Macam dan bentuk desain id

PROSES PEMBUATAN KAWAT

DIDIN EKASANDRA
13448003

BAB I
MACAM-MACAM MATERIAL
DAN SPESIFIKASI KAWAT

Kawat dibagi menjadi tiga jenis,yaitu:
a. Kawat Stainless
Kawat yang tidak memiliki derat atau tunggal. Untuk ukuran, semakin besar nomornya
diameter kawat semakin kecil. Terdapat dua jenis kawat stainless, yaitu: hard (kaku) dan
soft (agak lentur)
b. Kawat lilitan dengan lapisan nilon
Kawat yang memiliki serat dan dilapisi dengan nilon, misalnya:
*7x1, yaitu kawat yang memiliki 7 serat yang dililit jadi satu dan dilapis dengan nilon
dibagian luar kawat
*7x3, yaitu kawat yang terdiri dari 3 lilitan, dimana setiap lilitan memiliki 7 serat, jadi
jumlah keseluruhan serat adalah 21 dan dibagian luar kawat dilapis dengan nilon.
Umumnya kawat yang dilapis nilon agak kaku, dan dalam pemakaiannyajika lapisan nilon

tersebut tergores batu karang atau gigi ikan, maka lilitan serat didalamnya akan keluar dan
buyar. Selain itu jika air sampai masuk kedalam lapisan nilon, maka akan menyebabkan
noda karat pada kawat , dimana noda karat itu tidak kelihatan dari luar dan jika karat
tersebut semakin menyebar, maka kekuatan kawat menjadi lemah atau putus.
c. Kawat lilitan tanpa lapisan nilon
Kawat yang memiliki serat, tapi tidak dilapisi dengan nilon, misalnya: 7x7, yaitu kawat yang
memiliki 49 serat, tapi dibagian luar kawat tidak dilapisi nilon.

BAB II
PROSES PEMBUATAN KAWAT

Secara garis besar pabrik pembuatan kawat dari wire rod atau baja batangan terdiri dari
dua proses utama yaitu, proses preparasi wire rod dan proses wire drawing.
Skematika pabrik pembuatan kawat dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar:

1. Tahap Preparasi Wire Rod
Tahapan preparasi pada prinsipnya membersihkan permukaan wire rod dari lapisan
oksida yang muncul selama proses hot rolling. Tahapan ini terdiri dari empat tahap yaitu
pickling, cleaning, phosphating dan normalizing.

Tahap pickling adalah tahap yang bertujuan melarutkan lapisan besi oksida dengan larutan
asam (HCL atau H2SO4) pada temperatur antara 75 – 85 celcius. Lapisan oksida yang
terdapat pada permukaan wire rod akan larut.

Tahap cleaning adalah tahap pembersihan sisa larutan asam yang menempel pada
permukaan wire rod dengan media air. Tujuan dari cleaning adalah untuk menghindari
terjadinya reaksi sisa asam dengan permukaan, dan ini akan menyebabkan permukaan wire
rod menjadi cacat, terjadi lubang- lubang kecil.
Tahap phosphating adalah pelapisan permukaan wire rod dengan senyawa phospat untuk
melindungi permukaan dari pengaruh lingkungan dan memudahkan proses penarikan
kawat (wire drawing). Permukaan menjadi bebas dari kotoran. Senyawa yang umum
digunakan adalah zinc phosphate atau calcium phosphate.
Tahap normalisasi merupakan tahap akhir yang bertujuan menetralkan permukaan wire
rod dari senyawa atau zat yang reaktif sehingga tidak mudah berinteraksi dengan
lingkungan. Contoh penampilan wire rod setelah diproses pickling dan phosphating dapat
dilihat pada gambar dibawah ini. Wire rod sebelum di preparasi terlihat berwarna abu-abu
gelap dengan sejumlah karat warna merah kecoklatan. Tampak bahwa setelah proses
preparasi permukaan menjadi lebih terang, tidak tampak lagi adanya karat maupun scale.
2. Tahap wire drawing, penarikan kawat
Proses berikutnya adalah proses penarikan kawat atau wire drawing. Proses wire

drawing, penarikan kawat merupakan suatu proses pembentukan logam dengan cara
menarik wire rod, kawat batangan, melalui dies atau cetakan oleh gaya tarik yang bekerja
pada bagian luar dan ditarik kearah luar dies, cetakan.
Tujuan utama dari penarikan kawat adalah untuk mengecilkan diameter batang kawat, wire
rod. Batang kawat berdiameter d1 direduksi dengan member gaya tarik melalui cetakan
menjadi kawat berdiameter d2. Sehingga terjadi reduksi area atau pengurangan luas
penampang yang dinyatakan dengan formula berikut:

R= reduksi area = 1 – (D2/D1)2

Pengecilan diameter dilakukan dalam beberapa tahap reduksi, dengan besarnya reduksi
tiap tahap dapat menurun atau relatif sama. Tingkat keberhasilan proses wire drawing
sangat tergantung pada banyak variable seperti variable wire rod yaitu drawability atau
kemamputarikan, kualitas permukaan seperti roundnees, retak, kandungan pengotor atau
inklusi dalam wire rod.

BAB III
APLIKASI

pada umumnya kawat digunakan dalam memancing dengan sasaran ikan- ikan yang bergigi

tajam, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Kawat umumnya terbuat dari stainless steel dan
untuk pemakaian umumnya dipasangkan dengan kili- kili dan peniti. Untuk menyimpul kawat
umumnya dipakai sleeve/ klem dan dijepit dengan tang.

BAB IV
KESIMPULAN
Variable operasi yang mempengaruhi keberhasilan proses drawing adalah kecepatan
penarikan, pelumasan tingkat reduksi, dan sudut dies.
Baik variabel wire rod maupun variabel operasi sama- sama memegang peran penting dalam
keberhasilan operasi penarikan kawat. Sehingga kedua faktor harus benar- benar diketahui
secara pasti sebelum operasi dijalankan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Thomas Maxwell, 2001, “Maintenance, Design, Measuring And Pressure Lubrication Of
The Wire Drawing Die”,Wire Journal International, Vol. 34, Number 5. May.
2. Pearce, R, 1991, “sheet metal, Forming,” The Adam Highler Series On New
Manufacturing Processes And Materials,
3. Hosford, W. F., 1993, “Metal Forming, Mechanics & Metallurgy”,Second Edition, PrinticeHill, Inc., New Jersey.
4. Lange, K. 1985, “Handbook Off Metal Forming”, MC Graw-Hill, New Jersey
5. Backofen, W. A., 1972, “Deformation Processing”, Addison-Willey Publishing Company,

Massachusett.
6. Dieter, G.E., 1986,”Mechanical Metallurgy”, Mc. Graw-Hill, New Jersey