Sistem Pengamanan Terhadap Aset Tidak Bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara Chapter III IV

33

BAB III
PEMBAHASAN

3.1

Pengertian Aset Daerah
Aset daerah merupakan sumber daya

penting bagi pemerintah daerah

sebagai penopang utama pendapatan asli daerah. Oleh karena itu penting bagi
pemerintah untuk dapat mengelola aset secara memadai. Dalam pengelolaan aset
daerah, pemerintah daerah harus menggunakan pertimbangan aspek perencanaan
kebutuhan dan penganggaran, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan
penyaluran,

penggunaan,

penatausahaan,


pemanfaatan

atau

penggunaan,

pengamanan dan pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan,
pembinaan, pengawasan dan pengendalian pembiayaan dan tuntutan ganti rugi
agar aset daerah mampu memberikan kontribusi optimal bagi pemerintah daerah
yang bersangkutan sehingga arah pembangunan di Bidang Pengelolaan Aset
Daerah dapat terintegrasi dan terprogram dengan baik.

3.2

Prinsip Dan Fungsi Aset Daerah

1.

Prinsip Aset Daerah

Untuk mendukung aset daerah yang baik diperlukan adanya pengelolaan

aset daerah secara efisien dan efektif serta menciptakan transaparansi kebijakan
pengelolaan aset daerah. Pemerintah daerah perlu memiliki atau mengembangkan
sistem informasi manajemen yang komprehensif dan handal sebagai alat untuk
menghasilkan laporan pertanggungjawaban. Sistem informasi tersebut juga

33
Universitas Sumatera Utara

34

bermanfaat untuk dasar pengembalian keputusan mengenai kebutuhan barang dan
estimasi kebutuhan belanja pembangunan (modal) dalam penyusunan APBD, dan
untuk memperoleh informasi manajemen aset daerah yang memadai maka
diperlukan dasar pengelolaan kekayaan aset yang memadai juga. Menurut
Mardiasmo (2002) terdapat tiga prinsip dalam pengelolaan kekayaan aset daerah
yaitu adanya perencanaan yang tepat, pelaksanaan atau pemanfaatan secara efisien
dan efektif, dan pengawasan/pengamanan.
2.


Fungsi Aset Daerah
Setelah mengetahui prinsip mengenai aset daerah, maka aset suatu daerah

memiliki fungsi yaitu :
1.

Terwujudnya ketertiban administrasi mengenai kekayaan daerah, baik
menyangkut inventarisasi tanah dan bangunan, sertifikasi kekayaan
daerah, penghapusan dan penjualan aset daerah.

2.

Terciptanya efesiensi dan efektivitas penggunaan aset daerah.

3.

Pengamanan aset daerah.

4.


Tersedianya data atau informasi yang akurat mengenai jumlah
kekayaan daerah.

3.3

Pengamanan Aset Daerah Dan Tugas Kepala Seksi Aset Tidak
Bergerak
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah, menjelaskan bahwa pengamanan
adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah
dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum dalam hal legal audit,

Universitas Sumatera Utara

35

merupakan suatu ruang lingkup untuk mengidentifikasi dan mencari solusi atas
permasalahan legal mengenai prosedur penguasaan atau pengalihan aset. Sistem

pengamanan aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset
Daerah Provinsi Sumatera Utara dilakukan dengan berupa pengamanan
administrasi, pengamanan fisik serta pengamanan hukum.
Kepala Seksi pengamanan aset tidak bergerak merupakan bagian dari UPTD
(Unit Pelaksana Teknis Daerah) Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Tidak
Bergerak, yang mempunyai tugas pokok yaitu membantu Kepala Badan untuk
urusan pemanfaatan dan pengamanan aset tidak bergerak. Dan mempunyai fungsi
yaitu menyelenggarakan pelayanan informasi dan komunikasi pengelolaan Barang
Milik Daerah serta pengaturan pemanfaatan dan pengamanan Barang Milik
Daerah, melaksanakan pembinaan bukti kepemilikan Barang Milik Daerah berupa
sertifikat, serta melaksanakan penyusunan tata tertib pengadilan, pengawasan,
penyimpanan barang pada gudang penyimpanan.
Adapun tugas Kepala Seksi aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah Provsu adalah sebagai berikut:
a.

Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi fasilitasi, monitoring, evaluasi
dan melakukan penertiban dan pengamanan Barang Milik Daerah meliputi
pengamanan fisik, pengamanan administrasi dan pengamanan hukum sesuai
ketentuan dan peraturan yang berlaku.


b.

Menyelenggarakan pembinaan, koordinasi, fasilitasi, monitoring, evaluasi
pada SKPD dalam rangka pemasangan tanda barang letak tanah/pemagaran,
ppengusuran bukti kepemilikan (Sertifikat, BPKB) dan pengurusan tanah

Universitas Sumatera Utara

36

yang sudah memiliki sertifikat namun belum atas nama Pemerintah Daerah
sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
c.

Melaksanakan

penyusunan

tata


tertib

pengendalian,

pengawasan,

penyimpanan barang pada gudang penyimpanan.
d.

Melaksanakan pembinaan bukti kepemilikan Barang Milik Daerah serupa
sertifikat, menghimpun, mencatat, menyimpan dan menatausahakan
dokumen bukti kepemilikan tanah, gedung selain tanah dan gedung secara
tertib dan aman sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.

e.

Melaksanakan pembinaan dan koordinasi persetifikatan tanah dan
pemasangan.


f.

Melaksanakan pemeliharaan dan pengamanan dokumen kendaraan dinas
dan penarikan kendaraan dinas yang akan diproses pemindahtanganan,
pemusnahan, penghapusan sesuai ketentuan yang berlaku.

3.4

Golongan Aset Daerah ( Aset Tidak Bergerak ) Provinsi Sumatera
Utara
Aset Tetap daerah (aset tidak bergerak) Provinsi Sumatera Utara terdiri atas

3 ( tiga ) golongan adalah sebagai berikut :
1.

Golongan Tanah
Tanah merupakan aset pemerintah yang sangat vital dalam operasional

pemerintahan dan pelayanannya kepada masyarakat. Aset tanah merupakan aset
yang paling sulit dalam pengelolaannya. Hal ini karena tanah milik pemerintah

banyak ragamnya dengan status penggunaan yang juga bermacam - macam

Universitas Sumatera Utara

37

sehingga terjadi banyak kepentingan terhadap tanah - tanah yang dimiliki oleh
pemerintah ataupun pemerintah daerah.
Aset daerah dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam penggunaan, baik
dikelola sendiri oleh pemerintah daerah maupun dengan cara disewakan,
dikerjasamakan dalam bentuk bangun serah guna. Tanah milik pemerintah dapat
digunakan untuk bermacam - macam penggunaan, seperti lahan pertanian,
perkebunan, perhutanan, danau, rawa, waduk, berbagai macam bangunan dan
berbagai macam peruntuk lainnya.
2.

Golongan Gedung Dan Bangunan
Gedung dan bangunan bagi suatu daerah merupakan alat paling penting

karena pelayanan kepada masyarakat yang diberikan oleh pemerintah daerah

banyak menggunakan gedung. Sebagai contoh pelayanan di bidang pendidikan,
dengan adanya tanggung jawab mengelola pendidikan tingkat dasar samapai
dengan sekolah menengah maka gedung yang dibutuhkan menjadi sangat banyak.
Demikian juga untuk pelayanan kesehatan melalui puskesmas atau rumah sakit,
gedung yang dibutuhkan juga cukup banyak. Selain itu, pelayanan administratif
juga membutuhkan banyak kantor camat dan kantor kelurahan. Karakteristik
gedung yang dimiliki oleh pemerintah darah antara lain bangunan tempat bekerja,
gudang, gedung laboratorium, gedung perkantoran, bangunan pos, bangunan
garasi, bangunan perpustakaan dan bangunan lainnya.
3.

Golongan Konstruksi Dalam Pengerjaan
Golongan barang ini dicatat sebesar biaya yang dikeluarkan sampai dengan

akhir masa pengerjaan pada tahun yang bersangkutan. Pencatatan aset ini

Universitas Sumatera Utara

38


dilakukan karena sampai dengan batas akhir pelaporan keuangan tidak dapat
menyelesaikan kegiatan konstruksi tersebut sehingga terjadi sisa pengerjaan yang
harus dilakukan, kemudian setelah tanggal pelaporan keuangan. Golongan barang
ini, seperti bangunan gedung dan bangunan bukan gedung, konstruksi jalan,
jembatan, bangunan air, instalasi, dan jaringan.

3.5

Prosedur Pengamanan Aset Tidak Bergerak
Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang

harus atau dieksekusi dengan cara yang baku (sama) agar selalu memperoleh hasil
yang dari keadaan yang sama. Adapun prosedur pengamanan terhadap aset tidak
bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera
Utara adalah sebagai berikut :
1.

Tata Cara Pengamanan Tanah
Pengamanan fisik tanah dilakukan dengan antara lain:
a.

Memasang tanda letak tanah dengan membangun pagar batas.

b.

Memasang tanda kepemilikan tanah

c.

Melakukan penjagaan.

Pengamanan

fisik

sebagaimana

dimaksud

dilaksanakan

dengan

mempertimbangkan kemampuan keuangan pemerintah daerah dan kondisi atau
letak tanah yang bersangkutan.
Pengamanan administrasi tanah dilakukan dengan:
a.

Menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan dokumen bukti
kepemilikan tanah secara tertib dan aman.

b.

Melengkapi bukti kepemilikan atau menyimpan sertifikat tanah.

Universitas Sumatera Utara

39

c.

Membuat kartu identitas barang.

d.

Melaksanakan inventarisasi/sensus barang milik daerah sekali dalam 5
(lima) tahun serta melaporkan hasilnya.

e.

Mencatat

dalam

Daftar

Barang

Pengelola/Pengguna

Barang/Kuasa

Pengguna.
Pengamanan hukum tanah dilakukan terhadap:
a.

Tanah yang belum memiliki sertifikat

b.

Tanah yang sudah memiliki sertifikat namun belum atas nama pemerintah
daerah.
Pengamanan hukum terhadap tanah yang belum memiliki sertifikat

sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara :
a.

Apabila barang milik daerah telah didukung oleh dokumen awal
kepemilikan, antara lain berupa Letter Of Credit, akte hibah, atau dokumen
secara lainnya, maka pengelola barang atau pengguna barang dan kuasa
pengguna barang segera mengajukan permohonan penertiban sertifikat atas
nama pemerintah daerah kepada Badan Peertahanan Nasional atau Kantor
Wilayah Badan Pertahanan Nasional setempat.

b.

Apabila barang milik daerah tidak didukung dengan dokumen kepemilikan,
pengelola barang atau pengguna barang dan kuasa pengguna barang
mengupayakan untuk memperoleh dokumen awal kepemilikan seperti
riwayat tanah.
Pengamanan hukum terhadap tanah yang sudah bersetifikat namun belum

atas nama pemerintah daerah sebagaimana dimaksud dilakukan dengan cara

Universitas Sumatera Utara

40

pengelola barang atau kuasa pengguna barang segera mengajukan perrmohonan
perubahan nama sertifikat hak atas tanah kepada kantor pertahanan setempat
menjadi atas nama pemerintah daerah.
2.

Tata Cara Pengamanan Gedung atau Bangunan
Pengamanan fisik gedung atau bangunan dilakukan dengan cara :

a.

Membangun pagar pembatas gedung atau bangunan

b.

Memasang tanda kepemilikan berupa papan nama

c.

Melakukan tindakan antisipasi untuk mencegah atau menanggulangi
terjadinya kebakaran

d.

Gedung atau bangunan yang memiliki fungsi strategis atau yang berlokasi
tertentu dengan tugas dan fungsi melakukan pelayanan langsung kepada
masyarakat dapat memasang Closed-Circuit Television (CCTV)

e.

Menyediakan satuan pengamanan dengan jumlah sesuai fungsi dan
peruntukkan gedung atau bangunan sesuai kondisi lokasi gedung atau
bangunan tersebut.
Pengamanan fisik terhadap gedung atau bangunan dilakukan dengan

memeperhatikan skala prioritas dan kemampuan pemerintah daerah.
Skala prioritas yang dimaksud antara lain :
a.

Fungsi penggunaan bangunan.

b.

Lokasi bangunan.

c.

Unsur nilai strategis bangunan.

Universitas Sumatera Utara

41

Pengamanan administrasi gedung atau bangunan dilakukan dengan
menghimpun, mencatat, menyimpan, dan menatausahakan secara tertib dan
teratur atas dokumen sebagai berikut :
a.

Dokumen kepemilikan berupa Surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

b.

Keputusan penetapan status penggunaan gedung atau bangunan

c.

Daftar Barang Kuasa Pengguna berupa gedung atau bangunan

d.

Daftar Barang Pengguna berupa gedung atau bangunan

e.

Daftar Barang Pengelola berupa gedunng atau bangunan

f.

Berita Acara Serah Terima (BAST)

g.

Dokumen terkait lainnya yang diperlukan.
Pengamanan hukum gedung atau bangunan dilakukan dengan cara :

a.

Melakukan pengurusan Izin Mendirikan Bangunan (IMB), bagi bangunan
yang belum memiliki Izin Mendirikan Bangunan (IMB)

b.

Mengusulkan penetapan status penggunaan.

3.

Tata Cara Pengamanan Rumah Negara
Pengelola barang/Pengguna barang/Kuasa pengguna barang dilarang

melantarkan rumah negara.
Pengamanan fisik rumah negara dilakukan, antara lain :
a.

Pemasangan patok, setiap rumah negara diberi patok dari bahan material
yang tidak mudah rusak, dengan ukuran panjang dan tinggi disesuaikan
dengan kondisi setempat.

b.

Pemasangan papan nama, setiap rumah negara dipasang papan nama
kepemilikan pemerintah daerah.

Universitas Sumatera Utara

42

Pengamanan fisik terhadap barang milik daerah berupa rumah negara
dilakukan dengan membuat Berita Acara Serah terima (BAST) rumah negara,
yaitu:
a.

Pengguna barang/Kuasa pengguna barang yang melakukan penatausahaan
rumah negara dengan pejabat negara atau pemegang jabatan tertentu yang
menggunakan rumah negara pejabat negara atau pemegang jabatan tertentu.

b.

Pengguna barang/Kuasa pengguna barang yang melakukan penatusahaan
rumah negara dengan pengelola barang yang menggunakan rumah negara
jabatan pengelola barang.

c.

Pengelola barang dengan pengguna barang yang menggunakan rumah
negara jabatan pengguna barang.

d.

Pengguna barang dengan kuasa pengguna barang yang menggunakan rumah
negara jabatan kuasa pengguna barang.

e.

Pengguna barang atau kuasa pengguna barang dengan penanggung jawab
rumah negara yang dalam penguasaan pengguna barang atau kuasa
Penetapan status penggunaan barang milik daerah berupa rumah negara

ditetapkan oleh Gubernur/Bupati/Walikota. Hak penghunian rumah negara
berlaku sebagaimana ditetapkan dalam Surat Izin Penghunian (SIP), kecuali
ditentukan lain dalam keputusan pencabutan Surat Izin Penghunian (SIP). Surat
Izin Penghunian (SIP) untuk rumah negara golongan I ditetapkan oleh Pengelola
Barang. Surat Izin Penghunian (SIP) untuk rumah negara golongan II dan
golongan III ditetapkan oleh Pengguna Barang.

Universitas Sumatera Utara

43

Pengamanan administrasi barang milik daerah berupa rumah negara
dilakukan dengan menghimoun, mencatat, menyimpan, dan teratur atas dokumen,
antara lain :
a.

Sertifikat atau surat keterangan hak atas tanah

b.

Surat Izin Penghunian (SIP)

c.

Keputusan Gubernur/Bupati/Walikopta mengenai penetapan rumah negara
golongan I, golongan II atau golongan III.

d.

Gambar atau legger bangunan.

5.

Tata Cara Pengamanan Barang Milik Daerah Selain Tanah, Gedung
atau Bangunan, Rumah Negara, Dan Barang Persediaan Yang
Mempunyai Dokumen Berita Acara Serah Terima
Pengamanan fisik dilakukan dengan menyimpan barang di tempat yang

sudah ditentukan di lingkungan kantor.
Pengamanan administrasi dilakukan dengan :
a.

Faktur pembelian

b.

Dokumen Berita Acara Serah terima (BAST)

c.

Dokumen pendukung terkait lainnya yang diperlukan.
Pengamanan hukum dilakukan dengan melakukan pemprosesan tuntutan

ganti rugi yang dikenakan pada pihak - pihak yang bertanggungjawab atas
kehilangan barang sesuai ketentuan peraturan perundang - undangan.

Universitas Sumatera Utara

44

6.

Tata Cara Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga, memperbaiki dan

mengembalikan kondisi peralatan atau sistem agar kinerjanya sesuai dengan
fungsi atau rancangannya (Sugiama:2014). Pemeliharaan aset dalah upaya
mencegah kerusakan yang diyakini lebih baik daripada memperbaikinya. Tujuan
pemeliharaan aset adalah untuk memperpanjang kegunaan aset, untuk menjamin
keselamatan pengguna sarana tersebut, dan untuk mencapai tingkat biaya
pemeliharaan serendah mungkin dengan melaksanakan kegiatan pemeliharaan
secara efektif dan efisien.
1.

Barang yang dipelihara adalah barang milik daerah atau barang milik daerah
dalam penguasaan Pengelola barang/Pengguna barang/Kuasa pengguna
barang.

2.

Pengelola barang, pengguna barang

dan

kuasa pengguna barang

bertanggung jawab atas pemeliharaan Barang Milik Daerah yang berada
dalam penguasaannya.
3.

Tujuan dilakukan pemeliharaan atas Barang Milik Daerah adalah untuk
menjaga kondisi dan memperbaiki semua Barang Milik Daerah agar selalu
dalam keadaan baik.

4.

Biaya pemeliharaan barang milik daerah dibebankan pada APBD.

5.

Dalam hal Barang Milik Daerah dilakukan pemanfaatan dengan pihak lain,
biaya pemeliharaan menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari mitra
pemanfaatan barang milik daerah.

Universitas Sumatera Utara

45

6.

Kuasa pengguna barang wajib membuat Daftar Hasil Pemeliharaan Barang
yang berada dalam kewenangannya.

7.

Dalam rangka tertib pemeliharaan setiap jenis barang milik daerah berupa
tanah, gedung atau bangunan, rumah negara dan barang persediaan yang
mempunyai dokumen Berita Acara Serah Terima dilakukan pencatatan
kartu

pemeliharaan/perawatan

yang

dilakukan

oleh

pengurus

barang/pengurus barang pembantu.
8.

Kartu pemeliharaan/perawatan memuat :
a.

Nama barang.

b.

Spesifikasinya.

c.

Tanggal pemeliharaan.

d.

Jenis pekerjaan atau pemeliharaan.

e.

Barang atau bahan yang dipergunakan.

f.

Biaya pemeliharaan.

g.

Pihak yang melaksanakan pemeliharaan.

h.

Hal lain yang diperlukan.

7.

Tata Cara Penilaian

1.

Penilaian barang milik daerah (aset) dilakukan dalam rangka penyusunan
neraca pemerintah daerah, pemanfaatan, atau pemindahtanganan.

2.

Penilaian barang milik daerah (aset) sebagaimana dimaksud dikecualikan
untuk :
a.

Pemanfaatan dalam bentuk pinjam pakai

b.

Pemindahtanganan dalam bentuk hibah

Universitas Sumatera Utara

46

3.

Penetapan nilai barang milik daerah dalam rangka penyusunan neraca
pemerintah daerah dilakukan dengan berpedoman pada Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP).

4.

Biaya yang diperlukan dalam rangka penilaian Barang Milik Daerah
dibebankan pada APBD.

5.

Penilaian barang milik daerah berupa tanah atau bangunan dalam rangka
pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh :

6.

a.

Penilai pemerintah

b.

Penilai publik yang ditetapkan oleh Gubenur/Bupati/Walikota.

Penilaian Barang Milik Daerah selain tanah atau bangunan dalam rangka
pemanfaatan atau pemindahtanganan dilakukan oleh tim yang ditetapkan
oleh Gubernur/Bupati/Walikota, dan dapat melibatkan penilai yang
ditetapkan Gubernur/Bupati/Walikota.

7.

Penilai Barang Milik Daerah berupa tanah dan bangunan dilaksanakan
untuk mendapatkan nilai wajar sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang - undangan. nilai wajar yang diperoleh dari hasil penilaian
menjadi tanggung jawab penilai.

8.

Hasil penilaian Barang Milik Daerah atau aset tidak bergerak ditetapkan
oleh Gubernur/Bupati/Walikota.

9.

Dalam kondisi tertentu, Gubernur/Bupati/Walikota dapat melakukan
penilaian kembali dalam rangka koreksi atas nilai Barang Milik Daerah
yang telah ditetapkan dalam neraca pemerintah daerah.

Universitas Sumatera Utara

47

10.

Penilaian kembali sebagaimana dimaksud adalah proses revaluasi dalam
rangka pelaporan keuangan sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
yang metode penilaiannya dilaksanakan sesuai standar penilaian.

11.

Keputusan mengenai penilaian kembali atas nilai barang milik daerah
dilaksanakan

berdasarkan

kebijakan

yang

ditetapkan

oleh

Gubernur/Bupati/Walikota dengan berpedoman pada ketentuan pemerintah
yang berlaku secara nasional.
12.

Ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional adalah kebijakan yang
ditetapkan oleh pemerintah untuk seluruh entitas pemerintah daerah.

8.

Tata Cara Pemindahtanganan
Barang milik daerah yang tidak diperlukan bagi penyelenggaraan tugas

pemerintahan daerah dapat dipindahtangankan. Barang milik daerah dapat
dipindahtangankan apabila tidak digunakan untuk penyelenggaraan pemerintah
daerah. Dalam konteks pemindahtanganan akan terjadi peralihan kepemilikan aats
barang milik daerah dari pemerintah kepada pihak lain.
Bentuk pemindahtanganan barang milik daerah meliputi :
a.

Penjualan

b.

Tukar menukar

c.

Penyertaan modal pemerintahan daerah.

Pemindahtanganan barang milik daerah yang dilakukan setelah mendapat
persetujuan DPRD untuk :
a.

Tanah atau bangunan.

Universitas Sumatera Utara

48

b.

Selain tanah atau bangunan yang bernilai lebih dari Rp 5.000.000.000,(lima miliar rupiah).

Pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah atau bangunan tidak
memerlukan perstujuan DPRD, apabila :
a.

Sudah tidak sesuai dengan tata ruang wilayah atau penataan kota.

b.

Harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan pengganti sudah
disediakan dalam dokumen penganggaran

c.

Diperuntukkan

bagi

pegawai

negeri

sipil

pemerintah

yang

bersangkutan.
d.

Diperuntukkan bagi kepentingan umum.

e.

Dikuasai pemerintah daerah berdasarkan keputusan pengadilan yang
telah mamiliki kekuatan hukum tetap dan berdasarkan ketentuan
perundang - undangan, yang jika status kepemilikannya dipertahankan
tidak layak secara ekonomis.

Bangunan yang harus dihapuskan karena anggaran untuk bangunan
pengganti sudah disediakan dalam dokumen penganggaran dimaksudkan bahwa
yang dihapuskan adalah bangunan yang berdiri di atas tanah tersebut dirobohkan
untuk selanjutnya didirikan bangunan baru di atas tanah yang sama sesuai dengan
alokasi anggaran yang telah disediakan dalam dokumen penggaran. Tanah atau
bangunan diperuntukkan bagi pegawai negeri sipil pemerintah daerah yang
bersangkutan adalah :
a.

Tanah atau bangunan yang merupakan kategori rumah negara atau
daerah golongan III.

Universitas Sumatera Utara

49

b.

Tanah atau bangunan yang diperuntukkan bagi kepentingan umum
adalah tanah atau bangunan yang digunakan untuk kegiatan yang
menyangkut kepentingan bangsa dan negara, masyarakat luas, rakyat
banyak

atau

bersama,

kepentingan

pembangunan,

termasuk

diantaranya kegiatan pemerintah daerah dalam lingkup hubungan
persahabatan antara negara atau daerah dengan negara lain atau
masyarakat atau lembaga internasional.
Kategori bidang kegiatan sebagaimana dimaksud adalah sebaga berikut :
a.

Jalan umum termasuk akses jalan sesuai peraturan perundangan, jalan
tol, dan rel kereta api.

b.

Saluran air minum atau air bersih dan saluran pembuangan air.

c.

Waduk, bendungan dan bangunan pengairan lainnya, termasuk saluran
irigasi.

d.

Rumah sakit umum dan pusat kesehatan masyarakat.

e.

Pelabuhan, bandar udara, stasiun kereta api, atau terminal.

f.

Tempat ibadah.

g.

Sekolah atau lembaga pendidikan non komersial.

h.

Pasar umum.

i.

Fasilitas pemakaman umum.

j.

Fasilitas keselmatanumum, antara lain tanggal penanggulangan bahaya
banjir, lahar.

k.

Sarana ldan prasarana pos dan telekomunikasi.

l.

Sarana dan prasarana olahraga untuk umum.

Universitas Sumatera Utara

50

m.

Stasiun penyiaran radio dan televisi beserta saran pendukungnya untuk
lembaga penyiaran publik.

n.

Kantor pemerintah, pemerintah daerah, perwakilan negara asing,
perserikatan bangsa - bangsa, dan lemabga internasional di bawah
naungan perserikatan bangsa - bangsa.

o.

Fasilitas Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara republik
Indonesia sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.6

p.

Rumah susun sederhana.

q.

Tempat pembuangan sampah untuk umum.

r.

Cagar alam dan cagar budaya.

s.

Promosi budaya nasional.

t.

Pertamanan untuk umum.

u.

Panti sosial.

v.

Lembaga permasyarakatan.

Aparat Pelaksana Pengamanan
Pengamanan pada prinsipnya dilakasanakan oleh aparat pelaksanan

Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas dan fungsinya.
1.

Pengamanan administratif
a.

Pencatatan oleh pengguna dan dilaporkan kepada pengelola melalui
pembantu pengelola.

b.

Pemasangan label dilakukan oleh pengguna dengan koordinasi
pembantu pengelola.

Universitas Sumatera Utara

51

c.

Pembantu pengelola atau SKPD menyelesaikan bukti kepemilikan
barang milik negara.

2.

Pengamanan fisik
a.

Pengamanan fisik secara umum terhadap barang inventaris dan barang
persediaan dilakukan oleh pengguna.

b.

Penyimpanan bukti kepemilikan dilakukan oleh pengelola.

c.

Pemagaran dan pemasangan papan tanda kepemilikan dilakukan oleh
pengguna terhadap tanah atau bangunan yang dipergunakan untuk
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi dan oleh pembantu pengelola
terhadap tanah atau bangunan yang telah diserahkan oleh pengguna
kepada Kepala Daerah.

3.

Tindakan hukum
a.

Musyawarah untuk mencapai penyelesaian atas barang milik daerah
yang bermasalah dengan pihak lain pada tahap awal dilakukan oleh
pengguna pada tahap selanjutnya oleh pembantu pengelola.

b.

Upaya pengadilan perdata maupun pidana dengan dikoordinasikan
oleh biro hukum atau bagian hukum

c.

Penerapan hukum melalui tindakan represi atau pengambil alihan,
penyegelan atau penyitaan secara paksa dilakukan oleh Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP) bersama-sama biro hukum atau pembantu
pengelola dan SKPD.

Universitas Sumatera Utara

52

3.7

Upaya Pengamanan
Pengamanan dilakukan terhadap barang milik daerah berupa barang

inventaris dalam proses pemakaian dan barang persediaan dalam gudang yang
diupayakan secara fisik, administratif dan tindakan hukum.
1.

Barang inventaris
a.

Pengamanan fisik terhadap barang tidak bergerak dilakukan dengan
cara pemagaran, pemasangan papan tanda kepemilikan dan penjagaan.

b.

Pengamanan administratif terhadap barang tidak bergerak dilakukan
dengan cara pencatatan atau inventarisasi, penyelesaian bukti
kepemilikn seperti : Berita Acara Serah Terima (BAST), Surat
Perjanjian, Akte Jual Beli dan dokumen pendukung lainnya.

2.

Barang persediaan
a.

Pengamanan terhadap barang persediaan dilakukan oleh penyimpan
atau pengurus barang dengan cara penempatan pada tempat
penyimpanan yang baik sesuai dengan sifat barang tersebut agar
barang milik daerah terhindar dari kerusakan fisik.

b.

Pengamanan administratif terhadap barang persediaan dilakukan
dengan cara pencatatan dan penyimpanan secara tertib.

Universitas Sumatera Utara

53

Dalam menjalankan pengamanan terhadap aset tidak bergerak yang
merupakan barang milik daerah, maka Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset
Daerah (BPKAD) Pmerintah Provinsi Sumatera Utara melakukan kegiatan
penertiban agar pengamanan aset tidak bergerak dapat berjalan dengan baik.
Tabel 1.2 berisi daftar data yang menunjukkan kegiatan kinerja penertiban aset
tidak bergerak pada Badan Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah (BPKAD)
Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 1.2
Kegiatan Penertiban Aset Tidak Bergerak BPKAD Pemprovsu
No.

Kegiatan Penertiban Aset Tidak Bergerak BPKAD Pemprovsu

1

Penetapan jadwal

2

Penyiapan kertas kerja

3

Pelaksanaan rapat koordinasi

4

Kunjungan lapangan

5

Rapat hasil kunjungan

6

Laporan penertiban sebagai dasar kebijakan pengosongan

Sumber: UPTD Pemanfaatan dan Pengamanan Aset Tidak Bergerak BPKAD
Provsu (2017)

Universitas Sumatera Utara

54

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

4.1

Kesimpulan
Berdasarkan hal - hal yang telah diuraikan dalam bab sebelumnya, maka

penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
1.

Prosedur Pengamanan aset tidak bergerak meliputi pengamanan fisik,
pengamanan administratif, dan pengamanan hukum. Yang dimaksud
pengamanan dalam bentuk fisik adalah merupakan tindakan yang harus
dilakukan oleh pengguna aset daerah agar secara fisik aset tersebut dapat
terjaga atau dalam keadaan aman sehingga jumlah, kondisi, dan keberadaan
aset tersebut sesuai dengan yang tercatat dalam data administratif. Dalam
rangka pengamanan administratif dibutuhkan sistem penatausahaan yang
dapat menciptakan pengendalian (controlling) atas aset daerah, serta
pengamanan hukum dibutuhkan tindakan yang tegas atas aset daerah
berdasarkan golongannya masing - masing.

2.

Upaya Pengamanan terhadap aset tidak bergerak pada Badan Pengelolaan
Keuangan Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah dilakukan
dengan berupa barang inventaris dalam proses pemakaian dan barang
persediaan dalam gudang yang diupayakan secara fisik, administratif dan
tindakan hukum.

54

Universitas Sumatera Utara

55

4.2

Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan dan pembahasan pada bab sebelumnya yang

telah diuraikan, maka saran yang diberikan kepada Badan Pengelolaan Keuangan
Dan Aset Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah sebagai berikut :
1.

Sebaiknya dilakukan tindak lanjut penyelesaian terhadap permasalahan yang
terjadi pada pengamanan fisik, pengamanan administratif dan pengamanan
hukum. Pengamanan tindakan hukum diilakukan sesuai dengan Peraturan
Perundang - Undangan Pemerintah Daerah.

2.

Perlu adanya ketelitian dan kejelasan serta keterbukaan dari pengelola,
pengguna dan kuasa pengguna dalam memberikan informasi mengenai
aset tidak bergerak yang diperlukan dalam membuat laporan Barang Milik
Daerah.

3.

Merekrut pegawai yang memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam
melakukan pengamanan aset daerah, terkhusus pengamanan terhadap aset
tidak bergerak. Serta melakukan

pendidikan dan

pelatihan terhadap

pegawai atau pegurus barang milik daerah berupa aset tidak bergerak untuk
menambah pengetahuan pegawai mengenai tata cara dan ketentuan dalam
pengamanan aset daerah yang tidak begerak.

Universitas Sumatera Utara