ProdukHukum BankIndonesia

No. 7/29/DASP

Jakarta, 22 Juli 2005
SURAT EDARAN
Kepada
SEMUA BANK UMUM
DI INDONESIA

Perihal :

Pemberian Persetujuan Terhadap Penyelenggaraan Sistem Kliring
Nasional Bank Indonesia oleh Penyelenggara Kliring Lokal Selain
Bank Indonesia

Sehubungan

dengan

diberlakukannya

Peraturan


Bank

Indonesia

Nomor 7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005 tentang Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4516), perlu diatur
lebih lanjut mengenai tata cara pemberian persetujuan terhadap Bank yang akan
menjadi Penyelenggara Kliring Lokal Selain Bank Indonesia (PKL Selain BI)
dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut.
I.

PERSYARATAN DAN TATA CARA PEMBERIAN PERSETUJUAN
A.

Persyaratan Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
Persyaratan penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
(SKNBI) di wilayah dimana kantor-kantor Banknya tidak dapat
mengikuti kegiatan Kliring di Kantor Bank Indonesia terdekat karena

kondisi-kondisi tertentu, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.

Kebutuhan Penyelenggaraan SKNBI
Penyelenggaraan SKNBI di suatu wilayah didasarkan pada
kebutuhan

kantor-kantor

Bank

setempat

untuk

diselenggarakannya …

2

diselenggarakannya Kliring antar Bank di wilayah tersebut.

Untuk itu kantor-kantor Bank di wilayah yang bersangkutan
terlebih dahulu harus mengadakan kesepakatan tertulis mengenai
pentingnya penyelenggaraan Kliring antar Bank di wilayah
tersebut dan kesepakatan mengenai kantor Bank yang diusulkan
menjadi

PKL

Selain

BI.

Kesepakatan

dimaksud

harus

ditandatangani oleh seluruh kantor Bank calon Peserta di wilayah
yang bersangkutan.

2.

Jumlah minimum transaksi dan kantor Bank
Jumlah minimum transaksi dan jumlah minimum kantor Bank,
termasuk kantor cabang, kantor cabang pembantu, dan atau
kantor kas dari Bank yang berbeda, yang harus menandatangani
kesepakatan untuk mendukung penyelenggaraan SKNBI tidak
dibatasi, sepanjang seluruh kantor Bank tersebut secara bersamasama dapat membuktikan adanya kebutuhan penyelenggaraan
Kliring di wilayah tersebut.

3.

Lokasi Kantor Bank yang Diusulkan Menjadi PKL Selain BI
Lokasi kantor Bank yang diusulkan menjadi PKL Selain BI harus
mudah dijangkau oleh seluruh kantor Bank lainnya sehingga
kegiatan SKNBI dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang
ditetapkan.

B.


Persyaratan Kantor Bank yang Diusulkan Menjadi PKL Selain BI
Kantor Bank yang dapat diusulkan untuk menjadi PKL Selain BI
harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.

mempunyai kesiapan dari segi organisasi yang memungkinkan
ditempatkannya kegiatan penyelenggaraan SKNBI ke dalam
suatu unit tersendiri dan dapat menyediakan sumber daya
manusia yang mempunyai pemahaman mengenai SKNBI serta
mempunyai sistem administrasi yang memadai;
2. menyediakan …

3

2.

menyediakan perangkat keras Komputer Penyelenggara Kliring
(KPK) untuk penyelenggaraan SKNBI sebagaimana diatur
dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai SKNBI;


3.

memiliki ruangan dan peralatan yang mendukung untuk kegiatan
penyerahan DKE kepada PKL Selain BI dan pertukaran Warkat
Debet antar Peserta; dan

4.

memiliki lokasi penyelenggaraan SKNBI yang mudah dijangkau
oleh Peserta sehingga penyelenggaraan SKNBI dapat dilakukan
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Lokasi penyelenggaraan
SKNBI tersebut tidak harus berada pada lokasi yang sama
dengan lokasi kantor Bank yang ditunjuk sebagai PKL Selain
BI.

C.

Tata Cara Permohonan Penyelenggaraan SKNBI
Dengan memperhatikan persyaratan sebagaimana dimaksud pada
huruf A dan huruf B, kantor Bank yang diusulkan sebagai PKL Selain

BI mengajukan permohonan untuk diadakan penyelenggaraan SKNBI
di wilayah yang bersangkutan dengan tata cara sebagai berikut:
1.

Pengajuan permohonan secara tertulis oleh kantor Bank yang
diusulkan sebagai PKL Selain BI kepada

PKL BI sebagai

berikut:
a.

untuk wilayah Serang, Pandeglang, Lebak, Tangerang,
Bogor, Karawang, dan Bekasi diajukan kepada Bagian
Kliring – Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran,
Gedung D Lantai 2, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10110;
atau

b.


untuk wilayah di luar wilayah sebagaimana dimaksud pada
huruf a diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat.

2. Permohonan …

4

2.

Permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diajukan
dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 1, dengan disertai dokumen sebagai berikut:
a.

kesepakatan tertulis dari kantor-kantor Bank calon Peserta
mengenai perlunya penyelenggaraan SKNBI di wilayah
tersebut; dan

b.


usulan jadwal Kliring Debet yang mengacu pada ketentuan
Bank Indonesia mengenai jadwal penyelenggaraan SKNBI.

3.

Berdasarkan permohonan yang diajukan, PKL BI sebagaimana
dimaksud pada angka 1 melakukan pengecekan atas kebenaran
permohonan tersebut, termasuk melakukan penelitian lapangan,
dengan memperhatikan persyaratan penyelenggaraan SKNBI
sebagaimana dimaksud pada huruf A.

4.

Apabila PKL BI tidak mendukung permohonan penyelenggaraan
SKNBI di wilayah tersebut, PKL BI memberitahukan kepada
kantor Bank yang mengajukan permohonan penyelenggaraan
SKNBI mengenai penolakan permohonan tersebut dengan
menyebutkan persyaratan yang belum dipenuhi. Selanjutnya
kantor Bank tersebut dapat mengajukan permohonan kembali
sebagai PKL Selain BI setelah memenuhi persyaratan yang

ditetapkan.

5.

Apabila persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf A telah
dipenuhi dan PKL BI telah melakukan penelitian lapangan serta
PKL BI mendukung permohonan tersebut, PKL BI meneruskan
permohonan penyelenggaraan SKNBI di wilayah tersebut
kepada PKN disertai dengan rekomendasi dari PKL BI.

6.

Berdasarkan rekomendasi yang diajukan oleh PKL BI, PKN
memberikan pemberitahuan tertulis kepada PKL BI sebagai
berikut:
a. Apabila …

5

a.


Apabila PKN menyetujui permohonan penyelenggaraan
SKNBI di wilayah tersebut, PKN memberitahukan secara
tertulis kepada PKL BI disertai dengan pemberitahuan
mengenai persiapan teknis dan administratif yang perlu
dilakukan oleh kantor Bank yang diusulkan menjadi PKL
Selain BI dan seluruh kantor Bank calon Peserta SKNBI di
wilayah tersebut. Selanjutnya PKL BI meneruskan
pemberitahuan

tersebut

kepada

kantor

Bank

yang

mengajukan permohonan penyelenggaraan SKNBI.
b.

Apabila

PKN

tidak

menyetujui

permohonan

penyelenggaraan SKNBI di wilayah tersebut, PKN
memberitahukan kepada PKL BI mengenai penolakan
permohonan tersebut dengan menyebutkan persyaratan
yang belum dipenuhi. Selanjutnya PKL BI meneruskan
pemberitahuan

tersebut

kepada

kantor

Bank

yang

mengajukan permohonan penyelenggaraan SKNBI. Kantor
Bank tersebut dapat mengajukan permohonan kembali
penyelenggaraan SKNBI di wilayah tersebut setelah
seluruh persyaratan penyelenggaraan SKNBI dipenuhi.
7.

Jangka waktu pemrosesan permohonan oleh PKL BI dan PKN
sampai dengan disampaikannya pemberitahuan oleh PKL BI
mengenai persetujuan atau penolakan sebagaimana dimaksud
pada angka 6 paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender
setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap oleh PKL
BI.

D.

Penetapan PKL Selain BI
Bersamaan dengan pengajuan permohonan penyelenggaraan SKNBI
sebagaimana dimaksud pada huruf C, kantor Bank yang diusulkan
sebagai …

6

sebagai PKL Selain BI mengajukan permohonan untuk ditetapkan
sebagai PKL Selain BI dengan tata cara sebagai berikut:
1.

Pengajuan permohonan secara tertulis oleh kantor Bank yang
diusulkan sebagai PKL Selain BI kepada

PKL BI sebagai

berikut:
a.

untuk wilayah Serang, Pandeglang, Lebak, Tangerang,
Bogor, Karawang, dan Bekasi diajukan kepada Bagian
Kliring – Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran,
Gedung D Lantai 2, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10110;
atau

b.

untuk wilayah di luar wilayah sebagaimana dimaksud pada
huruf a diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat.

2.

Permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 1 diajukan
dengan menggunakan format sebagaimana tercantum dalam
Lampiran 2, dengan disertai dokumen sebagai berikut:
a.

kesepakatan tertulis dari kantor Bank calon Peserta
mengenai usulan kantor Bank yang akan menjadi PKL
Selain BI dengan memperhatikan persyaratan pada huruf
B; dan

b.

rencana struktur organisasi dan persiapan lainnya dari
kantor Bank yang diusulkan menjadi PKL Selain BI.

3.

Berdasarkan permohonan yang diajukan, PKL BI sebagaimana
dimaksud pada angka 1 melakukan pengecekan atas kebenaran
permohonan tersebut, termasuk melakukan penelitian lapangan,
dengan memperhatikan persyaratan PKL Selain BI sebagaimana
dimaksud pada huruf B.

4.

Apabila persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf B telah
dipenuhi dan didukung oleh hasil penelitian lapangan yang
dilakukan …

7

dilakukan oleh PKL BI, PKL BI mengeluarkan keputusan
tentang penetapan sebagai PKL Selain BI yang memuat nama
kantor Bank sebagai PKL Selain BI, nama Wilayah Kliring, dan
tanggal

dimulainya

kegiatan

SKNBI

termasuk

jadwal

persiapannya dengan memperhatikan kesiapan pemenuhan
persyaratan kepesertaan seluruh kantor Bank calon Peserta
SKNBI di wilayah tersebut.
5.

Keputusan tersebut disampaikan secara tertulis kepada kantor
Bank yang telah disetujui menjadi PKL Selain BI dengan
tembusan kepada kantor pusat Bank yang bersangkutan. Surat
tersebut juga memuat hal-hal sebagai berikut :
a.

persiapan yang harus dilakukan antara lain berkaitan
dengan instalasi aplikasi KPK dan instalasi Jaringan
Komunikasi Data (JKD);

b.

kewajiban yang harus dipenuhi oleh PKL Selain BI
sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia yang
mengatur mengenai SKNBI; dan

c.

jadwal pelatihan bagi PKL Selain BI dan Peserta mengenai
tata cara penyelenggaraan SKNBI.

6.

PKL BI menyampaikan pemberitahuan secara tertulis kepada
PKN mengenai penetapan PKL Selain BI sebagaimana
dimaksud pada angka 5 pada tanggal yang sama dengan tanggal
penetapan tersebut.

7.

Apabila salah satu persyaratan sebagaimana dimaksud pada
huruf B tidak dipenuhi, PKL BI memberitahukan kepada kantor
Bank

tersebut

mengenai

penolakan

permohonan

yang

bersangkutan dengan menyebutkan persyaratan yang belum
dipenuhi. Selanjutnya kantor Bank tersebut dapat mengajukan
permohonan …

8

permohonan kembali sebagai PKL Selain BI setelah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan.
8.

Jangka waktu pemrosesan permohonan oleh PKL BI sampai
dengan dikeluarkannya pemberitahuan PKL BI mengenai
persetujuan sebagaimana dimaksud pada angka 4 atau penolakan
sebagaimana dimaksud pada angka 7 paling lambat 60 (enam
puluh) hari kalender setelah dokumen permohonan diterima
secara lengkap oleh PKL BI.

E.

Bantuan Keuangan
Bank Indonesia memberikan bantuan keuangan kepada setiap PKL
Selain BI sebesar Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah) per bulan.
Bantuan keuangan tersebut diberikan melalui kantor pusat Bank yang
kantornya menjadi PKL Selain BI dengan cara mengkredit rekening
giro Bank tersebut yang ada di Bank Indonesia setiap awal bulan.
Pendistribusian bantuan keuangan tersebut kepada setiap kantor Bank
yang menjadi PKL Selain BI merupakan kewenangan kantor pusat
masing-masing Bank.

F.

Jangka Waktu Penetapan Sebagai PKL Selain BI
Persetujuan PKL BI kepada kantor Bank yang ditetapkan sebagai
PKL Selain BI berlaku dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung
sejak tanggal efektif keputusan tentang persetujuan penetapan sebagai
PKL Selain BI.

G.

Perpanjangan Jangka Waktu Penetapan atau Penggantian PKL Selain
BI
1.

Paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kalender sebelum
berakhirnya jangka waktu penetapan sebagai PKL Selain BI,
seluruh Peserta kembali mengadakan kesepakatan untuk :
a. mengusulkan …

9

a.

mengusulkan

perpanjangan

jangka

waktu

penetapan

sebagai PKL Selain BI; atau
b.

mengusulkan penggantian PKL Selain BI yang lama dan
mengusulkan kantor Bank lain sebagai PKL Selain BI yang
baru.

2.

Usulan untuk memperpanjang jangka waktu penetapan sebagai
PKL Selain BI atau usulan calon PKL Selain BI yang baru harus
didukung dan disetujui oleh sekurang-kurangnya 75% (tujuh
puluh lima per seratus) dari jumlah Peserta serta harus
memperhatikan persyaratan sebagai PKL Selain BI sebagaimana
dimaksud pada huruf B.

3.

Pengajuan permohonan perpanjangan atau penggantian PKL
Selain BI sebagaimana dimaksud pada angka 1 kepada PKL BI
dilakukan sesuai dengan mekanisme sebagaimana dimaksud
pada huruf D, dengan ketentuan sebagai berikut :
a.

Permohonan diajukan paling lambat 60 (enam puluh) hari
kalender sebelum tanggal berakhirnya jangka waktu
penetapan sebagai PKL Selain BI dengan menggunakan
format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 3 untuk
permohonan perpanjangan sebagai PKL Selain BI atau
menggunakan

format

sebagaimana

tercantum dalam

Lampiran 2 untuk permohonan penggantian PKL Selain BI
yang baru.
b.

Jangka waktu pemrosesan permohonan sebagaimana
dimaksud pada huruf a oleh PKL BI sampai dengan
dikeluarkannya

pemberitahuan

PKL

BI

mengenai

persetujuan atau penolakan atas permohonan tersebut,
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender setelah
dokumen …

10

dokumen permohonan diterima secara lengkap oleh PKL
BI.
4.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada butir 3.a
ditolak oleh PKL BI, maka kantor Bank yang diusulkan sebagai
PKL Selain BI mengajukan permohonan kembali dengan
mekanisme sebagaimana dimaksud pada huruf D. Apabila
sampai dengan akhir jangka waktu penetapan PKL Selain BI
yang telah ada belum ditetapkan PKL Selain BI untuk periode
berikutnya, maka PKL Selain BI yang telah ada otomatis tetap
menyelenggarakan SKNBI sampai dikeluarkannya persetujuan
oleh PKL BI mengenai penetapan PKL Selain BI untuk periode
berikutnya.

H.

Pengunduran Diri Sebagai PKL Selain BI
1.

PKL Selain BI dapat mengundurkan diri sebagai PKL Selain BI
dengan mengajukan permohonan kepada PKL BI disertai alasan
pengunduran diri dengan menggunakan format sebagaimana
tercantum dalam Lampiran 4 paling lambat 60 (enam puluh) hari
kalender sebelum tanggal rencana pengunduran diri sebagai
PKL Selain BI.

2.

Pada saat yang bersamaan, apabila seluruh Peserta di Wilayah
Kliring tersebut masih memandang perlu diselenggarakannya
SKNBI, diajukan pula permohonan dari calon PKL Selain BI
baru sesuai dengan mekanisme sebagaimana dimaksud pada
huruf D paling lambat 60 (enam puluh) hari kalender sebelum
tanggal pengunduran diri sebagaimana dimaksud pada angka 1
berlaku efektif.

3.

Jangka waktu pemrosesan permohonan sebagaimana dimaksud
pada angka 2 oleh PKL BI sampai dengan dikeluarkannya
pemberitahuan PKL BI mengenai persetujuan atau penolakan
atas …

11

atas permohonan tersebut, paling lambat 30 (tiga puluh) hari
kalender setelah dokumen permohonan diterima secara lengkap
oleh PKL BI.
4.

Dalam hal permohonan sebagaimana dimaksud pada angka 2
ditolak oleh PKL BI, maka kantor Bank yang diusulkan sebagai
PKL Selain BI mengajukan permohonan kembali dengan
mekanisme sebagaimana dimaksud pada huruf D. Apabila
sampai dengan tanggal pengunduran diri PKL Selain BI yang
telah ada sebagaimana dimaksud pada angka 1 belum ditetapkan
PKL Selain BI yang baru, maka PKL Selain BI yang telah ada
tersebut otomatis tetap menyelenggarakan SKNBI sampai
dikeluarkannya persetujuan oleh PKL BI mengenai penetapan
PKL Selain BI yang baru.

I.

Penghentian Sebagai PKL Selain BI
1.

Apabila PKL Selain BI tidak dapat menjalankan fungsinya
sebagaimana seharusnya, maka PKL BI dapat mencabut
penetapan yang bersangkutan sebagai PKL Selain BI.

2.

Dalam hal terjadi kondisi sebagaimana dimaksud pada angka 1
maka penyelenggaraan SKNBI untuk sementara dilaksanakan
oleh salah satu Peserta yang ditunjuk PKL BI sampai dengan
disetujuinya PKL Selain BI yang definitif. PKL Selain BI yang
menggantikan sementara dapat menggunakan KPK yang
sebelumnya digunakan oleh PKL Selain BI yang dihentikan
sepanjang KPK tersebut merupakan KPK yang disediakan oleh
Bank

Indonesia

dan

memperoleh

bantuan

keuangan

sebagaimana dimaksud pada huruf E selama yang bersangkutan
menjadi PKL Selain BI sementara.
3.

Penetapan PKL Selain BI definitif dilakukan sesuai dengan
mekanisme sebagaimana dimaksud pada huruf D.
4. Dengan …

12

4.

Dengan dihentikannya PKL Selain BI sebagaimana dimaksud
pada angka 1, maka setelah tanggal efektif penghentian, PKL
Selain BI tersebut harus menyerahkan kepada PKL BI sarana
penyelenggaraan SKNBI yang merupakan hak milik Bank
Indonesia, dan merahasiakan serta menjamin bahwa seluruh
data, dokumen, dan hal-hal lain yang terkait langsung dengan
penyelenggaraan SKNBI tidak disalahgunakan oleh pihak
manapun.

J.

Pembubaran Penyelenggaraan SKNBI di suatu Wilayah Kliring
1.

Penyelenggaraan SKNBI di suatu Wilayah Kliring dapat
diusulkan untuk dibubarkan apabila seluruh Peserta di Wilayah
Kliring tersebut tidak lagi membutuhkan penyelenggaraan
SKNBI.

2.

Usulan pembubaran penyelenggaraan SKNBI sebagaimana
dimaksud pada angka 1 diajukan oleh PKL Selain BI kepada
PKL BI sebagai berikut :
a.

untuk wilayah Serang, Pandeglang, Lebak, Tangerang,
Bogor, Karawang, dan Bekasi diajukan kepada Bagian
Kliring – Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran,
Gedung D Lantai 2, Jl. M.H. Thamrin No. 2 Jakarta 10110;
atau

b.

untuk wilayah di luar wilayah sebagaimana dimaksud pada
huruf a diajukan kepada Kantor Bank Indonesia setempat.

3.

Usulan pembubaran sebagaimana dimaksud pada angka 2
diajukan dengan menggunakan format sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 5.

4.

Dalam hal penyelenggaraan SKNBI diusulkan untuk dibubarkan
dan PKL BI mendukung usulan pembubaran tersebut, PKL BI
meneruskan usulan pembubaran kepada PKN.
5. Berdasarkan …

13

5.

Berdasarkan usulan sebagaimana dimaksud pada angka 4, PKN
menerbitkan keputusan mengenai pembubaran penyelenggaraan
SKNBI dan disampaikan kepada PKL BI untuk diteruskan
kepada PKL Selain BI. Keputusan tersebut memuat pula tanggal
pembubaran penyelenggaraan SKNBI. Tanggal pembubaran
ditetapkan paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
tanggal keputusan PKN.

6.

PKL

Selain

BI

memberitahukan

keputusan

mengenai

pembubaran penyelenggaraan SKNBI kepada Peserta paling
lambat 3 (tiga) hari kerja setelah pemberitahuan dari PKN.
7.

Dengan dibubarkannya penyelenggaraan SKNBI di suatu
Wilayah Kliring tertentu, PKL Selain BI di wilayah tersebut
harus menyerahkan kepada PKL BI sarana penyelenggaraan
SKNBI yang merupakan hak milik Bank Indonesia, dan
merahasiakan serta menjamin bahwa seluruh data, dokumen, dan
hal-hal lain yang terkait langsung dengan penyelenggaraan
SKNBI tidak disalahgunakan oleh pihak manapun.

K.

Pemindahan Lokasi Penyelenggaraan SKNBI.
1.

PKL Selain BI dapat memindahkan lokasi penyelenggaraan
SKNBI dengan ketentuan lokasi yang baru harus memenuhi
persyaratan sebagaimana dimaksud pada huruf B.

2.

PKL Selain BI mengajukan permohonan secara tertulis kepada
PKL BI, mengenai rencana pemindahan lokasi penyelenggaraan
SKNBI

disertai

dengan

alasan

pemindahan

dengan

menggunakan format sebagaimana tercantum dalam Lampiran 6,
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sebelum tanggal
pemindahan lokasi yang direncanakan.
3.

Setelah menerima permohonan sebagaimana dimaksud pada
angka 2, PKL BI segera melakukan penilaian mengenai lokasi
baru …

14

baru sesuai dengan persyaratan sebagaimana dimaksud pada
butir B.4.
4.

Apabila lokasi baru telah memenuhi syarat, PKL BI memberikan
persetujuan

tertulis

atas pemindahan lokasi tersebut paling

lambat 7 (tujuh) hari kalender setelah permohonan diterima
secara lengkap.
5.

PKL Selain BI harus memberitahukan persetujuan pemindahan
lokasi sebagaimana dimaksud pada angka 4 kepada seluruh
Peserta paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah tanggal
persetujuan PKL BI.

II.

LAIN-LAIN
A.

Dalam hal terdapat kebutuhan penyelenggaraan Kliring di wilayah
tertentu

namun

Bank Indonesia

yang mewilayahinya

belum

mengimplementasikan SKNBI, maka permohonan penyelenggaraan
Kliring di wilayah tersebut tetap dapat diajukan sesuai dengan Surat
Edaran ini.
B.

PKL Selain BI dilarang mengenakan biaya yang terkait dengan
kegiatan SKNBI kepada Peserta, kecuali biaya pembuatan dan atau
penggantian Tanda Pengenal Petugas Kliring (TPPK) yang besarnya
diatur dalam ketentuan Bank Indonesia mengenai biaya dalam
penyelenggaraan SKNBI.

III.

KETENTUAN PERALIHAN
A.

Ketentuan mengenai :
1.

persyaratan penyelenggaraan SKNBI;

2.

persyaratan kantor Bank yang diusulkan menjadi PKL Selain BI;

3.

tata cara pemberian persetujuan penyelenggaraan SKNBI;

4.

tata cara pemberian persetujuan kepada kantor Bank yang akan
menjadi PKL Selain BI;
5. jangka …

15

5.

jangka waktu penetapan sebagai PKL Selain BI;

6.

perpanjangan jangka waktu penetapan atau penggantian PKL
Selain BI;

7.

pengunduran diri sebagai PKL Selain BI;

8.

penghentian sebagai PKL Selain BI;

9.

pembubaran penyelenggaraan SKNBI; dan

10. pemindahan lokasi penyelenggaraan SKNBI,
sebagaimana diatur dalam Surat Edaran ini berlaku juga untuk
wilayah tertentu dimana PKL BI yang mewilayahinya belum
menerapkan SKNBI.
B.

Ketentuan mengenai pemberian bantuan keuangan, pengenaan biaya
Kliring

oleh

PKL

Selain

BI

kepada

Peserta,

dan

sistem

penyelenggaraan Kliring lokal sebagaimana diatur dalam Surat
Edaran Bank Indonesia Nomor 1/4/DASP tanggal 29 November 1999
perihal

Pemberian

Persetujuan

Terhadap

Pihak

Lain

Untuk

Menyelenggarakan Kliring di Daerah yang Tidak Terdapat Kantor
Bank Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank
Indonesia Nomor 3/25/DASP tetap berlaku di Wilayah Kliring yang
belum menerapkan SKNBI sampai Wilayah Kliring tersebut
menerapkan SKNBI.
C.

PKL Selain BI di Wilayah Kliring yang belum menerapkan SKNBI
dan menggunakan sistem manual tidak dapat mengubah sistem
penyelenggaraan Kliring lokal di Wilayah Kliring tersebut menjadi
sistem semi otomasi, mengingat penerapan SKNBI akan dilakukan di
seluruh Wilayah Kliring secara bertahap.

IV.

PENUTUP
Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini, maka ketentuan
dalam Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 1/4/DASP tanggal 29
November 1999 perihal Pemberian Persetujuan Terhadap Pihak Lain Untuk
Menyelenggarakan …

16

Menyelenggarakan Kliring di Daerah yang Tidak Terdapat Kantor Bank
Indonesia sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 3/25/DASP dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Ketentuan dalam Surat Edaran ini dilaksanakan sejak tanggal
implementasi SKNBI di Wilayah Kliring yang bersangkutan sesuai dengan
pengumuman Bank Indonesia.
Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 22 Juli
2005.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat
Edaran ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik
Indonesia.
Demikian agar Saudara maklum.
BANK INDONESIA,

MOHAMAD ISHAK
DIREKTUR AKUNTING DAN
SISTEM PEMBAYARAN

DASP