Penilaian Sistem Pelatihan Dan Pengembangan Keterampilan Kinerja Karyawan PT. Garuda Indonesia

BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pariwisata
Secara etimologi pariwisata berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dua
kata yaitu “pari” yang berarti banyak atau berkeliling, sedangkan pengertian
wisata berarti “pergi”. Didalam Kamus Besar Indonesia pariwisata adalah suatu

kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan rekreasi. Sedangkan
pengertian umum pariwisata merupakan suatu perjalanan yang dilakukan
seseorang untuk sementara waktuyang diselenggarakan dari suatu tempat
ketempat lain dengan meninggalkan tempat semula dan dengan suatu
perencanaan atau bukan maksud mencari nafkah di tempat yang
dikunjunginya,

tetapi

semata

mata

untuk


menikmati

kegiataan

pertamasyaan atau reakreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka
ragam.Banyak negara yang mengantungkan pendapatan pada sektor
pariwisata karena industri pariwisata merupakann sumber pajak dan
pendapatan.
Menurut

Undang-Undang

Nomor

9

Tahun

1990


Tentang

Kepariwisataan,pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

Universitas Sumatera Utara

wisata termasuk objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di
bidang ini.
Dengan demikian menurut WTO ( World Tourism Organization ) adalah
berbagai aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang mengadakan perjalanan
untuk dan tinggal di luar kebiasaan lingkungannya dan tidak lebih dari satu tahun
berturut-turut untuk kesenangan, bisnis, dan keperluan lain.
Pariwisata adalah suatu konsep umum yang sejarahnya balik ke tahun 1811,
atau

sebelumnya,

dan


definisinya

terus

berubah.

Istilah

“tourism”

(kepariwisataan) mencakup orang-orang yang melakukan perjalanan pergi dari
rumahnya dan perusahaan-perusahaan yang melayani mereka dengan cara
memperlancar atau mempermudah perjalanan yang lebih menyenangkan.
Fandeli (1995:3) pariwisata menurut daya tariknya dapat dibedakan menjadi 3
bagian, yaitu:
1. Daya Tarik Alam
Pariwisata daya tarik alam yaitu wisata yang dilakukan dengan mengunjungi
ddaerah tujuan wisata yang memiliki keunikan daya tarik alamnya, seperti
laut, pesisir pantai, gunung, lembah, air terjun, hutan dan objek wisata yang
masih alami.

2. Daya Tarik Budaya
Pariwisata daya tarik budaya merupakan suatu wisata yang dilakukan dengan
mengunjungi tempat-tempat yang memiliki keunikan atau kekhasan budaya,

Universitas Sumatera Utara

seperti kampung naga, tanah toraja, kampung adat banten, kraton kasepuhan
Cirebon, kraton Yogyakarta, dan objek wisata budaya lainnya.
3. Daya Tarik Minat Khusus
Pariwisata ini merupakan pariwisata yang dilakukan dengan mengunjungi
objek wisata yang sesuai dengan minat seperti wisata olahraga, wisata rohani,
wisata kuliner, wisata belanja, dengan jenis-jenis kegiatannya antara lain
bunge jumping.
Dalam kegiatan kepariwisataan ada yang disebut subjek wisata yaitu
orang-orang yang melakukan perjalanan wisata yang merupakan tujuan
wisatawan.
Bermacam-macam pendapat para ahli mengenai pengertian pariwisata
dalam buku Wahab (1992:15) diantaranya:
1. Menurut Gamal Suwartono, SH
Kepariwisataan adalah suatu proses kepergian sementara dari seorang, lebih

menuju ketempat lain diluar tempat tinggalnya. Dorongan kepergiannya
adalah karena berbagai kepentingan baik karenaa kepentingan ekonomi,
sosial, budaya, politik, agama, kesehatan maupun kepentingan lain.
2. E. Guyer Freuler
Pariwisata merupakan fenomena dari jaman sekarang yang didasarkan atas
kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dan
menumbuhkan cinta terhadap keindahan alam dan pada khususnya disebabkan
oleh bertambahnya pergaulan berbagai bunga dan kelas masyarakat manusia

Universitas Sumatera Utara

sebagai hasil dari pada perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta
penyempurnaan dari pada alat-alat pengangkutan.
3. A.J. Burkart dan S. Malik
Dalam bukunya yang berjudul “Tourism, Past, Present, and Future”,
berbunyi bahwa pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan
dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka
biasanya hidup dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di
tempat tujuan itu.
2.1.1 Jenis Pariwisata

Seorang wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena didorong oleh
berbagai motif yang tercermin dalam berbagai macam jenis pariwisata. Bagi
daerah sangat perlu mempelajari motif ini karena berhubungan dengan fasilitas
yang perlu disiapkan dan program-program promosinya.
Menurut Pendit (1994:14) jenis-jenis pariwisata sebagai berikut:
1. Wisata Budaya, yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
memperluas pandangan hidup seseorang dengan jalan mengadakan kunjungan
ke tempat lain atau ke luar negeri, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan
adat istiadat, kebudayaan dan seni mereka.
2. Wisata Kesehatan, yaitu perjalanan seseorang wisatawan yang bertujuan
untuk menukar keadaan dan lingkungan tempat sehari-hari dimana ia tinggal
untuk beristirahat dalam arti jasmani dan rohani.

Universitas Sumatera Utara

3. Wisata Olahraga, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan dengan tujuan
untuk berolahraga atau memang sengaja untuk mengambil bagian aktif dalam
pesta olahraga di suatu tempat atau negara.
4. Wisata Komersial, yaitu wisatawan yang melakukan perjalanan untuk
mengunjungi pameran-pameran dan pekan raya yang bersifat komersial

seperti pameran industri, pameran dagang dan sebagainya.
5. Wisata Industri, yaitu perjalanan yang dilakukan oleh rombongan mahasiswa
atau pelajar, atau orang-orang awam ke suatu tempat perindustrian dengan
maksud dan tujuan untuk mengadakan penilitian.
6. Wisata Bahari, yaitu perjalanan yang banyak dilakukan dengan olahraga air
seperti danau, pantai, atau laut.
7. Wisata Cagar Alam, yaitu jenis wisata yang biasanya banyak diselenggarakan
oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan usaha-usaha dengan
mengatur wisata ke tempat atau daerah cagar alam, taman lindung, dan hutan
daerah pegunungan, yang kelestariannya dilindungi oleh Undang-Undang.
8. Wisata Bulan Madu, yaitu suatu perjalanan yang dilakukan bagi pasangan
pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusus
dan tersendiri dari kenikmatan perjalanan.

Universitas Sumatera Utara

2.1.2 Tujuan Pariwisata
Tujuan

pariwisata


telah

dijabarkan

oleh

para

ahli

di

bidang

pariwisatasebagai optimalisasi pemanfaatan dan pengembangan sumber-sumber
daya pariwisata. Daerah tujuan wisata menurut Surjanto (dalam A. hari Karyono,
1997:11) yaitu daerah-daerah yang berdasarkan sarana dan prasarana dinyatakan
siap menerima kunjungan wisatawan di Indonesia. Daerah tujuan wisata
diharuskan memiliki objek wisata dan daya tarik wisata (atraksi wisata) sebagai

media untuk menarik minat wisatawan.
Berkembangnya pariwisata di suatu daerah akan membawa perubahan
pada daerah tersebut. Perubahan yang dimaksud dapat bernilai positif jika
pengembangan pariwisata dilaksanakan dengan mengikuti prosedur yang benar,
yakni melalui perencanaan yang cermat dan matang supaya sesuai dengan kondisi
setempat. Namun demikian, jika pelaksanaanya tidak direncanakan dengan baik
maka justru akan membawa kerugian atau berdampak negatif bagi daerah tempat
pariwisata berkembang.
2.2 Pengertian Wisatawan, Pengunjung, dan Karakteristik
2.2.1

Wisatawan
Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan wisata(Undang-

undang nomor 10 tahun 2009). Jadi menurut pengertian ini, semua orang yang
melakukan perjalanan wisata dinamakan wisatawan. Apapun tujuannya yang

Universitas Sumatera Utara

penting perjalanan itu bukan untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah

ditempat yang dikunjungi.
Pasific Area Travel Association memberi batasan bahwa wisatawan
sebagai orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dalam jangka waktu 24
jam dan maksimal 3 bulan di dalam suatu negeri yang bukan negeri di mana
biasanya ia tinggal.
Menurut Pendit (1994:38) mereka ini meliputi:
1. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bersenang-senang,
untuk keperluan pribadi atau untuk keperluan kesehatan.
2. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk bisnis, pertemuan,
konferensi, musyawarah atau sebagai utusan berbagai badan atau organisasi.
3. Pejabat dan pemerintahan militer beserta keluarganya yang di tempatkan di
negara lain tidak termasuk kategori ini, tetapi bila mereka mengadakan
perjalanan ke negeri lain, maka dapat digolongkan wisatawan.
Menurut Pendit (1994:39) Wisatawan dapat dibedakan lagi menjadi:
1. Wisatawan Internasional (Mancanegara) adalah orang yang melakukan
perjalanan wisata diluar negerinya dan wisatawan didalam negerinya.
2. Wisatawan Nasional (Domestic) adalah penduduk Indonesia yang melakukan
perjalanan di wilayah Indonesia diluar tempatnya berdomisili, dalam jangka
waktu sekurang-kurangnya 24 jam atau menginap kecuali kegiatan yang
mendatangkan nafkah ditempat yang dikunjungi.


Universitas Sumatera Utara

2.2.2 Pengunjung dan Karakteristik
Bila diperhatikan, orang-orang yang datang berkunjung disuatu tempat
atau negara, biasanya mereka disebut sebagai pengunjung yang terdiri dari
beberapa orang dengan bermacam-macam motivasi kunjungan termasuk
didalamnya adalah wisatawan, sehingga tidak semua pengunjung termasuk
wisatawan.
Menurut International Union of Official Travel Organization (IUTO),
pengunjung yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atau tempat tinggal
lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan
yang menerima upah.
Pengunjung digolongkan dalam dua kategori, yaitu:
1. Wisatawan (Tourist)
Pengunjung yang tinggal sementara sekurang-kurangnya selama 24 jam di
negara yang dikunjunginya dan tujuan perjalanannya dapat digolongkan
kedalam klasifikasi sebagai berikut:
a. Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreasi, liburan, kesehatan, studi,
keagamaan dan olahraga.
b. Hubungan dagang (business), keluarga, konferensi, misi dan lain
sebagainya.

Universitas Sumatera Utara

2. Pelancong (exursionist)
Pengunjung sementara yang tinggal di suatu negara yang dikunjungi dalam
waktu kurang dari 24 jam.
Dari beberapa pengertian tersebut, dalam penilitian ini yang dimaksud
dengan pengunjung adalah seseorang yang melakukan kunjungan pada objek dan
daya tarik wisata.
Karakteristik pengunjung dapat dibedakan kedalam dua jenis, yaitu
karakteristik sosial-ekonomi dan karakteristik perjalanan wisata menurut Smith
(1989:13).
Dalam hal ini karakteristik pengunjung memberikan pengaruh yang tidak
langsung terhadap pengembangan pariwisata. Tidak dapat diterapkan secara
langsung langkah-langkah yang harus dilakukan hanya dengan melihat
karakteristik pengunjung, melainkan perlu melihat keterkaitan dengan persepsi
pengunjung.
Pengunjung pada suatu objek wisata memiliki karakteristik dan pola
kunjungan, kebutuhan ataupun alasan melakukan kunjungan ke suatu objek
wisata masing-masing berbeda hal ini perlu menjadi pertimbangan bagi penyedia
pariwisata sehingga dalam menyediakan produk dapat sesuai dengan minat dan
kebutuhan pengunjung.

Universitas Sumatera Utara

2.3 Pengertian Kinerja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:570) kinerja adalah sesuatu
yang dicapai, prestasi yang diperlihatkan, kemampuan kerja. Kinerja merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Pengertian kinerja menurut beberapa ahli :
1. Bambang Kusriyanto dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9)
kinerja adalah perbandingan hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga
kerja per satuan waktu (lazimnya per jam).
2. Faustino Cardosa Gomes dalam A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, (2005: 9)
mengemukakan definisi kinerja sebagai ungkapan seperti output, efisiensi
serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas.
3. A.A. Anwar Prabu Mangkunegara (2005: 9), kinerja karyawanadalah hasil
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya.
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa kinerja SDM adalah prestasi kerja,
atau hasil kerja (output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai SDM per
satuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan tanggung

Universitas Sumatera Utara

jawab yang diberikan kepadanya.Penilaian prestasi kerja merupakan usaha yang
dilakukan pimpinan untuk menilai hasil kerja bawahannya.

2.3.1 Tujuan Penilaian Kinerja
Menurut Syafarudin Alwi ( 2001 : 187 ) secara teoritis tujuan penilaian
dikategorikan sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development yang
bersifat efaluation harus menyelesaikan:
1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi
2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision
3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar meengevaluasi sistem seleksi.
Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan:
1. Prestasi riil yang dicapai individu
2. Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja
3. Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

Universitas Sumatera Utara

2.3.2 Kriteria Kinerja
Karakteristik Kinerja Karyawan
Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi adalah sebagai berikut
(Mangkunegara, 2002:68):
1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
3. Memiliki tujuan yang realistis.
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi
tujuannya.
5. Memanfaatkan umpan balik yang konkrit dalam seluruh kegiatan kerja yang
dilakukannya.
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

2.3.3 Indikator Kinerja Karyawan
Indikator untuk mengukur kinerja karyawan secara individu ada enam
indikator, yaitu (Robbins, 2006:260):

Universitas Sumatera Utara

1. Kualitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas
pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan
dan kemampuan karyawan.
2. Kuantitas. Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu. Merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu
yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta
memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4. Efektivitas. Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga,
uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil
dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
5. Kemandirian. Merupakan tingkat seorang karyawan yang nantinya akan
dapat menjalankan fungsi kerjanya Komitmen kerja. Merupakan suatu tingkat
dimana karyawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung
jawab karyawan terhadap kantor.

2.3.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
a. Efektifitas dan Efisiensi
Bila suatu tujuan tertentu akhirnya bisa dicapai, kita boleh mengatakan
bahwa kegiatan tersebut efektif tetapi apabila akibat-akibat yang tidak dicari

Universitas Sumatera Utara

kegiatan menilai yang penting dari hasil yang dicapai sehingga mengakibatkan
kepuasan walaupun efektif dinamakan tidak efesien.Sebaliknya, bila akibat yang
dicari-cari

tidak

penting

atau

remeh

maka

kegiatan

tersebut

efesien

(Prawirosentono, 1999:27).
b.

Otoritas (wewenang)

Otoritas menurut adalah sifat dari suatu komunikasi atau perintah
dalamsuatu organisasi formal yang dimiliki seorang anggota organisasi kepada
anggota yang lain untuk melakukan suatu kegiatan kerja sesuai dengan
kontribusinya (Prawirosentono, 1999:27).
c.

Disiplin

Disiplin adalah taat kepda hukum dan peraturan yang berlaku
(Prawirosentono, 1999:27).Jadi, disiplin karyawan adalah kegiatan karyawan yang
bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi dimana dia
bekerja.
d.

Inisiatif

Inisiatif yaitu berkaitan dengan daya pikir dan kreatifitas dalam
membentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan
organisasi.

Universitas Sumatera Utara

2.4 Pengertian Maskapai Penerbangan Bandar Udara
Maskapai penerbangan adalah sebuah organisasi yang menyediakan jasa
penerbangan bagi penumpang atau barang. Mereka menyewa atau memiliki
pesawat terbang untuk menyediakan jasa tersebut dan dapat membentuk kerja
sama atau aliansi dengan maskapai lainnya untuk keuntungan bersama.
Bandar Udara adalah Sebuah fasilitas tempat pesawat terbang dapat lepas
landas dan mendarat. Bandar udara yang paling sederhana minimal memiliki
sebuah landas pacu namun bandara-bandara besar biasanya dilengkapi berbagai
fasilitas lain, baik untuk operator layanan penerbangan maupun bagi
penggunanya.
Menurut Annex 14 dari ICAO(International Civil Aviation Organization):
Bandar udara adalah area tertentu di daratan atau perairan (termasuk bangunan,
instalasi dan peralatan) yang diperuntukkan baik secara keseluruhan atau sebagian
untuk kedatangan, keberangkatan dan pergerakan pesawat.
Sedangkan definisi bandar udara menurut PT.Angkasa Pura adalah lapangan
udara, termasuk segala bangunan dan peralatan yang merupakan kelengkapan
minimal untuk menjamin tersedianya fasilitas bagi angkutan udara untuk
masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

Pada masa awal penerbangan, bandar udara hanyalah sebuah tanah lapang
berumput yang bisa didarati pesawat dari arah mana saja tergantung arah angin.
Pada masa Perang Dunia I, bandar udara mulai dibangun permanen seiring
meningkatnya penggunaan pesawat terbang dan landas pacu mulai terlihat seperti
sekarang.Setelah perang berakhir, bandar udara mulai ditambahkan fasilitasfasilitas komersial untuk melayani penumpang.
Sekarang, bandar udara bukan hanya tempat untuk naik dan turun
pesawat.Dalam perkembangannya, berbagai fasilitas ditambahkan seperti tokotoko, restoran, pusat kebugaran, dan butik-butik merek ternama apalagi di
bandara-bandara baru.
Kegunaan bandar udara selain sebagai terminal lalu lintas manusia/
penumpang juga sebagai terminal lalu lintas barang. Untuk itu, di sejumlah
bandar udara yang berstatus bandar udara internasional ditempatkan petugaspetugas bea cukai.
Gerbang bandar udara, ruang-ruang dibandar udara yang sebagian besar di
kontrak sewakan kepada perusahaan penerbangan oleh otoritas bandar udara
untuk memuat atau menurunkan penumpang bisa jadi suatu aset yang berharga.
Tergantung dari pemilik bandar udara, gerbang-gerbang itu dapat di sewa
kontrakkan lagi kepada perusahaan penerbangan lainnya. Gerbang dan

Universitas Sumatera Utara

celahwaktu selama sebuah pesawat mendarat

tetap berada digerbang, dan

berangkat dapat memberi kepada suatu airline posisi yang menonjol disuatu
bandar udara.
Perusahaan penerbangan harus membeli atau melakukan kontrak sewa
peswat-pesawat yang seusai dengan rute dan jadwal. Pesawat Boeing 747, besar
dan berbadan lebar, diperlukan untuk rute-rute perjalanan yanag ramai, biasanya
penerbangan jarak jauh. Perusahaan penerbangan dengan pesawat yang lebih baru
beroperasi dengan keunggulan biaya meskipun harga pesawat-pesawat itu
meningkat terus.
Bandar udara terdiri dari 3 bagian yaitu :
1. Bandar Udara Domestik
Bandar Udara

yang

hanya

menangani

penerbangan

domestik atau

penerbangan di negara yang sama. Bandara domestik tidak memiliki fasilitas bea
cukai dan imigrasi, tidak mampu menangani penerbangan menuju atau dari
bandara luar negeri.
Bandara tersebut umumnya memiliki landasan pendek yang hanya dapat
menangani pesawat jarak pendek atau menengah dan lalu lintas regional.Di
beberapa negara, bandar udara sejenis itu tidak memiliki pemeriksaan keamanan

Universitas Sumatera Utara

atau detektor logam, tetapi pemeriksaan seperti itu telah diadakan beberapa tahun
belakangan ini.
2. Bandar Udara Internasional
Bandar Udara yang dilengkapi dengan fasilitas bea cukai dan imigrasi untuk
menangani penerbangan internasional menuju dan dari negara lainnya. Bandara
sejenis itu umumnya lebih besar, memiliki landasan lebih panjang dan fasilitas
untuk menampung pesawat besar yang sering digunakan untuk perjalanan
internasional.
Bandara

internasional

sering

menangani

penerbangan

domesticjuga

penerbangan internasional.Di beberapa negara kecil kebanyakan bandar udara
merupakan internasional, sehingga konsep suatu "bandara internasional" memiliki
makna kecil.Di negara-negara tersebut, terdapat sebuah subkategori bandar udara
internasional terbatas yang menangani penerbangan internasional, tetapi terbatas
pada tujuan jarak pendek (umumnya karena faktor geografi) atau campuran
bandara sipil atau militer.

Universitas Sumatera Utara

2.4.1 Fasilitas Bandar Udara
a.

Sisi Udara (Air Side)

1. Runway atau landas pacu yang mutlak diperlukan pesawat. Panjangnya landas
pacu biasanya tergantung dari besarnya pesawat yang dilayani. Untuk bandar
udara perintis yang melayani pesawat kecil, landasan cukup dari
rumputataupun tanah diperkeras. Panjang landasan perintis umumnya 1.200
meter dengan lebar 20 meter. Pesawat kecil berbaling-baling dua umumnya
cukup 600-800 meter saja. Sedangkan untuk bandar udara yang agak ramai
dipakai konstruksi aspal, dengan panjang 1.800 meter dan lebar 30 meter.
Pesawat yang dilayani adalah jenis turbo-prop atau jet kecil seperti Fokker-27,
Tetuko 234, dan Fokker-28. Pada bandar udara yang ramai, umumnya dengan
konstruksi beton dengan panjang 3.600 meter dan lebar 45-60 meter. Pesawat
yang dilayani adalah jet sedang seperti Fokker-100, DC-10, B-747, Hercules.
Bandar udara international terdapat lebih dari satu landasan untuk antisipasi
ramainya lalu lintas.
2. Apron atau tempat parkir pesawat yang dekat dengan terminal building,
sedangkan taxiway menghubungkan apron dan runway. Konstruksi apron
umumnya beton bertulang, karena memikul beban besar yang statis dari
pesawat.

Universitas Sumatera Utara

3. Untuk keamanan dan pengaturan, terdapat Air Traffic Controller, berupa
menara khusus pemantau yang dilengkapi radio control dan radar.
4. Karena dalam bandar udara sering terjadi kecelakaan, maka disediakan unit
penanggulangan kecelakaan (air rescue service) berupa peleton penolong dan
pemadam

kebakaran,

mobil

pemadam

kebakaran,

tabung

pemadam

kebakaran, ambulans, dan peralatan penolong lainnya.
5. Ada fuel service untuk mengisi bahan bakar avtur.
b. Sisi Darat (Land Side)
1. Terminal bandar udara atau concourse adalah pusat urusan penumpang yang
datang atau pergi. Di dalamnya terdapat pemindai bagasi sinar X, counter
check-in, custom immigration quarantine (CIQ) untuk bandar udara
internasional, dan ruang tunggu serta berbagai fasilitas untuk kenyamanan
penumpang. Di bandar udara besar, penumpang masuk ke pesawat melalui
garbarata atau avio bridge. Di bandar udara kecil, penumpang naik ke pesawat
melalui tangga (pax step) yang bisa dipindah-pindah.
2. Curb adalah tempat penumpang naik-turun dari kendaraan darat ke dalam
bangunan terminal.
3. Parkir kendaraan, untuk parkir para penumpang dan pengantar atau
penjemput, termasuk taksi.

Universitas Sumatera Utara

2.4.2 Penentuan Harga pada Perusahaan Penerbangan
Deregulasi dari perusahaan penerbangan AS telah diikuti dengan suatu
konsolidasi besar perusahaan penerbangan yang utama dan dimulainya berlusin
penerbangan baru. Timbulnya perusahaan penerbangan baru dan bangkrutnya
perusahaan penerbangan lain telah merusak bisnis angkutan udara dan membantu
menekan biaya angkutan udara tetap rendah. Untuk mendapatkan tempat berpijak
dipasar perjalanan udara, perusahaan penerbangan baru harus memberikan harga
lebih rendah daripada pesaing-pesaingnya. Suatu taktik yang penuh risiko dan
mahal, oleh karena perusahaan penerbangan yang yang sudah mapan biasanya
menandingi biaya angkutan udara yang lebih rendah.
Perusahaan penerbangan mempunyai suatu kebijaksanaan harga yang
sangat tergantung dari penumpang-penumpang dalam perjalanan bisnis untuk
mendapatkan keuntungan. Sekitar separo dari wisatawan penerbangan udara
dalam negri dilakukan karena alassan-alasan bisnis. Wisatawan bisnis yang tidak
fleksibel dibebankan biaya perjalanan penuh (full fare), wisatawan santai yang
fleksibel diberi potongan harga yang besar.
2.5 Pengertian Staf Maskapai Penerbangan
Ground Staff atau staf maskapai penerbangan yang bertugas didarat untuk
memberikan pelayanan kepada customer baik pelayanan sebelum keberangkatan (Pre
Flight Service) maupun pelayanan sesudah penerbangan (After Flight Service). Selain

Universitas Sumatera Utara

pramugari dan pramugara, airline staff adalah komponen penting dalam operasi
penerbangan sebuah maskapai.
Sedangkan untuk tugas staff penerbangan atau staff bandara adalah profesi yang
tugasnya melayani penumpang pesawat dari sebelum keberangkatan dan setelah tiba
dibandara tujuan atau kedatangan.
Jenis-jenis pekerjaan di bandara sebagai Ground Staff Airline sebagai berikut :
a. Tiketing Officer
Tugas-tugas pokok sebagai “Ticketing Reservation”.
1. Menangani penjualan tiket
2. Menangani booking tiket (menghitung rencana rute biaya tiket)
3. Memastikan, menandai tiket, dan memberikan boarding pass
b. Check in Counter
Check in Counter adalah tempatnya melapornya penumpang yang ingin
menggunakan jasa penerbangan.
1. Mengecek validity tiket, tanggal penerbangan, rute penerbangan dan class
2. Mencocokkan dokumen penumpang seperti KTP, PASPORT atau SIM yang akan
dicocokkan dengan tiket
3. Menyobek flight coupon

Universitas Sumatera Utara

4. Mengecek bagasi, menimbang bagasi, dan menempelkan label bagasi serta
memberikan claim tag kepada penumpang
5. Menangani excees bagage
6. Menentukan sheet number penumpang serta menerbitkan boarding pass
7. Menangani penumpang GO SHOW
8. Berkomunikasi dan berkoordinasi dengan unit lain.
c. Gate Officer atau Boarding Gate
1. Menyobek flight coupon
2. Menginformasikan boarding time
3. Mengecek kondisi penumpang
4. Mengecek apakah penumpang sudah benar-benar bearada didalam pesawat.
5. Memandu penumpang menuju pesawat sesuai penerbangannya.

d. Staff Kargo Handling
1. Melayani pengiriman barang
2. Menangani lalu lintas barang yang akan dikirim via pesawat
3. Melakukan packing barang bawaan penumpang sesuai dengan jenis dan
bentuknya
4. Mengetahui barang berbahaya yang tidak diperbolehkan

Universitas Sumatera Utara