Sejarah Otomasi Arsip dan Isu Isu yang B
Nama
Jurusan
Matakuliah
Al Muhdil Karim
Pasca Sarjana Ilmu Perpustakaan
Otomasi Perpustakaan
SEJARAH OTOMASI KEARSIPAN
A. Sejarah Otomasi Arsip Pra-Digital
Sejarah otomasi tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan komputer.
Zaman pra-digital adalah zaman perkembangan pengolahan arsip dimana sistem
komputer
dijadikan
sebagai
alat
bantu
dalam
pengorganisasian
arsip.
Implementasi dan pemamfaatan sistem komputer dalam manajemen kearsipan
bermula dari tahun 1964. Pada tahun 1964 isu isu mengenai arsip digital mulai
dibicarakan di Brussel. Dalam kongres internasional arsiparis. Pada awalnya
otomasi kearsipan berawal dari pengaruh eksternal. Pada awal tahun 1960an
sejarahwan dan ilmuwan sosial mulai menggunakan komputer dalam melakukan
pengolahan data.
The Federal Republic of Germany adalah salah satu badan yang menjadi pelopor
dalam perkembangan otomasi arsip. Mereka menggunakan komputer sebagai
indexer dalam mengakomodasi arsip yang mereka tangani. Pada awalnya sistem
NARS digunakan untuk mempermudah pencarian lokasi arsip. Setelah kesuksesan
project tersebut, Negara negara seperti Australia, Kanada, Belgia, Denmark,
Findlandia, Prancis, Israel, Italia, Norwegia, Polandia dan Rumania mulai
merencanakan ataupun menerapkan sistem kerasipan yang terkomputerisasi.
Lembaga arsip yang pertama kali mengadopsi sistem temu kembali teks untuk
pengorganisasian arsip mereka adalah The Italian National Archives. Pada tahun
1984 diluncurkan MARC Archival and Manuscript Control (AMC). Ini
merupakan format standard untuk pengorganisasian arsip yang dapat dibaca oleh
mesin. Honeywell retrival system adalah system yang digunaan dalam pembuatan
kata kunci. System ini diadaptasi dari IBM’s Document Processing System untuk
temu kembali teks.
B. Sejarah Otomasi Arsip Digital
Yang dimaksud dengan fase otomasi arsip digital dalam sudut pandang kami
adalah, fase dimana arsip telah disimpan dalam kesatuan yang utuh yang
sepenuhnya baik dari aspek kontent ataupun penulusuran kembali telah
terkomputerisasi. Sehingga penggunaan komputer menjadi syarat mutlak dalam
upaya mengakses informasi yang terdapat didalam arsip.
Dari data yang kami dapatkan badan yang pertama kali menjadi badan yang
mengorganisasi arsip digital adalah Internet Archive. Internet archieve didirikan
pada pada tahun 1996, organisasi ini adalah organisasi non-profit tujuan utamanya
adalah membuat perpustakaan internet yang disuguhkan untuk peneliti,
sejarahwan, mahasiswa, penyandang cacat dan publik. arsip yang disimpan adalah
arsip yang berhubungan dengan sejarah dalam format digital.
Pada tahun 1998 OAC History berintegrasi ke dalam California Digital Library,
di sini awal dari pengembangan kearsipan digital. Pada 2002 OAC History mulai
membangun kearsipan digital. Pada fase arsip digital kebanyakan perpustakaan
dan lembaga kearsipan digabungkan menjadi satu badan. Ini karena indikasi
penyimpanan dengan media yang berbasiskan pada struktur binary bukan pada
bentuk fisik seperti masa masa sebelumnya.
Pada bulan Maret tahun 2000 Kementerian Sekretaris Negara Amerika Serikat
mulai merencanakan pembentukan Washington State Archives. WSA adalah
sebuah repository yang khusus menyimpan arsip digital. Lokasi dari pendirian
fasilitas tersebut di kota Cheney, tepatnya di Eastern Washington University.
Pada tahun 2010 dibentuk Digital Public Library Of America, terbentuknya
dimulai dari pertemuan 40 orang: Kepala Perpustakaan, penyandang dana,
akademisi dan praktisi teknologi. Pada waktu tersebut mereka sepakat untuk
membuat sebuah portal terbuka yang bertujuan untuk mendistribusikan bahanbahan digital yang ditujukan untuk pendidikan, perpustakaan lembaga kearsipan
dan museum yang ditujukan untuk pendidikan, informasi dan memperkuat
generasi saat ini dan masa depan.
C. Legal Issue dalam arsip digital
Ada dua kategory dalam hak cipta arsip digital, kedua yang pertama adalah
copyright dan yang
kedua adalah copyleft. Kedua paten tersebut digunakan
sebagai landasan paradigma arsip digital dalam berbagai perkerjaan mulai dari
programing sampai dengan arsip arsip berbentuk dokumen digital.
Pada awalnya copyright adalah sebuah gerakan hasil dari penemuan mesin cetak
oleh Gutenberg. Secara harfiah copyright adalah hak untuk memonopoli content
dari sebuah naskah. hak cipta pertama kali dikenal dengan sebutan copye. Hak
cipta dapat tercipta bermula disaat William Caxton membawa mesin cetak
(printer) yang dapat dibawa ke Inggris ditahun 1476. Pemegang tahta Inggris
waktu itu menyadari, dengan adanya mesin cetak ini, maka seluruh pengarang di
Inggris dapat meyebarkan hasil tulisannya ke masyarakat.
Dengan adanya
kekhawatiran tersebut, pemerintah Inggris memerintahkan setiap mesin cetak
yang ada harus didaftarkan ke pemerintah dan setiap penerbitan harus melalui
persetujuan pemerintah terlebih dahulu.
Dalam lisensi Copyright hasil cetakan ini nantinya akan menjadi milik pencetak
bukan si pengarang, terbentuklah lisensi hak cipta pertama di dunia yang
bertujuan membantu pemerintah untuk mengatur informasi yang disebarkan di
masyarakat. Hukum pertama yang mengatur masalah copyright secara tertulis
adalah Statue Anne, pada tahun 1710. Hukum ini yang di adopsi oleh hukum
copyright yang diberlakukan di Amerika serikat mengenai kekayaan intelektual
mulai dari tahun 1790.
Dengan
adanya
Copyright
hak
hak
penyebaran
literatur,
hak
untuk
mendistribusikan ulang sampai dengan hak untuk mengakses informasi yang
terdapat didalam literatur menjadi hak penerbit. Nilai ini yang membuat
kecurigaan motif motif lain yang terdapat di dalam penerapan hukum copyright.
Menurut kami Ketika aspek yang harus dilindungi adalah aspek yang berbasiskan
kekayaan intelektual, namun dalam pelaksanaan dan pemilikan hak lebih
menguntungkan pihak penerbit daripada pihak penulis.
Berdasarkan gagasan idealnya Copyright diprakarsai untuk melindungi kekayaan
intelektual, walaupun beberapa pihak mencurigai ada motf motif ekonomi dibalik
hukum kekayaan intelektual tersebut. Akibat dari kecurigaan tersebut terbentuk
beberapa gerakan gerakan baru mengenai kekayaan intelektual diantaranya adalah
copyleft dan creative common right.
Penggunaan copyleft pertama kalinya pada tahun 1976, oleh Li-Chen Wangs yang
mendistribusikan programnya dengan menggunakan kalimat, “"@COPYLEFT
ALL WRONGS RESERVED” . Copyleft (All Rites Reversed) yang digagas oleh
Richard Stallman pada 1985 dengan GNU manifestonya, pada tahun 1985. Kalau
copyright berasal dari turunan rezim Intellectual Property Right, sedangkan
Copyleft berasal dari turunan rezim Intellectual Property Freedom.
Pada awalnya Copyleft digunakan dalam penulisan program yang berbasiskan
pada
paradigma
opensource.
Namun
dalam
perkembanganya
Copyleft
berkembang pada setiap produk budaya yang berlandaskan pada rasa ingin saling
berbagi dan membangun peradaban dengan cara berbagi satu sama lain bukan
bermuatan motif ekonomi seperti yang dicurigai sebagai asas yang berlaku dibalik
ditetapkanya Copyright sebagai bentuk jaminan hukum pada kekayaan intelektual.
Untuk content content arsip penggunaan lisensi Copyleft tidak terlalu populer.
Pada tahun 2001 dibentuk Creative Commons. Creative commons adalah sebuah
lisensi yang pada dasarnya senada dengan copyleft namun lebih luas dalam aspek
penggunaanya. Creative Commons didirikan oleh profesor hukum dari Universitas
Stanford, Lawrence Lessig, bersama dengan rekan-rekannya dari Institut
Teknologi Massachusetts, Universitas Harvard, Universitas Duke, dan Universitas
Villanova pada tahun 2001. Dengan Creative Commons menyediakan set lisensi
hak cipta gratis untuk digunakan oleh publik.
Dalam klasifikasi pengerjaan Creative Commons mengklasifikasikan produk
dalam 6 kategori, kategori tersebut adalah :
1. Teks
2. Campuran dari dua atau lebih jenis pekerjaan utama
3. Gambar (foto, ilustrasi, dan desain)
4. Audio (musik dan pidato)
5. Video (film dan cuplikan)
6. Lain-lain (software, alat komputer, dll)
Dalam menentukan kategori dari sebuah karya dibawah bendera Creative
Common dilihat dari dominasi content yang terdapat di dalam sebuah produk.
Daftar Pustaka
Fishbein, M.H , Automation in Archives : A Summary History , National Archive :
Maryland , 1981
Gilliland, Anne. J , Library Trends , Vol.36, 1988
https://archive.org/about/
http://www.cdlib.org/services/access_publishing/dsc/oac/history.html
http://www.digitalarchives.wa.gov/
http://dp.la/info/about/history/
http://historyofcopyright.org/
http://www.gnu.org/
https://creativecommons.org/about/history
Jurusan
Matakuliah
Al Muhdil Karim
Pasca Sarjana Ilmu Perpustakaan
Otomasi Perpustakaan
SEJARAH OTOMASI KEARSIPAN
A. Sejarah Otomasi Arsip Pra-Digital
Sejarah otomasi tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan komputer.
Zaman pra-digital adalah zaman perkembangan pengolahan arsip dimana sistem
komputer
dijadikan
sebagai
alat
bantu
dalam
pengorganisasian
arsip.
Implementasi dan pemamfaatan sistem komputer dalam manajemen kearsipan
bermula dari tahun 1964. Pada tahun 1964 isu isu mengenai arsip digital mulai
dibicarakan di Brussel. Dalam kongres internasional arsiparis. Pada awalnya
otomasi kearsipan berawal dari pengaruh eksternal. Pada awal tahun 1960an
sejarahwan dan ilmuwan sosial mulai menggunakan komputer dalam melakukan
pengolahan data.
The Federal Republic of Germany adalah salah satu badan yang menjadi pelopor
dalam perkembangan otomasi arsip. Mereka menggunakan komputer sebagai
indexer dalam mengakomodasi arsip yang mereka tangani. Pada awalnya sistem
NARS digunakan untuk mempermudah pencarian lokasi arsip. Setelah kesuksesan
project tersebut, Negara negara seperti Australia, Kanada, Belgia, Denmark,
Findlandia, Prancis, Israel, Italia, Norwegia, Polandia dan Rumania mulai
merencanakan ataupun menerapkan sistem kerasipan yang terkomputerisasi.
Lembaga arsip yang pertama kali mengadopsi sistem temu kembali teks untuk
pengorganisasian arsip mereka adalah The Italian National Archives. Pada tahun
1984 diluncurkan MARC Archival and Manuscript Control (AMC). Ini
merupakan format standard untuk pengorganisasian arsip yang dapat dibaca oleh
mesin. Honeywell retrival system adalah system yang digunaan dalam pembuatan
kata kunci. System ini diadaptasi dari IBM’s Document Processing System untuk
temu kembali teks.
B. Sejarah Otomasi Arsip Digital
Yang dimaksud dengan fase otomasi arsip digital dalam sudut pandang kami
adalah, fase dimana arsip telah disimpan dalam kesatuan yang utuh yang
sepenuhnya baik dari aspek kontent ataupun penulusuran kembali telah
terkomputerisasi. Sehingga penggunaan komputer menjadi syarat mutlak dalam
upaya mengakses informasi yang terdapat didalam arsip.
Dari data yang kami dapatkan badan yang pertama kali menjadi badan yang
mengorganisasi arsip digital adalah Internet Archive. Internet archieve didirikan
pada pada tahun 1996, organisasi ini adalah organisasi non-profit tujuan utamanya
adalah membuat perpustakaan internet yang disuguhkan untuk peneliti,
sejarahwan, mahasiswa, penyandang cacat dan publik. arsip yang disimpan adalah
arsip yang berhubungan dengan sejarah dalam format digital.
Pada tahun 1998 OAC History berintegrasi ke dalam California Digital Library,
di sini awal dari pengembangan kearsipan digital. Pada 2002 OAC History mulai
membangun kearsipan digital. Pada fase arsip digital kebanyakan perpustakaan
dan lembaga kearsipan digabungkan menjadi satu badan. Ini karena indikasi
penyimpanan dengan media yang berbasiskan pada struktur binary bukan pada
bentuk fisik seperti masa masa sebelumnya.
Pada bulan Maret tahun 2000 Kementerian Sekretaris Negara Amerika Serikat
mulai merencanakan pembentukan Washington State Archives. WSA adalah
sebuah repository yang khusus menyimpan arsip digital. Lokasi dari pendirian
fasilitas tersebut di kota Cheney, tepatnya di Eastern Washington University.
Pada tahun 2010 dibentuk Digital Public Library Of America, terbentuknya
dimulai dari pertemuan 40 orang: Kepala Perpustakaan, penyandang dana,
akademisi dan praktisi teknologi. Pada waktu tersebut mereka sepakat untuk
membuat sebuah portal terbuka yang bertujuan untuk mendistribusikan bahanbahan digital yang ditujukan untuk pendidikan, perpustakaan lembaga kearsipan
dan museum yang ditujukan untuk pendidikan, informasi dan memperkuat
generasi saat ini dan masa depan.
C. Legal Issue dalam arsip digital
Ada dua kategory dalam hak cipta arsip digital, kedua yang pertama adalah
copyright dan yang
kedua adalah copyleft. Kedua paten tersebut digunakan
sebagai landasan paradigma arsip digital dalam berbagai perkerjaan mulai dari
programing sampai dengan arsip arsip berbentuk dokumen digital.
Pada awalnya copyright adalah sebuah gerakan hasil dari penemuan mesin cetak
oleh Gutenberg. Secara harfiah copyright adalah hak untuk memonopoli content
dari sebuah naskah. hak cipta pertama kali dikenal dengan sebutan copye. Hak
cipta dapat tercipta bermula disaat William Caxton membawa mesin cetak
(printer) yang dapat dibawa ke Inggris ditahun 1476. Pemegang tahta Inggris
waktu itu menyadari, dengan adanya mesin cetak ini, maka seluruh pengarang di
Inggris dapat meyebarkan hasil tulisannya ke masyarakat.
Dengan adanya
kekhawatiran tersebut, pemerintah Inggris memerintahkan setiap mesin cetak
yang ada harus didaftarkan ke pemerintah dan setiap penerbitan harus melalui
persetujuan pemerintah terlebih dahulu.
Dalam lisensi Copyright hasil cetakan ini nantinya akan menjadi milik pencetak
bukan si pengarang, terbentuklah lisensi hak cipta pertama di dunia yang
bertujuan membantu pemerintah untuk mengatur informasi yang disebarkan di
masyarakat. Hukum pertama yang mengatur masalah copyright secara tertulis
adalah Statue Anne, pada tahun 1710. Hukum ini yang di adopsi oleh hukum
copyright yang diberlakukan di Amerika serikat mengenai kekayaan intelektual
mulai dari tahun 1790.
Dengan
adanya
Copyright
hak
hak
penyebaran
literatur,
hak
untuk
mendistribusikan ulang sampai dengan hak untuk mengakses informasi yang
terdapat didalam literatur menjadi hak penerbit. Nilai ini yang membuat
kecurigaan motif motif lain yang terdapat di dalam penerapan hukum copyright.
Menurut kami Ketika aspek yang harus dilindungi adalah aspek yang berbasiskan
kekayaan intelektual, namun dalam pelaksanaan dan pemilikan hak lebih
menguntungkan pihak penerbit daripada pihak penulis.
Berdasarkan gagasan idealnya Copyright diprakarsai untuk melindungi kekayaan
intelektual, walaupun beberapa pihak mencurigai ada motf motif ekonomi dibalik
hukum kekayaan intelektual tersebut. Akibat dari kecurigaan tersebut terbentuk
beberapa gerakan gerakan baru mengenai kekayaan intelektual diantaranya adalah
copyleft dan creative common right.
Penggunaan copyleft pertama kalinya pada tahun 1976, oleh Li-Chen Wangs yang
mendistribusikan programnya dengan menggunakan kalimat, “"@COPYLEFT
ALL WRONGS RESERVED” . Copyleft (All Rites Reversed) yang digagas oleh
Richard Stallman pada 1985 dengan GNU manifestonya, pada tahun 1985. Kalau
copyright berasal dari turunan rezim Intellectual Property Right, sedangkan
Copyleft berasal dari turunan rezim Intellectual Property Freedom.
Pada awalnya Copyleft digunakan dalam penulisan program yang berbasiskan
pada
paradigma
opensource.
Namun
dalam
perkembanganya
Copyleft
berkembang pada setiap produk budaya yang berlandaskan pada rasa ingin saling
berbagi dan membangun peradaban dengan cara berbagi satu sama lain bukan
bermuatan motif ekonomi seperti yang dicurigai sebagai asas yang berlaku dibalik
ditetapkanya Copyright sebagai bentuk jaminan hukum pada kekayaan intelektual.
Untuk content content arsip penggunaan lisensi Copyleft tidak terlalu populer.
Pada tahun 2001 dibentuk Creative Commons. Creative commons adalah sebuah
lisensi yang pada dasarnya senada dengan copyleft namun lebih luas dalam aspek
penggunaanya. Creative Commons didirikan oleh profesor hukum dari Universitas
Stanford, Lawrence Lessig, bersama dengan rekan-rekannya dari Institut
Teknologi Massachusetts, Universitas Harvard, Universitas Duke, dan Universitas
Villanova pada tahun 2001. Dengan Creative Commons menyediakan set lisensi
hak cipta gratis untuk digunakan oleh publik.
Dalam klasifikasi pengerjaan Creative Commons mengklasifikasikan produk
dalam 6 kategori, kategori tersebut adalah :
1. Teks
2. Campuran dari dua atau lebih jenis pekerjaan utama
3. Gambar (foto, ilustrasi, dan desain)
4. Audio (musik dan pidato)
5. Video (film dan cuplikan)
6. Lain-lain (software, alat komputer, dll)
Dalam menentukan kategori dari sebuah karya dibawah bendera Creative
Common dilihat dari dominasi content yang terdapat di dalam sebuah produk.
Daftar Pustaka
Fishbein, M.H , Automation in Archives : A Summary History , National Archive :
Maryland , 1981
Gilliland, Anne. J , Library Trends , Vol.36, 1988
https://archive.org/about/
http://www.cdlib.org/services/access_publishing/dsc/oac/history.html
http://www.digitalarchives.wa.gov/
http://dp.la/info/about/history/
http://historyofcopyright.org/
http://www.gnu.org/
https://creativecommons.org/about/history