103453 MQFM 2009 07 Fokus Pagi 11 Juli 2009

Fokus Pagi Edisi Sabtu, 11 Juli 2009
Tema : Ketenagakerjaan
Topik : Nasib Buruh dan Upah Kerja Pasca Pilpres

Sahabat MQ/ Kehidupan buruh tak bisa dilepaskan dari isu ekonomi dan politik
negeri ini// Buruh pun selalu menaruh harapan besar terhadap proses politik di
negeri ini/ untuk menghasilkan para pemimpin yang memiliki rasa adil terhadap
kaum buruh dan tenagakerja di Indonesia// Buruh berharap pemilu yang
dihasilkani/ benar-benar menghasilkan pemimpin yang peduli dengan nasib
mereka// Nasib buruh/ bukan nasib pemimpin dan kroni-kroninya semata.
Dari 105 juta angkatan kerja/ sebanyak 67 juta di antaranya bergulat di sektor
informal/ yakni berwirausaha/ menjadi buruh migran/ atau buruh tani dengan
penghasilan yang minim// Hanya 37 juta orang menjadi pekerja formal// Namun/
dari para pekerja formal tersebut/ kurang dari 3 juta orang yang
berpenghasilan lebih dari 4 juta rupiah perbulan//
Sahabat MQ/ Buruh di negeri ini seolah memang tanpa masa depan/ Mereka bertahan hidup
dengan penghasilan yang hanya sedikit di atas upah minimum// Inflasi yang membuat
harga-harga kebutuhan membubung membuat buruh seolah tak boleh hidup tenang//

Hal tersebutlah yang menegaskan/ hasil Pemilihan Umum 2009 diperkirakan tidak
memberikan perubahan signifikan terhadap nasib buruh// Sistem perburuhan tetap

dikendalikan pemodal//sosiolog dan pengamat perburuha -Maxe Lane- menilai/ kemiskinan
buruh Indonesia akibat sistem pengupahan yang tidak adil menjadi kendala yang tidak
mudah diselesaikan// Hal tersebut
menyebabkan gerakan perjuangan buruh tidak
berkembang//
Nah sahabat MQ/ Bagaimana nasib kaum buruh pasca pilpres nantinya kelak?// Apa yang
menjadi kedala para buruh tidak mampu menuntut hak mereka?// Untuk itu dalam Program
Fokus Magi MQ FM Kali ini/ kita akan mendiskusikannya bersama dengan sejumlah
narasumber yaitu :
1. Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia -Rekson Silaban2. Pakar Ketenegakerjaan dan Perburuhan -Ari Hermawan3. Sekjen Aliansi Buruh Yogyakarta -Tigan Solin-

Narsum I 8.15
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia
-Rekson Silaban1. Pemilu telah usai/ dan prediksi pemimpin diperkirakan sudah terlihat siapa
yang memimpin negeri ini/ tapi nasib buruh kedepannya apakah ada indikasi
akan terjadi perubahan?//

2. Buruh sendiri telah melakukan kontrak kerja/ atau tuntutan apa untuk
pemerintahan kedepannya?//
3. Sebenarnya apa yang menjadi persoalan kaum buruh tidak pernah menemui

titik temu terhada permasalahan upah yang ada di Indonesia?//
4. Apakah hal tersebut dikarenakan kurangnya bergaining darikaum buruh
sendiri?//
5. Apakah organisasi organisasi kaum buruh selama ini sudah cukup solid untuk
memperjuangkan hak dari mereka?//
6. Seolah pemerintah tidak memiliki posisi tawar/ apakah selama ini pemerintah
masih didekte oleh para pengusaha/ sehingga tidak mampu berbuat banyak
bagi kepentingan kaum pekerja?//
7. Seorang sosiolog Max lane sendiri pernah mengatakan bahwa kemiskinan
buruh di Indonesia akibat sistem pengupahan yang tidak adil dan menjadi
sebuah kendala yang tidak mudah terselesaikan// Tanggapan anda seperti
apa?//
8. Upah buruh di Indoensia belum bisa dakatakan layak dan jauh dari standar
internasional// Apa yang menyebabkan hal tersebut?//
9. Seharusnya upaya apa yang harus dilakukan oleh pemerintah/ terhadap
perjuangan nasib kaum buruh?//
Narsum 2. 8.45
Pakar Ketenegakerjaan dan Perburuhan
-Ari Hermawan1. Melihat nasib buruh dan ketenaga kerjaan Indonesia pasca pilpres ini/ anda
melihatnya seperti apa?//

2. Nasib kaum buruh Indonesia sendiri begitu ironi keberadaannya di Indonesia/
sebenarnya faktor apa yang menyebabkan nasib buruh kian hari kian
terjepit?//
3. Buruh seharusnya dijadikan aset kerja/ namun pada kenyataannya banyak
masyarakat yang tidak mengetahui makna kata ini/ sebenarnya apa arti dari
makna kata asset dari usaha?//
4. Undang undag ketenagakerjaan sendiri yang berlaku di Indonesia/ apakah
sudah cukup melindungi bagi tenaga kerja?//
5. Apakah anda melihat selama ini/ posisi tawar kaum buruh masih lemah?//
6. Gaji standar minimum di Indoensia sendiri dikatakan jauh dari standar
internasional/ tanggapan anda?//
7. Selama ini bidang kerja apa saja yang masih dibawah standar dalam
pengupahan?//
8. Apa yang menyebabkan hal tersebut?//
9. Lalu bagaimana cara terbaik untuk mengangkat standar upah dari kaum
buruh?//
10.
apakah anda melihat peran buruh sebagai aset kerja/ sudah banyak
diterapkan?//


Narsum 3. 9.15
Sekjen Aliansi Buruh Yogyakarta
-Tigan Solin-

1. Sebagai Sekjen Aliansi buruh Yogyakarta/ apakah pilpres yang baru saja
berakhir akan membawa dampak hidup baru bagi kaum buruh?//
2. masalah buruh tidak jauh jauh dari masalah upah/ di jogja sendiri/ upah
UMR yang ditetapkan sebesar 700 ribu/ apakah andanilai sudah lebih dari
cukup?//
3. Tututan kaum buruh Jogja sendiri untuk upah yang standar di Jogjakarta
sebesar apa?//
4. Selama ini terjadi posisi deadlock antara pengusaha dan para pekerja bila
membicarakan masalah upah/ anda melihat ini sebagai apa?//
5. Padahal mereka mengetahui bahwa upah minimum tenaga kerja di Indonesia
masih dinilai jauh dari upah internasional/ tanggapan anda?//
6. Ada pendapat bahwea ketidak adilan masalah buruh ini merupakan hal yang
sangat sulit untuk diselesaikan/ tanggapan anda?//
7. Lalu upaya buruh sendiri kedepannya akan mengambil sikap apa?//

Adlibs

Fokus Pagi Edisi Sabtu, 11 Juli 2009
Tema : Ketenagakerjaan
Topik : Nasib Buruh dan Upah Kerja Pasca Pilpres

Sahabat MQ/ Kehidupan buruh tak bisa dilepaskan dari isu ekonomi dan politik
negeri ini// Buruh pun selalu menaruh harapan besar terhadap proses politik di
negeri ini/ untuk menghasilkan para pemimpin yang memiliki rasa adil terhadap
kaum buruh dan tenagakerja di Indonesia// Buruh berharap pemilu yang
dihasilkani/ benar-benar menghasilkan pemimpin yang peduli dengan nasib
mereka// Nasib buruh/ bukan nasib pemimpin dan kroni-kroninya semata.
Dari 105 juta angkatan kerja/ sebanyak 67 juta di antaranya bergulat di sektor
informal/ yakni berwirausaha/ menjadi buruh migran/ atau buruh tani dengan
penghasilan yang minim// Hanya 37 juta orang menjadi pekerja formal// Namun/
dari para pekerja formal tersebut/ kurang dari 3 juta orang yang
berpenghasilan lebih dari 4 juta rupiah perbulan//
Sahabat MQ/ Buruh di negeri ini seolah memang tanpa masa depan/ Mereka bertahan hidup
dengan penghasilan yang hanya sedikit di atas upah minimum// Inflasi yang membuat
harga-harga kebutuhan membubung membuat buruh seolah tak boleh hidup tenang//
Nah sahabat MQ/ Bagaimana nasib kaum buruh pasca pilpres nantinya kelak?// Apa yang
menjadi kedala para buruh tidak mampu menuntut hak mereka?// Untuk itu dalam Program

Fokus Pagi Esok/ kita akan mendiskusikannya bersama dengan sejumlah narasumber yaitu
:
4. Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia -Rekson Silaban5. Pakar Ketenegakerjaan dan Perburuhan -Ari Hermawan6. Sekjen Aliansi Buruh Yogyakarta -Tigan SolinNah Sahabat MQ/ jangan lewatkan Program Fokus Pagi Senin, 8 Juni 2009, pada pukul 8
sampai dengan 10 Waktu Indonesia Barat// Kami nantikan juga partisipasi sahabat/
dengan bergabung melalui line telpon 884205/ atau melalui sms di 0815 78 600 923/
hanya di Media Bening Hati MQ/ Gali Potensi Diri/ Bersama Meraih Prestasi///

Fokus Pagi Edisi Sabtu, 11 Juli 2009
Tema : Ketenagakerjaan
Topik : Nasib Buruh dan Upah Kerja Pasca Pilpres

Narsum I 8.15
Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia
-Rekson Silaban0812 911 46 86
-sudah di hub via sekretaris-

Narsum II. 8.45
Pakar Ketenegakerjaan dan Perburuhan
-Ari Hermawan-


0274-896934
0812 2747 687
-minta di hubungin lewat nomor rumah-

Narsum 3. 9.15
Sekjen Aliansi Buruh Yogyakarta
-Tigan Solin-

0815 138 53 144