Sistem Pengamanan Terhadap Aset Tidak Bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Aset daerah merupakan kekayaan daerah yang pada hakikatnya merupakan
milik dari pemerintah provinsi masing - masing. Salah satu yang merupakan aset
daerah adalah aset tidak bergerak. Adapun yang termasuk dalam aset tidak
bergerak yaitu seperti lahan atau tanah, bangunan, dan lain sebagainya. Dalam
aspek ini, aset pemerintah ini dapat berperan sebagai jaminan pembangunan di
daerah. Penyusunan dokumen aset bertujuan untuk melakukan pengamanan aset
dari aspek administrasi daerah.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (2016) aset adalah sumber
daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan sosial di masa
depandiharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta
dapatdiukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber
daya yang di pelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Adapun pengertian sistem menurut Cole dalam bukunya Sistem Penyusunan
Prosedur dan Metode ( 1998:3 ) adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang
menyeluruh, untuk melaksanakan satu kegiatan atau fungsi utama dari suatu
organisasi. Pengertian sistem yang lainnya adalah Sistem berasal dari bahasa latin
1
Universitas Sumatera Utara
2
(systēma) dan bahasa Yunanani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh
umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa
elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu
rakyat yang berada di negara tersebut. Sedangkan prosedur adalah suatu uruturutan pekerjaan (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalamsuatu organisasi.
Pengamanan aset bertujuan untuk menjaga aset daerah tidak berpindah
tangan secara ilegal serta memudahkan pihak pemerintah daerah dalam
melakukan pengelolaan lebih lanjut. Pengamanan aset mutlak dilakukan dengan
melengkapi aset dimaksud dengan dokumen legal. Di samping itu, aset daerah
merupakan kekayaan yang dapat berperan sebagai jaminan pembangunan daerah.
Masalah yang umum terjadi terhadap aset pemerintah, yakni belum
lengkapnya dokumen, bahkan tidak ada sama sekali. Tidak jarang pula, aset
daerah tersebut hilang akibat berbagai alasan tertentu. Seperti belum lengkapnya
dokumen yaitu Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) milik pemerintah
provinsi tertentu, tidak lengkapnya dokumen seperti surat pinjam pakai, serah
Universitas Sumatera Utara
3
terima, dan lain sebagainya. Tabel 1.1 berisi daftar data yang menunjukkan
permasalahan pada aset pemerintah Sumatera Utara.
No
Tabel 1.1
Permasalahan pada Aset Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Permasalahan
Penyebab Permasalahan
1
Kurangnya tingkat akurasi nilai Tidak tertibnya pencatatan asset
aset yang dikelola
2
Ketidakjelasan status aset yang Selain terdapat di pusat, masih
dikelola
banyak juga aset pemerintah yang
tersebar di bebagai daerah
3
Kurang optimalnya penggunaan
Barang Milik Negara dalam rangka
mendukung tugas pokok dan
fungsi pemerintah
4
Meminimalisasi terjadinya
kerugian Negara sebagai akibat
dari pengelolaan barang milik
Negara.
5
Kurang optimalnya pemnfaatan
dan pemindahtanganan Barang
Milik Negara dalam rangka
menghasilkan pendapatan Negara.
Adanya kekurang cermatan sejak
dari perencanaan pengadaan barang
milik negara atau daerah yang
berakibat pada kurang optimalnya
fungsi penggunaan aset.
Banyak terdapat aset – aset yang
mempunyai masa pakai masih sedikit
namun yang banyak mengalami
kerusakan ataupun tidak dapat
digunakan.
Pihak pengelola tidak mempunyai
kapabilitas
yang
baik
dalam
memfungsi – gunakan aset.
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara,2016
Masalah yang terjadi di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Sumatera Utara adalah belum lengkapnya Surat Kepemilikan Barang
Milik Daerah seperti tanah, gedung, bangunan, beserta rumah milik Pemerintah
provinsi sumatera utara.
Artinya, posisi aset daerah lemah dalam aspek
pengamanannya. Terutama pada aset tidak bergerak, maka dari itu penting adanya
pengamanan terhadap aset tidak bergerak.
Oleh karenanya, diperlukan upaya pengamanan aset daerah melalui
pendataan dan penglegalisasiannya dalam bentuk dokumen dilengkapi dengan
Universitas Sumatera Utara
4
identitas fisik, sesuai dengan output yang akan dihasilkan, teknik pelaksanaan
tidaklah memerlukan waktu yang relatif lama. Kecepatan pelaksanaan sangat
tergantung kepada keterampilan tim kerja lapangan dan tim legalisasi aset
lapangan.Tim pelaksana pembuatan dokumen aset ini melibatkan beberapa unsur
yang terikat dengan pembuatan sebuah dokumen aset per masing - masing. Untuk
tujuan ini tentunya tim yang dibentukterdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari
pengambil kebijakan daerah hingga ke pekerja di lapangan. Produk kegiatan dari
pembuatan dokumen aset ini adalah naskah aset yang berisikan data aset,
gambaran atau sketsa yang dilegalisisr pihak berwenang dan catatan tentang aset
yang dimaksud.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dan pentingnya sistem
pengamanan aset dalam setiap kegiatan perusahaan - perusahaan, maka dalam
penelitian ini diambil judul “Sistem Pengamanan Terhadap Aset Tidak
Bergerak Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi
Sumatera Utara”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka uraian masalah yang
diajukan dari penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana prosedur sistem pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara?
2.
Apa saja upaya pengamanan yang dilakukan terhadap aset tidak bergerak
pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Povinsi Sumatera
Utara?
Universitas Sumatera Utara
5
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan penelitian
Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai. Tanpa adanya tujuan yang
jelas akan mengakibatkan suatu kegiatan yang kurang terarah. Sesuai dengan
penjelasan di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui dan menganalisis prosedur pengamanan aset tidak
bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi
Sumatera Utara.
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis upaya pengamanan aset tidak bergerak
pada Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara.
2.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan yang dilakukan penulis adalah:
a.
bagi Peneliti, penelitian ini mempunyai manfaat yang mendalam untuk
menambah
pengetahuan
secara
teoritis
maupun
praktis
mengenai
pengamanan aset tidak bergerak dan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelasaikan studi pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
b.
bagi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera
Utara, penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan
untuk
mempertahankan
dan
meningkatkan
kelangsungan
program
pengamanan aset tidak begerak dalam menjaga aset daerah Provinsi
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
6
c.
bagi Pihak Lain, penelitian ini dapat memberikan serta menambah suatu
pengetahuan kepada masyarakat akan pengamanan aset tidak bergerak yang
mungkin belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.
Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Aset daerah merupakan kekayaan daerah yang pada hakikatnya merupakan
milik dari pemerintah provinsi masing - masing. Salah satu yang merupakan aset
daerah adalah aset tidak bergerak. Adapun yang termasuk dalam aset tidak
bergerak yaitu seperti lahan atau tanah, bangunan, dan lain sebagainya. Dalam
aspek ini, aset pemerintah ini dapat berperan sebagai jaminan pembangunan di
daerah. Penyusunan dokumen aset bertujuan untuk melakukan pengamanan aset
dari aspek administrasi daerah.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (2016) aset adalah sumber
daya ekonomi yang dikuasai dan atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan sosial di masa
depandiharapkan dapat diperoleh, baik oleh pemerintah maupun masyarakat, serta
dapatdiukur dalam satuan uang, termasuk sumber daya nonkeuangan yang
diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber
daya yang di pelihara karena alasan sejarah dan budaya.
Adapun pengertian sistem menurut Cole dalam bukunya Sistem Penyusunan
Prosedur dan Metode ( 1998:3 ) adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang
menyeluruh, untuk melaksanakan satu kegiatan atau fungsi utama dari suatu
organisasi. Pengertian sistem yang lainnya adalah Sistem berasal dari bahasa latin
1
Universitas Sumatera Utara
2
(systēma) dan bahasa Yunanani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi atau energi.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan
yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh
umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa
elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu
rakyat yang berada di negara tersebut. Sedangkan prosedur adalah suatu uruturutan pekerjaan (clerical), biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu
bagian atau lebih disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang seragam
terhadap transaksi-transaksi yang terjadi dalamsuatu organisasi.
Pengamanan aset bertujuan untuk menjaga aset daerah tidak berpindah
tangan secara ilegal serta memudahkan pihak pemerintah daerah dalam
melakukan pengelolaan lebih lanjut. Pengamanan aset mutlak dilakukan dengan
melengkapi aset dimaksud dengan dokumen legal. Di samping itu, aset daerah
merupakan kekayaan yang dapat berperan sebagai jaminan pembangunan daerah.
Masalah yang umum terjadi terhadap aset pemerintah, yakni belum
lengkapnya dokumen, bahkan tidak ada sama sekali. Tidak jarang pula, aset
daerah tersebut hilang akibat berbagai alasan tertentu. Seperti belum lengkapnya
dokumen yaitu Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) milik pemerintah
provinsi tertentu, tidak lengkapnya dokumen seperti surat pinjam pakai, serah
Universitas Sumatera Utara
3
terima, dan lain sebagainya. Tabel 1.1 berisi daftar data yang menunjukkan
permasalahan pada aset pemerintah Sumatera Utara.
No
Tabel 1.1
Permasalahan pada Aset Pemerintah Provinsi Sumatera Utara
Permasalahan
Penyebab Permasalahan
1
Kurangnya tingkat akurasi nilai Tidak tertibnya pencatatan asset
aset yang dikelola
2
Ketidakjelasan status aset yang Selain terdapat di pusat, masih
dikelola
banyak juga aset pemerintah yang
tersebar di bebagai daerah
3
Kurang optimalnya penggunaan
Barang Milik Negara dalam rangka
mendukung tugas pokok dan
fungsi pemerintah
4
Meminimalisasi terjadinya
kerugian Negara sebagai akibat
dari pengelolaan barang milik
Negara.
5
Kurang optimalnya pemnfaatan
dan pemindahtanganan Barang
Milik Negara dalam rangka
menghasilkan pendapatan Negara.
Adanya kekurang cermatan sejak
dari perencanaan pengadaan barang
milik negara atau daerah yang
berakibat pada kurang optimalnya
fungsi penggunaan aset.
Banyak terdapat aset – aset yang
mempunyai masa pakai masih sedikit
namun yang banyak mengalami
kerusakan ataupun tidak dapat
digunakan.
Pihak pengelola tidak mempunyai
kapabilitas
yang
baik
dalam
memfungsi – gunakan aset.
Sumber : Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara,2016
Masalah yang terjadi di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Provinsi Sumatera Utara adalah belum lengkapnya Surat Kepemilikan Barang
Milik Daerah seperti tanah, gedung, bangunan, beserta rumah milik Pemerintah
provinsi sumatera utara.
Artinya, posisi aset daerah lemah dalam aspek
pengamanannya. Terutama pada aset tidak bergerak, maka dari itu penting adanya
pengamanan terhadap aset tidak bergerak.
Oleh karenanya, diperlukan upaya pengamanan aset daerah melalui
pendataan dan penglegalisasiannya dalam bentuk dokumen dilengkapi dengan
Universitas Sumatera Utara
4
identitas fisik, sesuai dengan output yang akan dihasilkan, teknik pelaksanaan
tidaklah memerlukan waktu yang relatif lama. Kecepatan pelaksanaan sangat
tergantung kepada keterampilan tim kerja lapangan dan tim legalisasi aset
lapangan.Tim pelaksana pembuatan dokumen aset ini melibatkan beberapa unsur
yang terikat dengan pembuatan sebuah dokumen aset per masing - masing. Untuk
tujuan ini tentunya tim yang dibentukterdiri dari berbagai tingkatan, mulai dari
pengambil kebijakan daerah hingga ke pekerja di lapangan. Produk kegiatan dari
pembuatan dokumen aset ini adalah naskah aset yang berisikan data aset,
gambaran atau sketsa yang dilegalisisr pihak berwenang dan catatan tentang aset
yang dimaksud.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dan pentingnya sistem
pengamanan aset dalam setiap kegiatan perusahaan - perusahaan, maka dalam
penelitian ini diambil judul “Sistem Pengamanan Terhadap Aset Tidak
Bergerak Pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi
Sumatera Utara”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas, maka uraian masalah yang
diajukan dari penelitian ini adalah :
1.
Bagaimana prosedur sistem pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada
Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara?
2.
Apa saja upaya pengamanan yang dilakukan terhadap aset tidak bergerak
pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Povinsi Sumatera
Utara?
Universitas Sumatera Utara
5
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan penelitian
Tujuan merupakan hasil akhir yang ingin dicapai. Tanpa adanya tujuan yang
jelas akan mengakibatkan suatu kegiatan yang kurang terarah. Sesuai dengan
penjelasan di atas yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :
1.
Untuk mengetahui dan menganalisis prosedur pengamanan aset tidak
bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi
Sumatera Utara.
2.
Untuk mengetahui dan menganalisis upaya pengamanan aset tidak bergerak
pada Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara.
2.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penulisan yang dilakukan penulis adalah:
a.
bagi Peneliti, penelitian ini mempunyai manfaat yang mendalam untuk
menambah
pengetahuan
secara
teoritis
maupun
praktis
mengenai
pengamanan aset tidak bergerak dan untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menyelasaikan studi pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
b.
bagi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Sumatera
Utara, penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kebijakan
untuk
mempertahankan
dan
meningkatkan
kelangsungan
program
pengamanan aset tidak begerak dalam menjaga aset daerah Provinsi
Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
6
c.
bagi Pihak Lain, penelitian ini dapat memberikan serta menambah suatu
pengetahuan kepada masyarakat akan pengamanan aset tidak bergerak yang
mungkin belum banyak masyarakat yang mengetahuinya.
Universitas Sumatera Utara