Penggunaan Metode Taguchi Dan FTA (Fault Tree Analysis) untuk Pengendalian Kualitas Produk Kayu di PT. Putra Flora Rimba Tani

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Perusahaan yang mampu bertahan dan bersaing secara efektif adalah

perusahaan yang dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang dimiliki,
sehingga mampu menghasilkan produk yang berkualitas dan dapat memenuhi
keinginan konsumen. Dengan kata lain, kualitas merupakan faktor mutlak bagi
suatu perusahaan dapat berkembang dan bertahan. Kualitas merupakan faktor yang
menyebabkan suatu produk itu bernilai sesuai dengan manfaat produk yang
diproduksi dan jika produk tersebut kualitasnya tidak sesuai dengan keinginan
konsumen maka produk tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan
dapat dikatakan sebagain produk cacat. Pengaruh produk cacat pada perusahaan

berdampak pada biaya kualitas, image perusahaan, dan kepuasan konsumen. Oleh
karena itu perusahaan harus mengadakan pengendalian kualitas pada proses dan
produk jadi untuk menemukan terjadinya ketidakstabilan proses dan cacat produk
sehingga dapat diambil tindakan untuk mengurangi cacat, memperbaiki dan

meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
PT. Putra Flora Rimba Tani merupakan perusahaan yang bergerak di
bidang produksi batangan kayu. Uraian produksi pada pembuatan kayu olahan
terdiri dari beberapa proses, yaitu: proses pemotongan, proses pemberian obat,
proses pengeringan, proses pengetaman, proses pemotongan menjadi bagian yang
lebih kecil, proses perekatan, proses penyatuan, dan proses finishing. Dalam

I-1
Universitas Sumatera Utara

I-2

memproduksi kayu, PT. Putra Flora Rimba Tani masih menghasilkan produk
cacat yaitu bengkok, permukaan tidak rata dan pecah. Cacat dapat disebabkan
parameter proses yang tidak tepat. Hal tersebut dapat dilihat dari cacat bengkok
pada proses pengeringan yaitu kadar air, temperatur yang tidak konstan;
permukaan tidak rata pada proses pengetaman yaitu kecepatan motor; pecah yaitu
bahan baku yang digunakan serta operator yang tidak mengikuti prosedur. Tabel
1.1. menunjukkan data historis kecacatan produksi PT Putra Flora Rimba Tani
pada tahun 2015.

Tabel 1.1. Data Persentase Kecacatan Produksi Kayu di PT. Flora Rimba Tani

Produksi
Kayu
(m3)

Bulan

Agustus
September
Oktober
November
Desember

400
397
388
392
397


Bengkok
m3
22,51
21,68
20,82
23,45
20,74

%
5,63
5,46
5,37
5,98
5,22

Kayu Cacat
Permukaan Tidak
Rata
3
m

%

m3

%

10,18
9,51
9,02
9,18
9,27

3,80
3,70
2,97
2,98
3,50

0,95
0,93

0,77
0,76
0,88

2,55
2,40
2,32
2,34
2,34

Pecah

Sumber: PT Putra Flora Rimba Tani

Berdasarkan data diatas jumlah kecacatan produk kayu melebihi nilai
toleransi kecacatan yang telah ditetapkan perusahaan yaitu 5%. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kecacatan
produk.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kayu olahan yang terjadi

selama proses pembuatan kayu olahan saling berinteraksi sehingga kayu olahan
dapat terbentuk dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk
mengidentifikasi faktor yang paling signifikan mempengaruhi kualitas demi

Universitas Sumatera Utara

I-3

mengurangi potensi penyebab kecacatan produk sehingga dapat menurunkan
jumlah kecacatan produk pada proses produksi.
Salah satu metode yang digunakan ialah metode Fault Tree Analysis
(FTA). Metode Fault Tree Analysis (FTA) digunakan untuk mengidentifikasi
faktor yang paling dominan mempengaruhi kualitas sebagai tindakan perbaikan
dan memberikan usulan untuk mengurangi potensi penyebab kecacatan produk
sehingga jumlah kecacatan produk pada proses produksi dapat menurun.
Bhau K Kumbhar, dkk (2015) melakukan penelitian menggunakan metode
FTA (Fault Tree Analysis) untuk meningkatkan keandalan sistem baterai dalam
memenuhi kebutuhan aplikasi. Analisis pohon kesalahan secara diagram grafis
logis menggambarkan mode kegagalan dan penyebabnya. Diagram FTA
menunjukkan semua kegagalan untuk sistem, subsistem, perakitan. Puncak

masalah kebersihan terminal baterain harus dilakukan secara berkala atau sistem
pengisian harus diperiksa secara berkala sedangkan basic event cairan MR dipilih
berdasarkan spesifikasi dan sifat cairan MR, tinggi termal bahan konduktivitas
seperti aluminium, pemeriksaan visual harus wajib untuk memastikan
pemasangan yang tepat.
Irwan Soejanto (2015) yang melakukan penelitian menggunakan metode
FTA (Fault Tree Analysis) di PT. X Gresik untuk mengidentifikasi penyebab
kecacatan night stand serta mengurangi jumlah reject yang ada. Hasil penelitian
yang diperoleh menunjukkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kecacatan
yaitu dekok, goresan serta crack dan probabilitas masing-masing cacat per 10
menit produksi adalah dekok sebesar 0,1889, goresan sebesar 0,0864 dan crack

Universitas Sumatera Utara

I-4

pecah sebesar 0,0890 sehingga yang berpeluang untuk diadakan tindakan korektif
adalah dekok karena mempunyai probabilitas tertinggi sebesar 0,1889.
Metode Taguchi digunakan untuk mengetahui seberapa besar interaksi


faktor-faktor yang terjadi dan bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi
kualitas produk.
Prashant. A Mulimani, Prasad.U Raikar (2015) melakukan penelitian
menggunakan metode taguchi untuk melihat parameter setting mesin pembuatan
karet. Dari penelitian terdapat tiga faktor yang mempengaruhi yaitu kecepatan
potong (RPM), torsi potong (mm/s) dan kedalaman pemotongan (mm) yang
memiliki 2 level. Penelitian menggunakan matriks orthogonal array L8(23),
dimana jumlah eksperimen yang akan dilakukan sebanyak 8 yang didapatkan
berdasarkan kombinasi semua faktor dan masing-masing levelnya yaitu 23.
Hasilnya menunjukkan bahwa parameter kedalaman pemotongan (26,432%) dan
kecepatan (10,887%) memiliki pengaruh besar terhadap kekasaran permukaan
roller karet.
Nelvi Irawati, dkk (2015) melakukan penelitian menggunakan metode
taguchi untuk pengendalian kualitas semen di PT. Semen Padang. Dari penelitian
terdapat lima faktor yang mempengaruhi kuat tekan semen, yaitu kualitas klinker,
jumlah SO3, jumlah dan reaktivitas pozzoland yang ditambah dalam cement mill
berupa persentase (%) bagian tak larut di semen, jumlah dan kualitas batu kapur
yang ditambahkan dalam cement mill yang diukur sebagai persentase (%) hilang
pijar di semen serta kehalusan semen. Hasil penelitian yang diperoleh


Universitas Sumatera Utara

I-5

menunjukkan parameter bagian tak larut (BTL), hilang pijar (LOI) dan SO3
semen paling mempengaruhi kuat tekan semen.
Melihat pada penelitian sejenis yang telah dilakukan dan permasalahan yang
ada pada produk kayu olahan maka dilakukan penelitian dengan menggunakan
metode Fault Tree Analysis (FTA) dan Metode Taguchi sebagai salah satu alat yang
dapat membantu perusahaan dalam melakukan perbaikan kualitas, menyediakan
informasi pengendalian kualitas yang mudah dimengerti dan memberikan solusi
dalam melakukan pengambilan keputusan terhadap perbaikan akibat reject produk
yang terjadi.

1.2.

Perumusan Masalah
Pokok permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah jumlah

kecacatan produk kayu olahan yang melebihi batas toleransi perusahaan,


1.3.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk pengendalian kualitas produk
kayu di perusahaan.
Tujuan khusus dilakukannya penelitian ini adalah:
1.

Mengidentifikasi faktor yang secara signifikan mempengaruhi kualitas kayu
olahan

2.

Menentukan nilai level dari faktor yang mempengaruhi kualitas kayu olahan
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas

Universitas Sumatera Utara


I-6

3.

Memberikan usulan perbaikan untuk melakukan pencegahan dan mengurangi
potensi penyebab kecacatan produk.

1.3.2. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian, antara lain:
1.

Bagi Mahasiswa
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan pengalaman dalam menerapkan
teori yang diperoleh di perguruan tinggi ke dalam lingkungan industri secara
nyata dalam menyelesaikan masalah.

2.

Bagi Perusahaan
Hasil penelitian dapat dijadikan sebagai masukan bagi perusahaan untuk
mengetahui nilai optimum untuk faktor proses dan penyebab nilai faktor
proses tidak tercapai sehingga produk cacat.

3.

Bagi Departemen Teknik Industri
Sebagai tambahan referensi untuk memperkaya laporan penelitian Teknik
Industri dan dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya.

1.4.

Batasan Masalah dan Asumsi

1.4.1. Batasan Masalah
Penelitian dilakukan dalam batasan-batasan tertentu, antara lain:
1.

Nilai yang diambil adalah nilai yang sudah digunakan di lantai produksi.

2.

Biaya-biaya yang dibutuhkan tidak dibahas selama proses penelitian.

Universitas Sumatera Utara

I-7

3.

Karakteristik kualitas yang diteliti adalah karakteristik kualitas yang berlaku
di perusahaan.

4.

Penelitian hanya berpusat pada proses produksi

1.4.2. Asumsi Masalah
Asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.

Kegiatan produksi berjalan dengan normal sesuai prosedur operasional.

2.

Proses produksi dan situasi kerja dalam keadaan normal.

3.

Peralatan yang digunakan selama proses produksi kondisinya baik.

1.5.

Sistematika Penulisan Laporan
Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II gambaran umum PT. Putra Flora Rimba Tani, ruang lingkup
perusahaan, lokasi, struktur organisasi , tugas dan tanggung jawab, jumlah tenaga
kerja dan jam kerja karyawan, dan sistem pengupahan,
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai Metode Taguchi dan Fault
Tree Analysis (FTA).
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,

Universitas Sumatera Utara

I-8

jenis penelitian, objek penelitian, kerangka berpikir, identifikasi variabel
penelitian, pengumpulan data primer dan sekunder, metode pengolahan data, blok
diagram prosedur penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah
sampai kesimpulan dan saran.
Bab V Pengumpulan Dan Pengolahan Data, dalam bab ini menjelaskan
tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data sekunder yang perlu
dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data. Data primer pada
umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan secara
langsung. Data sekunder dikumpulkan dengan mencatat data yang sudah tersedia.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dalam bab ini menjelaskan tentang
analisa yang dilakukan terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah yang
digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan landasan
dalam pemecahan masalah.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
hasil pemecahan masalah dan saran-saran yang bermanfaat bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara