“Tuo Nifarö” (Studi Etnografi Kearifan Lokal Dalam Proses Produksi Tuo Nifarö, di Desa Sirete Kecamatan Gidö, Kabupaten Nias)

ABSTRAK
CITRA PERMATASARI HAREFA 110905017 (2015). TUO NIFARÖ (Studi
Etnografi Kearifan Lokal Dalam Proses Produksi Tuo Nifarö di Desa Sirete
Kecamatan Gidö, Kabupaten Nias). Skripsi ini terdiri dari 5 bab, 100 halaman,
6 tabel, 11 daftar gambar, daftar pustaka, dan lampiran.
Pada hakekatnya tradisi minum tuak, sudah lama berkembang di Pulau
Nias. Konsumsi tuak bisa dilakukan dimanapun dan kapanpun. Kebiasaan minum
tuak bagi masyarakat Suku Nias, bisa dilihat pada pesta adat pernikahan,
pemberian minuman kehormatan bagi tamu dari luar daerah, di lafo tuak, maupun
konsumsi pribadi.
Penelitian ini dilakukan di jalan Binaka Idanögawö km 23,5 Desa Sirete
Dusun I, No.108, Kecamatan Gidö, Kabupaten Nias dimana ada beberapa tempat
produksi dalam pengelolaan tuo nifarö. Tuo nifarö merupakan tuak suling
minuman tradisional Suku Nias yang memiliki beberapa fungsi seperti: dengan
meminum högö duo (kepala tuak) dipercaya dapat menyembuhkan penyakit gula
serta bisa dijadikan obat urut, tuo nifarö sering dijadikan sebagai pelengkap pada
pesta adat pernikahan suku Nias, produksi tuo nifarö bisa dijadikan sebagai
sumber mata pencahariaan dan tuo nifarö sering dijadikan sebagai minuman
keakraban bagi suku Nias.
Metode etnografi secara holistik bersifat kualitatif digunakan dalam
penelitian ini. Berdasarkan informasi dan penjelasan dari pengetahuan informan

yang diterima dari proses pembelajaran dan praktek-praktek dilapangan. Teknik
pengumpulan data yang digunakan ialah melalui wawancara, observasi, dan
partisipasi kepada masyarakat, memiliki pengetahuan terkait masalah penelitian,
dan studi kepustakaan.
Permasalahan yang dibahas adalah mengenai kearifan lokal dalam
pengelolaan tuo nifarö. Tuo nifarö merupakan tuak yang suling dimana cara
pengelolaan tuo nifarö berbeda. Tuo nifarö dipercaya, memiliki kadar alkohol
yang tinggi dari tuak biasa. Cara pengelolaannya diwariskan oleh nenek moyang
dan berdasarkan pengalaman. Begitu juga dengan makna dan fungsi tuo nifarö
bagi Suku Nias sangat berarti. Hasil penelitian dilapangan menunjukkan bahwa
tradisi minum tuak bagi Suku Nias, sudah lama berkembang dan tidak bisa
dipisahkan dari kehidupan Suku Nias. Tradisi minum tuak ini, secara tidak
langsung membentuk minuman tradisional ataupun minuman kuliner khas Suku
Nias.
Kesimpulannya adalah kepercayaan masyarakat Nias terhadap tuo nifarö,
menjadikan minuman ini memiliki banyak fungsi. Namun fungsi ini mengartikan
bagaimana masyarakat memandang apakah minuman ini baik atau tidak
tergantung bagaimana orang merespon, disisi lain dampak dari tuo nifarö yakni
memabukkan namun disatu sisi juga meminum tuak tidak harus mabuk, seseorang
harus bisa mengontrol dan memaknai tradisi dengan positif.

Kata Kunci

: Kearifan Lokal, Makna/Fungsi, Tradisi, Masyarakat.

Universitas Sumatera Utara