Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1Pengetahuan Kewirausahaan
2.1.1.1 Pengertian Pengetahuan Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses (Suryana
2013:2). Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru dan berbeda melalui pemikiran kreatif dan tindakan inovatif demi
terciptanya peluang. Banyak orang, baik pengusaha maupun yang bukan
pengusaha,

meraih

sukses

karena

memiliki


kemampuan

kreatif

dan

inovatif(Suryana, 2010:2).
Menurut Anoraga (2009:27)kewirausahaan adalah semangat, perilaku dan
kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri dan pelayanan yang lebih baik pada
pelanggan atau masyarakat, dengan selalu berusaha mencari pelanggan lebih
banyak dan melayani pelanggan lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan
produk yang lebih bermanfaat dan menerapkan cara kerja yang lebih tepat,
melalui keberanian menggambil resiko, kreatifitas dan inovasi serta kemampuan
manajemen.
Menurut Kasmir (2009:16) secara sederhana wirausahawan (entrepreneur)
adalah orang yang berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam

Universitas Sumatera Utara


berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil risiko artinya bermental mandiri
dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut cemas sekalipun dalam
kondisi tidak pasti.
Pengetahuan kewirausahaan menurut Nurbaya dan Moerdiyanto (2012:10)
adalah ilmu, seni maupun perilaku, sifat, ciri, dan watak seseorang yang
mewujudkan ide baru ke dalam dunia nyata secara kreatif.Sedangkan menurut
Kuntawicaksono (2012:49) pengetahuan kewirausahaan adalah pemahaman
seseorang terhadap wirausaha dengan berbagai karakter positif, kreatif, dan
inovatif dalam mengembangkan peluang-peluang usaha menjadi kesempatan
usaha yang menguntungkan dirinya dan masyarakat atau konsumennya.
Menurut Kasmir (2009:43) pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari
sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu. Seorang
wirausaha tidak akan berhasil apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan,
dan kemauan.
Pengetahuan terdiri dari pengetahuan langsung yaitu pengetahuan yang
telah dimiliki oleh seorang wirausahawan sebelum ia menjadi seorang wirausaha,
serta pengetahuan tidak tangsung yang diperoleh dari berbagai pihak sebelum
maupun saat ia telah menjadi seorang wirausaha (Widayana, 2005:9).
Dari beberapa pendapat tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
pengetahuan kewirausahaan adalah segala sesuatu yang berkenaan dengan proses,

pembentukan, atau pertumbuhan suatu bisnis yang menyediakan barang atau jasa
baru yang kreatif dan juga inovatif, serta menciptakan lapangan pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Suryana (2010:4) seorang wirausaha tidak akan berhasil apabila
tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan. Beberapa pengetahuan
dan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha adalah:
a. Pengetahuan mengenai usaha yang akan dimasuki/dirintis dan lingkungan
usaha yang ada.
b. Pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab.
c. Pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis.
Sedangkan keterampilan yang harus dimiliki wirausaha diantaranya:
a. Keterampilan dalam mengatur strategi dan memperhitungkan resiko.
b. Keterampilan kreatif dalam menciptakan nilai tambah.
c. Keterampilan dalam memimpin dan mengelola.
d. Keterampilan berkomunikasi dan berinteraksi.
e. Keterampilan teknik usaha yang akan dilakukan.
Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses, tentu saja harus memiliki
kemampuan dalam menghadapi resiko dan tantangan. Oleh sebab itu, ia harus

memiliki kemampuan kewirausahaan. Seperti yang dikemukakan olehSuryana,
(2010:5)“wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki
kemampuan, yaitu yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas
individual yang meliputi sikap, motivasi, nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku
yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kewirausahaan. Kewirausahaan
atau dulu juga disebut kewiraswastaan merupakan suatu profesi yang timbul,
karena hubungan antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari pendidikan

Universitas Sumatera Utara

formal,dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu rangkaian kerja yang
diberikan dalam praktek.
Ada beberapa karakter atau perilaku yang diperlukan agar seorang
wirausaha berhasil dan setiap individu dalam usahanya agar menjadi pengusaha
yang berhasil, memiliki reaksi yang berbeda terhadap tantangan dan kesempatan
yang ada. Pengusaha yang berhasil adalah pengusaha yang mengetahui bagaimana
memanfaatkan sumber daya yang ada demi memenuhi kebutuhan konsumen, serta
merubah tantangan menjadi kesempatan dalam berusaha.

2.1.2Motif Berprestasi

2.1.2.1 Pengertian Motif Berprestasi
Motif berprestasi sebagai dorongan yang berhubungan dengan prestasi
yaitu menguasai, mengatur lingkungan sosial, atau fisik, mengatasi rintangan, dan
memelihara kualitas kerja yang tinggi, bersaing melebihi prestasi yang lampau
dan mempengaruhi orang lain. Seseorang yang memiliki motif berprestasi yang
tinggi akan menyukai tugas-tugas yang menantang, bertanggung jawab, dan
terbuka untuk umpan balik yang memperbaiki prestasi inovatif-kreatif (Asri dkk,
2005:43). Sedangkan menurut Kasmir(2006:17) motif berprestasi adalah suatu
upaya untuk mencapai sukses dengan maksud keberhasilan dan kompetensi
berdasarkan suatu ukuran keunggulan.
Motif yang mendorong tingkah laku seseorang dengan titik berat dengan
tercapainya suatu prestasi tertentu. Kalau pada kedua motif terdahulu objeknya
orang lain yang ada dilingkungannya, maka orang yang mempunyai motif

Universitas Sumatera Utara

berprestasi tidak menghiraukan orang lain. Baginya adalah bagaimana caranya
agar bisa mencapai prestasi tertentu. Orang lain bagi dirinya hanyalah sebagai
instrument yang mungkin dapat digunakan dalam rangka mencapai prestasi
(Mudjiarto, 2006:25).

Para ahli mengemukakan bahwa seseorang memiliki minat berwirausaha
karena adanya motif, yaitu motif berprestasi. Menurut Suryana (2006:52) motif
berprestasi adalah suatu nilai sosial menekankan pada hasrat untuk mencapai hasil
terbaik guna mencapai kepuasan pribadi.
Menurut Suryana (2003:53), wirausaha yang memiliki motif berprestasi
tinggi pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada
dirinya.
2. Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan dan
kegagalan.
3. Memiliki tanggung jawab personal yang tinggi.
4. Berani menghadapi risiko dengan penuh perhitungan.
5. Menyukai dan melihat tantangan secara seimbang.
Dorongan untuk selalu berprestasi tinggi harus ada dalam diri seorang
wirausahawan karena dapat membentuk mental yang selalu lebih unggul dan
mengerjakan segala sesuatu melebihi standart yang ada. Arah pandang
wirausahawan juga harus berorientasi kedepan. Keberhasilan atau kegagalan
wirausahawan akan dapat dilihat aspek prespektif kedepan dengan adanya

Universitas Sumatera Utara


kreativitas yang tinggi, berkomitmen terhadap pekerjaan, bertanggung jawab,
berani menghadapi resiko, selalu mencari peluang.
2.1.2.2 Karakteristik Individu Berprestasi Tinggi
Menurut Djaali (2008:34) individu yang memiliki motivasi berprestasi
tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Menyukai situasi atau tugas yang menuntut tanggungjawab pribadi atas hasil
kerjanya.
2. Memilih tujuan yang realistis tetapi menantang dari tujuan yang terlalu mudah
dicapai.
3. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan
segera dan nyata untuk menentukan baik atau tidaknya hasil pekerjaanya.
4. Senang bekerja sendiri dan bersaing untuk mengungguli orang lain.

2.1.3 Kemandirian Pribadi
2.1.3.1 Pengertian Kemandirian Pribadi
Kemandirian menurut Ranto (2007:22)adalah kepemilikan sebuah nilai
dalam diri seseorang yang mengarah pada kedewasaansehingga dia mampu
menghadapi persaingan. Dalam Ranto (2007:22) menegaskan bahwa seseorang
yang mandiri akan melakukan apa saja yang diinginkan berupa kebebasan berpikir

untuk memuaskan dirinya dan orang lain.
Menurut Suryana (2013:34) kemandirian pribadi adalah orang yang tidak
suka mengandalkan orang lain, namun justru mengoptimalkan segala daya dan
upaya

yang

dimilikinya

sendiri.Sedangkan

menurut

Riyanti

(2003:24)

Universitas Sumatera Utara

kemandirian pribadi adalah suatu kemampuan untuk mengandalkan diri sendiri

dalam upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang baru tanpa harus
bergantung pada orang lain dan mampu menghadapi persaingan yang ada.
Menurut Ranto (2007:23)mengatakan bahwa perkembangan keberhasilan
pribadi dan antar pribadi dapat digerakkan ke arah kemajuan pada kematangan
menuju kemandirian sampai kesaling tergantungan.
Kemandirian pribadi adalah perilaku mampu berinisiatif,mampu mengatasi
hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan
sesuatu tanpa bantuan orang lain, hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi
diri sendiri (http://octa-octavianthi.blogspot.com,2016 oleh octavianthi).
2.1.3.2 Bentuk Kemandirian Pribadi
Kemandirian pada dasarnya memiliki dua bentuk yaitu dalam pemikiran
dan tindakan, seorang pemimpin memerlukan keduanya untuk menunjukkan
dirinya sendiri mandiri. Pemikiran yang mandiri akan membawanya pada
perspektif yang berbeda dalam strategi, sehingga mampu menentukan skala
prioritas. Tindakan yang mandiri berarti seorang pemimpin tidak memiliki konflik
kepentingan terhadap perusahaannya. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa
kemandirian mengandung pengertian, (http://repository.usu.ac.id):
1. Suatu keadaan dimana seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju
demi kebaikan dirinya.
2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang

dihadapi.
3. Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya.

Universitas Sumatera Utara

4. Bertanggung jawab terhadap pada apa yang dilakukannya.
2.1.3.3 Faktor-Faktor YangDapat Dimiliki Dalam Kemandirian
Menurut

Suryana

(2013:34)faktor-faktor

yang

dapat

dimiliki

dalamkemandirian sebagai berikut :

1. Berani Menghadapi Risiko.
Menjadi wirausahawan harus selalu berani mengahadapi risiko. Semakin besar
risiko yang dihadapinya, maka semakin besar pula kemungkinan dan kesempatan
untuk meraih keuntungan yang lebih besar. Sebaliknya, semakin kurang berani
menghadapi risiko, maka kemungkinan keberhasilan semakin sedikit. Tentu saja,
risiko-risiko ini sudah harus diperhitungkan terlebih dahulu. Berani menghadapi
risiko yang telah diperhitungkan sebelumnya, merupakan kunci awal dalam
berusaha karena hasil yang akan dicapai akan sebanding dengan risiko yang akan
diambil. Risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan
kemungkinan berhasil lebih tinggi.
2. Selalu Mencari Peluang.
Mencari peluang tidak berarti peluang sudah ada, tetapi wirausahawan harus
menciptakan sendiri peluang, yaitu dengan menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda,dan sesuatu yang lebihbermanfaat serta mudahdigunakan. Wirausahawan
sejati mampu melihat sesuatu dalam dimensi yang berlainan pada sewaktu-waktu.
Bahkan, ia juga harus mampu melakukan beberapa hal sekaligus dalam satu
waktu. Kemampuan inilah yangmembuatnya mampu dalam menangani berbagai
persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Semakin tinggi kemampuan

Universitas Sumatera Utara

wirausahawan dalam mengerjakan berbagai tugas sekaligus, semakin besar pula
kemungkinan untuk mengelolah peluang usaha tersebut.

2.1.4 Keberhasilan Usaha
2.1.4.1 Pengertian Keberhasilan Usaha
Menurut Ranto (2007:20) keberhasilan berwiraswasta tidaklah identik
dengan seberapa berhasil seseorang mengumpulkan uang atau harta serta menjadi
kaya,karena kekayaan biasdiperoleh denganberbagaicarasehinggamenghasilkan
nilai tambah. Berusaha lebih dilihat dari bagaimana seseorang bisa membentuk,
mendirikan, serta menjalankan usaha dari sesuatu yang tadinya tidak berbentuk,
tidak berjalan atau mungkin tidak ada samasekali. Seberapa pun kecilnya ukuran
suatu usaha jika dimulai dari nol dan bisa berjalan dengan baikmaka nilai
berusahanyajelas lebih berharga daripada sebuah organisasi besar yang dimulai
dengan bergelimang fasilitas.
Menurut

Nasution

(2001:12)sebuah

perusahaan

dikatakan

meraih

keberhasilan usaha jika dana usahanya bertambah, hasil produksi meningkat,
keuntungan bertambah, perputaran dana berkembang cepat serta penghasilan
anggota dari perusahaan tersebut bertambah.
MenurutHutagalung (2008:50)sukses tidak terjadi secara kebetulan, secara
instan dan tidak pula turun tiba-tiba dari langit. Sukses adalah buah dari proses
sistematis, perjalanan panjang dan kerja keras. Sukses selalu diukur dengan uang,
harta, jabatan, keluarga, ketenaran nama. Sukses besar berarti akumulasi dari
kesemuanya.

Universitas Sumatera Utara

Menurut Farisi (2013:27)keberhasilan usaha adalah tujuan utama dari
sebuah perusahaan atau bisnis yang segala aktivitas didalamnya ditujukan untuk
mencapai suatu keberhasilan atau kesuksesan.
2.1.4.2 Faktor Keberhasilan Usaha
Faktor yang menyebabkan wirausaha berhasil antara lain rasa percaya diri,
selalu berorintasi pada hasil, suka tantangan dan resiko, jiwa kepemimpinan,
mempunyai ide kreativitas, dan berorientasi pada masa depan (Zulkifi 2009:33).
Untuk menjadi wirausaha yang sukses, seseorang harus memiliki ide atau
visi usaha yang jelas, kemauan dan keberanian dalam menghadapi risiko.Apabila
ada kesiapan dalam menghadapi resiko, langkah selanjutnya adalah membuat
perencanaan usaha, mengorganisasikan dan menjalankan.
Adanya kerja kerasusaha agar berhasil maka, wirausaha harus mampu
mengembangkan hubungan baik dengan mitra usaha maupun pihak yang terkait
dengan wirausaha. Berikutiniadalah tahapandalammembangunkewirausahaan
yangsukses.
DalamSuryana(2009:67)mengemukakantigafaktorpenyebab

keberhasilan

seorang wirausaha, antara lain:
1. Kemampuan dan kemauan.
Wirausaha yang memiliki kemampuan tetapi tidak memiliki kemauan dan
wirausaha yang memiliki kemauan tetapi tidak memiliki kemampuan,keduanya
tidakakanmenjadi

wirausaha

yang

sukses.Misalnya

memilikikemauanuntukmembukatokotapitidakmemiliki
mengelolanya,makalamakelamaantokonyaakantutup.Begitu

seseorang

yang

kemampuanuntuk
jugadengan

orang

Universitas Sumatera Utara

yang memiliki kemampuan mengelola usaha tetapi tidak memiliki kemauan untuk
membuka usaha, maka selamanya orang tersebuttidak pernahmemilikiusaha.
2. Tekad yang kuat dan kerja keras.
Wirausaha yang tidak memilikitekad kuat tetapi maubekerja kerasdan
wirausahayang mau bekerjakeras tetapi memiliki tekad yang kuat, keduanya tidak
akan menjadi wirausahawan yang sukses.
3. Kesempatan dan peluang.
Mengenalpeluangyangadadanberusahameraihnyaketikaadakesempatanmer
upakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seorang wirausaha.
Terdapat beberapa persyaratan untuk mencapai keberhasilan wirausaha
(Suryana 2003:98), diantaranya:
a. Mandiri tetapi bisa bekerjasamadengan orang lain dan mampu berinteraksi
dengan prinsip.
b. Mempunyaicita-cita, impian,visi,harapan, ambisitapi bukanambisius, obsesi,
tantangan dianggapsebagai titik awal untuk mencapai tujuan dalam meraih
kesuksesan.
c. Selainbermanfaat bagi diri sendiri dan keluarganya,tetapi jugabermanfaat bagi
orang lain dan lingkungan.
d. Berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan sifat negatif ketika
memandang dan memperlakukanorang lain.
e. Selalu berpandangan dan bersikap positif terhadap orang lain.

Universitas Sumatera Utara

f. Berpikirsebagai wirausaha yang sukses, karena wirausaha yang sukses harus
berpikir seperti seorang wirausaha yang sukses dan bukan berpikirselayaknya
orang yang gagal.
g. Merubah kebiasaan, sifat, dan pola pikir sebagai pribadi yang unggul

2.2Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka
penyusunan penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah
dilakukan oleh peneliti terdahulu.

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
1.

Nama
Peneliti

Judul

Rahmadanita,Li Pengaruh Pengetahuan
a,
Kewirausahaan dan
(2016).
Karakteristik
Kewirausahaan
Terhadap
Keberhasilan Usaha
Pada Wirausaha
Mikrodi Kelurahan
Madras Hulu Medan
Polonia.

Variabel
Penelitian
Pengetahuan
Kewirausahaan
(X1),
Karakteristik
Kewirausahaan
(X2),
Keberhasilan
Usaha (Y).

Hasil
Penelitian
Hasil dari penelitian
ini menunjukkan
bahwa pengetahuan
kewirausahan dan
karakteristik
kewirausahaan
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap
keberhasilan usaha
pada wirausaha
mikro di Kelurahan
Madras Hulu Medan.

Universitas Sumatera Utara

No

Nama
Peneliti

Variabel
Penelitian

Hasil
Penelitian

Kemandirian
Pribadi (X1),
Kebutuhan
akanPrestasi
(X2), Kemauan
Memulai Usaha
(Y).

Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
kemandirian pribadi
dan kebutuhan akan
prestasi berpengaruh
positif dan signifikan
terhadap kemauan
memulai usaha pada
mahasiwa ekstensi
jurusan Manajemen
USU Medan.

Judul
2.

Ardhya,
(2014).

Kemandirian Pribadi
dan Kebutuhan akan
Prestasi terhadap
Kemauan Memulai
Usaha pada
Mahasiswa Ektensi
Jurusan Manajemen
USU Medan.

Universitas Sumatera Utara

3.

No

Hasendi,
Merlin Yolla,
(2013).

Nama
Peneliti

Pengaruh Motivasi
terhadap keberhasilan
Usaha Pada Pengusaha
Tanaman Hias Mawar
Potong Desa
Cihideung Bandung
Barat.

Judul

Pengaruh
Motivasi (X),
Keberhasilan
Usaha (Y.)

Variabel
Penelitian

Hasil penelitian
menunjukan bahwa
motivasiberpengaruh
terhadap
keberhasilan usaha.
Dan hasil penelitian
memberikan
kesimpulan, semakin
tinggi motivasi maka
semakin meningkat
juga keberhasilan
usaha para
pengusaha tanaman
hias mawar potong
desa Cihideung kota
Bandung.

Hasil
Penelitian

Universitas Sumatera Utara

4.

Nasution,
Khairul Syah
Alam,
(2011).

Pengaruh Pengetahuan
Kewirausahaandan
Manajemen
Permodalan Terhadap
Keberhasilan Usaha
Pada Rumah Makan
Ayam Penyet
Pujakesuma Square.

Pengetahuan
Kewirausahaan
(X1),
Manajemen
Permodalan
(X2),
Keberhasilan
Usaha (Y).

Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
pengaruh
pengetahuan
kewirausahaan dan
manajemen
permodalan terhadap
keberhasilan usaha
pada usaha rumah
makan adalah
penerapan
pengetahuan
kewirausahaan dan
manajemen
permodalan. Ini
berarti hipotesis
diterima.

5.

Purnama,
Chamdan,
(2010).

Motivasi dan
Kemampuan Usaha
Dalam meningkatkan
Keberhasilan Usaha
Industri Kecil (Studi
Pada Industri Kecil
Sepatu di Jawa
Timur).

Motivasi (X1),
Kemampuan
Usaha (X2),
Keberhasilan
Usaha (Y).

Hasil penelitian
menunjukkan
bahwa motivasi
usaha berpengaruh
signifikan terhadap
kemampuan usaha,
kemampuan usaha
berpengaruh
terhadap
keberhasilan usaha,
kemampuan usaha
berpengaruh
signifikan terhadap
keberhasilan usaha.
Hasil pengujian ini
menunjukkan
bahwa kemampuan
usaha lebih
dominan
mempengaruhi
keberhasilan usaha
dibandingkan
dengan motivasi
usaha.

No

Nama
Peneliti

Judul

Variabel
Penelitian

Hasil
Penelitian

Universitas Sumatera Utara

6.

Manalu, Erika
Boang,
(2010).

Pengaruh Pengetahuan
Kewirausahan Dan
Strategi Pemasaran
Terhadap
Keberhasilan Usaha
Pakaian (Studi Kasus
pada Usaha Pakaian di
Jln. Ujung
Sidikalang).

Pengetahuan
Kewirausahaan
(X1), Strategi
Pemasaran (X2),
Keberhasilan
Usaha (Y).

Hasil Penelitian
menunjukkan bahwa
faktor pengetahuan
kewirausahaan dan
strategi pemasaran
berpengaruh positif
terhadap
keberhasilan usaha
pakaian di jalan
Ujung Sidikalang.

2.3 Kerangka Konseptual
Pada penelitian ini variabel Pengetahuan Kewirausahaan(X1), Motif
Berprestasi(X2),Kemandirian

Pribadi(X3)berpengaruh

terhadap

Keberhasilan

Usaha (Y).
Menurut Suryana (2013:2) kewirausahaan adalah kemampuan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Jadi hubungan pengetahuan kewirausahaan dengan keberhasilan usaha
seperti yang dikemukakan

(Suryana, 2010:5) “wirausaha yang sukses pada

umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi, yaitu yang memiliki ilmu
pengetahuan, keterampilan dan kualitas individual yang meliputi sikap, motivasi,
nilai-nilai pribadi, serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan/kegiatan”.Dari pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa untuk
menjadi wirausaha yang sukses dan mencapai keberhasilan dalam usahanya tentu
saja pewirausaha harus memiliki kompetensi dalam menghadapi segala resiko dan
tantangan. Salah satu kompetensi itu ialah pengetahuan kewirausahaan. Setiap

Universitas Sumatera Utara

wirausaha harus memiliki ilmu pengetahuan yang cukup dan layak sebelum
memasuki dunia usaha dan memulai usahanya, karena hal itu berpengaruh
langsung pada hasil, dimana akan menentukan titik keberhasilan pada usaha yang
dirintis. Dengan pengetahuan yang cukup para pelaku usaha dapat menerapkannya
pada usaha yang akan dijalankan sehingga mereka dapat mencapai keberhasilan
usaha sesuai target yang mereka inginkan.
Demikian pula dengan motif berprestasi juga mempengaruhi keberhasilan
usaha pada seorang wirausaha. Menurut Kasmir (2006:17) motif berprestasi
adalah suatu upaya untuk mencapai sukses dengan maksud keberhasilan dan
kompetensi berdasarkan suatu ukuran keunggulan. Motivasiyang baik dan positif
tentu akan meningkatkan keinginan, semangat, hasrat untuk bekerja dan berusaha
secara aktif dan sungguh-sungguh, sehingga pada akhirnya tercipta suatu sinergi
yang baik antara motivasisehingga keberhasilan suatu usaha dapat dicapai dengan
mudah.
Menurut Riyanti (2003:24) kemandirian pribadi adalah kemampuan untuk
mengandalkan diri sendiri dalam upaya untuk menciptakan lapangan pekerjaan
yang baru tanpa harus bergantung pada orang lain dan mampu menghadapi
persaingan yang ada. Loyalitas terhadap pekerjaan yang akan dihadapinya dan
kreativitasnya untuk mencapai peluang serta kesadaran terhadap profesinya, akan
mengarahkan dirinya secara pasti pada kebebasannya berfikir guna mencapai
keberhasilan dalam usaha yang dirintisnya. Bagaimanapun tuntutan kemandirian
pribadi memiliki dua bentuk yaitu dalam pemikiran dan kewajiban. Mampu

Universitas Sumatera Utara

bertanggung jawab terhadap keinginan mengalokasikan sumber daya yang
berharga dari dirinya sendiri.
Berdasarkan latar belakang masalah, tinjauan landasan teori dan penelitian
terdahulu, maka dapat disusun suatu kerangka konseptual dalam penelitian ini,
seperti yang disajikan dalam gambar berikut:

Pengetahuan Kewirausahaan
(X1)

Motif Berprestasi
(X2)

Keberhasilan Usaha
(Y)

Kemandirian Pribadi
(X3)

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis
Hasil-hasil penelitian yang terikat dan kerangka berpikir di atas, dapat
ditarik hipotesis penelitian yang berupa jawaban sementara dari masalah
penelitian yang telah dirumuskan yaitu sebagai berikut:
H1

:

Pengetahuan kewirausahaan berpengaruhterhadap keberhasilan usaha pada
jajanan malam Ayahanda Medan.

H2

:

Motif berprestasi berpengaruhterhadap keberhasilan usaha pada jajanan
malam Ayahanda Medan.

Universitas Sumatera Utara

H3

:

Kemandirian pribadi berpengaruhterhadap keberhasilan usaha pada jajanan
malam Ayahanda Medan.

H4

:

Pengetahuan kewirausahaan, motif berprestasi dan kemandirian pribadi
berpengaruh terhadap keberhasilan usaha pada jajanan malam Ayahanda
Medan.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

1 4 105

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 3 94

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 10

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 2

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Perilaku Kewirausahaan pada Jajanan Malam Jalan Setia Budi Medan

0 0 11

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 1

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 9

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 3

Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan, Motif Berprestasi, dan Kemandirian Pribadi Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Jajanan Malam Jalan Ayahanda Medan

0 0 12