Perka Nomor 122 Tahun 2007 signed

Bagian
Kumortala

Digitally signed
by Bagian
Kumortala
Date:
2016.03.10
14:37:22
+0700

LEMBAGA SANDI NEGARA
SALINAN
PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
NOMOR OT.001/PERKA.122/2007
TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA
LEMBAGA SANDI NEGARA

KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,
Menimbang


:

a. bahwa guna menjawab lingkungan strategis yang ditandai
dengan makin tajamnya hakekat ancaman, tantangan, dan
gangguan, serta percepatan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi bidang persandian, maka
Lembaga Sandi Negara melakukan perubahan Visi dan
Misi Organisasi;
b. bahwa dengan berubahnya Visi dan Misi Lembaga Sandi
Negara, maka perlu dilakukan penataan kembali terhadap
organisasi dan tata kerja Lembaga Sandi Negara yang
diatur dalam Keputusan Kepala Lembaga Sandi Negara RI
Nomor 15/K/KEP.1.003/2001 Tahun 2001 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Sandi Negara
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Kepala
Lemsaneg Nomor OT.101/KEP.151/2005;

Mengingat


:

1. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 103 Tahun
2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah
Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah
dan terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun
2005;
2. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 110 Tahun
2001 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga
Pemerintah Non Departemen;

Memperhatikan :

Persetujuan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dalam suratnya nomor: B/942/M.PAN/4/2007 tanggal 16 April
2007.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan


:

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA
TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA
SANDI NEGARA.

BAB I
KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI,
DAN SUSUNAN ORGANISASI
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Pasal 1
Lembaga Sandi Negara yang selanjutnya dalam peraturan ini disebut LEMSANEG,
adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden.
Pasal 2
LEMSANEG mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
persandian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 3

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal (2), LEMSANEG
menyelenggarakan fungsi:
a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang persandian;
b. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas LEMSANEG;
c. fasilitasi dan pembinaan terhadap kegiatan instansi pemerintah di bidang
persandian;
d. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang
perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tatalaksana, kepegawaian,
keuangan, kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 4
LEMSANEG terdiri dari:
a. Kepala;
b. Sekretariat Utama, yang selanjutnya disebut Settama;
c. Deputi Bidang Pembinaan dan Pengendalian Persandian, yang selanjutnya
disebut Deputi I;
d. Deputi Bidang Pengamanan Persandian, yang selanjutnya disebut Deputi II;
e. Deputi Bidang Pengkajian Persandian, yang selanjutnya disebut Deputi III;
f. Inspektorat;

g. Pusat Pendidikan dan Pelatihan, yang selanjutnya disebut Pusdiklat.

BAB II
KEPALA
Pasal 5
Kepala adalah Pemimpin LEMSANEG.
Pasal 6
Kepala mempunyai tugas:
a. memimpin LEMSANEG sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku;
b. menyiapkan kebijakan nasional dan kebijakan umum sesuai dengan tugas
LEMSANEG;
c. menetapkan kebijakan teknis pelaksanaan tugas LEMSANEG yang menjadi
tanggung jawabnya;
d. membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi dan organisasi lain.
BAB III
SETTAMA
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Pasal 7
(1) Settama adalah unsur pembantu Pimpinan LEMSANEG yang berada di bawah

dan bertanggung jawab kepada Kepala.
(2) Settama dipimpin oleh Sekretaris Utama, yang selanjutnya disebut Sestama.
Pasal 8
Settama mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan, dan
pengendalian terhadap program, administrasi, dan sumber daya di lingkungan
LEMSANEG.
Pasal 9
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Settama
menyelenggarakan fungsi:
a. pengkoordinasian, sinkronisasi, dan integrasi di lingkungan LEMSANEG;
b. pengkoordinasian perencanaan dan perumusan kebijakan teknis LEMSANEG;
c. pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi dan tata
laksana, kepegawaian, hukum, humas, keuangan, kearsipan, persandian,
perlengkapan, dan rumah tangga LEMSANEG;
d. pengkoordinasian penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan
dengan tugas LEMSANEG;
e. pengkoordinasian dalam penyusunan laporan LEMSANEG.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 10

Settama terdiri dari:
a. Biro Perencanaan, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat;
b. Biro Umum.

Bagian Ketiga
Biro Perencanaan, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat
Pasal 11
(1) Biro Perencanaan, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat
mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan penyusunan perencanaan
program dan anggaran, koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan,
pelayanan dan dokumentasi hukum, serta penyelenggaraan urusan kepegawaian,
organisasi, ketatalaksanaan, hubungan antar lembaga dan pelayanan informasi.
(2) Biro Perencanaan, Hukum, Kepegawaian, dan Hubungan Masyarakat
selanjutnya disebut Biro PHKH dipimpin oleh Kepala Biro disebut Karo PHKH.
Pasal 12
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1), Biro
PHKH menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana program kerja dan anggaran, penyusunan evaluasi
pelaksanaan program, dan pelaporan pelaksanaan program;
b. pelaksanaan koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan dan produk

hukum lainnya, pelaksanaan inventarisasi, pelayanan, dan dokumentasi hukum,
serta pelaksanaan pembinaan organisasi dan ketatalaksanaan;
c. pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian;
d. pelaksanaan pengelolaan dan penyajian informasi dan media, serta pelaksanaan
kegiatan administrasi kerjasama dan hubungan antar lembaga;
e. pelaksanaan bimbingan jabatan fungsional di lingkungannya.
Pasal 13
Biro PHKH terdiri dari:
a. Bagian Perencanaan;
b. Bagian Hukum, Organisasi dan Tatalaksana;
c. Bagian Kepegawaian;
d. Bagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 14
(1) Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan
penyusunan rencana program, anggaran, evaluasi, dan pelaporan akuntabilitas
kinerja.
(2) Bagian Perencanaan selanjutnya disebut Bag Ren dipimpin oleh Kepala Bagian
disebut Kabag Ren.
Pasal 15

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), Bag
Ren menyelenggarakan fungsi:
a. koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran;
b. pemantauan dan penilaian rencana program dan anggaran;
c. pelaksanaan kegiatan evaluasi dan pelaporan akuntabilitas kinerja.
Pasal 16
Bag Ren terdiri dari:
a. Subbagian Penyusunan Program;
b. Subbagian Penyusunan Anggaran;
c. Subbagian Evaluasi dan Pelaporan.

Pasal 17
(1) Subbagian Penyusunan Program selanjutnya disebut Subbag Sunprog dipimpin
oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Sunprog, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana program.
(2) Subbagian Penyusunan Anggaran selanjutnya disebut Subbag Sunang dipimpin
oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Sunang, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan anggaran.
(3) Subbagian Evaluasi dan Pelaporan selanjutnya disebut Subbag Evalap dipimpin
oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Evalap, mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan akuntabilitas kinerja.
Pasal 18
(1) Bagian Hukum, Organisasi dan Tatalaksana mempunyai tugas melaksanakan
koordinasi penyusunan peraturan perundang-undangan dan produk hukum
lainnya, pelayanan dan dokumentasi hukum, serta analisis dan evaluasi
organisasi dan ketatalaksanaan.
(2) Bagian Hukum, Organisasi dan Tatalaksana selanjutnya disebut Bag Kumortala
dipimpin oleh Kepala Bagian disebut Kabag Kumortala.
Pasal 19
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (1), Bag
Kumortala menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan penyusunan penelitian hukum;
b. pelaksanaan harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan dan
produk hukum lainnya;
c. pelaksanaan pelayanan hukum dan pengelolaan dokumentasi hukum;
d. pelaksanaan evaluasi penyelenggaraan organisasi, tugas pokok dan fungsi, serta
tata kerja;
e. pelaksanaan analisis dan evaluasi tatalaksana.
Pasal 20
Bag Kumortala terdiri dari:

a. Subbagian Perundang-undangan;
b. Subbagian Pelayanan dan Dokumentasi Hukum;
c. Subbagian Organisasi dan Tatalaksana.
Pasal 21
(1) Subbagian Perundang-undangan selanjutnya disebut Subbag Undang dipimpin
oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Undang, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan penelitian hukum dan perancangan peraturan
perundang-undangan serta produk hukum lainnya.
(2) Subbagian Pelayanan dan Dokumentasi Hukum selanjutnya disebut Subbag
Yandokum dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Yandokum,
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelayanan hukum dan
inventarisasi serta dokumentasi hukum.
(3) Subbagian Organisasi dan Tatalaksana selanjutnya disebut Subbag Ortala
dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Ortala, mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan evaluasi organisasi, tugas pokok dan fungsi, tata
kerja, dan tatalaksana.
Pasal 22
(1) Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan
kepegawaian.
(2) Bagian Kepegawaian selanjutnya disebut Bag Kepeg dipimpin oleh Kepala
Bagian disebut Kabag Kepeg.

Pasal 23
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 ayat (1), Bag
Kepeg menyelenggarakan fungsi:
a. perencanaan, pengadaan, pengembangan, dan mutasi pegawai;
b. pelaksanaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai;
c. pelaksanaan administrasi jabatan fungsional.
Pasal 24
Bag Kepeg terdiri dari:
a. Subbagian Pengembangan dan Mutasi Pegawai;
b. Subbagian Administrasi Kepegawaian dan Kesejahteraan Pegawai;
c. Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional.
Pasal 25
(1) Subbagian Pengembangan dan Mutasi Pegawai selanjutnya disebut Subbag
Bangmut dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Bangmut,
mempunyai tugas melakukan penyiapan penyusunan perencanaan, pengadaan,
pengembangan, dan mutasi pegawai.
(2) Subbagian Administrasi Kepegawaian dan Kesejahteraan Pegawai selanjutnya
disebut Subbag Adminjahpeg dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut
Kasubbag Adminjahpeg, mempunyai tugas melakukan penyiapan pelayanan
administrasi dan kesejahteraan pegawai.
(3) Subbagian Administrasi Jabatan Fungsional selanjutnya disebut Subbag
Adminjabfung dipimpin oleh Kasubbag Adminjabfung, mempunyai tugas
melakukan penyiapan pelayanan administrasi jabatan fungsional.
Pasal 26
(1) Bagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan administrasi kerjasama dan hubungan antar lembaga, serta pengelolaan
dan penyajian informasi yang tidak bersifat rahasia.
(2) Bagian Hubungan Masyarakat dan Kerjasama selanjutnya disebut Bag Humajas
dipimpin oleh Kepala Bagian disebut Kabag Humajas.
Pasal 27
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1), Bag
Humajas menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan pelaksanaan administrasi kerjasama dan pelaksanaan hubungan antar
lembaga;
b. penyiapan penyajian informasi yang tidak bersifat rahasia dan koordinasi
pelaksanaan analisis dan evaluasi media.
Pasal 28
Bag Humajas terdiri dari:
a. Subbagian Administrasi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga;
b. Subbagian Informasi dan Media.
Pasal 29
(1) Subbagian Administrasi Kerjasama dan Hubungan Antar Lembaga selanjutnya
disebut Subbag Adkerhal dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag
Adkerhal, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pelaksanaan
administrasi kerjasama dan hubungan antar lembaga.
(2) Subbagian Informasi dan Media selanjutnya disebut Subbag Infomed dipimpin
oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Infomed, mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan penyajian informasi yang tidak bersifat rahasia dan koordinasi
pelaksanaan analisis dan evaluasi media.

Pasal 30
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Biro PHKH mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Karo PHKH.
(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Keempat
Biro Umum
Pasal 31
(1) Biro Umum mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan ketatausahaan
dan kamar sandi, kerumahtanggaan, perlengkapan, dan keuangan.
(2) Biro Umum selanjutnya disebut Biro Um dipimpin oleh Kepala Biro disebut
Karo Um.
Pasal 32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 31 ayat (1), Biro
Um menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengelolaan urusan ketatausahaan dan kamar sandi;
b. pelaksanaan pengelolaan urusan rumah tangga;
c. pelaksanaan pengelolaan urusan perlengkapan;
d. pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan;
e. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.
Pasal 33
Biro Um terdiri dari:
a. Bagian Tata Usaha dan Kamar Sandi;
b. Bagian Rumah Tangga;
c. Bagian Perlengkapan;
d. Bagian Keuangan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 34
(1) Bagian Tata Usaha dan Kamar Sandi mempunyai tugas melaksanakan urusan
ketatausahaan dan Kamar Sandi.
(2) Bagian Tata Usaha dan Kamar Sandi selanjutnya disebut Bag TU Kasa dipimpin
oleh Kepala Bagian disebut Kabag TU Kasa.
Pasal 35
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 ayat (1), Bag TU
Kasa menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan persuratan, kearsipan, dan kepustakaan;
b. pelaksanaan kegiatan Kamar Sandi LEMSANEG;
c. pelaksanaan pelayanan ketatausahaan Kepala, Sestama, dan para Deputi.

Pasal 36
(1) Bag TU Kasa terdiri dari:
a. Subbagian Persuratan dan Kearsipan;
b. Subbagian Kamar Sandi;
c. Subbagian Tata Usaha Perbantuan.
(2) Subbagian Tata Usaha Perbantuan terdiri dari:
a. Subbagian Tata Usaha Kepala;
b. Subbagian Tata Usaha Sestama;
c. Subbagian Tata Usaha Deputi I;
d. Subbagian Tata Usaha Deputi II;
e. Subbagian Tata Usaha Deputi III.
Pasal 37
(1) Subbagian Persuratan dan Kearsipan selanjutnya disebut Subbag PK dipimpin
oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag PK, mempunyai tugas melakukan
pelayanan persuratan, kearsipan, dan kepustakaan.
(2) Subbagian Kamar Sandi selanjutnya disebut Subbag Kasa dipimpin oleh
Kepala Subbagian disebut Kasubbag Kasa, mempunyai tugas melakukan
pelayanan Kamar Sandi LEMSANEG.
(3) Subbagian Tata Usaha Perbantuan selanjutnya disebut Subbag TU Ban
dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag TU Ban, mempunyai tugas
melakukan pelayanan ketatausahaan Kepala, Sestama, dan para Deputi.
Pasal 38
Subbag TU Ban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 ayat (3) dalam
melaksanakan tugasnya secara fungsional bertanggung jawab kepada setiap
pimpinan masing-masing, dan secara administratif bertanggung jawab pada Kabag
TU Kasa pada Biro Um.
Pasal 39
(1) Bagian Rumah Tangga mempunyai tugas melaksanakan kegiatan urusan dalam,
keamanan, dan protokol.
(2) Bagian Rumah Tangga selanjutnya disebut Bag Rumga dipimpin oleh Kepala
Bagian disebut Kabag Rumga.
Pasal 40
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 ayat (1), Bag
Rumga menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pelayanan urusan dalam;
b. pelaksanaan pelayanan keamanan dan protokol.
Pasal 41
Bag Rumga terdiri dari:
a. Subbagian Urusan Dalam;
b. Subbagian Keamanan dan Protokol.
Pasal 42
(1) Subbagian Urusan Dalam selanjutnya disebut Subbag Urdal dipimpin oleh
Kepala Subbagian disebut Kasubbag Urdal, mempunyai tugas melakukan
kegiatan urusan dalam.
(2) Subbagian Keamanan dan Protokol selanjutnya disebut Subbag Kamprot
dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Kamprot, mempunyai tugas
melakukan kegiatan pengamanan dan protokol.

Pasal 43
(1) Bagian Perlengkapan mempunyai tugas melaksanakan urusan perlengkapan.
(2) Bagian Perlengkapan selanjutnya disebut Bag Kap dipimpin oleh Kepala
Bagian disebut Kabag Kap.
Pasal 44
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana di maksud dalam Pasal 43 ayat (1), Bag
Kap menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, dan distribusi;
b. pelaksanaan administrasi, inventarisasi, dan penghapusan barang milik negara.
Pasal 45
Bag Kap terdiri dari:
a. Subbagian Pengadaan;
b. Subbagian Administrasi Barang Milik Negara.
Pasal 46
(1) Subbagian Pengadaan selanjutnya disebut Subbag Ada dipimpin oleh Kepala
Subbagian disebut Kasubbag Ada, mempunyai tugas melakukan kegiatan
pengadaan, penyimpanan, dan distribusi.
(2) Subbagian Administrasi Barang Milik Negara selanjutnya disebut Subbag
Admin BMN dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Admin BMN,
mempunyai tugas melakukan kegiatan administrasi, inventarisasi, dan
penghapusan barang milik negara.
Pasal 47
(1) Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan keuangan.
(2) Bagian Keuangan selanjutnya disebut Bag Keu dipimpin oleh Kepala Bagian
disebut Kabag Keu.
Pasal 48
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 ayat (1), Bag
Keu menyelenggarakan fungsi:
a. pelaksanaan administrasi keuangan;
b. pelaksanaan perbendaharaan;
c. pelaksanaan verifikasi dan pembukuan.
Pasal 49
Bag Keu terdiri dari:
a. Subbagian Administrasi Keuangan;
b. Subbagian Perbendaharaan;
c. Subbagian Verifikasi dan Pembukuan.
Pasal 50
(1) Subbagian Administrasi Keuangan selanjutnya disebut Subbag Adminkeu
dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Adminkeu, mempunyai
tugas melakukan kegiatan administrasi keuangan.
(2) Subbagian Perbendaharaan selanjutnya disebut Subbag Bendahara dipimpin
oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Bendahara, mempunyai tugas
melakukan kegiatan perbendaharaan, tata usaha keuangan serta melaksanakan
pembayaran dan penggajian.
(3) Subbagian Verifikasi dan Pembukuan selanjutnya disebut Subbag Verbuk
dipimpin oleh Kepala Subbagian disebut Kasubbag Verbuk, mempunyai tugas
melakukan kegiatan verifikasi dan pembukuan.

Pasal 51
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Biro Um mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Karo Um.
(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IV
DEPUTI I
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas dan Fungsi

(1)
(2)

Pasal 52
Deputi I adalah unsur pelaksana LEMSANEG yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala.
Deputi I dipimpin oleh Deputi I.

Pasal 53
Deputi I mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pembinaan dan pengendalian persandian.
Pasal 54
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53, Deputi I
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan
di bidang persandian;
b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang persandian;
c. pembinaan organisasi persandian;
d. koordinasi pelaksanaan penelitian personil dalam bidang persandian;
e. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 55
Deputi I terdiri dari:
a. Direktorat Pembinaan Persandian;
b. Direktorat Pengendalian Persandian.
Bagian Ketiga
Direktorat Pembinaan Persandian
Pasal 56
(1) Direktorat Pembinaan Persandian mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan di bidang pembinaan persandian.
(2) Direktorat Pembinaan Persandian selanjutnya disebut Dit Binsan dipimpin oleh
Kepala Direktorat disebut Kadit Binsan.

Pasal 57
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 ayat (1), Dit
Binsan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan rencana kebutuhan dan pengembangan sumber
daya manusia sandi;
b. pembinaan profesi sandi;
c. penyiapan perumusan kebijakan rencana kebutuhan dan pengembangan materiil
dan jaring komunikasi sandi;
d. penyusunan bahan pengembangan kurikulum dan bahan ajar pendidikan dan
pelatihan sandi;
e. penyiapan penetapan sertifikasi sumber daya manusia dan akreditasi lembaga
pendidikan dan pelatihan;
f. penyusunan standardisasi tempat kegiatan sandi, materiil, dan jaring komunikasi
sandi;
g. pemberian bantuan teknis pembentukan organisasi persandian pada instansi
pemerintah dan non pemerintah;
h. analisis dan evaluasi potensi persandian.
Pasal 58
Dit Binsan terdiri dari:
a. Subdirektorat Pembinaan Sumber Daya Manusia;
b. Subdirektorat Pembinaan Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi;
c. Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi.
Pasal 59
(1) Subdirektorat Pembinaan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan sumber
daya manusia sandi.
(2) Subdirektorat Pembinaan Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Subdit Bin
SDM dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Bin SDM.
Pasal 60
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (1), Subdit
Bin SDM menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kebutuhan sumber daya manusia sandi;
b. penyusunan pelaksanaan pengembangan sumber daya manusia sandi;
c. penyiapan penyusunan bahan pengembangan kurikulum dan bahan ajar
pendidikan dan pelatihan sandi;
d. pelaksanaan bimbingan dan konsultasi profesi sandi.
Pasal 61
Subdit Bin SDM terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan Sumber Daya Manusia Sandi;
b. Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Sandi;
c. Seksi Pembinaan Profesi Sandi.
Pasal 62
(1) Seksi Perencanaan Sumber Daya Manusia Sandi selanjutnya disebut Sie Ren
SDM San dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Ren SDM San, mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana kebutuhan sumber daya
manusia sandi.
(2) Seksi Pengembangan Sumber Daya Manusia Sandi selanjutnya disebut Sie Bang
SDM San dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Bang SDM San, mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan pengembangan sumber daya
manusia sandi, kurikulum dan bahan ajar pendidikan dan pelatihan sandi.

(3) Seksi Pembinaan Profesi Sandi selanjutnya disebut Sie Binprofsan dipimpin oleh
Kepala Seksi disebut Kasi Binprofsan, mempunyai tugas melakukan penyiapan
bahan bimbingan dan konsultasi profesi sandi.
Pasal 63
(1) Subdirektorat Pembinaan Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pembinaan
materiil dan jaring komunikasi sandi.
(2) Subdirektorat Pembinaan Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya
disebut Subdit Binmat JKS dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit
Binmat JKS.
Pasal 64
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1), Subdit
Binmat JKS menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kebutuhan materiil dan jaring komunikasi sandi;
b. penyusunan pelaksanaan pengembangan materiil dan jaring komunikasi sandi.
Pasal 65
Subdit Binmat JKS terdiri dari:
a. Seksi Perencanaan Materiil Sandi dan Jaring Komunikasi Sandi;
b. Seksi Pengembangan Materiil Sandi dan Jaring Komunikasi Sandi.
Pasal 66
(1) Seksi Perencanaan Materiil Sandi dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya
disebut Sie Renmatsan JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Renmatsan
JKS, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana
kebutuhan materiil dan jaring komunikasi sandi.
(2) Seksi Pengembangan Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut
Sie Bangmatsan JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Bangmatsan JKS
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengembangan materiil dan
jaring komunikasi sandi.
Pasal 67
(1) Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan di bidang akreditasi lembaga pendidikan dan
pelatihan dan sertifikasi sumber daya manusia sandi, serta akreditasi materiil dan
jaring komunikasi sandi.
(2) Subdirektorat Akreditasi dan Sertifikasi selanjutnya disebut Subdit Akredsertif
dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Akredsertif.
Pasal 68
Dalam melakukan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 67 ayat (1), Subdit
Akredsertif menyelenggarakan fungsi:
a. penyusunan rencana kebutuhan akreditasi lembaga pendidikan dan pelatihan dan
sertifikasi sumber daya manusia sandi;
b. penyusunan pelaksanaan akreditasi materiil dan jaring komunikasi sandi.
Pasal 69
Subdit Akredsertif terdiri dari:
a. Seksi Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, dan Sertifikasi Sumber
Daya Manusia;
b. Seksi Akreditasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi.

Pasal 70
(1) Seksi Akreditasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan, dan Sertifikasi Sumber
Daya Manusia selanjutnya disebut Sie Akred Lemdiklat dan Sertif SDM
dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Akred Lemdiklat dan Sertif SDM,
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan akreditasi Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan dan sertifikasi Sumber Daya Manusia sandi.
(2) Seksi Akreditasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Sie
Akredmat JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Akredmat JKS,
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan akreditasi materiil
dan jaring komunikasi sandi.
Bagian Keempat
Direktorat Pengendalian Persandian
Pasal 71
(1) Direktorat Pengendalian Persandian mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan di bidang pengendalian persandian.
(2) Direktorat Pengendalian Persandian selanjutnya disebut Dit Dalsan dipimpin
oleh Kepala Direktorat disebut Kadit Dalsan.
Pasal 72
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 71 ayat (1), Dit
Dalsan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengendalian sumber daya manusia sandi;
b. penyiapan perumusan kebijakan pengendalian materiil dan jaring komunikasi
sandi;
c. pelaksanaan dokumentasi sumber daya persandian;
d. pelaksanaan pengawasan dan evaluasi sumber daya persandian;
e. pelaksanaan penelitian personil dalam bidang persandian.
Pasal 73
Dit Dalsan terdiri dari:
a. Subdirektorat Pengendalian Sumber Daya Manusia;
b. Subdirektorat Pengendalian Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi.
Pasal 74
(1) Subdirektorat Pengendalian Sumber Daya Manusia mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengendalian sumber
daya manusia sandi.
(2) Subdirektorat Pengendalian Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Subdit
Dal SDM dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Dal SDM.
Pasal 75
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 74 ayat (1), Subdit
Dal SDM menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan bahan dokumentasi sumber daya manusia sandi;
b. penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi sumber daya manusia sandi.
Pasal 76
Subdit Dal SDM terdiri dari:
a. Seksi Dokumentasi Sumber Daya Manusia;
b. Seksi Pengawasan dan Evaluasi Sumber Daya Manusia.

Pasal 77
(1) Seksi Dokumentasi Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Sie Dok SDM
dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Dok SDM, mempunyai tugas
melakukan pengumpulan dan pengolahan data sumber daya manusia sandi.
(2) Seksi Pengawasan dan Evaluasi Sumber Daya Manusia selanjutnya disebut Sie
Waseva SDM dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Waseva SDM,
mempunyai tugas melakukan penelaahan dan analisis data sumber daya manusia
sandi dalam rangka pengawasan dan evaluasi.
Pasal 78
(1) Subdirektorat Pengendalian Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang materiil dan
Jaring Komunikasi Sandi.
(2) Subdirektorat Pengendalian Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya
disebut Subdit Dalmat JKS dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit
Dalmat JKS.
Pasal 79
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 78 ayat (1), Subdit
Dalmatsan JKS melaksanakan fungsi:
a. penyiapan bahan dokumentasi materiil dan jaring komunikasi sandi;
b. penyiapan bahan pengawasan dan evaluasi materiil dan jaring komunikasi sandi.
Pasal 80
Subdit Dalmat JKS terdiri dari:
a. Seksi Dokumentasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi;
b. Seksi Pengawasan dan Evaluasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi.
Pasal 81
(1) Seksi Dokumentasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi selanjutnya disebut
Sie Dokmat JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut Kasi Dokmat JKS,
mempunyai tugas melakukan pengumpulan dan pengolahan data materiil dan
Jaring Komunikasi Sandi.
(2) Seksi Pengawasan dan Evaluasi Materiil dan Jaring Komunikasi Sandi
selanjutnya disebut Sie Waseva Mat JKS dipimpin oleh Kepala Seksi disebut
Kasi Waseva Mat JKS, mempunyai tugas melakukan penelaahan dan analisis
data materiil dan Jaring Komunikasi Sandi dalam rangka pengawasan dan
evaluasi.
BAB V
DEPUTI II
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Pasal 82
(1) Deputi II adalah unsur pelaksana LEMSANEG yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala.
(2) Deputi II dipimpin oleh Deputi II.
Pasal 83
Deputi II mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengamanan persandian.

Pasal 84
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 83, Deputi II
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan, pemberian bimbingan dan pembinaan
di bidang pengamanan persandian;
b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengamanan persandian;
c. pelaksanaan pengamanan sinyal;
d. pelaksanaan kegiatan analisis sinyal;
e. pelaksanaan dukungan materiil sandi;
f. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 85
Deputi II terdiri dari:
a. Direktorat Pengamanan Sinyal;
b. Direktorat Analisis Sinyal;
c. Direktorat Materiil Sandi.
Bagian Ketiga
Direktorat Pengamanan Sinyal
Pasal 86
(1) Direktorat Pengamanan Sinyal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan di bidang pengamanan persandian dan komunikasi elektronika.
(2) Direktorat Pengamanan Sinyal selanjutnya disebut Dit Pamsinyal dipimpin oleh
Kepala Direktorat disebut Kadit Pamsinyal.
Pasal 87
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 86 ayat (1), Dit
Pamsinyal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan operasional pengamanan sinyal;
b. perencanaan pelaksanaan kontra penginderaan dalam rangka pengamanan teknik
sandi;
c. perencanaan pelaksanaan kamar sandi bergerak dan kamar sandi cadangan
nasional dalam rangka pengamanan kripto;
d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.
Pasal 88
Dit Pamsinyal terdiri dari:
a. Subdirektorat Pengamanan Teknik Sandi;
b. Subdirektorat Pengamanan Kripto;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 89
(1) Subdirektorat Pengamanan Teknik Sandi selanjutnya disebut Subdit Pamteksan
dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Pamteksan, mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengamanan
teknik sandi.
(2) Subdirektorat Pengamanan Kripto selanjutnya disebut Subdit Pamkripto
dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Pamkripto, mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengamanan
kripto.
Pasal 90

(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dit Pamsinyal adalah Jabatan Fungsional
Sandiman dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Kadit Pamsinyal.
(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kelima
Direktorat Analisis Sinyal
Pasal 91
(1) Direktorat Analisis Sinyal mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan di bidang analisis teknik sandi dan analisis kriptografi.
(2) Direktorat Analisis Sinyal selanjutnya disebut Dit Nalsinyal dipimpin oleh
Kepala Direktorat disebut Kadit Nalsinyal.
Pasal 92
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 ayat (1), Dit
Nalsinyal menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis teknik sandi;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis kriptografi;
c. penyiapan dan penyajian informasi hasil kriptanalisis;
d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.
Pasal 93
Dit Nalsinyal terdiri dari :
a. Subdirektorat Analisis Teknik Sandi;
b. Subdirektorat Analisis Kripto;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 94
(1) Subdirektorat Analisis Teknik Sandi selanjutnya disebut Subdit Nalteksan
dipimpin oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Nalteksan, mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis teknik
sandi.
(2) Subdirektorat Analisis Kripto selanjutnya disebut Subdit Nalkripto dipimpin
oleh Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Nalkripto mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan di bidang analisis kripto.
Pasal 95
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Dit Nalsinyal adalah Jabatan Fungsional
Sandiman dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.

(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Kadit Nalsinyal.
(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Keenam
Direktorat Materiil Sandi
Pasal 96
(1) Direktorat Materiil Sandi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan
di bidang materiil sandi.
(2) Direktorat Materiil Sandi selanjutnya disebut Dit Matsan dipimpin oleh Kepala
Direktorat disebut Kadit Matsan.
Pasal 97
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 96 ayat (1), Dit
Matsan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem sandi;
b. penyiapan perumusan kebijakan di bidang peralatan sandi;
c. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.
Pasal 98
Dit Matsan terdiri dari:
a. Sub Direktorat Sistem Sandi;
b. Sub Direktorat Peralatan Sandi;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 99
(1) Subdirektorat Sistem Sandi selanjutnya disebut Subdit Sissan dipimpin oleh
Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Sissan, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan di bidang sistem sandi.
(2) Subdirektorat Peralatan Sandi selanjutnya disebut Subdit Palsan dipimpin oleh
Kepala Subdirektorat disebut Kasubdit Palsan, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan di bidang peralatan sandi.

(1)

(2)
(3)

(4)
(5)

Pasal 100
Kelompok Jabatan Fungsional pada Dit Matsan adalah Jabatan Fungsional
Sandiman dan Jabatan Fungsional lainnya yang mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Kadit Matsan.
Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VI
DEPUTI III
Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas, dan Fungsi
Pasal 101
(1) Deputi III adalah unsur pelaksana LEMSANEG yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala.
(2) Deputi III dipimpin oleh Deputi III.
Pasal 102
Deputi III mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di
bidang pengkajian persandian.
Pasal 103
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 102, Deputi III
menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pemberian bimbingan di bidang
pengkajian dan pengembangan persandian;
b. pengendalian terhadap kebijakan teknis di bidang pengkajian dan pengembangan
persandian;
c. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan kriptografi;
d. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan peralatan sandi;
e. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan komunikasi sandi;
f. pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala.
Bagian Kedua
Susunan Organisasi
Pasal 104
Deputi III terdiri dari:
a. Pusat Pengkajian Kriptografi;
b. Pusat Pengkajian Peralatan Sandi;
c. Pusat Pengkajian Komunikasi Sandi.
Bagian Ketiga
Pusat Pengkajian Kriptografi
Pasal 105
(1) Pusat Pengkajian Kriptografi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan pengkajian dan pengembangan di bidang kriptografi.
(2) Pusat Pengkajian Kriptografi selanjutnya disebut Puskaji Kriptografi dipimpin
oleh Kepala Pusat Pengkajian disebut Kapuskaji Kriptografi.
Pasal 106
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 105 ayat (1),
Puskaji Kriptografi menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan manajemen
kunci sandi;
b. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan algoritma;
c. pengelolaan laboratorium kriptografi;
d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.

Pasal 107
Puskaji Kriptografi terdiri dari:
a. Bidang Manajemen Kunci Sandi;
b. Bidang Algoritma;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 108
(1) Bidang Manajemen Kunci Sandi selanjutnya disebut Bid Jemencisan dipimpin
oleh Kepala Bidang disebut Kabid Jemencisan, mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan
manajemen kunci sandi.
(2) Bidang Algoritma selanjutnya disebut Bid Algo dipimpin oleh Kepala Bidang
disebut Kabid Algo, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan algoritma.
Pasal 109
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Puskaji Kriptografi adalah Jabatan
Fungsional Sandiman, Jabatan Fungsional Peneliti dan Jabatan Fungsional
lainnya yang mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan
fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Kapuskaji Kriptografi.
(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Keempat
Pusat Pengkajian Peralatan Sandi
Pasal 110
(1) Pusat Pengkajian Peralatan Sandi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan
kebijakan pengkajian dan pengembangan di bidang peralatan sandi.
(2) Pusat Pengkajian Peralatan Sandi selanjutnya disebut Puskaji Palsan dipimpin
oleh Kepala Pusat Pengkajian disebut Kapuskaji Palsan.
Pasal 111
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 110 ayat (1),
Puskaji Palsan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan perangkat lunak;
b. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan perangkat keras;
c. pengelolaan laboratorium elektronika;
d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.
Pasal 112
Puskaji Palsan terdiri dari:
a. Bidang Perangkat Lunak;
b. Bidang Perangkat Keras;
c. Kelompok Jabatan fungsional.

Pasal 113
(1) Bidang Perangkat Lunak selanjutnya disebut Bid Pernak dipimpin oleh Kepala
Bidang disebut Kabid Pernak, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan perangkat lunak.
(2) Bidang Perangkat Keras selanjutnya disebut Bid Peras dipimpin oleh Kepala
Bidang disebut Kabid Peras mempunyai tugas melaksanakan penyiapan
perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan perangkat keras.
Pasal 114
(1) Kelompok Jabatan Fungsional pada Puskaji Palsan adalah Jabatan Fungsional
Sandiman, Jabatan Fungsional Peneliti dan Jabatan Fungsional lainnya yang
mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masingmasing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Kapuskaji Palsan.
(4) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Kelima
Pusat Pengkajian Komunikasi Sandi
Pasal 115
(1) Pusat Pengkajian Komunikasi Sandi mempunyai tugas melaksanakan
penyusunan kebijakan pengkajian dan pengembangan di bidang komunikasi
sandi.
(2) Pusat Pengkajian Komunikasi Sandi selanjutnya disebut Puskaji Komsan
dipimpin oleh Kepala Pusat Pengkajian disebut Kapuskaji Komsan.
Pasal 116
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 115 ayat (1),
Puskaji Komsan menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan jaringan;
b. penyiapan perumusan kebijakan pengkajian dan pengembangan materiil
komunikasi;
c. pengelolaan laboratorium pengkajian teknologi informasi;
d. pelaksanaan bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungannya.
Pasal 117
Puskaji Komsan terdiri dari:
a. Bidang Jaringan;
b. Bidang Materiil Komunikasi;
c. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 118
(1) Bidang Jaringan selanjutnya disebut Bid Jaringan dipimpin oleh Kepala Bidang
disebut Kabid Jaringan, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan jaringan.
(2) Bidang Materiil Komunikasi selanjutnya disebut Bid Matkom dipimpin oleh
Kepala Bidang disebut Kabid Matkom, mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan kebijakan di bidang pengkajian dan pengembangan
materiil komunikasi.

(1)

(2)
(3)

(4)
(5)

Pasal 119
Kelompok Jabatan Fungsional pada Puskaji Komsan adalah Jabatan Fungsional
Sandiman, Jabatan Fungsional Peneliti dan Jabatan Fungsional lainnya yang
mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masingmasing berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional terbagi dalam berbagai kelompok jabatan
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
Masing-masing Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat
(2), dikoordinasikan oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh
Kapuskaji Komsan.
Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB VIII
INSPEKTORAT

Pasal 120
(1) Inspektorat merupakan unsur pengawasan di lingkungan LEMSANEG.
(2) Inspektorat dipimpin oleh Inspektur yang berada di bawah dan bertanggung
jawab langsung kepada Kepala.
Pasal 121
Inspektorat mempunyai tugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
tugas di lingkungan LEMSANEG.
Pasal 122
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 121, Inspektorat
menyelenggarakan fungsi:
a. penyiapan petunjuk pemeriksaan di bidang kepegawaian, anggaran,
perlengkapan, dan pelaksanaan tugas dan fungsi LEMSANEG;
b. penyusunan program pengawasan yang meliputi kepegawaian, anggaran,
perlengkapan, dan pelaksanaan tugas dan fungsi LEMSANEG;
c. pelaksanaan pengawasan kepegawaian, anggaran, perlengkapan, dan
pelaksanaan tugas dan fungsi LEMSANEG sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
d. pelaksanaan pengusutan, pemeriksaan atas adanya laporan, pengaduan,
penyimpangan, penyalahgunaan jabatan/wewenang, dan menyiapkan usulan
tindakan terhadap pegawai LEMSANEG yang terbukti melakukan perbuatan
tercela atau melakukan pelanggaran disiplin pegawai;
e. membina kerjasama dan melakukan koordinasi dengan aparat pengawasan
fungsional instansi lain mengenai pelaksanaan pengawasan pada umumnya;
f. penyusunan laporan hasil pengawasan;
g. pemberian bimbingan kelompok jabatan fungsional di lingkungan Inspektorat;
h. pelaksanaan urusan ketatausahaan Inspektorat.
Pasal 123
Inspektorat terdiri dari:
a. Subbagian Tata Usaha;
b. Kelompok Jabatan Fungsional.

Pasal 124
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan kepegawaian,
keuangan, tata usaha, barang milik/kekayaan negara, dan melakukan pemberian
bantuan teknis dan administrasi kepada kelompok jabatan fungsional di
lingkungannya.
(2) Subbagian Tata Usaha selanjutnya disebut Subbag TU Inspektorat dipimpin oleh
Kepala Subbagian disebut Kasubbag TU Inspektorat.
Pasal 125
(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Inspektorat adalah Jabatan
Fungsional Auditor dan Jabatan Fungsional lainnya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Inspektur.
(4) Jumlah tenaga fungsional ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB IX
PUSDIKLAT
Pasal 126
(1) Pusdiklat mempunyai tugas melaksanakan pembinaan, bimbingan, dan
pengembangan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia di lingkungan
LEMSANEG dan sumber daya manusia sandi.
(2) Pusdiklat dipimpin oleh Kepala Pusdiklat yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Kepala melalui Sekretaris Utama.
Pasal 127
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 126, Pusdiklat
menyelenggarakan fungsi:
a. pengkoordinasian pendidikan dan pelatihan pegawai berdasarkan ketentuan yang
ditetapkan oleh instansi yang bertanggung jawab di bidang pendidikan dan
pelatihan;
b. pelaksanaan diklat prajabatan golongan I, II, dan III;
c. pelaksanaan diklat kepemimpinan, fungsional, dan teknis;
d. koordinasi penyusunan modul, bahan, dan metode diklat, serta penjabaran
kurikulum non teknis sandi;
e. pelaksanaan koordinasi, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan diklat prajabatan
dan dalam jabatan dalam rangka penguatan tugas pokok LEMSANEG;
f. pelaksanaan kerjasama diklat dengan berbagai instansi pemerintah, perguruan
tinggi, serta institusi lain penyelenggara diklat;
g. pengkoordinasian kegiatan widyaiswara pada Pusdiklat;
h. pelaksanaan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan tugas pokok
Pusdiklat;
i. pelayanan dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Pusdiklat.
Pasal 128
Pusdiklat terdiri dari:
a. Bidang Program;
b. Bidang Penyelenggaraan;

c. Bidang Evaluasi dan Pelaporan;
d. Subbagian Tata Usaha; dan
e. Kelompok Jabatan Fungsional.
Pasal 129
(1) Bidang Program mempunyai tugas melaksanakan urusan program pendidikan
dan pelatihan yang meliputi penyusunan dan pengembangan kurikulum, modul,
bahan, dan metode diklat, tenaga pengajar dan peserta.
(2) Bidang Program selanjutnya disebut Bid Prog dipimpin oleh Kepala Bidang
disebut Kabid Prog.
Pasal 130
(1) Bidang
Penyelenggaraan
mempunyai
tugas
melaksanakan
urusan
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan yang meliputi diklat prajabatan,
diklat fungsional dan teknis sandi, diklat kepemimpinan, diklat teknis non sandi,
penataran, dan workshop.
(2) Bidang Penyelenggaraan selanjutnya disebut Bid Gar dipimpin oleh Kepala
Bidang disebut Kabid Gar.
Pasal 131
(1) Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan urusan evaluasi
dan penyusunan laporan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan serta pelaksanaan
tugas pokok Pusdiklat.
(2) Bidang Evaluasi dan Pelaporan selanjutnya disebut Bid Evalap dipimpin oleh
Kepala Bidang disebut Kabid Evalap.
Pasal 132
(1) Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan urusan pelayanan dan
administrasi di lingkungan Pusdiklat yang meliputi ketatausahaan, urusan dalam,
keuangan, dan kepegawaian.
(2) Subbagian Tata Usaha selanjutnya disebut Subbag TU Pusdiklat dipimpin oleh
Kepala Subbagian disebut Kasubbag TU Pusdiklat.
Pasal 133
(1) Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Pusdklat adalah Jabatan Fungsional
Widyaiswara dan Jabatan Fungsional lainnya sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari
sejumlah tenaga fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai
dengan bidang keahliannya.
(3) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin
oleh tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Pusdiklat.
(4) Jumlah te