index.php option=com docman&task=doc &gid=19&Itemid=111.

Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan
Republik Indonesia

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU
PADA
PELAKSANAAN REVITALISASI
GERAKAN SAYANG IBU

KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN RI
Jl. Merdeka Barat No. 15 Jakarta 10110
Tahun 2008

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU
PADA
PELAKSANAAN REVITALISASI
GERAKAN SAYANG IBU

KEMENTERIAN NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN RI

Jl. Merdeka Barat No. 15 Jakarta 10110
Tahun 2008

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
bahwa Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan telah dapat
menyelesaikan Buku Panduan Penilaian Kecamatan Sayang Ibu
pada Pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu.
Buku ini merupakan buku panduan penilaian Kecamatan sayang ibu
yang akan selalu digunakan dalam menentukan Kecamatan Sayang
Ibu terbaik di Tingkat Propinsi yang dilombakan setiap tahun dalam
rangka Hari Ibu.
Diharapkan buku ini dapat menggambarkan tingkat kemajuan
pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu (GSI) di tingkat desa dan
kecamatan serta bagaimana kondisi-kondisi lingkungan yang
mendorong upaya pelaksanaan dan aktivitas GSI.
Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam penyusunan buku ini, yaitu kepada seluruh anggota Pokjatap
GSI di tingkat pusat. Secara khusus, ucapan terima kasih juga

kami sampaikan kepada Dr. Ernanti Wahyurini, M.Sc yang telah
banyak memberikan kontribusi pemikiran untuk penyelesaian buku
tersebut. Kepada semua pihak yang telah memberikan partisipasi,
kontribusi dan saran, kami mengucapkan terima kasih yang setinggitingginya.
Semoga buku ini dapat menjadi pedoman dalam melakukan
penilaian Kecamatan Sayang Ibu.

Dra. Setiawati, M.Sc

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

Deputi Bidang
Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan

iii

PENDAHULUAN
Dalam upaya mencapai tujuan negara untuk mensejahterakan
masyarakat telah dilakukan berbagai upaya pembangunan di

daerah sampai tingkat desa/kelurahan. Salah satu upaya dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui
penurunan Angka Kematian Ibu saat hamil, melahirkan dan masa
nifas (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sejak tahun 1996
telah diluncurkan suatu gerakan yaitu Gerakan Sayang Ibu (GSI)
yang pencanangannya dilakukan oleh Presiden RI pada tangal 22
Desember 1996 di Kabupaten Karanganyar, Propinsi Jawa Tengah.

Dalam pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu (GSI), Kecamatan
merupakan lini terdepan untuk mensinergikan antara pendekatan
lintas sektor dan masyarakat dengan pendekatan sosial budaya
secara komprehensif utamanya dalam mempercepat penurunan
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Sebagai
suatu gerakan, Gerakan Sayang Ibu (GSI) telah memberikan
kontribusi yang dirasakan manfaatnya dengan adanya data,

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

Gerakan Sayang Ibu (GSI) adalah gerakan bersama antara

pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidup
perempuan utamanya dalam percepatan penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dalam rangka
peningkatan kualitas sumber daya manusia. Penurunan AKI dan
AKB berkontribusi dalam meningkatkan Indeks Pembangunan
Manusia (IPM) daerah dan Negara yang salah satu indikatornya
adalah derajat kesehatan. Upaya percepatan penurunan AKI dan
AKB juga merupakan komitmen internasional dalam rangka target
mencapai target Millenium Development Goal’s (MDG’s). Adapun
target penurunan AKB adalah sebesar dua per tiga dan AKI sebesar
tiga perempatnya dari 1990-2015.

1

berkurangnya jumlah kematian ibu karena hamil, melahirkan dan
nifas, serta meningkatnya rujukan yang berhasil ditangani.
Dengan adanya perubahan sistem pemerintahan dan kebijakan
sektor pemerintah, maka pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu (GSI)
perlu disesuaikan agar dapat bersinergi dan terintegrasi dengan
program dan kegiatan lain yang ada pada daerah. Oleh karena

itu diperlukan Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu (GSI). Revitalisasi
Gerakan Sayang Ibu (GSI) adalah upaya pengembangan Gerakan
Sayang Ibu (GSI) melalui upaya ekstensifikasi, intensifikasi dan
institusionalisasi.

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

Untuk mendorong pelaksanaan Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu
(GSI) perlu dilaksanakan berbagai upaya termasuk melalui penilaian
untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan Revitalisasi Gerakan
Sayang Ibu (GSI) terutama di tingkat Kecamatan. Dengan adanya
penilaian Kecamatan Sayang Ibu diharapkan peran pembinaan dan
fasilitasi Kab./Kota dan Provinsi menjadi lebih optimal.

2

LANDASAN OPERASIONAL
1. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan No. 2
Tahun 2007 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Revitalisasi

Gerakan Sayang Ibu Dalam Rangka Percepatan Penurunan
Angka Kematian Ibu Karena Hamil, Melahirkan dan Nifas serta
Angka Kematian Bayi di Daerah.
2. Surat Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan No.
28/SK/MEN.PP/V/2007 tanggal 30 Mei 2007 tentang Pembentukan
Kelompok Kerja Tetap Gerakan Sayang Ibu (Pokjatap GSI)
3. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 411/2772/SJ tanggal
15 Nopember 2006 tentang Pelaksanaan Gerakan Sayang Ibu.

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

4. Surat Menteri Dalam Negeri No.411.2/2765/PMD tanggal 27
Agustus 2008 tentang Revitalisasi Gerakan Sayang Ibu.

3

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU


TUJUAN

4

Umum

Meningkatkan jumlah dan kualitas Kecamatan
Sayang Ibu

Khusus

- Mengetahui pelaksanaan Revitalisasi GSI di
Desa dan Kelurahan
- Mengetahui pelaksanaan Revitalisasi GSI di
Kecamatan
- Mengetahui pelaksanaan Revitalisasi GSI di
Kab./Kota
- Mengintensifkan dan mengefektifkan
pembinaan oleh Kecamatan, Kabupaten/Kota,
Provinsi.


KRITERIA DESA SIAP, ANTAR, JAGA (SIAGA)
DAN KECAMATAN SAYANG IBU
A. Kriteria Desa Siap, Antar, Jaga (Siaga) :
Desa/Kelurahan Siap, Antar, Jaga (Siaga) adalah Desa/Kelurahan
yang melaksanakan/menjalankan program GSI dan mempunyai/
melaksanakan langkah sebagai berikut :
1. Mempunyai SK tentang Satgas Revitalisasi GSI Desa/Kel
termasuk rencana kerja Satgas tersebut
2. Mempunyai data dan peta bumil yang akurat dan selalu
diperbaharui
3. Telah terbentuknya pengorganisasian Tabulin/Dasolin
4. Telah terbentuknya pengorganisasian ambulans desa
5. Telah terbentuknya pengorganisasian donor darah desa
6. Telah terbentuknya pengorganisasian kemitraan dukun bayi
dengan bidan
7. Telah terbentuknya pengorganisasian penghubung/liason
(kader penghubung)
8. Adanya mekanisme/tata cara rujukan
9. Adanya pengorganisasian : Suami Siaga, Warga Siaga, Bidan

Siaga
10.Adanya/telah terbentuknya Pondok Sayang Ibu

12.Tersedianya/terlaksananya pencatatan dan pelaporan

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

11.Terlaksananya penyuluhan kepada tokoh masyarakat, tokoh
agama, keluarga, suami dan ibu hamil tentang peningkatan
kualitas hidup perempuan, pencegahan kematian ibu,
kematian bayi, ASI eksklusif, kesehatan reproduksi dan wajib
belajar bagi perempuan

5

B. Kriteria Kecamatan Sayang Ibu :
Kecamatan Sayang Ibu merupakan Kecamatan yang sebagian
besar desa/kelurahannya adalah Desa/Kelurahan Siap, Antar,
Jaga (Siaga) dengan 12 kriteria diatas ditambah dengan

fungsi fungsi pembinaan kepada desa/kelurahan yang harus
dilaksanakan meliputi:
1. Mempunyai SK Satgas Revitalisasi GSI tingkat kecamatan
termasuk rencana kerja Satgas tersebut
2. Adanya koordinasi pelaksanaan revitalisasi GSI
3. Adanya Pembinaan ke desa/kelurahan
4. Adanya pencatatan dan pelaporan

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

5. Melakukan peningkatan kapasitas dan melengkapi sarana
Revitalisasi GSI

6

LANGKAH PENILAIAN
1. Nilai dan bobot yang ditetapkan dalam pedoman ini telah
disesuaikan dengan kapasitas dan tinggi rendahnya tingkat
partisipasi masyarakat.

2. Penilaian dimulai dari tingkat desa/kelurahan. Desa/Kelurahan
melakukan penilaian sendiri (Self Assesment)
tentang
pelaksanaan Revitalisasi GSI di desa/kelurahannya dengan
cara mengisi format penilaian tingkat desa/kelurahan (format
dibawah).
3. Kecamatan mengumpulan kuesioner penilaian dari masingmasing desa/kelurahan dan melakukan pengecekan ulang ke
seluruh desa/kelurahan yang telah melakukan penilaian sendiri
(self assesment).
4. Kecamatan menilai dirinya sendiri dan melaporkan hasilnya ke
kabupaten beserta desa/kelurahan yang mendapatkan nilai
terbaik berdasarkan hasil pengecekan ulang.
5. Kabupaten/Kota mengumpulkan kuesioner penilaian dari seluruh
kecamatan dan melakukan pengecekan ulang ke seluruh
Kecamatan dan menetapkan Kecamatan terbaik, yang berhak
maju ke tingkat propinsi
6. Propinsi mengumpulkan Kecamatan Sayang Ibu terbaik
yang diajukan oleh seluruh Kabupaten/Kota dan melakukan
pengecekan ulang ke semua Kecamatan Sayang Ibu terbaik
yang diajukan oleh Kabupaten/Kota.

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

7. Propinsi menetapkan dan mengajukan Kecamatan Sayang
Ibu terbaik ke tingkat Nasional melalui Kementerian Negara
Pemberdayaan Perempuan, untuk mendapatkan penghargaan
yang diberikan pada peringatan Hari Ibu.

7

TINDAK LANJUT
Dalam rangka membantu mempercepat penurunan AKI dan AKB
melalui Revitalisasi GSI perlu dilakukan pembinaan secara berjenjang
dan berkala serta dalam pelaksanaan operasional Revitalisasi
Gerakan Sayang Ibu diperlukan komitmen semua pihak, yaitu
Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, pihak swasta,
lembaga kemasyarakatan dan masyarakat, untuk itu diperlukan
pembinaan secara berkala dan berjenjang :
a. Pemerintah provinsi melalui Pokjatap Revitalisasi GSI melakukan
pembinaan terhadap Pokjatap Revitalisasi GSI di tingkat
kabupaten/kota
b. Pemerintah kabupaten/kota melakukan pemantauan dan
pembinaan secara berkala kepada Satgas Revitalisasi GSI
baik di tingkat kecamatan maupun desa/kelurahan, sekaligus
pembinaan kepada Kecamatan Sayang Ibu yang akan dikirimkan
ke tingkat provinsi sebagai Kecamatan Sayang Ibu terbaik di
tingkat Kabupaten/Kota
c. Satgas Revitalisasi GSI tingkat kecamatan melakukan pembinaan
secara berkala ke Desa/Kelurahan

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

Dengan penilaian ini kabupaten/kota dan kecamatan dapat
mengetahui tingkat keberhasilan dan kekurang berhasilannya dalam
operasional revitalisasi GSI, sehingga diharapkan apabila berhasil
dapat mempertahankan keberhasilannya dan mengembangkannya.
Apabila kurang berhasil maka kabupaten/kota, kecamatan dan
Desa/Kelurahan diharapkan mencari penyebab dan solusinya.

8

DATA DESA/KELURAHAN SIAP ANTAR JAGA
Nama Desa/Kelurahan

:

Kecamatan

:

Kabupaten/Kota

:

Provinsi

:

I. PEMBENTUKAN SATGAS REVITALISASI GSI
1 Apakah Desa/Kelurahan mempunyai SK Pembentukan Satgas Revitalisasi GSI?
Apabila mempunyai SK Pembentukan Satgas Revitalisasi GSI
Nilai = 2
Apabila tidak mempunyai SK Pembentukan Satgas Revitalisasi GSI
Nilai = 0
Nilai :
2 Komponen/Dinas/Sektor/Unsur/Ormas yang terlibat dalam kepengurusan Satgas Rev.GSI?
Apabila komponen yang terlibat >5
Nilai= 2
Apabila komponen yang terlibat 5
Nilai = 2
Apabila komponen/unsur/sektor yang terlibat < 5
Nilai = 1
Nilai :
3 Apakah Satgas Revitalisasi GSI mempunyai rencana kerja tertulis?
Apabila ada rencana kerja tertulis
Apabila tidak ada rencana kerja tertulis

Nilai = 3
Nilai = 0

Nilai :
4 Apakah ada TUPOKSI dan diinformasikan ke masing-masing anggota Satgas Revitalisasi GSI Kecamatan?
Apabila ada dan diinformasikan
Nilai = 2
Apabila tidak ada
Nilai = 0
Nilai :
Jumlah Nilai =
II. Jumlah nilai x bobot (5) = Total Nilai

x 5 =
jml.nilai

total nilai

Keterangan :
1. Jumlahkan nilai masing masing nomor menjadi “Jumlah Nilai”
2. Kalikan jumlah nilai dengan Bobot (bobot = 5)
3. Total Nilai adalah jumlah nilai x bobot

III. KOORDINASI PELAKSANAAN REVITALISASI GSI
Nilai = 2
Nilai = 0

Nilai :
Nilai = 4
Nilai = 3
Nilai = 2
Nilai = 1
Nilai = 0
Nilai :

3 Apakah Kecamatan melakukan koordinasi dengan sektor terkait, LSM, Organisasi Perempuan di Tk. Kec untuk
memobilisasi penggalangan sumber daya seperti Tabulin/Dasolin, donor darah, ambulans desa, dan PondokSayang Ibu?
Apabila dilakukan
Nilai = 2
Apabila tidak dilakukan
Nilai = 0
Nilai :

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

1. Apakah Kecamatan melakukan Rakor tentang Revitalisasi GSI?
Apabila dilakukan
Apabila tidak dilakukan





2 Periode pelaksanaan Rakor dalam tahun ini :
a. Bulanan
b. Triwulan
c. Semester
d. Tahunan
e. Belum pernah dilakukan
Nilailah sesuai dengan pelaksanaan Rakor dalam tahun ini (Th.H) :

17

4 Apakah Kecamatan melakukan koordinasi untuk mengintegrasikan Rev. GSI ke dalam Desa Siaga, P4K,
Posyandu, KB, dll?
Jika dilakukan koordinasi
Nilai = 2
Jika tidak dilakukan
Nilai = 0
Nilai :
Jumlah Nilai
III. Jumlah nilai x bobot (5) = Total Nilai

=

x 5 =
jml.nilai

total nilai

Keterangan :
1. Jumlahkan nilai masing masing nomor menjadi “Jumlah Nilai”
2. Kalikan jumlah nilai dengan Bobot (bobot = 5)
3. Total Nilai adalah jumlah nilai x bobot

IV. PEMANTAUAN DAN PEMBINAAN KE DESA/KELURAHAN
1 Apakah Kec. melakukan pemantauan & pembinaan ke Desa/Kel ?
Apabila dilakukan
Apabila tidak dilakukan

Nilai = 3
Nilai = 0

Nilai :
2 Pemantauan dan pembinaan pada tahun ini dilakukan setiap :
a. Bulanan
Nilai = 4
b. Triwulan
Nilai = 3
c. Semester
Nilai = 2
d. Tahunan
Nilai = 1
e. Belum pernah dilakukan
Nilai = 0
Nilailah sesuai dengan pemantauan yang telah dilakukan pada tahun ini (Th.H) :
Nilai :
3 Apakah Kec. melakukan pemantauan tentang kesehatan Ibu dan Bayi (audit maternal perinatal/AMP)
ke Desa/Kel?
Apabila dilakukan
Nilai = 3
Apabila tidak dilakukan
Nilai = 0
Nilai :
Jumlah Nilai
IV. Jumlah nilai x bobot (5) = Total Nilai

x 5 =
jml.nilai

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

Keterangan :
1. Jumlahkan nilai masing masing nomor menjadi “Jumlah Nilai”
2. Kalikan jumlah nilai dengan Bobot (bobot = 5)
3. Total Nilai adalah jumlah nilai x bobot

18

=

total nilai

V. PENCATATAN DAN PELAPORAN
1 Apakah Kecamatan mempunyai data kematian Ibu karena hamil,melahirkan dan nifas?
Apabila ada
Nilai = 2
Apabila tidak ada
Nilai = 0
Nilai :
2 Apakah Kecamatan mempunyai data kematian bayi?
Apabila ada
Apabila tidak ada

Nilai = 2
Nilai = 0
Nilai :

3 Apakah Kecamatan menyampaikan laporan ke Kab/Kota?
Apabila menyampaikan laporan
Apabila tidak menyampaikan laporan

Nilai = 2
Nilai = 0
Nilai :

4 Periode penyampaian pelaporan ke Kabupaten/Kota pada tahun ini?
a. Bulanan
b. Triwulan
c. Semester
d. Tahunan
e. Belum pernah melaporkan
Nilailah sesuai dengan pelaporan yang telah dilakukan pada tahun ini (Th.H) :

Nilai = 4
Nilai = 3
Nilai = 2
Nilai = 1
Nilai = 0
Nilai :
Jumlah Nilai

V. Jumlah nilai x bobot (4) = Total Nilai

=

x 4 =
jml.nilai

total nilai

Keterangan :
1. Jumlahkan nilai masing masing nomor menjadi “Jumlah Nilai”
2. Kalikan jumlah nilai dengan Bobot (bobot = 4)
3. Total Nilai adalah jumlah nilai x bobot

VI. PENINGKATAN KAPASITAS & MELENGKAPI SARANA REV. GSI

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

1 Apakah Kecamatan melakukan pelatihan kader/peningkatan kapasitas anggota Satgas secara rutin?
Apabila dilakukan
Nilai = 4
Apabila tidak dilakukan
Nilai = 0
Nilai :
2 Apakah Kecamatan memfasiltasi desa untuk kelengkapan sarana Rev.GSI
Termasuk instruksi Kecamatan kepada Desa/Kel
Apabila memfasilitasi
Nilai = 3
Apabila tidak memfasilitasi
Nilai = 0
Nilai :

19

3 Apakah Kecamatan melakukan inventarisasi sarana kelengkapan GSI secara rutin
( Ambulan Desa, Pondok Sayang Ibu, Polindes/Polkesdes, dll )
Apabila dilakukan
Nilai = 3
Apabila tidak dilakukan
Nilai = 0
Nilai :
Jumlah Nilai
VI. Jumlah nilai x bobot (4) = Total Nilai

x 4 =
jml.nilai

Keterangan :
1. Jumlahkan nilai masing masing nomor menjadi “Jumlah Nilai”
2. Kalikan jumlah nilai dengan Bobot (bobot = 4)
3. Total Nilai adalah jumlah nilai x bobot

TOTAL NILAI KECAMATAN SAYANG IBU

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU

Merupakan jumlah total nilai dari semua katagori (Total Nilai I - VI)

20

=

=

total nilai

22

PANDUAN PENILAIAN
KECAMATAN SAYANG IBU