Materi Supervisi Bimbingan dan Konseling

Materi Supervisi Bimbingan dan Konseling
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Supervisi BKI
Dosen Pengampu : Siti Thohurotul Ula, M. Pd. I

Disusun oleh

:

Akhmad Ali Marzuqi 13220004
Ilham Wahyudi

13220021

Dewi Purwati

13220049

Dewi Maryatun

13220052


Yunitasari

13220080

Mushlihah Ayu

13220109

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2016

MATERI SUPERVISI BIMBINGAN DAN KONSELING
Seperti yang diketahui bahwa guru pembimbing atau konselor bertugas
melakukan bimbingan dan konseling di sekolah sesuai dengan Juklak Bimbingan
dan Konseling, Kurikulum 2014, yang sekarang dikenal dengan sebutan “Pola
17”.1 Jadi, guru pembimbing melaksanakan bimbingan dan konseling berdasarkan
Pola 17. Secara singkat penjelasan mengenai Pola 17 itu adalah sebagai berikut:
1. Guru pembimbing melakukan suatu kegiatan yaitu bimbingan dan

konseling.
2. Bimbingan dan konseling yang dilakukan oleh guru pembimbing
mencakup 4 (empat) bidang yaitu:
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karir
3. Untuk menangani keempat bidang bimbingan tersebut, guru pembimbing
melakukan kegiatan yang disebut layanan bimbingan. Ada 7 (tujuh) jenis
layanann bimbingan yang dilakukan terhadap bidang-bidang bimbingan
tersebut:
a. Layanan bimbingan orientasi
b. Layanan bimbingan informasi
c. Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran
d. Layanan bimbingan belajar
e. Layanan bimbingan perorangan
f. Layanan bimbingan kelompok
1 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. (Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta, 2000) hlm. 243


g. Layanan bimbingan konseling kelompok

4. Guru pembimbing hanya akan dapat melaksanakan layanan dengan
berhasil apabila ada kegiatan-kegiatan lain yang sifatnya mendukung. Ada
5 (lima) jenis kegiatan pendukung, yaitu:
a. Aplikasi instrumentasi bimbingan
Aplikasi instrumentasi bimbingan, yaitu teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data baik dengan teknik tes maupun non-tes.
1) Bidang pribadi
Kegiatan ini mencakup pengungkapan dan pengumpulan data yang
berkenaan dengan:
 Sikap, kebiasaan dan wawasan dalam beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa
 Kekuatan diri dan pengembangannya
 Bakat, dan minat serta penyaluran dan pengembangannya
 Kelemahan diri dan penanggulangannya
 Pengarahan diri
 Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat
 Pengambil keputusan
2) Bidang sosial

 Kemampuan berkomunikasi, serta menerima dan menyampaikan
pendapat secara logis, efektif dan produktif
 Kemampuan bertingkah laku dengan menjunjung tinggi tata krama
dan nilai-nilai agama, adat-istiadat, dan kebiasaan yang berlaku
 Hubungan dengan teman sebaya
 Pemahaman dan pelaksanaan disiplin
 Penyesuaian hidup berkeluarga dengan kondisi dan peraturan
sekolah.

3) Bidang belajar
 Tujuan belajar dan latihan
 Sikap dan kebiasaan siswa

 Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara efektif, efisien, dan
produktif
 Penguasaan materi pelajaran dan latihan/keterampilan
 Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik
 Orientasi belajar di sekolah menengah
4) Bidang karir
 Pilihan dan latihan keterampilan

 Orientasi dan informasi lemaga-lembaga keterampilan sesuai dengan
pilihan pekerjaan dan arah pengembangan karir
 Orientasi dan informasi pekerjaan/karir dunia kerja danupaya
memperoleh penghasilan
 Pilihan orientasi dan informasi sekolah menengah sesuai dengan
arah pengembangan karir
b. Penyelenggaraan himpunan data
Kegiatan
merupakan

penyelenggaraan
tugas

yang

dan

sangat

himpunan


data

membantu

guru

pembimbing, secara efektif dan efisien dalam pelayanan
bimbingan. Berbagai bentuk data tersusun rapi itulah yang
disebut himpunan data atau kita kenal dengan comulatife
recird. Dengan demikian kita berbicara tentang himpunan
data, kita akan berhadapan dengan masalah penyusunan,
pemeliharaan,

penyimpanan,

serta

penggunaan


data

tersebut yang sesuai dengan kaidah-kaidah bimbingan dan
konseling. Data yang terhimpun merupakan hasil dari
upaya aplikasi instrumentasi bimbingan, dan apa yang
menjadi isi himpunan data dimanfaatkan sebsar-besarnya
dalam kegiatan layanan bimbingan.
Himpunan data diselenggarakan secara sistematis,
komprehensif, terpadu, dan sifatnya tertutup. Berbagai
data tentang siswa/klien yang perlu tersusun rapi dan
lengkap pada himpunan data seperti:
1) Identitas siswa
2) Latar belakang keluarga

3) Latar belakang pendidikan
4) Keadaan lingkungan tempat tinggal
5) Hubungan sosial dan lain sebagainya
Fungsi utama himpuan data dalam bimbingan konseling
ialah


fungsi

pemahaman

terhadap

berbagai

aspek

kepribadian serta lingkungan yang erat kaitannya dengan
proses

pemberian

bimbingan

atau

layanan


individu

maupun kelompok.
Himpunan

data

sistematis,komprehensif,

yang

tersusun

secara

dan

terjaga


terpadu

keamanannya/ tertutup. Sehingga pada saat diperlukan
konselor mudah mendapatkannya. Data yang terhimpun
akan membantu konselor dalam memberikan:
1) Bimbingan pribadi
2) Bimbingan sosial
3) Bimbingan belajar
4) Bimbingan karier
a) Penyelenggaraan Himpunan Data untuk Bimbingan Pribadi
Data yang perlu dihimpun ialah berbagai hal yang
menyangkut

karakteristik,

kondisi,

dan

perkembangan


pribadi siswa serta berbagai hal yang mendukungnya, yang
berkenaan tentang:
 Sikap, kebiasaan dan wawasan dalam beriman dan






bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Kekuatan diri dan pengembangannya.
Bakat, minat serta penyaluran dan pengembangannya.
Kelemahan diri dan penanggulangannya.
Pengarahan diri
Perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat

b) Penyelenggaraan Himpunan Data untuk Bimbingan Sosial
Arah kegiatan ini meliputi pengungkapan dan
pengumpulan data tentang:

 Kemampuan

berkomunikasi,

menyampaikan

pendapat

serta

secara

menerima

logis,

efktif,

dan
dan

produktif.
 Kemampuan bertingkah laku dengan menjunjung tinggi
tata krama dan nilai-nilai agama, adat istiadat dan
kebiasaan yang berlaku.
 Hubungan dengan teman sebaya.
 Pemahaman dan pelaksanaan disiplin.
 Penyesuaian hidup berkeluarga dengan kondisi dan
peraturan sekolah.
c) Penyelenggaraan Himpunan Data untuk Bimbingan Belajar
Data yang dikumpulkan berkaitan dengan kegiatan
belajar adalah menyangkup:
 Tujuan belajar dan latihan .
 Sikap dan kebiasaan belajar.
 Kegiatan dan disiplin belajar serta berlatih secara
efektif, efisien, dan produktif.
 Penguasaan materi pelajaran dan latihan dan atau
keterampilan.
 Pengenalan dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan
budaya di sekolah dan lingkungan sekitar.
 Orientasi belajar di sekolah.
d) Penyelenggaraan Himpunan Data untuk Bimbingan Karier
Kegiatan ini meliputi pengungkapan data berkenaan
dengan pilihan pekerjaan dan pengembangan karier siswa,
yaitu mencangkup tentang:
 Pilihan dan latihan keterampilan.
 Orientasi dan informasi pekerjaan/karier dan dunia kerja
dan upaya memperoleh penghasilan.
 Orientasi dan informasi lembaga-lembaga keterampilan
(lembaga

kerja/industri)

sesuai

dengan

pilihan

pekerjaan dan arah pengembangan karier.
 Pilihan, orientasi dan informasi sekolah sesuai dengan
arah pengembangan karier.
c. Konferensi kasus

Dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling terhadap
siswa

atau

klien,

guru

melaksanakan berbagai

pembimbing

atau

konselor

cara, apalagi bila permasalahan

yang dihadapi memerlukan layanan terpadu, antara lain
konferensi kasus.
Konferensi kasus, yaitu kegiatan pendukung bimbingan
dan

konseling

untuk

membahas

permasalahan

yang

dialami oleh peserta didik (klien) dalam suatu forum
pertemuan yang dihadiri oleh berbagai pihak yang dihadiri
oleh berbagai pihak yang diharapkan dapat memberikan
bahan,

keterangan

kemudahan,

dan

komitmen

bagi

terentaskannya permasalahan tersebut. (Prayitno)
Dalam konferensi kasus secara spesifik dibahas
permasalahan yang dialami oleh siswa tertentu dalam
suatu forum diskusi yang melibatkan pihak-pihak yang
terkait (seperti koordinator bimbingan, guru pembimbing,
wali kelas, guru mata pelajran, kepala sekolah, orang tua
dan tenaga ahli lainnya) yang akan diharapkan dapat
memberikan

data

dan

kemudahan-kemudahan

keterangan

lebih

bagi

lanjut

serta

terpecahkannya

permasalahan tersebut. Konferensi kasus diselenggarakan
adalah bersifat terbatas dan tertutup. Artinya, tidak semua
pihak bisa disertakan dalam konferensi kasus, hanya
mereka yang dianggap memiliki pengaruh dan kepentingan
langsung dengan permasalahan siswa (konseli) yang boleh
dilibatkan

dalam

konferensi

kasus.

Begitu

juga

pembicaraan yang muncul dalam konferensi kasus bersifat
rahasia dan hanya untuk diketahui oleh para peserta
konferensi.
Dalam konferensi kasus dapat sekaligus dibicarakan
berbagai

permasalahan

yang

dialami

siswa,

yaitu

permasalahan pribadi, sosial, belajar, dan permasalahan
karier.
Tujuan konferensi secara khusus antara lain:
1) Untuk mendapatkan suatu konsensus dari para ahli
dalam menafsirlkan data atau informasi yang cukup
memadai dan komprehensif tentang diri siswa/kasus
guna memudahkan pengambilan keputusan.
2) Menetapkan cara yang terbaik untuk menangani kasus.
3) Sebagai langkah awal dalam penetapan rujukan bila
dubutuhkan bantuan di luar kemampuan dan tanggung
jawab guru pembimbing/konselor.
4) Adanya koordinasi dalam penanggulangan masalah oleh
berbagai pihak yang berkepentingan.
d. Kunjungan rumah
Kunjungan rumah perlu dilaksanakan oleh guru kelas apabila untuk
permasalahan siswa yang sedang ditangani diperlukan keterangan lebih
jauh dari dan tentang orang tuanya Serta tentang kondisi keluarganya, dan
guru kelas ingin menyampaikan sesuatu kepada orang tua siswa tentang
permasalahan anaknya itu. Hasil kunjungan rumah dapat dipergunakan
oleh guru kelas untuk melanjutkan pelajarannya terhadap siswa yang
bersangkutan. Lebih jauh, dengan kunjungan rumah itu orang tua dapat
diajak bekerja sama untuk mengentaskan permasalahan siswa tersebut.
Kegiatan kunjungan rumah dapat diganti dengan pemanggilan orang
tua ke sekolah. Namun demikian, kunjungan rumah secara langsung akan
lebih menguntungkan, karena penerimaan orang tua terhadap guru di
rumahnya sendiri akan lebih akrab sehingga lebih memungkinkan
dijalinnya kerja sama. Di samping itu, kunjungan memungkinkan rumah
lebih memungkinkan guru kelas melihat secara langsung dan memahami
lebih mendalam suasana rumah dan keluarga siswa yang sedang
dibimbingnya itu.
e. Alih tangan kasus

Alih Tangan kasus dilaksanakan apabila guru kelas merasa kurang
berkemampuan menangani permasalahan siswanya. Pertama-tama alih
tangan dilakukan kepada Kepala Sekolah. Apabila penanganan masalah itu
belum tuntas juga alih tangan dapat dilakukan kepada salah seorang Guru
Pembimbing dari SLTP/SLTA terdekat. Satu hal yang perlu mendapat
perhatian ialah bahwa alih tangan itu perlu sepengetahuan dan terlebih
dahulu mendapat izin dari orang tua siswa.
Untuk mewujudkan Pola 17 di sekolah, langkah-langkah yang dilakukan oleh
guru pembimbing adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan program bimbingan dan konseling
2. Pelaksanaan program bimbingan dan konseling
3. Evaluasi pelaksanaan program bimbingan dan konseling
4. Tindak lanjut2
Secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi bimbingan dan
konseling di sekolah mencakup:
1. Layanan Orientasi
a. Layanan orientasi dalam bimbingan pribadi meliputi :
1) Fasilitas penunjang ibadah keagamaan (mushola, tempat ibadah dan
sejenisnya) yang ada disekolah
2) Acara keagamaanyang menunjang

pengembangan

kegiatan

peribadatan (wirit remaja dan sejenisnya)
3) Hak dan kewajiban siswa (termasuk pakaian seragam)
4) Bentuk pelayanan BK dalam membantu siswa mengenal kemampuan,
bakat, minat dan cita-citanya serta usaha mengatasi berbagai
permasalahan pribadi yang ditemui (dirumah, sekolah, dan di
masyarakat)
5) Fasilitas pelayanan kesehatan

2 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. (Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta, 2000) hlm. 244

b. Layanan Orientasi dalam bimbingan sosial meliputi:
1) Suasana kehidupan dan tata krama tentang hubungan sosial di sekolah,
baik dengan sesama teman, guru, wali kelas maupun staf sekolah
lainnya.
2) Peraturan dan tata tertib memasuki atau menggunakan kantor, kelas,
perpustakaan, mushola, labolatorium dan fasilitas sekolah lainnya.
3) Linkungan sosial masyarakat sekitar sekolah dengan berbagai bentuk
tuntutan pergaulan dan kebiasaan masyarakatnya.
4) Wadah yang ada di sekolah, yang dapat membantu dan meningkatkan
serta mengembangkan hubungan sosial siswa seperti OSIS, Pramuka,
UKS, PMR, Kesenian dan sejenisnya.
5) Organisasi orang tua siswa dan guru.
6) Adanya pelayanan bimbingan sosial bagi para siswa.
c. Layanan orientasi dalam bimbingan belajar meliputi :
1) Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar jadwal pelajaran, dan guruguru setiap mata pelajaran.
2) Lingkungan dan fasilitas sekolah yang menunjang kegiatan dan
belajar seperti riang kela, work shop, labolatorium, perpustakaan,
ruang diskusi, ruang BK dan sebagainya.
3) Kurikulum yaitu berkenaan dengan :
a) Tujuan pendidikan sekolah
b) Mata pelajaran dan program belajar
c) Sistem dan pendekatan proses belajar mengajar
d) Tugas-tugas(kegatan ekstrakulikuler)
e) Sistem ujian, penilaiann, kenaikan kelas, UAN, ijazah
f) Jenis dan sistem penetapan pilihan kegiatan ekstrakulikuler
g) Pelayanan BK sebagai bagian dari kurikulum
4) Suasan belajar di sekolah pada umumnya yang perlu dikembangkan.
5) Kegiatan belajar yang dituntut dari siswa.
6) Adanya pelayanan bimbingan belajar bagi para siswa.
7) Layanan orientasi dalam bimbingan karir meliputi:
a) Peranan BK serta pelacakan karir di sekolah.
b) Pelaksanaan bimbingan karir untuk siswa sesuai dengan jenjang
pendidikannya
c) Kegiatan yang diharapkan dari siswa dalam pelaksanaan
bimbingan karir.
2. Layanan informasi
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier

3. Layanan bimbingan penempatan dan penyaluran
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
4. Layanan bimbingan belajar
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
e. Layanan bimbingan kelompok
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
e. Layanan konseling perorangan
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
e. Layanan konseling kelompok
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
Kegiatan pendukung bimbingan
1. Aplikasi instrumentasi bimbingan
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
2. Penyelenggaraan himpunan data
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
3. Konferensi kasus
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
4. Kunjungan rumah
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial

c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
5. Alih tangan kasus
a. Bidang bimbingan pribadi
b. Bidang bimbingan sosial
c. Bidang bimbingan belajar
d. Bidang bimbingan karier
B. POLA 17 +
Selain menggunakan Pola 17 Guru BK/ Konselor di sekolah dapat
menggunakan Pola 17 + dalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di sekolah
yang sesuai dengan kebutuhan sekolah itu sendiri.3 Adapun pola 17 + yang
disupervisi oleh supervisor meliputi:
A.
1.

2.

3.

4.

Layanan dan Kegiatan Pokok
Layanan Orientasi
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
1.5.
Bimbingan Kekeluargaan
1.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Informasi
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
2.5.
Bimbingan Kekeluargaan
2.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Penempatan dan Penyaluran
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
3.5.
Bimbingan Kekeluargaan
3.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Bimbingan Belajar/Penguasaan
konten
4.1.
Bimbingan Pribadi
4.2.
Bimbingan Sosial

3 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling di
Sekolah. (Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta, 2000) hlm. 247

5.

6.

7.

8.

9.

B.
1.

4.3.
Bimbingan Belajar
4.4.
Bimbingan Karier
4.5.
Bimbingan Kekeluargaan
4.6.
Bimbingan Kegamaan
Layanan Konseling Perseorangan
5.1. Bimbingan Pribadi
5.2. Bimbingan Sosial
5.3. Bimbingan Belajar
5.4. Bimbingan Karier
5.5. Bimbingan Kekeluargaan
5.6. Bimbingan Keagamaan
Layanan Bimbingan Kelompok
6.1. Bimbingan Pribadi
6.2. Bimbingan Sosial
6.3. Bimbingan Belajar
6.4. Bimbingan Karier
6.5. Bimbingan Kekeluargaan
6.6. Bimbingan Keagamaan
Layanan Konseling Kelompok
7.1. Bimbingan Pribadi
7.2. Bimbingan Sosial
7.3. Bimbingan Belajar
7.4 Bimbingan Karier
7.5. Bimbingan Kekeluargaan
7.6. Bimbingan Keagamaan
Layanan Konsultasi
6.1. Bimbingan Pribadi
6.2. Bimbingan Sosial
6.3. Bimbingan Belajar
6.4. Bimbingan Karier
6.5. Bimbingan Kekeluargaan
6.6. Bimbingan Keagamaan
Layanan Mediasi
7.1. Bimbingan Pribadi
7.2. Bimbingan Sosial
7.3. Bimbingan Belajar
7.4 Bimbingan Karier
7.5. Bimbingan Kekeluargaan
7.6. Bimbingan Keagamaan
Kegiatan Pendukung Bimbingan
Aplikasi Instrumen Bimbingan
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
1.5.
Bimbingan Kekeluargaan

2.

3.

4.

5.

6.

1.6.
Bimbingan Keagamaan
Penyelenggaraan & Himpunan Data
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
2.5.
Bimbingan Kekeluargaan
2.6.
Bimbingan Keagamaan
Konferensi Kasus
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
3.5.
Bimbingan Kekeluargaan
3.6.
Bimbingan Keagamaan
Kunjungan Rumah
4.1. Bimbingan Pribadi
4.2. Bimbingan Sosial
4.3. Bimbingan Belajar
4.4. Bimbingan Karier
4.5. Bimbingan Kekeluargaan
4.6. Bimbingan Keagamaan
Alih Tangan Kasus
5.1. Bimbingan Pribadi
5.2. Bimbingan Sosial
5.3. Bimbingan Belajar
5.4. Bimbingan Karier
5.5. Bimbingan Kekeluargaan
5.6. Bimbingan Keagamaan
Tampilan Kepustakaan
6.1. Bimbingan Pribadi
6.2. Bimbingan Sosial
6.3. Bimbingan Belajar
6.4. Bimbingan Karier
6.5. Bimbingan Kekeluargaan
6.6. Bimbingan Keagamaan

C. POLA KOMPREHENSIF
Materi yang disupervisi oleh supervisor dalam pola komprehensif
meliputi:
A.
1.

Layanan Pokok
Layanan Dasar
1.1.
Bimbingan Pribadi

2.

3.

4.

B.
1.

2.

3.

1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
1.5.
Bimbingan Kekeluargaan
1.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Responsif
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
2.5.
Bimbingan Kekeluargaan
2.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Perencanaan Individu
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
3.5.
Bimbingan Kekeluargaan
3.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Dukungan Sistem
4.1.
Bimbingan Pribadi
4.2.
Bimbingan Sosial
4.3.
Bimbingan Belajar
4.4.Bimbingan Karier
4.4.
Bimbingan Kekeluargaan
4.5.
Bimbingan Kegamaan
Kegiatan Pendukung Bimbingan
Aplikasi Instrumen Bimbingan
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
1.5.
Bimbingan Kekeluargaan
1.6.
Bimbingan Keagamaan
Penyelenggaraan & Himpunan Data
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
2.5.
Bimbingan Kekeluargaan
2.6.
Bimbingan Keagamaan
Konferensi Kasus
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar

4.

5.

6.

3.4.
Bimbingan Karier
3.5.
Bimbingan Kekeluargaan
3.6.
Bimbingan Keagamaan
Kunjungan Rumah
4.1.
Bimbingan Pribadi
4.2.
Bimbingan Sosial
4.3.
Bimbingan Belajar
4.4.
Bimbingan Karier
4.5.
Bimbingan Kekeluargaan
4.6.
Bimbingan Keagamaan
Alih Tangan Kasus
5.1. Bimbingan Pribadi
5.2. Bimbingan Sosial
5.3. Bimbingan Belajar
5.4. Bimbingan Karier
5.5. Bimbingan Kekeluargaan
5.6. Bimbingan Keagamaan
Tampilan Kepustakaan
6.1. Bimbingan Pribadi
6.2. Bimbingan Sosial
6.3. Bimbingan Belajar
6.4. Bimbingan Karier
6.5. Bimbingan Kekeluargaan
6.6. Bimbingan Keagamaan

KESIMPULAN
Dalam materi supervisi bimbingan dan konseling terdapat tiga macam
materi, yaitu pola 17, pola 17 +, dan pola komprehensif. Dari ketiga materi
tersebut terdapat perbedaan. Dalam pola 17 terdapat 7 layanan, 4 bidang dan 5
kegiatan pendukung. Adapun dalam pola 17 + terdapat penambahan layanan
bidang dan satuan pendukung. Penambaahan layanan yaitu pada layanan
konsultasi dan mediasi. Adapun pada bidang terdapat penambahan yaitu bidang
kekeluargaan dan keagamaan. Sedangkan pada satuan/kegiatan pendukung
terdapat penambahan yaitu kepustakaan.
Dalam pola komprehensif berbeda dengan kedua pola sebelumnya. Dalam
pola komprehensif terdapat layanan dasar, layanan responsif, layanan perencanaan
individu dan layanan dukungan sisitem. Karena pola ini menyambungkan bidang,
layanan dan satuan pendukung secara keseluruhan.

DAFTAR PUSTAKA
Sukardi, Dewa Ketut, 2000. Pengantar Pelaksanaan Program Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta: Penerbit PT Rineka Cipta.

Instrumen Materi Supervisi
Pola 17
No
A.
1.

2.

3.

4.

5.

6.

Materi/Kegiatan
Layanan dan Kegiatan Pokok
Layanan Orientasi
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
Layanan Informasi
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
Layanan Penempatan dan Penyaluran
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
Layanan Bimbingan Belajar
4.1.
Bimbingan Pribadi
4.2.
Bimbingan Sosial
4.3.
Bimbingan Belajar
4.4.
Bimbingan Karier
Layanan Konseling Perseorangan
5.1. Bimbingan Pribadi
5.2. Bimbingan Sosial
5.3. Bimbingan Belajar
5.4. Bimbingan Karier
Layanan Bimbingan Kelompok
6.1. Bimbingan Pribadi

Ya

Tidak

Keteranga
n

7.

B.
1.

2.

3.

4.

5.

C.

6.2. Bimbingan Sosial
6.3. Bimbingan Belajar
6.4. Bimbingan Karier
Layanan Konseling Kelompok
7.1. Bimbingan Pribadi
7.2. Bimbingan Sosial
7.3. Bimbingan Belajar
7.4 Bimbingan Karier
Kegiatan Pendukung Bimbingan
Aplikasi Instrumen Bimbingan
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
Penyelenggaraan & Himpunan Data
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
Konferensi Kasus
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
Kunjungan Rumah
4.1. Bimbingan Pribadi
4.2. Bimbingan Sosial
4.3. Bimbingan Belajar
4.4. Bimbingan Karier
Alih Tangan Kasus
5.1. Bimbingan Pribadi
5.2. Bimbingan Sosial
5.3. Bimbingan Belajar
5.4. Bimbingan Karier
Evaluasi Pelaksanaan Program
Jumlah Ya/Tidak
Presentasi Ya
Yogyakarta, ............................2016
Mengetahui,
Koordinator

Pengawas BK

NIP.............

NIP................

Instrumen Materi Supervisi
Pola 17 +
No
A.
1.

2.

3.

4.

Materi/Kegiatan
Layanan dan Kegiatan Pokok
Layanan Orientasi
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
1.5.
Bimbingan Kekeluargaan
1.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Informasi
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
2.5.
Bimbingan Kekeluargaan
2.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Penempatan dan Penyaluran
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
3.5.
Bimbingan Kekeluargaan
3.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Bimbingan Belajar/Penguasaan
konten
4.1.Bimbingan Pribadi
4.2.
Bimbingan Sosial
4.3.
Bimbingan Belajar

Ya

Tidak

Keteranga
n

5.

6.

7.

8.

9.

B.
1.

4.4.
Bimbingan Karier
4.5.
Bimbingan Kekeluargaan
4.6.
Bimbingan Kegamaan
Layanan Konseling Perseorangan
5.1. Bimbingan Pribadi
5.2. Bimbingan Sosial
5.3. Bimbingan Belajar
5.4. Bimbingan Karier
5.5. Bimbingan Kekeluargaan
5.6. Bimbingan Keagamaan
Layanan Bimbingan Kelompok
6.1. Bimbingan Pribadi
6.2. Bimbingan Sosial
6.3. Bimbingan Belajar
6.4. Bimbingan Karier
6.5. Bimbingan Kekeluargaan
6.6. Bimbingan Keagamaan
Layanan Konseling Kelompok
7.1. Bimbingan Pribadi
7.2. Bimbingan Sosial
7.3. Bimbingan Belajar
7.4 Bimbingan Karier
7.5. Bimbingan Kekeluargaan
7.6. Bimbingan Keagamaan
Layanan Konsultasi
8.1. Bimbingan Pribadi
8.2. Bimbingan Sosial
8.3. Bimbingan Belajar
8.4. Bimbingan Karier
8.5. Bimbingan Kekeluargaan
8.6. Bimbingan Keagamaan
Layanan Mediasi
9.1. Bimbingan Pribadi
9.2. Bimbingan Sosial
9.3. Bimbingan Belajar
9.4 Bimbingan Karier
9.5. Bimbingan Kekeluargaan
9.6. Bimbingan Keagamaan
Kegiatan Pendukung Bimbingan
Aplikasi Instrumen Bimbingan
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier

2.

3.

4.

5.

6.

C.

1.5.
Bimbingan Kekeluargaan
1.6.
Bimbingan Keagamaan
Penyelenggaraan & Himpunan Data
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
2.5.
Bimbingan Kekeluargaan
2.6.
Bimbingan Keagamaan
Konferensi Kasus
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
3.5.
Bimbingan Kekeluargaan
3.6.
Bimbingan Keagamaan
Kunjungan Rumah
4.1.
Bimbingan Pribadi
4.2.
Bimbingan Sosial
4.3.
Bimbingan Belajar
4.4.
Bimbingan Karier
4.5.
Bimbingan Kekeluargaan
4.6.
Bimbingan Keagamaan
Alih Tangan Kasus
5.1. Bimbingan Pribadi
5.2. Bimbingan Sosial
5.3. Bimbingan Belajar
5.4. Bimbingan Karier
5.5. Bimbingan Kekeluargaan
5.6. Bimbingan Keagamaan
Tampilan Kepustakaan
6.1. Bimbingan Pribadi
6.2. Bimbingan Sosial
6.3. Bimbingan Belajar
6.4. Bimbingan Karier
6.5. Bimbingan Kekeluargaan
6.6. Bimbingan Keagamaan
Evaluasi Pelaksanaan Program
Jumlah Ya/Tidak
Presentasi Ya
Yogyakarta, ............................2016
Mengetahui,

Koordinator

Pengawas BK

NIP..............

NIP.................

Intrumen Materi Bimbingan dan Konseling
Komprehensif
No
A.
1.

2.

3.

4.

Materi/Kegiatan
Layanan
Layanan Dasar
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
1.5.
Bimbingan Kekeluargaan
1.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Responsif
2.1.
Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.
Bimbingan Belajar
2.4.
Bimbingan Karier
2.5.
Bimbingan Kekeluargaan
2.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Perencanaan Individu
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
3.5.
Bimbingan Kekeluargaan
3.6.
Bimbingan Keagamaan
Layanan Dukungan Sistem
4.1.
Bimbingan Pribadi
4.2.
Bimbingan Sosial
4.3.
Bimbingan Belajar

Ya

Tidak

Keteranga
n

B.
1.

2.

3.

4.

5.

6.

4.4.Bimbingan Karier
4.4.
Bimbingan Kekeluargaan
4.5.
Bimbingan Kegamaan
Kegiatan Pendukung Bimbingan
Aplikasi Instrumen Bimbingan
1.1.
Bimbingan Pribadi
1.2.
Bimbingan Sosial
1.3.
Bimbingan Belajar
1.4.
Bimbingan Karier
1.5.
Bimbingan Kekeluargaan
1.6.
Bimbingan Keagamaan
Penyelenggaraan & Himpunan Data
2.1.Bimbingan Pribadi
2.2.
Bimbingan Sosial
2.3.Bimbingan Belajar
2.4 Bimbingan Karier
2.5.Bimbingan Kekeluargaan
2.6.Bimbingan Keagamaan
Konferensi Kasus
3.1.Bimbingan Pribadi
3.2.
Bimbingan Sosial
3.3.
Bimbingan Belajar
3.4.
Bimbingan Karier
3.5.
Bimbingan Kekeluargaan
3.6.
Bimbingan Keagamaan
Kunjungan Rumah
4.1.
Bimbingan Pribadi
4.2.
Bimbingan Sosial
4.3.
Bimbingan Belajar
4.4.
Bimbingan Karier
4.5.
Bimbingan Kekeluargaan
4.6.
Bimbingan Keagamaan
Alih Tangan Kasus
5.1. Bimbingan Pribadi
5.2. Bimbingan Sosial
5.3. Bimbingan Belajar
5.4. Bimbingan Karier
5.5. Bimbingan Kekeluargaan
5.6. Bimbingan Keagamaan
Tampilan Kepustakaan
6.1. Bimbingan Pribadi
6.2. Bimbingan Sosial
6.3. Bimbingan Belajar
6.4. Bimbingan Karier

C.

6.5. Bimbingan Kekeluargaan
6.6. Bimbingan Keagamaan
Evaluasi Pelaksanaan Program
Jumlah Ya/Tidak
Presentasi Ya
Yogyakarta, ............................2016
Mengetahui,
Koordinator

Pengawas BK

NIP..............

NIP.................

SUPERVISI BIMBINGAN DAN KONSELING
1.

Nama Sekolah

: …................

2.

Alamat

: ...................

3.

Hari/Tanggal

: ……….........

KONSELOR YANG DISUPERVISI : ....................................................
No
A.

B.

C.

Kegiatan/Komponen
Program
1. Program Tahunan, Semester,
Bulanan, Agenda Kerja Konselor
dan Jadwal Kegiatan Konselor
Kegiatan Pelayanan
1. Daftar Konseli
2. Data Kebutuhan dan
Permasalahan Konseling
Aktifitas Pelayanan Bimbingan
dan Konseling
1. Pemahaman
a. Sosiometri
b. Kunjungan Rumah
c. Catatan Anekdot
d. Konferensi Kasus
2. Pelayanan Langsung
a.
Konseling Individual

Skor
4
3

Ket
2

1

0

b.
c.
d.
e.
f.

D.

E.

Konseling Kelompok
Konsultasi
Bimbingan Kelompok
Bimbingan Klasikal
Referal

3. Pelayanan Tidak Lansung
a.
Papan Bimbingan
b.
Kotak Masalah
c.
Bibliokonseling
d.
Audiovisual
e.
Audio
f.
Media Cetak (liflet, buku
saku)
Pelaporan
1. Laporan Bulanan
2. Laporan Semesteran/Tahunan
Evaluasi
1. Laporan Hasil Evaluasi
Program, Proses dan Produk BK
serta tindak lanjutnya
Jumlah Skor

Simpulan:
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
Saran:
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………….

Yogyakarta, ............................2016
Mengetahui,
Kepala Sekolah

Pengawas BK

NIP...................)

NIP..................