalam
membentuk senyawa
hidrokarbon
Memberi nama senyawa
yang mengandung unsur
dengan biloks lebih dari
satu macam menurut
IUPAC
Mendeskripsikan konsep
larutan elektrolit dan
konsep redoks dalam
memecahkan masalah
lingkungan.
C4
Mengidentifikasi unsur C,
H, dan O dalam senyawa
karbon melalui percobaan.
menghantar arus listrik
C5
senyawa ion dan senyawa
kovalen
C2
konsep oksidasi
dan reduksi
perkembangan konsep
7 jam
reakasi oksidasi reduksi
C4
Bilangan oksidasi
unsur dalam
senyawa atau ion
Oksidator dan
C4
C4
konsep bilangan oksidasi
aturan penentuan bilangan
oksidasi
reduktor
tata nama menurut
IUPAC
oksidator, reduktor
reaksi autoredoks
reaksi komproposionasi
tata nama
C5
C4
Aplikasi redoks
dalam
memecahkan
masalah
lingkungan
identifikasi
atom C,H dan
O.
kekhasan atom
pengolahan air limbah
dengan lumpur aktif
uji adanya C, H dan O
2 jam
2 jam
senyawa
makromolekul
4.2 Menggolongkan senyawa
hidrokarbon berdasarkan
strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa.
C5
Mendeskripsikan kekhasan
atom karbon dalam
senyawa karbon
C4
Membedakan atom C
primer, sekunder, tertier dan
kuarterner.
C2
Mengelompokkan senyawa
hidrokarbon berdasarkan
kejenuhan ikatan
karbon.
Menentukan isomer
struktur (kerangka, posisi),
dan isomer geometri (cis,
trans)
4.3 Menjelaskan proses
pembentukan dan teknik
Menuliskan reaksi
sederhana pada senyawa
alkana, alkena, dan alkuna
(reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi substitusi, dan
reaksi eliminasi)
atom C primer,
atom C
sekunder , atom
C tertier, dan
atom C
kuarterner .
akana, alkena dan
alkuna
tata nama
alkana,
alkena,alkuna
C4
Menyimpulkan hubungan
titik didih senyawa
hidrokarbon dengan massa
molekul relatif dan
strukturnya.
kekhasan atom karbon
C2
Memberi nama senyawa
alkana, alkena dan alkuna.
C4
3 jam
sifat-sifat fisik
alkana, alkena
dan alkuna
isomer
C5
reaksi senyawa
karbon
C4
atom C primer, atom C
sekunder , atom C tertier,
dan atom C kuarterner
9 jam
jenis ikatan kovalen antara 2
atom C dalam rantai karbon
tata nama alkana,
alkena,alkuna
titik leleh dan titik didih,
kerapatan, kekentalan /
viskositas, volatilitas /
seberapa mudah alkana dapat
menguap
isomer struktur
(kerangka, posisi), dan
isomer geometri (cis,
trans)
reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi substitusi,
dan reaksi eliminasi
minyak bumi
4 jam
pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
C4
Menjelaskan proses
pembentukan minyak bumi
dan gas alam.
Menjelaskan komponenkomponen utama penyusun
minyak bumi.
Menafsirkan bagan
penyulingan bertingkat
untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi
dan kegunaan minyak bumi.
Membedakan mutu bensin
berdasarkan bilangan
oktannya.
Menganalisis dampak
pembakaran bahan bakar
terhadap lingkungan
Proses pembentukan
minyak bumi
C2
C2
fraksi minyak
bumi
C4
mutu bensin
C2
dampak bahan
bakar
C4
Komponen komponen
utama penyusun minyak
bumi
Menafsirkan bagan
penyulingan bertingkat.
Menjelaskan dasar dan
teknik pemisahan fraksifraksi minyak bumi dan
kegunaan minyak bumi
Bilangan oktan
Jenis bensin
Zat pencemar, sumber
dan dampak terhadap
lingkungan
Mata Pelajaran
PEMETAAN
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, MATERI POKOK, DAN TAHAPAN BERPIKIR
KELAS XI / SEMESTER 1
: KIMIA
Standar
Kompetensi
1. Memahami
struktur
atom untuk
meramalkan
sifat-sifat
periodik
unsur,
struktur
molekul,
dan sifat
sifat
senyawa
Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan
teori atom Bohr
dan mekanika
kuantum untuk
menuliskan
konfigurasi
elektron dan
diagram orbital
serta
menentukan
letak unsur
dalam tabel
periodik.
Tahap
Berfikir
C4
Indikator
Materi
Pokok
Ruang Lingkup
C2
teori atom
Bohr dan
mekanik
kuantum.
Model atom Neils Borh
Model atom mekanik kuantum.
Menentukan bilangan kuantum
(kemungkinan elektron berada)
C3
bilangan
kuantum
dan bentuk
orbital.
Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum azimuth (l)
Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum spin (s)
Menggambarkan bentuk-bentuk
orbital.
C2
Menjelaskan kulit dan sub kulit
serta hubungannya dengan
bilangan kuantum.
C4
Menjelaskan teori atom
mekanika kuantum.
Tahap
Berfikir
Menggunakan prinsip Aufbau,
aturan Hund, dan asas larangan
Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram
orbital.
Menghubungkan konfigurasi
elektron suatu unsur dengan
letaknya dalam sistem periodik.
C4
C3
Konfigurasi
elektron
(prinsip
aufbau,
aturan
Hund dan
larangan
Pauli) dan
hubungann
ya dengan
sistem
periodik.
konfigurasi
elektron
dan
diagram
orbital.
Alokasi
Waktu
1 jam
2 jam
Bentuk orbital s,p,d
1 jam
Aturan penulisan konfigurasi
elektron:
prinsip aufbau, aturan Hund dan
larangan Pauli
2 jam
Cara penulisan konfigurasi
elektron:
Sub-sub kulit di tulis sesuai
urutan Aufbau, urutan kulit,
menyingkat dengan konfigurasi
gas mulia,dengan diagram
orbital,kestabilan sub kulit d yang
terisi penuh atau setengah penuh,
konfigurasi elektron ion
Elektron valensi
Kulit valensi
Ciri khas elektron valensi
menurut golongan
Unsur-unsur blok s (logam-logam
aktif)
Unsur blok p (unsure-unsur
representative)
Unsur blok d ( unsure-unsur
transisi)
Unsur-unsur blok f ( unsure-unsur
transisi dalam)
Elektron valensi = nomor
golongan
2 jam
2 jam
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Way Jepara
Lampung Tengah
Way Jepara, 13 Juli 2009
Guru Mata Pelajaran
Drs. I Nengah Surata
NIP. 131657041
Martoyo,S.Pd.
NIP. 19651219 200701 1 023
PEMETAAN
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, MATERI POKOK, DAN TAHAPAN BERPIKIR
KELAS : XI SEMESTER 2
: KIMIA
Standar
Kompetensi
Kompetensi Dasar
4. Memahami
sifat-sifat
larutan asambasa, metode
pengukuran,
dan
terapannya
Mendeskripsikan teori-teori
asam basa dengan menentukan
sifat larutan dan menghitung
pH larutan
Tahap
Indikator
Berfikir
Menjelaskan pengertian
C4
asam dan basa menurut
Arrhenius
Menjelaskan pengertian
asam dan basa menurut
Bronsted dan Lowry
Menjelaskan pengertian
asam dan basa menurut
Lewis
Menuliskan persamaan
reaksi asam dan basa
menurut Bronsted dan
Lowry dan menunjukkan
pasangan asam dan basa
konjugasinya
Mengidentifikasi sifat
larutan asam dan basa
dengan berbagai indikator.
Memperkirakan pH suatu
larutan elektrolit yang tidak
dikenal berdasarkan hasil
pengamatan trayek
perubahan warna berbagai
indikator asam dan basa.
4.2 Menghitung banyaknya
pereaksi dan hasil reaksi
dalam larutan elektrolit dari
hasil titrasi asam basa.
Tahap
Berfikir
C2
Materi Pokok
Ruang Lingkup
teori asam basa
asam basa Arrhenius, Bronsted
dan Lowry serta asam basa
Lewis
C3
sifat larutan asam
dan basa.
Merancang dan melakukan
percobaan untuk
mengidentifikasi asam dan
basa dengan berbagai
indikator (indikator alam dan
indikator kimia) .
C4
derajat Keasaman
(pH)
Memperkirakan pH suatu
larutan
derajat ionisasi
dan tetapan asam
dan tetapan basa
pH, pOH, pKw
Alokasi
Waktu
4
C2
C2
C3
aplikasi konsep
pH larutan
α, Ka, Kb
Stoikiometri
reaksi
Menghitung pH asam kuat,
asam lemah, pH basa kuat basa
lemah
Stoikiometri
larutan
Berbagai jenis reaksi larutan
elektrolit ( penggaraman)
C4
Menuliskan reaksi dalam
bentuk reaksi ion
C3
Menuliskan berbagai jenis
reaksi dalam larutan
C3
12
6 jam
FORM IK 7.5.1.a – 003
b
PEMETAAN STANDAR KOMPETENSI
Mata Pelajaran
Sekolah
Standar
Kompetensi
2. Memahami
hukum-hukum
dasar kimia dan
penerapannya
dalam perhitungan
kimia (stoikiometri)
: Kimia klas x /sem 2
: SMAN 1 Kotagajah
Kompetensi Dasar
2.2. Membuktikan dan
mengkomunikasikan
berlakunya hukum-hukum
dasar kimia melalui
percobaan serta menerapkan
konsep mol dalam
menyelesaikan perhitungan
kimia.
Tahap
Indikator
Berfikir
Membuktikan Hukum
C.5
Tahap
Berfikir
C.4
Lavoisier melalui
percobaan
Membuktikan hukum
Proust melalui percobaan
Menganalisis data
percobaan pada senyawa
untuk membuktikan
berlakunya hukum
kelipatan perbandingan
(hukum Dalton)
Menggunakan data
percobaan untuk
Materi Pokok
Hukum dasar
kimia
- hukum Lavoisier
- hukum Proust
- hukum Dalton
- hukum Gay
Lussac
- hukum Avogadro
Ruang Lingkup
hukum Lavoisier
C.4
hukum Proust
C.5
hukum Dalton
Alokasi Waktu
6 jam
membuktikan hukum
perbandingan volum
(hukum Gay Lussac).
Menggunakan data
percobaan untuk
membuktikan hukum
hukum Avogadro.
Mengkonversikan jumlah
mol dengan jumlah partikel,
massa, dan volum zat.
Menentukan rumus empiris
dan rumus molekul
Menentukan rumus air
kristal
Menentukan kadar zat
dalam suatu senyawa.
Menentukan pereaksi
pembatas dalam suatu
reaksi
Menentukan banyak zat
pereaksi atau hasil reaksi
3. Memahami sifatsifat larutan nonelektrolit dan
elektrolit, serta
reaksi oksidasireduksi
3.1 Mengidentifikasi sifat
larutan non-elektrolit dan
elektrolit berdasarkan data
hasil percobaan.
C5
Mengidentifikasi sifat-sifat
larutan non elektrolit dan
elektrolit melalui
percobaan
Mengelompokkan larutan
ke dalam larutan non
elektrolit dan elektrolit
berdasarkan sifat hantaran
listriknya
Menjelaskan penyebab
kemampuan larutan
elektrolit menghantarkan
C.5
hukum Gay Lussac
C.4
hukum Avogadro
C.5
perhitungan kimia
konversi jumlah mol
6 jam
dengan jumlah partikel,
massa, dan volum zat.
rumus empiris dan rumus
molekul
air kristal
C.3
C.3
kadar zat dalam suatu
senyawa
C.4
pereaksi pembatas
C4
C4
persamaan reakasi dan
larutan non-
elektrolit dan
elektrolit
C4
stoikiometri
larutan
larutan non-elektrolit dan
elektrolit
elektrolit kuat dan
elektrolit lemah
C2
derajat ionisasi (α)
cara larutan elektrolit
3 jam
3.2. Menjelaskan perkembangan
konsep reaksi oksidasireduksi dan hubungannya
dengan tata nama senyawa
serta penerapannya.
arus listrik
Mendeskripsikan bahwa
larutan elektrolit dapat
berupa senyawa ion dan
senyawa kovalen polar
C4
Membedakan konsep
oksidasi reduksi ditinjau
dari penggabungan dan
pelepasan oksigen,
pelepasan dan penerimaan
elektron, serta peningkatan
dan penurunan bilangan
oksidasi.
Menentukan bilangan
oksidasi atom unsur dalam
senyawa atau ion.
Menentukan oksidator dan
reduktor dalam reaksi
redoks
: 4. Memahami sifatsifat senyawa
organik atas
dasar gugus
fungsi dan
4.1 Mendeskripsikan kekhasan
atom karbon dalam
membentuk senyawa
hidrokarbon
Memberi nama senyawa
yang mengandung unsur
dengan biloks lebih dari
satu macam menurut
IUPAC
Mendeskripsikan konsep
larutan elektrolit dan
konsep redoks dalam
memecahkan masalah
lingkungan.
C4
Mengidentifikasi unsur C,
H, dan O dalam senyawa
karbon melalui percobaan.
menghantar arus listrik
C5
senyawa ion dan senyawa
kovalen
C2
konsep oksidasi
dan reduksi
perkembangan konsep
7 jam
reakasi oksidasi reduksi
C4
Bilangan oksidasi
unsur dalam
senyawa atau ion
Oksidator dan
C4
C4
konsep bilangan oksidasi
aturan penentuan bilangan
oksidasi
reduktor
tata nama menurut
IUPAC
oksidator, reduktor
reaksi autoredoks
reaksi komproposionasi
tata nama
C5
C4
Aplikasi redoks
dalam
memecahkan
masalah
lingkungan
identifikasi
atom C,H dan
O.
kekhasan atom
pengolahan air limbah
dengan lumpur aktif
uji adanya C, H dan O
2 jam
2 jam
senyawa
makromolekul
4.2 Menggolongkan senyawa
hidrokarbon berdasarkan
strukturnya dan hubungannya
dengan sifat senyawa.
C5
Mendeskripsikan kekhasan
atom karbon dalam
senyawa karbon
C4
Membedakan atom C
primer, sekunder, tertier dan
kuarterner.
C2
Mengelompokkan senyawa
hidrokarbon berdasarkan
kejenuhan ikatan
karbon.
Menentukan isomer
struktur (kerangka, posisi),
dan isomer geometri (cis,
trans)
4.3 Menjelaskan proses
pembentukan dan teknik
Menuliskan reaksi
sederhana pada senyawa
alkana, alkena, dan alkuna
(reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi substitusi, dan
reaksi eliminasi)
atom C primer,
atom C
sekunder , atom
C tertier, dan
atom C
kuarterner .
akana, alkena dan
alkuna
tata nama
alkana,
alkena,alkuna
C4
Menyimpulkan hubungan
titik didih senyawa
hidrokarbon dengan massa
molekul relatif dan
strukturnya.
kekhasan atom karbon
C2
Memberi nama senyawa
alkana, alkena dan alkuna.
C4
3 jam
sifat-sifat fisik
alkana, alkena
dan alkuna
isomer
C5
reaksi senyawa
karbon
C4
atom C primer, atom C
sekunder , atom C tertier,
dan atom C kuarterner
9 jam
jenis ikatan kovalen antara 2
atom C dalam rantai karbon
tata nama alkana,
alkena,alkuna
titik leleh dan titik didih,
kerapatan, kekentalan /
viskositas, volatilitas /
seberapa mudah alkana dapat
menguap
isomer struktur
(kerangka, posisi), dan
isomer geometri (cis,
trans)
reaksi oksidasi, reaksi
adisi, reaksi substitusi,
dan reaksi eliminasi
minyak bumi
4 jam
pemisahan fraksi-fraksi minyak
bumi serta kegunaannya
C4
Menjelaskan proses
pembentukan minyak bumi
dan gas alam.
Menjelaskan komponenkomponen utama penyusun
minyak bumi.
Menafsirkan bagan
penyulingan bertingkat
untuk menjelaskan dasar
dan teknik pemisahan
fraksi-fraksi minyak bumi
dan kegunaan minyak bumi.
Membedakan mutu bensin
berdasarkan bilangan
oktannya.
Menganalisis dampak
pembakaran bahan bakar
terhadap lingkungan
Proses pembentukan
minyak bumi
C2
C2
fraksi minyak
bumi
C4
mutu bensin
C2
dampak bahan
bakar
C4
Komponen komponen
utama penyusun minyak
bumi
Menafsirkan bagan
penyulingan bertingkat.
Menjelaskan dasar dan
teknik pemisahan fraksifraksi minyak bumi dan
kegunaan minyak bumi
Bilangan oktan
Jenis bensin
Zat pencemar, sumber
dan dampak terhadap
lingkungan
Mata Pelajaran
PEMETAAN
STANDAR KOMPETENSI, KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, MATERI POKOK, DAN TAHAPAN BERPIKIR
KELAS XI / SEMESTER 1
: KIMIA
Standar
Kompetensi
1. Memahami
struktur
atom untuk
meramalkan
sifat-sifat
periodik
unsur,
struktur
molekul,
dan sifat
sifat
senyawa
Kompetensi Dasar
1.1 Menjelaskan
teori atom Bohr
dan mekanika
kuantum untuk
menuliskan
konfigurasi
elektron dan
diagram orbital
serta
menentukan
letak unsur
dalam tabel
periodik.
Tahap
Berfikir
C4
Indikator
Materi
Pokok
Ruang Lingkup
C2
teori atom
Bohr dan
mekanik
kuantum.
Model atom Neils Borh
Model atom mekanik kuantum.
Menentukan bilangan kuantum
(kemungkinan elektron berada)
C3
bilangan
kuantum
dan bentuk
orbital.
Bilangan kuantum utama (n)
Bilangan kuantum azimuth (l)
Bilangan kuantum magnetik (m)
Bilangan kuantum spin (s)
Menggambarkan bentuk-bentuk
orbital.
C2
Menjelaskan kulit dan sub kulit
serta hubungannya dengan
bilangan kuantum.
C4
Menjelaskan teori atom
mekanika kuantum.
Tahap
Berfikir
Menggunakan prinsip Aufbau,
aturan Hund, dan asas larangan
Pauli untuk menuliskan
konfigurasi elektron dan diagram
orbital.
Menghubungkan konfigurasi
elektron suatu unsur dengan
letaknya dalam sistem periodik.
C4
C3
Konfigurasi
elektron
(prinsip
aufbau,
aturan
Hund dan
larangan
Pauli) dan
hubungann
ya dengan
sistem
periodik.
konfigurasi
elektron
dan
diagram
orbital.
Alokasi
Waktu
1 jam
2 jam
Bentuk orbital s,p,d
1 jam
Aturan penulisan konfigurasi
elektron:
prinsip aufbau, aturan Hund dan
larangan Pauli
2 jam
Cara penulisan konfigurasi
elektron:
Sub-sub kulit di tulis sesuai
urutan Aufbau, urutan kulit,
menyingkat dengan konfigurasi
gas mulia,dengan diagram
orbital,kestabilan sub kulit d yang
terisi penuh atau setengah penuh,
konfigurasi elektron ion
Elektron valensi
Kulit valensi
Ciri khas elektron valensi
menurut golongan
Unsur-unsur blok s (logam-logam
aktif)
Unsur blok p (unsure-unsur
representative)
Unsur blok d ( unsure-unsur
transisi)
Unsur-unsur blok f ( unsure-unsur
transisi dalam)
Elektron valensi = nomor
golongan
2 jam
2 jam
Mengetahui
Kepala SMA Negeri 1 Way Jepara
Lampung Tengah
Way Jepara, 13 Juli 2009
Guru Mata Pelajaran
Drs. I Nengah Surata
NIP. 131657041
Martoyo,S.Pd.
NIP. 19651219 200701 1 023