Analisis Faktorfaktor Yang Mempengaruhi Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Brut Di Kabupaten Dairi Chapter III VI

BAB 3

SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

3.1

Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS)

Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. Badan Pusat
Statistik (BPS) Melakukan kegiatan yang ditugaskan oleh pemerintah antara lain pada
bidang pertanian, agraria, pertambangan, kependudukan, social, ketenagakerjaan,
keuangan, pendapatan, dan keagamaan. Selain hal-hal tersebut Badan Pusat Statistik
juga bertugas untuk melaksanakan koordinasi di lapangan, kegiatan statistik dari
segenap instansibaik dari dari pusat maupun daerah dengan tujuan mencegah
dilakukannya pekerjaan yang serupa oleh dua atau lebih instansi, memajukan
keseragaman dalam penggunaan definisi, klasifikasi, dan ukuran-ukuran lainnya.
Berikut ini beberapa masa peralihan BPS di Indonesia:

3.1.1

Masa Pemerintahan Hindia Belanda


Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur
Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand Landbow Nijeverheiden
Handend) dan berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan
mempublikasikan data statistik
Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya
merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas untuk
merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai
kesatuan dalam kegiatan di bidang statitik di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara

Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Central Kantor Voor de Statistik (CKS) atau kantor pusat statistik dan dipindahkan ke
Jakarta. Bersamaan dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistik
perdagangan yang semula dilakukan oleh kantor Invoer Vitvoer en Accijensen (IUA)
yang sekarang diisebut kantor Bea dan Cukai.

3.1.2


Masa Pemerintahan Jepang

Pada bulan Juni 1942, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan
Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer.
Pada masa ini Central Kantor Voor de Statistik diganti namanya menjadi Shomubu
Chasasitsu Gunseikanbu.

3.1.3

Masa Kemerdekaan Republik Indonesia

Setelah Proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan Statistik
ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu
KAPPURI (Kantor Pusat Perangkat Umum Republik Indonesia) dipindahkan ke
Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintah
Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembaliCentral Kantor Voor de Statistik.
Berdasarkan surat edaran kementerian kemakmuran tanggal 12 Juni 1950
Nomor 219/S.C,KAPURRI (Kantor Pusat Perangkat Umum Republik Indonesia) dan
Central Voor de Statistik dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran.

Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor p/44,
Lembaga Kantor Pusat Statistik berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
Menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24

Universitas Sumatera Utara

Desember 1953 Nomor:18.099/M, KPS dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian
Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang
disebut Afdeling B.
Dengan keputusan Presiden RI Nomor 131 tahun 1957, kemerdekaan
Perekonomian

dipecah

menjadi

kementerian

Perdagangan


dan

kementerian

Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172,terhitung tanggal
1 Juni 1957 Kantor Pusat Statistik diubah menjadi Biro Pusat Statistik yang semula
menjadi tanggung jawab dan wewenang berada di bawah Perdana Menteri.

3.1.4

Masa Orde Baru Sampai Sekarang

Perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistik yang
handal, lengkap, tepat, akurat, dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi
Biro Pusat Statistik
.
Dalam masa orde baru Badan Pusat Statistik telah mengalami empat kali
perubahan struktur organisasi:
1.


Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1969 tentang organisasi Badan Pusat
Statistik.

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 1980 tentang organisasi Badan Pusat
Statistik.

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 2 tahun 1992 tentang organisasi Badan Pusat
Statistik dan Keputusan Presiden Nomor 6 tahun 1992 tentang kedudukan,
tugas, fungsi, reorganisasi, susunan dan tata Kerja Biro Pusat Statistik.

Universitas Sumatera Utara

4.

Undang-undang Nomor 16 tahun 1917 tentang Statistik.


5.

Keputusan Presiden RI Nomor 86 tahun1998 tentang Badan Pusat Statistik.

6.

Keputusan Pemerintah Nomor 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan
Statistik.

Tahun 1968, ditetapkan peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 1968 yaitu
yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980 peraturan
pemerintah nomor 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan
pemerintah Nomor 16 tahun 1968. Berdasarkan peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun
1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS (Badan Pusat Statistik).
Pada tanggal 17 Juni 1998 dengan keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 86
tahun1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik, sekaligus mengatur tata kerja dan struktur
organisasi BPS (Badan Pusat Statistik) yang baru.

3.2


Logo Instansi Badan Pusat Statistik

BADAN PUSAT STATISTIK
Gambar 2.1 Logo BPS

Universitas Sumatera Utara

Logo BPS terdiri dari 3 warna yang masing-masing mempunyai makna. Adapun
makna yang dimaksud adalah :
1. Biru
Memiliki makna tentang Sensus Penduduk yang dilakukan oleh pihak BPS setiap 10
tahun sekali (tahun berakhiran angka 0) yang mencakup index pembangunan manusia,
kemiskinan, kependudukan, kesehatan, ketahanan sosial, konsumsi dan pagelaran,
pendidikan, perumahan, sosial budaya, tenaga kerja.
2. Hijau
Memiliki makna tentang Sensus Pertanian yang dilakukan setiap 10 tahun sekali
(tahun berakhiran angka 3) yang mencakup index tanaman pangan, hortikultura,
kehutanan, perkebunan, perikanan dan peternakan.

3. Orange

Memiki makna tentang Sensus Ekonomi yang dilakukan setiap 10 tahun sekali (tahun
berakhiran angka 6) yang mencakup index kegiatan ekspor-impor, industri, inflasi,
harga produsen, harga perdagangan, keuangan, komunikasi, konstruksi, neraca arus
dana, nilai tukar petani, pariwisata, produk domestik bruto, produk domestik regional
bruto, transportasi, upah buruh, dan usaha mikro kecil.

3.3

Visi dan Misi Badan Pusat Statistik

Visi
Badan Pusat Statistik mempunyai visi menjadikan informasi statistik sebagai tulang
punggung informasi pembangunan nasional dan regional, didukung Sumber Daya
Manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir.

Universitas Sumatera Utara

Misi
Dalam menunjuk pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengemban misi
mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik yang bermutu,

handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan
statistik serta pengembanan ilmu pengetahuan statistik.

3.4

Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Setiap perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun swasta mempunyai struktur
organisasi, karena perusahaan juga merupakan organisasi. Organisasi adalah suatu
sistem dari aktivitas kerjasama yang terorganisir, yang dilaksanakan oleh sejumlah
orang untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam struktur organisasi ditetapkan tugas-tugas, wewenang dan tanggung
jawab setiap orang dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan serta bagaimana
hubungannya yang satu dengan yang lain. Struktir organisasi perusahaan merupakan
salah satu faktor penting yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai suatu tujuan yang ditetapkan. Dengan adanya struktur organisasi
maka akan jelaslah pemisahan tugas dari para pegawai atau staf.
Sruktur organisasi yang ditetapkan di Kantor Badan Pusat Statistik adalah
struktur organisasi ini dan staf. Struktur ini mengandung unsur-unsur spesialisasi
kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan desentralisasi dalam pembuatan keputusan

dan ukuran satuan yang menunjukkan lokasi

pembuatan keputusan, dan ukuran

satuan yang menunjukkan suatu kelompok kerja.
Adapun tujuan dari struktur organisasi ini dan staf di Kantor Badan Pusat
Statistik Provinsi Sumatera Utara adalah:

Universitas Sumatera Utara

1. Pengkoordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi intergrasi berbagai
departemen dan kegiatan-kegiatan yang salaing berhubungan satu sama lain.
2. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi
manajemen.
3. Pembuataan keputusan yaitu membuat keputusan-keputusan dan mengamati
bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.
Adapun struktur organisasi Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Presiden Indonesia Nomor : 86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat
Statistik sebagaimana lampiran dalam organisasi Kantor Badan Pusat Statistik

Provinsi Sumatera Utara dipimpin oleh seorang Kepala Kantor.
2. Kepala kantor dibantu tata usaha yang terdiri dari:


Sub Bagian Urusan Dalam



Sub Bagian Perlengkapan



Sub Bagian Keuangan



Sub Bagian Kepegawaian



Sub Bagian Bina Potensi/Bina Program

3. Sedangkan Bidang Penunjangan Statistik terdiri dari 5 (lima) bidang yaitu:


Bidang Statistik Produksi
Bidang Statistik Produksi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
statistik pertanian, industry, konstruksi pertambangan dan energi.



Bidang Statistik Distribusi

Universitas Sumatera Utara

Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan
statistic konsumen, perdagangan besar, statistic keuangan dan harga
produsen serta niaga dan jasa.


Bidang Statistik Kependudukan
Bidang Statistik kependudukan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan statistik konsumen, perdagangan besar, statistic keuangan dan
harga produsen serta niaga dan jasa.



Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS)
Bidang (IPDS) mempunyai tugas untuk penyiapan data, penyusunan
system, dan program serta operasional pengolahan data dengan
program computer.



Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik mempunyai tugas untuk
penyusunan neraca produksi, neraca konsumsi, dan akumulasi
penyajian analisis serta kegiatan peneraoan statistik.

Universitas Sumatera Utara

BAB 4

PENGOLAHAN DATA

4.1

Data yang Diperoleh

Pada dasarnya data merupakan alat bagi pengambilan keputusan untuk dassar
pembuatan keputusan-keputusan atau untuk memecahkan suatu percobaan. Keputusan
yang baik jika pengambilan keputusan tersebut didasarkan atas data yang baik. Salah
satu kegunaan dari data adalah untuk memperoeh dan mengetahui gambaran tentang
suatu keadaan atau permasalahan.
Data yang akan diolah dalam Tugas Akhir ini adalah data yang diambil dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara, yaitu tentang Pertumbuhan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) dari tahun 2005-2015. Data yang akan diolah
dalam Tugas akhir ini adalah data sekunder mengenai Produk PDRB di Kabupaten
Dairi. Adapaun data yang dianalisis adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Data PDRB Kabupaten Dairi Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Berlaku
Lapangan Usaha

Total
Tahun

Keseluruhan
PDRB

Sektor pertanian

(Jutaan Rupiah)

(%)

Sektor Perdagangan,
Hotel, & Restoran
(%)

Sektor Jasa-Jasa
(%)

Universitas Sumatera Utara

2005

2303591,46

67,81

16,01

9,55

2006

2552751,946

65,27

14,45

8,61

2007

2860204,81

63,11

15,09

9,43

2008

3116742,54

61,91

15,17

10,43

2009

3392997,01

60,70

15,34

11,37

2010

3777740,16

60,28

15,24

11,89

2011

4226282,44

59,60

15.28

12,59

2012

4731424,45

59,22

15,22

12,98

2013

5345415,37

58,47

15,22

13,83

2014

5711283,08

58,38

15,41

13,96

2015

5968081,16

57,77

15,49

14,35

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
4.2

Menentukan Model Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk mempermudah proses analisis, maka seluruh variabel dilambangkan dengan :
Y

: Total PDRB

X1

: Sektor Pertanian

X2

: Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran

X3

: Sektor Jasa-Jasa

Tabel 4.2

Data PDRB Kabupaten Dairi Menurut Lapangan Usaha Atas
Dasar Harga Berlaku yang Akan Diolah Dengan Varibel
Dilambangkan
Variabel Bebas

Tahun

Y
X1

X2

X3

2005

2,30359146

67,81

16,01

9,55

2006

2,552751946

65,27

14,45

8,61

2007

2,86020481

63,11

15,09

9,43

2008

3,11674254

61,91

15,17

10,43

2009

3,39299701

60,70

15,34

11,37

Universitas Sumatera Utara

2010

3,77774016

60,28

15,34

11,89

2011

4,22628244

59,60

15,28

12,59

2012

4,73142445

59,22

15,22

12,98

2013

5,34541537

58,47

15,22

13,83

2014

5,71128308

58,38

15,19

13,96

2015

5,96808116

57,77

15,22

14,35

Hubungan antara variabel –variabel bebas X terhadap variabel tak bebas Y
dapat terlihat melalui persamaan penduga untuk regresi linier berganda. Persamaan
penduga, yaitu:
Ŷ = b0 + b1X1 + b2X2 + b3X3
Untuk menentukan koefisien-koefisien regresi tersebut (b0, b1, b2, b3) maka
dibutuhkan beberapa tabeluntuk nilai-nilai n, ∑Y, ∑X1, ∑X2, ∑X3, ∑ X1Y, ∑X2Y,
∑X3Y, ∑X12 , ∑X22 , ∑X32 , ∑X1X2, ∑X1X3, ∑X2X3.
Nilai-nilai koefisien di atas dapat dilihat dalam table berikut ini:
Tabel 4.3

Nilai-nilai Koefisien Untuk Mencari Persamaan Regresi Linier
Berganda

Tahun

Y

X12

X2

2005

2,303591 67,81

16,01

9,55

5,306534

4598,196

2006

2,552752 65,27

14,45

8,61

6,516542

4260,173

2007

2,860205 63,11

15,09

9,43

8,180772

3982,872

2008

3,116743 61,91

15,17

10,43

9,714084

3832,848

2009

3,392997 60,7

15,34

11,37

11,51243

3684,49

2010

3,77774

15,34

11,89

14,27132

3633,678

2011

4,226282 59,6

15,28

12,59

17,86146

3552,16

60,28

X3

Y2

X1

Universitas Sumatera Utara

2012

4,731424 59,22

15,22

12,98

22,38638

3507,008

2013

5,345415 58,47

15,22

13,83

28,57347

3418,741

2014

5,711283 58,38

15,19

13,96

32,61875

3408,224

2015

5,968081 57,77

15,22

14,35

35,61799

3337,373



43,98651 672,52

167,53

128,99

192,5597

41215,76

Lanjutan tabel 4.3
X22

X32

X1Y

X2Y

256,3201

91,2025

156,206537

36,8804993

208,8025

74,1321

166,61812

36,8872656

227,7081

88,9249

180,507526

43,1604906

230,1289

108,7849

192,957531

47,2809843

235,3156

129,2769

205,954919

52,0485741

235,3156

141,3721

227,722177

57,9505341

233,4784

158,5081

251,886433

64,5775957

231,6484

168,4804

280,194956

72,0122801

231,6484

191,2689

312,546437

81,3572219

230,7361

194,8816

333,424706

86,75439

231,6484

205,9225

344,776049

90,8341953

2552,7505

1552,7549

2652,79539

669,744031

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.3
X3Y

X1X2

X1X3

X2X3

21,99929844

1085,6381

647,5855

152,8955

21,97919426

943,1515

561,9747

124,4145

26,97173136

952,3299

595,1273

142,2987

32,50762469

939,1747

645,7213

158,2231

38,578376

931,138

690,159

174,4158

44,9173305

924,6952

716,7292

182,3926

53,20889592

910,688

750,364

192,3752

61,41388936

901,3284

768,6756

197,5556

73,92709457

889,9134

808,6401

210,4926

79,7295118

886,7922

814,9848

212,0524

85,64196465

879,2594

828,9995

218,407

540,8749115

10244,1088

7828,961

1965,523

Dari tabel 4.3 diperoleh data berikut:
N

11

∑X3Y

540,8749115

∑Y

43,98651

∑X12

41215,76

∑X1

672,52

∑X22

2552,7505

∑X2

167,53

∑X32

1552,7549

∑X3

128,99

∑X1X2

10244,1088

∑ X1Y

2652,79539

∑X1X3

7828,961

∑X2Y

669,744031

∑X2X3

1965,523

∑Y2

192,5597

Harga-harga perkalian antar variable kemudian disusun kedalam persamaan untuk
mendapatkan harga koefisien regresi b0, b1, b2, b3 :

∑Yi = b0 n + b1∑X1i + b2∑X2i + b3∑X3i
2
+ b2∑ X1i X2i + b3∑ X1i X3i
∑Yi X1i = b0∑X1i + b1∑X1i

Universitas Sumatera Utara

2
∑Yi X2i = b0∑X2i + b1∑ X1i X2i + b2 ∑X2i
+ b3∑ X2i X3i
2
∑Yi X3i = b0∑X3i + b1∑ X1i X3i + b2 ∑ X2i X3i + b3∑ X3i

Dapat kita subsitusikan nilai-nilai yang bersesuaian, sehinngga ditemukan persamaan:
43,986514426 = 11b0 + 672,52b1 + 167,53b2 + 128,96b3
2.652,7948

= 672,52b0 + 41.575,7642b1 + 10.244,1088b2+ 7.879,2209b3

669,744

= 167,53b0 + 10.244,1088b1 + 2317,4349b2 + 1.965,523b3

540,8749

= 128,96b0 + 7879,2209b1 + 1965,532b2 + 1.552,7549b3

Untuk mendapat koefisien b0, b1, b2, dan b3 dari persamaan diatas, maka maka
diperoleh koefisien dengan cara mengeliminasi setiap persamaan sebagai berikut:
43,986514426 = 11b0 + 672,52b1 + 167,53b2 + 128,96b3……..(1)
2.652,7948

= 672,52b0 + 41.575,7642b1 + 10.244,1088b2+ 7.879,2209b3……(2)

669,744

= 167,53b0 + 10.244,1088b1 + 2317,4349b2 + 1.965,523b3……..(3)

540,8749

= 128,96b0 + 7879,2209b1 + 1965,532b2 + 1.552,7549b3…….(4)

Dari persamaan (1) dan (2) :
43,986514426 = 11b0 + 672,52b1 + 167,53b2 + 128,96b3 [x672,2]
2.652,7948

= 672,52b0 + 41.575,7642b1 + 10.244,1088b2+ 7.879,2209b3[x11]

29.581,81068 = 7.397,72b0 + 424.283,1504b1 + 112.667,2756b2 + 86.782,1792b3
29.180,7428 = 7.397,72b0 + 457.333,4062b1 + 112.685,1968b2 + 86.671,4299b3
401,06788



= -5.050,2558b1 -17,9212b2 + 56,7493b3 …….(5)

Dari Persamaan (1) dan (3)
43,986514426 = 11b0 + 672,52b1 + 167,53b2 + 128,96b3 [x 167,53]
669,744

= 167,53b0 + 10.244,1088b1 + 2317,4349b2 + 1.965,523b3[ x11]

7.369,06076

= 1.842,83b0 + 112.667,22756b1 + 28.066,3009b2 + 21.004,6688b3

7.367,184

= 1.842,83b0 + 112.685,1968b1 + 25.491,7839b2 + 21.620,753b3

1,8768

= -17,9212b1 + 2574,517b2 – 16,0842b3…….(6)



Dari Persamaan (1) dan (4)
43,986514426 = 11b0 + 672,52b1 + 167,53b2 + 128,96b3 [x128,96]
540,8749

= 128,96b0 + 7879,2209b1 + 1965,532b2 + 1.552,7549b3 [x11]

5.672,5009

= 1.418,56b0 + 86.728,1792b1 + 21.604,6688b2 + 16.6630,6816b3

5.949,6239

= 1.418,56b0 + 86.671,4299b1 + 21.620,753b2 + 17.080,3039b3

-277,123

= 56,749b1 – 16,0842b2 – 449,6223b3 ……..(7)



Universitas Sumatera Utara

Dari persamaan (5) dan (6)
401,06788

= -5.050,2558b1 -17,9212b2 + 56,7493b3 [x 17,9212]

1,8768

= -17,9212b1 + 2574,517b2 – 16,0842b3 [x 5.050,255]

7.187,6177

= 90.506,6442b1 – 321,1694b2 + 1.017,0155b3

9.478,3201

= 90.506,6442b1 + 13.001.969,4114b2 – 81.229,3243b3

-2.290,7024

= -13.002.290,5808b2 + 82.246,3398b3 ………(8)



Dari persamaan (6) dan (7)
1,8768

= -17,9212b1 + 2574,517b2 – 16,0842b3 [x 56,749]

-277,123

= 56,749b1 – 16,0842b2 – 449,6223b3

106,5065

= -1.017,0102b1 + 146.101,2652b2 – 912,7623b3

-4.966,3767

= 1.017,0102b1 – 288,2482b2 – 8.057,7712b3

-4.889,8702

= 145.813,017b2 – 8.970,5335b3 ……….(9)

[x 17,9212]

+

Dari Persamaan (8) dan (9)
-2.290,7024 = -13.002.290,5808b2 + 82.246,3398b3 [x 145.813,017]
-4.889,8702

= 145.813,017b2 – 8.970,5335b3

[x 13.002.290,5808]

-334.014.227,9931408

= - 1.895.903.217.497,13b2 + 11.992.586.943,44518b3

-63.574.312.326,5623

= 1.895.903.217.497,13b2 – 116.637.483.231,8009b3 +

-63.908.326.554,5554

= -104.644.896.288,3557b3

b3 =

−63.908.326.554,554

−104.644.896.288,3557

b3 = 0,6107

Substitusi b3 Kepersamaan (9) :
-4.889,8702 = 145.813,017b2 – 8.970,5335b3
-4.889,8702 = 145.813,017b2 – 8.970,5335 (0,6107)
-4.889,8702 = 145.813,017b2 – 5478,3048
145.813,017b2 = 5478,3048 – 4.889,8702
145.813,017b2 = 588,4346

b2 =

588,4346
145.813,017

b2 = 0,004035
Subsitusikan b2 dan b3 ke Persamaan 6
1,8767 = -17,9212b1 + 2574,517b2 – 16,0842b3
1,8767 = -17,9212b1 + 2574,517(0,004035) – 16,0842(0,6107)

Universitas Sumatera Utara

1,8768 = -17,9212b1 + 10,38818 – 9,8226
1,8768 = -17,9212b1 + 0,5656
-17,9212b1 = 1,8768 – 05656
-17,9212b1 = 1,3112

b1 =

1,3112
−17,9212

b1 = -0,073166
Subsitusi b1, b2, dan b3 ke Persamaan (1)
43,986514426 = 11b0 + 672,52b1 + 167,53b2 + 128,96b3
43,986514426 = 11b0 + 672,52(-0,073166) + 167,53(0,004035) + 128,96(0,6107)
43,986514426 = 11b0 – 49,20598 + 0,67598355 + 78,755872
43,986514426 = 11b0 + 30,22587555
11b0 = 43,986514426 – 30,22587555
11b0 = 13,760638876

b0 =

13,760638876
11

b0 = 1,251
Sehingga di dapat nilai koefisien- koefisiennya antara lain :
b0 = 1,251
b1 = -0,073166
b2 = 0,004035

b3 = 0,6107
Setelah mendapat harga-harga koefisien regresi, maka dapat ditentukan
persamaannya yaitu:

Ŷ = 1,251 – 0,073166X1 + 0,004035X2 + 0,6107X3

Universitas Sumatera Utara

Tabel 4.4

Penyimpangan Nilai Koefisien

Tahun

Y

X1

X2

X3

x1

x2

2005

2,303591

67,81

16,01

9,55

6,67181818

0,78

2006

2,552752

65,27

14,45

8,61

4,13181818

-0,78

2007

2,860205

63,11

15,09

9,43

1,97181818

-0,14

2008

3,116743

61,91

15,17

10,43

0,77181818

-0,06

2009

3,392997

60,7

15,34

11,37

-0,4381818

0,11

2010

3,77774

60,28

15,34

11,89

-0,8581818

0,11

2011

4,226282

59,6

15,28

12,59

-1,5381818

0,05

2012

4,731424

59,22

15,22

12,98

-1,9181818

-0,01

2013

5,345415

58,47

15.,22

13,83

-2,6681818

-0,01

2014

5,711283

58,38

15,19

13,96

-2,7581818

-0,04

2015

5,968081

57,77

15,22

14,35

-3,3681818

-0,01



43,98651

672,52

167,53

128,99


X

3,998774

61,13818

15,23

11,72636

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.4
x3
-2,17636364

Y

y2

x1y

x2y

x3y

-1,6951825

2,873643975 -11,30994995

-1,322242411 3,689333721

-3,11636364

-1,4460220

2,090979893 -5,974700374

1,127897232

4,506330667

-2,29636364

-1,1385692

1,296339889 -2,245051506

0,159399692

2,614568974

-1,29636364

-0,8820315

0,777979565 -0,680767948

0,05292189

1,143433561

-0,35636364

-0,6057770

0,366965809 0,26544048

-0,066635473 0,215876905

0,16363636

-0,2210339

0,048855976 0,189687256

-0,024313727 -0,03616918

0,86363636

0,2275084

0,051760073 -0,349949286

0,01137542

1,25363636

0,7326504

0,536776625 -1,405356698

-0,007326504 0,918477197

2,10363636

1,3466413

1,813442875 -3,593083916

-0,013466413 2,832843673

2,23363636

1,7125090

2,932687216 -4,723411301

-0,068500362 3,825122468

2,62363636

1,9693071

3,878170538 -6,63298444

-0,019693071 5,166745775

16,66760243 -36,46012768

-0,170583727 25,07304829

0,196484528

Universitas Sumatera Utara

Lanjutan Tabel 4.4
Ŷ

Y-Ŷ

(Y-Ŷ)2

���

���

� ��

2,186398

0,11719346

0,013734307

44,5131579

0,6084

4,73655868

1,7988791

0,75387285

0,568324268

17,0719215

0,6084

9,71172231

2,4328279

0,42737691

0,182651023

3,88806694

0,0196

5,27328595

3,15210482

-0,0353623

0,001250491

0,59570331

0,0036

1,68055868

3,81537777

-0,4223808

0,178405506

0,19200331

0,0121

0,12699504

4,16367334

-0,3859332

0,148944419

0,73647603

0,0121

0,02677686

4,6454784

-0,419196

0,175725253

2,36600331

0,0025

0,74586777

4,90640668

-0,1749822

0,030618781

3,67942149

0,0001

1,57160413

5,48037676

-0,1349614

0,018214577

7,11919421

0,0001

4,42528595

5,56623227

0,14505081

0,021039737

7,60756694

0,0016

4,9891314

5,84915778

0,11892338

0,01414277

11,3446488

0,0001

6,88346777

43,99691282

-0,0103984

1,353051133

99,1141636

1,2686

40,1712545

Setelah mendapatkan persamaan regresi, langkah selanjutnya adalah
menghitung kesalahan baku:
2
Sy.1,2,3,…k

=

∑(Y i − Ŷ)2
n−k−1

1,353051133

Sy.1,2,3,…k = �

11−3−1

1,353051133

Sy.1,2,3,…k = �

7

Sy.1,2,3,…k = √0,193293019
Universitas Sumatera Utara

Sy.1,2,3,…k = 0,439651019
Hasil yang diperoleh menunjukkan nilai pendapatan perkapita penduduk akan
menyimpang dari nilai rata – rata pendapatan perkapita penduduk yang sebenarnya
sebesar 0,439651019

4.3

Uji Keberartian Regresi

4.3.1

Uji F (Simultan)

Langkah - langkahnya sebagai berikut :
1)

Menentukan formulasi hipotesanya

H0 : b1 = b2 = b3 = 0, Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas
yaitu Sektor Pertanian, Sektor Industri, dan Sektor Jasa dengan variabel tak bebas
yaitu Total Keseluruhan PDRB.
H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0, Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu
Sektor Pertanian, Sektor Industri, dan Sektor Jasa dengan variabel tak bebas yaitu
Total Keseluruhan PDRB
2)

Menentukan Taraf Nyata

Dengan taraf nyata α = 0,05 dan nilai Ftabel dengan dk pembilang (v1) = k = 3 dan dk
penyebut (v2) = 11 – 3 – 1 = 7 maka diperoleh F(3;7;0,05) = 4,35
3)

Kriteria Pengujian

H0 diterima apabila Fhitung ≤ Ftabel
H0 ditolak apabila Fhitung > Ftabel
4)

F-hitung

F=

JK reg
k
JK reg
(n −k −1)

Universitas Sumatera Utara

Untuk menguji model regresi linier berganda yang telah terbentuk, maka dilakukan
pengujian dengan menggunakan uji F yang memerlukan nilai-nilai dan yj, x1j, x2j, x3j,
nilai-nilai tersebut dapat diperoleh melalui rumus berikut:

yj = Y - Y

���2
x2j = X2 –X

���1
x1j = X1 -X

���3
x3j = X3 –X

Dapat dihitung nilai jumlah kuadrat regresi (JKreg) dan nilai jumlah kuadrat

residu (JKres) dari tabel 4.4:
JKreg = b1∑x1iyi + b2∑x2iyi + b3∑x3iyi
JKreg = -0,073166(-36,46012768) + (0,004035)(-0,170583727) +
(0,6107)(25,07304829)
JKreg = 2,667641702 – 0,00688305338445 + 15,312110590703
JKreg = 17,97286924

JKres = Σ(Yi -Ŷ )2
JKres = 1,353051133

Jadi Fhitung dapat dicari dengan:
JK reg

Fhitung =

k
JK reg
(n −k −1)

17,97286924
3
= 1,353051133
11−3−1

=

5,99095641
0,19329302

Fhitung = 30,99416839

Universitas Sumatera Utara

5)

Dengan demikian disimpulkan bahwa nilai Fhitung(30,99416839) > Ftabel (4,35).

Maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti persamaan persamaan linier
berganda Y atas X1, X2, X3 Bersifat nyata yang berarti bahwa Sektor Pertanian;
Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran; dan Sektor Jasa-Jasa secara bersama-sama
berpengaruh terhadap Total Keseluruhan PDRB.

4.4

Koefisien Determinasi

Pada Tabel 4.4 dapat dilihat harga ∑y2 = 16,66760243 dan nilai JKreg = 17,97286924
telah diperoleh, maka diperoleh nilai koefisien determinasi:
JK reg
R2 = n
∑ y 2i
i=1

=

17,97286924
16,66760243

R2 = 1,078311612

Nilai koefisien determinasi R2 diperoleh sebesar 1,078311612 yang berarti
kurang lebih 100% tingkat total keseluruhan PDRB dipengaruhi oleh Sektor
Pertanian; Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran; dan Sektor Jasa-Jasa.

Mencari Koefisien korelasi ganda dengan rumus:
R = √R2

R = √1,078311612

R = 1,0384178

Universitas Sumatera Utara

Nilai perhitungan korelasi (R) diperoleh sebesar 1,0384178 yang menunjukkan
bahwa korelasi antara variabel bebas X dengan variabel tak bebas Y berhubungan
secara positif dengan tingkat yang angat tinggi.
4.5

Koefisien Korelasi

4.5.1

Korelasi Antara Varibel Bebas dan Variabel Terikat

Untuk mengukur besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas,
maka dari tabel dapat dihitung besar koefisien korelasinya yaitu:
1. Koefisien korelasi antara Total Keseluruhan PDRB (Y) dengan Sektor Pertanian(X1
)

��� 1 =
��� 1 =

=

n ∑ X 1 Y−(∑X 1 )(∑Y)

�{(n ∑ X 21 −(∑X 1 )2 ) (n∑Y 2 − (∑Y)2 }
(11)(2652 ,79539)− (672,52)(43,98651)

�{(11)(41.215,76)− (452.283,1504 )}{(11)(192,5597)− (1.934,813062 )}

− 401,0584152

�(1090,2096)(183,343638 )

=

− 401,0584152

=

− 401,0584152

√199.882,9942

447,08276

Universitas Sumatera Utara

��� 1 = -0,89705632

Koefisien korelasi antara Sektor Pertanian (X1) dengan Total Keseluruhan

PDRB (Y) adalah 0,89705632 yang berarti nilai tersebut menunjukkan korelasi tinggi
dengan arah yang sama (korelasi negatif).
2. Koefisien korelasi antara Total Keseluruhan PDRB (Y) dengan Sektor
Perdagangan, Hotel, & Restoran (X2 )

ryx 2 =

ryx 1 =

�{(n ∑ X 22 −(∑X 2 )2 ) (n∑Y 2 − (∑Y)2 }
(11)(669,744031 )− (167,53)(43,98651)

�{(11)(2552 ,7505 )− (28.066,3009)} {(11)(192,5597)− (1.934,813062 )}

��� 1 =
��� 1 =

��� 1 =
��� 1

n ∑ X 2 Y−(∑X 2 )(∑Y)

7.367,184341 −7369,06002
�(13,9546)(183,343638 )
−1,8756793

√2.558,487131
−1,8756793
50,58149

= -0.03701

Koefisien korelasi antara Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran (X2) dengan

Total Keseluruhan PDRB (Y) adalah 0,03701 yang berarti nilai tersebut menunjukkan
korelasi rendah dengan arah yang sama (korelasi negatif).
3.

Koefisien korelasi antara Total Keseluruhan PDRB (Y) dengan Sektor Jasa-Jasa

(X3 )

Universitas Sumatera Utara

��� 3 =

n ∑ X 3 Y−(∑X 3 )(∑Y)

�{(n ∑ X 23 −(∑X 3 )2 ) (n∑Y 2 − (∑Y)2 }

��� 3 =

(11)(540,8749115 )−(128,99)(43,98651)

�{(11)(1.552,7505 )−(16.638,4201 )}{(11)(192,5597)− (1.934,8130 62)}

��� 3 =
��� 3 =

��� 3 =
��� 3

5.949,624027 −5.673,819925
�(441,8354 )(183,343638
275,804102

√81.007,70963
275,804102
284,6185

= 0,96903083

Koefisien korelasi antara Sektor Jasa (X3) dengan Total Keseluruhan PDRB

(Y) adalah 0,96903083 yang berarti nilai tersebut menunjukkan korelasi sangat tinggi
dengan arah yang sama (korelasi positif).

4.5.2

Korelasi Antara Variabel Bebas

1. Koefisien korelasi antara Sektor Pertanian (X1) dengan Sektor Industri (X2)

��1 �2 =
��1 �2 =

n ∑ X 1 X 2 −(∑X 1 )(∑X 2 )

�{(n ∑ X 21 −(∑X 1 )2 ) (n∑X 22 − (∑X 2 )2 }
( 11)(10.244,1088 ) − (672,52)(167,53)

�{(11)(412.15,76)−(452.283,1504 )} {(11)(2552 ,7505 )− (28.066,3009}

��1 �2 =

112.685,1968−112.667,2756
�{(1.090,2096)(13,9546}
Universitas Sumatera Utara

��1 �2 =
��1 �2 =

17,9212
√15.213,43888
17,9212

123,3427699

��1 �2 = 0,14529591

Koefisien korelasi antara Sektor Pertanian (X1) dengan Sektor Perdagangan,

Hotel, &Restoran(X2) adalah 0,14529591 yang berarti nilai tersebut menunjukkan
korelasi rendah dengan arah yang sama (korelasi positif).
2. Koefisien korelasi antara Sektor Pertanian (X1) dengan Sektor Jasa (X3)

��1 �3 =
��1 �2 =

n ∑ X 1 X 3 −(∑X 1 )(∑X 3 )

�{(n ∑ X 21 −(∑X 1 )2 ) (n∑X 23 − (∑X 3 )2 }
(11)(7.879,2209)− (672,52)(128,99)

�{(11)(41.215,76)−(452.283,1504 )}{(11)(1.552,7549)− (16.638,4201 )

��1 �3 =
��1 �3 =

86.671,4299−87.135,3248
�(1.090,2096)(441,8838 )
−463,8949

694,079218

��1 �3 = -0,668360164

Koefisien korelasi antara Sektor Pertanian (X1) dengan Sektor Jasa (X3)

adalah -0,668360164 yang berarti nilai tersebut menunjukkan korelasi tinggi dengan
arah yang sama (korelasi negatif).
3. Koefisien korelasi antara Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran (X2) dengaSektor
Jasa-Jasa (X3).

Universitas Sumatera Utara

��2 �3 =

n ∑ X 2 X 3 −(∑X 2 )(∑X 3 )

�{(n ∑ X 22 −(∑X 2 )2 ) (n∑X 23 − (∑X 3 )2 }
(11)(1.965,523)− (167,52)(128,96)

��1 �3 = �{(11)(2.552,7505 )− (28.066,3009)} {(11)(1.552,7549)−(16.630,6816 )}
��1 �3 =

��1 �3 =

21.620,753−21.603,3792
�(13,9546)(449,6223)
17,3738

79,21047499

��1 �3 = 0,219337152

Koefisien korelasi antara Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran (X2) dengan

Sektor Jasa-Jasa (X3) adalah 0,0219337152 yang berarti nilai tersebut menunjukkan
korelasi rendah dengan arah yang sama (korelasi positif).

4.5.3

Uji t (Uji Parsial)

Apakah X mempegaruhi Y ?
Langkah - langkah pengujiannya sebagai berikut :
1) Menentukan formulasi hipotesanya
H0 : b1= b2 = b3 = 0 Sektor Pertanian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Total Keseluruhan PDRB di Kabupaten Dairi.

Universitas Sumatera Utara

H1 : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ 0 Sektor Pertanian berpengaruh secara signifikan terhadap Total
Keseluruhan PDRB di Kabupaten Dairi.
2) Menentukan taraf nyata
Dengan taraf nyata α = 0,05 maka nilai tingkat signifikan


(1 - ) = (1-

0,05
2

2

) = (1-0,025) = 0,975 dan dk = n – k = 11 - 3 = 8 .

t(8;0,975) = 2,31
3) Kriteria pengujian
H0 diterima apabila thitung ≤ ttabel
H0 ditolak apabila thitung > ttabel
4) t-hitung

t=

�1

�� 1

Untuk menentukan nilai thitung, maka terlebih dahulu dilakukan pencarian nilai Sb1,
rumusannya sebagai berikut :

��1 = �

��2 .1,2

2 )
∑���2 (1−�1,2

Nilai ��1 diperoleh melalui pencarian, pertama nilai kesalahan baku tafsiran.

��2.1,2 =

��2.1,2 =

Σ(Yi −Ŷ )2
�−�−1

1,353051133
11−3−1

Universitas Sumatera Utara

��2.1,2 =
��2.1,2 =

1.353051133
11−3−1

0,169131391

Nilai X1 yang mempengaruhi Y :

��1 �2 =
��1 �2 =

n ∑ X 1 X 2 −(∑X 1 )(∑X 2 )

�{(n ∑ X 21 −(∑X 1 )2 ) (n∑X 22 − (∑X 2 )2 }
( 11)(10.244,1088 ) − (672,52)(167,53)

�{(11)(412.15,76)−(452.283,1504 )} {(11)(2552 ,7505 )− (28.066,3009}

112.685,1968−112.667,2756

��1 �2 =
��1 �2 =
��1 �2 =

�{(1.090,2096)(13,9546}
17,9212
√15.213,43888
17,9212

123,3427699

��1 �2 = 0,14529591
Menentukan nilai ��1

��1 = �

��2 .1,2

2 (1−� 2 )
∑� ��
1,2

��1 = �

0,169131391
99,1141636 (1−0,021110901 )

Universitas Sumatera Utara

��1 = �

��1

0,169131391
97,0217743

= 0,041752021

Nilai X2 yang mempengaruhi Y:

��1 �3 =
��1 �2 =

n ∑ X 1 X 3 −(∑X 1 )(∑X 3 )

�{(n ∑ X 21 −(∑X 1 )2 ) (n∑X 23 − (∑X 3 )2 }
(11)(7.879,2209)− (672,52)(128,99)

�{(11)(41.215,76)−(452.283,1504 )}{(11)(1.552,7549)− (16.638,4201 )

��1 �3 =
��1 �3 =

86.671,4299−87.135,3248
�(1.090,2096)(441,8838 )
−463,8949

694,079218

��1 �3 = -0,668360164
Menentukan nilai ��2

��2 = �

��2 .1,2

2 (1−� 2 )
∑� 2�
1,2

��2 = �
��2 = �

0,169131391
1,2686 (1−0,446705308 )

0,169131391
0,701909645

��2 = �0,240958921
Universitas Sumatera Utara

��2 = 0,490875668

Nilai X3 yang mempengaruhi Y:
n ∑ X 2 X 3 −(∑X 2 )(∑X 3 )

��2 �3 =
��1 �3 =

�{(n ∑ X 22 −(∑X 2 )2 ) (n∑X 23 − (∑X 3 )2 }
(11)(1.965,523)− (167,52)(128,96)

�{(11)(2.552,7505 )− (28.066,3009)} {(11)(1.552,7549)−(16.630,6816 )}

21.620,753−21.603,3792

��1 �3 =

�(13,9546)(449,6223)
17,3738

��1 �3 =

79,21047499

��1 �3 = 0,219337152
Menentukan nilai ��3

��3 = �

��2 .1,2

2 (1−� 2 )
∑� 3�
1,2

0,169131391

��3 = �

40,1712545 (1−0,0481087862 )

��3 = �

0,16913191

38,2386642059

��3 = 0,06650609

Kemudian dapat ditentukan t-hitung :

t1 =

�1

�� 1

Universitas Sumatera Utara

=

−0,073166

0,041752021

t1= -1,7523942134

t2 =
=

�2

�� 2

0,004035

0,490875668

= 0,00822

t3 =

=

�3

�� 3
0,6107

0,06650609

t3= 9,18261771
5) Kesimpulan


Didapat thitung = -1,7523942134 < ttabel = 2,31. thitung < ttabel, maka H0 diterima
dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa Sektor Pertanian kurang berpengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap Total Keseluruhan PDRB di
Kabupaten Dairi.



Didapat thitung = 0,00822 < ttabel = 2,31. thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1
ditolak. Hal ini berarti bahwa Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran kurang
berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Total Keseluruhan PDRB
di Kabupaten Dairi.



Didapat thitung = 9,18261771 > ttabel = 2,36. thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Hal ini berarti bahwa Sektor Jasa-Jasa berpengaruh secara

Universitas Sumatera Utara

simultan dan signifikan terhadap Total Keseluruhan PDRB di Kabupaten
Dairi.

Universitas Sumatera Utara

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1

Pengertian Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan desain
sistem yang ada dalam desain yang disetujui, menginstal dan memulai sistem baru
atau sistem yang diperbaiki.
Tahapan implementasi merupakan tahapan penerapan hasil desain tertulis
kedalam programming.

Dalam pengolahan data pada karya tulis ini penulis

menggunakan perangkat lunak (software) sebagai implementasi sistem yaitu SPSS for
windows dalam masalah memperoleh perhitungan.

5.2

Peranan Komputer Dalam Statistika

Komputer memegang peranan sangat penting dalam statistika. Komputer dalam
bekerja secara efisien dalam pengolahan data mempunyai karakteristik sebagai
berikut:
1. Jumlah input yang besar
Jumlah input yang besar akan dapat diolah oleh komputer dengan mudah semudah
mengolah data yang jumlahnya sedikit sehingga komputer akan dapat bekerja sangat
efisien pada pengolahan data dengan menggunakan input yang besar.
2. Proyek yang repetitif

Universitas Sumatera Utara

Perintah pengolahan yang berulang – ulang akan lebih efisien dengan menggunakan
komputer, karena disini perintah hanya dilakukan satu kali kemudian diulang – ulang
(di-copy) untuk menjalankan perintah pengolahan yang lain.
3. Diperlukan kecepatan yang tinggi
Komputer dapat melakukan proses pengolahan jumlah data yang besar dalam waktu
yang singkat. Jumlah data yang besar dan sedikit akan sama cepatnya diolah oleh
komputer, yang membedakan hanya pada proses pemasukan data saja.
4. Diperlukan ketepatan yang tinggi
Komputer yang telah terprogram dengan benar akan melakukan proses pengolahan
yang tepat. Kesalahan informasi yang mungkin dilakukan hanya terjadi pada proses
pemasukan data saja.
5. Pengolahan hal yang kompleks
Hubungan antar fenomena yang kompleks akan dapat dipecahkan dengan mudah
menggunakan komputer dalam waktu yang tepat dan cepat.
Saat ini banyak beredar berbagai paket program komputer statistik dari yang
‘kuno’ dan berbasis DOS seperti Microstat sampai yang berbasis Windows seperti
SPSS, SAS, Statistika dan lainnya. Dari berbagai software khusus statistik yang
beredar sekarang, SPSS adalah yang paling populer dan paling banyak digunakan
pemakai di seluruh dunia.
SPSS sebagai software statistik, pertama kali dibuat tahun 1968 oleh tiga
mahasiswa Stanford University, yang dioperasikan pada komputer mainframe. Pada
tahun 1984, SPSS pertama kali muncul dengan versi PC (dapat dipakai untuk

Universitas Sumatera Utara

komputer desktop) dengan nama SPSS/PC+ dan sejalan dengan mulai populernya
sistem operasi windows, SPSS pada tahun 1992 juga mengeluarkan versi Windows.
Hal ini membuat SPSS yang tadinya ditujukan bagi pengolahan data statistic
untuk ilmu sosial (SPSS saat itu adalah singkatan dari Statistical Package for the
Social Sciences), sekarang diperluas untuk melayani berbagai user, seperti untuk
proses produksi di pabrik, riset ilmu – ilmu sains dan lainnya. Sehingga sekarang
kepanjangan SPSS adalah Statistical Product and Services Solutions.

5.3

Cara Kerja SPSS

Cara kerja komputer, statistik dan SPSS pada prinsipnya adalah sama, yaitu meliputi 3
bagian : input, proses dan output.
1. Input
Pada komputer, input berupa data yang akan diolah dengan komputer. Proses inputing
dapat melalui keyboard, mouse, touch screen, atau hardisk. Pada statistik, input
berupa dat yang telah ditabulasikan pada data ditor bagian view data, sedangkan
proses coding dan pendefenisisan variabel pada view variable.

2. Proses
Pada komputer, proses berupa eksekusi program komputer dimana computer
menjalankan perintah – perintah sesuai dengan apa yang telah diprogramkan. Pada
statistik, proses berupa analisis perhitungan, baik secara deskriptif maupun inferensi,
baik dengan statistik parametrik ataupun non-parametrik. Pada SPSS, proses berupa

Universitas Sumatera Utara

eksekusi program SPSS untuk menganalisis input yang ada di data editor sesuai
dengan perintah dari pemakai.
3. Output
Pada komputer, output berupa hasil pengolahan yang telah diproses dengan program
komputer yang dikehendaki. Bentuk output komputer bisa dalam bentuk cetakan,
tampilan, gambar, maupun suara.
Pada statistik, output berupa hasil analisis, baik dalam bentuk penyajian data maupun
dalam bentuk grafik atau tabel serta kesimpulan yang diperoleh dari hasil analisis.
Pada SPSS, output berupa hasil analisis program SPSS yang disajikan dalam output
navigator.

5.4

Mengoperasikan SPSS

langkah – langkah pengolahan data dengan menggunakan program SPSS
adalah :

5.4.1

Mengaktifkan Program SPSS pada Windows

Klik tombol start pada windows, kemudian klik program, lalu klik SPSS. Selain cara
itu, program SPSS bisa diaktifkan melalui icon shortcut pada tampilan desktop.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.1

5.4.2

Tampilan Pengaktifan SPSS 18

Membuka Lembar Baru

Dari tampilan yang muncul pada saat membuka SPSS, pilih type in data untuk
membuat data baru atau menu File, pilih new, maka akan muncul jendela editor,
kemudian klik data.

Gambar 5.2

Tampilan Awal SPSS

Universitas Sumatera Utara

5.4.3

Menamai Variabel

Klik variable view, yang terletak disebelah kiri bawah jendela editor, lalu lakukan
langkah – langkah sebagai berikut :
1. Name : Ketik nama variabel yang kita inginkan.
2. Type : Sesuaikan tipe data sesuai dengan apa yang kita inginkan.
3. Width : Digunakan untuk menengtukan jarak atau lebar kolom.
4. Label : Ketikkan nama sesuai dengan identitas dari nama variabel, nama variabel
hanya terdiri dari 8 digit atau karakter.
5. Value : Digunakan untuk mengisi penjelasan nama (label) pada variabel.
6. Missing : Digunakan untuk menjelaskan data yang hilang.
7. Columns : Digunakan untuk menentukan lebar kolom.
8. Align : Digunakan untuk menentukan letak pengisisan data, apakah rata kiri, rata
kanan atau diletakkan ditengah – tengah kolom.
9. Measure : Digunakan untuk menentukan jenis data.

Gambar 5.3

Layar Kerja Variabel View

Universitas Sumatera Utara

5.4.4

Pengisian Data

1. Aktifkan jendela data dengan mengklik data view, yang terletak disudut kiri bawah
jendela editor.
2. Selanjutnya ketikkan data yang sesuai untuk setiap variabel yang telah
didefenisikan.

Gambar 5.4 Data yang diolah

5.4.5

Pengolahan Data dengan Persamaan Regresi

1. Tampilkan file yang akan ditentukan oleh persamaan regresi pada jendela editor
yang tampak.
2. Pilih menu analyze, kemudian pilih sub menu regression dengan cursor, dan pilih
linier yang keluar pada tampilan jendela editor.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.5 Pilih Analyze, Regression, Linier
3. Setelah muncul kotak dialog, kemudian sorot variabel yang menjadi variabel
tidak bebas, dan pindahkan ke kotak Variable Dependent. Demikian juga sorot
Variable Independent.

Gambar 5.6 Kotak Dialog Linier Regression

4. Klik Statistic pada kotak dialog Linier Regression, aktifkan Estimate, Model

Universitas Sumatera Utara

Fit, Casewise Diagnotics, kemudian klik Continue untuk melanjutkannya, lalu
klik OK.

Gambar 5.7

Kotak Dialog Linier Regression Statistics

5. Kemudian klik Plots pada kotak tersebut, lalu aktifkan Produce All Partial Plots,
kemudian klik Continue, lalu klik Ok pada kotak dialog Linier Regresssion untuk
melihat hasilnya atau Outputnya.

Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression Plots

Universitas Sumatera Utara

6. Klik continue untuk meneruskan
7. Pada kolom Option, untuk stepping Method Criteria, digunakan uji F dengan
mengambil standart 5% maka pilih 0,05, klik continue dan klik OK. Akan tampil
sebagai berikut:

Gambar 5.9

Kotak Dialog Analisis Option

8. Klik continue kemudian OK untuk melihat hasilnya.

Model Summaryb
Model
R
.989a

1

R Square

Adjusted R

Std. Error of the

Square

Estimate

.979

.970

.22420805540

a. Predictors: (Constant), Sektor_Jasa, Sektor_PHR, Sektor_Pertanian
b. Dependent Variable: Total_PDRB
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares
Regression
Residual
Total

df

Mean Square

16.316

3

5.439

.352

7

.050

16.668

10

F
108.189

Sig.
.000a

Universitas Sumatera Utara

a. Predictors: (Constant), Sektor_Jasa, Sektor_PHR, Sektor_Pertanian
b. Dependent Variable: Total_PDRB

Coefficientsa
Model

Standardized
Unstandardized Coefficients
B

1

(Constant)

Coefficients

Std. Error

Beta

1.162

4.207

.124

.071

Sektor_PHR

-.948

Sektor_Jasa

.825

Sektor_Pertanian

t

Sig.
.276

.790

.303

1.751

.123

.266

-.261

-3.558

.009

.111

1.281

7.404

.000

Residuals Statisticsa
Minimum
Predicted Value

Maximum

Mean

Std. Deviation

N

2.2931327820

5.7541594505

3.9987740387

1.27732993654

11

-.24643373489

.37818148732

.00000000000

.18758591758

11

Std. Predicted Value

-1.335

1.374

.000

1.000

11

Std. Residual

-1.099

1.687

.000

.837

11

Residual

a. Dependent Variable: Total_PDRB

Gambar 5.10 Output ANOVA, Coefisien dan Residual Statistic

Universitas Sumatera Utara

G

Gambar 5.11 Charts

Universitas Sumatera Utara

pGGG

Gambar 5.12 Plot Regression Standardized Residual

Universitas Sumatera Utara

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan

Berdasarkan analisa yang telah dilakukan penulis maka dapat diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telah dilakukan diatas, maka
diperoleh persamaan regresi linier bergandanya:
Ŷ = 1,251 – 0,073166X1 + 0,004035X2 + 0,6107X3
Ini berarti bahwa Sektor Pertanian mempengaruhi Total Keseluruhan PDRB
sebesar -0.073166 %, Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran mempengaruhi
Total Keseluruhan PDRB sebesar 0,004035 %, dan Sektor Jasa mempengaruhi
Total Keseluruhan PDRB sebesar 0,6107 %. Serta nilai konstan sebesar 1,251.
2. Melalui uji keberatian regresi linier diperoleh Fhitung(30,99416839) > Ftabel
(4,35) Maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan antara variabel bebas yaitu Sektor Pertanian, sektor
Perdagangan, Hotel, & Restoran, dan Sektor Jasa dengan variabel tak bebas
terhadap Total Keseluruhan PDRB.
3. Diperoleh kesalahan baku sebesar 0,439651019. Ini berarti nilai pendapatan
perkapita penduduk akan menyimpang dari nilai rata-rata pendapatan perkapita
yang sebenarnya sebesar 0,439651019
4. Melalui perhitungan nilai Didapat thitung = -1,7523942134 < ttabel = 2,31. thitung <
ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa Sektor Pertanian
kurang

berpengaruh

secara

simultan

dan

signifikan terhadap

Total

Universitas Sumatera Utara

Keseluruhan PDRB di Kabupaten Dairi. Melalui perhitungan nilai thitung =
0,00822 < ttabel = 2,31. thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini
berarti bahwa Sektor Perdagangan, Hotel, & Restoran kurang berpengaruh
secara simultan dan signifikan terhadap Total Keseluruhan PDRB di
Kabupaten Dairi. Melalui perhitungan nilai thitung = 9,18261771 > ttabel = 2,36.
thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa Sektor
Jasa-Jasa berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Total
Keseluruhan PDRB di Kabupaten Dairi.
6.2

Saran

Dari hasil penelitian yang dilakukan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran,
yaitu:
1. Untuk meningkatkan pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto di
Kabupaten Dairi, diharapkan kepada Pemerintahan Kabupaten Dairi agar
memperhatikan Sektor Pertanian dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.
Mengambil tindakan untuk meningkatkannya pertumbuhan Sektor Pertanian
dan Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebagai sektor yang kuat untuk
meningkatkan pendapatan Produk Domestik Regional Bruto di Kabupaten
Dairi.
2. Penulis menyarankan agar metode regresi linier dapat dipakai untuk mencari
pengaruh Produk Domestik Regional Bruto terhadap Sektor Pertanian, Sektor
Industri, Sektor Jasa, dan sektor-sektor yang lainnya.

Universitas Sumatera Utara