NABILA ANWAR UTAMI MAKALAH PETUGAS MEDIS

PERAN PETUGAS MEDIS DALAM PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Diajukan untuk Memenuhi Mata Kuliah Kewarganegaraan
Dosen : Anwar Aulia, M. Pd

TINGKAT 1 B

Disusun Oleh :

Nabila Anwar Utami

(P27903117082)

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

2018

KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya..
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tangerang, 23 Maret 2018

Penyusun

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ................................................................................................................. 3
BAB I ............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4
A.

Latar Belakang ............................................................................................... 4

B.

Rumusan Masalah .......................................................................................... 4

C.

Tujuan ............................................................................................................. 5

BAB II ........................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ........................................................................................................... 6
A.

Pengertian Pembangunan ............................................................................... 6


B.

Tujuan Pembangunan Nasional .................................................................... 10

C.

Azas – azas Pembangunan Nasional ............................................................ 11

D.

Modal Dasar Pembangunan .......................................................................... 13

E.

Kebijakan Pembangunan ( UU Kesehatan ) ................................................. 14

BAB III ....................................................................................................................... 18
PENUTUP ................................................................................................................... 18
A.


Kesimpulan ................................................................................................... 18

B.

Saran ............................................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 19

3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung
secara sadar, terencana dan berkelanjutan dengan sasaran utamanya adalah
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia atau masyarakat suatu
bangsa. Ini berarti bahwa pembangunan senantiasa beranjak dari suatu
keadaan atau kondisi kehidupan yang kurang baik menuju suatu kehidupan

yang lebih baik dalam rangka mencapai tujuan nasional suatu bangsa.
Pembangunan Nasional bertujuan untuk mewujudkan masyarakat adil
dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945 serta menjalankan roda perekonomian dan
mewujudkan kesejahteraan sosial.
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan
nasional. Konsep pembangunann nsional harus berwawasan kesehatan, yaitu
yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif
maupun negatif setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit disamping penyembuhan dan
pemulihan kesehatan.

B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan pengertian pembangunan
2. Menjelaskan tentang tujuan pembangunan nasional
3. Mejelaskan azas-azas pembangunan nasional
4. Mengetahui modal dasar dari pembangunan
5. Menjelaskan mengenai kebijakan pembangunan ( UU Kesehatan )


4

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui pengertian dari pembangunan
2. Dapat mengetahui tujuan pembangunan nasional
3. Dapat mengetahui azas – azas pembangunan nasional
4. Dapat mengetahui modal dasar pembangunan
5. Dapat memahami kebijakan pembangunan ( UU Kesehatan )

5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembangunan
Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang terus menerus
dilakukan untuk menuju perbaikan disegala bidang kehidupan masyarakat
dengan berdasarkan pada seperangkat nilai yang dianut, yang menuntun
masyarakat


untuk

mencapai

tingkat

kehidupan

yang

didambakan.

Pembangunan disini lebih diarahkan pada pembangunan potensi, inisiatif,
daya kreasi, dan kepribadian dari setiap warga masyarakat. Dalam proses ini
terjadi transformasi sosial ke arah yang lebih baik. Dengan pembangunan,
masyarakat diharapkan semakin mampu mengelola alam bagi peningkatan
kesejahteraanya. Namun hal ini tidaklah berarti bahwa pembangunan akhirnya
harus mengeksploitasi alam secara semena-mena yang akhirnya hanya
menganggu keseimbangan ekosistem dan interaksi manusia dengan alam.
Pembangunan nasional adalah suatu rangkaian usaha yang dilakukan

secara berkesinambungan dalam semua bidang kehidupan masyarakat, bangsa
dan negara untuk menuju suatu keadaan yang lebih baik. Pembangunan
nasional dilakukan dalam rangka merealisasikan tujuan nasional seperti yang
tertulis dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu melindungi
segenap bangsa dan segenap tumpah darah indonesia, meningkatkan
kesejahteraan

umum,

mencerdaskan

kehidupan

bangsa,

dan

ikut

melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian

abadi, dan keadilan sosial.
Pembangunan nasional dilaksanakan bersama oleh masyarakat dan
pemerintah secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap dan
berlanjut untuk memacu peningkatan kemampuan nasional dalam rangka
mewujudkan kehidupan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang
telah maju. Masyarakat adalah pelaku utama pembangunan dan pemerintah
berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, serta menciptakan suasana

6

yang menunjang. Kegiatan masyarakat dan kegiatan pemerintah saling
menunjang, saling mengisi dan saling melengkapi dalam satu kesatuan
langkah menuju tercapainya tujuan pembangunan nasional. Diselenggarakan
secara bertahap dalam jangka panjang 25 tahun dan jangka sedang 5 tahunan,
dengan mendayagunakan seluruh sumber daya nasional untuk mewujudkan
tujuan pembangunan nasional.
Pembangunan kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan
nasional. Konsep pembangunann nsional harus berwawasan kesehatan, yaitu
yang telah memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif
maupun negatif setiap kegiatan terhadap kesehatan masyarakat. Pembangunan

kesehatan diselenggarakan dengan memberikan prioritas kepada upaya
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit disamping penyembuhan dan
pemulihan kesehatan.
Pembangunan kesehatan nasional diarahkan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dapat
terwujud. Pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah Program
Indonesia Sehat dengan sasaran meningkatkan derajat kesehatan dan status
gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang
didukung dengan perlindungan finansial dan pemeratan pelayanan kesehatan.
Keseluruhan semangat, arah dan gerak pembangunan dilaksanakan
sebagai pengamalan semua sila Pancasila secara serasi dan sebagai kesatuan
yang utuh, meliputi:
1) Pengamalan sila ketuhanan Yang Maha Esa, yang mencakup tanggug
jawab bersama dari semua golongan beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa unuk secara terus menerus dan bersama-sama
meletakkan ladasan spiritual, moral dan etik yang kukuh bagi
pembangunan nasional.
Contoh pengamalan sila ketuhanan yang maha esa dalam bidang
kesehatan:


7

-Berdoa

sebelum

dan

setelah

menolong

pasien

-Mengajarkan pasien untuk menyerahkan hasil pertolongan lepada Tuhan
-Menghormati kepercayaan dan agama pasien
2) Pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab, yang mencakup
peningkatan martabat serta hak dan kewajiban asasi warga negara serta
menghapus penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi.
Contoh pengamalan sila kemanusiaan yang adil dan beradab:
-Menghargai hak privasi pasien, memperlakukan pasien dengan penuh
empati karena pasien memiliki hak untuk diperlakukan sebagai manusia
yang bermartabat
-Dasar pelayanan kebidanan yang baik yaitu dengan rasa kecintaan pada
sesama manusia.
- Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hakhak pasien, sehingga pasien merasa aman dan nyaman.
3) Pengamalan sila persatuan Indonesia, yang mencakup peningkatan
pembinaan bangsa di semua bidang kehidupan manusia, masyarakat,
bangsa dan negara, sehingga rasa kesetiakawanan semakin kuat dalam
rangka memperkukuh kesatuan dan persatuan bangsa.
Contoh pengamalan sila persatuan Indonesia dalam bidang kesehatan:
Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan

--

pelayanan kesehatan.
Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan

-

pribadi.
.-Tenaga kesehatan harus menjalin hubungan baik terhadap sesama perawat
lain, staf kesehatan lainnya, pasien dan keluarga agar tidak terjadi konflik
yang menimbulkan perpecahan

8

4) Pengamalan sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, yang mencakup upaya makin
menumbuhkan dan mengembangkan sistem politik demokrasi Pancasila
yang main mampu memelihara stabilitas nasional yang dinamis,
mengembangkan kesadaran dan tanggung jawab politik warga negara,
serta menggairahkan rakyat dalam proses politik.
Contoh pengamalan sila

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan dalam bidang kesehatan:
-Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien tenaga kesehatan
hendaknya mengutamakan musyawarah dengan pasien dan keluarga pasien
dalam mengambil keputusan.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani

-

yang luhur serta dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
-Tenaga kesehatan hendaknya membiasakan diri menahan pembicaraan
tentang hal – hal pasien dengan orang yang tak mempunyai hal dalam hal
itu dan yang tidak mengerti soal perawatan pasien, meskipun orang tersebut
keluarga pasien sendiri.

5) Pengamalan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, yang
mencakup upaya untuk mengembangkan pertumbuhan ekonomi yang
cukup tinggi yang dikaitkan dengan pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya menuju kepada terciptanya kemakmuran yang berkeadilan bagi

9

seluruh rakyat Indonesia dalam sistem ekonomi yang disusun sebagai
usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
Contoh pengamalan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam
bidang kesehatan:
-Mengembangkan sikap adil dan keseimbangan antara hak dan kewajiban
terhadap semua pasien.
--Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotong-royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter
serta tim paramedis dan medis lainnya.
-Antara hak dan kewajibannya perlu diseimbangkan. Lebih mementingkan
keselamatan pasien tapi tidak mengabaikan keselamatan perawat itu sendir

B. Tujuan Pembangunan Nasional
Pembangunan nasional yang dilakukan mengarah pada suatu tujuan.
Tujuan ini terbagi atas tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang.
Tujuan jangka pendek dari pembangunan nasional adalah meningkatkan taraf
hidup, kecerdasan, dan kesejahteraan masyarakat yang semakin adil dan
merata serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap pembangunan
berikutnya. Pembangunan jangka panjang bertujuan untuk mewujudkan suatu
masyarakat adil dan makmur yang merata materil dan spiritual berdasarkan
pancasila dan undang-undang dasar 1945 dalam wadah negara kesatuan
republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, bersahabat, tertib dan damai.
Pembangunan nasional dilaksanakan untuk mewujudkan Tujuan
Nasional seperti termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV, yaitu “...
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
10

memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.” serta mewujudkan cita-cita bangsa sebagaimana
termaktub dalam alinea II Pembukaan UUD 1945.
Tujuan pembangunan kesehatan menuju indonesia sehat adalah
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal melalui
terciptanya masyarakat, bangsa dan negara indonesia yang ditandai oleh
penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan sehat,
memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di
seluruh wilayah Republik Indonesia.
Untuk mencapai tujuan kesehatan dilakukan upaya:



Meningkatkan kerjasama lintas sector



swasta



Peningakatan upaya kesehatan



Peningkatan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan

Peningkatan perilaku, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan



Peningkatan kesehatan lingkungan



Peningkatan sumber daya kesehatan



Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan
Peningkatan lingkungan sosial budaya

C. Azas – azas Pembangunan Nasional
Asas pembangunan nasional adalah prinsip pokok yang harus diterapkan
dan dipegang teguh dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
nasional. Asas-asas tersebut adalah sebagai berikut:

11

• Asas keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bahwa
segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional dijiwai, digerakkan
dan dikendalikan oleh keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa sebagai nilai luhur yang menjadi landasan spiritual, moral dan
erik dalam rangka pembangunan nasional sebagai pengamalan
pancasila.

• Asas manfaat, bahwa segala usaha dan kegiatan pembangunan nasional
memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya

bagi kemanusiaan,

peningkatan kesejahteraan rakyat, dan pengembangan pribadi warga
negara serta mengutamakan kelestarian niai-nilai luhur budaya bangsa
dan kelestarian fungsi lingkungan hidup dalam rangka pembangunan
yang berkesinambungan dan berkelanjutan.

• Asas demokrasi pancasila, bahwa upaya mencapai tujuan pembangunan
nasional yang meliputi seluruh kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara dilakukan dengan semangat kekeluargaan yang bercirikan
kebersamaan, gotong

royong, persatuan dan kesatuan melalui

musyawarah untuk mencapai mufakat.

• Asas adil dan merata, bahwa pembangunan nasioanal diselenggarakan
sebagai usaha bersama harus merata di semua lapisan masyrakat dan di
seluruh wilayah tanah air di mana setiap warga negra berhak
memperoleh kesempatan berperan dan menikmati hasil-hasilnya secara
adil sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan darma baktinya yang
diberikan kepada bangsa dan negara.

• Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan,
bahwa dalam pembangunan nasional harus ada keseimbangan antara
berbagai kepentingan, yaitu keseimbangan, keserasian dan keselarasan
antara kepentingan dunia dan akhirat, materil dan spiritual, jiwa dan
raga, individu, masyarakat dan negara, pusat dan daerah serta antar
daerah, kepentingan perikehidupan darat, laut dan udara, dan dirgantara
serta kepentingan nasional dan internasional.
12

• Asas hukum, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional
setiap warga negara dan penyelenggaraan negara harus taat pada hukum
yang berintikan keadilan dan kebenaran, serta negara diwajibkan untuk
menegakkan dan menjamin kepastian hukum.

• Asas kemandirian, bahwa dalam pembangunan nasional berlandaskan
pada kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri, serta
bersendikn kepada kepribadian bangsa.

• Asas kejuangan, bahwa dalam penyelenggaraan pembangunan nasional,
penyelenggaraan negara dan masyarakat harus memiliki mental, tekat,
jiwa, dan semangat pengabdian serta ketaatan dan disiplin yang tinggi
dengan lebih mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.

• Asas ilmu pengetahuan dan teknologi, bahwa agar pembangunan
nasional dapat memberikan kesejahteraan rakyat lahir batin yang
setinggi-tingginya, penyelenggaraannya perlu menerapkan nilai-nilai
ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mendorong pemannfaatan,
pengembangan dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi secara
seksama dan bertanggung jawab dengan mempertahankan nilai-nilai
agama dan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

D. Modal Dasar Pembangunan
Modal dasar pembangunan nasional adalah keseluruhan sumber
kekuatan nasional, baik yang efektif maupun potensial, yang dimiliki dan
didayagunakan bangsa Indonesia dalam pembangunan nasional, yaitu:
a. Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia sebagai hasil
perjuangan seluruh rakyat.
b. Jiwa dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Wilayah nusantara yang luas dan berkedudukan di katulistiwa pada
posisi silang antara dua benua dan dua samudra dengan kondisi
alamiahnya yang memiliki berbagai keunggulan komparatif.
13

d. Kekayaan alam yang beraneka ragam dan terdapat di darat, laut, udara
dan dirgantara yang dapat didayagunakan secara bertanggung jawab
demi kemakmuran rakyat.
e. Penduduk yang besar jumlahnya sebagai sumber daya menusai yang
potensial dan produktif bagi pembangunan nasional.
f. Rohaniah dan mental, yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan
Yang Maha Esa merupakan tenaga penggerak yang tak ternilai harganya
bagi pengisian aspirasi bangsa. Juga kepercayaan dan keyakinan bangsa
atas kebenaran falsafah pancasila sebagai satu-satunya asas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan modal
sikap mental yang dapat membawa bangsa menuju cita-citanya.
g. Budaya bangsa Indonesia yang dinamis yang telah berkembang
sepanjang sejarah bangsa yang mencirikan kebhinekaan dan dan
keekaan bangsa.
h. Potensi dan kekuatan efektif bangsa yakni segala sesuatu yang bersifat
potensial dan produktif yang telah menjadi milik bangsa, dan yang
tumbuh dari rakyat termasuk kekuatan sosial politik antara lain partai
politik dan golongan karya.
i.

Angkatan bersenjata republik Indonesia sebagai kekuatan pertahanan
keamanan dan kekuatan sosial politik yang tumbuh dari rakyat dan
bersama rakat menegakkan serta mengisi kemerdekaan bangsa dan
negara.

E. Kebijakan Pembangunan ( UU Kesehatan )
Undang – undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
1945) mengaku dan melindungi kesehatan sebagai hak asasi manusia.
Berdasarkan Pasal 28 H dan pasal 34 ayat (3) UUD 1945 “Kesehatan
merupakan hak konstitusional warga negara dan tanggung jawab bagi negara
untuk menyediakan pelayanan kesehatan”. Pembangunan kesehatan sebagai

14

upaya negara memberikan pelayanan kesehatan didukung oleh sumber daya
kesehatan, baiktenaga kesehatan dan tenaga non-kesehatan.
UU 23 Tahun 1992 UU Kesehatan mengutamakan:

• Menjadi tanggung jawab pemerintah dan swasta dengan kemitraan
kepada pihak masyarakat.

• Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mempertinggi derajat
kesehatan, yang besar artinya bagi pembangunan dan pemeliharaan
sumber daya manusia dan sebagai modal bagi indonesia seutuhnya dan
pembangunan seluruh masyarakat indonesia.
Dalam UU No 36 tahun 2009 ini, pembangunan kesehatan harus
memperhatikan berbagai asas yang memberikan arah pembangunan kesehatan
dan dilaksanakan melalui upaya kesehatan sebagai berikut:
a. Asas perikemanusiaan, artinya bahwa pembangunan kesehatan
harus dilandasi atas perikemanusiaan yang berdasarkan pada
Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak membedakan golongan
agama dan bangsa.
Penjelasan : Dalam menjalankan tugasnya tenaga medis harus
mengakui dan memperlakukan pasien sesuai dengan harkat dan
martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. dan
mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi
setiap pasien, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan
sebagainya.
b. Asas keseimbangan, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
dilaksanakan antara kepentingan individu dan masyarakat, antara
fisik dan mental, serta antara material dan sipiritual.

15

Penjelasan: Dalam menjalankan tugasnya tenaga medis antara hak
dan kewajibannya perlu diseimbangkan. Lebih mementingkan
keselamatan pasien tapi tidak mengabaikan keselamatan dirinya
sendiri.
c. Asas manfaat, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanausiaan
dan perikehidupan yang sehat bagi setiap warga negara.
Penjelasan : Tenaga medis yang membantu pasien dalam proses
penyembuhan penyakit yang di derita pasien tersebut dan turut
memberikan pengetahuan tentang kesehatan yang dibutuhkan
pasien.
d. Asas pelindungan, artinya bahwa pembangunan kesehatan harus
dapat memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
Penjelasan : Tenaga medis harus bisa menjadi tempat perlindungan
pasien sehingga pasien percaya ketika ditangani oleh para tenaga
kesehatan dan menimbulkan sugesti yang baik bagi kesembuhan
pasien
e. Asas penghormatan terhadap hak dan kewajiban, artinya bahwa
pembangunan kesehatan dengan menghormati hak dan kewajiban
masyarakat sebagai bentuk kesamaan kedudukan hukum.
Penjelasan : Tenaga medis harus menghormati hak pasien seperti
merahasiakan hasil pemeriksaan selain ke dokter sehingga dalam
melaksanakan perawatan pasien merasa nyaman.
f. Asas gender dan nondiskriminatif, artinya bahwa pembangunan
kesehatan tidak membedakan perlakuan terhadap perempuan dan
laki-laki.
Penjelasan :Tenaga medis tidak boleh membedakan perlakuan
terhadap pasien perempuan dan laki-laki,perawatan kepada pasien
harus dilakukan secara maksimal.

16

g. Asas norma agama, artinya pembangunan kesehatan harus
memperhatikan dan menghormati serta tidak membedakan agama
yang dianut masyarakat.
Penjelasan : Petugas kesehatan harus dapat menghormati serta
tidak membedakan agama yang dianut pasien karena agama
merupakan hal yang sangat fundamental.

17

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembangunan Nasional merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan
masyarakat Indonesia secara berkelanjutan dengan memanfaatkan kemajuan IPTEK
serta perhatikan tantangan perkembangan global. Pelaksanaannya mengacu pada
kepribadian bangsa dan nilai luhur yang universal untuk mewujudkan kehidupan
bangsa yang berdaulat, mandiri, berkeadilan, sejahtera, maju, serta kukuh kekuatan
moral dan etikanya. Tujuan Pembangunan Nasional itu sendiri adalah sebagai usaha
untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia. Dan pelaksanaannya
bukan hanya menjadi tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya adalah
setiap warga negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan
pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing.
Keikutsertaan setiap warga negara dalam Pembangunan Nasional dapat dilakukan
dengan berbagai cara, seperti mengikuti program wajib belajar, melestarikan
lingkungan hidup, mentaati segala peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,
menjaga ketertiban dan keamanan, dan sebagainya.
Pembangunan Nasional mencakup hal-hal yang bersifat lahiriah maupun batiniah
yang selaras, serasi, dan seimbang. Itulah sebabnya Pembangunan Nasional bertujuan
untuk mewujudkan manusia dan masyarakat Indonesia yang seutuhnya, yakni
sejahtera lahir dan batin.
Pembangunan yang bersifat lahiriah dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hajat
hidup fisik manusia, misalnya sandang, pangan, perumahan, pabrik, gedung
perkantoran, pengairan, sarana dan prasarana transportasi dan olahraga, dan
sebagainya. Sedangkan contoh pembangunan yang bersifat batiniah adalah
pembanguanan sarana dan prasarana ibadah, pendidikan, rekreasi, hiburan, kesehatan,
dan sebagainya.
B. Saran
Kesempurnaan makalah ini tergantung pada motivasi dan saran yang membangun
dari para pembaca. Maka dari itu, penulis mengharapkan masukan ataupun saran
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

18

DAFTAR PUSTAKA

Jannah, Roudotul dkk, 2014, Makalah Pembangunan Nasional PGSD UPP
Tegal Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
Ariani, Siska, 2015, Makalah Mata Kuliah Pancasila “Pembangunan
Nasional” (kelompok 1) Universitas Sriwijaya, Indralaya.
Khotimah, Ayu Khusnul dkk, 2014, Strategi dan Tujuan Kesehatan
Pembangunan Nasional, Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Pendidikan Pancasila, Penerbit Paradigma, Yogyakarta, 2010

19