Pemanfaatan Arang Aktif Sekam Padi (Oriza Sativa) Sebagai Adsorben Pada Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dalam
rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Minyak goreng yang kita konsumsi sehari-hari
juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan kita. Minyak goreng berfungsi sebagai media
penghantar panas, penambah rasa gurih, serta memperbaiki cita rasa makanan dan menambah
nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. Minyak goreng juga berfungsi sebagai sumber dan
pelarut dan vitamin – vitamin A, D, E, dan K. minyak terdapat pada hampir semua bahan
pangan dengan kandungan yang berbeda-beda.
Menggoreng pada suhu tinggi dalam waktu tertentu dan penggunaan minyak goreng
berkali-kali akan menurunkan mutu minyak goreng yang antara lain ditunjukkan oleh warna
yang semakin gelap dan bau tengik yang ditimbulkan. Selain itu adanya peroksida dan
senyawa karbonil pada minyak goreng yang sudah rusak dapat menyebabkanmakanan
gorengan mengandung banyak lemak dan kolestrol yang sering kali memicu berbagai macam
penyakit
seperti
jantung
coroner
dan
toksinitas
kronis
terhadap
kesehatan
manusia.Seharusnya minyak menjadi zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan
tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak dapat menghasilkan 9 kkal,
sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Tingginya tingkat
konsumsi minyak goreng yang mencapai lebih dari 2,5 juta ton per tahun atau lebih dari 20
kg per tahun per orang. Sebanyak 49 % dari total permintaan minyak goreng di Indonesia
berasal dari rumah tangga dan sisanya untuk keperluan industri maupun restoran. Maka dari
itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk penanggulangan masalah minyak goreng bekas agar
tidak semakin membahayakan kesehatan masyarakat, tidak mencemari lingkungan serta
meningkatkan nilai ekonomis minyak bekas dengan cara yang baik dan aman.
Pemanfaatan minyak goreng bekas yang sudah dijernihkan tentu akan sangat
menguntungkan bagi industri yang menggunakan minyak goreng dalam proses produksinya.
Oleh karena itu perlu diteliti adsorben yang mampu memperbaiki mutu minyak goreng yang
telah digunakan untuk menggoreng.
Adsorben adalah bahan yang memiliki daya serap atau dapat mengadsorpsi warna,
gas, zat tertentu yang memiliki kandungan racun dan zat kimia lain yang tidak
menguntungkan. Karbon aktif adalah arang yang telah diolah lebih lanjut pada suhu 800º1000˚C, sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya serapnya tinggi sehingga
dapat digunakan sebagai bahan adsorben.
Pada penelitian kali ini adsorben yang di gunakan adalah karbon aktif dari sekam
padi,mengingat Indonesia adalah Negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata
pencarian bertani.Berhubung karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi, Maka petani
Indonesia tak jarang menanam padi.Dari padi yang mereka hasilkan hanya biji padi yang
dimanfaatkan sementara sekam nya menjadi limbah.untuk mengatasi hal tersebut pada
penelitian ini sekam padi tersebut akan dimanfaatkan sebagai karbon aktif sehingga sekam
padi tidak menjadi limbah kedepannya.Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Pemanfaatan Arang Aktif Dari Sekam Padi (Oryza Sativa) Sebagai
AdsorbenPada Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Bagaimana kualitas arang aktif Sekam Padi dengan suhu aktivasi 8000C
2. Bagaimana kemampuan arang aktif sekam padi dengan suhu aktivasi 800oC terhadap
peningkatan kualitas minyak goreng bekas dengan pengaruh waktu kontak dan kadar
arang aktif
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Media aktivasi arang aktif sekam padi dengan asam fosfat 5% pada suhu 8000C
2. Variasi kadar arang aktif pada pencampuran minyak goreng bekas adalah 5, 10, dan
15 gram
3. Variasi waktu kontak pencampuran arang aktif dengan minyak goreng bekas adalah
40 menit, 60 menit dan 80 menit.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahuikualitas arang aktif sekam padi setelah diaktivasi dengan suhu
8000C.
2. Untuk mengetahui kualitas minyak goreng bekas sebelum dan setelah penambahan
kadar karbon aktif serta untuk mengetahui kemampuan arang aktif sekam padi
terhadap peningkatan kualitas minyak goreng.
3. Untuk mengetahui kualitas minyak goreng bekas terhadap pengaruh kadar
penambahan arang aktif dan waktu kontak pencampuran arang aktif sekam padi
dengan minyak goreng bekas.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan data informasi tentang kemampuan karbon aktif dalam meningkatkan
kualitas dan penjernihan warna minyak goreng bekas sehingga untuk selanjutnya
minyak goreng tersebut dapatdimanfaatkan secara aman.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk mendapatkan suatu bahan alternatif
yang murah, mudah dan sederhana untuk meningkatkan kualitas minyak goreng
bekas.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang,rumusan masalah,batasanmasalah,tujuan
penelitian,manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang minyak goreng,minyak goreng bekas, kualitas minyak
goreng, arang aktif dan adsorbsi
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian yakni, alat- alat dan bahan yang digunakan serta
prosedur percobaan.
BAB IV METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan data penelitian yang diperoleh peneliti, dan menerangkan
pengolahan data serta hasil dari penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dalam penyusunan tugas akhir ini.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia dalam
rangka pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Minyak goreng yang kita konsumsi sehari-hari
juga sangat erat kaitannya dengan kesehatan kita. Minyak goreng berfungsi sebagai media
penghantar panas, penambah rasa gurih, serta memperbaiki cita rasa makanan dan menambah
nilai gizi dan kalori dalam bahan pangan. Minyak goreng juga berfungsi sebagai sumber dan
pelarut dan vitamin – vitamin A, D, E, dan K. minyak terdapat pada hampir semua bahan
pangan dengan kandungan yang berbeda-beda.
Menggoreng pada suhu tinggi dalam waktu tertentu dan penggunaan minyak goreng
berkali-kali akan menurunkan mutu minyak goreng yang antara lain ditunjukkan oleh warna
yang semakin gelap dan bau tengik yang ditimbulkan. Selain itu adanya peroksida dan
senyawa karbonil pada minyak goreng yang sudah rusak dapat menyebabkanmakanan
gorengan mengandung banyak lemak dan kolestrol yang sering kali memicu berbagai macam
penyakit
seperti
jantung
coroner
dan
toksinitas
kronis
terhadap
kesehatan
manusia.Seharusnya minyak menjadi zat makanan yang penting untuk menjaga kesehatan
tubuh manusia. Selain itu minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif
dibandingkan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak dapat menghasilkan 9 kkal,
sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4 kkal/gram. Tingginya tingkat
konsumsi minyak goreng yang mencapai lebih dari 2,5 juta ton per tahun atau lebih dari 20
kg per tahun per orang. Sebanyak 49 % dari total permintaan minyak goreng di Indonesia
berasal dari rumah tangga dan sisanya untuk keperluan industri maupun restoran. Maka dari
itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk penanggulangan masalah minyak goreng bekas agar
tidak semakin membahayakan kesehatan masyarakat, tidak mencemari lingkungan serta
meningkatkan nilai ekonomis minyak bekas dengan cara yang baik dan aman.
Pemanfaatan minyak goreng bekas yang sudah dijernihkan tentu akan sangat
menguntungkan bagi industri yang menggunakan minyak goreng dalam proses produksinya.
Oleh karena itu perlu diteliti adsorben yang mampu memperbaiki mutu minyak goreng yang
telah digunakan untuk menggoreng.
Adsorben adalah bahan yang memiliki daya serap atau dapat mengadsorpsi warna,
gas, zat tertentu yang memiliki kandungan racun dan zat kimia lain yang tidak
menguntungkan. Karbon aktif adalah arang yang telah diolah lebih lanjut pada suhu 800º1000˚C, sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya serapnya tinggi sehingga
dapat digunakan sebagai bahan adsorben.
Pada penelitian kali ini adsorben yang di gunakan adalah karbon aktif dari sekam
padi,mengingat Indonesia adalah Negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata
pencarian bertani.Berhubung karena makanan pokok di Indonesia adalah nasi, Maka petani
Indonesia tak jarang menanam padi.Dari padi yang mereka hasilkan hanya biji padi yang
dimanfaatkan sementara sekam nya menjadi limbah.untuk mengatasi hal tersebut pada
penelitian ini sekam padi tersebut akan dimanfaatkan sebagai karbon aktif sehingga sekam
padi tidak menjadi limbah kedepannya.Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai “Pemanfaatan Arang Aktif Dari Sekam Padi (Oryza Sativa) Sebagai
AdsorbenPada Peningkatan Kualitas Minyak Goreng Bekas”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan adalah:
1. Bagaimana kualitas arang aktif Sekam Padi dengan suhu aktivasi 8000C
2. Bagaimana kemampuan arang aktif sekam padi dengan suhu aktivasi 800oC terhadap
peningkatan kualitas minyak goreng bekas dengan pengaruh waktu kontak dan kadar
arang aktif
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Media aktivasi arang aktif sekam padi dengan asam fosfat 5% pada suhu 8000C
2. Variasi kadar arang aktif pada pencampuran minyak goreng bekas adalah 5, 10, dan
15 gram
3. Variasi waktu kontak pencampuran arang aktif dengan minyak goreng bekas adalah
40 menit, 60 menit dan 80 menit.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahuikualitas arang aktif sekam padi setelah diaktivasi dengan suhu
8000C.
2. Untuk mengetahui kualitas minyak goreng bekas sebelum dan setelah penambahan
kadar karbon aktif serta untuk mengetahui kemampuan arang aktif sekam padi
terhadap peningkatan kualitas minyak goreng.
3. Untuk mengetahui kualitas minyak goreng bekas terhadap pengaruh kadar
penambahan arang aktif dan waktu kontak pencampuran arang aktif sekam padi
dengan minyak goreng bekas.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan data informasi tentang kemampuan karbon aktif dalam meningkatkan
kualitas dan penjernihan warna minyak goreng bekas sehingga untuk selanjutnya
minyak goreng tersebut dapatdimanfaatkan secara aman.
2. Memberikan informasi kepada masyarakat untuk mendapatkan suatu bahan alternatif
yang murah, mudah dan sederhana untuk meningkatkan kualitas minyak goreng
bekas.
1.6 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang,rumusan masalah,batasanmasalah,tujuan
penelitian,manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini menguraikan tentang minyak goreng,minyak goreng bekas, kualitas minyak
goreng, arang aktif dan adsorbsi
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang metode penelitian yakni, alat- alat dan bahan yang digunakan serta
prosedur percobaan.
BAB IV METODE PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan data penelitian yang diperoleh peneliti, dan menerangkan
pengolahan data serta hasil dari penelitian.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dalam penyusunan tugas akhir ini.