LPPD TH. 2016

(1)

DAFTAR ISI

LAPORAN PENYELENGGARAAN

PEMERINTAH DAERAH

( L P P D )

BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BOJONEGORO


(2)

BAB. I PENDAHULUAN

A. DASAR PEMBENTUKAN SKPD B. TUPOKSI DAN SOTK

C. DATA PEGAWAI

BAB. II RENCANA STRATEJIK SKPD

A. VISI DAN MISI

B. TUJUAN DAN SASARAN C. KEBIJAKAN

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

A. PROGRAM DAN KEGIATAN

B. TINGKAT PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL C. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

D. PROSES PERENCANAAN

E. KONDISI SARANA DAN PRASARANA F. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

BAB. IV INDIKATOR KINERJA KUNCI

A. TATARAN PENGAMBIL KEBIJAKAN

( Capaian Kinerja setiap IKK pada tataran Pengambil Kebijakan sesuai Format Lampiran III.1 sedangkan SKPD yang menguraikan sebagaimana tercantum dalam Kolom 9 )

B. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN

( Capaian Kinerja setiap IKK pada Tataran Pelaksana Kebijakan diuraikan berdasarkan Format Lampiran III.2 )

BAB. V TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN


(3)

BAB. VI TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH

B. KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

C KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

BAB. VII PENUTUP


(4)

KATA PENGANTAR

Berdasarkan Undang-undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, Kepala Daerah berkewajiban menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah kepada Masyarakat. Tindak lanjutnya telah dikeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2007, yang mengatur teknis penyusunan dan penyampaiannya

Tujuan penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) beserta Suplemen IKK dalam EKPPD Kabupaten Tahun 2016 yang dibuat Badan Lingkungan Hidup pada setiap awal tahun adalah sebagai tolok ukur pencapaian keberhasilan kinerja pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro.

Harapan kami semoga Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) ini dapat digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas-tugas yang akan datang agar menjadi lebih baik dan memperoleh hasil yang optimal guna meningkatkan mutu kinerja Aparatur di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro khususnya dan meningkatkan keterpaduan gerak pembangunan di daerah pada umumnya.

Bojonegoro, 30 Desember 2016

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes.

Pembina Utama Muda NIP. 19670819 199203 2 004


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. DASAR PEMBENTUKAN

Dasar pembentukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro antara lain :

a. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Pasal 2 ayat (4) Tentang Pembagian Urusan Pemerintah Bidang Lingkungan Hidup;

c. Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro sebagaimana telah diubah yang kedua kalinya dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 9 Tahun 2011;

d. Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 31 Tahun 2014.

B. TUPOKSI DAN SOTK

Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai Lembaga Teknis Daerah yang merupakan unsur pendukung tugas Kepala Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berkedudukan dibawah serta bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah dengan tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang lingkungan hidup.

Dalam melaksanakan tugasnya Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro menyelenggarakan fungsi :

- Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;

- Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Lingkungan Hidup;


(6)

- Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan hidup;

- Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.

Berdasarkan Peraturan Bupati Bojonegoro Nomor 5 Tahun 2009 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat, Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro maka Tugas Pokok dan Fungsi badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro ditetapkan sebagai berikut :

Pasal 134

(1)Kepala Badan lingkungan Hidup bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

(2) Kepala Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas memimpin Badan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang Lingkungan Hidup.

(3) Kepala Badan Lingkungan Hidup, mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan Perumusan Kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup;

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang Lingkungan Hidup;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang Lingkungan Hidup;

d. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai bidang tugasnya.

Pasal 135

(1) Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang dalam hal melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan.

(2) Sekretaris mempunyai tugas menyiapkan bahan koordinasi dan memberikan pelayanan administrative.

(3) Sekretaris dalam melaksanakan tugas dimaksud ayat (2) mempunyai fungsi a. Penyiapan Bahan Koordinasi dan pengendalian Rencana Program

Kerja;

b. Penghimpunan, pengelolaan, penilaian dan penyimpanan fungsional; c.Penyusunan bahan data dalam rangka pembinaan teknis fungsional;


(7)

d. Penyusunan, pengiventarisasian dan pengkoordinasian data dalam rangka peñatausahaan;

e. Pelaksanaan urusan umum, kepegawaian, keuangan, program dan laporan;

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 136

(1) Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Program dan Laporan.

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.

Pasal 137

(1) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif urusan umum dan urusan kepegawaian.

(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai Fungsi :

a. Pengelolaan urusan perlengkapan Rumah tangga;

b. Pengelolaan urusan tata usaha surat menyurat dan kearsipan;

c. Penyelenggaraan pengelolaan tata usaha kepegawaian yang meliputi pengumpulan data pegawai, buku induk pegawai, mutasi, pengangkatan, kenaikan pangkat, pembinaan karier dan pensiun pegawai;

d. Penyusunan informasi dan perencanaan pegawai; e. Penyusunan administrasi serta evaluasi kepegawaian;

f. Penyelenggaraan usaha peningkatan mutu pengetahuan dan disiplin pegawai;

g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya.


(8)

Pasal 138

(1) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas memberikan pelayanan administratif keuangan.

(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi :

a. Penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan untuk menyusun anggaran;

b. Penyiapan penyusunan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah;

c. Pengelolaan tata usaha keuangan dan pembukuan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja;

d. Pelaksanaan perhitungan anggaran dan verifikasi; e. Penyelenggaraan tata usaha pembayaran gaji pegawai; f. Pengurusan keuangan perjalanan dinas;

g. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan dibidang keuangan;

h. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai bidang tugasnya.

Pasal 139

(1) Kepala Sub Bagian Program dan Laporan mempunyai tugas pelayanan administratif dalam menyiapkan bahan penyusunan, penghimpunan, pengolahan, penyimpanan, evaluasi program dan laporan.

(2) Untuk melaksanakan tugas ini, Kepala Sub Bagian Program dan Laporan mempunyai Fungsi :

a. Pengumpulan dan pengadaan sistematisasi data untuk bahan penyusunan program;

b. Pelaksanaan tugas pengumpulan dan penyajian data statistik; c. Perumusan dan pelaksanaan penyusunan rencana program; d. Pengelolaan, inventarisasi, pengkajian, dan analisis pelaporan;

e. Penginventarisasian hasil pengawasan dan tindak lanjut hasil pengawasan;


(9)

g. Pelaksanaan analisis dan evaluasi serta pengendalian pelaksanaan program proyek;

h. Penghimpunan dan pengadaan sistematisasi data dan menyusun dokumentasi peraturan perundang-undangan dan hasil pembangunan; i. Pelaksanaan penyiapan bahan pembinaan organisasi dan tata laksana; j. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai

bidang tugasnya.

Pasal 140

(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan standarisasi pengkajian dampak lingkungan dan pembinaan teknis amdal serta bina lingkungan.

(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis pengembangan dan standarisasi dampak lingkungan dan bina lingkungan serta pembinaan teknis amdal;

b. Penyusunan dan penerapan standarisasi lingkungan;

c. Pengkajian lingkungan dan pengembangan perangkat system managemen lingkungan;

d. Pelaksana Kajian Lingkungan Strategis ( KLS); e. Pembinaan Laboratorium lingkungan;

f. Pengembangan kebijakan, penilaian dan evaluasi Amdal;

g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai bidang tugasnya.

Pasal 141

(1) Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan terdiri dari :

a. Sub Bidang Bina Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL);


(10)

b. Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan.

Pasal 142

(1) Kepala Sub Bidang Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) mempunyai tugas perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang teknis AMDAL.

(2) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Sub Bidang Bina Teknis dan Penerapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pembinaan penilaian dan evaluasi pelaksanaan amdal; b. Pelaksanaan pembinaan dan memberikan rekomendasi Amdal,

UKL/UPL dan SPPL;

c. Pelaksanaan evaluasi daya dukung dan daya tampung lingkungan dan kajian rasio lingkungan;

d. Pelaksanaan pembinaan dan rekomendasi teknis ijin pembuangan limbah cair;

e. Pelaksanaan pemberian rekomendasi ijin pengumpulan limbah B3 skala Kabupaten kecuali minyak dan pelumas bekas;

h. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang tugasnya.

Pasal 143

(1) Kepala Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan mempunyai tugas perumusan kebijakan dan pelaksanaan kebijakan di bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Standarisasi dan Bina Lingkungan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pembinaan penerapan Standarisasi dan Bina Lingkungan


(11)

b. Pelaksanaan pembinaan dan pengembangan perangkat ekonomi lingkungan;

c. Pelaksanaan koordinasi penetapan baku mutu lingkungan;

d. Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi terhadap pelaksanaan kebijakan di bidang laboratorium lingkungan;

e. Pelaksanaan audit lingkungan dan pembinaan penerapan sistem manajemen lingkungan, produksi bersih dan teknologi ramah lingkungan;

f. Pelaksanaan kajian isu-isu lingkungan potensial dan Kajian Lingkungan Srategis (KLS);

g. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang tugasnya.

Pasal 144

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai tugas merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengawasan, pengendalian dan pencemaran air, udara, tanah serta kerusakan lingkungan.

(3) Untuk menyelenggaraan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan operasional pengawasan dan pengendalian pencemaran serta kerusakan lingkungan;

b. Pengawasan dan pengendalian pengelolaan limbah B3 skala Kabupaten; c. Pembinaan pengawasan terhadap regulasi pengelolaan limbah;

d. Pelaksanaan koordinasi pelaksanaan pengendalian pencemaran dan evaluasi pengelolaan lingkungan, serta pembinaan dan koordinasi upaya penegakan hukum lingkungan hidup;

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Badan sesuai dengan Bidang tugasnya.


(12)

Pasal 145

(1) Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan terdiri dari a. Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan;

b. Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pencemaran Lingkungan.

Pasal 146

(1) Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pengawasan,pengendalian pencemaran air, udara, tanah dan kerusakan Lingkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Pengawasan dan Kerusakan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis Pengawasan dan KerusakanLingkungan; b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan

lingkungan serta pengawasan ijin pembuangan limbah cair; c. Pelaksanaan evaluasi kinerja pengelolaan lingkungan;

d. Pelaksanaan upaya penegakan hukum lingkungan terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan;

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang tugasnya.

Pasal 147

(1) Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan mempunyai tugas merumuskan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang rehabilitasi Lingkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Rehabilitasi Lingkungan mempunyai fungsi :


(13)

b. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan;

c. Pelaksanaan upaya peningkatan pelestarian dan fungsi lingkungan; d. Pelaksanaan koordinasi penetapan kawasan rawan kerusakan

lingkungan;

e. Pelaksanaan pengendalian kerusakan dan bimbingan teknis konservasi lingkungan;

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang tugasnya.

Pasal 148

(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang konservasi keanekaragaman hayati pemulihan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Konservasi dan Pengawasan dan Pemlihan Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan kebijakan operasional di bidang konservasi keanekaragaman hayati, pemulihan dan pelestarian fungsi Lingkungan hidup;

b. Pelaksanaan Inventarisasi kegiatan konservasi, pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup;

c. Pembinaan pelaksanaan konservasi, pemulihan dan pelestarian lingkungan hidup;

d. Pelaksanaan koordinasi rehabilitasi lahan dan konservasi keanekaragaman hayati;

e. Pelaksanaan koordinasi pemilihan fungsi lingkungan akibat bencana alam dan kerusakan sumber daya alam hayati;


(14)

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan bidang tugasnya.

Pasal 149

(1) Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan terdiri dari : a. Sub Bidang Konservasi Lingkungan;

b. Sub Bidang Pemulihan Lingkungan.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Konservasi dan Pemulihan Lingkungan.

Pasal 150

(1) Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan teknis di bidang konservasi keanekaragaman hayati dan pelestarian fungsil Lingkungan hidup.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai Fungsi :

a. Perumusan kebijakan operasional dibidang konservasi sumber daya alam dan keaneka ragaman hayati;

b. Pelaksanaan inventarisasi dan evaluasi konservasi keanekaragaman hayati;

c. Pelaksanaan upaya peningkatan pelestarian fungsi lingkungan;

d. Pelaksanaan koordinasi pembinaan bimbingan teknis konservasi keanekaragaman hayati;

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang tugasnya.

Pasal 151

(1) Kepala Sub Bidang Pemulihan Lingkungan mempunyai tugas menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang Pemulihan hidup.


(15)

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Konservasi Lingkungan mempunyai Fungsi :

a. Penyusunan kebijakan pemulihan kerusakan lingkungan akibat bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;

b. Pelaksanaan inventarisasi dan identifikasi kerusakan lingkungan akibat bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;

c. Pelaksanaan koordinasi perencanaan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pemulihan kerusakan lingkungan akibat bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;

d. Pelaksanaan pemulihan kerusakan dan fungsi lingkungan hidup akibat bencana alam dan degradasi fungsi lingkungan;

e. Pelaksananan koordinasi penetapan kawasan rawan kerusakan lingungan

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang tugasnya.

Pasal 152

(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam menjalankan tugasnya bertanggung jawab kepala Badan melalui Sekretaris.

(2) Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan mempunyai tugas melakukan analisis hasil laboratorium, pembinaan, pelatihan dan evaluasi laboratorium lingkungan serta penelitian kualitas lingkungan.

(3) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Kepala Bidang Konservasi dan Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan pemeriksaan parameter kualitas Lingkungan; b. Pengujian dan pemeriksaan parameter kualitas lingkungan; c. Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan metode pengujian;

d. Pengkoordinasian dengan instansi terkait dalam rangka pembangunan dan pengembangan laboratorium lingkungan di daerah;

f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang tugasnya.


(16)

Pasal 153

(1) Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan terdiri dari : a. Sub Bidang Pengujian;

b. Sub Bidang Pengendalian Mutu.

(2) Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pengkajian dan Laboratorium Lingkungan.

Pasal 154

(1) Kepala Sub Bidang Pengujian mempunyai tugas melakukan uji laboratorium, analisis hasil laboratorium, pembinaan, pelatihan dan evaluasi laboratorium lingkungan.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Pengujian mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan melaksanakan program kegiatan pengujian; b. Pengoperasian dan pemeliharaan peralatan laboratorium; c. Pelaksanaan pengembangan metode pengujian;

d. Pelaksanaan verifikasi data dan menyiapkan rekomendasi hasil analisis lingkungan;

e. Pelaksanaan pengambilan dan pengujian sampel;

f. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan operasional;

e. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai dengan Bidang tugasnya.

Pasal 155

(1) Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pengendalian mutu.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Sub Bidang Pengendalian Mutu mempunyai fungsi :

a. Penyusunan dan melaksanakan program kegiatan pengendalian mutu; b. Pelaksanaan audit internal dan kaji ulang management laboratorium

sesuai dengan data standart yang berlaku;


(17)

d. Pelaksanaan evaluasi dan menyusun laporan kegiatan pengendalian mutu;

e. Pembuatan laporan hasil evaluasi serta hasil pelaksanaan pengujian; f. Pelaksanaan fungsi-fungsi lain yang diberikan oleh Kepala Bidang sesuai

dengan Bidang tugasnya.

Pasal 156

(1) UPT Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Lingkungan Hidup sesuai dengan nomenklaturnya serta tugas-tugas lain yang diberikan Kepala Badan.

(2) UPT Badan Lingkungan Hidup dibentuk dan ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan berdasarkan kebutuhan Daerah serta telah memenuhi kreteria dan ketntuan yang telah ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 157

(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai bidang keahlihannya, ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

(3) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pda ayat (2) diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Adapun Susunan Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bojonegoro Nomor 8 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja inspektorat, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bojonegoro adalah sebagai berikut :


(18)

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI

C. DATA PEGAWAI

Selanjutnya sebagai gambaran mengenai keberadaan SDM Aparatur Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro keadaan per Desember 2015 sebagai berikut :

- Berdasarkan Kelompok Jabatan : a. Eselon II : 1 Orang; b. Eselon III : 5 Orang; c. Eselon IV : 11 Orang;

KEPALA BADAN SEKRETARIAT SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAG UMUM KEUANGAN SUBBAG PROGRAM DAN LAPORAN BIDANG PENGENDALIAN DAMPAK LINGKUNGAN BIDANG KONSERVASI DAN PEMULIHAN LINGKUNGAN BIDANG PENGKAJIAN DAN LABORATORIUM LINGKUNGAN SUBBID BINA TEKNIS DAN PENERAPAN AMDAL SUBBID KONSERVASI LINGKUNGAN SUBBID PENGUJIAN SUBBID STANDARISASI DAN BINA LINGKUNGAN SUBBID PEMULIHAN LINGKUNGAN SUBBID PENGENDALIAN MUTU KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL UPTB BIDANG PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN SUBBID PENGAWASAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN SUBBID REHABILITASI LINGKUNGAN


(19)

d. Staf : 17 Orang.

- Berdasarkan Kepangkatan/ Golongan Ruang : a. Golongan IV : 9 Orang;

b. Golongan III : 21 Orang; c. Golongan II : 4 Orang.

- Berdasarkan Tingkat Pendidikan : a. S2 (Magister) : 11 Orang; b. S1 (Sarjana) : 19 Orang; c. D3 (Diploma 3) : 1 Orang; d. SLTA : 3 Orang.


(20)

BAB II

RENCANA STRATEGIS

A. VISI DAN MISI

Rencana Strategis (RENSTRA) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro merupakan dokumen perencanaan BLH Kabupaten Bojonegoro untuk periode 5 (lima) tahun (2013-2018) yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Kebijakan, Program dan Kegiatan serta ukuran keberhasilan dalam pelaksanaannya sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro yang disusun dengan berpedoman pada RPJMD dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Rencana Strategis sebagai dasar dalam penyusunan laporan pertanggungjawaban atas keberhasilan dan atau kegagalan dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Lingkungan Hidup dan dibuat dengan tujuan untuk memberikan pedoman dan fasilitasi dalam penyelenggaraan pemerintahan umum demi tercapainya akuntabilitas kinerja.

Badan Lingkungan hidup Kabupaten Bojonegoro sebagai unsur pendukung pelaksana tugas Kepala Daerah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya, agar berdaya guna dan berhasil guna, efisien dan efektif perlu mempunyai suatu Visi untuk menjadi acuan pencapaian kegiatan yang tertuang dalam perancangan Rencana Strategis secara menyeluruh.

1) V I S I

Sebagai gambaran tentang masa depan ideal yang ingin dicapai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro agar dapat berperan aktif, antisipasif, inovatif dan produktif sesuai eksistensinya dalam rangka mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, maka ditetapkan Visi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2013 - 2018 yaitu :

”Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya lingkungan hidup yang bersih, sehat dan berkelanjutan.”


(21)

- Proaktif, bermakna lebih aktif dan responsif dalam bertindak dan berperan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelaksana kebijakan di bidang LH

- Lingkungan hidup, bermakna kesatuan ruang dengan semua benda atau kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya ada manusia dan segala tingkah lakunya demi melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia maupun mahkluk hidup lain yang ada di sekitarnya;

- Bersih dan Sehat, bermakna suatu kondisi yang dinamis untuk menciptakan lingkungan yang hijau, nyaman dan aman sebagai tempat tinggal masyarakat;

- Berkelanjutan, bermakna bahwa pelaksanaan pembangunan untuk sebesar–besarnya kemakmuran masyarakat tanpa mengorbankan pemenuhan kebutuhan generasi di masa depan.

2) M I S I

Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro harus mempunyai Misi yang jelas. Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan agar tujuan organisasi terlaksana dengan baik. Pernyataan Misi membawa organisasi kepada satu fokus sekaligus merupakan tonggak dari perencanaan strategis dan sebagai langkah aksi dalam perwujudan cita-cita yang merupakan landasan kerja yang harus diikuti.

Berdasarkan visi tersebut, ditetapkan misi Badan Lingkungan Hidup sebagai berikut ; ”Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup

yang bersih dan sehat.”

B. TUJUAN DAN SASARAN

Berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, maka tujuan dan sasaran pelayanan yang akan dicapai Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu 2013 – 2018 adalah sebagaimana tabel tersebut di bawah ini :


(22)

Tabel 4.1 Perumusan Tujuan dan Sasaran

MISI TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN

Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat

Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro 1. Meningkatnya

Kualitas Air dan Kualitas Udara

1. Peningkatan Indeks Kualitas Air 2. Peningkatan Indeks

Kualitas Udara

2. Meningkatnya

penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dlm pelaksanaan dokumen lingkungan

1. Persentase ketaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dlm pelaksanaan dokumen Lingkungan

2. Persentase tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan 3. Persentase capaian

layanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi kewenangan daerah 3. Meningkatnya

partisipasi dan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA

1) Jumlah sekolah peduli dan berbudaya

lingkungan (Adiwiyata) 2) Jumlah penerima

penghargaan

pengabdi lingkungan (Kalpataru)

4. Meningkatnya akses informasi masyarakat thdp SDA dan LH

1. Peningkatan data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Kab. Bojonegoro (dokumen)

Tujuan dan Sasaran yang telah ditetapkan guna mewujudkan Visi dan Misi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro tersebut dicapai dengan menggunakan Kebijakan dan Program.


(23)

BAB III

KINERJA BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BOJONEGORO

A. KINERJA SASARAN

Hasil pengukuran kinerja beserta evaluasi setiap tujuan dan sasaran Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro tahun 2016 disajikan sebagai berikut :

Visi : Menjadi Badan Lingkungan Hidup yang proaktif dalam mendukung terwujudnya lingkungan yang bersih, sehat dan berkelanjutan

 Misi 1 : Mewujudkan peningkatan kualitas lingkungan hidup yang bersih dan sehat

 Tujuan 1 : Meningkatnya Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro

1) Sasaran 1

Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara. Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel berikut :

TABEL 1

Sasaran Indikator/

satuan

Formula/ Penjelasan

Target 2016

Real

2016 % Cap

Meningkatnya Kualitas Air dan Kualitas Udara

Peningkatan Indeks Kualitas Air

Pij = √(Ci/Lij)2M + (Ci/Lij)2R

2 54,74 43,33 79%

Peningkatan Indeks Kualitas Udara

IU = 100 – [(50/0,9) X ieu – 0,1)] 86,64 97,73 113%

2) Sasaran 2

Meningkatnya penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dokumen lingkungan. Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 2 sebagai berikut :


(24)

TABEL 2

Sasaran Indikator/ satuan Formula/

Penjelasan

Target 2016

Real

2016 % Cap

Meningkatnya penaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dalam pelaksanaan dok. lingkungan Persentase ketaatan pelaku usaha dan/ atau kegiatan dlm pelaksanaan dokumen lingkungan

Jml usaha dan/ atau keg. yg telah mentaati persyaratan administrasi dan teknis

--- x 100% Jml usaha dan/ atau

Kegiatan yg diawasi

73 63 86%

Persentase penanganan tindaklanjut pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan LH

Jml pengaduan yang ditindaklanjuti

--- x 100% Jml pengaduan yang

diterima

100 100 100%

Persentase capaian layanan pemberian rekomendasi dokumen lingkungan yang menjadi kewenangan daerah

Jml rekom dok. Lingk. yang diterbitkan

--- x 100% Jml permohonan rekom dok. Lingk. yang diterima

100 100 100%

3) Sasaran 3

Meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi sumber daya alam. Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 3 sebagai berikut :

TABEL 3

Sasaran Indikator/ satuan Formula/

Penjelasan

Target 2016

Real

2016 % Cap

Meningkatnya partisipasi dan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA Jumlah sekolah peduli dan berbudaya lingkungan (Adiwiyata) Jumlah sekolah Adiwiyata Kabupaten, provinsi, nasional dan mandiri

43 42 98%

Jumlah penerima penghargaan pengabdi lingkungan (Kalpataru) Penghargaan untuk


(25)

4) Sasaran 4

Meningkatnya akses informasi masyarakat terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup. Indikator kinerja, target dan reaslisasi dari sasaran ini disajikan dalam Tabel 4 sebagai berikut :

TABEL 4

Sasaran Indikator/ satuan Formula/

Penjelasan

Target 2016

Real

2016 % Cap

Meningkatnya akses

informasi masyarakat thdp SDA dan LH

Peningkatan data dan informasi tentang Status Lingkungan Hidup Kab. Bojonegoro

Jumlah dokumen status lingkungan hidup daerah yang tersusun

2 2 100%

B. TINGKAT CAPAIAN SPM

Standar pelayanan minimal (SPM) bidang lingkungan hidup adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap warga secara minimal. Pelayanan dasar bidang lingkungan hidup merupakan jenis pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk mendapatkan mutu lingkungan hidup yang baik dan sehat secara berkelanjutan.

Jenis pelayanan dasar bidang lingkungan hidup yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota (menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota) diprioritaskan pada :

1. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air;

2. Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber Tidak Bergerak; 3. Pelayanan Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah

untuk Produksi Biomassa;

4. Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.

Adapun target pencapaian dan realisasi SPM Bidang LH untuk masing-masing jenis pelayanan di Kabupaten Bojonegoro dapat dilihat sebagaimana tabel berikut :


(26)

Tabel 1

Capaian dan Realisasi Pelayanan Pencegahan Pencemaran Air

No Tahun Target

Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

1 2009 20% 20% - -

2 2010 40% 40% - -

3 2011 60% 60% 60%

3 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

4 2012 80% 80% 100%

5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

5 2013 100% 100% 100%

5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

6 2014 100% 100% 100%

5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

7 2015 100% 100% 100%

5 usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran air dari 5 usaha/kegiatan yang diawasi

Tabel 2

Capaian dan Realisasi Pelayanan Pencegahan Pencemaran Udara

No Tahun Target

Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

1 2009 20% 20% - -

2 2010 40% 40% - -

3 2011 60% 60% 50%

1 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

4 2012 80% 80% 100%

2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/


(27)

No Tahun Target Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

5 2013 100% 100% 100%

2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

6 2014 100% 100% 100%

2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

7 2015 100% 100% 100%

2 usaha/kegiatan sumber tidak bergerak yang mentaati persyaratan administrasi dan teknis pencegahan pencemaran udara dari 2 usaha/ kegiatan sumber tidak bergerak yang potensial mencemari udara yang telah diinventarisasi

Tabel 3

Capaian dan Realisasi Pelayanan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa

No Tahun Target

Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

1 2009 20% 20% - -

2 2010 40% 40% - -

3 2011 60% 60% Belum terealisasi -

4 2012 80% 80% Belum terealisasi -

5 2013 100% 100% Belum terealisasi -

6 2014 100% 100% Belum terealisasi -

7 2015 100% 100% Belum terealisasi -

Terkait dengan pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa, belum pernah dilakukan kajian analisis sifat dasar tanah sesuai PP Nomor 150 Tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa dan Permen LH Nomor 7 Tahun 2006 tentang


(28)

Tata Cara Pengukuran Kriteria Baku Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa, sehingga realisasi target sebagaimana ditetapkan dalam Permen LH Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, belum dapat dicapai.

Tabel 4

Capaian dan Realisasi Pelayanan Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan LH

No Tahun Target

Nasional

Target

Daerah Realisasi Keterangan

1 2009 50% 50% - -

2 2010 60% 60% - -

3 2011 70% 70% 100%

8 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang

ditindaklanjuti dari 8 jumlah

pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

4 2012 80% 80% 100%

12 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 12 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

5 2013 90% 90% 100%

12 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 12 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

6 2014 90% 95% 100%

25 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 25 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

7 2015 90% 100% 100%

27 jumlah pengaduan masyarakat akibat adanya dugaan pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang ditindaklanjuti dari 27 jumlah pengaduan yang diterima BLH dalam 1 (satu) tahun

Untuk tahun 2016, sudah tidak ada lagi pelaporan Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup dikarenakan urusan lingkungan hidup


(29)

tidak lagi menjadi urusan wajib pelayanan dasar, sebagaimana dituangkan dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pembagian urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah bahwa urusan lingkungan hidup merupakan urusan wajib non pelayanan dasar.

C. ALOKASI DAN REALISASI ANGGARAN

Dalam pelaksanaan program dan kegiatan untuk mencapai Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro memperoleh dukungan dana dari APBD Perubahan (APBDP) sebesar 5.999.146.918,00 terdiri dari :

 Belanja Langsung : Rp. 3.390.818.500,00

 Belanja Tidak Langsung : Rp. 2.608.328.418,00

Realisasi Anggaran (Belanja Langsung) sampai dengan bulan Desember 2016 mencapai 84,91% (Rp. 2.879.047.376,00) dan realisasi fisik mencapai 89,91%.

Alokasi dan realisasi anggaran yang memadai pada suatu organisasi akan menentukan kelancaran tugas dan pencapaian tujuan organisasi. Perbandingan capaian anggaran tahun 2015 (75,59%) dengan tahun 2016 (84,91%) mengalami kenaikan sebesar 9,32%. Adapun selengkapnya sebagaimana tabel berikut :


(30)

LAPORAN REALISASI ANGGARAN TAHUN 2016

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6

Urusan Wajib

A. Lingkungan Hidup

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 752.934.500,00 639.218.002,00 84,90 89,66

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.500.000,00 1.499.840,00 99,99 100 2 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan

Listrik 18.940.000,00 7.989.143,00 42,18 80

Adanya efisiensi anggaran

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan

Kendaraan Dinas/Operasional 11.700.000,00 3.945.400,00 33,72 75

Adanya efisiensi anggaran

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 228.069.000,00 212.895.000,00 93,35 100 5 Penyediaan Peralatan/Bahan dan Jasa Kebersihan

Kantor 37.275.000,00 32.466.460,00 87,10 100

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 17.320.000,00 7.940.000,00 45,84 85 Adanya efisiensi anggaran 7 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 10.645.000,00 7.283.950,00 68,43 95

8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/ Penerangan

Bangunan Kantor 2.000.000,00 408.500,00 20,43 70

Adanya efisiensi anggaran

9 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor 27.685.000,00 18.218.000,00 65,80 85 Adanya efisiensi

anggaran

10 Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan


(31)

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6

11 Penyediaan Makanan dan Minuman 15.000.000,00 10..096.250,00 67,31 87 Adanya efisiensi anggaran 12 Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar

Daerah 242.015.500,00 219.660.054,00 90,76 92

13 Rapat Koordinasi dan Konsultasi Dalam Daerah 101.305.000,00 78.913.350,00 77,90 86 14 Penunjang Pelaksanaan Tugas Pokok Bidang

Pemerintahan, Pembangunan dan Pelayanan Umum 10.000.000,00 9.452.055,00 94,52 100 15 Penyediaan Jasa Pengamanan Kantor 23.420.000,00 23.400.000,00 99,91 100

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 52.360.000,00 31.311.314,00 59,80 87,00

1 Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/

Operasional 44.860.000,00 26.681.314,00 59,48 85

Adanya efisiensi anggaran

2 Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Gedung Kantor 7.500.000,00 4.630.000,00 61,73 89 Adanya efisiensi

anggaran

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur 8.500.000,00 7.800.000,00 91,76 100

1 Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu 8.500.000,00 7.800.000,00 91,76 100

IV. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya

Aparatur 0,00 0,00 0,00 0,00

1 Pendidikan dan Pelatihan Formal 0,00 0,00 0,00 0,00 Pelaksanaan diklat

diakomodir oleh BKD

V. Program Peningkatan Pengembangan Sistem

Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 10.000.000,00 9.976.000,00 99,76 100


(32)

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6

VI. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan 730.492.500,00 645.315.800,00 88,34 94

1 Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan

Persampahan 730.492.500,00 645.315.800,00 88,34 94

VII. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan

LH 926.409.500,00 794.730.460,00 85,79 97,33

1 Koordinasi Penilaian Kota Sehat / ADIPURA 283.404.000,00 234.030.614,00 82,58 100 2 Pemantauan Kualitas Lingkungan 20.500.000,00 19.610.000,00 95,66 100 3 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang

Lingkungan Hidup 243.515.500,00 199.459.890,00 81,91 84

Adanya efisiensi anggaran

4 Pengelolaan B3 dan Limbah B3 45.000.000,00 40.790.750,00 90,65 100 5 Koordinasi Penyusunan AMDAL 78.385.500,00 72.288.956,00 92,22 100 6 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam

Pengendalian Lingkungan Hidup 255.604.500,00 228.550.250,00 89,42 100

VIII. Program Perlindungan dan Konservasi SDA 474.236.000,00 442.427.100,00 93,29 100

1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian

Kerusakan Sumber-sumber Air 173.536.000,00 172.634.350,00 99,48 100 2 Koordinasi Pengelolaan Konservasi SDA 16.400.000,00 15.245.000,00 92,96 100 3 Peningkatan peran serta Masyarakat dalam

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam 284.300.000,00 254.547.750,00 89,53 100

IX. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi


(33)

No. Program/Kegiatan

Realisasi

Keterangan Alokasi Anggaran

(Rp)

Penyerapan (Rp)

Realisasi Keuangan

(%)

Realisasi Kegiatan

(%)

1 2 3 4 5 6

1 Peningkatan Edukasi dan Komunikasi Masyarakat di

Bidang Lingkungan 68.750.000,00 64.203.000,00 93,39 100

2 Pengembangan Data dan Informasi Lingkungan 44.800.000,00 39.647.750,00 88,50 100

X. Program Peningkatan Pengendalian Polusi 322.336.000,00 204.417.950,00 63,42 83,33

1 Pengujian Kadar Polusi Limbah Padat & Limbah Cair 185.800.000,00 118.415.950,00 63,73 85 Adanya efisiensi

anggaran

2 Pembangunan Tempat Pembuangan Benda

Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi 79.536.000,00 34.752.000,00 43,69 65

Adanya efisiensi anggaran

3 Penyuluhan dan Pengendalian Polusi dan Pencemaran 57.000.000,00 51.250.000,00 89,91 100

JUMLAH 3.390.818.500,00 2.879.047.376,00 84,91 89,91

Mengetahui,

KEPALA BADAN LIGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M.Kes.


(34)

D. PROSES PERENCANAAN

Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan.

Proses perencanaan diawali dengan identifikasi masalah melalui rapat kerja dinas dengan jajaran kecamatan, musrenbang desa, serta musrenbang kecamatan yang digunakan sebagai bahan penyusunan rencana kerja (Renja) SKPD. Rencana Kerja merupakan serangkaian aktifitas yang akan dilaksanakan, dengan tidak mengenyampingkan permasalahan yang dihadapi dimasa lalu, sehingga melalui Rencana Kerja (Renja) ini akan tergambar aktifitas yang akan dilaksanakan SKPD dalam kurun waktu 1 (satu) tahun kedepan.

Rencana Kerja (Renja) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 merupakan dokumen rencana kerja yang berfungsi sebagai

pedoman kerja bagi Aparatur Badan Lingkungan Hidup dalam melaksanakan Kebijakan, Program dan Kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selama kurun waktu 1 (satu) tahun.

Rencana Kerja menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan pembangunan daerah sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedapankan perencanaan pembangunan yang berbasis pada masyarakat, dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good Gavernance sesuai dengan tuntutan paradigma baru, yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah (trickle down

effect) sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan.

Rencana Kerja (Renja) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro selain menjadi pedoman pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2016, juga berfungsi sebagai sarana peningkatan kinerja dan bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2016. Renja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan


(35)

keputusan dan penyusunan rencana di masa yang akan datang sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik.

E. KONDISI SARANA DAN PRASARANA

Salah satu sumber daya yang mendukung kelancaran pelaksanaan tugas adalah tersedianya sarana dan prasarana yang memadai guna menunjang upaya pengelolaan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup, hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup merupakan faktor fisik yang harus terus dijaga, dipelihara, dipertahankan dan ditingkatkan kualitas fungsinya untuk menopang sistem kehidupan dan pembangunan berkelanjutan.

Oleh sebab itu, ketersediaan sarana dan prasarana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang memadai merupakan faktor penunjang keberhasilan dalam pencapaian program/kegiatan. Guna kelancaran tugas operasional di Badan Lingkungan Hidup telah ditunjang sarana operasional berupa kendaraan roda empat sebanyak 5 (lima) unit dan kendaraan roda dua sebanyak 11 (sebelas) unit yang dalam kondisi baik dan bisa digunakan.

Kondisi sarana dan prasarana lain yang ada di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro belum semuanya dapat memenuhi standar kelayakan di antaranya :

- Belum tersedianya laboratorium lingkungan yang terakreditasi;

- Belum tersedianya ruang pertemuan (khususnya untuk pembahasan dokumen Amdal UKL-UPL dan SPPL);

- Minimnya peralatan laboratorium (portable) sebagai sarana penunjang kegiatan dan;

- Belum tersedianya mobil laboratorium lingkungan.

Adapun sarana prasarana penunjang kegiatan operasioanal lainnya seperti komputer, printer, meja dan kursi kerja serta peralatan lainnya sudah cukup memadai dalam menunjang operasional kegiatan, akan tetapi masih perlu penambahan anggaran dalam rangka meningkatkan ketersediaan sarana prasarana penunjang lainnya.


(36)

F.

PERMASALAHAN DAN SOLUSI a. Permasalahan

Dalam upaya pencapaian Sasaran dan Tujuan masih terdapat beberapa permasalahan pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, antara lain:

1) Kapasitas SDM yang ada belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas sesuai dengan beban kerja khususnya di bidang teknis fungsional;

2) Alokasi dana untuk peningkatan dan pengembangan program/ kegiatan masih kurang;

3) Terbatasnya sarana dan prasarana yang terakreditasi untuk pemantauan kualitas lingkungan baik yang berkaitan dengan air, tanah, maupun udara;

4) Belum adanya jabatan fungsional pengawas dan fungsional pengendali dampak lingkungan;

5) Rendahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat maupun aparatur terhadap peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup sehingga berdampak pada kurangnya penegakan hukum di bidang lingkungan hidup;

6) Luasnya cakupan layanan yang harus ditangani Badan Lingkungan Hidup;

7) Belum adanya aplikasi data lingkungan secara akurat dan informatif.

b. Solusi

Adapun upaya yang dilakukan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada, antara lain :

1) Perlu adanya peningkatan SDM di bidang pengelolaan lingkungan hidup melalui pendidikan formal maupun non formal di bidang teknis dan fungsional;

2) Perlu adanya penambahan anggaran untuk mendukung proses peningkatan kualitas lingkungan hidup dan perlindungan fungsi lingkungan hidup, guna menjaga kelestarian sumber daya alam di masa yang akan datang;


(37)

3) Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional kegiatan dalam rangka melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebiajakan daerah di bidang lingkungan hidup;

4) Mengusulkan jafung pengawas lingkungan dan jafung pengendali dampak lingkungan;

5) Melaksanakan sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang lingkungan hidup bagi masyarakat, dan melaksanakan diklat bagi aparatur pengelola lingkungan;

6) Perlu adanya peningkatan dalam hal pengawasan/ monitoring yang efektif terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan, baik secara intern maupun dengan melibatkan pihak-pihak terkait;

7) Merintis pengembangan aplikasi data dan informasi lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang ada.


(38)

BAB IV

INDIKATOR KINERJA KUNCI

Adapun aspek tingkat capaian kinerja penyelenggaraan urusan wajib dan urusan pilihan Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dalam rangka Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2016 pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro adalah sebagaimana tabel III.2 (Format IKK untuk Kabupaten) dan tabel III.3 di bawah ini ;


(39)

A. TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN

Lampiran III.2 : Format IKK untuk Kabupaten

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN (8 ASPEK) ADMINISTRASI UMUM DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2016

Kabupaten : Bojonegoro

Nama SKPD : Badan Lingkungan Hidup Urusan yang dilaksanakan : Lingkungan Hidup

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 KEBIJAKAN

TEKNIS PENYELENG GARAAN URUSAN PEMERINTAHAN Program Nasional 12 (yang melekat di Kementrian/ LPND) yang harus

dilaksanakan oleh SKPD

1 Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan oleh SKPD

Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah Program Nasional x 100%

- Jumlah Program Nasional yang dilaksanakan SKPD sebanyak, 3 program

- Jumlah Program Nasional (RKP), sebanyak 12 program

= 3 x 100% 12

33% Program Nasional yg

dilaksanakan BLH :

- Program Konservasi SDA dan Ekosistem

- Program Pengelolaan Sampah, Limbah dan B3 - Program Pengendalian Pencemaran & Kerusakan Lingk. - Program Pengendalian perubahan iklim Kesesuaian dgn Kebijakan Teknis yang ditetapkan oleh Pemerintah cq Kementrian/ LPNK

2 Keberadaan

Standard Operating Procedure (SOP)

Ada atau tidak ada SOP

Jumlah SOP : 7 1) SOP Surat Masuk 2) SOP Surat Keluar 3) SOP Pelayanan

Administrasi Pengaduan Masy.


(40)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4) SOP Pelayanan dlm Pengawasan

5) SOP Pelayanan Adm. Kelayakan Lingkungan 6) SOP Pel. Kegiatan Lab.

Lingkungan

7) SOP Pelayanan Adm. Keuangan Dana Kegiatan

2 KETAATAN

TERHADAP PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Jumlah PERDA yang harus dilaksanakan SKPD menurut Peraturan Menteri (PERMEN)

3 Jumlah PERDA

pelaksanaan yang ada terhadap PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN Jumlah PERDA pelaksanaan PERMEN yang ada dibagi jumlah PERDA yang harus dilaksanakan menurut PERMEN x 100%

-Jmlh Perda Pelaksanaan Permen yg ada sebanyak 1 Perda

-Jmlh Perda yang harus dilaksanakan menurut Permen sebanyak 1 Perda

= 1 x 100% 1

100% Perda No. 31 Th. 2003 tentang Analisis mengenai Dampak Lingkungan

3 PENATAAN

KELEMBAGAAN DAERAH

Pengisian Struktur Jabatan

4 Struktur Jabatan dan Eselonering yang terisi

Jumlah jabatan yang ada (yang diisi) dibagi jumlah jabatan yang ada x 100%

-Jabatan yg ada sebanyak : 17

-Jabatan yang harus ada, sebanyak : 17

= 17 x 100% 17

100% Kondisi Akhir Th 2016 (SO BLH berdasarkan PP 41/2007) :

- 1 Kepala

- 1 Sekretaris

- 3 Kasubag

- 4 Kabid

- 8 Kasubid

5 Keberadaan

Jabatan Fungsional dalam Struktur Organisasi SKPD

Ada atau tidak ada jabatan fungsional dalam Struktur Organisasi SKPD

Jumlah Jafung dlm Struktur Organisasi SKPD :

-Fungsional Pengawas Lingkungan

-Fungsional Pengendali Dampak Lingkungan

Belum Terisi Tidak Ada Mengacu kondisi terakhir/ update Tahun 2016


(41)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

4 PENGELOLAAN

KEPEGAWAIAN DAERAH Tingkat kompetensi SDM dalam menyelenggara kan tugas SKPD yang relevan dengan urusan terkait

6 Rasio PNS Kabupaten

Jumlah PNS SKPD terhadap Total PNS Kabupaten

-Jumlah PNS SKPD sebanyak 34 orang

-Total PNS Kabupaten sebanyak 10.119 orang

= 34 x 100%

10.119

0,26% Kondisi Akhir Th 2015

- Es. II : 1 Org

- Es. III : 4 Org

- Es. IV : 11 Org

- Staf : 18 Org 7 Pejabat yang

telah memenuhi persyaratan pendidikan pelatihan kepemimpinan

Jumlah pejabat yang memenuhi

persyaratan Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan dibagi jumlah total pejabat SKPD yang ada x 100%

-Jmlh pejabat yg memenuhi persyaratan Pendidikan Pelatihan Kepemimpinan, sebanyak 16 orang

-Jumlah pejabat yang ada, sebanyak 17 orang

= 16 x 100% 17

100% Kondisi Akhir Th 2015

- Pim II : 1 Org

- Pim III : 5 Org

- Pim IV : 10 Org

8 Pejabat yang telah memenuhi persyaratan kepangkatan

Jmlh pejabat yg memenuhi persyaratan

kepangkatan dibagi jumlah total pejabat SKPD yang ada x 100%

-Pejabat yang memenuhi syarat kepangkatan : 16 pejabat

-Jumlah total pejabat yang ada : 17 pejabat

= 16 x 100% 17

100% Kondisi Akhir Th 2014

- Gol IV/Es. II : 1 Org

- Gol IV/Es. III : 5 Org

- Gol IV/Es. IV : 3 Org

- Gol III/Es. IV : 8 Org

5 PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DAERAH Kelengkapan dokumen perencanaan pembangunan yang dimiliki oleh SKPD

9 Ada atau tidak nya perencanaan pembangunan di SKPD

- RENSTRA

SKPD

- RENJA SKPD

- RKA SKPD

Ada atau tidak ada dokumen

perencanaan SKPD berikut jumlahnya

Jumlah dokumen perencanaan yang ada :

- Renstra BLH

- Renja BLH

- RKA BLH

- 3 jenis

dokumen

3 Jenis Dokumen Perencanaan Pembangunan


(42)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sinkronisasi program RENJA SKPD dengan program RKPD

10 Jumlah program RKPD yang tidak diakomodir dalam RENJA SKPD Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam Renja SKPD dibagi jumlah program dalam Renja SKPD yang ditetapkan pada RPJMD x 100%

-Jumlah program RKPD yang diakomodir dalam Renja SKPD, sebanyak 5 program

-Jumlah program Renja SKPD yang ditetapkan pada RPJMD, sebanyak 5 program

= 5 x 100% 5

100% Program RKPD yg

diakomodir dalam Renja yg ditetapkan pd RPJMD (urusan wajib bidang LH) :

- Prog. Pengembangan KinerjaPengelolaan Persampahan

- Prog. Pengendalian Pencemaran dan Perusakan LH

- Prog. Perlindungan dan Konservasi SDA

- Prog. Peningkatan Kualitas & Akses Informasi SDA & LH

- Prog. Peningkatan Pengendalian Polusi Sinkronisasi program RKA SKPD dengan program Renja SKPD

11 Jumlah program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD

Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD dibagi jumlah program dalam RKA SKPD x 100%

-Jumlah program RENJA SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD, sebanyak 10 program

-Jumlah program dalam RKA SKPD, sebanyak 10 program

= 10 x 100% 10

100% Program RENJA yg

diakomodir dlm RKA :

- Program Pelayanan Adm. Perkantoran

- Prog Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur

- Prog. Peningkatan Disiplin Aparatur

- Prog. Peningkatan Kapasitas SDA


(43)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

- Prog. Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

- Prog. Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

- Prog. Pengendalaian Pencemaran dan Perusakan LH

- Prog. Perlindungan & Konservasi SDA

- Prog. Peningkatan Kualitas & Akses Informasi SDA & LH

- Prog. Peningkatan Pengendalian Polusi Perencanaan

pelaksanaan program dan anggaran

12 Jumlah program RKA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD

Jumlah program RKA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD dibagi jumlah program dalam DPA SKPD x 100%

-Jumlah program RKA SKPD yang diakomodir dalam DPA SKPD, sebanyak 10 program

-Jumlah program dalam DPA SKPD, sebanyak 10 program

= 10 x 100% 10

100% Mengacu pada

dokumen RKA BLH Tahun 2015 dan dokumen DPPA BLH Tahun 2015

6 PENGELOLAAN

KEUANGAN DAERAH

Alokasi Anggaran

13 Anggaran SKPD

terhadap total belanja APBD

Alokasi anggaran SKPD dibagi total APBD x 100%

-Total Anggaran SKPD, sebesar Rp. 5.999.146.918,-

-Total belanja APBD (Anggaran), sebesar Rp. 3.646.425.682.645,94,-

5.999.146.918 x 100%

3.646.425.682.645,94 0,16% Mengacu pada Perubahan APBD


(44)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Besaran Belanja Modal

14 Belanja modal terhadap total belanja SKPD

Belanja modal dibagi total belanja SKPD x 100%

-Belanja Modal SKPD, sebesar Rp. 736.868.500,-

-Total Belanja SKPD, Rp. 5.999.146.918,-

736.868.500 x 100%

5.999.146.918 12,28% Mengacu pada Dokumen DPPA BLH Th. 2016

Besaran Belanja Pemeliharaan

15 Total belanja pemeliharaan dari total belanja barang dan jasa

Total belanja

pemeliharaan dibagi belanja barang dan jasa SKPD x 100%

-Total belanja pemeliharaan SKPD, sebesar Rp.

64.060.000,-

-Total belanja barang dan jasa SKPD, sebesar Rp. 2.228.723.000,-

64.060.000 x 100% 2.228.723.000

2,87% Mengacu pada

Dokumen DPPA BLH Th. 2016

16 Total belanja pemeliharaan dari total belanja SKPD

Total belanja

pemeliharaan dibagi total belanja SKPD x 100%

-Total belanja pemeliharaan SKPD, sebesar Rp.

64.060.000,-

-Total belanja SKPD, Rp. 5.999.146.918,-

64.060.000 x 100%

5.999.146.918 1,07% Mengacu pada Dokumen DPPA BLH Th. 2016

Laporan

Keuangan SKPD

17 Keberadaan laporan

keuangan SKPD (Neraca, LRA, CALK)

Ada atau tidak ada laporan keuangan SKPD berikut komponen yang ada (Neraca, LRA, Calk)

Jumlah komponen laporan keuangan sebanyak 15 jenis, sbb. :

-LRA

-Neraca

-Lap. Operasional

-Lap. Perubahan Ekuitas

-CALK

-BA Pemeriksaan Persediaan dan BA Pemeriksaan Kas

-Mutasi Piutang SKPD

-Mutasi Aset Tetap

-Daftar Belanja Barang, Jasa dan Belanja lainnya

-Daftar Belanja Modal

- Ada

sebanyak 15 jenis

Sudah lengkap (15 jenis dokumen)


(45)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

-Daftar Penyusutan Aset Tetap

-Surat Pernyataan Tanggung Jawab dr PA

-Jurnal Koreksi & Jurnal Penyesuaian

-SPJ Fungsional

-FC Rekening Koran Bank per 31 Des 2016

7 PENGELOLAAN

BARANG MILIK DAERAH

Manajemen Asset SKPD

18 Adanya

inventarisasi barang/asset SKPD

Ada atau tidak ada inventarisasi barang atau asset SKPD

-Sistem Informasi

Manajemen Barang Daerah (SIMBADA)

1 Sistem Informasi

Ada Inventarisasi

dilakukan 1 kali dalam 1 tahun

Penggunaan Asset SKPD

19 Jumlah nilai asset yang tidak digunakan oleh SKPD

Jumlah nilai asset yg tdk digunakan SKPD dibagi total nilai asset yg di kuasai SKPD x 100%

-Jmlh nilai asset yg tdk digunakan SKPD,

sebanyak Rp. 83.087.173,-

-Total asset yg dikuasai SKPD, sebanyak Rp. 4.207.366.535,-

83.087.173 x 100%

4.270.672.805,- 1,95% Mengacu data simda barang

8 PEMBERIAN

FASILITASI TERHADAP PARTISIPASI MASYARAKAT Bentuk-bentuk fasilitas/prasara na partisipasi masyarakat

20 Jumlah fasilitas/ prasarana informasi : 1.Papan

pengumuman 2.Pos pengaduan 3.Leafleat 4.Mobil keliling 5.Pengumuman di mass media

Jumlah

fasilitas/prasarana partisipasi

Jumlah fasiitas/ prasarana informasi

1) Papan pengumuman

2) Pos pengaduan 3) Leaflet

4) Mobil keliling

5) Pengumuman di media massa

- Jumlah

sebanyak 4 jenis

-Papan

pengumuman

-Pos pengaduan

-Leafleat

-Pengumuman di radio dan televisi


(46)

NO ASPEK FOKUS NO IKK RUMUS JENIS DATA PERHITUNGAN CAPAIAN

KINERJA KET.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Responsivitas terhadap partisipasi masyarakat

21 Keberadaan survey kepuasan masyarakt

Ada atau tidak adanya hasil survey kepuasan

masyarakat

terhadap pelayanan publik

Ada/ tidak surat ketetapan hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik

- Tidak Ada BLH blm pernah

melakukan survey IKM

Bojonegoro, 30 Desember 2016 KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M. Kes. Pembina Utama Muda


(47)

Lampiran III.3 : Format IKK untuk Kabupaten INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2015

Kabupaten Bojonegoro

NO URUSAN NO IKK RUMUS/ PERSAMAAN CAPAIAN

KINERJA

SUMBER

DATA KET.

URUSAN WAJIB

I. LINGKUNGAN

HIDUP

23. Penanganan sampah Volume sampah yang ditangani (m3) x 100%

Volume produksi sampah (m3) - DKP Diisi oleh DKP

24. Kebersihan Jml pasar tradisional tergolong baik x 100%

Jml seluruh pasar = 4 x 100% 12

33% PD PASAR Data terlampir

25. Tempat pembuangan sampah

(TPS) per 1000 penduduk

Jumlah daya tampung TPS (m3) x 100%

Jumlah penduduk DKP Diisi oleh DKP

26. Penegakan hukum lingkungan Jml kasus lingkungan yg diselesaikan pemda x 100%

Jml kasus lingkungan yang ada = 18 x 100% 18

100% BLH Data terlampir

Mengetahui,

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTINA, SH., M. Kes. Pembina Utama Muda


(48)

BAB V

TUGAS PEMBANTUAN

A. TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

LAPORAN TUGAS PEMBANTUAN YANG DITERIMA

NO DASAR

HUKUM

INSTANSI

PEMBERI PROGRAM

NAMA

KEGIATAN REALISASI

SUMBER ANGGARAN

JUMLAH ANGGARAN

( RP )

SKPD PELAKSANA

SARANA/

PRASARANA MASALAH SOLUSI

JENIS KONDISI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13


(49)

B. TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN

LAPORAN TUGAS PEMBANTUAN YANG DIBERIKAN

NO DASAR HUKUM

DAERAH

PENERIMA PROGRAM

NAMA

KEGIATAN REALISASI

SUMBER ANGGARAN

JUMLAH ANGGARAN

( RP )

SKPD PELAKSANA

SARANA/

PRASARANA MASALAH SOLUSI JENIS KONDISI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13


(50)

BAB VI

TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

A. KERJASAMA ANTAR DAERAH

TABEL LAPORAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN KERJASAMA DAERAH DENGAN DAERAH LAIN

N O

DAERAH YANG DIAJAK

BEKERJASAM A

DASAR HUKU

M

BIDANG KERJASAM

A

SKPD YANG MELAKSANAKAN

SUMBER ANGGARA

N

JML ANGGARA

N ( Rp )

JANGK A WAKTU

HASIL OUTPU

T NAMA

KEGIATA N

NAM A SKPD

JML PEGAWA

I

LATA R BLK PEND.

PANGKA T DAN

GOL.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13


(51)

B. KERJASAMA DENGAN PIHAK KETIGA

LAPORAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN KERJASAMA DAERAH DENGAN PIHAK KETIGA

NO

MITRA/ PIHAK KETIGA

DASAR HUKUM

BIDANG KERJASAMA

SKPD YANG MELAKSANAKAN

SUMBER ANGGARAN

JML ANGGARAN

( Rp )

JANGKA WAKTU

HASIL OUTPUT NAMA

KEGIATAN

NAMA SKPD

JML PEGAWAI

LATAR BLK PEND.

PANGKAT DAN GOL.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13


(52)

C. KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL

LAPORAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN

KOORDINASI DENGAN INSTANSI VERTIKAL DI DAERAH

NO FORUM MATERI INSTANSI VERTIKAL

SKPD YANG MELAKSANAKAN

JML KOORDINASI

HASIL DAN MANFAAT

TINDAK LANJUT NAMA

SKPD

JML PEGAWAI

LATAR BLK. PENDIDIKAN

PANGKAT DAN GOL.

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11


(53)

BAB VI

PENUTUP

Sebagai penutup dari Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah (LPPD) Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016, dapat disimpulkan bahwa selama tahun 2016 dari sasaran yang telah ditetapkan dalam rencana kinerja sebagian besar dapat terpenuhi. Tingkat capaian kinerja sasaran dalam rangka mewujudkan misi dan tujuan Badan lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dapat disimpulkan berhasil.

Secara umum tujuan, sasaran, program dan kegiatan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro tahun 2016 dapat dilaksanakan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih perlu ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi. Adapun tingkat keberhasilan, hambatan dan upaya penyelesaian/ pemecahan masalah dapat dilihat sebagai berikut :

- Keberhasilan

1) Diraihnya penghargaan Adipura Kirana kategori kota kecil periode tahun 2015, yang diberikan pada tanggal 22 Juli 2016 di Istana Siak, Riau Pekan Baru;

2) Diraihnya penghargaan Adiwiyata Mandiri Tahun 2016 yang diberikan kepada SMPN 4 Bojonegoro sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan;

3) Diraihnya penghargaan Adiwiyata Nasional Tahun 2016 yang diberikan kepada SMAN 1 Baureno, SMAN 3 Bojonegoro, SMPN 1 Bojonegoro dan SDN Dander 4 sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan;

4) Diraihnya penghargaan Adiwiyata Provinsi Tahun 2016 yang diberikan kepada SMAN 1 Bojonegoro, SMPN 5 Bojonegoro, SMPN 2 Balen sebagai sekolah peduli dan berbudaya lingkungan;

5) Diraihnya penghargaan Desa Berseri Tingkat Pratama yang diberikan kepada Desa Mojodeso Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro;


(54)

6) Sebagai Juara III Lomba Panca Tertib lingkup Dinas, Badan dan Kantor Tahun 2016.

- Hambatan

Adapun hambatan secara umum yang ada di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, sehubungan dengan adanya program/kegiatan yang belum dapat terealisasi secara optimal disebabkan beberapa hal antara lain :

1) Kapasitas SDM yang ada belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas sesuai dengan beban kerja khususnya dibidang teknis dan fungsional lingkungan;

2) Terbatasnya sarana dan prasarana yang terakreditasi untuk pemantauan kualitas lingkungan baik yang berkaitan dengan air, tanah, maupun udara;

3) Belum adanya tenaga fungsional pengawas dan fungsional pengendali dampak lingkungan;

4) Luasnya cakupan layanan yang harus ditangani Badan Lingkungan Hidup;

5) Belum adanya aplikasi data lingkungan secara akurat dan informatif.

- Saran

Untuk mengoptimalkan peningkatan kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro berdasarkan dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja, pencapaian sasaran dan kegiatan, upaya-upaya yang dapat dilakukan sebagai masukan antara lain :

1) Menerapakan pola kerja dan pola pembinaan Aparatur yang selaras dengan potensi yang ada serta meningkatkan komitmen dan kinerja Aparatur;

2) Mengadakan kerjasama dengan pihak ke 3 dalam mendukung kinerja pemantauan kualitas lingkungan dan mengoptimalkan pemanfaatan sarana prasarana yang ada;

3) Mengkoordinasikan dan mengusulkan adanya jafung pengawas lingkungan dan jafung pengendali dampak lingkungan;

4) Perlu adanya peningkatan dalam hal pengawasan/ monitoring yang efektif terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan, baik intern maupun dengan melibatkan pihak-pihak terkait;


(55)

5) Merintis pengembangan aplikasi data dan informasi lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang ada.

Demikian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) beserta Suplemen IKK dalam EKPPD Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 ini dibuat sebagai acuan dan pedoman bagi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam mengambil dan melaksanakan kebijakan pada tahun yang akan datang.

Bojonegoro, 30 Desember 2016

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTNA, SH., M. Kes.

Pembina Utama Muda Nip. 19670819 199203 2 004


(56)

(57)

JENIS PELAYANAN URUSAN PILIHAN

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

NO. JENIS PELAYANAN PROSEDUR PELAYANAN BIAYA

(Rp.)

WAKTU PENYELESAIAN

(HARI)

1 2 3 4 5


(58)

JENIS PELAYANAN URUSAN WAJIB

BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

NO. JENIS PELAYANAN PROSEDUR PELAYANAN BIAYA

(Rp.)

WAKTU PENYELESAIAN

(HARI)

1 2 3 4 5

1.

2.

Pemberian rekomendasi : - SPPL

- UKL/UPL - AMDAL

Pelayanan pengaduan masyarakat

Sesuai Permen LH Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan hidup dan Surat

Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

-

-

- SPPL : 7 Hari

- UKL/UPL : 14 Hari - AMDAL : 125 Hari


(59)

(1)

6) Sebagai Juara III Lomba Panca Tertib lingkup Dinas, Badan dan Kantor Tahun 2016.

- Hambatan

Adapun hambatan secara umum yang ada di Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro, sehubungan dengan adanya program/kegiatan yang belum dapat terealisasi secara optimal disebabkan beberapa hal antara lain :

1) Kapasitas SDM yang ada belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas sesuai

dengan beban kerja khususnya dibidang teknis dan fungsional lingkungan;

2) Terbatasnya sarana dan prasarana yang terakreditasi untuk pemantauan

kualitas lingkungan baik yang berkaitan dengan air, tanah, maupun udara;

3) Belum adanya tenaga fungsional pengawas dan fungsional pengendali

dampak lingkungan;

4) Luasnya cakupan layanan yang harus ditangani Badan Lingkungan Hidup;

5) Belum adanya aplikasi data lingkungan secara akurat dan informatif.

- Saran

Untuk mengoptimalkan peningkatan kinerja Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro berdasarkan dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja, pencapaian sasaran dan kegiatan, upaya-upaya yang dapat dilakukan sebagai masukan antara lain :

1) Menerapakan pola kerja dan pola pembinaan Aparatur yang selaras dengan

potensi yang ada serta meningkatkan komitmen dan kinerja Aparatur;

2) Mengadakan kerjasama dengan pihak ke 3 dalam mendukung kinerja

pemantauan kualitas lingkungan dan mengoptimalkan pemanfaatan sarana prasarana yang ada;

3) Mengkoordinasikan dan mengusulkan adanya jafung pengawas lingkungan

dan jafung pengendali dampak lingkungan;

4) Perlu adanya peningkatan dalam hal pengawasan/ monitoring yang efektif

terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan, baik intern maupun dengan melibatkan pihak-pihak terkait;


(2)

5) Merintis pengembangan aplikasi data dan informasi lingkungan hidup sesuai peraturan perundang-undangan yang ada.

Demikian Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) beserta Suplemen IKK dalam EKPPD Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro Tahun 2016 ini dibuat sebagai acuan dan pedoman bagi Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bojonegoro dalam mengambil dan melaksanakan kebijakan pada tahun yang akan datang.

Bojonegoro, 30 Desember 2016

KEPALA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

ELZADEBA AGUSTNA, SH., M. Kes. Pembina Utama Muda


(3)

(4)

JENIS PELAYANAN URUSAN PILIHAN BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

NO. JENIS PELAYANAN PROSEDUR PELAYANAN BIAYA

(Rp.)

WAKTU PENYELESAIAN

(HARI)

1 2 3 4 5


(5)

JENIS PELAYANAN URUSAN WAJIB BADAN LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN BOJONEGORO

NO. JENIS PELAYANAN PROSEDUR PELAYANAN BIAYA

(Rp.)

WAKTU PENYELESAIAN

(HARI)

1 2 3 4 5

1.

2.

Pemberian rekomendasi :

- SPPL

- UKL/UPL

- AMDAL

Pelayanan pengaduan masyarakat

Sesuai Permen LH Nomor 13 Tahun 2010 tentang Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan hidup dan Surat

Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

Sesuai UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

-

-

- SPPL : 7 Hari

- UKL/UPL : 14 Hari

- AMDAL : 125 Hari


(6)