Penggunaan Metode Taguchi Dan FTA (Fault Tree Analysis) untuk Pengendalian Kualitas Produk Kayu di PT. Putra Flora Rimba Tani

BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1.

Sejarah Perusahaan
PT. Flora Rimba Tani didirikan sekitar tahun 1987. Pemilik perusahaan ini

adalah bapak Hendra. Perusahaan ini merupakan suatu bidang usaha yang
bergerak dalam bidang usaha pengolahan bahan kayu batangan yang akan
digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan mebel. Perusahaan ini awalnya
menggunakan segala jenis kayu dalam produksi barang, tetapi akhirnya
memutuskan untuk mengolah dua jenis bahan baku saja, yaitu kayu karet dan
kayu jati. Sumber bahan baku berasal dari berbagai daerah penyedia kayu seperti
Aceh, Galang dan daerah lainnya. PT. Flora Rimba Tani saat ini termasuk dalam 6
perusahaan kayu terbesar di Indonesia.

2.2.

Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Flora Rimba Tani ini bergerak di bidang manufaktur pengolahan kayu.


Perusahaan ini melakukan penjualan produk ke daerah Aceh, Sumatera Utara,
Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan, Nias, Jabodetabek dan Bali.

2.3.

Lokasi Perusahaan
PT. Flora Rimba Tani berlokasi di Jalan Industri No.32, Tanjung Morawa,

Sumatera Utara.

II-1
Universitas Sumatera Utara

II-2

2.4.

Proses Produksi
Proses produksi merupakan kegiatan untuk menciptakan atau menambah


kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada
seperti tenaga kerja, mesin, bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi
kebutuhan manusia. PT. Putra Flora Rimba Tani mempunyai sistem produksi
Make to Order, dimana perusahaan membuat produk jika telah ada pesanan dari
konsumen. Proses produksi meliputi standar mutu produk, bahan yang digunakan,
uraian proses produksi, Block Diagram.

2.4.1. Standar Mutu Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT. Flora Rimba Tani adalah kayu batangan
yang akan menjadi bahan baku pembuatan furniture. PT. Flora Rimba Tani
menerapkan beberapa standar produk yang dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1. Standar Mutu Produk
No
1

Grade
AA

2


AB

3

AC

Ciri-ciri
Memiliki struktur kayu halus
dan tidak ada flek hitam
Struktur sedikit lebih kasar dan
mempunyai 3-5 titik flek hitam
berwarna
kusam
karena
kambium rusak dan mempunyai
≥ 5 titik flek hitam

Sumber: PT. Flora Rimba Tani


Grade tersebut sudah memenuhi standar internasional, kode AA, AB dan
AC adalah kode yang mengikuti SNI.

Universitas Sumatera Utara

II-3

2.4.2.

Bahan yang Digunakan

2.4.2.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan
produk, ikut dalam proses produksi dan persentasenya terbesar dibandingkan
bahan-bahan lainnya. Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi produk
kayu yang terdapat di PT. Flora Rimba Tani adalah kayu gelonggongan yang
berjenis kayu karet ataupun kayu jati.
Standar mutu bahan baku spesimen kayu A adalah sebagai berikut:
1


Jumlah Lingkar Tahun (pcs)

: 15

2

Diameter (cm)

: 22

3

Berat jenis (gr/cm)

: 0,68

4

Kelas Kuat


: II

5

Kadar air

: 13%

Standar mutu bahan baku spesimen kayu B adalah sebagai berikut:
1

Jumlah Lingkar Tahun (pcs)

: 13

2

Diameter (cm)

: 20


3

Berat jenis (gr/cm)

: 0,66

4

Kelas Kuat

: II

5

Kadar air

: 13%

Standar mutu bahan baku spesimen kayu C adalah sebagai berikut:

1

Jumlah Lingkar Tahun (pcs)

: 11

2

Diameter (cm)

: 18

3

Berat jenis (gr/cm)

: 0,64

Universitas Sumatera Utara


II-4

4

Kelas Kuat

: II

5

Kadar air

: 14%

2.4.2.2.

Bahan Tambahan
Bahan tambahan merupakan bahan yang digunakan untuk membantu

proses produksi dan merupakan bahan yang bersifat esensial dalam membantu

meningkatkan kualitas produk. Bahan ini merupakan bagian dari produk akhir.
Bahan tambahan yang digunakan pada produk kayu ini adalah:
1.

Plastik, yaitu bahan yang digunakan untuk proses packaging.

2.

Boraks dan Boric, sebagai bahan untuk mencegah kayu diserang hama.

3.

Lem, sebagai perekat part kayu.

4.

Dempul, yaitu bahan yang digunakan untuk mendempul atau menambal
permukaan kayu lapis yang cacat atau retak atau berlubang.

2.4.3.


Uraian Proses
Proses pengolahan kayu di PT. Flora Rimba Tani dibagi atas proses

pemotongan, proses pemberian obat, proses pengeringan, proses pengetaman,
proses pemotongan menjadi bagian lebih kecil, proses perekatan, proses
penyatuan, proses pengamplasan dan pengepakan.
Uraian proses produksi pada tahap pembuatan kayu terdiri dari proses :

Universitas Sumatera Utara

II-5

1.

Proses Pemotongan
Kayu karet yang berasal dari hutan dalam bentuk gelondongan dibersihkan
permukaan dari kulitnya. Selanjutnya dipotong dengan menggunakan mesin
sawmill.

2.

Proses Pemberian Obat
Kayu yang telah dipotong kemudian diletakkan di troli dan dimasukkan ke
dalam mesin vacuum untuk proses pemberian obat. Obat yang digunakan
yaitu boraks dan boric yang dicampur dengan air dengan perbandingan 2 : 1.
Campuran ini kemudian dimasukkan kedalam tabung mesin.

3.

Proses Pengeringan
Kayu kemudian dikeluarkan dari mesin vakum dan dikeringkan dengan
beberapa tahap. Tahap pertama, kayu dikeringkan dengan menggunakan sinar
matahari dengan cara kayu disusun menggunakan stick di ruang terbuka.
Proses pengeringan dengan sinar matahari dapat dilakukan dengan kisaran
waktu 18-20 jam sesuai dengan ukuran kayu yang dipotong. Tahap kedua,
kayu dengan hasil pengeringan tahap pertama kemudian dikeringkan diruang
tertutup (cade room) dengan bantuan uap yang dihasilkan dari boiler. Uap
pada boiler berasal dari tungku pemanasan air sampai 700C - 800C dengan
menggunakan potongan-potongan kayu yang rusak dari proses produksi.
Kemudian kayu di cek dengan menggunakan alat pengecekan kadar air (Mc
meter) untuk mengetahui tingkat kadar air kayu.

Universitas Sumatera Utara

II-6

4.

Proses Pengetaman
Proses pengetaman dilakukan untuk menghaluskan bagian permukaan kayu
agar lebih merata. Kayu yang sudah dipotong kemudian diketam dengan
menggunakan mesin ketam atau mesin planner.

5.

Proses Pemotongan menjadi Bagian yang Lebih Kecil
Potongan kayu yang sudah kering kemudian dipotong sesuai dengan
permintaan konsumen dengan menggunakan mesin proscat.
Jika dalam proses produksi terjadi cacat, maka potongan kayu tersebut
akan direcycle (didaur ulang) kembali dengan beberapa tahapan, yaitu:
a. Proses Perekatan
Potongan-potongan kayu yang tidak sesuai ukuran disatukan dengan
menggunakan lem putih B-4.
b. Proses Penyatuan
Kayu yang diberi lem kemudian diberi tekanan dengan menggunakan
finger joint agar lem lebih merekat. Kayu yang sudah direkatkan di
finishing dengan menggunakan mesin molding agar permukaan halus.

6.

Proses pengepakan
Produk kayu batangan yang telah selesai dipak sesuai dengan permintaan dari
konsumen dan langsung dibawa ke tempat penyimpanan produk jadi sebelum
dikirim kepada pelanggan.
Block diagram uraian pada tahap produksi kayu ditampilkan pada Gambar

2.1.

Universitas Sumatera Utara

II-7

Gambar 2.1. Block Diagram Proses Produksi
Sumber: PT. Flora Rimba Tani

Universitas Sumatera Utara

II-8

2.5.

Mesin dan Peralatan

2.5.1. Mesin Produksi
Mesin yang digunakan untuk melakukan proses produksi kayu adalah
sebagai berikut:
1.

Mesin Sawmill
Spesifikasi mesin sawmill yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :

2.

Power

: 24,6 KW

Phase

: 3 phase 380 V/50Hz

Faktor Daya (Cos ϕ)

:1

Putaran

: 3600 rpm

Jumlah roll

: 2 buah

Panjang Roll

: Max 4 meter

Diameter Roll

: Max 30cm

Kapasitas

: 40 kg

Jumlah

: 4 buah

Mesin Vakum
Mesin vakum digunakan untuk menyedot air yang terkandung pada pori-pori
kayu. Mesin ini bersifat hampa udara.
Spesifikasi mesin vacuum yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Model

: VD – 150

Power

: 1,5 HP

Universitas Sumatera Utara

II-9

Phase

: 3 phase 380 V/50Hz

Faktor Daya (Cos ϕ)

: 1Putaran

Material

: Bodi : MS

: 1450 rpm

: Rak : SS
: Jumlah rak : 24

3.

Sumbar Panas

: Uap Air Panas

Diameter Roll

: Ø125×240 cm

Kapasitas

: 100-125 kg/batch

Jumlah

: 1 buah

Mesin Rotary Composer
Mesin ini diigunakan untuk merekatkan satu broti dengan broti lain. Lem
yang digunakan pada perusahaan ini adalah lem dengan jenis B-4 berwarna
putih.
Spesifikasi mesin lem yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Power

: 7.5 KW

Phase

: 3 phase 380 V/50Hz

Faktor Daya (Cos ϕ)

:1

Putaran

: 1440 rpm

Dia. & L R R

: 420 × 2700 mm

Dia. & L H C R

: 290 × 2700 mm

Dimensi (L×W×H)

: 2600×1800×800 mm

Gross Weight

: 550 Kg

Universitas Sumatera Utara

II-10

Jumlah
4.

: 1 buah

Cade Room
Ruangan ini digunakan untuk mengeringkan kayu, dimana kayu yang telah
dibentuk dikeringkan selama 24 jam.
Spesifikasi mesin cade room yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani
adalah sebagai berikut :

5.

Bagian mesin

: cade room

Panjang

:7m

Tinggi

:7m

Lebar

:7m

Jumlah

: 5 buah

Mesin Penghisap debu
Mesin ini digunakan untuk menyedot scrab, berupa serbuk kayu pada stasiun
pemotongan dan penghalusan kayu.
Spesifikasi mesin penghisap debu yang digunakan PT. Putra Flora Rimba
Tani adalah sebagai berikut :
Tipe

: ACL-301, ACL-602

Daya

: 11,5 KW

Tegangan

: 380 V

Faktor Daya (Cos ϕ)

:1

Kapasitas

: 30 LTR Single Motor, Double Motor 60 kg

Listrik

: 1000 watt, 2000 watt

Jumlah

: 1 buah

Universitas Sumatera Utara

II-11

6.

Mesin Planner (Penghalus)
Mesin penghalus digunakan untuk menghaluskan kayu yang telah dipotong.
Spesifikasi mesin planner (penghalus) yang digunakan PT. Putra Flora Rimba
Tani adalah sebagai berikut :

7.

Model

: MQ443A

Daya

: 1,5 KW

Tegangan

: 380 V

Faktor Daya (Cos ϕ)

:1

Putaran

: 2420 rpm

Jumlah

: 3 buah

Berat

: 210 (kg)

Mesin penyalur panas (Boiler)
Mesin ini digunakan untuk menyalurkan panas ke cade room yang energinya
berasal dari pendidihan air yang panasnya berasal dari pembakaran potonganpotongan kayu maupun serbuk kayu (scrab).
Spesifikasi mesin boiler yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Power

: 11 KW

Phase

: 3 phase 300 V/50Hz

Faktor Daya (Cos ϕ)

:1

Putaran

: 2910 rpm

Jumlah

: 1 unit

Universitas Sumatera Utara

II-12

8.

Mesin Proskat
Mesin ini berfungsi untuk memotong kayu menjadi potongan-potongan kecil.
Spesifikasi mesin proskat yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Power

: 69,2 KW

Phase

: 3 phase 380 V/50Hz

Faktor Daya (Cos ϕ)

:1

Putaran

: 1450 rpm

Speed control

: VVVF

Dimension

: 3200x2200x800mm

Saw blade

: 405x3.2x60x30Tx6K
: 405x4.0x60x30Tx6K

Net weight

: 2500kg

Jumlah

: 8 buah

2.5.2. Peralatan (Equipment)
Peralatan yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut.
1.

Forklift
Alat ini digunakan untuk memindahkan dan produk akhir dari suatu stasiun
kerja ke stasiun berikutnya.
Spesifikasi forklift yang digunakan PT. Putra Flora Rimba Tani adalah
sebagai berikut :
Tipe/ Merk

: Toyota

Universitas Sumatera Utara

II-13

2.

Daya

: 1,5 Ton

Panjang

: 235 cm

Lebar

: 105 cm

Jumlah

: 6 buah

Moisture Containt Meter
Moisture containt meter digunakan untuk mengecek kadar air yang
terkandung pada kayu. Penggunaan mc meter ini adalah dengan
menancapkannya pada bagian tengah kayu yang akan dicek.
Spesifikasi Moisture Containt Meter yang digunakan PT. Putra Flora Rimba
Tani adalah sebagai berikut :

3.

Daya

: 1,6 KW

Tegangan

: 9V battery (6F22)

Putaran

: 2420 rpm

Jumlah

: 2 buah

Dongkrak, digunakan untuk memindahkan kayu dari stasiun penghalusan ke
stasiun pembelahan.

4.

Kunci L 6 mm
Kunci ini digunakan untuk mngencangkan mata pahat ketika membelah kayu.

5.

Lori
Mesin ini digunakan untuk membawa papan kayu ke mesin vakum untuk
divakum sehingga memudah kan pekerja dalam membawa papan kayu ke
vakum.

Universitas Sumatera Utara

II-14

2.5.3. Utilitas
Utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam suatu
pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap awal
sampai produk akhir. Utilitas yang digunakan pada pabrik ini, yaitu listrik dan air.
Sumber listrik yang terdapat pada pabrik ini berasal dari PLN, sedangkan sumber
air yang digunakan untuk pabrik ini berasal dari sumur bor. Jika terjadi
pemadaman listrik, pihak perusahaan juga menyediakan generator, sehingga
proses produksi tetap berlangsung.

2.5.4. Safety and Fire Protection
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah upaya yang dilakukan
untuk mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan cara
mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Tujuan program keselamatan dan kesehatan kerja dibuat adalah untuk
mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan dan penyakit akibat
kerja. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) perlu diperhatikan saat perancangan
pabrik dan setelah pabrik dibangun.
PT Flora Rimba Tani menyarankan setiap pekerja untuk memakai APD,
seperti masker, sarung tangan. APD sangat diperlukan untuk meningkatkan
keselamatan dan kesehatan pekerja dan untuk menghindari masuknya serbukserbuk kayu ke mata dan hidung pekerja. Tetapi seringkali pekerja tidak
menggunakan APD pada saat bekerja karena merasa terganggu dan tidak bisa
bekerja dengan leluasa. Fasilitas fire protection yang digunakan adalah

Universitas Sumatera Utara

II-15

tersedianya alat pemadam api di stasiun kerja untuk mencegah terjadinya
kebakaran. APD yang digunakan pada perusahaan ini adalah:
1.

Masker, digunakan untuk menghindari serbuk kayu masuk.

2.

Sarung tangan, digunakan pada proses pembelahan kayu sehingga tangan
operator tidak terluka.

3.

Kaca mata, digunakan untuk menghindari serbuk kayu masuk ke mata.

2.5.5. Waste Treatment
Limbah yang dihasilkan dari proses produksi kayu adalah berupa sisa
pemotongan kayu dan serbuk kayu. Sisa potongan kayu dengan panjang tertentu
bisa dimanfaatkan kembali dengan cara merekatkan satu kayu dengan kayu yang
lain. Jika ukuran potongan kayu tidak memungkinkan lagi untuk digunakan
sebagai produk jadi, maka sisa kayu disimpan dalam tempat tertentu. Sisa kayu
akan dibakar dalam tempat pembakaran dan digunakan untuk mengeringkan kayu
yang terdapat pada cade room.

2.6.

Struktur Organisasi Perusahaan
Organisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama untuk mencapai

tujuan tertentu. Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian
tugas serta tanggung jawab kepada individu maupun bagian tertentu dari
organisasi. Struktur organisasi ini mempunyai peranan yang sangat penting dalam
menentukan dan memperlancar jalannya roda perusahaan.

Universitas Sumatera Utara

II-16

Tipe struktur organisasi pada PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan
struktur organisasi gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang
diberikan oleh pimpinan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab masing-masing. Pimpinan setiap departemen dapat memberikan perintah
kepada semua staf dan anggota yang ada sesuai dengan bidang kerjanya. Struktur
PT. Putra Flora Rimba Tani dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Universitas Sumatera Utara

II-17

Gambar 2.2. Struktur Organisasi PT. Putra Flora Rimba Tani

Universitas Sumatera Utara

2.6.1. Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab
Pembagian tugas dan tanggung jawab dari struktur manajemen di PT.
Putra Flora Rimba Tani dapat di lihat di lampiran.

2.6.2. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja
Jumlah tenaga kerja pada perusahaan ini berjumlah 80 orang pekerja.
Rincian tenaga kerja dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. Pembagian Jumlah Tenaga Kerja pada PT. Putra Flora Rimba
Tani
Bagian

Jabatan
Jumlah (Orang)
Direktur
1
External Accounting
6
Komisaris
2
Bagian Kantor
General Manager
1
Kebersihan
6
Keamanan
3
Kepala Bagian
8
Karyawan Bagian Produksi
32
Karyawan Bagian Marketing
6
Bagian Pabrik
Karyawan Bagian Humas
2
Karyawan Bagian Accounting
3
Keamanan
4
Satpam
Satpam
6
Jumlah
80
Sumber: PT. Flora Rimba Tani

Jam kerja pada PT. Putra Flora Rimba Tani terbagi dua yaitu jam kerja
untuk bagian kantor dan jam kerja untuk bagian produksi.
1. Bagian kantor
Pembagian waktu kerja untuk pegawai kantor adalah sebagai berikut:
a. Senin – kamis : 08.00 – 12.00 WIB; 13.00 – 16.00 WIB
Istirahat

: 12.00-13.00 WIB
II-18
Universitas Sumatera Utara

II-19

b. Jumat
Istirahat
c. Sabtu

: 08.00 – 12.00 WIB; 13.30 – 16.00 WIB
: 12.00 – 13.30 WIB
: 08.00 – 13.00 WIB

2. Bagian produksi
Jam kerja berlaku untuk operator dan supervisor pada bagian produksi.
a. Kerja aktif

: 08.00 – 12.00 WIB

b. Istirahat

: 12.01 – 14.00 WIB

c. Kerja aktif

: 14.01 – 16.00 WIB

3. Jam kerja satpam
a. Shift I

: 08.00 – 16.00 WIB

b. Shift II

: 16.00 – 24.00 WIB

c. Shift III

2.7.

: 24.00 – 08.00 WIB

Sistem Pengupahan dan Fasilitas lainnya

2.7.1. Sistem Pengupahan
PT. Flora Rimba Tani memiliki sistem pengupahan sebagai berikut :
1.

Perusahaan mengatur dan menerapkan sistem pemberian upah yang layak
bagi pekerja yang disesuaikan dengan golongan, status, jabatan, keahlian dan
prestasi.

2.

Besarnya upah terendah yang diberikan kepada pekerja

tidak boleh

melanggar ketentuan minimum yang berlaku dan telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu Upah Minimum Provinsi.

Universitas Sumatera Utara

II-20

Pembayaran gaji kepada para karyawan dilakukan sekali dalam sebulan
pada akhir bulan. Dalam pemberian gaji kepada karyawan tetapnya, PT. Flora
Rimba Tani menganut sistem Total All in Concept, artinya total gaji karyawan
yang diterima oleh setiap karyawan sudah termasuk berbagai tunjangan yang ada.
Adapun tunjangan-tunjangan tersebut terdiri dari tunjangan pangkat dan jabatan,
tunjangan keluarga. Sedangkan untuk karyawan tidak tetap, tunjangan tidak
termasuk dalam gaji yang diterima.
Selain itu PT. Flora Rimba Tani juga memberikan bantuan kesejahteraan
bagi karyawan tetap berupa Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), dana suka
duka dan Tunjangan Hari Raya (THR).

2.7.2. Fasilitas Perusahaan
PT. Flora Rimba Tani selalu berusaha untuk mendorong karyawan agar
dapat bekerja lebih baik. Untuk itu perusahaan berusaha menciptakan suasana
kerja yang nyaman dengan menyediakan berbagai fasilitas yang dapat mendukung
efektivitas karyawan tetap maupun tidak tetap. Fasilitas-fasilitas tersebut
diantaranya fasilitas perumahan, fasilitas pengobatan/perawatan kesehatan, tempat
ibadah, fasilitas transportasi, kantin, fasilitas kerja berupa penyediaan APD (Alat
Pelindung Diri) selama bekerja demi keamanan dan keselamatan kerja seperti
safety helmet, safety glasses, ear muff, sarung tangan, dan masker.

Universitas Sumatera Utara