Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan Laporan Keuangan Perusahaan Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan seluruh rangkaian yang akan
diakukan untuk mejawab pokok masalah, dan untuk membuktikan atau
menyanggah yang telah dirumuskan. Oleh karena itu, pada bagian ini akan
dijelaskan tentang desain penelitian, jenis data dan sumber data, populasi dan
sampel penelitian, metode penelitian, defenisi operasional dan variabel penelitian,
metode analisis data, dan pengujian hipotesis.

3.1. Dasain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan ialah desain asosiatif untuk mengetahui
hubungan dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini, penelitian menggunakan
variabel moderasi atau moderator untuk mengetahui apakah hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen dapat dipengaruhi oleh variabel
tersebut (Erlina dan Sri Mulyani,2007).

3.2 Jenis Data dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data
yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. Dan data tersebut juga
merupakan data sekunder yaitu data atau informasi yang telah diolah dan

diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan-perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2011, melalui situs www.idx.co.id

Universitas Sumatera Utara

serta ringkasan kinerja perusahaan yang diperoleh melalui ICMD (Indonesian
Capital Market Directory).

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan ileh peneliti untuk
dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh perusahaan makanan dan minuman di Bursa Efek Indonesia dalam
periode 2009-2011 yang berjumlah 20 perusahaan. Adapun pemilihan sampelnya
didasarkan pada purposive sampling dengan tujuan mendapat sampel yang
representatif sesuai kriteria yang ditetapkan pada penelitian ini, dimana
kriterianya adalah:
1. perusahaan tersebut terdaftar di BEI selama periode 2009-2011.
2. perusahaan tersebut mempublikasikan laporan keuangan lengkap
selama periode 2009-2011.

3. Perusahaan menghasilkan laba selama periode 2009 – 2011.
4. perusahaan tersebut tidak mengalami delisting selama periode 20092011.

Dari perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2009 sampai dengan 2011
yakni sebanyak 20 perusahaan dan berdasarkan uraian kriteria penentuan sampel
diatas, maka diperoleh sampel yang berjumlah 17 perusahaan makanan dan
minuman. Berikut daftar perusahaan sampel:

Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.3
Daftar Sampel Perusahaan

NO
1
2
3
4
5
6

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

DAFTAR PERUSAHAAN
NAMA PERUSAHAAN

KODE
ADES
AISA

AQUA
CEKA
DAVO
DLTA
FAST
ICBP
INDF
MLBI
MYOR
PSDN
PTSP
ROTI
SIPD
SKLT
SMAR
STTP
TBLA

PT.DELTA DJAKARTA,Tbk
PT.FAST FOOD,Tbk

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR,Tbk
PT.MULTI BINTANG INDONESIA,Tbk
PT.MAYORA INDAH,Tbk
PT.PRASIDHA ANEKA NIAGA,Tbk
PT.PIONEERINDO GOURMET INTERNATIONAL,Tbk
PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO,Tbk
PT.SIERAD PRODUCE,Tbk
PT.SEKAR LAUT,Tbk
PT.SINAR MAS AGRO,Tbk
PT.SIANTAR TOP,Tbk
PT.TUNAS BARU LAMPUNG

ULTJ

PT.ULTRA JAYA MILK INDUSTRY & TRADING
COMPANY,Tbk

20


PT. Ades Waters Indonesia Tbk
PT.TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD,Tbk
PT.AQUA GOLDEN MISSISSIPPI,Tbk
PT.CAHAYA KALBAR,TBK

PT. Davomas Abadi Tbk

KRITERIA SAMPEL
3
4
-

1

2
-



























-

-

-







-

-

-




















































SAMPEL
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

3.4 Metode Pengumpulan Data
Pada penelitian ini, data dikumpulkan melalui dua tahap. Tahap pertama
Peneliti melakukan studi pustaka, yaitu dengan mencari literatur yang
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pada tahap kedua Peneliti
mengumpulkan data melalui media internet dengan cara mengunduh dari situs
Bursa Efek Indonesia, yaitu www.idx.co.id, untuk memperoleh laporan keuangan
perusahaan yang menjadi populasi atau sampel penelitian.

Universitas Sumatera Utara

17

3.5 Operasional Variabel
Menurut Jogiyato ( 2004 ) defenisi operasional menjelaskan karakteristik dari
obek ke dalam elemen – elemen yang dapat diobservasi yang menyebabkan
konsep dapat diukur dan dioperasionalisasikan dalam riset.

Pada pengujian

hipotesis, maka perlu diteliti variabel-variabel dengan penentuan indikatorindikator yang digunakan. Adapun variabel-variabel penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independen dan satu variabel
dependen.

1. Variabel dependen (variabel terikat)
Tingkat pengungkapan laporan tahunan, yang menjadi variabel dependen
dalam penelitian ini merupakan ukuran yang menyatakan besarnya
proporsi pengungkapan yang dilakukan sebuah perusahaan di dalam
laporan tahunan perusahaan tersebut. Instrumen pengukuran proporsi
pengungkapan yang digunakan adalah item-item pengungkapan yang
dikembangkan dari kriteria penilaian Annual Report Award yang diberikan
oleh Bapepam sebanyak 68 item. Indeks pengungkapan (disclosure index)
untuk setiap perusahaan sampel diperoleh dengan cara berikut ini:

a. Sebuah item diberi skor 1 (satu) jika diungkapkan dan skor 0 (nol) jika
tidak diungkapkan.
b. Proporsi disclosure setiap perusahaan diukur dengan indeks yaitu total
skor yang diberikan kepada sebuah perusahaan dengan skor yang

Universitas Sumatera Utara

diharapkan (maksimal) dapat diperoleh perusahaan tersebut. Skor
maksimal adalah 68. Indeks dapat dirumuskan sebagai berikut:

Disclosure index = jumlah skor disclosure sebuah perusahaan
Jumlah skor maksimal

2. Variabel independen
variabel bebas yang keberadaannya dapat mempengaruhi perubahan dalam
variabel dependen dan mempunyai hubungan positif dan negatif bagi
variabel dependen lainnya. Variabel independen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah :
a. Return of Assets (ROA)
Profitabilitas, dengan menggunakan return on assets (ROA) yang dapat
mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva
yang digunakan. Return on assets merupakan perbandingan antara laba
sebelum bunga dan pajak (Earning Before Interest and Tax) dengan total
aktiva yang dimiliki perusahaan.

Return on assets = laba bersih
Total aktiva

Universitas Sumatera Utara

b. Debt to Equity (DER)
Debt to equity ratio (DER) merupakan salah satu rasio leverage yang dapat
menunjukkan

kemampuan

modal

sendiri

untuk

memenuhi

seluruh

kewajibannya. DER diukur dengan membagi total kewajiban atau hutang
dengan ekuitas.
Debt to equity ratio =

Total kewajiban
Ekuitas pemegang saham

d. Ukuran Perusahaan (SIZE)
Ukuran perusahaan dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan
kapitalisasi pasar. Semakin besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar
maka semakin besar pula ukuran perusahaan itu. Variabel ukuran perusahaan
dalam penelitian ini diukur melalui logaritma dari total aktiva. Total aktiva
dipilih sebagai proxy atas ukuran perusahaan dengan mempertimbangkan
bahwa nilai aktiva relatif lebih stabil dibandingkan dengan nilai market
capitalized dan penjualan.

e. Porsi Kepemilikan Saham Publik (PKSP)
Porsi Kepemilikan Saham Publik, diukur dengan membagi antara jumlah
saham yang dimilki masyarakat dengan total saham yang dimiliki
perusahaan.
Porsi Kepemilikan Saham Publik = Jumlah Saham Publik
Total saham

Universitas Sumatera Utara

3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan menggunakan bantuan program SPSS 17 (Statisic
Produck and Service Solution), namun terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik
sebelum malakukan pengujian hipotesis. Langkah selanjutnya, Pengujian
hipotesis dilakukan setelah model regresi berganda yang digunakan bebas dari
pelanggaran asumsi klasik yaitu uji autokorelasi dan uji multikolinearitas. Uji
normalitas data juga dilakukan untuk mengetahui data yang digunakan dalam
penelitian ini berdistribusi normal. Hal ini bertujuan agar hasil perhitungan
tersebut dapat diinterpretasikan secara tepat dan efisien.

3.6.1.

Uji Asumsi Klasik Regresi
Pengunaan analisis regresi dalam statistik harus bebas dari asumsi klasik

normalitas, autokorelasi, multikolinearitas. Adapun pengujian asumsi klasik yang
digunakan adalah sebagai berikut:

3.6.1.1. Uji Normalitas Data
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu memiliki distribusi normal (Ghozali, 2005: 110). Uji normalitas data
dapat dilakukan melalui analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik untuk
melihat normalitas data dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal
probability plot. Pada grafik histogram, suatu data dikatakan normal jika bentuk
kurva memiliki kemiringan yang cenderung seimbang baik pada sisi kiri maupun
pada sisi kanan. Pada kurva normal probability plot, data dikatakan normal apabila

Universitas Sumatera Utara

distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal atau mengikuti arah garis diagonal.
Analisis statistik dilakukan dengan uji kolmogorov-Smirnov Test. Uji ini dilakukan
untuk memastikan secara statistik apakah data disepanjang garis diagonal
berdistribusi normal. Data dikatakan normal apabila hasil pengujian menunjukkan
nilai siginifikan diatas 0,05.

3.6.1.2. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan
kesalahan pengganggu pada periode sebelumnya. Ghozali (2005: 95) menyatakan
bahwa “uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada
kopengganggu pada periode t-1 (sebelumnya)”. Menurut Ghozali (2006), “bila
signifikan>0,05 dengan=5% bararti residual random dan Ho diterima,sebaliknya
bila signifikan 10.

Universitas Sumatera Utara

3.6.1.4.

Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2005: 105). Model regresi yang baik adalah
model regresi yang memiliki persamaan variance residual atau homokedastisitas.
Mengukur ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan dua
pendekatan. Pendekatan pertama dapat dilakukan dengan pendekatan grafik yakni
melihat grafik Scatterplot. Cara memprediksi pola gambar Scatterplot adalah
sebagai berikut:
1. titik- titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0,
2. titik- titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja,
3. penyebaran titik- titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar,
4. penyebaran titik- titik data sebaiknya tidak berpola.
Pendekatan kedua adalah pendekatan statistik yakni menggunakan uji gletser.
Data tidak terkena heterokedastitas jika nilai signifikan lebih besar 0,05

3.6.2. Pengujian Hipotesis
Kegiatan pengolahan data meliputi pemberian skor atas pengungkapan
item- item yang ada di laporan tahunan dan menyusun data. Hal ini dilakukan
untuk mengetahui jumlah skor dan menentukan tingkat luasnya pengungkapan.
Analisis data menggunakan regresi berganda (multiple regression) untuk

Universitas Sumatera Utara

mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan
laporan keuangan digunakan model regresi berganda dengan bentuk persamaan:

Y = a + b1 ROA + b2 DER+ b3 SIZE + b4 PSKP + e

Keterangan :

Y

= Logit dari tingkat pengungkapan laporan tahunan,atau

Atau

Y

= In

P

; dimana p adalah proporsi total item yang;

1-P

A = konstanta
b1…b2 = koefisien regresi
ROA = retun on assets
DER = debt of equity ratio
SIZE = ukuran perusahaan
PSKP = porsi saham kepemilikan publik
e = error

Universitas Sumatera Utara

3.6.2.1 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) mengukur seberapa jauh kemampuan model
menerangkan variasi variabel independen (Ghozali, 2005: 83). Nilai koefisien
determinasi dapat dilihat pada R Square. Jika nilai R Square dikatakan baik jika di
atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 dan 1.

3.6.2.2 Uji Simultan (F-test)
Uji F dilakukan untuk menujukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh
secara bersama- sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005: 84). Kriteria
yang digunakan dalam menerima atau tidak dapat menerima hipotesis adalah :
1. Ha diterima apabila Fhitung > Ftabel, pada α = 5% dan nilai p-value <
level of significant sebesar 0,05
2. Ha tidak dapat diterima apabila Fhitung < Ftabel, pada α = 5% dan nilai
p-value > level of significant sebesar 0,05

3.6.2.3 Uji Parsial (t-test)
Uji parsial digunakan untuk menguji seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen (Ghozali, 2005: 84). Kriteria yang digunakan dalam menerima atau
tidak dapat menerima hipotesis penelitian (Ha) adalah :

Universitas Sumatera Utara

1) Ha diterima apabila thitung > ttabel, pada α = 5% dan nilai p-value < level
of significant sebesar 0,05.
2) Ha tidak dapat diterima apabila thitung < ttabel,, pada α = 5% dan nilai
p-value > level of significant sebesar 0,05.

3.7. Lokasi dan Jadwal Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2009 -2011.
Jadwal penelitian ini dilakukan oleh penulis sejak November

2012 sampai

dengan selesai.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

4.1 Data Penelitian
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data
dimulai dengan mengolah data dengan menggunakan Microsoft Excel, selanjutnya
dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian menggunakan regresi berganda.
Pengujian asumsi klasik dan regresi berganda digunakan dengan menggunakan
software SPSS versi 17. Prosedur dimulai dengan memasukkan variabel-variabel
penelitian ke program SPSS tersebut dan menghasilkan output-output sesuai
metode analisis data yang telah ditentukan.
Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan purposive sampling dan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, diperoleh 17 perusahaan selama
periode 2009 - 2011. Sehingga unit analisis pada penelitian ini menjadi 51 unit
analisis (17x3 tahun).

Universitas Sumatera Utara

4.2 Analisis Hasil Penelitian
4.2.1 Analisis statistik deskriptif
Pengujian statistik deskriptif penting dilakukan sebelum melakukan
pengujian asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Statistik deskriptif adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan
atau menggambarkan data yang telah terkumpul (Sugiyono, 2007 : 142). Statistik
deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai
rata- rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,
kurtosis dan skewness. Hasil pengujian statistik deskriptif pada sampel penelitian
yang berjumlah 17 perusahaan dengan 51 unit analisis (17x3 tahun sebagai n)
ditunjukkan pada tabel 4.2.

Tabel 4.2
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Descriptive Statistics
N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

DER

51

.02

194.19

6.4598

28.86177

ROA

51

.19

970.09

20.8573

135.60980

SIZE

51

1.04

993.47

227.7793

312.81720

PKSP

51

.03

105.80

2.3392

14.77867

TPLK

51

.50

.77

.6357

.06694

Valid N (listwise)

51

Sumber : Hasil pengolahan data dari spss 17

Universitas Sumatera Utara

Variabel debt to equity ratio (DER) memiliki nilai minimum 0.02, nilai
maksimum 194.19 dan mean (nilai rata-rata) 6.4598 dan standart deviation
(simpangan baku) variabel ini adalah 28.86177. Variabel return on asset (ROA)
memiliki nilai minimum 0.19, nilai maksimum 970.09 dan mean (nilai rata-rata)
20.8573 dan standart deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 135.60980.
Variabel ukuran perusahaan (SIZE) memiliki nilai minimum 1.04,nilai maksimum
993.47 dan mean (nilai rata-rata) 227.7793 dan standart deviation (simpangan
baku) variabel ini adalah 312.81720. Variabel porsi kepemilikian saham publik
(PKSP) memiliki nilai minimum 0.03, nilai maksimum 105.80 dan mean (nilai
rata-rata) 2.3392 dan standart deviation (simpangan baku) variabel ini adalah
14.77867. Variabel tingkat pengungkapan laporan keuangan (TPLK) memiliki
nilai minimum 50%, nilai maksimum 77% dan mean (nilai rata-rata) 63.57% dan
standart deviation (simpangan baku) variabel ini adalah 66.94%.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik
Analisa dilakukan dengan metode analisa regresi berganda. Sebelum
dilakukan uji hipotesis, peneliti akan melakukan uji asumsi klasik. Pengujian ini perlu
dilakukan untuk mengetahui apakah distribusi data yang digunakan dalam penelitian
sudah normal, serta bebas dari gejala multikolinearitas, heteroskesdastisitas serta
autokorelasi. Menurut Ghozali (2005:123) asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah:

Universitas Sumatera Utara

4.2.2.1 Uji Normalitas
Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan analisis grafik
dan analisis statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas data dilakukan
dengan melihat grafik histogram dan kurva normal probability plot. Analisis
statistik dilakukan dengan uji kolmogorov-Smirnov Test.
Grafik histogram menunjukkan apakah data berdistribusi normal atau tidak. Data
dikatakan normal jika bentuk kurva memiliki kemiringan yang cenderung
seimbang, baik pada sisi kiri maupun sisi kanan, atau tidak condong ke kiri
maupun ke kanan, melainkan ke tengah dengan bentuk seperti lonceng
(Lubis,dkk, 2007: 29).

Gambar 4.1
Sumber : Hasil gambar diolah dari spss 17

Universitas Sumatera Utara

Pada histogram di atas, dapat dilihat bahwa bentuk kurva cenderung di tengah dan
tidak condong ke kiri maupun ke kanan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan
bahwa data dalam penelitian berdistribusi normal.
Normalisasi data dapat diuji dengan menggunakan Normal P-Plot. Data dalam
keadaaan normal apabila distribusi data menyebar di sekitar garis diagonal (Lubis,
2007: 29). Hal ini dapat di lihat pada gambar 4.2 yang menunjukkan bahwa data
yang digunakan pada penelitian ini adalah data yang berdistribusi normal.

Gambar 4.2
Sumber : Hasil gambar diolah dari spss 17

Universitas Sumatera Utara

Analisis statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov
dilakukan untuk memastikan data di sepanjang garis diagonal berdistribusi
normal. Hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.3
Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N

51
a,,b

Normal Parameters

Mean

.0000000

Std. Deviation
Most Extreme Differences

.05251369

Absolute

.088

Positive

.068

Negative

-.088

Kolmogorov-Smirnov Z

.626

Asymp. Sig. (2-tailed)

.827

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Sumber : Hasil data diolah dari spss 17

Tabel 4.3 menunjukkan besarnya Kolmogorov-Smirnov (K-S) adalah 0,626 dan
signifikansi pada 0,827 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam model
regresi telah berdistribusi secara normal, dimana nilai signifikansinya lebih
besar dari 0,05 (p = 0,827 > 0,05).

Universitas Sumatera Utara

4.2.2.2

Uji Autokorelasi

Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear
ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode saat ini dengan kesalahan
pengganggu periode sebelumnya. Autokorelasi sering terjadi pada sampel dengan
data time series dengan n sampel adalah periode waktu. Pengujian autokorelasi
pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan The Runs Test dan uji
Durbin-Watson.
Tabel 4.4
Runs Test
Unstandardized
Residual
Test Valuea

.00307

Cases < Test Value

25

Cases >= Test Value

26

Total Cases

51

Number of Runs

25

Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

-.422
.673

a. Median

Sumber : Hasil data diolah dari spss 17

Hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai test adalah 0,00307 dengan nilai
signifikan 0,673. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terjadi autokorelasi pada
penelitian ini karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05. Pengujian autokorelasi
yang lain dapat dilakukan dengan uji durbin-Watson (D-W).

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.5
Model Summaryb

Model
1

R

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

R Square
a

.620

.385

.331

.05475

Durbin-Watson
1.816

a. Predictors: (Constant), PKSP, ROA, SIZE, DER
b. Dependent Variable: TPLK

Sumber : Hasil data diolah dari spss 17

Hasil pengujian pada tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai D-W sebesar 1,816.
Nilai ini diatas -2 dan dibawah +2. Artinya tidak terjadi autokorelasi pada data
penelitian ini.

4.2.2.3

Uji Multikolinieritas

Mendeteksi ada tidaknya gejala multikolonieritas adalah dengan melihat
besaran korelasi antar variabel independen. Batas tolerance value adalah 0,1 dan
batas VIF adalah 10. Suatu data penelitian dikatakan terjadi multikolinieritas
apabila tolerance value < 0,1 dan VIF > 10. Sebaliknya data yang terbebas dari
multikolinieritas adalah tolerance value >0,1 dan VIF < 10. Hasil pengujian data
disajikan pada tabel 4.6 sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.6
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

.667

.010

DER

.000

.001

ROA

-6.665E-5

SIZE
PKSP

Coefficients
Beta

Collinearity Statistics
t

Sig.

Tolerance

VIF

68.016

.000

.102

.304

.762

.120

8.337

.000

-.135

-.405

.688

.120

8.326

.000

.000

-.633

-5.247

.000

.920

1.087

.000

.001

-.076

-.652

.517

.987

1.013

a. Dependent Variable: TPLK

Sumber : Hasil data diolah dari spss 17

Hasil pengujian data pada tabel 4.4 menunjukkan nilai tolerance variabel
independen lebih dari 0,10. Hal ini dilihat pada tolerance value DER yaitu 0,120;
ROA senilai 0,120; SIZE senilai 0,920; PKSP senilai 0,987; dan hasil perhitungan
VIF kurang dari 10 yakni terlihat pada nilai VIF DER senilai 8.337; ROA senilai
8.326; SIZE senilai 1.087; PKSP senilai 1.013. Hal ini berarti tidak terjadi
korelasi antar variabel independen sehingga data tersebut terbebas dari
multikolinearitas sehingga dapat digunakan dalam penelitian.

Universitas Sumatera Utara

4.2.2.4

Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi telah terjadi ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2005: 105). Pendekatan grafik yang dilakukan
dengan melihat grafik scatterplot sebagai berikut:

Gambar 4.3
Sunber : Gambar diolah dari spss 17

Gambar 4.3 menunjukkan grafik scatterplot yang tersebar dan tidak membentuk
pola. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data pada penelitian ini tidak terkena
heteroskedastisitas. Ada tidaknya heteroskedastisitas juga dapat dilakukan
dengan pendekatan statistik yakni dengan menggunakan uji gletser.

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.7
Uji Gletser
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

.667

.010

DER

.000

.001

ROA

-6.665E-5

SIZE
PKSP

Coefficients
Beta

t

Sig.

68.016

.000

.102

.304

.762

.000

-.135

-.405

.688

.000

.000

-.633

-5.247

.000

.000

.001

-.076

-.652

.517

a. Dependent Variable: TPLK

Sumber : Hasil data diolah dari spss 17
Hasil pengujian yang terlihat pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa data penelitian
ini hanya empat variabel yang tidak terkena heteroskedastisitas karena nilai
signifikan pada keempat variabel independen lebih besar dari 0,05,dan hanya satu
yang nilai varibel yang tidak signifikan yaitu pada variabel SIZE.
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik malalui uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini telah
memenuhi asumsi klasik. Oleh sebab itu, data yang digunakan dapat diproses
lebih lanjut dan model regresi dalam pengujian hipotesis penelitian ini dapat
digunakan.

Universitas Sumatera Utara

4.2.3 Uji Hipotesis Penelitian (Ha)
Mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh
terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan
koefisien determinasi, uji t (t test) dan uji F (F test).

4.2.3.1 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Lubis, dkk,
2007: 48). Range nilai dari R2 adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model
tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan amat terbatas, sebaliknya
semakin mendekati satu model semakin baik.
Tabel 4.8
Model Summaryb

Model
1

R

R Square

.620a

.385

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate
.331

.05475

a. Predictors: (Constant), PKSP, ROA, SIZE, DER
b. Dependent Variable: TPLK

Sumber : Hasil data diolah dari spss 17
Hasil pengujian dengan menggunakan koefisien determinasi menunjukkan
bahwa nilai R = 0,620 berarti hubungan antara debt to equity ratio,return on asset
ukuran perusahaan,porsi saham publik terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan sebesar 62%. Artinya hubungannya erat. Semakin besar R
berarti hubungan semakin erat.

Universitas Sumatera Utara

R Square sebesar 0,385 berarti 38,5% dimana nilai square signifikan (0,385>0,05)
terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tidak dipengaruhi oleh
udebt to equity ratio,return on asset,size,porsi kepemilikan saham publik. Sisanya
61,5% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam model
penelitian ini.
Adjusted R Square sebesar 0,331 berarti 33.1% karakteristik perusahaan
mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan sementara sisanya
66,9% dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak masuk dalam model penelitian
ini. Ada dua pilihan disini, apakah memakai R Square atau Adjusted r Square.
Jika variabel lebih dari dua maka yang digunakan adalah Adjusted R
Square (Situmorang, 2010: 146).

4.2.3.2

Uji F (F-Test)

Uji F dilakukan untuk menujukkan apakah semua variabel independen atau
bebas yang dimasukkan dalam model regresi berganda mempunyai pengaruh
secara bersama- sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2005: 84).
Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 17, diperoleh hasil sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.9
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

.086

4

.022

Residual

.138

46

.003

Total

.224

50

F

Sig.

7.187

.000a

a. Predictors: (Constant), PKSP, ROA, SIZE, DER
b. Dependent Variable: TPLK

Sumber : Hasil data diolah dari spss 17
Dari hasil pengujian tersebut secara keseluruhan dapat diperoleh hasil seperti pada
tabel 4.6 bahwa nila P-value dari F atau tingkat signifikasi adalah sebesar 0.000 <
α = 5%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak
(Ha diterima). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen. Dengan demikian ada pengaruh yang
signifikan antara variabel-variabel debt to equity ratio, return on asset, ukuran
perusahaan,dan porsi kepemilikian saham publik secara bersamaan terhadap
tingkat pengungkapan laporan keuangan.

4.2.3.3

Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan setiap variabel
independennya. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS versi 17, diperoleh hasil
sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.10
a

Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients
Model
1

B

Std. Error

(Constant)

.667

.010

DER

.000

.001

ROA

-6.665E-5

SIZE
PKSP

Coefficients
Beta

t

Sig.

68.016

.000

.102

.304

.762

.000

-.135

-.405

.688

.000

.000

-.633

-5.247

.000

.000

.001

-.076

-.652

.517

a. Dependent Variable: TPLK

Sumber : Hasil data diolah dari spss 17

Dari hasil SPSS versi 17 pada tabel 4.10 dapat diperoleh persamaan regresi sbb:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + ε

TPLK = 0,667 + 0,000 DER - 6,665 ROA + 0,000 SIZE + 0,000 PKSP+ ε

Keterangan:
1. α sebesar 0,667 menunjukkan bahwa apabila variabel independen bernilai
0 maka nilai kelengkapan pengungkapan (TPLK) laporan keuangan adalah
sebesar 0,667;
2. β1 sebesar 0,000 menunjukkan bahwa setiap penambahan DER sebesar
1% maka akan diikuti oleh penambahan tingkat pengungkapan laporan
keuangan (TPLK) laporan keuangan sebesar 0,000;

Universitas Sumatera Utara

3. β2 sebesar -6.665 menunjukkan bahwa setiap penambahan net profit
margin (ROA) sebesar 1% maka akan diikuti oleh penambahan tingkat
pengungkapan laporan keuangan (TPLK) laporan keuangan sebesar 6.665;
4. β3 sebesar 0,000 menunjukkan bahwa setiap penambahan current ratio
(SIZE) sebesar 1% maka akan diikuti oleh penambahan pertumbuhan laba
sebesar 0,000;
5. β4 sebesar 0,000 menunjukkan bahwa setiap penambahan debt to asset
ratio (PKSP) sebesar 1% maka akan diikuti oleh penambahan tingkat

Dari hasil pengujian diatas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara
satu persatu (parsial) :
a.

Pengaruh debt to equity ratio terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan. Hasil analisis uji t untuk variabel debt to equity ratio menunjukkan
nilai t sebesar 0,304 dengan signifikansi sebesar 0.762, signifikansi t lebih
besar dari 0.05 (P>0.05). Hal ini berarti bahwa variabel debt to equity ratio
secara parsial tidak berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Pada perekonomian yang membaik, perusahaan dengan leverage
yang tinggi akan lebih banyak mempunyai kesempatan untuk memperoleh
laba yang tinggi. Para pemegang saham lebih menginginkan perusahaan
dengan leverage yang tinggi karena akan meningkatkan laba yang diharapkan
tanpa mengurangi pengendaliannya terhadap perusahaan. Oleh karena itu

Universitas Sumatera Utara

perusahaan dituntut untuk lebih mengungkapkan butir-butir laporan keuangan
secara lengkap untuk tetap mempertahankan kepercayaan para krediturnya.
b.

Pengaruh return on asset terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.
Hasil analisis uji t untuk variabel return on asset menunjukkan nilai t sebesar
-0.405 dengan signifikansi sebesar 0.688, signifikansi t lebih besar dari 0.05
(P>0.05). Hal ini berarti bahwa variabel return on assets secara parsial tidak
berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

c.

Pengaruh ukuran perusahaan terhadap tingkat pengungkapan laporan
keuangan. Hasil analisis uji t untuk variabel ukuran perusahaan menunjukkan
nilai t sebesar -5.247 dengan signifikansi sebesar 0.000, signifikansi t lebih
besar dari 0.05 (P0.05). Hal ini berarti bahwa
variabel porsi kepemilikian saham publik secara parsial tidak berpengaruh
terhadap

tingkat

pengungkapan

laporan keuangan

pada perusahaan

Universitas Sumatera Utara

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Semakin besar porsi
saham yang dimiliki oleh publik maka akan semakin banyak pula butir-butir
pengungkapan laporan keuangan yang dituntut oleh para investornya
sehingga akan semakin tinggi tingkat pengungkapan laporan keuangan
perusahaan. Sesuai dengan agency teory, hubungan keagenan dijalankan
antara principal (pemegang saham) dengan agent (menejemen). Prinsipal
menyediakan fasilitas dan dana untuk mengelola perusahaan, sedangkan agen
bertanggungjawab untuk melaporkan secara periodik segala aktivitas yang
dijalankannya.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya, terlihat
bahwa tingkat pengungkapan laporan keuangan adalah minimum 50% (sekitar 36
item yang diungkapkan dari yang seharusnya 68 item) dan maksimum 77%
(sekitar 52 item dari 68 item yang ditetapkan) dengan rata-rata 63,57% (sekitar 44
item dari item yang ditetapkan). Hal ini menunjukkan bahwa belum semua
informasi yang disyaratkan dalam peraturan Bapepam-LK yaitu Surat Edaran
Ketua

Bapepam-LK

No.

SE-02/PM/2002

tanggal

27

Desember

2002

diungkapkan secara lengkap oleh perusahaan. Kondisi ini mensyaratkan bahwa
Bapepam perlu mengontrol laporan keuangan yang disampaikan oleh perusahaan
(emiten) agar perusahaan dapat memberi pengungkapan yang lebih lengkap.
Sehingga laporan keuangan memiliki manfaat yang signifikan bagi keperluan
pemakainya.

Universitas Sumatera Utara

Item-item yang paling sedikit diberikan oleh perusahaan adalah item-item
pada komponen neraca yaitu : wesel tagih, wesel bayar, kewajiban lancar lainlain, kewajiban tidak lancar lainnya, hutang subordinasi, obligasi konversi, opsi
saham, modal saham diperoleh kembali. Pada komponen laporan laba rugi yang
paling sedikit diungkapkan oleh perusahaan adalah item laba (rugi) per saham
dilusian dan pos luar biasa sedangkan pada laporan perubahan modal adalah item
transaksi modal dengan pemilik dan distribusi kepada pemilik. Hal tersebut dapat
disebabkan mungkin transaksi-transaksi pada item-item tersebut memang kurang
dilakukan oleh perusahaan. Sementara untuk laporan item laporan arus kas dan
catatan atas laporan keuangan umumnya perusahaan melakukan pengungkapan
yang lengkap meskipun ada beberapa perusahaan sebagian dari item tersebut tidak
diungkapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh debt to
equity ratio, return on asset, ukuran perusahaan, dan porsi kepemilikian saham publik
baik simultan dan parsial terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel independen
yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio, return on asset,
ukuran perusahaan,dan porsi kepemilikian saham publik dan variabel dependen dalam
penelitian ini adalah tingkat pengungkapan laporan keuangan. Populasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2009-2011 dimana jumlah populasi yang digunakan adalah sebanyak 20
perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik purposive
sampling dimana jumlah amatan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah 17 x 3
tahun. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji asumsi klasik
(normalitas, heteroskedastisitas, autokorelasi dan multikolineritas) dan uji hipotesis

Universitas Sumatera Utara

(uji t, uji F dan uji determinasi). Berdasarkan hasil uji besarnya adjusted R2
berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS 17 diperoleh sebesar 0.331.
Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel debt to equity
ratio, return on asset, ukuran perusahaan, dan porsi kepemilikian saham publik
adalah sebesar 33.1%. Sedangkan sisanya sebesar 66.9% adalah dipengaruhi oleh
faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil uji simultan
diperoleh kesimpulan debt to equity ratio, return on asset, ukuran perusahaan, dan
porsi kepemilikian saham publik tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat
pengungkapan laporan keuangan. Berdasarkan hasil uji parsial diperoleh debt to
equity ratio, return on asset, ukuran perusahaan, dan porsi kepemilikian saham publik
tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.

Dengan demikian besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel debt to
equity ratio, return on asset, ukuran perusahaan dan porsi kepemilikian
saham publik adalah sebesar 33,1%. Sedangkan sisanya sebesar 66.9% adalah
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

2.

Variabel debt to equity ratio, return on assets, ukuran perusahaan, dan porsi
kepemilikian saham publik secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.

3.

Variabel debt to equity rasio, return on assets, ukuran perusahaan, dan porsi
kepemilikian saham publik secara parsial tidak berpengaruh signifikan
terhadap tingkat pengungkapan laporan keuangan.

Universitas Sumatera Utara

5.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan yang terdapat pada penelitian ini terdiri atas :
1.

Penelitian ini hanya meneliti sebagian kecil dari variabel yang mungkin
mempengaruhi kelengkapan pengungkapan laporan keuangan, namun
sebenarnya masih banyak variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan seperti umur perusahaan,
kepemilikan asing dan sebagainya.

2.

Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas karena hanya mencakup
periode tahun 2009-20011.

3.

Peneliti

mengukur

profitabilitas,leverage,ukuran perusahaan,dan porsi

kepemilikan saham publik hanya menggunakan masing-masing satu rasio saja
sehingga dianggap belum dapat mewakili secara keseluruhan.

5.3 Saran
Berdasarkan keterbatasan yang ada, maka peneliti memberikan saran kepada :
1.

peneliti selanjutnya, agar menambah variabel independen seperti sektor
perusahaan, umur perusahaan, struktur modal, pemilikan asing dan penerbitan
sekuritas dan lain sebagainya. Menambah periode penelitian minimal satu
periode sehingga periode penelitian menjadi empat tahun untuk memperoleh
hasil yang lebih maksimal. Peneliti selanjutnya diharapkan menggunakan
beberapa rasio yang dipakai untuk mengukur profitabilitas, likuiditas,
leverage sehingga mendapatkan hasil penelitian yang lebih akurat.

Universitas Sumatera Utara

2.

manajemen perusahaan publik, sebaiknya dalam melakukan pengungkapan
laporan keuangan haruslah lengkap sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan oleh bapepam-LK.

3.

investor atau calon investor, sebaiknya melakukan analisis terhadap
karakteristik perusahaan terutama melalui rasio-rasio keuangan yang
digunakan menentukan besarnya pengembalian atas investasi yang dilakukan.

4.

Bapepam-LK, agar lebih mengontrol laporan keuangan yang disampaikan
oleh perusahaan (emiten) agar perusahaan dapat memberikan pengungkapan
yang lebih lengkap karena berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan dari
17 perusahaan yang dijadikan sebagai sampel dalam penelitian ini tidak ada
perusahaan yang mengungkapkan ke 68 item pengungkapan yang ditetapkan
Bapepam-LK.

Universitas Sumatera Utara