458 realisasi kur capai 5844 dari target 97
Realisasi KUR Capai 58,44% dari Target
Written by Artikel
Wednesday, 20 October 2010 09:46 -
JAKARTA - Hingga September 2010, pemerintah dan perbankan berhasil merealisasikan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 7,66 triliun. Angka ini setara dengan 58,44% dari target minimal
penyaluran sepanjang 2010 sebesar Rp 13,12 triliun. Perbankan yang menyalurkan KUR terdiri
atas empat bank BUMN, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, dan 13 bank pembangunan
daerah (BPD). Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, penambahan KUR tersebut
membuat total outstanding penyaluran KUR mencapai Rp 25,89 triliun dengan debitor
sebanyak 3.279.764 unit
"Alhamdulillah sampai September 2010 penyaluran KUR telah mencapai Rp 7,66 triliun atau
58,84% dari target bawah pemerintah," jelas Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin (18/10).
Dia menambahkan, BRI masih tetap mendominasi penyaluran KUR dengan porsi mencapai
43,8% disusul Bank Mandiri, Bank Negara lndo-nesia, dan Bank Tabungan Negara (BTN). BR]
sebelumnya bersama dengan Perusahaan Listrik Negara dipuji oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono sebagai BUMN berprestasi karena berperan penting dalam pembangunan ekonomi.
Berdasarkan catatan Kementerian BUMN, realisasi penyaluran
KUR oleh BRI sepanjang Januari-September 2010 mencapai Rp 5,38 triliun. BTN Rp 523,7
miliar, Bank Mandiri Rp 400.8 miliar, BNI Rp 329,6 miliar, Bank Syariah Mandiri Rp 226.8 miliar,
dan Bank Bukopin Rp 86,9 miliar. Sedangkan penyaluran KUR oleh 13 BPD mencapai Rp
729,9 miliar.
Mustafa menuturkan, sektor yang paling banyak menyerap KUR adalah perdagangan, hotel,
dan restoran dengan porsi 66% atau setara Rp 6,51 triliun. Kemudian disusul sektor pertanian,
pertambangan, dan industri pengolahan dengan porsi 17% atau menyerap Rp 2,36 triliun.
Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi yang paling banyak menyerap
KUR sebesar 13.5% dan yang paling minim adalah Maluku Utara dengan porsi 0,6%.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan penyaluran KUR tiap
tahunnya bisa mencapai Rp 20 triliun. Namun Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Syarif Hasan beberapa waktu lalu mengatakan, target KUR tahun ini diturunkan dari Rp 20
triliun menjadi Rp 13.5 triliun.
Target Minimal dan Maksimal Oleh karena itu, pemerintah kemudian menetapkan target
minimal dan maksimal penyaluran KUR. Target minimal adalah Rp 13,12 triliun dan maksimal
Rp 20 triliun.
"Kami menetapkan target minimal sesuai Inpres No 1 Tahun 2010 dan target maksimal sesuai
instruksi presiden," kata dia.
Menurut Mustafa, dari target KUR sebesar Rp 20 triliun yang riil bisa disalurkan menjadi kredit
1/2
Realisasi KUR Capai 58,44% dari Target
Written by Artikel
Wednesday, 20 October 2010 09:46 -
adalah Rp 18 triliun. Pasalnya, sebanyak Rp 2 triliun dipakai untuk biaya penjaminan. Dari
target itu, bank-bank BUMN mendapat beban penyaluran sebesar kp 15,8 triliun dan target
minimal Rp 11,12 triliun.
Sisanya sebesar Rp 2,2 triliun, sambung Mustafa, ditargetkan pemerintah disalurkan oleh 13
BPD. "Itu target maksimal untuk 13 BPD. Kalau target minimalnya Rp 2 triliun," ujar dia.
Sumber : Investor Daily Indonesia
2/2
Written by Artikel
Wednesday, 20 October 2010 09:46 -
JAKARTA - Hingga September 2010, pemerintah dan perbankan berhasil merealisasikan Kredit
Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp 7,66 triliun. Angka ini setara dengan 58,44% dari target minimal
penyaluran sepanjang 2010 sebesar Rp 13,12 triliun. Perbankan yang menyalurkan KUR terdiri
atas empat bank BUMN, Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, dan 13 bank pembangunan
daerah (BPD). Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, penambahan KUR tersebut
membuat total outstanding penyaluran KUR mencapai Rp 25,89 triliun dengan debitor
sebanyak 3.279.764 unit
"Alhamdulillah sampai September 2010 penyaluran KUR telah mencapai Rp 7,66 triliun atau
58,84% dari target bawah pemerintah," jelas Mustafa Abubakar di Jakarta, Senin (18/10).
Dia menambahkan, BRI masih tetap mendominasi penyaluran KUR dengan porsi mencapai
43,8% disusul Bank Mandiri, Bank Negara lndo-nesia, dan Bank Tabungan Negara (BTN). BR]
sebelumnya bersama dengan Perusahaan Listrik Negara dipuji oleh Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono sebagai BUMN berprestasi karena berperan penting dalam pembangunan ekonomi.
Berdasarkan catatan Kementerian BUMN, realisasi penyaluran
KUR oleh BRI sepanjang Januari-September 2010 mencapai Rp 5,38 triliun. BTN Rp 523,7
miliar, Bank Mandiri Rp 400.8 miliar, BNI Rp 329,6 miliar, Bank Syariah Mandiri Rp 226.8 miliar,
dan Bank Bukopin Rp 86,9 miliar. Sedangkan penyaluran KUR oleh 13 BPD mencapai Rp
729,9 miliar.
Mustafa menuturkan, sektor yang paling banyak menyerap KUR adalah perdagangan, hotel,
dan restoran dengan porsi 66% atau setara Rp 6,51 triliun. Kemudian disusul sektor pertanian,
pertambangan, dan industri pengolahan dengan porsi 17% atau menyerap Rp 2,36 triliun.
Provinsi Jawa Timur menjadi provinsi yang paling banyak menyerap
KUR sebesar 13.5% dan yang paling minim adalah Maluku Utara dengan porsi 0,6%.
Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menargetkan penyaluran KUR tiap
tahunnya bisa mencapai Rp 20 triliun. Namun Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Syarif Hasan beberapa waktu lalu mengatakan, target KUR tahun ini diturunkan dari Rp 20
triliun menjadi Rp 13.5 triliun.
Target Minimal dan Maksimal Oleh karena itu, pemerintah kemudian menetapkan target
minimal dan maksimal penyaluran KUR. Target minimal adalah Rp 13,12 triliun dan maksimal
Rp 20 triliun.
"Kami menetapkan target minimal sesuai Inpres No 1 Tahun 2010 dan target maksimal sesuai
instruksi presiden," kata dia.
Menurut Mustafa, dari target KUR sebesar Rp 20 triliun yang riil bisa disalurkan menjadi kredit
1/2
Realisasi KUR Capai 58,44% dari Target
Written by Artikel
Wednesday, 20 October 2010 09:46 -
adalah Rp 18 triliun. Pasalnya, sebanyak Rp 2 triliun dipakai untuk biaya penjaminan. Dari
target itu, bank-bank BUMN mendapat beban penyaluran sebesar kp 15,8 triliun dan target
minimal Rp 11,12 triliun.
Sisanya sebesar Rp 2,2 triliun, sambung Mustafa, ditargetkan pemerintah disalurkan oleh 13
BPD. "Itu target maksimal untuk 13 BPD. Kalau target minimalnya Rp 2 triliun," ujar dia.
Sumber : Investor Daily Indonesia
2/2