Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persaingan dalam dunia bisnis dimasa sekarang ini bisa dikatakan
semakin ketat, maka perusahaan yang mampu untuk mengikuti perkembangan
akan dapat bertahan dalam persaingan dan juga dapat menjaga kelangsungan
hidup bagi perusahaannya. Persaingan bisnis tidak hanya terbatas dalam
persaingan sesama perusahaan domestic saja sehingga setiap perusahaan dituntut
membuat rencana yang matang pada semua aspek perusahaan, tidak terkecuali
yang berkaitan dengan kebijakan keuangan perusahaan. Karena, kepercayaan
investor ataupun kreditur terletak pada bagaimana perusahaan mampu untuk
menjaga tingkat likuiditas dan profitabilitasnya.
“Sudut pandang investor meramalkan masa depan adalah hakikat dari
analisis laporan keuangan, sedangkan sudut pandang manajemen analisis laporan
keuangan bermanfaat baik untuk membantu mengantisipasi kondisi-kondisi di
masa depan maupun sebagai titik awal untuk melakukan perencanaan yang akan
meningkatkan kinerja perusahaan di masa mendatang (Hamidy, 2014 : 34)”.
Pada dasarnya, setiap perusahaan membutuhkan dana. Setiap perusahaan
dalam menjalankan usahanya tentu saja memerlukan modal yang kuat untuk
membiayai usaha dan kegiatan-kegiatan perusahaanya. Dalam keputusan
pemenuhan dana mencakup berbagai pertimbangan apakah perusahaan akan

menggunakan sumber internal maupun sumber eksternal yang berasal dari hutang
atau dengan emisi saham baru. Modal terdiri dari atas ekuitas (modal sendiri) dan

Universitas Sumatera Utara

hutang (debt), perbandingan hutang dan modal sendiri dalam struktur finansial
perusahaan disebut struktur modal. Manajer harus mampu menghimpun dana baik
yang bersumber dari dalam maupun dari luar perusahaan secara efisien, dalam arti
keputusan pendanaan tersebut mampu meminimalkan biaya modal yang harus
ditanggung perusahaan. “Dalam melakukan keputusan pendanaan, manajer
keuangan harus mempertimbangkan serta mengkombinasikan sumber-sumber
dana untuk kebutuhan investasi dan kegiatan usaha yang nantinya dapat
memaksimumkan nilai perusahaan itu sendiri ( Nasution, 2012 :24 )”.
Menurut Weston dan Copeland (2010:3) “Struktur keuangan adalah cara
bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur keuangan dapat dilihat
pada sisi kanan neraca yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka
panjang dan modal pemegang saham, sedangkan struktur modal adalah
pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen
dan modal pemegang saham. Jadi, struktur modal suatu perusahaan hanya
merupakan sebagian dari struktur keuangannya”.

Kebijakan manajemen dalam mencari sumber dana dan mengatur
pembelanjaan perusahaan merupakan salah satu fungsi manajer keuangan. Dalam
menjalankan fungsi tersebut, manajer keuangan selalu dihadapkan pada dua
masalah utama. Pertama, bagaimana keputusan pembelanjaan yang harus diambil
dari berbagai alternatif yang ada, sehingga akan diperoleh dana dengan cara yang
paling efisien untuk membiayai investasi perusahaan. Dalam hal ini manajer
keuangan atau perusahaan perlu mempertimbangkan alternatif sumber dana dari
pasar modal guna mengurangi ketergantungan pendanaan melalui pinjaman

Universitas Sumatera Utara

perbankan. Melalui pasar modal, perusahaan memperoleh cara lain untuk
mendapatkan sumber dana dengan terlebih dulu menyatakan sebagai perusahaan
go public dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Kedua,
penentuan metode yang digunakan dalam melakukan investasi, agar dana tersebut
dapat dimanfaatkan secara maksimal. Dalam memilih alternatif pendanaan untuk
membiayai kegiatan perusahaan, maka yang akan menjadi pertimbangan adalah
bagaimana perusahaan dapat menciptakan kombinasi yang menguntungkan antara
penggunaan dana dari modal saham dengan dana yang berasal dari hutang. Hal ini
menyangkut


masalah

keberadaan

struktur

modal

perusahaan

yang

menggambarkan pengaturan komposisi modal yang tepat antara hutang jangka
panjang dengan modal saham. Struktur modal yang demikian tentunya diharapkan
dapat meningkatkan laba bagi perusahaan yang pada akhirnya meningkatkan
kesejahteraan pemiliknya dan meningkatkan hubungan yang baik dengan para
kreditur melalui peningkatan kemakmuran atau nilai perusahaan. Dari penjelasan
di atas, jelas bahwa struktur modal merupakan salah satu keputusan penting bagi
manajer keuangan dalam meningkatkan profitabilitas bagi perusahaan.

Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang memaksimumkan
nilai perusahaan dan meminimumkan biaya modalnya. Dalam dunia nyata,
struktur modal mempengaruhi nilai perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Kebijakan struktur modal dipengaruhi oleh bermacam-macam faktor baik dari luar
perusahaan, seperti kondisi pasar modal, tingkat bunga, stabilitas politik, maupun
faktor internal seperti profitablitas perusahaan, ukuran perusahaan, dan stabilitas
deviden. Pengelolaan struktur modal untuk meningkatkan nilai perusahaan yang

Universitas Sumatera Utara

tercermin pada harga saham tidak terlepas dari persepsi investor saham
perusahaan. Teori struktur modal pecking order mempertimbangkan persepsi
investor dalam menentukan sumber dana yang digunakan perusahaan untuk
menghindari persepsi negatif dari investor, teori tersebut menguraikan bahwa
urutan sumber dana yang sebaiknya digunakan adalah laba ditahan, hutang, dan
penerbitan saham ( Nasution, 2012 :29 ).
Semakin besar pemenuhan pendanaan yang berasal dari internal
perusahaan maka akan semakin mengurangi ketergantungan perusahaan dengan
pihak luar. Hal tersebut sesuai dengan keputusan pendanaan pecking order theory
yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal

dari internal perusahaan bila dibandingkan dengan pendanaan dari luar
perusahaan. Namun

dengan semakin luasnya

skala bisnis

perusahaan,

mengakibatkan sumber pembiayaan internal sering kali tidak mencukupi. Untuk
itu perusahaan dituntut untuk mencari sumber pembiayaan lain selain yang berasal
dari external perusahaan. Dan struktur modal merupakan masalah penting dalam
pengambilan keputusan mengenai pembelanjaan perusahaan. Dalam penelitian
kali ini untuk mengukur struktur modal tersebut peneliti menggunakan rasio
struktur modal yang disebut leverage ratio. Leverage ratio adalah perbandingan
yang bertujuan untuk mengukur seberapa besar suatu perusahaan dibiayai oleh
hutang. Penelitian ini akan menggunakan rasio leverage antara hutang jangka
panjang dengan total aset sebagai indikator variabel dependen struktur modal.

Universitas Sumatera Utara


No
1

Perusahaan
ADES

2

AISA

3

CEKA

4

DLTA

5


ICBP

6

INDF

7

MLBI

8

MYOR

9

ROTI

Tabel 1.1

Sampel Perusahaan Manufaktur
Sektor Industri dan Barang Konsumsi
Tahun
X1
X2
X3
26,50553
0,316
0,017
2010
26,50553
0,206
0,094
2011
26,50553
0,399
0,197
2012
26,50553
0,211

0,134
2013
26,50553
0,105
0,082
2014
28,29214
0,136
0,049
2010
28,29214
0,082
0,052
2011
28,29214
0,127
0,084
2012
28,29214
0,147

0,089
2013
28,29214
0,105
0,066
2014
27,46905
0,096
0,047
2010
27,46905
0,238
0,158
2011
27,46905
0,126
0,081
2012
27,46905
0,123

0,081
2013
27,46905
0,073
0,044
2014
27,28653
0,246
0,272
2010
27,28653
0,265
0,294
2011
27,28653
0,357
0,386
2012
27,28653
0,400
0,413
2013
27,28653
0,377
0,383
2014
30,22338
0,191
0,023
2010
30,22338
0,193
0,165
2011
30,22338
0,190
0,015
2012
30,22338
0,172
0,410
2013
30,22338
0,168
0,136
2014
31,48702
0,176
0,115
2010
31,48702
0,159
0,119
2011
31,48702
0,143
0,106
2012
31,48702
0,129
0,052
2013
31,48702
0,117
0,072
2014
27,75949
0,940
0,523
2010
27,75949
0,957
0,557
2011
27,75949
1,375
0,527
2012
27,75949
1,186
0,885
2013
27,75949
1,435
0,483
2014
29,11244
0,243
0,150
2010
29,11244
0,200
0,095
2011
29,11244
0,242
0,116
2012
29,11244
0,259
0,140
2013
29,11244
0,101
0,051
2014
27,06585
0,219
0,237
2010
27,06585
0,212
0,204
2011
27,06585
0,224
0,166
2012
27,06585
0,201
0,116
2013
27,06585
0,196
0,118
2014

X4
1,511
1,709
1,942
1,810
1,535
1,285
1,894
1,269
1,750
2,663
1,672
1,687
1,027
1,632
1,466
6,331
6,009
5,265
4,991
4,473
2,598
2,871
2,763
2,411
2,183
2,069
1,910
2,003
1,683
1,807
0,945
0,994
0.580
0,997
0,514
2,581
2,219
2,761
2,402
2,090
2,299
1,284
1,125
1,136
1,366

Y
0,423
0,364
0,209
0,153
0,103
0,428
0,236
0,160
0,244
0,310
0,184
0,062
0,018
0,021
0,022
0,036
0,039
0,036
0,039
0,037
0,097
0,100
0,012
0,155
0,146
0,027
0,171
0,204
0,261
0,256
0,030
0,025
0,022
0,040
0,040
0,300
0,353
0,399
0,323
0,299
0,036
0,085
0,285
0,392
0,408

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan dari data diatas dapat disimpulkan bahwa besarnya ukuran
perusahaan ( firm size) tidak selalu menjamin perusahaan akan membagikan
dividen dalam jumlah besar pula (di ukur dari logaritma natural total aset). Begitu
pula dengan struktur modal dalam data diatas menunjukkan bahwa hasil dari
hutang jangka panjang dan modal sendiri setiap perusahaan mempunyai hasil
yang berbeda-beda pula sesuai dengan pendapatan yang dimiliki perusahaan
tersebut. Contohnya dalam perusahaan ADES pada tahun 2010 SM 0,423 pada
tahu 2011 SM 0,364 pada tahun 2012 SM 0,209 pada tahun 2013 SM 0,153 dan
pada tahun 2014 SM 0,103. Dapat dilihat bahwa struktur modal mengalami
penurunan tiap tahunnya yang disebabkan oleh kondisi ekonomi pasar sekarang
ini dan dari dampak sosial yang ada dengan menurunnya jumlah pendapatan yang
dimiliki perusahaan tersebut.
Banyak penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan
struktur modal perusahaan, antara lain penelitian yang dilakukan oleh Arief
(2011), Mulianti (2010), Nurmadi (2012), Septiono dkk ( 2011) dan Yulianti
(2011). Perbedaan – perbedaan antara penelitian terdahulu terlihat didalam
penggunaan faktor - faktor yang diteliti dari hasil penelitian masing – masing.
Penelitian Arief (2011) mengungkapkan bahwa secara bersamasama
profitabilitas, struktur aset, ukuran perusahaan dan kesempatan bertumbuh
mempengaruhi struktur modal. Sedangkan secara parsial variabel yang
berpengaruh terhadap struktur modal adalah profitabilitas dan struktur aset
sedangkan variabel ukuran perusahaan dan kesempatan bertumbuh secara parsial
tidak mempengaruhi struktur modal.

Universitas Sumatera Utara

Hasil penelitian Mulianti (2010) mengungkapkan bahwa ukuran
perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kebijakan hutang , risiko
bisnis berpengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan hutang dan likuiditas
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap kebijakan hutang, sementara
kebijakan hutang sendiri berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Hasil penelitian Nurmadi (2012) mengungkapkan variabel ukuran
perusahaan, struktur aktiva berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal
perusahaan, sedangkan variabel pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, laverage
operasi, struktur kepemilikan, dan risiko bisnis tidak berpengaruh signifikan
terhadap struktur modal perusahaan.
Penelitian Septiono dkk (2011) mengungkapkan bahwa hasil penelitian
menyatakan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, likuiditas berpengaruh
negatif signifikan terhadap struktur modal tetapi ukuran perusahaan, profitabilitas,
likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dan struktur
modal berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan.
Penelitian Yulianti (2011) mengungkapkan bahwa Profitabilitas ,
Likuiditas, Struktur aktiva, Pertumbuhan perusahaan, Ukuran perusahaan, dan
Risiko bisnis diduga berpengaruh negatif signifikan terhadap rasio leverage. Dari
fenomena dan teori yang diungkapkan diatas dan hasil beberapa penelitian
terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten dan memiliki perbedaan pada
kelompok perusahaan yang diteliti , hal ini menyebabkan peneliti untuk

Universitas Sumatera Utara

melakukan penelitian lanjutan tentang struktur modal dan faktor yang
mempengaruhinya.
Mengingat keputusan pendanaan merupakan keputusan penting yang
secara langsung akan menentukan kemampuan perusahaan untuk dapat terus
bertahan hidup dan berkembang, serta berdasarkan beberapa penelitian terdahulu
yang pernah dilakukan, maka peneliti mencoba untuk melakukan penelitian
tentang beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal khususnya
pada perusahaan yang terdaftar pada sektor industri dan barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Di penelitian kali ini peneliti hanya akan
membahas beberapa faktor yang terkait khususnya pengaruh ukuran perusahaan,
profitabilitas, risiko bisnis, dan likuiditas terhadap struktur modal perusahaan.
Oleh sebab itu, peneliti memilih judul “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas, Risiko Bisnis, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal pada Sektor
Industri dan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 20102014”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada Latar Belakang yang sudah dijelaskan sebelumnya,
maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal ?
2. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal ?
3. Apakah risiko bisnis berpengaruh terhadap struktur modal ?
4. Apakah likuiditas berpengaruh terhadap struktur modal ?

Universitas Sumatera Utara

5. Apakah ukuran perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis, dan likuiditas
berpengaruh terhadap struktur modal ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, bahwa penelitian ini bertujuan :
1. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal.
2. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal.
3. Untuk menguji pengaruh risiko bisnis terhadap struktur modal
4. Untuk menguji pengaruh likuiditas terhadap struktur modal
5. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, risiko bisnis dan
likuiditas terhadap struktur modal
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi :
1. Peneliti. Dalam melakukan penelitian ini, peneliti memperoleh pemahaman
secara lebih mendalam mengenai struktur modal perusahaan maupun dunia
pasar modal di Indonesia.
2. Perusahaan Manufaktur. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan
gambaran terhadap manajemen perusahaan atas faktor-faktor yang penting
untuk dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan atas struktur modal
suatu perusahaan manufaktur.
3.

Dunia Ilmu Pengetahuan. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan
perbandingan maupun literatur dan referensi bagi penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 52 111

Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, dan Modal Kerja terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur meliputi Sektor Aneka Industri dan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 78 83

Pengaruh Profitabilitas, Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, Struktur Aset, dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Dasar dan Kimia yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 42 110

PENGARUH STRUKTUR AKTIVA, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI.

0 3 26

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 12

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 19

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Risiko Bisnis, Dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Sektor Industri Dan Barang Konsumsi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 0 11

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MODAL KERJA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR MELIPUTI SEKTOR ANEKA INDUSTRI DAN SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 4 11