Fungsi dan peranan bahasa indonesia dala (5)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam komunikasi peranan bahasa sungguh sangat penting.Informasi apapun
yang disampaikan memerlukan bahasa.Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi yang
hanya dimiliki manusia. Di Indonesia kebutuhan dunia komunikasi terhadap bahasa
Indonesia telah memungkinkan bahasa tersebut mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia semakin
menunjukkan kedewasaan dan kematangannya.Kita tahu bahwa masyarakat kita
(Indonesia) sangat menjunjung kesantunan dalam berbahasa. Makna yang akan
disampaikan tidak hanya terkait dengan pemilihan kata, tetapi juga cara penyampaiannya.
Sebagai contoh, pemilihan kata yang tepat apabila disampaikan dengan cara kasar akan
tetapi dianggap kurang santun.
Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali peranan. Diantaranya adalah dipakai
sebagai salah satu alat untuk mempersatukan tiap-tiap suku yang ada, karena di Indonesia
terdapat banyak sekali suku dimana tiap suku memiliki bahasa daerah yang berbedabeda.. Dalam kehidupan sehari-hari mulai dari interaksi intrapersonal, interpersonal,
maupun yang meluas pada kehidupan berbangsa dan bertanah air, bahasa memegang
peran utama. Peran tersebut meliputi bagaimana proses mulai dari tingkat individu hingga
suatu masyarakat yang luas memahami diri dan lingkungannya. Sehingga pada saat inilah
fungsi bahasa secara umum, yaitu sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat
untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, memberikan perannya.
Selain itu bahasa Indonesia juga turut ambil bagian dalam upaya mencerdaskan
bangsa. Di Indonesia kesepakatan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai alat untuk
mempersatukan suku-suku telah ada sejak adanya Sumpah Pemuda. Namaun seiring
berkembangnya jaman penggunaan bahasa Indonesia semakin bercampur aduk yang
terkadang mengkombinasikan bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Bahasa Indonesia juga tak kalah pentingnya dalam dunia jurnalistik. Bahasa
jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh pewarta atau media massa untuk
menyampaikan informasi. Bahasa dengan ciri-ciri khas yang memudahkan penyampaian
berita dan komunikatif. Selama ini masih banyak orang yang menganggap bahasa
1
jurnalistik sebagai perusak terbesar bahasa Indonesia. Mereka menganggap bahasa
jurnalistik sebagai bahasa lain yang tidak pantas dilirik. Padahal penggunaan bahasa yang
baik dan benar sangat penting.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut:
Membahas Fungsi dan Peranan Bahasa Indonesia dalam Kegiatan Sehari-hari
Membahas Makna Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari Hari
Membahas Bahasa Mempengaruhi Perilaku Manusia
Membahas Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut:
Untuk Mengetahui Fungsi dan Peranan Bahasa Indonesia dalam Kegiatan
Sehari-hari
Untuk Mengetahui Makna Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari Hari
Untuk Mengetahui Bahasa Mempengaruhi Perilaku Manusia
Untuk Mengetahui Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bahasa
2
Bahasa adalah suatu sistem yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai
oleh masyarakat untuk berkomunikasi , kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa
merupakan alat komunikasi utama atau primer dalam kehidupan bermasyarakat.Selain
itu, manusia dapat berkomunikasi dengan menggunakan tulisan dan bahasa isyarat.
Bahasa isyarat merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan menggerakkan-gerakkan
anggota tubuh.
Bahasa adalah suatu sistem lanuang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan
oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama. berkornunikasi, dan mengindenfikasi diri
(Chaer, 2000:1). Menurut pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah
berupa bunyi yang digunakan oleh rnasyarakat untuk berkornunikasi.
(St. Y. Slamet 2008:31) Bahasa merupakan alat komunikasi yang umum dalam
masyarakat. Bahasa diucapkan dan didengar, bukan ditulis dan dibaca, disamping tetap
ada yang diucapkan dan didengarkan. Seseorang yang memiliki kemampuan berbicara
akan lebih mudah dalam menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain, keberhasilan
mengunakan ide itu sehingga dapat diterima oleh orang yang mendengarkan atau yang
diajak berbicara.
Pada waktu-waktu terakhir ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam
kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
Begitu pula melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan
dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan
adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang berada disekitar manusia:
peristiwa-peristiwa, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, hasil cipta karya manusia dan
sebagainya, akan mendapat tanggapan dalam pikiran manusia. Disusun dan diungkapkan
kembali kepada orang-orang lain sebagai bahan komunikasi. Komunikasi melalui bahasa
ini memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan
lingkungan sosialnya. Yang memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan, adat
istiadat, kebudayaan serta latar belakangnya masing-masing.
Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan memperhatikan wujud
bahasa itu sendiri, kita dapat membatasi pengertian bahasa sebagai: bahasa adalah alat
3
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia.
B. Fungsi Dan Peranan Bahasa Indonesia Dalam Kegiatan Sehari-Hari
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat
untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi
sosial dalam lingkungan.Bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa Indonesia yang
memiliki banyak perbedaan, baik dari segi suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya
yang masing-masing memiliki bahasa daerah tersendiri. Oleh karena itu, keberadaan
bahasa Indonesia sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Bahasa
Indonesia merupakan penunjang aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kegunaan bahasa sangat penting dalam
menunjang aktivitas kehidupan bermasyarakat, tanpa bahasa mungkin dunia ini tidak
akan seperti sekarang ini dan karena manusia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa bahasa.
Untuk berkomunikasi dengan seseorang kita pasti menggunakan bahasa, contoh seorang
dosen yang menyampaikan materi kuliah, seorang guru yang menyampaikan pelajaran,
seorang pedagang yang menawarkan dagangannya, seorang atasan yang memberikan
perintah kepada bawahannya, dan banyak lagi contoh lainnya, dan pasti itu semua
menggunakan bahasa dalam melakukan aktivitasnya.
Bahasa Indonesia tidak saja bermanfaat sebagai bahasa perantara dan bahasa
resmi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa. Sebagai sarana pemersatu
dan alat yang digunakan masyarakat Indonesi untuk melakukan interaksi sosial, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang memiliki peranan vital untuk menumbuhkan rasa
persatuan antara masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia telah berhasil mempersatukan
beragam suku di Indonesia yang biasanya bertutur dengan bahasa daerahnya masingmasing. Dengan demikian, sekiranya dapat dikatakan pula bahwa bahasa Indonesia
merupakan salah satu aspek yang memiliki pengaruh terhadap kondisi sosial maupun
politik bangsa Indonesia.
Dalam aspek kehidupan sosial, bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang
sangat vital dalam rangka menyelesaikan persoalan-persoalan sosial masyarakat. Dewasa
ini, kita sering dihadapkan dengan masalah-maslah sosial.Perbedaan suku, ras, golongan,
4
dan agama sering menjadi pemicu terjadinya pertikaian atupun hanya karena
kesalahpahaman semata.
Adapun bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa merupakan salah satu
solusi yang cukup efektif untuk menyelesaikan beberapa masalah sosial dewasa ini. Hal
tersebut karena bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat kontrol sosial sesuai
dengan fungsi bahasa itu sendiri. Dalam hal ini, bahasa merupakan alat yang
dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain
karena bahasa memang pada dasarnya mampu mempengaruhi sikap seseorang dan juga
mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi masyarakat.
Sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia, bahasa
Indonesia juga memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat
Indonesia. Bahasa Indonesia mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang secara
konkrit terdiri dari beragam suku maupun etnis yang masing-masing memiliki bahasa
daerah tersendiri. Oleh karena itu, bahasa Indonesia merupakan salah satu solusi yang
cukup efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial dan politik yang sekiranya
sering kita temui dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu disebabkan karena
bahasa Indonesia merupakan wahana pemersatu dan juga dapat berfungsi sebagai alat
kontrol sosial. Selain itu, bahasa Indonesia juga mampu mempengaruhi tingkah laku
bangsa Indonesia
sebagai
penutur
karena sejatinya
bahasa
memang mampu
mempengaruhi sikap seseorang.
Kalau kita cermati, sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini
kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berpikir.
Seperti kita ketahui, ilmu tentang cara berpikir adalah logika. Dalam proses berpikir,
bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, proposisi, dan simpulan.
Segala kegiatan yang menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis,
bahkan berangan-angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses
berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah bahasa.
Sejalan dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa makin tinggi kemampuan
berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin teratur bahasa
seseorang, maka makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula
itulah, dapat dikatakan bahwa seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa
5
menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir, dan proses berpikir pasti
memerlukan bahasa.
Ada beberapa poin yang dapat dikaitkan dengan bahasa. Antara lain:
a.Akal, yang sangat erat dengan logika
b.Makna dan intepretasi, yang merupakan bagian yang sudah melekat dengan
bahasa.
c.Konvensi, karena tanpa konvesi bahasa tidak akan ada artinya karena tidak
dapat dimengerti oleh semua orang.
d.Dimensi bahasa obyektif, dapat dimengerti oleh semua untuk mengatasi ruang
yang bersifat universal dan ilmiah.
e.Intertekstualitas, bagaimana teks-teks lain saling mempengaruhi pemahaman
seseorang.
Ada kalanya sebuah teks atau percakapan akan menggunakan kode penyampaian.
Misalnya dalam puisi dan pada saat politikus-politikus yang menggunakan kiasan ketika
berpidato ataupun menjawab pertanyaan.Dari banyaknya peran bahasa, dapat dilihat
bahwa mengerti bahasa bukanlah hal yang mudah.Harus ada kekritisan dalam
menerjemahkan sebuah pesan, inilah pentingnya pera intepretasi. Tanpa intepretasi,
tentunya semua akan mengalir dengan datar. Sebuah puisi akan terdengar tidak menarik
apabila sama dengan percakaan sehari-hari. Justru simbol-simbol yang ada semakin
memperindah penggunaan bahasa.
Dari sinilah kemudian dapat mencoba menganalisa sebuah teks atau tanda dengan
aliran-aliran yang berkembang dari filsafat bahasa. Sesungguhnya pengertian bahasa
indonesia yang baik dan benar bukan berarti menggunakan bahasa resmi dimanapun
melainkan bahasa yang penggunaannya tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang
sedang terjadi. Sementara bahasa yang benar adalah bahasa konsisten menerapkan kaidah
bahasa EYD. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kesadaran akan pentingnya bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan yang memudahkan komunikasi antar sesama, tidak
perlu canggung untuk untuk menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari namun tentu saja
harus menjaga kearifan bahasa lokal.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan
6
untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga
Indonesia memikili ciri – ciri dan identitasnya sendiri yang dapat membedakannya dari
kebudayaan daerah atau negara lain. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita
pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai – nilai sosial budaya nasional kita.
Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah besar. Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa. media massa cetak dan elektronik, baik
visual, audio, maupun audio visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa
menjadi tumpuan untuk dapat menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Bahasa memiliki peranan dan fungsi bahasa tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat
komunikasi, sebagai alat integrasi dan beradaptasi social dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat melakukan control sosial.
1. Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Pada awalnya bahasa di gunakan pada anak hanya untuk mengekspresikan diri
atau perasaannya pada sasaran yang tepat dan sasaran awa nya adalah ayah-ibu
nya.Namun seiring perkembangan semua itu telah berubah seiring menjadi dewasanya
seseorang. Ketika sudah dewasa maka seseorang akan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi dengan sesama. Pada saat
menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, pemakai bahasa tidak
perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya,
pembacanya,
atau
khalayak
sasarannya.Ia
menggunakan
bahasa
hanya
untuk
kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai
alat untuk berkomunikasi.Contoh bahasa untuk mengekspresikan diri yaitu seorang
penulis yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah tulisan yang dia buat, ada pun
seorang pelukis yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah hasil karya lukisan.
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala
sesuatu yang tersirat di dalam dada, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan
keberadaannya.
Unsur-unsur
- agar
yang
menarik
mendorong
perhatian
ekspresi
orang
diri
lain
antara
terhadap
lain
:
kita
- keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
7
Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai
alat untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys Keraf, 1997 :4).
2.Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi adalah tahapan lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi pun tidak
akan sempurna jika orang yang menangkap komunikasi tidak mengerti apa yang
sampaikan. Dengan komunikasi semua dapat mempelajari dan mewarisi semua yang
pernah di capai oleh nenek moyang dan dapat mengetahui apa saja yang akan dan dicapai
oleh orang yang ada pada zaman sekarang ini.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Pada saat menggunakan bahasa
sebagai komunikasi maka orag yang menyampaikankomunikasi ingin orang yang
menerima komunikasi dapat mengerti dan dapat menerima gagasan .Bahasa sebagai alat
ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk
menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, semua dapat menunjukkan sudut
pandangnya, pemahaman atas suatu hal, asal usul bangsa dan negaranya, pendidikan,
bahkan sifat. Bahasa menjadi cermin diri, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri
sendiri.
3. Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa pun selain dapat menjadi salah satu kebudayaan, tapi juga memungkinan
manusia untuk mempelajari dan memanfaatkan pengalaman manusia itu. Bahasa asing
pada saat mempelajari bahasa asing, semua akan berusaha mempelajari bagaimana cara
menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah akan menggunakan kata
tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamana dalam berbahasa Indonesia
boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau Bapak atau Anda? Bagi orang
asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di dalam lingkungan pergaulan orang
Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat.
Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah
menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai
bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa
tersebut.
8
4. Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Bahasa pun dapat menjadi kontrol sosial yang sangat efektif .Kontrol sosial ini
dapat di terapkan di diri sendiri maupun di lingkungan.Ceramah agama atau dakwah pun
dapat di kategorikan sebagai alat kontrol sosial. Contoh fungsi bahasa sebagai alat control
sosial adalah sebagai alat peredam marah yaitu dengan cara menulis dengan menulis
maka amarah kita akan hilang secara dikit demi dikit dan masalah menjadi lebih terang.
Ragam Bahasa Indonesia
Selain penyampaian informasi atau ilmu pengetahuan dengan bahasa yang di
pahami oleh pemakai informasi atau ilmu pengetahuan, maka di dalam penyampaiannya
harus mengartikan struktur bahasa . Apabila struktur bahasa yang digunakan tidak baik
atau tidak sesuai kaidah bahasa yang berlaku, maka makna kalimat juga menjadi tidak
jelas atau memunculkan makna amigo. Dengan demikian akan terjadi penafsiran yang
berbeda.
Di Indonesia dapat ditemukan banyak daerah selain bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa resmi Negara. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah
satu sejumlah dari variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa.Variasi ini mincul
karena pemakaian bahasa memerlukan alat komuniksai yang sesuai dengan situasi dasn
kondisi.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis dapat menyebabkan tidak
telitinya berbahasa. Akibatnya, kesulitan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang
lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa bagi kepentingan yang lebih
terarah dengan maksud tertentu akan cenderung kaku. Bahkan berbahasa secara terbatabata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan,
mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian.Padahal, bahasa bersifat sangat
luwes, sangat manipulatif.Selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan
tujuan tertentu.Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui
bahasa.Selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu.Agar
dapat memanipulasi bahasa, diharuskan mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Selain berpengaruh dalam kehidupan, bahasa juga sangat berpegaruh dalam
aspek Globalisasi dan Ilmu Pengetahuan (IPTEK). Derasnya arus globalisasi di dalam
kehidupan akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai
9
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut
berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun
komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah
bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang
pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,
termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir
dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia)
iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur
budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan
produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa
serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di
dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern.
Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam
berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang
digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam
masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.Bahasa Indonesia juga
digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media
massauntuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa
Indonesia
yang
benar
adalah
bahasa
yang
menerapkan
kaidah
dengan
konsisten.Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang
tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula.
10
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat
membuat pergeseran pada bahasa Indonesia.Apalagi biasanya teknologi informasi (TI)
banyak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar pemrograman. Dalam
penerapannya teknologi informasi jarang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa komunikasi. Ini menyebabkan peralihan dari bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara menjadi bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional. Dilihat dari realitas
ini menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang
positif dan negatif.
Dengan beberapa hal yang telah dipaparkan, sangat jelas sekali bahwa bahasa
Indonesia sangat berperan dalam kehidupan dan memiliki peranan penting dalam
beberapa aspek di negara bahkan di dunia.
C. Makna Bahasa Indonesia Dalam Kehidupan Sehari Hari
Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan
adalah bahasa baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada
bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan
mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa,
orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak
disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak
teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan
bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk
berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung
kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan
bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian
kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana
pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa
untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus
mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai
alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial
11
dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial
(Keraf, 1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu,
bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas,
baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di
dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara
tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua
produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang
dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia)
iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur
budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan
produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa
serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di
dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern.
Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam
berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang
digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam
masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
D. Bahasa Mempengaruhi Perilaku Manusia
Menurut Sabriani (1963), mempertanyakan bahwa apakah bahasa mempengaruhi
perilaku manusia atau tidak? Sebenarnya ada variabel lain yang berada diantara variabel
bahasa dan perilaku. Variabel tersebut adalah variabel realita. Jika hal ini benar, maka
12
terbukalah peluang bahwa belum tentu bahasa yang mempengaruhi perilaku manusia,
bisa jadi realita atau keduanya.
Kehadiran realita dan hubungannya dengan variabel lain, yakni bahasa dan perilaku, perlu
dibuktikan kebenarannya. Selain itu, perlu juga dicermati bahwa istilah perilaku
menyiratkan penutur. Istilah perilaku merujuk ke perilaku penutur bahasa, yang dalam
artian komunikasi mencakup pendengar, pembaca, pembicara, dan penulis.
1. Bahasa dan Realita
Fodor (1974) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang
dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat
konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan
tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang
dimiliki benda atau situasi yang dimaksud. Dalam bahasa Indonesia kata cecak memiliki
hubungan kausal dengan referennya atau binatangnya. Artinya, binatang itu disebut cecak
karena suaranya kedengaran seperti cak-cak-cak. Oleh karena itu kata cecak disebut tanda
bukan simbol. Lebih lanjut Fodor mengatakan bahwa problema bahasa adalah problema
makna. Sebenarnya, tidak semua ahli bahasa membedakan antara simbol dan tanda.
Richards (1985) menyebut kata table sebagai tanda meskipun tidak ada hubungan kausal
antara objek (benda) yang dilambangkan kata itu dengan kata table.
Dari uraian di atas dapat ditangkap bahwa salah satu cara mengungkapkan makna
adalah dengan bahasa, dan masih banyak cara yang lain yang dapat dipergunakan. Namun
sejauh ini, apa makna dari makna, atau apa yang dimaksud dengan makna belum jelas.
Bolinger (1981) menyatakan bahwa bahasa memiliki sistem fonem, yang terbentuk dari
distinctive features bunyi, sistem morfem dan sintaksis. Untuk mengungkapkan makna
bahasa harus berhubungan dengan dunia luar. Yang dimaksud dengan dunia luar adalah
dunia di luar bahasa termasuk dunia dalam diri penutur bahasa. Dunia dalam pengertian
seperti inilah disebut realita.
Penjelasan Bolinger (1981) tersebut menunjukkan bahwa makna adalah
hubungan antara realita dan bahasa. Sementara realita mencakup segala sesuatu yang
berada di luar bahasa. Realita itu mungkin terwujud dalam bentuk abstraksi bahasa,
karena tidak ada bahasa tanpa makna. Sementara makna adalah hasil hubungan bahasa
dan realita.
13
2. Bahasa dan perilaku
Seperti yang telah diuraikan di atas, dalam bahasa selalu tersirat realita.
Sementara perilaku selalu merujuk pada pelaku komunikasi. Komunikasi bisa terjadi jika
proses decoding dan encoding berjalan dengan baik. Kedua proses ini dapat berjalan
dengan baik jika baik encoder maupun decoder sama-sama memiliki pengetahuan dunia
dan pengetahuan bahasa yang sama. (Omaggio, 1986).
Dengan memakai pengertian yang diberikan oleh Bolinger(1981) tentang realita,
pengetahuan dunia dapat diartikan identik dengan pengetahuan realita. Bagaimana
manusia memperoleh bahasa dapat dijelaskan dengan teori-teori pemerolehan bahasa.
Sedangkan pemerolehan pengetahuan dunia (realita) atau proses penghubungan bahasa
dan realita pada prinsipnya sama, yakni manusia memperoleh representasi mental realita
melalui pengalaman yang langsung atau melalui pemberitahuan orang lain. Misalnya
seseorang menyaksikan sebuah kecelakaan terjadi, orang tersebut akan memiliki
representasi
mental
tentang
kecelakaan
tersebut
dari
orang
yang
langsung
menyaksikannya juga akan membentuk representasi mental tentang kecelakaan tadi.
Hanya saja terjadi perbedaan representasi mental pada kedua orang itu.
3. Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat
diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi,
maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku
instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga
sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio.
Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan
bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang
memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku
dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan
pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah
sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif
untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam
14
bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang
dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.
4. Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula
manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil
bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang
lain. Anggota-anggota masyarakat
hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui
bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk
merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan
semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokanbentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan
integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys
Keraf, 1997 : 5).
Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula
sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan
sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi
dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang
yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan temanteman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.
Pada saat kita mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari
bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan
menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamanakah kita
dalam berbahasa Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau
Bapak atau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di dalam
lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan kata kamu untuk
menyapa seorang pejabat. Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan
sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut.
Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan
diri dengan bangsa tersebut.
E. Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
15
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu,
berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan
bahasa yang berlaku.
Ungkapan “Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.” Kita tentu sudah
sering mendengar dan membaca ungkapan tersebut. Permasalahannya adalah pengertian
apa yang terbentuk dalam benak kita ketika mendengar ungkapan tersebut? Apakah
sebenarnya ungkapan itu? Apakah yang dijadikan alat ukur (kriteria) bahasa yang baik?
Apa pula alat ukur bahasa yang benar?
Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Hal itu
berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan
kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur,
pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran
kita tidak boleh kita abaikan. Cara kita berbahasa kepada anak kecil dengan cara kita
berbahasa kepada orang dewasa tentu berbeda. Penggunaan bahasa untuk lingkungan
yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah tentu tidak dapat disamakan. Kita
tidak dapat menyampaikan pengertian mengenai jembatan, misalnya, dengan bahasa yang
sama kepada seorang anak SD dan kepada orang dewasa. Selain umur yang berbeda, daya
serap seorang anak dengan orang dewasa tentu jauh berbeda.
Lebih lanjut lagi, karena berkaitan dengan aspek komunikasi, maka unsur-unsur
komunikasi menjadi penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media penyampaian pesan,
dan penerima pesan. Mengirim pesan adalah orang yang akan menyampaikan suatu
gagasan kepada penerima pesan, yaitu pendengar atau pembacanya, bergantung pada
media yang digunakannya. Jika pengirim pesan menggunakan telepon, media yang
digunakan adalah media lisan. Jika ia menggunakan surat, media yang digunakan adalah
media tulis. Isi pesan adalah gagasan yang ingin disampaikannya kepada penerima pesan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa karena
bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan bangsa terhadap ilmu pengetahuan
dan teknologi-teknologi yang berkembang. Dengan kata lain, bahasa merupakan sarana
untuk menyerap dan mengembangkan pengetahuan.
Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk
melakukan kegiatan ilmiah sebab bahasa merupakan sarana komunikasi ilmiah yang
pokok. Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang baik akan sukar bagi seorang
ilmuan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Dengan bahasa selaku
alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi, di
mana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.
B. Saran
Oleh karena itu sebagai warga Indonesia yang baik, saya harus tetap belajar
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang selama ini saya sudah banyak
lupa bagaimana cara menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Kita juga patut bangga
mempunyai bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, oleh karenanya kita tidak
boleh membuat bahasa Indonesia menjadi luntur dalam penggunaannya walaupun kita
juga tidak boleh melupakan bahasa daerah kita karena itu merupakan warisan budaya
bangsa kita. Artinya walaupun dalam pergaulan sehari-hari kita menggunakan bahasa
daerah atau gaul tetapi di dalam situasi yang resmi seperti dalam dunia pendidikan dan
lain sebagainya kita harus tetap tahu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Mudhofar, M. 2010 Kapita Selekta Bahasa dan Sastra Indonesia.Surabaya:
Pustaka Gama.
Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Kridalaksana, Harimurti. 1976. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa
17
Indah.
Sugono, Dendy. 1999. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
Sumowijoyo, G. Susilo. 2001. Pos Jaga Bahasa Indonesia. Surabaya: Unipress Unesa.
Anonimous.
2009.
“Perubahan
Penggunaan
Bahasa
Indonesia”.
Dalam
http://mgmpbismp.co.cc/2009/06/17/perubahan-penggunaan- bahasa-indonesia/.
Anton M Moeliono dan Soenjono Dardjowidjojo. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gorys Keraf. 1973. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores:
Nusa Indah.
Makalah
”Peranan Bahasa Dalam Kehidupan Sehari-Hari”
18
Oleh:
SUSMANIAR AFIFAH NUR
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya-lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tak lupa pula penulis
ucapkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena beliaulah yang telah
menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh berkah.
19
Adapun judul makalah yang akan dibahas adalah “Peranan Bahasa Dalam
Kehidupan Sehari-hari”, dan penulis sangat berharap semoga dengan adanya makalah
ini penulis dapat memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang
penulis miliki.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari
semua pihak demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Makassar, 02 Oktober 2016
Penulis
DAFATAR ISI
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................2
20
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. pengertian bahasa..........................................................................................3
B. Fungsi dan peranan bahasa indonesia dalam kegiatan sehari-hari.................4
C. Makna bahasa indonesia dalam kehidupan sehari hari..................................11
D. Bahasa mempengaruhi perilaku manusia......................................................13
E. Bahasa indonesia yang baik dan benar..........................................................16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18
i
i
21
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam komunikasi peranan bahasa sungguh sangat penting.Informasi apapun
yang disampaikan memerlukan bahasa.Bahasa sebagai alat komunikasi dan interaksi yang
hanya dimiliki manusia. Di Indonesia kebutuhan dunia komunikasi terhadap bahasa
Indonesia telah memungkinkan bahasa tersebut mengalami perkembangan yang cukup
signifikan. Bahasa Indonesia sebagai media komunikasi utama di Indonesia semakin
menunjukkan kedewasaan dan kematangannya.Kita tahu bahwa masyarakat kita
(Indonesia) sangat menjunjung kesantunan dalam berbahasa. Makna yang akan
disampaikan tidak hanya terkait dengan pemilihan kata, tetapi juga cara penyampaiannya.
Sebagai contoh, pemilihan kata yang tepat apabila disampaikan dengan cara kasar akan
tetapi dianggap kurang santun.
Bahasa Indonesia memiliki banyak sekali peranan. Diantaranya adalah dipakai
sebagai salah satu alat untuk mempersatukan tiap-tiap suku yang ada, karena di Indonesia
terdapat banyak sekali suku dimana tiap suku memiliki bahasa daerah yang berbedabeda.. Dalam kehidupan sehari-hari mulai dari interaksi intrapersonal, interpersonal,
maupun yang meluas pada kehidupan berbangsa dan bertanah air, bahasa memegang
peran utama. Peran tersebut meliputi bagaimana proses mulai dari tingkat individu hingga
suatu masyarakat yang luas memahami diri dan lingkungannya. Sehingga pada saat inilah
fungsi bahasa secara umum, yaitu sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat
untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial, memberikan perannya.
Selain itu bahasa Indonesia juga turut ambil bagian dalam upaya mencerdaskan
bangsa. Di Indonesia kesepakatan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai alat untuk
mempersatukan suku-suku telah ada sejak adanya Sumpah Pemuda. Namaun seiring
berkembangnya jaman penggunaan bahasa Indonesia semakin bercampur aduk yang
terkadang mengkombinasikan bahasa Indonesia dengan bahasa asing.
Bahasa Indonesia juga tak kalah pentingnya dalam dunia jurnalistik. Bahasa
jurnalistik adalah bahasa yang digunakan oleh pewarta atau media massa untuk
menyampaikan informasi. Bahasa dengan ciri-ciri khas yang memudahkan penyampaian
berita dan komunikatif. Selama ini masih banyak orang yang menganggap bahasa
1
jurnalistik sebagai perusak terbesar bahasa Indonesia. Mereka menganggap bahasa
jurnalistik sebagai bahasa lain yang tidak pantas dilirik. Padahal penggunaan bahasa yang
baik dan benar sangat penting.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut:
Membahas Fungsi dan Peranan Bahasa Indonesia dalam Kegiatan Sehari-hari
Membahas Makna Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari Hari
Membahas Bahasa Mempengaruhi Perilaku Manusia
Membahas Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam pembahasan
makalah ini adalah sebagai berikut:
Untuk Mengetahui Fungsi dan Peranan Bahasa Indonesia dalam Kegiatan
Sehari-hari
Untuk Mengetahui Makna Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sehari Hari
Untuk Mengetahui Bahasa Mempengaruhi Perilaku Manusia
Untuk Mengetahui Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Bahasa
2
Bahasa adalah suatu sistem yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai
oleh masyarakat untuk berkomunikasi , kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa
merupakan alat komunikasi utama atau primer dalam kehidupan bermasyarakat.Selain
itu, manusia dapat berkomunikasi dengan menggunakan tulisan dan bahasa isyarat.
Bahasa isyarat merupakan salah satu cara berkomunikasi dengan menggerakkan-gerakkan
anggota tubuh.
Bahasa adalah suatu sistem lanuang berupa bunyi, bersifat arbitrer, digunakan
oleh suatu masyarakat tutur untuk bekerja sama. berkornunikasi, dan mengindenfikasi diri
(Chaer, 2000:1). Menurut pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah
berupa bunyi yang digunakan oleh rnasyarakat untuk berkornunikasi.
(St. Y. Slamet 2008:31) Bahasa merupakan alat komunikasi yang umum dalam
masyarakat. Bahasa diucapkan dan didengar, bukan ditulis dan dibaca, disamping tetap
ada yang diucapkan dan didengarkan. Seseorang yang memiliki kemampuan berbicara
akan lebih mudah dalam menyampaikan ide atau gagasan kepada orang lain, keberhasilan
mengunakan ide itu sehingga dapat diterima oleh orang yang mendengarkan atau yang
diajak berbicara.
Pada waktu-waktu terakhir ini makin dirasakan betapa pentingnya fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi. Semua orang menyadari bahwa interaksi dan segala macam
kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh tanpa bahasa.
Begitu pula melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat dibentuk, dibina dan
dikembangkan serta dapat diturunkan kepada generasi-generasi mendatang. Dengan
adanya bahasa sebagai alat komunikasi, maka semua yang berada disekitar manusia:
peristiwa-peristiwa, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, hasil cipta karya manusia dan
sebagainya, akan mendapat tanggapan dalam pikiran manusia. Disusun dan diungkapkan
kembali kepada orang-orang lain sebagai bahan komunikasi. Komunikasi melalui bahasa
ini memungkinkan tiap orang untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan fisik dan
lingkungan sosialnya. Yang memungkinkan tiap orang untuk mempelajari kebiasaan, adat
istiadat, kebudayaan serta latar belakangnya masing-masing.
Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan memperhatikan wujud
bahasa itu sendiri, kita dapat membatasi pengertian bahasa sebagai: bahasa adalah alat
3
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat
ucap manusia.
B. Fungsi Dan Peranan Bahasa Indonesia Dalam Kegiatan Sehari-Hari
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat
untuk mengekspresikan diri, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi
sosial dalam lingkungan.Bahasa Indonesia adalah alat pemersatu bangsa Indonesia yang
memiliki banyak perbedaan, baik dari segi suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya
yang masing-masing memiliki bahasa daerah tersendiri. Oleh karena itu, keberadaan
bahasa Indonesia sangatlah penting bagi masyarakat Indonesia itu sendiri. Bahasa
Indonesia merupakan penunjang aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai alat komunikasi, bahasa memiliki peranan yang sangat vital dalam
kehidupan manusia. Dalam kehidupan sehari-hari kegunaan bahasa sangat penting dalam
menunjang aktivitas kehidupan bermasyarakat, tanpa bahasa mungkin dunia ini tidak
akan seperti sekarang ini dan karena manusia tidak bisa melakukan apa-apa tanpa bahasa.
Untuk berkomunikasi dengan seseorang kita pasti menggunakan bahasa, contoh seorang
dosen yang menyampaikan materi kuliah, seorang guru yang menyampaikan pelajaran,
seorang pedagang yang menawarkan dagangannya, seorang atasan yang memberikan
perintah kepada bawahannya, dan banyak lagi contoh lainnya, dan pasti itu semua
menggunakan bahasa dalam melakukan aktivitasnya.
Bahasa Indonesia tidak saja bermanfaat sebagai bahasa perantara dan bahasa
resmi, tetapi juga berfungsi sebagai sarana pemersatu bangsa. Sebagai sarana pemersatu
dan alat yang digunakan masyarakat Indonesi untuk melakukan interaksi sosial, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang memiliki peranan vital untuk menumbuhkan rasa
persatuan antara masyarakat Indonesia. Bahasa Indonesia telah berhasil mempersatukan
beragam suku di Indonesia yang biasanya bertutur dengan bahasa daerahnya masingmasing. Dengan demikian, sekiranya dapat dikatakan pula bahwa bahasa Indonesia
merupakan salah satu aspek yang memiliki pengaruh terhadap kondisi sosial maupun
politik bangsa Indonesia.
Dalam aspek kehidupan sosial, bahasa Indonesia juga memiliki peranan yang
sangat vital dalam rangka menyelesaikan persoalan-persoalan sosial masyarakat. Dewasa
ini, kita sering dihadapkan dengan masalah-maslah sosial.Perbedaan suku, ras, golongan,
4
dan agama sering menjadi pemicu terjadinya pertikaian atupun hanya karena
kesalahpahaman semata.
Adapun bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa merupakan salah satu
solusi yang cukup efektif untuk menyelesaikan beberapa masalah sosial dewasa ini. Hal
tersebut karena bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat kontrol sosial sesuai
dengan fungsi bahasa itu sendiri. Dalam hal ini, bahasa merupakan alat yang
dipergunakan dalam usaha mempengaruhi tingkah laku dan tindak tanduk orang lain
karena bahasa memang pada dasarnya mampu mempengaruhi sikap seseorang dan juga
mempunyai relasi dengan proses-proses sosialisasi masyarakat.
Sebagai bahasa nasional dan bahasa persatuan bagi bangsa Indonesia, bahasa
Indonesia juga memiliki kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat
Indonesia. Bahasa Indonesia mampu mempersatukan bangsa Indonesia yang secara
konkrit terdiri dari beragam suku maupun etnis yang masing-masing memiliki bahasa
daerah tersendiri. Oleh karena itu, bahasa Indonesia merupakan salah satu solusi yang
cukup efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial dan politik yang sekiranya
sering kita temui dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hal itu disebabkan karena
bahasa Indonesia merupakan wahana pemersatu dan juga dapat berfungsi sebagai alat
kontrol sosial. Selain itu, bahasa Indonesia juga mampu mempengaruhi tingkah laku
bangsa Indonesia
sebagai
penutur
karena sejatinya
bahasa
memang mampu
mempengaruhi sikap seseorang.
Kalau kita cermati, sebenarnya ada satu lagi fungsi bahasa yang selama ini
kurang disadari oleh sebagian anggota masyarakat, yaitu sebagai alat untuk berpikir.
Seperti kita ketahui, ilmu tentang cara berpikir adalah logika. Dalam proses berpikir,
bahasa selalu hadir bersama logika untuk merumuskan konsep, proposisi, dan simpulan.
Segala kegiatan yang menyangkut penghitungan atau kalkulasi, pembahasan atau analisis,
bahkan berangan-angan atau berkhayal, hanya dimungkinkan berlangsung melalui proses
berpikir disertai alatnya yang tidak lain adalah bahasa.
Sejalan dengan uraian di atas dapat diformulasikan bahwa makin tinggi kemampuan
berbahasa seseorang, makin tinggi pula kemampuan berpikirnya. Makin teratur bahasa
seseorang, maka makin teratur pula cara berpikirnya. Dengan berpegangan pada formula
itulah, dapat dikatakan bahwa seseorang tidak mungkin menjadi intelektual tanpa
5
menguasai bahasa. Seorang intelektual pasti berpikir, dan proses berpikir pasti
memerlukan bahasa.
Ada beberapa poin yang dapat dikaitkan dengan bahasa. Antara lain:
a.Akal, yang sangat erat dengan logika
b.Makna dan intepretasi, yang merupakan bagian yang sudah melekat dengan
bahasa.
c.Konvensi, karena tanpa konvesi bahasa tidak akan ada artinya karena tidak
dapat dimengerti oleh semua orang.
d.Dimensi bahasa obyektif, dapat dimengerti oleh semua untuk mengatasi ruang
yang bersifat universal dan ilmiah.
e.Intertekstualitas, bagaimana teks-teks lain saling mempengaruhi pemahaman
seseorang.
Ada kalanya sebuah teks atau percakapan akan menggunakan kode penyampaian.
Misalnya dalam puisi dan pada saat politikus-politikus yang menggunakan kiasan ketika
berpidato ataupun menjawab pertanyaan.Dari banyaknya peran bahasa, dapat dilihat
bahwa mengerti bahasa bukanlah hal yang mudah.Harus ada kekritisan dalam
menerjemahkan sebuah pesan, inilah pentingnya pera intepretasi. Tanpa intepretasi,
tentunya semua akan mengalir dengan datar. Sebuah puisi akan terdengar tidak menarik
apabila sama dengan percakaan sehari-hari. Justru simbol-simbol yang ada semakin
memperindah penggunaan bahasa.
Dari sinilah kemudian dapat mencoba menganalisa sebuah teks atau tanda dengan
aliran-aliran yang berkembang dari filsafat bahasa. Sesungguhnya pengertian bahasa
indonesia yang baik dan benar bukan berarti menggunakan bahasa resmi dimanapun
melainkan bahasa yang penggunaannya tepat dan sesuai dengan situasi dan kondisi yang
sedang terjadi. Sementara bahasa yang benar adalah bahasa konsisten menerapkan kaidah
bahasa EYD. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah kesadaran akan pentingnya bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan yang memudahkan komunikasi antar sesama, tidak
perlu canggung untuk untuk menggunakan bahasa Indonesia sehari-hari namun tentu saja
harus menjaga kearifan bahasa lokal.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Didalam hubungan ini bahasa Indonesia adalah satu – satunya alat yang memungkinkan
6
untuk membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga
Indonesia memikili ciri – ciri dan identitasnya sendiri yang dapat membedakannya dari
kebudayaan daerah atau negara lain. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita
pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai – nilai sosial budaya nasional kita.
Disamping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula bertambah besar. Bahasa
Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa. media massa cetak dan elektronik, baik
visual, audio, maupun audio visual harus memakai bahasa Indonesia. Media massa
menjadi tumpuan untuk dapat menyebarluaskan bahasa Indonesia secara baik dan benar.
Bahasa memiliki peranan dan fungsi bahasa tertentu yang digunakan berdasarkan
kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai alat
komunikasi, sebagai alat integrasi dan beradaptasi social dalam lingkungan atau situasi
tertentu, dan sebagai alat melakukan control sosial.
1. Bahasa sebagai Alat Ekspresi Diri
Pada awalnya bahasa di gunakan pada anak hanya untuk mengekspresikan diri
atau perasaannya pada sasaran yang tepat dan sasaran awa nya adalah ayah-ibu
nya.Namun seiring perkembangan semua itu telah berubah seiring menjadi dewasanya
seseorang. Ketika sudah dewasa maka seseorang akan menggunakan bahasa untuk
mengekspresikan diri maupun untuk berkomunikasi dengan sesama. Pada saat
menggunakan bahasa sebagai alat untuk mengekspresikan diri, pemakai bahasa tidak
perlu mempertimbangkan atau memperhatikan siapa yang menjadi pendengarnya,
pembacanya,
atau
khalayak
sasarannya.Ia
menggunakan
bahasa
hanya
untuk
kepentingannya pribadi. Fungsi ini berbeda dari fungsi berikutnya, yakni bahasa sebagai
alat untuk berkomunikasi.Contoh bahasa untuk mengekspresikan diri yaitu seorang
penulis yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah tulisan yang dia buat, ada pun
seorang pelukis yang mengekspresikan dirinya melalui sebuah hasil karya lukisan.
Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala
sesuatu yang tersirat di dalam dada, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan
keberadaannya.
Unsur-unsur
- agar
yang
menarik
mendorong
perhatian
ekspresi
orang
diri
lain
antara
terhadap
lain
:
kita
- keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi
7
Pada taraf permulaan, bahasa pada anak-anak sebagian berkembang sebagai
alat untuk menyatakan dirinya sendiri (Gorys Keraf, 1997 :4).
2.Bahasa sebagai Alat Komunikasi
Komunikasi adalah tahapan lebih jauh dari ekspresi diri. Komunikasi pun tidak
akan sempurna jika orang yang menangkap komunikasi tidak mengerti apa yang
sampaikan. Dengan komunikasi semua dapat mempelajari dan mewarisi semua yang
pernah di capai oleh nenek moyang dan dapat mengetahui apa saja yang akan dan dicapai
oleh orang yang ada pada zaman sekarang ini.
Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan saluran perumusan maksud kita,
melahirkan perasaan kita dan memungkinkan kita menciptakan kerja sama dengan
sesama warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan dan
mengarahkan masa depan kita (Gorys Keraf, 1997 : 4). Pada saat menggunakan bahasa
sebagai komunikasi maka orag yang menyampaikankomunikasi ingin orang yang
menerima komunikasi dapat mengerti dan dapat menerima gagasan .Bahasa sebagai alat
ekspresi diri dan sebagai alat komunikasi sekaligus pula merupakan alat untuk
menunjukkan identitas diri. Melalui bahasa, semua dapat menunjukkan sudut
pandangnya, pemahaman atas suatu hal, asal usul bangsa dan negaranya, pendidikan,
bahkan sifat. Bahasa menjadi cermin diri, baik sebagai bangsa maupun sebagai diri
sendiri.
3. Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa pun selain dapat menjadi salah satu kebudayaan, tapi juga memungkinan
manusia untuk mempelajari dan memanfaatkan pengalaman manusia itu. Bahasa asing
pada saat mempelajari bahasa asing, semua akan berusaha mempelajari bagaimana cara
menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah akan menggunakan kata
tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamana dalam berbahasa Indonesia
boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau Bapak atau Anda? Bagi orang
asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di dalam lingkungan pergaulan orang
Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan kata kamu untuk menyapa seorang pejabat.
Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan sampai kita salah
menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut. Dengan menguasai
bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa
tersebut.
8
4. Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Bahasa pun dapat menjadi kontrol sosial yang sangat efektif .Kontrol sosial ini
dapat di terapkan di diri sendiri maupun di lingkungan.Ceramah agama atau dakwah pun
dapat di kategorikan sebagai alat kontrol sosial. Contoh fungsi bahasa sebagai alat control
sosial adalah sebagai alat peredam marah yaitu dengan cara menulis dengan menulis
maka amarah kita akan hilang secara dikit demi dikit dan masalah menjadi lebih terang.
Ragam Bahasa Indonesia
Selain penyampaian informasi atau ilmu pengetahuan dengan bahasa yang di
pahami oleh pemakai informasi atau ilmu pengetahuan, maka di dalam penyampaiannya
harus mengartikan struktur bahasa . Apabila struktur bahasa yang digunakan tidak baik
atau tidak sesuai kaidah bahasa yang berlaku, maka makna kalimat juga menjadi tidak
jelas atau memunculkan makna amigo. Dengan demikian akan terjadi penafsiran yang
berbeda.
Di Indonesia dapat ditemukan banyak daerah selain bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dan bahasa resmi Negara. Ragam bahasa yang bervariasi ini merupakan salah
satu sejumlah dari variasi yang terdapat dalam pemakaian bahasa.Variasi ini mincul
karena pemakaian bahasa memerlukan alat komuniksai yang sesuai dengan situasi dasn
kondisi.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis dapat menyebabkan tidak
telitinya berbahasa. Akibatnya, kesulitan menggunakan bahasa tulis atau bahasa yang
lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk berbahasa bagi kepentingan yang lebih
terarah dengan maksud tertentu akan cenderung kaku. Bahkan berbahasa secara terbatabata atau mencampurkan bahasa standar dengan bahasa nonstandar atau bahkan,
mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian.Padahal, bahasa bersifat sangat
luwes, sangat manipulatif.Selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan
tujuan tertentu.Lihat saja, bagaimana pandainya orang-orang berpolitik melalui
bahasa.Selalu dapat memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu.Agar
dapat memanipulasi bahasa, diharuskan mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Selain berpengaruh dalam kehidupan, bahasa juga sangat berpegaruh dalam
aspek Globalisasi dan Ilmu Pengetahuan (IPTEK). Derasnya arus globalisasi di dalam
kehidupan akan berdampak pula pada perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai
9
sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Di dalam era globalisasi itu, bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut
berperan di dalam dunia persaingan bebas, baik di bidang politik, ekonomi, maupun
komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di dalam pertumbuhan dan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara tidak langsung memperkaya khasanah
bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua produk budaya akan tumbuh dan berkembang
pula sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu,
termasuk bahasa Indonesia, yang dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir
dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia)
iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur
budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan
produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa
serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di
dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern.
Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam
berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang
digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam
masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.Bahasa Indonesia juga
digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan
teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media
massauntuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa
Indonesia
yang
benar
adalah
bahasa
yang
menerapkan
kaidah
dengan
konsisten.Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang
tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula.
10
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat dapat
membuat pergeseran pada bahasa Indonesia.Apalagi biasanya teknologi informasi (TI)
banyak yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar pemrograman. Dalam
penerapannya teknologi informasi jarang yang menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa komunikasi. Ini menyebabkan peralihan dari bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara menjadi bahasa Inggris yang merupakan bahasa Internasional. Dilihat dari realitas
ini menyebabkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang
positif dan negatif.
Dengan beberapa hal yang telah dipaparkan, sangat jelas sekali bahwa bahasa
Indonesia sangat berperan dalam kehidupan dan memiliki peranan penting dalam
beberapa aspek di negara bahkan di dunia.
C. Makna Bahasa Indonesia Dalam Kehidupan Sehari Hari
Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu alat yang paling sering digunakan
adalah bahasa baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Begitu dekatnya kita kepada
bahasa, terutama bahasa Indonesia, sehingga tidak dirasa perlu untuk mendalami dan
mempelajari bahasa Indonesia secara lebih jauh. Akibatnya, sebagai pemakai bahasa,
orang Indonesia tidak terampil menggunakan bahasa. Suatu kelemahan yang tidak
disadari.
Komunikasi lisan atau nonstandar yang sangat praktis menyebabkan kita tidak
teliti berbahasa. Akibatnya, kita mengalami kesulitan pada saat akan menggunakan
bahasa tulis atau bahasa yang lebih standar dan teratur. Pada saat dituntut untuk
berbahasa’ bagi kepentingan yang lebih terarah dengan maksud tertentu, kita cenderung
kaku. Kita akan berbahasa secara terbata-bata atau mencampurkan bahasa standar dengan
bahasa nonstandar atau bahkan, mencampurkan bahasa atau istilah asing ke dalam uraian
kita. Padahal, bahasa bersifat sangat luwes, sangat manipulatif. Kita selalu dapat
memanipulasi bahasa untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Lihat saja, bagaimana
pandainya orang-orang berpolitik melalui bahasa. Kita selalu dapat memanipulasi bahasa
untuk kepentingan dan tujuan tertentu. Agar dapat memanipulasi bahasa, kita harus
mengetahui fungsi-fungsi bahasa.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan diri, sebagai
alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan beradaptasi sosial
11
dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial
(Keraf, 1997: 3).
Derasnya arus globalisasi di dalam kehidupan kita akan berdampak pula pada
perkembangan dan pertumbuhan bahasa sebagai sarana pendukung pertumbuhan dan
perkembangan budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi. Di dalam era globalisasi itu,
bangsa Indonesia mau tidak mau harus ikut berperan di dalam dunia persaingan bebas,
baik di bidang politik, ekonomi, maupun komunikasi. Konsep-konsep dan istilah baru di
dalam pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) secara
tidak langsung memperkaya khasanah bahasa Indonesia. Dengan demikian, semua
produk budaya akan tumbuh dan berkembang pula sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu, termasuk bahasa Indonesia, yang
dalam itu, sekaligus berperan sebagai prasarana berpikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan iptek itu (Sunaryo, 1993, 1995).
Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia)
iptek tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur
budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan
produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berfikir dan sarana pendukung
pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tanpa peran bahasa
serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di
dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berfikir modern.
Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam
berfikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Hasil pendayagunaan daya nalar itu sangat bergantung pada ragam bahasa yang
digunakan. Pembiasaan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan
menghasilkan buah pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa
Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam
masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap luwes sehingga mampu menjalankan
fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
D. Bahasa Mempengaruhi Perilaku Manusia
Menurut Sabriani (1963), mempertanyakan bahwa apakah bahasa mempengaruhi
perilaku manusia atau tidak? Sebenarnya ada variabel lain yang berada diantara variabel
bahasa dan perilaku. Variabel tersebut adalah variabel realita. Jika hal ini benar, maka
12
terbukalah peluang bahwa belum tentu bahasa yang mempengaruhi perilaku manusia,
bisa jadi realita atau keduanya.
Kehadiran realita dan hubungannya dengan variabel lain, yakni bahasa dan perilaku, perlu
dibuktikan kebenarannya. Selain itu, perlu juga dicermati bahwa istilah perilaku
menyiratkan penutur. Istilah perilaku merujuk ke perilaku penutur bahasa, yang dalam
artian komunikasi mencakup pendengar, pembaca, pembicara, dan penulis.
1. Bahasa dan Realita
Fodor (1974) mengatakan bahwa bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang
dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat
konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan
tanda dan makna bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang
dimiliki benda atau situasi yang dimaksud. Dalam bahasa Indonesia kata cecak memiliki
hubungan kausal dengan referennya atau binatangnya. Artinya, binatang itu disebut cecak
karena suaranya kedengaran seperti cak-cak-cak. Oleh karena itu kata cecak disebut tanda
bukan simbol. Lebih lanjut Fodor mengatakan bahwa problema bahasa adalah problema
makna. Sebenarnya, tidak semua ahli bahasa membedakan antara simbol dan tanda.
Richards (1985) menyebut kata table sebagai tanda meskipun tidak ada hubungan kausal
antara objek (benda) yang dilambangkan kata itu dengan kata table.
Dari uraian di atas dapat ditangkap bahwa salah satu cara mengungkapkan makna
adalah dengan bahasa, dan masih banyak cara yang lain yang dapat dipergunakan. Namun
sejauh ini, apa makna dari makna, atau apa yang dimaksud dengan makna belum jelas.
Bolinger (1981) menyatakan bahwa bahasa memiliki sistem fonem, yang terbentuk dari
distinctive features bunyi, sistem morfem dan sintaksis. Untuk mengungkapkan makna
bahasa harus berhubungan dengan dunia luar. Yang dimaksud dengan dunia luar adalah
dunia di luar bahasa termasuk dunia dalam diri penutur bahasa. Dunia dalam pengertian
seperti inilah disebut realita.
Penjelasan Bolinger (1981) tersebut menunjukkan bahwa makna adalah
hubungan antara realita dan bahasa. Sementara realita mencakup segala sesuatu yang
berada di luar bahasa. Realita itu mungkin terwujud dalam bentuk abstraksi bahasa,
karena tidak ada bahasa tanpa makna. Sementara makna adalah hasil hubungan bahasa
dan realita.
13
2. Bahasa dan perilaku
Seperti yang telah diuraikan di atas, dalam bahasa selalu tersirat realita.
Sementara perilaku selalu merujuk pada pelaku komunikasi. Komunikasi bisa terjadi jika
proses decoding dan encoding berjalan dengan baik. Kedua proses ini dapat berjalan
dengan baik jika baik encoder maupun decoder sama-sama memiliki pengetahuan dunia
dan pengetahuan bahasa yang sama. (Omaggio, 1986).
Dengan memakai pengertian yang diberikan oleh Bolinger(1981) tentang realita,
pengetahuan dunia dapat diartikan identik dengan pengetahuan realita. Bagaimana
manusia memperoleh bahasa dapat dijelaskan dengan teori-teori pemerolehan bahasa.
Sedangkan pemerolehan pengetahuan dunia (realita) atau proses penghubungan bahasa
dan realita pada prinsipnya sama, yakni manusia memperoleh representasi mental realita
melalui pengalaman yang langsung atau melalui pemberitahuan orang lain. Misalnya
seseorang menyaksikan sebuah kecelakaan terjadi, orang tersebut akan memiliki
representasi
mental
tentang
kecelakaan
tersebut
dari
orang
yang
langsung
menyaksikannya juga akan membentuk representasi mental tentang kecelakaan tadi.
Hanya saja terjadi perbedaan representasi mental pada kedua orang itu.
3. Bahasa sebagai Alat Kontrol Sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa sangat efektif. Kontrol sosial ini dapat
diterapkan pada diri kita sendiri atau kepada masyarakat. Berbagai penerangan, informasi,
maupun pendidikan disampaikan melalui bahasa. Buku-buku pelajaran dan buku-buku
instruksi adalah salah satu contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol sosial.
Ceramah agama atau dakwah merupakan contoh penggunaan bahasa sebagai alat kontrol
sosial. Lebih jauh lagi, orasi ilmiah atau politik merupakan alat kontrol sosial. Kita juga
sering mengikuti diskusi atau acara bincang-bincang (talk show) di televisi dan radio.
Iklan layanan masyarakat atau layanan sosial merupakan salah satu wujud penerapan
bahasa sebagai alat kontrol sosial. Semua itu merupakan kegiatan berbahasa yang
memberikan kepada kita cara untuk memperoleh pandangan baru, sikap baru, perilaku
dan tindakan yang baik. Di samping itu, kita belajar untuk menyimak dan mendengarkan
pandangan orang lain mengenai suatu hal.
Contoh fungsi bahasa sebagai alat kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah
sebagai alat peredam rasa marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif
untuk meredakan rasa marah kita. Tuangkanlah rasa dongkol dan marah kita ke dalam
14
bentuk tulisan. Biasanya, pada akhirnya, rasa marah kita berangsur-angsur menghilang
dan kita dapat melihat persoalan secara lebih jelas dan tenang.
4. Bahasa sebagai Alat Integrasi dan Adaptasi Sosial
Bahasa disamping sebagai salah satu unsur kebudayaan, memungkinkan pula
manusia memanfaatkan pengalaman-pengalaman mereka, mempelajari dan mengambil
bagian dalam pengalaman-pengalaman itu, serta belajar berkenalan dengan orang-orang
lain. Anggota-anggota masyarakat
hanya dapat dipersatukan secara efisien melalui
bahasa. Bahasa sebagai alat komunikasi, lebih jauh memungkinkan tiap orang untuk
merasa dirinya terikat dengan kelompok sosial yang dimasukinya, serta dapat melakukan
semua kegiatan kemasyarakatan dengan menghindari sejauh mungkin bentrokanbentrokan untuk memperoleh efisiensi yang setinggi-tingginya. Ia memungkinkan
integrasi (pembauran) yang sempurna bagi tiap individu dengan masyarakatnya (Gorys
Keraf, 1997 : 5).
Cara berbahasa tertentu selain berfungsi sebagai alat komunikasi, berfungsi pula
sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial. Pada saat kita beradaptasi kepada lingkungan
sosial tertentu, kita akan memilih bahasa yang akan kita gunakan bergantung pada situasi
dan kondisi yang kita hadapi. Kita akan menggunakan bahasa yang berbeda pada orang
yang berbeda. Kita akan menggunakan bahasa yang nonstandar di lingkungan temanteman dan menggunakan bahasa standar pada orang tua atau orang yang kita hormati.
Pada saat kita mempelajari bahasa asing, kita juga berusaha mempelajari
bagaimana cara menggunakan bahasa tersebut. Misalnya, pada situasi apakah kita akan
menggunakan kata tertentu, kata manakah yang sopan dan tidak sopan. Bilamanakah kita
dalam berbahasa Indonesia boleh menegur orang dengan kata Kamu atau Saudara atau
Bapak atau Anda? Bagi orang asing, pilihan kata itu penting agar ia diterima di dalam
lingkungan pergaulan orang Indonesia. Jangan sampai ia menggunakan kata kamu untuk
menyapa seorang pejabat. Demikian pula jika kita mempelajari bahasa asing. Jangan
sampai kita salah menggunakan tata cara berbahasa dalam budaya bahasa tersebut.
Dengan menguasai bahasa suatu bangsa, kita dengan mudah berbaur dan menyesuaikan
diri dengan bangsa tersebut.
E. Bahasa Indonesia Yang Baik Dan Benar
15
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu,
berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan
bahasa yang berlaku.
Ungkapan “Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.” Kita tentu sudah
sering mendengar dan membaca ungkapan tersebut. Permasalahannya adalah pengertian
apa yang terbentuk dalam benak kita ketika mendengar ungkapan tersebut? Apakah
sebenarnya ungkapan itu? Apakah yang dijadikan alat ukur (kriteria) bahasa yang baik?
Apa pula alat ukur bahasa yang benar?
Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Hal itu
berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan
kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur,
pendidikan, agama, status sosial, lingkungan sosial, dan sudut pandang khalayak sasaran
kita tidak boleh kita abaikan. Cara kita berbahasa kepada anak kecil dengan cara kita
berbahasa kepada orang dewasa tentu berbeda. Penggunaan bahasa untuk lingkungan
yang berpendidikan tinggi dan berpendidikan rendah tentu tidak dapat disamakan. Kita
tidak dapat menyampaikan pengertian mengenai jembatan, misalnya, dengan bahasa yang
sama kepada seorang anak SD dan kepada orang dewasa. Selain umur yang berbeda, daya
serap seorang anak dengan orang dewasa tentu jauh berbeda.
Lebih lanjut lagi, karena berkaitan dengan aspek komunikasi, maka unsur-unsur
komunikasi menjadi penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media penyampaian pesan,
dan penerima pesan. Mengirim pesan adalah orang yang akan menyampaikan suatu
gagasan kepada penerima pesan, yaitu pendengar atau pembacanya, bergantung pada
media yang digunakannya. Jika pengirim pesan menggunakan telepon, media yang
digunakan adalah media lisan. Jika ia menggunakan surat, media yang digunakan adalah
media tulis. Isi pesan adalah gagasan yang ingin disampaikannya kepada penerima pesan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
16
Bahasa merupakan salah satu faktor pendukung kemajuan suatu bangsa karena
bahasa merupakan sarana untuk membuka wawasan bangsa terhadap ilmu pengetahuan
dan teknologi-teknologi yang berkembang. Dengan kata lain, bahasa merupakan sarana
untuk menyerap dan mengembangkan pengetahuan.
Kemampuan berbahasa yang baik dan benar merupakan persyaratan mutlak untuk
melakukan kegiatan ilmiah sebab bahasa merupakan sarana komunikasi ilmiah yang
pokok. Tanpa penguasaan tata bahasa dan kosakata yang baik akan sukar bagi seorang
ilmuan untuk mengkomunikasikan gagasannya kepada pihak lain. Dengan bahasa selaku
alat komunikasi, kita bukan saja menyampaikan informasi tetapi juga argumentasi, di
mana kejelasan kosakata dan logika tata bahasa merupakan persyaratan utama.
B. Saran
Oleh karena itu sebagai warga Indonesia yang baik, saya harus tetap belajar
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar yang selama ini saya sudah banyak
lupa bagaimana cara menggunakan bahasa Indonesia yang benar. Kita juga patut bangga
mempunyai bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, oleh karenanya kita tidak
boleh membuat bahasa Indonesia menjadi luntur dalam penggunaannya walaupun kita
juga tidak boleh melupakan bahasa daerah kita karena itu merupakan warisan budaya
bangsa kita. Artinya walaupun dalam pergaulan sehari-hari kita menggunakan bahasa
daerah atau gaul tetapi di dalam situasi yang resmi seperti dalam dunia pendidikan dan
lain sebagainya kita harus tetap tahu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Mudhofar, M. 2010 Kapita Selekta Bahasa dan Sastra Indonesia.Surabaya:
Pustaka Gama.
Halim, Amran. 1979. Pembinaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Kridalaksana, Harimurti. 1976. Fungsi Bahasa dan Sikap Bahasa. Ende: Nusa
17
Indah.
Sugono, Dendy. 1999. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Puspa Swara.
Sumowijoyo, G. Susilo. 2001. Pos Jaga Bahasa Indonesia. Surabaya: Unipress Unesa.
Anonimous.
2009.
“Perubahan
Penggunaan
Bahasa
Indonesia”.
Dalam
http://mgmpbismp.co.cc/2009/06/17/perubahan-penggunaan- bahasa-indonesia/.
Anton M Moeliono dan Soenjono Dardjowidjojo. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Gorys Keraf. 1973. Komposisi, Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende-Flores:
Nusa Indah.
Makalah
”Peranan Bahasa Dalam Kehidupan Sehari-Hari”
18
Oleh:
SUSMANIAR AFIFAH NUR
JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2016
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayahnya-lah
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Tak lupa pula penulis
ucapkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, karena beliaulah yang telah
menghantarkan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman yang penuh berkah.
19
Adapun judul makalah yang akan dibahas adalah “Peranan Bahasa Dalam
Kehidupan Sehari-hari”, dan penulis sangat berharap semoga dengan adanya makalah
ini penulis dapat memberikan sedikit gambaran dan memperluas wawasan ilmu yang
penulis miliki.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu hingga terselesainya makalah ini, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Akhirnya kritik dan saran yang bersifat membangun penulis harapkan dari
semua pihak demi sempurnanya makalah ini.Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua
pihak yang berkepentingan.
Makassar, 02 Oktober 2016
Penulis
DAFATAR ISI
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah..........................................................................................2
20
C. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. pengertian bahasa..........................................................................................3
B. Fungsi dan peranan bahasa indonesia dalam kegiatan sehari-hari.................4
C. Makna bahasa indonesia dalam kehidupan sehari hari..................................11
D. Bahasa mempengaruhi perilaku manusia......................................................13
E. Bahasa indonesia yang baik dan benar..........................................................16
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................................17
B. Saran.............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................18
i
i
21