S FIS 1204987 Chapter 5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan data, analisis data, dan pembahasan
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.

Profil Metakognisi siswa setelah diterapkan strategi metakognisi melalui
pembelajaran kooperatif menjadi terbangun. Siswa menggunakan
metakognisi pengetahuan, kesadaran, dan kontrol dalam pembelajaran.
Hal ini dibuktikan dengan data siswa yang menjawab kuesioner
metakognisi pengetahuan dengan tepat sesuai dengan masalah yang
diberikan dan yang memiliki skor rata-rata lebih dari 3 untuk kuesioner
metakognisi kesadaran dan metakognisi kontrol lebih banyak berada
pada kelas yang diberikan pembelajaran dengan strategi metakognisi
melalui pembelajaran kooperatif dibandingkan dengan kelas yang hanya
menggunakan pembelajaran kooperatif.

2.


Peningkatan prestasi belajar fisika siswa setelah diterapkan strategi
metakognisi melalui pembelajaran kooperatif lebih signifikan daripada
sebelum penerapan strategi metakognisi melalui pembelajaran kooperatif.
Secara umum prestasi belajar pada kelas eksperimen maupun kelas
kontrol mengalami peningkatan. Namun terdapat perbedaan nilai gain
yang dinormalisasi, nilai gain yang dinormalisasi pada kelas eksperimen
adalah 0,71 yang berada pada kategori tinggi sedangkan kelas kontrol
memperoleh nilai gain yang dinormalisasi sebesar 0,34 yang berada pada
kategori sedang.

Inni Amarta Khairati, 2016
Penerapan Strategi Metakognisi Melalui Pembelajaran Kooperatif untuk Mengetahui Profil
Metakognisi dan Peningkatan Prestasi Belajar Fisika Siswa SMA pada Materi Fluida Statis
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

88

B. Saran
Adapun saran untuk penelitian berikutnya adalah :
1.


Pada penelitian ini peneliti tidak sempat melakukan uji coba instrumen
kuesioner metakognisi pengetahuan, kesadaran, dan kontrol. Untuk
penelitian selanjutnya, instrumen yang akan digunakan sebaiknya diuji
cobakan terlebih dahulu agar dapat mengetahui pertanyaan yang
sekiranya sulit dimengerti siswa

2.

Pada penelitian ini tidak menggunakan instrumen jurnal belajar,
sebaiknya penelitian selanjutnya menggunakan bantuan jurnal belajar
karena dapat membantu dalam mengidentifikasi proses berfikir siswa

3.

Pada saat tahap pengambilan data, sebaiknya menyediakan alat
percobaan dengan jumlah yang sesuai dengan jumlah kelompok karena
akan lebih mempersingkat waktu dan kegiatan pembelajaran lebih
kondusif.