PERGUB NOMOR 079 THN 2017 ttng UT Dinas Kesehatan (Edit)
PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN
NOMOR 079 TAHUN 2017
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
Menimbang:
a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan
Peraturan Gubernur Nomor 072 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan, maka untuk menunjang kelancaran tugas
organisasi perangkat daerah perlu dilaksanakan perumusan tugas
pokok, fungsi, dan uraian tugas Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagiamana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tugas
Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan;
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat
Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah
Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4535);
- 2 -
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20095 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4816);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
- 3 -
\
15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2016 Nomor 100);
16. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 72);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN
URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1.
Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.
2.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
3.
Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.
4.
Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
5.
Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
6.
Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan.
7.
Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
8.
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
9.
Sumber Daya Bidang Kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, dan alat kesehatan serta fasilitas
layanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat.
10.
Perbekalan Kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
11.
Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan obat
kosmetika.
- 4 -
12.
Alat Kesehatan adalah instrumen aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki
fungsi tubuh.
13.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
14.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
15.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia.
16.
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan meneral, sediaan sarian (gelenik), atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat.
17.
Teknologi Kesehatan adalah segala bentuk alat dan/atau metode yang
ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan,
dan
penanganan permasalahan kesehatan manusia.
18.
Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan ketersinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit,
dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
19.
Pelayanan Kesehatan Promotif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan.
20.
Pelayanan Kesehatan Preventif adalah kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit.
21.
Pelayanan Kesehatan Kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk menyembuhkan penyakit,
pengurangan akibat penderitaan akibat penyakit, penngendalian penyakit,
atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderitaan dapat terjaga seoptimal
mungkin.
22.
Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya
dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kkemampuannya.
23.
Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun secara emperis yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
- 5 -
24.
Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya di singkat KLB adalah salah satu status
yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya
suatu wabah penyakit, timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu.
25.
Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang berubah secara bermakna baik lingkungan darat, udara, angkasa,
maupun air.
26.
Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya yang selanjutnya disingkat NAPZA adalah
zat-zat kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh baik seara oral
(diminum,
dihisap,
dihirup,
dan
disedot
maupun
disuntik),
dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran,
perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan
psikologi.
27.
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat PKRT adalah
alat, bahan atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan
kesehatan untuk manusia, pengendali kutu hewan peliharaan, rumah tangga,
dan tempat-tempat umum.
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas Kesehatan
Pasal 2
(1)
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
b. pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat;
c. pelaksanaan kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit;
d. pelaksanaan kebijakan pelayanan kesehatan;
e. pelaksanaan kebijakan farmasi dan sumber daya kesehatan;
f. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian UPT; dan
g. pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
(3)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi perumusan
kebijakan teknis bidang kesehatan;
b. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan teknis bidang kesehatan masyarakat;
c. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan teknis bidang pencegahan dan pengendalian penyakit;
d. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan;
- 6 -
e. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan teknis
bidang kefarmasian dan sumber daya kesehatan;
f. membina, mengawasi, dan mengendalikan Unit Pelaksana Teknis;
g. membina, mengawasi, dan mengevaluasi pengelolaan kesekretariatan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Bidang Kesehatan Masyarakat;
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
d. Bidang Pelayanan Kesehatan;
e. Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan;
f. Unit Pelaksana Teknis; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 3
(1)
Sekretariat mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan
dan aset, dan menyelenggarakan urusan umum dan administrasi
kepegawaian.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat
mempunyai fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian kegiatan penyusunan program, dan rencana kegiatan
dinas;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian penyusunan laporan kegiatan dinas;
pengaturan,
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;
d. penyusunan
program,
koordinasi,
dan pengendalian pengelolaan aset dinas;
pembinaan,
pengaturan,
e. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan surat-menyurat dan rumah tangga;
f. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan administrasi kepegawaian; dan
g. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan organisasi, tatalaksana, dan hubungan
masyarakat.
(3)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan penyusunan program dan rencana kerja dinas;
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
dan mengendalikan evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas;
mengatur,
- 7 c. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;
d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
dan mengendalikan pengelolaan aset dinas;
membina,
mengatur,
e. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengelolaan surat-menyurat dan rumah tangga;
f. menyusun program, mengoordinasikan, membina,
mengendalikan pengelolaan administrasi kepegawaian;
mengatur,
dan
g. menyusun program, mengoordinasikan, membina,
mengendalikan pengelolaan organisasi, tatalaksana
masyarakat; dan
mengatur, dan
dan hubungan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)
Sekretariat terdiri atas:
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Pasal 4
(1)
Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan program dan rencana kegiatan, serta menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana kegiatan Dinas
Kesehatan;
b. menghimpun,
Kesehatan;
mengolah,
menganalisis,
dan
menyajikan
data
Dinas
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
stratejik;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
kerja dinas;
e. menyiapkan bahan dan menyusun sistem informasi Dinas Kesehatan;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan;
g. menyiapkan bahan dan menyusun bahan laporan pertanggungjawaban dan
laporan keterangan pertanggungjawaban;
h. menyiapkan bahan dan
Pemerintahan Daerah;
menyusun
bahan
laporan
penyelenggaraan
i. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja penyusunan program
dan pelaporan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai dalam bidang tugas dan kewenangannya.
- 8 -
Pasal 5
(1)
Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana anggaran, penatausahaan, dan pelaporan keuangan serta pengelolaan
aset.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan keuangan
dan aset;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengelolaan keuangan;
c. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penatausahaan aset;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja Dinas Kesehatan;
e. menyiapkan bahan, melaksanakan analisis kebutuhan, dan menyusun
rencana kebutuhan barang unit dan rencana tahunan barang unit;
f. menyiapkan
keuangan;
bahan
dan
mengelola
penatausahaan
dan
akuntansi
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penatausahaan dan pelaporan aset;
h. menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventaris ruangan;
i. menyiapkan
bahan
dan
dan pertanggungjawaban keuangan;
menyusun
laporan
kinerja
j. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pemeriksaan internal maupun
eksternal serta tindak lanjut hasil pemeriksaan;
k. menyiapkan bahan
dan tunjangan; dan
dan
memproses
administrasi
pembayaran
gaji
l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 6
(1)
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola
surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan, urusan rumah tangga, hubungan
masyarakat dan keprotokolan, organisasi, dan ketatalaksanaan serta
administrasi kepegawaian.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan
surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan, urusan rumah tangga,
hubungan masyarakat, dan keprotokolan, organisasi, dan ketatalaksanaan
serta administrasi kepegawaian Dinas Kesehatan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengelolaan
surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan, urusan rumah tangga,
hubungan masyarakat dan keprotokolan, organisasi, dan ketatalaksanaan
serta kepegawaian;
c. menyiapkan bahan
dan ekspedisi;
dan
melaksanakan
d. menyiapkan bahan, mengelola
serta penghapusan arsip;
arsip
dan
pengelolaan
menyusun
surat-menyurat
jadwal
retensi
e. menyiapkan
bahan,
mengelola
fasilitas
kerumahtanggaan,
dan mengendalikan ketertiban dan keamanan lingkungan kantor;
- 9 -
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemeliharaan aset;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat
dan keprotokolan;
h. menyiapkan
bahan
dan ketatalaksanaan;
analisa
dan
evaluasi
efektivitas
i. menyiapkan bahan dan menyusun daftar nominatif
kepangkatan pegawai;
organisasi
dan daftar urut
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penilaian kinerja pegawai;
k. menyiapkan bahan dan memproses administrasi mutasi kepegawaian;
l. menyiapkan bahan dan mengelola dokumen dan data kepegawaian;
m. menyiapkan bahan dan mengelola informasi kepegawaian;
n. menyiapkan bahan pembinaan pegawai; dan
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Ketiga
Bidang Kesehatan Masyarakat
Pasal 7
(1)
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas mengoordinasikan, membina,
mengatur, dan mengendalikan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan
kerja dan olahraga.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kesehatan Masyarakat melaksanakan fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelayanan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan promosi dan pemberdayaan masyarakat;
dan
c.
(3)
penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian kesehatan lingkungan kerja dan olahraga.
pengaturan,
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan promosi dan pemberdayaan
masyarakat;
c.
menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
mengendalikan kesehatan lingkungan kerja dan olahraga; dan
dan
d. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)
Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas:
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
c.
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kerja dan Olahraga.
- 10 -
Pasal 8
(1)
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan teknis, dan supervisi pelayanan kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat;
b. menghimpun, mengolah, dan menyajikan data pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan
remaja, usia produktif, keluarga berencana, dan lanjut usia;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan peningkatan mutu dan kecukupan
gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan pengelolaan
konsumsi gizi masyarakat;
d. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja,
usia produktif, keluarga berencana, dan lanjut usia;
e. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis peningkatan mutu dan
kecukupan gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan
pengelolaan konsumsi gizi masyarakat.
f. menyiapkan bahan pembinaan pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif,
keluarga berencana, dan lanjut usia;
g. menyiapkan bahan pembinaan peningkatan mutu dan kecukupan gizi,
kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan pengelolaan
konsumsi gizi masyarakat;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan
remaja, usia produktif, keluarga berencana, dan lanjut usia;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis peningkatan mutu
dan kecukupan gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan
pengelolaan konsumsi gizi masyarakat;
j. melaksanakan kerja sama dan kemitraan dengan instansi/unit kerja terkait
dalam kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,
balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif, keluarga
berencana, dan lanjut usia;
k. melaksanakan kerjasama dan kemitraan peningkatan mutu dan kecukupan
gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan pengelolaan
konsumsi gizi masyarakat;
l. melaksanakan pemantauan dan analisa pelaksanaan pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja,
usia produktif, keluarga berencana, dan lanjut usia;
m. melaksanakan pemantauan dan analisa pelaksanaan peningkatan mutu
dan kecukupan gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan
pengelolaan konsumsi gizi;
n. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat; dan
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
- 11 -
Pasal 9
(1)
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui media
informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat pola hidup
sehat.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan
promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui media informasi
elektronik maupun cetak, dan pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui
media informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat
pola hidup sehat;
c.
menghimpun, menganalisis, mengelola dan menyajikan data media
informasi untuk promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui
media informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat
pola hidup sehat;
d. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan promosi, edukasi, advokasi,
kemitraan kesehatan melalui media informasi elektronik maupun cetak dan
pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
e.
melaksanakan bimbingan tehnik pengembangan promosi, edukasi,
advokasi, kemitraan kesehatan melalui media informasi elektronik maupun
cetak dan pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
f.
melaksanakan pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan
kesehatan melalui media informasi elektronik maupun cetak dan
pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
g.
melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pengembangan promosi,
edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui media informasi elektronik
maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
h. menyiapkan bahan kerjasama dengan unit kerja dan atau instansi terkait
dalam pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan
melalui media informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan
masyarakat pola hidup sehat;
i.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui
media informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat
pola hidup sehat; dan
j.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 10
(1)
Seksi Kesehatan Lingkungan Kerja dan Olahraga
mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan pengelolaan
kesehatan lingkungan kerja dan olahraga.
- 12 -
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
supervisi dan pemantauan pengelolaan kesehatan lingkungan kerja dan
olahraga;
b. menyiapkan bahan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan
teknis, supervisi dan pemantauan pengelolaan kesehatan lingkungan kerja
dan olahraga;
c. menghimpun, menganalisis, dan menyajikan
mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan;
data/faktor-faktor
yang
d. menghimpun, menganalisis, dan menyajikan
mempengaruhi terhadap kesehatan kerja;
data/faktor-faktor
yang
e. menghimpun, menganalisis, dan menyajikan
mempengaruhi terhadap kesehatan olah raga;
data/faktor-faktor
yang
f.
menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan
kesehatan lingkungan kerja dan olahraga;
g. melaksanakan pendampingan teknis pengelolaan kesehatan lingkungan,
kerja dan olahraga;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan supervisi pengelolaan kesehatan
lingkungan kerja dan olahraga;
i.
menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan pengelolaan kesehatan
lingkungan kerja dan olahraga;
j.
menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi kegiatan penanganan
kesehatan lingkungan kerja dan olahraga;
k. melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait dalam penanganan
kesehatan lingkungan kerja dan olah raga;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan pengelolaan kesehatan
lingkungan kerja dan olahraga; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Keempat
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasal 11
(1)
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
mempunyai tugas
mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan
pelaksanaan
survelians dan imunisasi, pencegahan penyakit menular serta pencegahan
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melaksanakan fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian pelaksanaan surveilans dan imunisasi;
pengaturan,
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan pencegahan penyakit menular; dan
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan
pengendalian pelaksanaan
pencegahan penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.
- 13 -
(3)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan merumuskan
dan pengendalian Penyakit;
kebijakan
teknis
pencegahan
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
dan mengendalikan pelaksanaan surveilans;
membina,
mengatur,
c.
membina,
mengatur,
menyusun
program,
mengoordinasikan,
dan mengendalikan pelaksanaan imunisasi;
d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
dan mengendalikan pelaksanaan pencegahan penyakit menular;
(4)
mengatur,
e.
menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan
pencegahan penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa; dan
f.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas:
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalan Penyakit Menular; dan
c.
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa.
Pasal 12
(1)
Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas pelaksanaan pengamatan
kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu,
imunisasi, dan kesehatan matra.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
pengamatan kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit
tertentu, imunisasi, dan kesehatan matra;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis
pengamatan kesehatan masyarakat, penyakit menular,
penyakit tertentu, imunisasi, dan kesehatan matra;
pelaksanaan
KLB wabah
c. mengumpul, mengolah, menganalisa dan menyajikan data pengamatan
kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu,
imunisasi, dan kesehatan matra;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi kegiatan pengamatan
kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu,
imunisasi, dan kesehatan matra;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengamatan
kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu,
imunisasi, dan kesehatan matra;
f.
menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
pengamatan kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit
tertentu, imunisasi, dan kesehatan matra;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama pengamatan kesehatan
masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu, imunisasi,
dan kesehatan matra;
- 14 -
h. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengamatan kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit
tertentu, imunisasi, dan kesehatan matra; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 13
(1)
Seksi Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, dan mengendalikan
penyakit menular.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
supervisi, pemantauan, dan mengendalikan penyakit menular;
b. mengumpulkan, mengolah, menganalisis,
penyakit menular;
c.
dan menyajikan data
jenis
menyiapkan
bahan
dan
menyusun
petunjuk
teknis
kegiatan
bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, dan mengendalikan penyakit
menular;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
bimbingan
teknis
e.
menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan supervisi, monitoring
dan pemantauan, pencegahan, dan pengendalian penyakit menular;
f.
menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka
melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
g.
menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
h. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja kegiatan pencegahan
dan pengendalian penyakit menular; dan
i.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 14
(1)
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, supervisi,
pemantauan, pencegahan, dan pengendalian penyakit tidak menular,
kesehatan jiwa, dan korban NAPZA.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan, menyusun rencana kegiatan pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
b. menyiapkan bahan, menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
c.
mengumpul, mengolah, dan menyajikan data penyakit tidak menular umum
di derita masyarakat;
d. mengumpul, mengolah, dan menyajikan data penderita gangguan kesehatan
jiwa dan korban NAPZA;
- 15 -
e.
menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
f.
menyiapkan bahan, melaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
g.
menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait
dalam rangka melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
h. menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
supervisi,
monitoring,
dan pemantauan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
kesehatan jiwa, dan NAPZA;
i.
menyiapkan bahan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa,
dan NAPZA; dan
j.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Kelima
Bidang Pelayanan Kesehatan
Pasal 15
(1)
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas mengoordinasikan, membina,
mengatur, dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu layanan
kesehatan primer, kesehatan rujukan, pelayanan penanggulangan gawat
darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, pelayanan jaminan
kesehatan penduduk miskin, dan kesehatan tradisional.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan Kesehatan melaksanakan fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan primer;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,
pelayanan laboratorium kesehatan dan pelayanan jaminan kesehatan
penduduk miskin; dan
c.
(3)
penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan tradisional.
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan
kesehatan;
bahan
dan
merumuskan
kebijakan
teknis
pelayanan
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan primer;
c.
menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,
pelayanan laboratorium kesehatan dan pelayanan jaminan kesehatan
penduduk miskin;
- 16 -
d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan tradisional; dan
e.
(4)
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri atas:
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
c.
Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional.
Pasal 16
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi
pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/
pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
b. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pusat
kesehatan masyarakat;
c.
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data klinik dan
praktek perorangan;
d. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pelayanan
bakti sosial/pengobatan massal;
e.
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pemantauan
dan pengawasan unit pelayanan darah;
f.
menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
g.
menyiapkan bahan dan melaksanakan pengembangan pelayanan kesehatan
primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik
dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan
dan pengawasan unit pelayanan darah;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
i.
menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
- 17 -
j.
menyiapkan bahan evaluasi dan melaksanakan monitoring pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
k. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi
pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/
pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan
darah; dan
l.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 17
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi
rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan
laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan
pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah
sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan
laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk
miskin;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan
pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah
sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan
laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk
miskin;
c.
menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi
rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan
laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk
miskin;
d. mengumpulkan bahan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data
pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan
akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,
pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan,
penduduk miskin;
e.
melaksanakan pengelolaan dan pengembangan pelayanan kesehatan
rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan
penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan
serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;
f.
melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan kesehatan
rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan
penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan,
serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;
g.
menyiapkan bahan dan melaksanakan supervisi pelayanan kesehatan
rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan
penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan,
serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;
- 18 -
h. melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelayanan kesehatan rujukan,
peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan
gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan
jaminan kesehatan penduduk miskin;
i.
melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan
kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit,
pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium
kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;
j.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan
akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,
pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan
penduduk miskin; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 18
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer, dan integrasi.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pelaksanaan
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional
empiris, komplementer, dan integrasi;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional
empiris, komplementer, dan integrasi;
c. menghimpun, mengolah, dan menyajikan data
tradisional empiris, komplementer, dan integrasi;
pelayanan
kesehatan
d. mengelola data pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer,
dan integrasi;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer, dan integrasi;
f.
menyiapkan bahan pembinaan pengembangan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integrasi;
g. melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyelenggara pelayanan
kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integrasi;
h. melaksanakan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan
dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer, dan integrasi;
i.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengembangan pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, dan akreditasi
rumah sakit rujukan; dan
j.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
- 19 -
Bagian Keenam
Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan
Pasal 19
(1)
Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas
mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan ketersediaan,
peredaran dan pelayananan kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT
serta pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
kesehatan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan melaksanakan fungsi:
ayat
(1),
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian ketersediaan, peredaran dan pelayananan kefarmasian;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian ketersediaan, peredaran dan pelayananan alat kesehatan
dan PKRT; dan
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia kesehatan.
(3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
(4)
a.
menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis kefarmasian, alat
kesehatan, dan PKRT serta pengembangan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia kesehatan;
b.
menyusun
program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan ketersediaan, peredaran, dan pelayananan kefarmasian;
c.
menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
mengendalikan ketersediaan, peredaran, dan pelayananan alat kesehatan
dan PKRT;
d.
menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia kesehatan; dan
e.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan terdiri atas:
a. Seksi Kefarmasian;
b. Seksi Alat Kesehatan dan PKRT; dan
c.
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Pasal 20
(1)
Seksi Kefarmasian mempunyai tugas menyusun rencana kebutuhan,
pengadaan, pengendalian peredaran dan pelayanan kefarmasian, pemantauan
izin produksi dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengadaan kebutuhan,
pengendalian peredaran dan pelayanan kefarmasian, pemantauan izin
produksi dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;
- 20 -
b. menyiapkan bahan dan penyusun petunjuk teknis pengadaan, pengendalian
peredaran dan pelayanan kefarmasian, pemantauan izin produksi
dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;
c. menghimpun, mengolah, mengelola dan menyajikan data profil kefarmasian;
d. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pengadaan kebutuhan obat
dan anggarannya;
e. melaksanakan pengadaan obat sesuai analisa kebutuhan dan anggaran
yang tersedia;
f.
menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengendalian
peredaran
dan pelayanan kefarmasian sesuai yang ditetapkan dalam petunjuk teknis;
g. menyiapkan bahan rekomendasi teknis pemberian izin
dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;
produksi
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan pelaksanaan izin
produksi dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;
i.
melaksanakan kerjasama dengan instansi/unit kerja lainnya dalam
pelayanan perizinan produksi dan distribusi obat, bahan obat,
obat tradisional dan kosmetika;
j.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengadaan kebutuhan, pengendalian peredaran dan pelayanan kefarmasian,
pemantauan izin produksi dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional,
dan kosmetika; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 21
(1)
Seksi Alat Kesehatan dan PKRT mempunyai tugas menyusun rencana
kebutuhan, pengendalian peredaran dan pelayanan, dan memantau uji mutu
dan kalibrasi alat kesehatan dan PKRT serta pengamanan pangan.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengadaan kebutuhan,
pengendalian peredaran dan pelayanan, dan memantau uji mutu dan
kalibrasi alat kesehatan dan PKRT, serta pengamanan pangan;
b. menyiapkan bahan dan penyusun petunjuk teknis pengadaan kebutuhan,
pengendalian peredaran dan pelayanan, dan memantau uji mutu dan
kalibrasi alat kesehatan dan PKRT, serta pengamanan pangan;
c.
menghimpun, mengolah, mengelola, dan menyajikan data jenis alat
kesehatan dan PKRT dan jenis pangan yang perlu pengamanan;
d. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pengadaan kebutuhan alat
kesehatan dan PKRT;
e.
melaksanakan pengadaan kebutuhan alat kesehatan dan PKRT sesuai
analisa kebutuhan dan anggaran yang tersedia;
f.
menyiapkan bahan dan melaksanakan peredaran dan pelayanan kebutuhan
alat kesehatan dan PKRT sesuai yang ditetapkan;
g.
menyiapkan dan melaksanakan
kesehatan dan PKRT;
pengujian
mutu
dan
kalibrasi
alat
h. menyiapkan bahan dan memberikan rekomendasi teknis/izin penggunaan
alat kesehatan, PKRT, dan keamanan pangan;
- 21 -
i.
menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan rekomendasi/izin
penggunaan alat kesehatan, PKRT, dan keamanan pangan;
j.
melaksanakan
kerjasama dengan instansi/unit kerja lainnya dalam
pemantauan pengamanan pangan;
k. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja hasil pelaksanaan
kegiatan pengadaan kebutuhan, pengendalian peredaran dan pelayanan,
dan memantau uji mutu dan kalibrasi alat kesehatan dan PKRT serta
pengamanan pangan; dan
l.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 22
(1)
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas menyusun analisa
kebutuhan, mengembangkan, dan meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia kesehatan.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan
pengembangan, dan
kesehatan;
dan menyusun kegiatan analisa kebutuhan,
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pemenuhan kebutuhan,
pengembangan, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
kesehatan;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data
kebutuhan sumber daya manusia kesehatan;
d. menghimpun, mengolah, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data
sumber daya manusia kesehatan yang perlu dikembangkan dan
ditingkatkan kompetensinya;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data
kompetensi teknis sumber daya manusia kesehatan yang diperlukan;
f.
menyiapkan bahan dan menyusun usulan kebutuhan sumber daya manusia
kesehatan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis peningkatan
mutu/kompentensi sumber daya manusia kesehatan;
h. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan
dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia kesehatan melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar, workshop, lokakarya, dan lainnya;
i.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
penyusunan analisa kebutuhan, pengembangan, dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia kesehatan; dan
j.
melaksanakan tugas-tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya.
- 22 -
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis
Pasal 23
Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tuga
NOMOR 079 TAHUN 2017
TENTANG
TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN URAIAN TUGAS
DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,
Menimbang:
a. bahwa dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan dan
Peraturan Gubernur Nomor 072 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Perangkat Daerah Provinsi
Kalimantan Selatan, maka untuk menunjang kelancaran tugas
organisasi perangkat daerah perlu dilaksanakan perumusan tugas
pokok, fungsi, dan uraian tugas Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagiamana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Tugas
Pokok, Fungsi, dan Uraian Tugas Dinas Kesehatan Provinsi
Kalimantan Selatan;
Mengingat:
1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 Jo. Undang-Undang
Nomor 21 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat
Nomor 10 Tahun 1957 antara lain mengenai Pembentukan Daerah
Swatantra Tingkat I Kalimantan Selatan sebagai Undang-Undang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1106);
2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem
Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2005 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4535);
- 2 -
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20095 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5234);
7. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5494);
8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5679);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi
dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4816);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5135);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5887);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan
dan
Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);
13. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang
Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036);
- 3 -
\
15. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 11
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 (Lembaran
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Selatan
Tahun 2016 Nomor 100);
16. Peraturan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 072 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, dan Tata
Kerja Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan (Berita
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Tahun 2016 Nomor 72);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN GUBERNUR TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN
URAIAN TUGAS DINAS KESEHATAN PROVINSI KALIMANTAN
SELATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1.
Daerah adalah Provinsi Kalimantan Selatan.
2.
Pemerintah Daerah adalah Gubernur sebagai unsur penyelenggara
Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
3.
Gubernur adalah Gubernur Kalimantan Selatan.
4.
Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
5.
Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
6.
Sekretariat adalah Sekretariat pada Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan.
7.
Unit Pelaksana Teknis yang selanjutnya disingkat UPT adalah Unit Pelaksana
Teknis di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan.
8.
Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
dan ekonomis.
9.
Sumber Daya Bidang Kesehatan adalah segala bentuk dana, tenaga,
perbekalan kesehatan, sediaan farmasi, dan alat kesehatan serta fasilitas
layanan kesehatan dan teknologi yang dimanfaatkan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau masyarakat.
10.
Perbekalan Kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
11.
Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional, dan obat
kosmetika.
- 4 -
12.
Alat Kesehatan adalah instrumen aparatus, mesin dan/atau implan yang tidak
mengandung obat yang digunakan untuk mencegah, mendiagnosis,
menyembuhkan, dan meringankan penyakit, merawat orang sakit, memulihkan
kesehatan pada manusia, dan/atau membentuk struktur dan memperbaiki
fungsi tubuh.
13.
Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
14.
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang
digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik
promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
15.
Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang
digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan
patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan,
pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi untuk manusia.
16.
Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan meneral, sediaan sarian (gelenik), atau
campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan
untuk pengobatan, dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku
di masyarakat.
17.
Teknologi Kesehatan adalah segala bentuk alat dan/atau metode yang
ditujukan untuk membantu menegakkan diagnosa, pencegahan,
dan
penanganan permasalahan kesehatan manusia.
18.
Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan ketersinambungan untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk
pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit,
dan
pemulihan kesehatan oleh pemerintah dan/atau masyarakat.
19.
Pelayanan Kesehatan Promotif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan
pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi
kesehatan.
20.
Pelayanan Kesehatan Preventif adalah kegiatan pencegahan terhadap suatu
masalah kesehatan/penyakit.
21.
Pelayanan Kesehatan Kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk menyembuhkan penyakit,
pengurangan akibat penderitaan akibat penyakit, penngendalian penyakit,
atau pengendalian kecacatan agar kualitas penderitaan dapat terjaga seoptimal
mungkin.
22.
Pelayanan Kesehatan Rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian
kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga
dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya
dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kkemampuannya.
23.
Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan
dengan cara dan obat yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun
temurun secara emperis yang dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan
sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat.
- 5 -
24.
Kejadian Luar Biasa yang selanjutnya di singkat KLB adalah salah satu status
yang diterapkan di Indonesia untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya
suatu wabah penyakit, timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan atau
kematian yang bermakna secara epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu.
25.
Kesehatan Matra adalah upaya kesehatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan
yang berubah secara bermakna baik lingkungan darat, udara, angkasa,
maupun air.
26.
Narkotika dan Zat Adiktif Lainnya yang selanjutnya disingkat NAPZA adalah
zat-zat kimiawi yang apabila dimasukkan ke dalam tubuh baik seara oral
(diminum,
dihisap,
dihirup,
dan
disedot
maupun
disuntik),
dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan atau psikologi seseorang (pikiran,
perasaan dan perilaku) serta dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan
psikologi.
27.
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga yang selanjutnya disingkat PKRT adalah
alat, bahan atau campuran bahan untuk pemeliharaan dan perawatan
kesehatan untuk manusia, pengendali kutu hewan peliharaan, rumah tangga,
dan tempat-tempat umum.
BAB II
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
Bagian Kesatu
Dinas Kesehatan
Pasal 2
(1)
Dinas Kesehatan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan di bidang kesehatan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas
Kesehatan menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis bidang kesehatan;
b. pelaksanaan kebijakan kesehatan masyarakat;
c. pelaksanaan kebijakan pencegahan dan pengendalian penyakit;
d. pelaksanaan kebijakan pelayanan kesehatan;
e. pelaksanaan kebijakan farmasi dan sumber daya kesehatan;
f. pembinaan, pengawasan, dan pengendalian UPT; dan
g. pengelolaan kegiatan kesekretariatan.
(3)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi perumusan
kebijakan teknis bidang kesehatan;
b. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan teknis bidang kesehatan masyarakat;
c. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan teknis bidang pencegahan dan pengendalian penyakit;
d. mengoordinasikan, membina, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan
kebijakan teknis bidang pelayanan kesehatan;
- 6 -
e. mengoordinasikan, membina, dan mengawasi pelaksanaan kebijakan teknis
bidang kefarmasian dan sumber daya kesehatan;
f. membina, mengawasi, dan mengendalikan Unit Pelaksana Teknis;
g. membina, mengawasi, dan mengevaluasi pengelolaan kesekretariatan; dan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)
Susunan Organisasi Dinas Kesehatan terdiri atas:
a. Sekretariat;
b. Bidang Kesehatan Masyarakat;
c. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit;
d. Bidang Pelayanan Kesehatan;
e. Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan;
f. Unit Pelaksana Teknis; dan
g. Kelompok Jabatan Fungsional.
Bagian Kedua
Sekretariat
Pasal 3
(1)
Sekretariat mempunyai tugas mengoordinasikan, membina, mengatur,
dan mengendalikan penyusunan rencana dan program, pengelolaan keuangan
dan aset, dan menyelenggarakan urusan umum dan administrasi
kepegawaian.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat
mempunyai fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian kegiatan penyusunan program, dan rencana kegiatan
dinas;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian penyusunan laporan kegiatan dinas;
pengaturan,
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;
d. penyusunan
program,
koordinasi,
dan pengendalian pengelolaan aset dinas;
pembinaan,
pengaturan,
e. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan surat-menyurat dan rumah tangga;
f. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan administrasi kepegawaian; dan
g. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengelolaan organisasi, tatalaksana, dan hubungan
masyarakat.
(3)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan penyusunan program dan rencana kerja dinas;
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
dan mengendalikan evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas;
mengatur,
- 7 c. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan penyusunan anggaran dan pengelolaan keuangan;
d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
dan mengendalikan pengelolaan aset dinas;
membina,
mengatur,
e. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengelolaan surat-menyurat dan rumah tangga;
f. menyusun program, mengoordinasikan, membina,
mengendalikan pengelolaan administrasi kepegawaian;
mengatur,
dan
g. menyusun program, mengoordinasikan, membina,
mengendalikan pengelolaan organisasi, tatalaksana
masyarakat; dan
mengatur, dan
dan hubungan
h. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)
Sekretariat terdiri atas:
a. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan;
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset; dan
c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.
Pasal 4
(1)
Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan program dan rencana kegiatan, serta menyusun laporan
pelaksanaan kegiatan Dinas Kesehatan.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun program dan rencana kegiatan Dinas
Kesehatan;
b. menghimpun,
Kesehatan;
mengolah,
menganalisis,
dan
menyajikan
data
Dinas
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
stratejik;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
kerja dinas;
e. menyiapkan bahan dan menyusun sistem informasi Dinas Kesehatan;
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan laporan
akuntabilitas kinerja Dinas Kesehatan;
g. menyiapkan bahan dan menyusun bahan laporan pertanggungjawaban dan
laporan keterangan pertanggungjawaban;
h. menyiapkan bahan dan
Pemerintahan Daerah;
menyusun
bahan
laporan
penyelenggaraan
i. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja penyusunan program
dan pelaporan; dan
j. melaksanakan tugas lain sesuai dalam bidang tugas dan kewenangannya.
- 8 -
Pasal 5
(1)
Sub Bagian Keuangan dan Aset mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
rencana anggaran, penatausahaan, dan pelaporan keuangan serta pengelolaan
aset.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan keuangan
dan aset;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengelolaan keuangan;
c. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis penatausahaan aset;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama penyusunan rencana
anggaran pendapatan dan belanja Dinas Kesehatan;
e. menyiapkan bahan, melaksanakan analisis kebutuhan, dan menyusun
rencana kebutuhan barang unit dan rencana tahunan barang unit;
f. menyiapkan
keuangan;
bahan
dan
mengelola
penatausahaan
dan
akuntansi
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan penatausahaan dan pelaporan aset;
h. menyiapkan bahan dan menyusun daftar inventaris ruangan;
i. menyiapkan
bahan
dan
dan pertanggungjawaban keuangan;
menyusun
laporan
kinerja
j. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pemeriksaan internal maupun
eksternal serta tindak lanjut hasil pemeriksaan;
k. menyiapkan bahan
dan tunjangan; dan
dan
memproses
administrasi
pembayaran
gaji
l. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 6
(1)
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas mengelola
surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan, urusan rumah tangga, hubungan
masyarakat dan keprotokolan, organisasi, dan ketatalaksanaan serta
administrasi kepegawaian.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengelolaan
surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan, urusan rumah tangga,
hubungan masyarakat, dan keprotokolan, organisasi, dan ketatalaksanaan
serta administrasi kepegawaian Dinas Kesehatan;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengelolaan
surat-menyurat, ekspedisi, dan kearsipan, urusan rumah tangga,
hubungan masyarakat dan keprotokolan, organisasi, dan ketatalaksanaan
serta kepegawaian;
c. menyiapkan bahan
dan ekspedisi;
dan
melaksanakan
d. menyiapkan bahan, mengelola
serta penghapusan arsip;
arsip
dan
pengelolaan
menyusun
surat-menyurat
jadwal
retensi
e. menyiapkan
bahan,
mengelola
fasilitas
kerumahtanggaan,
dan mengendalikan ketertiban dan keamanan lingkungan kantor;
- 9 -
f. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemeliharaan aset;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat
dan keprotokolan;
h. menyiapkan
bahan
dan ketatalaksanaan;
analisa
dan
evaluasi
efektivitas
i. menyiapkan bahan dan menyusun daftar nominatif
kepangkatan pegawai;
organisasi
dan daftar urut
j. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi penilaian kinerja pegawai;
k. menyiapkan bahan dan memproses administrasi mutasi kepegawaian;
l. menyiapkan bahan dan mengelola dokumen dan data kepegawaian;
m. menyiapkan bahan dan mengelola informasi kepegawaian;
n. menyiapkan bahan pembinaan pegawai; dan
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Ketiga
Bidang Kesehatan Masyarakat
Pasal 7
(1)
Bidang Kesehatan Masyarakat mempunyai tugas mengoordinasikan, membina,
mengatur, dan mengendalikan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi
masyarakat, promosi dan pemberdayaan masyarakat, kesehatan lingkungan
kerja dan olahraga.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Kesehatan Masyarakat melaksanakan fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelayanan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan promosi dan pemberdayaan masyarakat;
dan
c.
(3)
penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian kesehatan lingkungan kerja dan olahraga.
pengaturan,
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelayanan kesehatan keluarga dan gizi masyarakat;
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan promosi dan pemberdayaan
masyarakat;
c.
menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur,
mengendalikan kesehatan lingkungan kerja dan olahraga; dan
dan
d. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
(4)
Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri atas:
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat;
b. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat; dan
c.
Seksi Kesehatan Lingkungan, Kerja dan Olahraga.
- 10 -
Pasal 8
(1)
Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan teknis, dan supervisi pelayanan kesehatan keluarga
dan gizi masyarakat.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pelayanan kesehatan
keluarga dan gizi masyarakat;
b. menghimpun, mengolah, dan menyajikan data pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, balita dan anak prasekolah, usia sekolah dan
remaja, usia produktif, keluarga berencana, dan lanjut usia;
c. menyiapkan bahan dan melaksanakan peningkatan mutu dan kecukupan
gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan pengelolaan
konsumsi gizi masyarakat;
d. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja,
usia produktif, keluarga berencana, dan lanjut usia;
e. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis peningkatan mutu dan
kecukupan gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan
pengelolaan konsumsi gizi masyarakat.
f. menyiapkan bahan pembinaan pelayanan kesehatan maternal dan
neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif,
keluarga berencana, dan lanjut usia;
g. menyiapkan bahan pembinaan peningkatan mutu dan kecukupan gizi,
kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan pengelolaan
konsumsi gizi masyarakat;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pelayanan
kesehatan maternal dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan
remaja, usia produktif, keluarga berencana, dan lanjut usia;
i. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis peningkatan mutu
dan kecukupan gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan
pengelolaan konsumsi gizi masyarakat;
j. melaksanakan kerja sama dan kemitraan dengan instansi/unit kerja terkait
dalam kegiatan peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal,
balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja, usia produktif, keluarga
berencana, dan lanjut usia;
k. melaksanakan kerjasama dan kemitraan peningkatan mutu dan kecukupan
gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan pengelolaan
konsumsi gizi masyarakat;
l. melaksanakan pemantauan dan analisa pelaksanaan pelayanan kesehatan
maternal dan neonatal, balita dan prasekolah, usia sekolah dan remaja,
usia produktif, keluarga berencana, dan lanjut usia;
m. melaksanakan pemantauan dan analisa pelaksanaan peningkatan mutu
dan kecukupan gizi, kewaspadaan gizi, penanggulangan masalah gizi, dan
pengelolaan konsumsi gizi;
n. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
kesehatan keluarga dan gizi masyarakat; dan
o. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
- 11 -
Pasal 9
(1)
Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui media
informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat pola hidup
sehat.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan
promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui media informasi
elektronik maupun cetak, dan pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan kegiatan
pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui
media informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat
pola hidup sehat;
c.
menghimpun, menganalisis, mengelola dan menyajikan data media
informasi untuk promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui
media informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat
pola hidup sehat;
d. menyiapkan bahan pembinaan pengembangan promosi, edukasi, advokasi,
kemitraan kesehatan melalui media informasi elektronik maupun cetak dan
pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
e.
melaksanakan bimbingan tehnik pengembangan promosi, edukasi,
advokasi, kemitraan kesehatan melalui media informasi elektronik maupun
cetak dan pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
f.
melaksanakan pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan
kesehatan melalui media informasi elektronik maupun cetak dan
pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
g.
melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan pengembangan promosi,
edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui media informasi elektronik
maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat pola hidup sehat;
h. menyiapkan bahan kerjasama dengan unit kerja dan atau instansi terkait
dalam pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan
melalui media informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan
masyarakat pola hidup sehat;
i.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengembangan promosi, edukasi, advokasi, kemitraan kesehatan melalui
media informasi elektronik maupun cetak dan pemberdayaan masyarakat
pola hidup sehat; dan
j.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 10
(1)
Seksi Kesehatan Lingkungan Kerja dan Olahraga
mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan pengelolaan
kesehatan lingkungan kerja dan olahraga.
- 12 -
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
supervisi dan pemantauan pengelolaan kesehatan lingkungan kerja dan
olahraga;
b. menyiapkan bahan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan bimbingan
teknis, supervisi dan pemantauan pengelolaan kesehatan lingkungan kerja
dan olahraga;
c. menghimpun, menganalisis, dan menyajikan
mempengaruhi terhadap kesehatan lingkungan;
data/faktor-faktor
yang
d. menghimpun, menganalisis, dan menyajikan
mempengaruhi terhadap kesehatan kerja;
data/faktor-faktor
yang
e. menghimpun, menganalisis, dan menyajikan
mempengaruhi terhadap kesehatan olah raga;
data/faktor-faktor
yang
f.
menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengelolaan
kesehatan lingkungan kerja dan olahraga;
g. melaksanakan pendampingan teknis pengelolaan kesehatan lingkungan,
kerja dan olahraga;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan supervisi pengelolaan kesehatan
lingkungan kerja dan olahraga;
i.
menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan pengelolaan kesehatan
lingkungan kerja dan olahraga;
j.
menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi kegiatan penanganan
kesehatan lingkungan kerja dan olahraga;
k. melaksanakan kerjasama dengan instansi terkait dalam penanganan
kesehatan lingkungan kerja dan olah raga;
l. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
bimbingan teknis, supervisi dan pemantauan pengelolaan kesehatan
lingkungan kerja dan olahraga; dan
m. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Keempat
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Pasal 11
(1)
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
mempunyai tugas
mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan
pelaksanaan
survelians dan imunisasi, pencegahan penyakit menular serta pencegahan
penyakit tidak menular dan kesehatan jiwa.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit melaksanakan fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
dan pengendalian pelaksanaan surveilans dan imunisasi;
pengaturan,
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pelaksanaan pencegahan penyakit menular; dan
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan
pengendalian pelaksanaan
pencegahan penyakit tidak menular dan
kesehatan jiwa.
- 13 -
(3)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan merumuskan
dan pengendalian Penyakit;
kebijakan
teknis
pencegahan
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
dan mengendalikan pelaksanaan surveilans;
membina,
mengatur,
c.
membina,
mengatur,
menyusun
program,
mengoordinasikan,
dan mengendalikan pelaksanaan imunisasi;
d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
dan mengendalikan pelaksanaan pencegahan penyakit menular;
(4)
mengatur,
e.
menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pelaksanaan
pencegahan penyakit tidak menular
dan kesehatan jiwa; dan
f.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri atas:
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi;
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalan Penyakit Menular; dan
c.
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa.
Pasal 12
(1)
Seksi Surveilans dan Imunisasi mempunyai tugas pelaksanaan pengamatan
kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu,
imunisasi, dan kesehatan matra.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
pengamatan kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit
tertentu, imunisasi, dan kesehatan matra;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis
pengamatan kesehatan masyarakat, penyakit menular,
penyakit tertentu, imunisasi, dan kesehatan matra;
pelaksanaan
KLB wabah
c. mengumpul, mengolah, menganalisa dan menyajikan data pengamatan
kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu,
imunisasi, dan kesehatan matra;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan fasilitasi kegiatan pengamatan
kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu,
imunisasi, dan kesehatan matra;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengamatan
kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu,
imunisasi, dan kesehatan matra;
f.
menyiapkan bahan dan melaksanakan monitoring dan evaluasi kegiatan
pengamatan kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit
tertentu, imunisasi, dan kesehatan matra;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan kerjasama pengamatan kesehatan
masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit tertentu, imunisasi,
dan kesehatan matra;
- 14 -
h. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengamatan kesehatan masyarakat, penyakit menular, KLB wabah penyakit
tertentu, imunisasi, dan kesehatan matra; dan
i. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 13
(1)
Seksi Pencegahan dan pengendalian Penyakit Menular mempunyai tugas
melaksanakan bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, dan mengendalikan
penyakit menular.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan bimbingan teknis,
supervisi, pemantauan, dan mengendalikan penyakit menular;
b. mengumpulkan, mengolah, menganalisis,
penyakit menular;
c.
dan menyajikan data
jenis
menyiapkan
bahan
dan
menyusun
petunjuk
teknis
kegiatan
bimbingan teknis, supervisi, pemantauan, dan mengendalikan penyakit
menular;
d. menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
bimbingan
teknis
e.
menyiapkan bahan dan melaksanakan kegiatan supervisi, monitoring
dan pemantauan, pencegahan, dan pengendalian penyakit menular;
f.
menyiapkan bahan kerja sama dengan instansi terkait dalam rangka
melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
g.
menyiapkan bahan dan melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit menular;
h. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja kegiatan pencegahan
dan pengendalian penyakit menular; dan
i.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 14
(1)
Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan
Jiwa mempunyai tugas melaksanakan bimbingan teknis, supervisi,
pemantauan, pencegahan, dan pengendalian penyakit tidak menular,
kesehatan jiwa, dan korban NAPZA.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan, menyusun rencana kegiatan pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
b. menyiapkan bahan, menyusun petunjuk teknis pelaksanaan pencegahan
dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
c.
mengumpul, mengolah, dan menyajikan data penyakit tidak menular umum
di derita masyarakat;
d. mengumpul, mengolah, dan menyajikan data penderita gangguan kesehatan
jiwa dan korban NAPZA;
- 15 -
e.
menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
f.
menyiapkan bahan, melaksanakan kegiatan pencegahan dan pengendalian
penyakit tidak menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
g.
menyiapkan bahan dan melaksanakan kerja sama dengan instansi terkait
dalam rangka melaksanakan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak
menular, kesehatan jiwa, dan NAPZA;
h. menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
supervisi,
monitoring,
dan pemantauan pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular,
kesehatan jiwa, dan NAPZA;
i.
menyiapkan bahan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular, kesehatan jiwa,
dan NAPZA; dan
j.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bagian Kelima
Bidang Pelayanan Kesehatan
Pasal 15
(1)
Bidang Pelayanan Kesehatan mempunyai tugas mengoordinasikan, membina,
mengatur, dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu layanan
kesehatan primer, kesehatan rujukan, pelayanan penanggulangan gawat
darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan, pelayanan jaminan
kesehatan penduduk miskin, dan kesehatan tradisional.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Pelayanan Kesehatan melaksanakan fungsi:
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan primer;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,
pelayanan laboratorium kesehatan dan pelayanan jaminan kesehatan
penduduk miskin; dan
c.
(3)
penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan tradisional.
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan
kesehatan;
bahan
dan
merumuskan
kebijakan
teknis
pelayanan
b. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan primer;
c.
menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan rujukan, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,
pelayanan laboratorium kesehatan dan pelayanan jaminan kesehatan
penduduk miskin;
- 16 -
d. menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
dan mengendalikan pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan tradisional; dan
e.
(4)
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri atas:
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer;
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan; dan
c.
Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional.
Pasal 16
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi
pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/
pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
b. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pusat
kesehatan masyarakat;
c.
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data klinik dan
praktek perorangan;
d. mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pelayanan
bakti sosial/pengobatan massal;
e.
mengumpulkan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data pemantauan
dan pengawasan unit pelayanan darah;
f.
menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
g.
menyiapkan bahan dan melaksanakan pengembangan pelayanan kesehatan
primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan masyarakat, klinik
dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan massal, serta pemantauan
dan pengawasan unit pelayanan darah;
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
i.
menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
- 17 -
j.
menyiapkan bahan evaluasi dan melaksanakan monitoring pengembangan
pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi pusat kesehatan
masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/pengobatan
massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan darah;
k. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengembangan pelayanan kesehatan primer, peningkatan mutu, akreditasi
pusat kesehatan masyarakat, klinik dan praktek perorangan, bakti sosial/
pengobatan massal, serta pemantauan dan pengawasan unit pelayanan
darah; dan
l.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 17
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi
rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan
laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengembangan
pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah
sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan
laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk
miskin;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pengembangan
pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah
sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan
laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk
miskin;
c.
menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi
rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan
laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk
miskin;
d. mengumpulkan bahan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan data
pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan
akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,
pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan,
penduduk miskin;
e.
melaksanakan pengelolaan dan pengembangan pelayanan kesehatan
rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan
penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan
serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;
f.
melaksanakan bimbingan teknis pengembangan pelayanan kesehatan
rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan
penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan,
serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;
g.
menyiapkan bahan dan melaksanakan supervisi pelayanan kesehatan
rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan
penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan,
serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;
- 18 -
h. melaksanakan pemantauan dan pengawasan pelayanan kesehatan rujukan,
peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan
gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan
jaminan kesehatan penduduk miskin;
i.
melaksanakan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengembangan pelayanan
kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan akreditasi rumah sakit,
pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu, pelayanan laboratorium
kesehatan, serta pelayanan jaminan kesehatan penduduk miskin;
j.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengembangan pelayanan kesehatan rujukan, peningkatan mutu dan
akreditasi rumah sakit, pelayanan penanggulangan gawat darurat terpadu,
pelayanan laboratorium kesehatan serta pelayanan jaminan kesehatan
penduduk miskin; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 18
(1)
Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional mempunyai tugas melaksanakan
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer, dan integrasi.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pelaksanaan
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional
empiris, komplementer, dan integrasi;
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pelaksanaan
pengembangan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional
empiris, komplementer, dan integrasi;
c. menghimpun, mengolah, dan menyajikan data
tradisional empiris, komplementer, dan integrasi;
pelayanan
kesehatan
d. mengelola data pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer,
dan integrasi;
e. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis pengembangan
dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer, dan integrasi;
f.
menyiapkan bahan pembinaan pengembangan dan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integrasi;
g. melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyelenggara pelayanan
kesehatan tradisional empiris, komplementer, dan integrasi;
h. melaksanakan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
pengembangan
dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan tradisional empiris,
komplementer, dan integrasi;
i.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengembangan pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, dan akreditasi
rumah sakit rujukan; dan
j.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
- 19 -
Bagian Keenam
Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan
Pasal 19
(1)
Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan mempunyai tugas
mengoordinasikan, membina, mengatur, dan mengendalikan ketersediaan,
peredaran dan pelayananan kefarmasian, alat kesehatan dan PKRT
serta pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
kesehatan.
(2)
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada
Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan melaksanakan fungsi:
ayat
(1),
a. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian ketersediaan, peredaran dan pelayananan kefarmasian;
b. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian ketersediaan, peredaran dan pelayananan alat kesehatan
dan PKRT; dan
c. penyusunan
program,
koordinasi,
pembinaan,
pengaturan,
dan pengendalian pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia kesehatan.
(3) Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
(4)
a.
menyiapkan bahan dan merumuskan kebijakan teknis kefarmasian, alat
kesehatan, dan PKRT serta pengembangan dan peningkatan kompetensi
sumber daya manusia kesehatan;
b.
menyusun
program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan ketersediaan, peredaran, dan pelayananan kefarmasian;
c.
menyusun
program,
mengoordinasikan,
membina,
mengatur,
mengendalikan ketersediaan, peredaran, dan pelayananan alat kesehatan
dan PKRT;
d.
menyusun program, mengoordinasikan, membina, mengatur, dan
mengendalikan pengembangan dan peningkatan kompetensi sumber daya
manusia kesehatan; dan
e.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Bidang Farmasi dan Sumber Daya Kesehatan terdiri atas:
a. Seksi Kefarmasian;
b. Seksi Alat Kesehatan dan PKRT; dan
c.
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Pasal 20
(1)
Seksi Kefarmasian mempunyai tugas menyusun rencana kebutuhan,
pengadaan, pengendalian peredaran dan pelayanan kefarmasian, pemantauan
izin produksi dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengadaan kebutuhan,
pengendalian peredaran dan pelayanan kefarmasian, pemantauan izin
produksi dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;
- 20 -
b. menyiapkan bahan dan penyusun petunjuk teknis pengadaan, pengendalian
peredaran dan pelayanan kefarmasian, pemantauan izin produksi
dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;
c. menghimpun, mengolah, mengelola dan menyajikan data profil kefarmasian;
d. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pengadaan kebutuhan obat
dan anggarannya;
e. melaksanakan pengadaan obat sesuai analisa kebutuhan dan anggaran
yang tersedia;
f.
menyiapkan
bahan
dan
melaksanakan
pengendalian
peredaran
dan pelayanan kefarmasian sesuai yang ditetapkan dalam petunjuk teknis;
g. menyiapkan bahan rekomendasi teknis pemberian izin
dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;
produksi
h. menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan pelaksanaan izin
produksi dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional, dan kosmetika;
i.
melaksanakan kerjasama dengan instansi/unit kerja lainnya dalam
pelayanan perizinan produksi dan distribusi obat, bahan obat,
obat tradisional dan kosmetika;
j.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
pengadaan kebutuhan, pengendalian peredaran dan pelayanan kefarmasian,
pemantauan izin produksi dan distribusi obat, bahan obat, obat tradisional,
dan kosmetika; dan
k. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 21
(1)
Seksi Alat Kesehatan dan PKRT mempunyai tugas menyusun rencana
kebutuhan, pengendalian peredaran dan pelayanan, dan memantau uji mutu
dan kalibrasi alat kesehatan dan PKRT serta pengamanan pangan.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan dan menyusun rencana kegiatan pengadaan kebutuhan,
pengendalian peredaran dan pelayanan, dan memantau uji mutu dan
kalibrasi alat kesehatan dan PKRT, serta pengamanan pangan;
b. menyiapkan bahan dan penyusun petunjuk teknis pengadaan kebutuhan,
pengendalian peredaran dan pelayanan, dan memantau uji mutu dan
kalibrasi alat kesehatan dan PKRT, serta pengamanan pangan;
c.
menghimpun, mengolah, mengelola, dan menyajikan data jenis alat
kesehatan dan PKRT dan jenis pangan yang perlu pengamanan;
d. menyiapkan bahan dan menyusun rencana pengadaan kebutuhan alat
kesehatan dan PKRT;
e.
melaksanakan pengadaan kebutuhan alat kesehatan dan PKRT sesuai
analisa kebutuhan dan anggaran yang tersedia;
f.
menyiapkan bahan dan melaksanakan peredaran dan pelayanan kebutuhan
alat kesehatan dan PKRT sesuai yang ditetapkan;
g.
menyiapkan dan melaksanakan
kesehatan dan PKRT;
pengujian
mutu
dan
kalibrasi
alat
h. menyiapkan bahan dan memberikan rekomendasi teknis/izin penggunaan
alat kesehatan, PKRT, dan keamanan pangan;
- 21 -
i.
menyiapkan bahan dan melaksanakan pemantauan rekomendasi/izin
penggunaan alat kesehatan, PKRT, dan keamanan pangan;
j.
melaksanakan
kerjasama dengan instansi/unit kerja lainnya dalam
pemantauan pengamanan pangan;
k. menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja hasil pelaksanaan
kegiatan pengadaan kebutuhan, pengendalian peredaran dan pelayanan,
dan memantau uji mutu dan kalibrasi alat kesehatan dan PKRT serta
pengamanan pangan; dan
l.
melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya.
Pasal 22
(1)
Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan mempunyai tugas menyusun analisa
kebutuhan, mengembangkan, dan meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia kesehatan.
(2)
Uraian tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), sebagai berikut:
a. menyiapkan bahan
pengembangan, dan
kesehatan;
dan menyusun kegiatan analisa kebutuhan,
peningkatan kompetensi sumber daya manusia
b. menyiapkan bahan dan menyusun petunjuk teknis pemenuhan kebutuhan,
pengembangan, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
kesehatan;
c. menghimpun, mengolah, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data
kebutuhan sumber daya manusia kesehatan;
d. menghimpun, mengolah, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data
sumber daya manusia kesehatan yang perlu dikembangkan dan
ditingkatkan kompetensinya;
e. menghimpun, mengolah, menganalisis, mengelola, dan menyajikan data
kompetensi teknis sumber daya manusia kesehatan yang diperlukan;
f.
menyiapkan bahan dan menyusun usulan kebutuhan sumber daya manusia
kesehatan;
g. menyiapkan bahan dan melaksanakan bimbingan teknis peningkatan
mutu/kompentensi sumber daya manusia kesehatan;
h. menyiapkan bahan dan memfasilitasi pelaksanaan pengembangan
dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia kesehatan melalui
pendidikan dan pelatihan, seminar, workshop, lokakarya, dan lainnya;
i.
menyiapkan bahan dan menyusun laporan kinerja pelaksanaan kegiatan
penyusunan analisa kebutuhan, pengembangan, dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia kesehatan; dan
j.
melaksanakan tugas-tugas lain sesuai bidang tugas dan kewenangannya.
- 22 -
Bagian Ketujuh
Unit Pelaksana Teknis
Pasal 23
Pembentukan, Tugas Pokok, Fungsi, dan Uraian Tuga