Pengaruh Keahlian Independensi dan Etika

Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika
Terhadap Kualitas Audit
(Studi Pada Profesi Auditor di Kota Surakarta)

Disusun oleh :
NGADIMAN
201403P012

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM BATIK
SURAKARTA
2014

KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan pada kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan tugas mini
riset yang berjudul “Pengaruh Keahlian, Independensi, dan Etika Terhadap Kualitas
Audit” tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti halnya pepatah “ tak ada gading yang tak retak “, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna

kesempurnaan penelitian kami selanjutnya.
Akhir kata, penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan penelitian ini dari awal sampai akhir. Serta
berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.
Amin

Surakarta, 10 Desember 2014

Penyusun

i

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ........................................................................................
Daftar Isi .................................................................................................
Bab I Pendahuluan .. ............................................................................
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
B. Perumusan Masalah....................................................................
C. Tujuan Penelitian ......................................................................
Bab II Tinjuan Teori ............................................................................

A. Landasan Teori ..........................................................................
B. Penelitian Sebelumnya ..............................................................
C. Kerangka Berpikir .....................................................................
D. Hipotesis ...................................................................................
Bab III Metode Penelitian ......................................................................
A. Jenis Penelitian ..........................................................................
B. Variabel Penelitian dan Pengukuran ..........................................
C. Sumber Data dan Responden .....................................................
D. Populasi dan Sampling ..............................................................
E. Instrument Penelitian .................................................................
F. Analisis Data .............................................................................
a)
Uji Kualitas Data ...........................................
1) Uji Validitas ................................
2) Uji Reabilitas ...............................
b)
Uji Asumsi Klasik ..........................................
1) Uji Normalitas .............................
2) Uji Auto Korelasi .........................
3) Uji Heteroskedastistisitas .............

4) Uji Multikolinearitas ....................
c)
Uji Hipotesis ..................................................
Bab IV Hasil Penelitian .........................................................................
A. Deskripsi Umum Data Penelitian ...............................................
B. Hasil Uji Hipotesis ....................................................................
Bab V Penutup .....................................................................................
A. Kesimpulan ...............................................................................
B. Saran .........................................................................................

ii

i
ii
1
1
1
2
3
3

3
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
6
9
9
10
10
11
11
15

15
15
17
17
17

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada saat sekarang ini, profesi auditor mengalami peningkatan yang
sesuai dengan perkembangan bisnis, apalagi di kota Surakarta bias dibilang
pusat perkantoran perusahaan untuk bisnis. Keberadaan dan peran auditor
yang cukup strategis tersebut dikuatkan dan diatur oleh perundang - undangan
yang berlaku, yang saat ini perusahaan yang skala menengah keatas yang ingin
mengerjakan proyek pemerintah mengharuskan laporan keuangan harus di
audit. Namun demikian, seiring dengan meningkatkan kompetisi, profesi
akuntansi pada saat ini dan masa mendatang menghadapi tantangan yang
semakin berat. Meskipun laporan keuangan menuntut adanya laporan
keuangan audit yang dapat dipercaya dan menyediakan informasi yang lebih
lengkap dan benar untuk dapat dijadikan informasi lebih lengkap sehingga

dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan baik internal maupun eksternal.
Profesi auditor dalam melakukan tugasny tentu harus memperhatikan
kode etik dan standar audit. Kode etik ditujukan agar auditor menjaga
perilakunya dalam menjalankan tugasnya. Standar audit juga harus diterapkan
oleh auditor guna menjaga mutu hasil audit yang telah dihasilkan oleh
auditor.
Auditor harus mempunyai keahlian (kompetensi) dalam memahami
kriteria yang digunakan dalam menentukan jenis dan jumlah bahan bukti
untuk memberikan opini terhadap hasil audit. Maka kompetensi dan apalagi
ditambah pengalaman yang cukup, dapat melakukan audit secara objektif,
cermat dan seksama.
Dalam melakukan kegiatan audit harus independen, obyektif,
memiliki keahlian (latar belakang pendidikan, kompetensi teknis, pendidikan
dan pelatihan berkelanjutan), kecermatan profesional dan kepatuhan terhadap
kode etik. Independen sama pentingnya dengan keahlian, karena juga berarti
jujur tidak memihak manapun dalam memberikan opini hasil audit.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keahlian (kompetensi),
independensi, dan etika merupakan faktor-faktor yang sangat berpengaruh
dalam menentukan kualitas audit.


B. Perumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian pada latar belakang di atas, maka dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut :
a. Apakah Keahlian (kompetensi) berpengaruh terhadap kualitas audit?
b. Apakah Indepensi berpengaruh terhadap kualitas audit?
c. Apakah Etika berpengaruh terhadap kualitas audit?
d. Apakah Keahlian (Kompetensi), Independensi, dan Etika berpengaruh
terhadap kualitas audit?

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menguji sejauh mana hubungan
keahlian, Independensi dan Etika profesi Auditor terhadap hasil audit yang
disampaikan.

2

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Kualitas Audit

Pengukuran Kualitas audit terpusat pada kinerja yang dilakukan
auditor dan kepatuhan pada standar yang telah digariskan.
Faktor penentu kualitas audit dengan kepuasan klien yaitu
a. Pengalaman tim audit.
b. Keahlian (kompetensi) terhadap prinsip akuntansi dan norma
pemeriksaan.
c. Responsif
d. Sikap independensi auditor
e. Kehati-hatian dalam audit
f. Komitmen dan kualitas audit
g. Keterlibatan pimpinan tim audit
h. Audit lapangan
i. Standar etika yang tinggi dari anggota tim audit
2. Keahlian (Kompetensi)
Auditor harus memiliki kualifikasi (pengatahuan, keterampilan,
kompetensi) untuk memahami kriteria yang digunakan dan harus
kompeten untuk mengetahui jenis serta jumlah bukti yang akan
dikumpulkan guna mencapai kesimpulan yang tepat setelah memeriksa
bukti itu.
3. Independensi

Independensi adalah sikap yang tidak memihak. Suatu standar
auditing yang penting karena opini akuntan independen bertujuan untuk
menambah kredibilitas laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen.
Obyektivitas adalah kondisi yang tidak bias, adil dan tidak memihak
Integritas adalah prinsip moral yang tidak memihak, jujur, memandang
dan mengemukakan fakta apa adanya.
4. Etika
Etika sebagai (1) Kumpulan asas atau nilai berkenaan dengan akhlak, (2)
nilai mengenai benar dan salah yang dianut di masyarakat. Auditor wajib
memiliki kode etik dalam standar audit yang bertujuan untuk mengatur
hubungan (1) antar auditor (2) auditor dengan atasan (3) auditor dengan
auditan (objek pemeriksaan, (4) auditor dengan masyarakat.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian terdahulu yang relevan adalah penelitian yang
dilakukan oleh Ayu Dewi Riharna Najib. Tujuan penelitiannya adalah
menganalisis pengaruh keahlian (kompetensi), independensi dan etika
terhadap kualitas auditor yang dilakukan oleh auditor pemerintah di kantor

BPKP perwakilan Sulawesi Selatan. Pada penelitian tersebut menggunakan
kuesioner (primer) terhadap 50 responden. Jenis penelitian ini penelitian

kausalitas.
C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir Teoritis
D. Hipotesis
Berdasarkan dari Rumusan Masalah dan Uraian teoritis, maka
dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. H1
: Keahlian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas audit, dengan persamaan regresi linier sederhana sebagai
berikut :
Y = a+b1.X1
2. H2
: Independensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas audit, dengan persamaan regresi linier sederhana sebagai
berikut :
Y = a+b2.X2
3. H3
: Etika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
audit, dengan persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = a+b3.X3
4. H4
: Keahlian, Independensi dan Etika memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas audit, dengan persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut :
Y = a+b1.X1 + b2.X2 + b3.X3

4

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian kausalitas yang bertujuan menjelaskan fenomena dalam
bentuk pengaruh antar variabel. Penelitian dengan judul Pengaruh Keahlian,
Independensi, dan Etika terhadap Kualitas Audit
B. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel Keahlian (Kompetensi)
Variable Independensi
Variabel Etika
Variabel Kualitas Audit
C. Sumber Data dan Responden
Kuesioner (primer) pada Profesi Auditor Pada Kantor Akuntan Publik
(KAP) dan Auditor Perusahaan di Kota Surakarta sebanyak 30 responden.
D. Populasi dan Sampling
Para auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Auditor di
beberapa perusahaan di kota Surakarta, dengan diwakili 30 auditor sebagai
responden dengan teknik pengambilan secara acak.
E. Instrument Penelitian
Pengumpulan data dengan cara melakukan observasi langsung dan
membagikan kuesioner secara langsung ke lokasi penelitian yaitu di Kantor
Akuntan Publik (KAP) dan profesi auditor perusahaan di kota Surakarta.
F. Analisis Data
a. Uji Kualitas Data
1. Uji Validitas
a) Validitas pertanyaan kuesioner untuk Keahlian (X1) :
Tabel 3.1 Validitas X1

Pada Signifikasi 0,05 dengan uji sisi N=30 Nilai r tabel
adalah 0,361. Dari output di atas didapat X1.3=0,319 dan
X1.6=0,268, maka disimpulkan pertanyaan tersebut tidak
valid.
b) Validitas pertanyaan kuesioner untuk Independensi (X2) :
Tabel 3.2 Validitas X2

Pada Signifikasi 0,05 dengan uji sisi N=30 Nilai r tabel
adalah 0,361. Dari output di atas semua nilai lebih dari 0,361,
maka disimpulkan pertanyaan tersebut valid semua.
c) Validitas pertanyaan kuesioner untuk Etika (X3) :
Tabel 3.3 Validitas X3

6

Pada Signifikasi 0,05 dengan uji sisi N=30 Nilai r tabel
adalah 0,361. Dari output di atas semua nilai lebih dari 0,361,
maka disimpulkan pertanyaan tersebut valid semua.
d) Validitas pertanyaan kuesioner untuk Kualitas Audit (Y) :
Tabel 3.4 Validitas Y

Pada Signifikasi 0,05 dengan uji sisi N=30 Nilai r tabel
adalah 0,361. Dari output di atas Y3=0,135, Y8 =-0,436 dan
7

Y.9=-0,098, maka disimpulkan pertanyaan tersebut tidak
valid.
2. Uji Reabilitas
a. Keahlian (X1)
Tabel 3.5

Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60, maka
dapat disimpulkan kuesioner untuk variabel keahlian dapat
dipercaya sebagai alat ukur variabel.
b. Independen (X2)
Tabel 3.6

Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60, maka
dapat disimpulkan kuesioner untuk variabel Independensi
dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.
c. Etika (X3)
Tabel 3.7

Nilai Cronbach’s Alpha lebih kecil dari 0,60, maka
dapat disimpulkan kuesioner untuk variabel etika tidak dapat
dipercaya sebagai alat ukur variabel.
d. Kualitas Audit (Y)
Tabel 3.8

8

Nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60, maka
dapat disimpulkan kuesioner untuk variabel Independensi
dapat dipercaya sebagai alat ukur variabel.
b. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Normalitas
Tabel 3.9

Tabel 3.10

9

Dari gambar di atas apat disimpulkan data terdistribusi dengan
normal, dimana terlihat menyebar mengikuti garis diagonal dan
diagram histogram yang tidak condong ke kiri atau ke kanan sehingga
dapat dikatakan data berdistribusi normal
2. Uji Autokorelasi
Tabel 3.11

Nilai Durbin Watson (DW) dari output didapat 2,214. Nilai dL
adalah 1,214 dan nilai dU adalah 1,650. Jadi, nilai 4-dU=2,350. Hal
ini berarti nilai DW berada pada daerah antara dU dan 4-dU, maka
berarti tidak adanya autokorelasi.
3. Uji Heteroskedastistisitas
Tabel 3.12

Grafik scatterplots titik-titiknya menyebar secara acak di atas dan di
bawah angka nol (0) pada sumbu Y. Dapat disimpulkan dalam model
regresi penelitian ini tidak terjadi adanya heterokedastisitas, sehingga
regresi ini layak untuk memprediksi kualitas audit berdasarkan tiga
variabel independennya, yaitu keahlian, independensi,dan etika.

10

4. Uji Multikolinearitas
Tabel 3.13

Pada output bagian ini, terlihat bahwa ketiga variabel
independen dengan nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance
tidak kurang dari 0,1. Sehingga dapat disimpulkan dalam model
regresi ini tidak ada masalah multikolinearitas.
c. Uji Hipotesis
1. Keahlian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit
Tabel 3.14

Tabel 3.15

Y=a+b1.X1
Y=35,047 + 0,310.X1
Konstansta sebesar 35,047. Artinya apabila tingkat keahlian 0,
maka tigkat kualitas audit sebesar 35,047. Dan apabila terjadi
pertambahan tingkat keahlian sebesar 1, maka kualitas audit akan
bertambah 0,310.
11

R Square sebesar 0,029 artinya persentase sumbangan
pengaruh variabel “Keahlian” terhadap “Kualitas Audit” sebesar
2,9%, sisanya dipengaruhi variabel lain. Dan pengujian uji t, thitung >
ttabel (4,114 > 1,699), hal ini mengartikan bahwa keahlian berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit dengan tingkat kesalahan 5%.
Untuk persamaan regresi Y=35,047+0,310.X1. Nilai keahlian
(X1) meningkat 1 poin maka kualitas audit (Y) akan menikat sebesar
Y=35,357. Hal tersebut menunjukkan bahwa sudah mendukungn
hipotesis pertama.
2. Independensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
audit
Tabel 3.15

Tabel 3.16

Y=a+b2.X2
Y=40,095 + 0,170.X2
Konstansta sebesar 40,095. Artinya apabila tingkat
independensi 0, maka tigkat kualitas audit sebesar 40,095. Dan
apabila terjadi pertambahan tingkat independensi sebesar 1, maka
kualitas audit akan bertambah 0,170.
R Square sebesar 0,013 artinya persentase sumbangan
pengaruh variabel “Independensi” terhadap “Kualitas Audit” sebesar
1,3%, sisanya dipengaruhi variabel lain. Dan pengujian uji t, thitung >
ttabel (8,865 > 1,699), hal ini mengartikan bahwa Independensi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit dengan tingkat
kesalahan 5%.
Untuk persamaan regresi Y=40,095+0,170.X2. Nilai
independensi (X2) meningkat 1 poin maka kualitas audit (Y) akan
menikat sebesar Y=40,265. Hal tersebut menunjukkan bahwa sudah
mendukungn hipotesis kedua.
12

3. Etika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit
Tabel 3.17

Tabel 3.18

Y=a+b3.X3
Y=38,768 + 0,240.X2
Konstansta sebesar 38,768. Artinya apabila tingkat etika 0,
maka tigkat kualitas audit sebesar 38,768. Dan apabila terjadi
pertambahan tingkat etika sebesar 1, maka kualitas audit akan
bertambah 0,240.
R Square sebesar 0,005 artinya persentase sumbangan
pengaruh variabel “etika” terhadap “Kualitas Audit” sebesar 0,5%,
sisanya dipengaruhi variabel lain. Dan pengujian uji t, thitung > ttabel
(3,550 > 1,699), hal ini mengartikan bahwa etika berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit dengan tingkat kesalahan 5%.
Untuk persamaan regresi Y=38,768+0,240.X3. Nilai etika (X3)
meningkat 1 poin maka kualitas audit (Y) akan menikat sebesar
Y=39,008. Hal tersebut menunjukkan bahwa sudah mendukungn
hipotesis ketiga.
4. Keahlian, Independensi dan Etika memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kualitas audit
Tabel 3.19

13

Tabel 3.20

Tabel 3.21

Y=a+ b1.X1 + b2.X2 + b3.X3
Y=29,542 + 0,291.X1 + 0,126.X2 + 0,230.X3
Konstansta sebesar 29,542. Artinya apabila keahlian,
independensi dan etika 0, maka kualitas audit sebesar 29,542.
Apabila terjadi pertambahan tingkat keahlian sebesar 1, maka
kualitas audit akan bertambah 0,291. Apabila terjadi pertambahan
tingkat independensi sebesar 1, maka kualitas audit akan
bertambah 0,126. Apabila terjadi pertambahan tingkat etika
sebesar 1, maka kualitas audit akan bertambah 0,230.

14

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Umum Data Hasil Penelitian
1) Keahlian memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas
audit
Berdasarkan uji hipotesis di atas, yaitu keahlian berpengaruh
signifikan terhadap kualitas audit. Ini berarti bahwa semakin ahli
seorang auditor maka semakin baik pula kualitas audit yang dihasilkan
oleh auditor tersebut.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
Ayu Dewi Riharna Najib.

2) Independensi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap
kualitas audit
Berdasarkan uji hipotesis di atas, yaitu independensi
berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Ini berarti bahwa sikap
independen dari seorang auditor memiliki pengaruh terhadap kualitas
akan
audit, bahwa semakin seorang auditor independen maka
memperkecil kemungkinan adanya hasil audit yang bias.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
Ayu Dewi Riharna Najib.

3) Etika memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas audit
Etika berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Ini
berarti bahwa dalam menjalankan tugasnya sebagai penyedia
informasi, maka jika auditor tersebut menjunjung tinggi kode etik
profesi yang dimilikinya maka akan menghasilkan hasil audit yang
baik pula.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
Ayu Dewi Riharna Najib.

4) Keahlian, Indepedensi dan Etika memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap kualitas audit
Berdasarkan uji hipotesis keempat, yaitu keahlian, independensi, dan
etika secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya oleh
Ayu Dewi Riharna Najib.

B. Hasil Uji Hipotesis
a. Pengaruh keahlian terhadap kualitas audit
Keahlian berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Semakin ahli
seorang auditor maka semakin baik pula kualitas audit yang
dihasilkan oleh auditor tersebut.

b. Pengaruh Indenpendensi terhadap hasil audit
Independensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Sikap
independen seorang auditor memiliki pengaruh kualitas hasil audit,
semakin orang auditor independen maka akan memperkecil
kemungkinan audit yang bias.
c. Pengaruh Etika terhadap hasil audit
Etika berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Auditor dalam
menjalankan tugasnya menjunjung tinggi kode etik profesi yang
dimiliki maka akan menghasilkanhasil audit yang baik pula.
d. Pengaruh Keahlian, Independen dan Etika terhadap kualitas audit.
Keahlian, independensi dan Etika yang mempengaruhi secara
signifikan terhadap kualitas audit.

16

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Keahlian berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa keahlian (kompetensi) yang ditunjang dengan
pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki auditor merupakan dasar
yang dibutuhkan seorang auditor dalam proses audit, sehingga mampu
memberikan kontribusi yang baik pada kualitas audit.
2. Indepedensi berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan
bahwa
semakin
auditor
mampu
menjaga
independensinya dalam menjalankan penugasan profesionalnya maka
kualitas audit yang dihasilkan akan semakin baik.
3. Etika berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Hal ini
menunjukkan bahwa auditor pemerintah dalam melakukan tugasnya
telah mematuhi prinsip-prinsip perilaku dan mematuhi aturan perilaku
profesinya.
4. Keahlian, independensi, dan etika tidak berpengaruh secara bersamasama terhadap kualitas audit. Independensi dan etika yang
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas audit, sedangkan
keahlian tidak ikut berperan didalamnya. Keahlian, independensi, dan
etika seorang auditor maka akan semakin baik kualitas audit yang
dihasilkan auditor tersebut.
B. Saran
1. Penelitian selanjutnya diharapkan memperluas objek penelitian dan
tidak hanya di auditor (KAP) kota Surakata, tetapi dapat dilakukan
pada auditor pajak pada KPP dan auditor pajak interen perusahaan.
2. Bagi peneliti selanjutnya perlu ditambahkan metode
wawancara
langsung pada masing-masing responden dalam upaya mengumpulkan
data, sehingga dapat menghindari kemungkinan responden tidak
objektif dalam mengisi kuesioner.