LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA (12). docx

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
REAKSI OKSIDASI ALDEHID

OLEH

:

Nama

: Yosephine

Kelas

:XII IPA 2

No Absen :36

SMA XAVERIUS 1 PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2014/2015

Tujuan


: Mengamati Reaksi Aldehid dengan pereaksi Fehlimg/Tollens.

1. Alat

:

1.1. 1 buah gelas kimia berukuran 250 mL
1.2. 1 buah gelas ukur 10 mL
1.3. 1 buah pembakar spiritus
1.4. 1 kotak korek api
1.5. 1 tabung rak
1.6. 6 buah tabung reaksi
1.7. 1 buah kaki tiga
2. Bahan

:

2.1. 5 mL larutan formaldehid 5%
2.2. 2 mL larutan AgNO3 0,1M

2.3. 5 tetes Fehling A
2.4. 5 tetes Fehling B
2.5. 100 mL air suling
2.6. Beberapa tetes larutan NH3 1M
3. Langkah kerja

:

3.1. UJi 1 : Fehling
3.1.1. Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu
3.1.2. Gelas kimia berukuran 250 mL diisi dengan 100 mL air suling yang akan
digunakan sebagai penangas air.
3.1.3. Gelas ukur berukuran 10 mL diisi dengan 3 mL larutan formaldehid 5%
kemudian dituangkan ke dalam tabung reaksi.
3.1.4. Tabung reaksi yang berisikan larutan formaldehid 5% diteteskan masingmasing 5 tetes Fehling A dan 5 tetes Fehling B.

3.1.5. Sebelumnya, gelas kimia yang berisikan 100 mL air suling dipanaskan terlebih
dahulu di atas kaki tiga sebagai penangas air.
3.1.6. Kemudian, tabung reaksi yang berisikan Fehling tersebut dipanaskan dengan
media penangas air hingga terjadi perubahan pada dinding tabung reaksi.

3.2. Uji 2 : Tollens
3.2.1. Alat dan bahan disiapkan terlebih dahulu.
3.2.2. Gelas ukur berukuran 10 mL diisi dengan 2 mL larutan AgNO 3 0,1M
kemudian dituangkan ke dalam tabung reaksi.
3.2.3. Kemudian, tabung reaksi tersebut ditetesi larutan NH 3 1M di mana mula-mula
larutan tersebut berubah menjadi keruh, sambil ditetsi tabung reaksi diguncang
ringan hingga berubah warna menjadi lebih jernih.
3.2.4. Gelas ukur berukuran 10 mL diisi kembali dengan 2 mL larutan formadehid
5% yang kemudian dicampurkan dengan tabung reaksi yang sudah
dijernihkan.
3.2.5. Lalu, tabung reaksi tersebut dipanaskan dengan media penangas air hingga
terjadi perubahan pada dinding reaksi.
4. Hasil percobaan

:

4.1. Reaksi formaldehid dengan pereaksi Fehling : Warna berubah menjadi merah bata
4.2. Reaksi formaldehid dengan pereaksi Tollens : Warna berubah menjadi cermin perak
5. Analisis Data/ Pertanyaan :
5.1. Apakah hasil reaksi antara


:

a. Formaldehid dengan pereaksi Fehling?
Jawab

O
||
H– C – OH
+
Asam Karboksilat
merah bata
(Asam Formiat)

:

Cu2O
endapan

b. Formaldehid dengan pereaksi Tollens

O
||
H – C – OH (aq)
+
Ag (s)
Asam Karboksilat
endapan cermin
perak

5.2. Apakah persamaan reaksi antara

:

a. Formaldehid dengan Pereaksi Fehling?
O
||
H–C–H+
Cu2O(aq)
Aldehida


O
||
Oksidasi


2 CuO (aq)

H – C – OH (aq)

Fehling

+

Asam Karboksilat

b. Formaldehid dengan Pereaksi Tollens?
O
||
H–C–H+
Ag2O (aq)

Aldehida
endapan cermin perak

O
||
Oksidasi


H – C – OH (aq)
+
Asam Karboksilat

6. Dasar Teori/Pembahasan :
Aldehid adalah senyawa karbonil yang mempunyai sebuah

ikatan

rangkap

C=O.


Aldehid termasuk senyawa yang sederhana jika ditinjau berdasarkan tidak adanya gugusgugus reaktif yang lainseperti -OH atau -Cl yang terikat langsung pada atom karbon di
gugus karbonil. Seperti yang biasa ditemukan, misalnya pada asam-asam karboksilat yang
mengandung gugus -COOH.
Aldehida adalah reduktor kuat sehingga dapat mereduksi oksidator-oksidator lemah.
Perekasi Tollens dan pereaksi Fehling adalah dua contoh oksidator lemah yang merupakan
pereaksi khusus untuk mengenali aldehida. Oksidasi aldehida menghasilkan asam
karboksilat. Pereaksi Tollens adalah larutan perak nitrat dalam amonia. Pereaksi ini dibuat
dengan cara menetesi larutan perak nitrat dengan larutan amonia sedikit demi sedikit
hingga endapan yang mula-mula terbentuk larut kembali. Pereaksi Tollens dapat dianggap

Ag (s)

sebagai larutan perak oksida (Ag2O). aldehida dapat mereduksi pereaksi Tollens sehingga
membebaaskan unsur perak (Ag).
Pereaksi tollens merupakan suatu oksidator / pengoksidasi lemah yang dapat
digunakan untuk mengoksidasi gugus aldehid, -CHO menjadi asam karboksilat, -COOH.
Senyawa-senyawa yang mengandung gugus aldehid dapat dikenali melalui uji tollens.
Contoh senyawa-senyawa yang sering diuji dengan tollens adalah formalin, asetaldehid,
dan glukosa. Uji tollens ini dapat digunakan untuk membedakan senyawa-senyawa yang

mengandung gugus karbonil, -CO-. Senyawa karbonil ini dapat berupa aldehid, -CHO jika
gugus karbonilnya terletak di ujung (atom C nomor 1), dan dapat berupa keton, -CO- jika
gugus karbonil berada di tengah rantai C, atau paling tidak pada atom C nomor 2. Karena
sifat pengoksidasinya lemah, maka tollens tidak dapat mengoksidasi senyawa
keton.Pereaksi tollens ini dapat dibuat dari larutan perak nitrat, AgNO 3. Mula-mula larutan
ini direaksikan dengan basa kuat, NaOH(aq), kemudian endapan coklat Ag 2O yang
terbentuk dilarutkan dengan larutan amonia sehingga membentuk kompleks perak
amoniakal, Ag(NH3)2+(aq).
2AgNO3(aq) + 2NaOH(aq) → Ag2O(s) + 2NaNO3(aq) + H2O(l)
Ag2O(s) + 4NH3(aq) + 2NaNO3(aq) + H2O(l) → 2Ag(NH3)2NO3(aq) + 2NaOH(aq)
Bermacam cara dapat ditempuh untuk membuat pereaksi tollens; yang penting larutan
ini harus mengandung perak amoniakal. Larutan kompleks perak beramoniak inilah yang
dapat mengoksidasi gugus aldehid menjadi asam yang disertai dengan timbulnya cermin
perak. Oleh sebab itu, larutan perak amoniakal ini sering ditulis secara sederhana sebagai
larutan Ag2O.
RCHO(aq) + Ag2O → RCOOH(aq) + 2Ag(s)
Persamaan reaksi redoks yang sebenarnya adalah :
Ag(NH3)2(aq) + e → Ag(s) + 2NH3(aq)

RCHO(aq) + 3OH-(aq) → RCOOH(aq) + 2H2O(l) + 2e

Bila reaksi dilangsungkan pada bejana gelas, endapan perak yang terbentuk akan
melapisi bejana, membentuk cermin. Oleh karena itu,reaksi ini disebut reaksi cermin
perak.Pereaksi Fehling terdiri dari dua bagian, yaitu Fehling A danFehling B. fehling A
adalah larutan CuSO4, sedangkan Fehling Bmerupakan campuran larutan NaOH dan
kalium natrium tartrat.Pereksi Fehling dibuat dengan mencampurkan kedua larutan
tersebut,sehingga diperoleh suatu larutan yang berwarna biru tua. Dalampereaksi Fehling,
ion Cu2+ terdapat sebagai ion kompleks. Pereaksi Fehling dapat dianggap sebagai larutan
CuO. Reaksi Aldehida denganpereaksi Fehling menghasilkan endapan merah bata dari
Cu2O
7. Kesimpulan

:

Pada reaksi oksidasi aldehid, saat direaksikan dengan fehling akan menghasilkan endapan
merah bata sedangkan saat direaksikan dengan tollens akan menghasilkan endapan cermin
perak.
8. Lampiran Gambar :