Paparan Prof. Dr. Sri Adiningsih (Ketua Wantimpres) InaHEA Congress 30 Juli 2016
PERAN PEMERINTAH DALAM
MENDORONG PERTUMBUHAN
PELAYANAN KESEHATAN
BERKUALITAS DI INDONESIA
Prof. Dr. Sri Adiningsih
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden
Yogyakarta, 30 Juli 2016 3rd Indonesian Health
Economics Association (InaHEA) Congress
(2)
PERUBAHAN KE IV UUD 1945 :
PELAYANAN KESEHATAN
- Pasal 28H Ayat (1)
Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan
mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh
pelayanan kesehatan
- Pasal 34 Ayat (2) :
Negara mengembangkan sistem jaringan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
- Pasal 34 Ayat (3) :
Negara bertanggung jawab atas
penyediaan fasilitas pelayanan
kesehatan
dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
(3)
VISI MISI PEMERINTAH
Jalan Perubahan untuk Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian
(4)
NAWACITA : MANUSIA &
KESEHATAN
(1 DARI 3 )
Nawa Cita ke – 5 :
Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui:
•
Peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan dengan
Program
’Indonesia Pintar’
dengan wajib belajar 12 Tahun bebas pungutan;
•
Peningkatan layanan kesehatan masyarakat dengan menginisiasi kartu
‘Indonesia Sehat‘‘
•
Peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan program
‘Indonesia
Kerja dan Indonesia Sejahtera’
dengan mendorong
land reform dan
program kepemilikan tanah seluas 9 juta Hektar;
•
Program Rumah Kampung Deret atau Rumah Susun Murah yang disubsidi;
•
Jaminan Sosial untuk seluruh rakyat di tahun 2019.
(5)
NAWACITA : MANUSIA &
KESEHATAN
(2 DARI 3 )
Berdaulat Dalam Bidang Politik :
1.
Berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan khusus
untuk memenuhi
kebutuhan layanan kesehatan
,
perangkat dan alat kesehatan
dan
tenaga
– khususnya
bagi
penduduk di pedesaan
dan
daerah terpencil
sesuai dengan situasi dan kebutuhan mereka.
2.
Menyediakan
sistem perlindungan sosial bidang
kesehatan yang inklusif
dan menyediakan
jaminan
persalinan gratis
bagi setiap perempuan yang melakukan
persalinan.
3.
Menjamin
pemenuhan
hak
atas
kesehatan
,
pendidikan
, perburuhan dan hak masyarakat adat melalui
regulasi yang berpihak pada kepentingan publik.
(6)
NAWACITA : MANUSIA &
KESEHATAN
(3 DARI 3 )
Berdikari Dalam Bidang Ekonomi :
1.
Berkomitmen
untuk
membangun
perimbangan
pembangunan kawasan, antara lain melalui :
Meningkatkan pembangunan berbagai fasilitas produksi,
pendidikan,
kesehatan
, pasar tradisonal dan lain-lain di
pedesaan, daerah terpencil dan tertinggal.
Ketersediaan air bersih
Berkepribadian Dalam Bidang Kebudayaan :
Membangun jiwa bangsa melalui pemberdayaan pemuda dan
olah raga dengan meningkatkan akses dan partisipasi
masyarakat
secara
lebih
luas
dan
merata
untuk
meningkatkan
kesehatan
dan
kebugaran jasmani
serta
membentuk watak bangsa
(7)
AGENDA PEMBANGUNAN
NASIONAL 2015-2019
Sumber : RPJMN 2015 - 2019
(8)
PEMBANGUNAN KESEHATAN :
PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
RPJMN 2015 - 2019
Arah Kebijakan dan Strategi :
1.
Akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja,dan
lanjut usia yang berkualiatas
2.
Mempercepat perbaikan gizi masyarakat
3.
Meningkatkan pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan
4.
Memantapkan pelaksanaan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) bidang
kesehatan, antara lain melalui Peningkatan cakupan kepesertaan melalui
KIS
5.
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan dasar yang berkualitas
6.
Meningkatkan akses pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas
7.
Meningkatkan ketersediaan, penyebaran, dan mutu sumber daya
manusia kesehatan
8.
Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, dan kualitas
farmasi dan alat Kesehatan
9.
Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
10.
Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
(9)
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN :
PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
RPJMN 2015 – 2019
No Indikator
Status
Awal
Sasara
n 2019
4.
Meningkatnya Pemerataan Akses dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
a.
Jumlah kecamatan yang memiliki minimal
satu puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
0
5.600
b.
Jumlah kabupaten/kota yang memiliki
minimal satu RSUD yang tersertifikasi
akreditasi nasional
10
481
c.
Presentase kabupaten/kota yang mencapai
80 persen imunisasi dasar lengkap pada
bayi
71,2
95
5.
Meningkatnya Perlindungan Finansial
a.
Jumlah penduduk yang menjadi peserta
penerima bantuan iuran (PBI) melalui
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)/ Kartu
Indonesia Sehat (KIS) (dalam Juta)
86,4
107,2
b.
Persentase Pasangan Usia Subur Bukan
Peserta KB (Unmet need)
7
1
(10)
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN :
PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
RPJMN 2015 – 2019
No Indikator
Status
Awal
Sasaran
2019
6.
Meningkatnya Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber
Daya Manusia Kesehatan
a.
Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5
jenis tenaga kesehatan
1.015
5.600
b.
Presentase RS Kab/Kota kelas C yang
memiliki 7 dokter spesialis
25
60
c.
Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan
kompetensinya (kumulatif)
25.000
56.910
7.
Memastikan Ketersediaan Obat dan Mutu Obat dan Makanan
a.
Presentase ketersediaan obat dan vaksin di
puskesmas
75,5 (2014)
90
b.
Presentase Obat yang memenuhi syarat
92 (2014)
94
c.
Presentase Makanan yang memenuhi syarat
87,6 (2013)
90,1
(11)
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
DALAM APBN: 2010-2016 (TRILIUN
IDR)
Tahun Persentase terhadap
APBN (%)
Persentase terhadap
PDB (%)
2010 3,15 0,48
2011 2,97 0,47
2012 2,86 0,48
2013 2,76 0,49
2014 3,32 0,58
2015 3,64 0,64
2016 5,00 0,83
Persentase Anggaran
Kesehatan terhadap APBN
dan PDB
Sumber: Kementerian Keuangan; CEIC (2016)
Sumber: Kementerian Keuangan; BPS; CEIC; diolah (2016)
(12)
ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN DI BEBERAPA
NEGARA TAHUN 2014
Source: Global Health Expenditure Database, WHO (2016)
No. Country General Government Expenditure on Health (Million USD) General Government Health Expenditure per Capita (USD) General Government Health Expenditure as % of
General Government Expenditure (%)
General Government Health Expenditure as % of
GDP (%)
1 United States 1.442.035 4.541,2 21,3 8,3 2 Japan 393.429 3.095,3 20,3 8,6 3 China 320.662 234,2 10,4 3,1 4 South Korea 56.207 1.113,6 12,3 4,0 5 India 29.177 22,5 5,0 1,4 6 Thailand
20.991
309,9 23,2 5,6
7 Indonesia 9.557 37,6 5,7 1,1 8 Malaysia 7.520 251,5 6,4 2,3 9 Vietnam 7.113 77,0 14,2 3,8 10 Singapore 6.326 1.148,8 14,1 2,1 11 The Philippines 4.595 46,4 10,0 1,6 12 Sri Lanka 1.472 71,4 11,2 2,0 13 Myanmar 498 9,3 3,6 1,0 14 Cambodia 207 13,5 6,1 1,3 15 Laos 110 16,5 3,4 0,9
(13)
JUMLAH PESERTA DAN
FASILITAS KESEHATAN BPJS
KESEHATAN
Sumber: BPJS Kesehatan (2016)
Satuan 31 Desember 2014 1 Juli 2016 Target 2019
1 Jumlah Peserta Juta jiwa 133,4 166,9 257,5 2 Fasilitas Kesehatan
- Puskesmas (unit) Unit 9.731 9.815
- Klinik TNI (unit) Unit 755 711 - Klinik POLRI Unit 569 569 - Klinik Pratama Unit 2.388 3.542 - Dokter Praktek Perorangan Orang 3.823 4.447 - Dokter Gigi Orang - 1.160 - RS Kelas D Pratama Unit - 13 - Rumah Sakit Unit 1.621 1.797 - Klinik Utama Unit - 113 - Apotek Unit - 1.953 - Optik Unit - 938
Semua Masyarakat
(14)
REALISASI PENDAPATAN IURAN
DAN BIAYA PELAYANAN
KESEHATAN YANG DIKELUARKAN
BPJS KESEHATAN
2014-2015 (TRILIUN IDR)
Uraian
2014
2015
Realisasi Pendapatan Iuran
40,72
52,78
Realisasi Biaya Pelayanan
Kesehatan yang Dikeluarkan
42,66
57,08
Surplus/Defisit
- 1,94
- 4,30
(15)
KESIMPULAN
Nawacita dan RPJMN 2015-2019
mengamanatkan pelayanan kesehatan
yang merata dan berkualitas di Indonesia.
Anggaran pemerintah pusat untuk
kesehatan yang meningkat secara
signifikan sejak 2014 diharapkan dapat
mendukung target-target dalam RPJMN.
(1)
SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN :
PELAKSANAAN PROGRAM INDONESIA SEHAT
RPJMN 2015 – 2019
No Indikator
Status
Awal
Sasaran
2019
6.
Meningkatnya Ketersediaan, Penyebaran, dan Mutu Sumber
Daya Manusia Kesehatan
a.
Jumlah puskesmas yang minimal memiliki 5
jenis tenaga kesehatan
1.015
5.600
b.
Presentase RS Kab/Kota kelas C yang
memiliki 7 dokter spesialis
25
60
c.
Jumlah SDM kesehatan yang ditingkatkan
kompetensinya (kumulatif)
25.000
56.910
7.
Memastikan Ketersediaan Obat dan Mutu Obat dan Makanan
a.
Presentase ketersediaan obat dan vaksin di
puskesmas
75,5 (2014)
90
b.
Presentase Obat yang memenuhi syarat
92 (2014)
94
c.
Presentase Makanan yang memenuhi syarat
87,6 (2013)
90,1
(2)
ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN
DALAM APBN: 2010-2016 (TRILIUN
IDR)
Tahun Persentase terhadap
APBN (%)
Persentase terhadap
PDB (%)
2010 3,15 0,48
2011 2,97 0,47
2012 2,86 0,48
2013 2,76 0,49
2014 3,32 0,58
2015 3,64 0,64
2016 5,00 0,83
Persentase Anggaran
Kesehatan terhadap APBN
dan PDB
Sumber: Kementerian Keuangan; CEIC (2016)
Sumber: Kementerian Keuangan; BPS; CEIC; diolah (2016)
(3)
ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN DI BEBERAPA
NEGARA TAHUN 2014
Source: Global Health Expenditure Database, WHO (2016)
No. Country General Government Expenditure on Health (Million USD) General Government Health Expenditure per Capita (USD) General Government Health Expenditure as % of
General Government Expenditure (%)
General Government Health Expenditure as % of
GDP (%)
1 United States 1.442.035 4.541,2 21,3 8,3 2 Japan 393.429 3.095,3 20,3 8,6 3 China 320.662 234,2 10,4 3,1 4 South Korea 56.207 1.113,6 12,3 4,0 5 India 29.177 22,5 5,0 1,4 6 Thailand
20.991
309,9 23,2 5,6
7 Indonesia 9.557 37,6 5,7 1,1 8 Malaysia 7.520 251,5 6,4 2,3 9 Vietnam 7.113 77,0 14,2 3,8 10 Singapore 6.326 1.148,8 14,1 2,1 11 The Philippines 4.595 46,4 10,0 1,6 12 Sri Lanka 1.472 71,4 11,2 2,0 13 Myanmar 498 9,3 3,6 1,0 14 Cambodia 207 13,5 6,1 1,3 15 Laos 110 16,5 3,4 0,9
(4)
JUMLAH PESERTA DAN
FASILITAS KESEHATAN BPJS
KESEHATAN
Sumber: BPJS Kesehatan (2016)
Satuan 31 Desember 2014 1 Juli 2016 Target 2019
1 Jumlah Peserta Juta jiwa 133,4 166,9 257,5 2 Fasilitas Kesehatan
- Puskesmas (unit) Unit 9.731 9.815
- Klinik TNI (unit) Unit 755 711 - Klinik POLRI Unit 569 569 - Klinik Pratama Unit 2.388 3.542 - Dokter Praktek Perorangan Orang 3.823 4.447 - Dokter Gigi Orang - 1.160 - RS Kelas D Pratama Unit - 13 - Rumah Sakit Unit 1.621 1.797 - Klinik Utama Unit - 113 - Apotek Unit - 1.953 - Optik Unit - 938
Semua Masyarakat
(5)
REALISASI PENDAPATAN IURAN
DAN BIAYA PELAYANAN
KESEHATAN YANG DIKELUARKAN
BPJS KESEHATAN
2014-2015 (TRILIUN IDR)
Uraian
2014
2015
Realisasi Pendapatan Iuran
40,72
52,78
Realisasi Biaya Pelayanan
Kesehatan yang Dikeluarkan
42,66
57,08
Surplus/Defisit
- 1,94
- 4,30
(6)