8 JURNAL HARI P MADIUN JIBEKA VOL 9 NO 1 FEB 2015

54

Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 54 - 64

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR KEPUASAN KERJA TERHADAP
KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SMP NEGERI 1 KOTA
MADIUN.
Hari Purwanto
Dosen Prodi Manajemen STIE Dharma Iswara Madiun
Abstract
SMP Negeri 1 Kota Madiun is a medium-level educational institution which wants to achieve high
qualified graduate. Maximizing the work of employees is the basic need to reach the goal. Work satisfaction is
believed that it can motivate the employees to work best and give the best contribution for their company so work
can be optimized. Therefore, to identify this phenomenon, The Influence of Work Satisfaction Factors toward
Employees’ Work is taken as the title of this research.
The objectives of this research is to identify the influence of work satisfaction factors: X1 (the work
itself), X2 (salary), X3 (promotion opportunity), X4 (supervision), X5 (colleague) toward employees’ work of
SMP Negeri 1 Kota Madiun parsially and simultaneously.
Questionairre and documentation are used as collecting data techniques. The sample of this research
is 50 respondents, the employees of SMP Negeri 1 Kota Madiun. Meanwhile, the technique of analyzing data is
statistical analysis with multiple linear regression that is continued to F-test and T-test analysis.

Based on the statistical analysis using F-Test in which F0 > Ft (7167.925 > 2. 29), it shows that
satisfaction work factors: X1 (work), X2 (salary), X3 (promotion opportunity), X4 (supervision), X5 (colleague)
simultaneously give significant influence toward employees’ work of SMP Negeri 1 Kota Madiun. Meanwhile,
based on T-Test analysis the result shows that parsially the most dominant factor influencing among independent
variables is X4 (supervision).
Based on the result of the research, there is a recommendation proposed by the writer. An effort in
caring and increasing satisfaction work by SMP Negeri 1 Kota Madiun is an effective method to motivate
employees to reach high achievement in working.
Key words: work satisfaction factors, work satisfaction.
Abstrak
SMP Negeri 1 Kota Madiun adalah lembaga pendidikan tingkat menengah yang ingin mencetak
lulusan yang berkualitas tinggi. Memaksimalkan kerja karyawan adalah kebutuhan dasar untuk mencapai
tujuan. Kepuasan kerja diyakini bahwa hal itu dapat memotivasi karyawan untuk bekerja yang terbaik dan
memberikan kontribusi terbaik bagi lembaga sehingga pekerjaan dapat dioptimalkan. Oleh karena itu, untuk
mengidentifikasi fenomena ini, judul penelitian ini disusun sebagaiberikut: Pengaruh Faktor Kepuasan Kerja
terhadap Kerja Karyawan.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor kepuasan kerja: X1 , gaji
(X2), peluang promosi (X3), pengawasan (X4), rekan (X5) terhadap kinerja karyawan (Y) SMP Negeri 1 Kota
Madiun baik secara parsial maupun secara simultan.
Kuisioner dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Sampel penelitian ini

adalah 50 responden, yakni seluruh karyawan SMP Negeri 1 Kota Madiun. Sementara itu, teknik analisis data
adalah analisis statistik dengan regresi linear berganda yang selanjutnya dilakukan F-test dan analisis T-test.
Berdasarkan analisis statistik dengan menggunakan F-Test di mana F0> Ft (7167,925> 2. 29), hal
itu menunjukkan bahwa faktor kepuasan kerja (X1), pekerjaan (X2), gaji (X3), (peluang promosi), pengawasan
(X4), rekan (X5) secara simultan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) SMP
Negeri 1 Kota Madiun. Sementara itu, berdasarkan analisis T-Test hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial
faktor yang paling dominan mempengaruhi antara variabel independen adalah pengawasan (X4).
Berdasarkan hasil penelitian, ada rekomendasi yang diusulkan oleh penulis. Upaya dalam
meningkatkan kepedulian dan kepuasan kerja oleh SMP Negeri 1 Kota Madiun merupakan metode yang efektif
untuk memotivasi karyawan untuk mencapai prestasi tinggi dalam bekerja.
Kata kunci: faktor kepuasan kerja, kepuasan kerja.
PENDAHULUAN
Setiap menjalankan suatu organisasi, dalam
lembaga atau instansi harus melaksanakan program
organisasi yang diarahkan agar mencapai tujuan
yang berdaya guna dan berhasil guna. Salah satu

caranya adalah meningkatkan kinerja karyawan.
Masalah kinerja tidak terlepas dari proses hasil dan
daya guna, dalam hal ini kinerja atau prestasi kerja

merupakan hasil kerja secara kualitas maupun
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai atau

Hari Purwanto: Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ………….

karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai
dengan tangung jawab yang diberikan kepadanya.
Perubahan lingkungan organisasi yang
semakin kompleks dan kompetitif, menuntut setiap
organisasi dan perusahaan untuk bersikap lebih
responsif agar sanggup bertahan dan terus
berkembang melalui peningkatan kinerja pegawai.
Beberapa hal yang membuat pegawai berkinerja
tinggi adalah kepuasan kerja yang dirasakan para
pegawai. Untuk dapat meningkatkan kinerja
pegawai, perusahaan harus mampu memenuhi dan
meningkatkan
kepuasan
kerja pegawainya.
Kepuasan kerja pada dasarnya merupakan hal yang

bersifat individual, setiap individual memiliki
tingkat kepuasan kerja yang berbeda – beda sesuai
dengan keinginan dan sistem nilai yang dianutnya.
Menurut
Handoko
(1996:193),
“Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan, yang
menunjukkan bagaimana para pegawai memandang
pekerjaan mereka”. Hal serupa juga diungkapkan
oleh Luthans (2006:243) yaitu kepuasan kerja
merupakan hasil sebuah persepsi pegawai tentang
sejauh mana pekerjaan dapat memberikan segala
sesuatu yang berarti untuk pegawai itu sendiri.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
pegawai secara signifikan adalah faktor-faktor yang
berhubungan dengan pekerjaan itu sendiri, kondisi
kerja, pimpinan, rekan kerja, pengawasan, promosi
jabatan dan gaji. Menurut Smith, et. al. dalam
Luthans (1998:145) menunjukkan adanya 6 faktor

penting yang mempengaruhi kepuasan kerja
pegawai yaitu Pekerjaan itu sendiri, Upah atau gaji,
Kesempatan untuk kenaikan jabatan / promosi,
Supervisi, Rekan kerja dan Kondisi kerja.
Untuk melihat pengaruh dari faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja peneliti
melakukan observasi pada Pegawai Negeri Sipil di
lingkungan SMP Negeri 1 Kota Madiun dan
menemukan beberapa hal diantaranya dalam rangka
memberikan pelayanan internal administrasi sering
terjadi tumpang tindih pelayanan dan terkadang
pekerjaan tertunda dikarenakan pegawai tidak
berada ditempat saat waktu efektif kerja, sehingga
mengakibatkan kurang optimalnya penyelesaian
tugas dan tanggung jawab yang harus di selesaikan
serta ada beberapa hal tertentu yang ternyata juga
masih ditemukan kondisi yang kontradiktif, yang
bila diamati, juga akan dapat berpotensi
menurunkan
kinerja
pegawai.

Misalnya
penempatan pegawai yang hanya pada posisi /
bagian yang sama dalam waktu yang relatif lama.
Kondisi itu bila tidak disikapi dan dikelola dengan
baik akan dapat menurunkan kinerja pegawai
sehingga akan merugikan pihak sekolah. Dari
faktor – faktor kepuasan kerja yang terdiri dari
pekerjaan, gaji, promosi, supervisi, rekan kerja dan
kondisi kerja tentu terdapat faktor yang memiliki

55

pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai
pada SMP Negeri 1 Kota Madiun.
Untuk mengetahui lebih jauh masalah
tersebut maka kinerja pegawai yang berkaitan
dengan faktor – faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja perlu dilakukan. Kajian tersebut
diharapkan dapat digunakan untuk dapat
merumuskan cara-cara yang paling tepat dalam

meningkatkan kinerja pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun.
Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana pengaruh Faktor – faktor Kepuasan
Kerja yang terdiri dari Pekerjaan, Gaji, Promosi,
Supervisi, Rekan Kerja dan Kondisi Kerja
terhadap Kinerja Pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun?
2. Diantara Faktor – faktor Kepuasan Kerja
tersebut, manakah yang berpengaruh dominan
terhadap Kinerja Pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun?
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh faktor – faktor
Kepuasan Kerja yang terdiri dari Pekerjaan,
Gaji, Promosi, Supervisi, Rekan Kerja dan
Kondisi Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada

SMP Negeri 1 Kota Madiun.
2. Untuk mengetahui diantara faktor – faktor
Kepuasan Kerja yang berpengaruh dominan
terhadap Kinerja Pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun
Landasan Teori
1. Faktor-Faktor Penentu Kepuasan Kerja
Menurut Desantis dan Durst dalam Mutiara S.
Panggabean (2004:77) kepuasan kerja dapat
dipengaruhi oleh faktor – faktor yang dapat
dikelompokan ke dalam 4 kelompok, yaitu :
a. Monetery, non monetery
b. Karakteristik
pekerjaan
(job
characteristics)
c. Karakteristik kerja (work characteristics)
d. Karakteristik individu
Menurut Smith, et. al. dalam Luthans (1998:145)
menunjukkan adanya 6 faktor penting yang

mempengaruhi kepuasan kerja pegawai yaitu :
a. Pekerjaan itu sendiri, sejauhmana pegawai
memandang pekerjaannya sebagai pekerjaan
yang menarik, memberikan kesempatan untuk
belajar, dan peluang untuk menerima tanggung
jawab.
b. Upah atau gaji, merupakan jumlah balas jasa
finansial yang diterima pegawai dan tingkat di
mana hal ini dipandang sebagai suatu hal yang
adil dalam organisasi.

56

c. Kesempatan untuk kenaikan jabatan / promosi
dalam jenjang karir,
Promosi akan memberikan kesempatan untuk
pertumbuhan pribadi, tanggung jawab yang
lebih banyak, dan status sosial yang meningkat.
Apabila promosi dibuat dengan cara yang adil
diharapkan mampu memberikan kepuasan

kepada pegawai.
d. Supervisi, merupakan kemampuan penyelia
untuk memberikan bantuan secara teknis
maupun memberikan dukungan.
e. Rekan kerja, merupakan suatu tingkatan di
mana rekan kerja memberikan dukungan.
Tingkat keeratan hubungan mempunyai
pengaruh terhadap mutu dan intensitas interaksi
yang terjadi dalam suatu kelompok. Kelompok
yang mempunyai tingkat keeratan yang tinggi
cenderung menyebabkan para pekerja lebih
puas berada dalam kelompok. Kepuasan timbul
terutama berkat kurangnya ketegangan,
kurangnya kecemasan dalam kelompok dan
karena lebih mampu menyesuaikan diri dengan
tekanan pekerjaan
f. Kondisi kerja, apabila kondisi kerja pegawai
baik (bersih, menarik, dan lingkungan kerja
yang menyenangkan) akan membuat mereka
mudah menyelesaikan pekerjaannya.

As’ad (2000:104) merangkum berbagai pendapat
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja, yaitu:
a. Faktor psikologi, merupakan faktor yang
berhubungan dengan kejiwaan pegawai yang
meliputi minat, ketentraman dalam kerja, sikap
terhadap kerja, bakat, dan ketrampilan.
b. Faktor sosial, merupakan faktor yang
berhubungan dengan interaksi sosial baik antara
sesama pegawai, dengan atasannya, maupun
pegawai yang berbeda jenis pekerjaannya.
c. Faktor
fisik,
merupakan
faktor
yang
berhubungan dengan kondisi fisik lingkungan
kerja dan kondisi fisik pegawai, meliputi jenis
pekerjaan, pengaturan waktu kerja dan waktu
istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan,
suhu, penerangan, pertukaran udara, kondisi
kesehatan pegawai, umur dan sebagainya.
d. Faktor finansial, merupakan faktor yang
berhubungan
dengan
jaminan
serta
kesejahteraan pegawai yang meliputi sistem dan
besarnya gaji, jaminan sosial, tunjangan,
fasilitas, promosi, dan sebagainya.
Kepuasan kerja merupakan sikap emosional
yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.
Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja,
kedisiplinan, dan prestasi kerja. Kepuasan kerja
dapat dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan,
dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan. Kepuasan
dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang
dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh
pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan,

Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 54 - 64

peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik.
Pegawai yang lebih suka menikmati kepuasan kerja
dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan
pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas
jasa itu penting.
Kepuasan kerja di luar pekerjaan adalah
kepuasan kerja pegawai yang dinikmati di luar
pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan
diterima dari hasil kerjanya agar dia dapat membeli
kebutuhan-kebutuhannya. Pegawai yang lebih suka
menikmati kepuasannya di luar pekerjaan lebih
mempersoalkan balas jasa daripada pelaksanaan
tugas-tugasnya. Kepuasan kerja kombinasi dalam
dan luar pekerjaan adalah kepuasan kerja yang
dicerminkan oleh sikap emosional yang seimbang
antara balas jasa dengan pelaksanaan pekerjaannya.
Pegawai yang menikmati kepuasan kerja kombinasi
dalam dan luar pekerjaan akan merasa puas jika
hasil kerja dan balas jasanya dirasa adil dan layak.
Tidak ada tolok ukur tingkat kepuasan yang mutlak
karena setiap individu pegawai berbeda standar
kepuasannya. Indikator kepuasan kerja hanya dapat
diukur dengan kedisiplinan, moral kerja, dan
pergantian (turnover) kecil maka secara relatif
kepuasan kerja pegawai baik. Sebaliknya jika
kedisiplinan, moral kerja, dan turnover pegawai
besar maka kepuasan kerja pegawai di perusahaan
berkurang (Hasibuan, 2001:202).
2.

Pengertian Kinerja
Sumber daya manusia sebagai aktor yang
berperan aktif dalam menggerakkan perusahaan /
organisasi dalam mencapai tujuannya. Tercapainya
tujuan perusahaan hanya dimungkinkan karena
upaya para pelaku yang terdapat dalam perusahaan,
untuk berkinerja dengan baik. Kinerja perorangan
(individual performance) dengan kinerja lembaga
(institutional performance) atau kinerja perusahaan
(corporate performance) terdapat hubungan yang
erat. Dengan perkataan lain bila kinerja pegawai
(individual performance) baik maka kemungkinan
besar kinerja perusahaan (corporate performance)
juga baik. Kinerja seorang pegawai akan baik bila
ia mempunyai keahlian (skill) yang tinggi, bersedia
bekerja karena gaji atau diberi upah sesuai dengan
perjanjian dan mempunyai harapan (expectation)
masa depan lebih baik (Prawirosentono, 1999:2).
Seseorang akan selalu mendambakan
penghargaan terhadap hasil pekerjaanya dan
mengharapkan imbalan yang adil. Penilaiaan
kinerja perlu dilakukan seobyektif mungkin karena
akan memotivasi pegawai dalam melakukan
kgiatannya. Disamping itu pula penilaan kinerja
dapat memberikan informasi untuk kepentingan
pemberian gaji, promosi dan melihat perilaku
pegawai.
Menurut Mangkunegara (2001:67); kinerja
dapat didefinisikan sebagai hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh

Hari Purwanto: Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ………….

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya. Cascio (1995:275) mengatakan bahwa
kinerja merupakan prestasi pegawai dari tugastugasnya yang telah ditetapkan. Marwansyah
(2009:229) mengatakan bahwa kinerja atau unjuk
kerja adalah pencapaian atau prestasi seseorang
berkenaan dengan tugas – tugas yang dibebankan
kepadanya.
Mathis
dan
Jackson
(2002:78),
mendefinisikan bahwa kinerja pada dasarnya adalah
apa yang dilakukan dan tidak dilakukan pegawai.
Kinerja pegawai adalah yang mempengaruhi
seberapa banyak pegawai memberikan kontribusi
kepada organisasi yang antara lain termasuk :
a. Kuantitas keluaran
b. Kualitas keluaran
c. Jangka waktu keluaran
d. Kehadiran di tempat kerja
e. Sikap kooperatif
Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai
oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi sesuai dengan wewenang dan
tangungjawab masing-masing, dalam rangka upaya
mencapai tujuan organisasi bersangkutan sacara
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
moral dan etika (Prawirosentono, 1999:1). Mathis
dan Jackson (2002:78), mendefinisikan bahwa
kinerja pada dasarnya adalah apa yang dilakukan
dan tidak dilakukan pegawai.
Kinerja pegawai adalah kemampuan
kinerja yang dicapai dan diinginkan dari perilaku
pegawai dalam melaksanakan dan menyelesaikan
tugas-tugas pekerjaan yang menjadi tanggung
jawab secara individu atau kelompok. indikator
yang akan diteliti adalah :
a. Kemampuan dalam menyusun rencana kerja
b. Kemampuan merealisasikan rencana kerja
c. Kemampuan melaksanakan perintah/instruksi
atasan
d. Kemampuan memberikan pelayanan kepada
masyarakat
e. Kemampuan dalam kualitas kerja, meliputi
ketelitian, kerapian, kecepatan, ketepatan, dan
keterampilan dalam melakukan tugas
f. Kemampuan pegawai dalam mencapai target
kerja atau hasil kerja yang diinginkan.
Dari berbagai definisi tersebut dapat
disimpulkan bahwa kinerja adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya,
dibandingkan
dengan
berbagai
kemungkinan,
misalnya
standart,
target/sasaran/kriteria yang telah ditentukan terlebih
dahulu dan telah disepakati bersama, dalam rangka
upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan
sacara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral dan etika.

57

Kerangka Pemikiran
Berdasarkan atas pola hubungan antar
variabel yang terdapat dalam landasan teori dan
alur pikir maka dapat disusun kerangka pemikiran
sebagai berikut :

Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Hipotesis
Berdasarkan model tersebut, maka Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Diduga bahwa faktor – faktor kepuasan kerja
yang terdiri dari Pekerjaan, Gaji, Promosi,
Supervisi, Rekan kerja dan Kondisi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja pegawai pada SMP Negeri 1 Kota
Madiun
2. Diduga faktor gaji memiliki pengaruh
dominan terhadap Kinerja Pegawai pada SMP
Negeri 1 Kota Madiun
Metode Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1
Madiun yang beralamatkan di Jalan R.A. Kartini
No. 4 Kota Madiun.
Sumber Data
Sehubungan dengan penelitian yang penulis
lakukan, maka sebagai sumber data atau
respondennya adalah pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun. Metode yang digunakan adalah
metode populasi, yaitu pengambilan responden dari
seluruh anggota populasi yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.
Metode Dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
adalah
jenis
penelitian
asosiatif
dengan

58

menggunakan data kuantitatif. Data yang
dikumpulkan diukur secara langsung menggunakan
angka - angka untuk mendiskripsikan apakah faktor
- faktor kepuasan kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai. Dalam penelitian ini
menggunakan data primer yang dikumpulkan
dengan cara memberikan kuesioner yaitu suatu
teknik pengumpulan data melalui beberapa macam
pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah
penelitian yang hendak dipecahkan, disusun dan
disebarkan keresponden untuk memperoleh
informasi di lapangan. Pada penelitian ini
responden adalah pegawai SMP Negeri 1 Kota
Madiun.
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian deskriptif yaitu merupakan
metode untuk mempelajari dan menjelaskan
karakteristik sebuah kelompok pegawai. Dalam
penelitian ini menggunakan data primer yang
dikumpulkan dengan cara memberikan kuesioner
langsung kepada pegawai SMP Negeri 1 Kota
Madiun yang berjumlah 50 orang dengan metode
populasi.
Variabel Penelitian
Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini yaitu menguji dan
menganalisis hubungan dan pengaruh beberapa
variabel yang sudah ditetapkan, maka jenis
penelitian yang digunakan adalah causal research
yaitu menyoroti hubungan antara variabel-variabel
penelitian dan menguji hipotesis yang dirumuskan
sebelumnya.
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kuantitatif yang menekankan pada
pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian dengan angka dan melakukan
analisis data dengan prosedur statistik.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari
variabel bebas dan variabel terikat yaitu sebagai
berikut :
a. Variabel bebas, terdiri dari
Pekerjaan (X1)
Gaji (X2)
Promosi (X3)
Supervisi (X4)
Rekan kerja (X5)
Kondisi Kerja (X6)
b. Variabel tergantung, yaitu Kinerja Pegawai (Y)
Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan
adalah kuesioner yang terdiri dari pernyataan –
pernyataan
yang
bersifat
tertutup
untuk
mengungkap variabel – variabel yang diteliti.
Skala pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Likert, dengan interval
jawaban 1 sampai dengan 5, dengan menyesuaikan

Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 54 - 64

pertanyaan yang diajukan, Berikut ini merupakan
contoh interval jawaban dan skor yang diberikan
untuk setiap item pertanyaan :
- Kategori Sangat Setuju diberi skor sebesar = 5
- Kategori Setuju diberi skor sebesar = 4
- Kategori Netral diberi skor sebesar = 3
- Kategori Tidak Setuju diberi skor sebesar = 2
- Kategori Sangat Tidak Setuju diberi skor
sebesar = 1
Sebelum kuesioner digunakan untuk
mengumpulkan data primer, terlebih dahulu
dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
Uji Validitas
Tingkat validitas merupakan tingkat
ketepatan penggunaan alat ukur terhadap suatu
gejala. Untuk mengetahui apakah item-item
pertanyaan yang diuji cobakan dapat digunakan
untuk mengukur keadaan responden yang
sebenarnya, maka perlu adanya uji validitas melalui
try out, yang berguna untuk menyempurnakan
kuesioner. Dari hasil try out test kemudian
ditabulasi untuk mengetahui item pertanyaan nomor
berapa yang sekiranya perlu diperbaiki atau
dihapus. Untuk menguji validitas angket, digunakan
Rumus Korelasi product Moment dari Pearson
rumus :

rxy 

n  x1 y1   x1   y1 

n x

2

1

  x1 

2

 n y

1

2

  y1 

2



Dimana :
rxy
: Koefisien
Korelasi
Product
Moment
Y
: Skor total tiap respoden
X
: Skor tiap butir pertanyaan
N
: Jumlah sampel
(Suharsimi Arikunto, 2002)
Taraf signifikan ditentukan 5%. Jika
diperoleh hasil korelasi yang lebih besar r tabel
pada taraf signifikansi 0,05 berarti valid.
Perhitungan koefisien reliabilitas dilakukan melalui
bantuan komputer program SPSS for Windows
release 12,0.
Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah uji keandalan untuk
mengetahui keajekan hasil pengukuran suatu
angket, baik dicapai oleh orang berlainan dalam
menguji keandalan hasil penelitian ini adalah
metode alpa crobach,sebagai berikut:

 k 

rtt  
 k  1 

Keterangan :
Rtt
t2
:
b2
K
jumlah soal

2

 1    b2

t







: Reliabilitas instrumen
: Varians total
Jumlah Varians butir
: Banyaknya butir pertanyaan atau

Hari Purwanto: Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ………….

(Suharsimi Arikunto, 2002)
Nilai r hasil perhitungan tersebut kemudian
dibandingkan dengan nilai rtabel product moment.
Taraf signifikansi ditetapkan dengan alpha 5%. Jika
nilai rhitung lebih besar dari rtabel maka kuesioner
dinyatakan
reliabel.
Perhitungan
koefisien
reliabilitas dilakukan melalui bantuan komputer
program SPSS for Windows release 12,0
Besar koefisien ini antara nol hingga satu (0
< a < 1 ), semakin besar nilai koefisien keandalan,
maka semakin tinggi keandalan alat ukur yang
digunakan. Nilai yang mendekati atau menunjukan
tingkat konsistensi yang tinggi dan a > 0,6 berarti
cukup reliabel.
Teknik Analisa Data
Analisis Deskriftif
Analisis deskriftif dimaksudkan untuk
mengetahui karakteristik dan tanggapan responden
terhadap item pertanyaan dalam kuesioner yang
diberikan.
Pengujian Asumsi Klasik
Penggunaan regresi linier berganda sebagai
model análisis memerlukan pemenuhan beberapa
asumsi dasar yaitu sebagai berikut :
a. Multikolinier (Uji Kolinieritas Ganda)
Kolinieritas adalah keadaan dimana
terdapat korelasi yang sangat tinggi antara
variabel bebas dalam persamaan regresi.
Menurut Gujarati (1991:49), dikatakan bahwa
multikolinier yang tinggi (mendekati sempurna)
di antara dua atau lebih variabel berarti jika di
antara variabel bebas yang digunakan sama
sekali tidak berkorelasi tapi tidak lebih tinggi
dari r, maka bisa dikatakan tidak terjadi
multikolinieritas. Menurut Ghozali (2006:91),
uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah model regresi ditemukan adannya
korelasi antar variabel bebas (independen).
b. Autokorelasi
Untuk mendeteksi tingkat suatu keeratan. Asumsi suatu autokorelasi didifinisikan
sebagai terjadinnya suatu korelasi di antara dua
pengamatan, dimana munculnya suatu data
dipengaruhi
oleh
data
sebelumnya
(Gujarati,1991:49).
c. Heterokedastisitas
Asumsi klasik yang ketiga adalah uji
heteroskedastisitas. Uji yang dilakukan terhadap
heteroskedastisitas ditujukan untuk menganalisa
apakah datanya homogen dalam peramalan.
Heterokedastisitas
akan
mengakibatkan
penafsiran koefisien regresi menjadi tidak
efesien. Hasil penafsiran akan menjadi kurang
dari
semestinya.
Heterokedastisitas
bertentangan dengan salah satu asumsi dasar
regresi linier, yaitu bahwa residual sama untuk
semua
pengamatan
atau
disebut
homoskedastisitas.

59

d. Normalitas
Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data normal atau mendekati normal
(Ghozali, 2002:132). Salah satu cara termudah
untuk melihat normalitas adalah melihat
histogram yang membandingkan antara data
observasi dengan distribusi yang mendekati
distribusi normal. Selain itu juga dapat melihat
normal probability plot yang membandingkan
distribusi kumulatif dari distribusi normal. Jika
distribusi data adalah normal, maka garis yang
menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikut garis diagonal.
Uji Regresi Berganda
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan sebab akibat dengan menentukan nilai Y
(variabel terikat) dan untuk mengetahui nilai-nilai
yang berhubungan dengan variabel X (variabel
bebas), dengan menggunakan rumus statistik.
Menurut Sugiyono (1997) Regresi Linear
Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh
lebih dari dua variabel. ”Regresi linier berganda
adalah alat analisis ini digunakan untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat”
(subiyakto,1995).
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + e
Dimana :
Y
= Kinerja Pegawai
X1
= Pekerjaan
X2
= Gaji
X3
= Promosi
X4
= Supervisi
X5
= Rekan kerja
X6
= Kondisi kerja
α
= Konstanta
βi
= Koefisien regresi
e
= Variabel penggangu (error)
Uji F
Uji hipótesis pertama ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh secara simultan dari faktor –
faktor kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai
pada SMP Negeri 1 Kota Madiun dengan analisis
regresi linier berganda.
F=



Dimana :
R
K
N

2



R2 / k
1  R 2 / n  K  1

= Koefisien determinasi
= Jumlah variabel
= Jumlah sampel

Kriteria uji F adalah Ho diterima jika nilai
probabilitas
F hitung lebih besar dari F tabel dengan
tingkat signifikansi 0,05 dan Ha diterima jika nilai
probabilitas F hitung lebih kecil dari F tabel tingkat
singnifikansi 0,05.

60

Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 54 - 64

Uji t
Uji hipótesis kedua ini dilakukan untuk
mengetahui pengaruh variabel bebas secara sendirisendiri (parsial), terhadap terikat dengan uji t.
Uji t, untuk menguji secara parsial dilakukan
uji t (individual test) digunakan untuk mengetahui
pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas terhadap
variabel terikat. (sugiyono, 1997:264).
t=

r n2
1 r2

Keterangan :
t
= Uji t
r
= Koefisien Regresi
n
= Jumlah data (sampel)

= Nilai korelasi yang dikuadratkan
n-2
= Derajat kebebasan
Pengujian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan bantuan program SPSS for windows
release 12. 0.
Langkah-langkah pengujiannya adalah:
1) Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0, tidak
ada pengaruh yang antara variabel bebas
dengan variabel terikat.
2) Ha : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 ≠ 0, ada
pengaruh antara variabel bebas dengan
variabel terikat.
3) Menentukan tingkat signifikan (  ) : 0,05
dengan pengujian dua arah (  / 2 = 0,05 )
4) Kriteria Pengujian
Jika t hitung > t tabel dan t hitung F tabel (167,925
> 2,29) dengan menggunakan tingkat kesalahan
0,05 dan taraf signifikansi 95% menunjukkan
bahwa Ho “ditolak”. Artinya ada pengaruh
antara faktor – faktor kepuasan kerja yang

terdiri dari Pekerjaan itu sendiri, Gaji, Promosi,
Supervisi, Rekan kerja dan Kondisi kerja
terhadap kinerja pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun.

b. Pengujian Hipotesis Kedua (Uji-t)
Uji-t dipakai untuk membuktikan apakah faktor
gaji (X2) berpengaruh paling dominan terhadap
Kinerja Pegawai pada SMP Negeri 1 Kota
Madiun. Berdasarkan Hasil Analisis Regresi
Linier Berganda pada Tabel terlihat faktor
supervisi mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap kinerja pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun, karena diantara variabel –
variabel Pekerjaan, Gaji, Promosi, Supervisi,
Rekan kerja dan Kondisi Kerja. Variabel
supervisi memiliki koefisien regresi paling
besar yaitu sebesar 16,985 dengan tingkat
signifikansi < 5% ((0,000 < 0,05).
Berdasarkan Tabel. Hasil Analisis Regresi Linier
Berganda dapat diketahui hasil perhitungan t
hitung dari tabel masing-masing variabel bebas
terhadap variabel terikat sebagai berikut :
1. Pengaruh faktor pekerjaan (X1) terhadap
kinerja (Y)
Hasil analisis pada tabel diketahui nilai
Thitung sebesar 5,115. Sedangkan nilai tabel
dengan tingkat signifikansi 5%, derajat bebas
(df) 50, didapat angka 2,009. Oleh karena nilai
t hitung > nilai t tabel ( 5,115 > 2,009) dengan
tingkat signifikansi t < 5% (0,000 < 0,05),
maka Ho ”ditolak”. Artinya bahwa faktor
pekerjaan mempunyai pengaruh terhadap
kinerja pegawai pada SMP Negeri 1 Kota
Madiun .
2. Pengaruh faktor gaji (X2) terhadap kinerja
(Y)
Hasil analisis pada tabel diketahui nilai
Thitung sebesar -5,683. Sedangkan nilai tabel
dengan tingkat signifikansi 5%, derajat bebas
(df) 50, didapat angka 2,009. Oleh karena nilai
t hitung > nilai t tabel ( 5,683 > 2,009) dengan
tingkat signifikansi t < 5% (0,000 < 0,05),
maka Ho ”ditolak”. Artinya bahwa faktor gaji
mempunyai pengaruh terhadap kinerja
pegawai pada SMP Negeri 1 Kota Madiun
3. Pengaruh faktor promosi (X3) terhadap
kinerja (Y)
Hasil analisis pada tabel diketahui nilai t
hitung sebesar 4,962. Sedangkan nilai tabel
dengan tingkat signifikansi 5%, derajat bebas
(df) 50, didapat angka 2,009. Oleh karena nilai
t hitung > nilai t tabel (4,962 > 2,009) dengan
tingkat signifikansi t < 5% (0,000 < 0,05),
maka Ho ”ditolak”. Artinya bahwa faktor
kesempatan promosi mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun

Hari Purwanto: Pengaruh Faktor-Faktor Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ………….

4.

Pengaruh faktor supervisi (X4) terhadap
kinerja (Y)
Hasil analisis pada tabel diketahui nilai t
hitung sebesar 16,985. Sedangkan nilai tabel
dengan tingkat signifikansi 5%, derajat bebas
(df) 50, didapat angka 2,009. Oleh karena nilai
t hitung > nilai t tabel (16,985 > 2,009)
dengan tingkat signifikansi t < 5% (0,000 <
0,05), maka Ho ”ditolak”. Artinya bahwa
faktor supervisi mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun
5. Pengaruh faktor rekan kerja (X5) terhadap
kinerja (Y)
Hasil analisis pada tabel diketahui nilai t hitung
sebesar 2,045. Sedangkan nilai tabel dengan
tingkat signifikansi 5%, derajat bebas (df) 50,
didapat angka 2,009. Oleh karena nilai t hitung
> nilai t tabel ( 2,045 > 2,009) dengan tingkat
signifikansi t < 5% (0,047 < 0,05), maka Ho
”ditolak”. Artinya bahwa faktor rekan kerja
mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai
pada SMP Negeri 1 Kota Madiun
6. Pengaruh faktor kondisi kerja (X6) terhadap
kinerja (Y)
Hasil analisis pada tabel diketahui nilai t hitung
sebesar
-1,680. Sedangkan nilai tabel dengan
tingkat signifikansi 5%, derajat bebas (df) 50,
didapat angka 2,009. Oleh karena nilai t hitung
< nilai t tabel ( -1,680 < 2,009) dengan tingkat
signifikansi t > 5% (0,100 > 0,05), maka Ho
”diterima”. Artinya bahwa faktor kondisi kerja
tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja
pegawai pada SMP Negeri 1 Kota Madiun.

Hasil pembahasan penelitian
Berdasarkan perhitungan
yang telah
dilakukan dengan menggunakan uji F maka Fhitung
> Ftabel (7167,925 > 2,29) dengan menggunakan
tingkat kesalahan 0,05 dan taraf signifikansi 95%
menunjukkan bahwa Ho “ditolak”. Artinya ada
pengaruh antara faktor – faktor kepuasan kerja yang
terdiri dari Pekerjaan, Gaji, Promosi, Supervisi,
Rekan kerja dan Kondisi kerja terhadap kinerja
pegawai pada SMP Negeri 1 Kota Madiun.
Hasil dari Analisis uji-t diketahui variabel
yang paling dominan atau berpengaruh dari masing
– masing variabel bebas adalah variabel Supervisi
(X4) dengan nilai correlation partial yang paling
besar dibandingkan dengan Pekerjaan itu sendiri,
Gaji, Promosi, Rekan kerja dan Kondisi kerja.
Sehingga disimpulkan bahwa Ho “diterima”, yaitu
menunjukkan bahwa variabel gaji tidak mempunyai
pengaruh paling dominan terhadap kinerja pegawai
pada SMP Negeri 1 Kota Madiun.
Kesimpulan
Sesuai dengan hasil analisis deskriptif
variabel – variabel dari hasil pengujian hipotesis,

63

maka kesimpulan dalam penelitian yang telah
dilakukan adalah:
1. Secara simultan / bersama – sama faktor –
faktor kepuasan kerja yang terdiri dari
Pekerjaan, Gaji, Promosi, Supervisi, Rekan
kerja dan Kondisi kerja mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai pada SMP
Negeri 1 Kota Madiun
2. Secara parsial / sendiri – sendiri variabel
Pekerjaan, Gaji, Promosi, Supervisi dan
Rekan kerja mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun , sedangkan variabel kondisi
kerja tidak mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun
3. Variabel supervisi mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap kinerja pegawai pada
SMP Negeri 1 Kota Madiun . Hal ini
dikarenakan variabel supervisi memiliki nilai
correlasition partian yang paling besar
dibandingkan dengan variabel Pekerjaan, Gaji,
Promosi, dan Rekan kerja.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan,
maka saran-saran
yang perlu
dikemukakan oleh peneliti khususnya kepada SMP
Negeri 1 Kota Madiun , adalah sebagai berikut :
1. Faktor – faktor kepuasan kerja yang terdiri dari
pekerjaan, gaji, promosi, supervisi, rekan kerja
dan kondisi kerja mempunyai pengaruh
terhadap kinerja pegawai pada SMP Negeri 1
Kota Madiun, sehingga faktor – faktor kepuasan
kerja perlu ditingkatkan lagi karena dengan
kepuasan kerja akan mendorong pegawai untuk
berprestasi lebih baik, dengan prestasi kerja
yang baik maka kinerja pegawai dapat lebih
meningkat.
2. Secara parsial / sendiri – sendiri variabel
kondisi kerja tidak mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai pada SMP
Negeri 1 Kota Madiun . Kondisi kerja tersebut
yang terdiri dari faktor - faktor seperti kondisi
fisik, kondisi psikologis, dan kondisi dari
lingkungan kerja, meskipun tidak berpengaruh
atau sudah cukup nyaman namun kondisi
tersebut harus tetap dipertahankan dan
ditingkatkan agar para pekerja dapat merasa
lebih nyaman dalam bekerja sehingga dapat
meningkatkan kinerja pegawai
3. Dari faktor – faktor kepuasan kerja tersebut
variabel supervisi memiliki pengaruh yang
dominan terhadap kinerja pegawai, sehingga
dalam melaksanakan pekerjaannya setiap
pegawai harus sering dilakukan supervisi dalam
bentuk perhatian, pengawasan, pembinaan
secara langsung, agar kinerja pegawai dapat
lebih meningkat.

64

4. Bagi peneliti lain yang akan melakukan
penelitian yang sejenis, supaya meneliti faktor faktor lain di luar penelitian ini yang
mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai,
seperti motivasi, disiplin, budaya organisasi,
dan lain sebagainya.
Daftar pustaka
1. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.
Jakarta.
2. As’ad, M. 1991. Psikologi Industri. Liberty:
Yogyakarta.
3. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro.
4. Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen
Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFE,
Yogyakarta, Edisi kedua.
5. Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi
Aksara.
6. Herman Sofyandi. 2008. Manajemen Sumber
Daya Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta.
7. Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi, edisi
10. Penerbit Andi, Yogyakarta.
8. Mangkunegara, AA Anwar Prabu. 2001.
Manajemen Sumber Daya Manusia Sekolah.
PT.Remaja Rosdakarya, Bandung.
9. Marwansyah. 2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Penerbit Alfabeta. Bandung.
10. Mathis R.L dan Jackson J.H. 2002.
Manajemen Sumber Daya Manusia, Salemba
Empat, Jakarta.
11. Mutiara S. Panggabean. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia.
Bogor.
12. Prawirosentono S., 1999. Kebijakan Kinerja
Pegawai, Kiat membangun Organisasi
Kompetitif Menjelang Perdagangan Bebas
Dunia, Edisi Pertama, Cetakan Pertama,
Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Jurnal JIBEKA Volume 9 Nomor 1 Februari 2015: 54 - 64