KAK Pengawasan Pengendalian terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha Kegiatan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KEGIATAN PENGAWASAN PENGENDALIAN
TERHADAP PENGELOLAAN LINGKUNGAN
USAHA/KEGIATAN

I keh

DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI SUMATERA BARAT
TAHUN 2017

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Pencemaran lingkungan merupakan masalah yang penting untuk
dikendalikan, karena menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan
manusia di masa sekarang dan akan datang. Penyelesaian masalah

pencemaran lingkungan dapat dilakukan dengan pencegahan dan
pengendalian. Langkah pencegahan pada intinya mengurangi pencemar
dari sumbernya untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat,
misalnya dengan melakukan daur ulang (recycle), menggunakan kembali
(reuse), maupun dengan pemulihan (recovery). Sedangkan langkah
pengendalian sangat penting supaya lingkungan tetap bersih dan sehat.
Upaya pengendalian dalam rangka mengatasi masalah lingkungan
dapat dilakukan dengan membuat standar baku mutu lingkungan,
monitoring penggunaan teknologi, pemantauan kualitas lingkungan dan
upaya-upaya lainnya. Selain itu juga diperlukan kerjasama dari semua
pihak terkait dalam usaha pengendalian pencemaran lingkungan tersebut.
Salah

satu

upaya

untuk

meningkatkan


penaatan

dalam

pengelolaan lingkungan adalah melalui pengawasan yang dilakukan
terhadap kegiatan/usaha. Bentuk pengawasan dapat dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung. Pengawasan yang dilakukan secara
langsung maupun tidak langsung ini diharapkan mendorong peningkatan
kinerja pengelolaan lingkungan yang berarti akan menurunkan tingkat
pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

1

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)
Agar pencemaran lingkungan hidup tidak berlanjut, maka sesuai
dengan pasal 7, Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup menyatakan bahwa Menteri, Gubernur

atau

Bupati/Walikota

sesuai

kewenangannya,

WAJIB

melakukan

pengawasan terhadap ketaatan penanggung jawab usaha dan kegiatan
atas ketentuan yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangundangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Disamping itu dalam Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan
Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, dinyatakan
bahwa Pemerintah Provinsi berwenang melakukan pembinaan terhadap
pelaksanaan pengawasan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup
yang dilakukan oleh Kabupaten/Kota


(bagi jenis usaha/kegiatan yang

wajib dilengkapi AMDAL dan UKL/UPL dalam wilayah provinsi).
Kegiatan pengawasan pengendalian (wasdal) diarahkan pada
kegiatan pembinaan terhadap pengelolaan lingkungan usaha/kegiatan,
serta melakukan pembinaan wasdal berupa implementasi dokumen
lingkungan (AMDAL/UKL-UPL), yang untuk tahun 2017 ini ditargetkan
sebanyak 12 (dua belas) objek/kegiatan. Kegiatan/usaha yang menjadi
objek pembinaan wasdal adalah usaha/kegiatan yang telah diberikan izin
lingkungan berdasarkan dokumen AMDAL/UKL-UPL seperti rumah sakit
dan kegiatan lainnya. Untuk itu, perlu dilakukan pembinaan wasdal karena
dari hasil evaluasi terhadap dokumen lingkungan, pengelolaan limbah cair
dan limbah B3 terdapat peringkat hitam dan merah (berdasarkan hasil
penilaian PROPER/PROPERDA) dari peserta/pelaku objek usaha/kegiatan
yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.
Diharapkan dari hasil pembinaan ini, dapat memberikan wawasan
dan pengetahuan bagi personil pengelola lingkungan yang akan
meningkatkan


kinerja

dan

performa

pengelolaan

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

lingkungan

2

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)
usaha/kegiatan sehingga dapat meminimalisir pencemaran lingkungan di
masa yang akan datang.

1.2.


Maksud dan Tujuan

A.

Maksud
Maksud kegiatan pembinaan pengawasan pengendalian terhadap
pengelolaan lingkungan usaha/kegiatan adalah sebagai berikut :
1.

Mengetahui ketaatan usaha/kegiatan terhadap kesesuaian dokumen
lingkungan, baik operasional kegiatan maupun non teknis lainnya.

2.

Mengetahui langkah dan tindakan pengelolaan lingkungan hidup
pada lokasi usaha/kegiatan terkait pengelolaan limbah cair, udara
dan limbah B3 yang dilakukan oleh usaha/kegiatan, baik aspek teknis
maupun perizinan.

3.


Mengkoordinasikan hasil kegiatan pengawasan dan pengendalian
dengan instansi pengelola lingkungan hidup Kabupaten/Kota dan
SKPD terkait guna pengendalian pencemaran limbah cair, udara dan
limbah B3 usaha/kegiatan.

B.

Tujuan
Tujuan dari pengawasan dan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan adalah:
1.

Tersedianya data pengawasan untuk usaha/kegiatan yang memiliki
izin

lingkungan,

serta


pengendalian

pencemaran

terhadap

pengelolaan limbah cair, udara emisi, dan limbah B3 sebagai bahan
pertimbangan pengembangan kebijakan pembinaan pengawasan
dan pengendalian pencemaran lingkungan hidup.
2.

Meningkatnya pemahaman tentang pengelolaan limbah cair, udara
emisi, dan limbah B3 di lingkungan usaha/kegiatan, Pemerintah

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

3

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)
Daerah dan instansi terkait baik di tingkat Provinsi maupun

Kabupaten/Kota.
3.

Terkelolanya limbah cair, udara emisi, dan limbah B3 di lingkungan
usaha/kegiatan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.

C.

Dasar Hukum
1.

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

2.

Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup;

3.


Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

4.

Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun;

5.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air;

6.

Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

7.


Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian
Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah
Provinsi dan dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

8.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan Hidup;

9.

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 02 Tahun 2008
tentang Pemanfaatan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;

10. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 03 Tahun 2008
tentang Tata Cara Pemberian Simbol dan Label Bahan Berbahaya
dan Beracun;
11. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 30 Tahun 2009
Tata Laksana Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun serta Pengawasan Pemulihan Akibat Pencemaran Limbah
Bahan Berbahaya dan Beracun oleh Pemerintah Daerah;

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

4

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)
12. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 33 Tahun 2009
tentang Tata Cara Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun;
13. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 19 dan 20 Tahun
2008 tentang Standar Pelayanan Minimal di Bidang Lingkungan
Hidup;
14. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 5 Tahun 2014 tentang
Baku Mutu Air Limbah;
15. Keputusan Kepala Bapedal Nomor: KEP-01/BAPEDAL/09/1995
ugtentang Tata Cara dan Persyaratan Teknis Penyimpanan dan
Pengumpulan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
16. Keputusan Kepala Bapedal Nomor: KEP-02/BAPEDAL/09/1995
tentang Dokumen Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun;
17. Keputusan Kepala Bapedal Nomor: KEP-03/BAPEDAL/09/1995
tentang Persyaratan Teknis Pengolahan Limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun;
18. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 3 tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah
Provinsi Sumatera Barat;
19. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 14 Tahun 2012
tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Provinsi
Sumatera Barat;
20. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No 10 Tahun 2016
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran
2017;
21. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2001 tentang
Penetapan Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Rumah Sakit d
Propinsi Sumatera Barat;
22. Peraturan Gubernur Sumatera Barat No. 75 Tahun 2016 tentang
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2017;
23. DPA-OPD Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun
Anggaran 2017;

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

5

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)

BAB II
DATA PERENCANAAN

2.1.

Data Dasar
Pada kegiatan Pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan dibutuhkan data-data berupa :


Data dokumen yaitu: jenis dan ruang lingkup kegiatan, luasan lahan,
kapasitas dan semua hal yang menyangkut kegiatan termasuk



pengaruh kegiatan dengan lingkungan sekitar.
Data pengelolaan Limbah Bahan Beracun dan Berbahaya yaitu: Jenis
LB3 yang dihasilkan, jumlah LB3 yang dihasilkan, perlakuan/
pengelolaan LB3, ketaatan terhadap peraturan (kewajiban) yang



tercantum dalam perizinan.
Data pengelolaan Limbah Cair yaitu : sumber limbah cair, volume,
perlakuan/pengelolaan limbah cair (dengan IPAL/tanpa IPAL),



perizinan (IPLC), ketaatan terhadap kewajiban dalam perizinan.
Data pengendalian teknis cerobong dari sumber udara tidak
bergerak, serta hasil pemantauan udara emisi (sumber tidak
bergerak) yang dilakukan oleh objek usaha/kegiatan.

2.2.

Standar
Sampel limbah cair diambil pada outlet IPAL Kegiatan/usaha,
kemudian dianalisis di laboratorium BLK Provinsi Sumatera Barat. Untuk
data limbah cair yang bersumber dari rumah sakit akan dibandingkan
dengan baku mutu berdasarkan Keputusan Gubenur Sumatera Barat No.
6 tahun 2001 tentang Penetapan Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan
Rumah Sakit di Provinsi Sumatera Barat sedangkan untuk kegiatan/usaha
lainnya berdasarkan pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI No. 5
Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

6

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)
Untuk pelaksanaan kegiatan berdasarkan pada dokumen yang
ada, sedangkan untuk pedoman pengelolaan limbah B3 pada Peraturan
Pemerintah No. 101 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun.

2.3. Teknis Pelaksanaan
Teknis pelaksanaan kegiatan pengawasan pengendalian terhadap
pengelolaan lingkungan usaha/kegiatan tebagi dalam beberapa tahapan
yaitu :
1.

Tahap Persiapan
a. Penyusunan petunjuk operasional (PO) dan Kerangka Acuan
Kerja (KAK) kegiatan.
b. Pembentukan tim pelaksanaan kegiatan melalui Keputusan
Gubernur Provinsi Sumatera Barat.
c.

Rapat koordinasi tim yang terlibat dalam pelaksanaan
pembinaan.

d. Menyiapkan kelengkapan administrasi seperti: Surat Tugas,
pemberitahuan ke Kabupaten/Kota, format-format yang akan
diisi di lapangan dan kelengkapan-kelengkapan lainnya.
e. Koordinasi dan konsultasi kegiatan ke Kementerian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan di Jakarta.
2.

Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembinaan
a.

Pelaksanaan pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
 Pengawasan langsung ke usaha/kegiatan bersama dengan
institusi pengelola lingkungan hidup Kabupaten/Kota
terkait.

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

7

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)
 Pengawasan tidak langsung, dengan melakukan evaluasi
pelaporan.
 Membuat surat follow-up/tindak lanjut terkait dengan hasil
pengawasan pengendalian yang telah dilakukan terhadap
usaha/kegiatan.
b.

Rapat koordinasi dengan instansi terkait dan instansi
lingkungan hidup Kabupaten/Kota
Tahapan dalam pelaksanaan rapat:





Membuat

dan

mendistribusikan

undangan

kepada

peserta rapat
Pelaksanaan rapat
Notulensi rapat

Rapat dilaksanakan sebelum tim turun ke lapangan dan
dilanjutkan dengan rapat-rapat berikutnya sesuai dengan
kebutuhan pelaksanaan kegiatan.

3.

Tahap Evaluasi dan Penyusunan Laporan
a.

Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan pengawasan
pengendalian

terhadap

pengelolaan

lingkungan

usaha/kegiatan
b.

Menyusun laporan hasil kegiatan pengawasan.

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

8

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)

BAB III
RUANG LINGKUP

3.1. Capaian Tujuan
Capaian kegiatan pengawasan pengendalian terhadap pengelolaan
lingkungan usaha/kegiatan ini adalah:



Terlaksananya proses kegiatan dan pengelolaan lingkungan yang
dilakukan oleh usaha/kegiatan seperti rumah sakit, hotel,
perusahaan/pabrik dan kegiatan lainnya sesuai dengan dokumen



lingkungan yang ada.
Terlaksananya teknis pengelolaan limbah cair, mulai dari bangunan
IPAL, pengoperasian, pemeliharaan dan kinerja IPAL sesuai dengan
persyaratan teknis yang telah ditetapkan, serta pemenuhan



terhadap baku mutu.
Terlaksananya rangkaian pengelolaan Limbah B3 mulai dari sumber
LB3, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan LB3
dan perizinannya.

3.2. Keluaran yang dihasilkan
Output kegiatan adalah berupa laporan hasil pelaksanaan
pengawasan
usaha/kegiatan

pengendalian
yang

terhadap

dilakukan

pengelolaan

terhadap

rumah

lingkungan
sakit,

hotel,

perusahaan/pabrik dan kegiatan lainnya serta meningkatnya ketaatan
usaha/kegiatan dalam pengelolaan lingkungan mulai dari dokumen
lingkungan, pengelolaan limbah cair, limbah B3 dan udara jika kegiatan
tersebut masih ada kegiatan pembakaran seperti genset, incinerator dan
kegiatan-kegiatan lainnya.

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

9

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)

3.3. Lingkup Kewenangan
-

Kewenangan Pemerintah Provinsi adalah melakukan pengawasan
pengendalian terhadap pengelolaan Limbah B3 dan Limbah Cair
usaha/kegiatan serta kesesuaian dengan dokumen kegiatan.

-

Pengambilan sampel yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi dan BLK
merupakan uji petik terhadap beberapa usaha/kegiatan.

D.

Objek Kegiatan
Kegiatan pembinaan pengawasan pengendalian (wasdal) pengelolaan
lingkungan terhadap usaha/kegiatan untuk tahun 2017 ini dilakukan pada
objek usaha/kegiatan sebagai berikut:
1. Kegiatan/objek yang tidak termasuk dalam objek PROPER/PROPERDA.
2. Kegiatan hasil pembinaan hukum dan/atau penegakan hukum
lingkungan.

E.

Asal Sumber Pendanaan
Segala biaya yang ditimbulkan akibat pelaksanaan kegiatan ini
berasal dari APBD yang disediakan dalam DPA-OPD Dinas Lingkungan
Hidup Propinsi Sumatera Barat Tahun 2017 pada Kegiatan Pengawasan
Pengendalian terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan Tahun
2017, dengan jumlah dana yang dialokasikan sebesar Rp 140.000.000,(Seratus empat puluh juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut :







Belanja Bahan Pakai Habis
Belanja Jasa Kantor (Jasa Laboratorium)
Biaya Makanan dan Minuman
Belanja Cetak dan Pengandaan
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

7.798.500
5.470.000
6.240.000
2.927.500
98.360.000
19.204.000

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

10

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)
Jumlah :

F.

Rp. 140.000.000
(Seratus empat puluh juta rupiah)

Organisasi Pengguna Jasa
Kegiatan Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan
Lingkungan

Usaha/Kegiatan

dilaksanakan

Tim

Pengawasan

dan

Pengendalian dengan melibatkan instansi teknis yaitu Dinas Kesehatan
Provinsi Sumatera Barat dan Balai Laboratorium Kesehatan (BLK) Provinsi
Sumatera Barat sebagai penyedia Jasa Laboratorium yang akan
melaksanakan sampling air limbah pada outlet IPAL usaha/kegiatan dan
analisis sampel limbah cair.

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

11

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)

BAB IV
OUTPUT

4.1. Jenis Laporan
Kegiatan

pengawasan

pengendalian

terhadap

pengelolaan

lingkungan usaha/kegiatan menghasilkan output berupa laporan, yang
terdiri dari :
-

Laporan perjalanan dinas setiap uji petik dilakukan.

-

Loparan kegiatan tahunan yang dilakukan pada saat akhir tahun
anggaran.

4.3. Frekuensi Laporan
Frekuensi pelaporan dilakukan pada setiap pelaksanaan kegiatan,
kecuali laporan kegiatan tahunan dilakukan 1 (satu) tahun sekali setelah
semua kegiatan selesai dilaksanakan baik realisasi fisik maupun keuangan
telah tercapai.

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

12

Kerangka Acuan Kinerja (KAK)

BAB V
PENUTUP

Demikian Kerangka acuan Kerja (KAK) ini dibuat, untuk dijadikan
pedoman dan panduan dalam melakukan kegiatan. Apabila terdapat kekeliruan,
akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
Padang,

2017

KEPALA BIDANG PENGENDALIAN
PENCEMARAN, KERUSAKAN DAN
PENTAATAN HUKUM LINGKUNGAN
LINGKUNGAN

Ir. SITI AISYAH, M.Si
Pembina Tk I
NIP. 19670928 199203 2 002
Diketahui oleh:
KEPALA DINAS LINGKUNGAN HIDUP
PROVINSI SUMATERA BARAT

Drs. ASRIZAL ASNAN, MM
Pembina Utama Madya
NIP. 19570803 198503 1 005

Pengawasan Pengendalian Terhadap Pengelolaan Lingkungan Usaha/Kegiatan

13