ProdukHukum Pendidikan

.

4-

- ..
.

.'

"
SALI NAN

PERATURAN
MENTERI PENOIOIKAN NASIONAL
REPUBLIKINOONESIA

.

.

'.


NOMOR 30 TAHUN 2007
TENTANG
PENGELOLMN REKENING
01 LINGKUNGAN OEPARTEMEN PENOIOIKAN NASIONAL
.

...

OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENOIOIKAN NASIONAL,
Menimbang

.

a. bahwa Menteri Pendidikan Nasional selaku kuasa pengguna
anggaran dapat membuka rekening untuk keperluan.. pelaksanaan
penerimaan dan pengeluaran setelah mendapat persetujuan dari
Menteri Keuangan selaku bendahara umum negara;
b. bahwa untuk menerapkan prinsip~prinsip tata kepemerintahan yang

balk perlu adanya slstem pengelolaankeuangan yang akuntabel;

c. bahwa sesuai dengan laporan hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa
Keuangan terhadap Laporan Keuangan Pemerintah Pusat Tahun
2004 sampai dengan Tahun 2006 telah ditemukan rekening-rekening

pemerintahyang tidak dilap9rkan;

.

.

'

d. bahwa berdasarkan pertimbangan, sebagaimana dimaksud pada
huruf a, b, dan c perlu menetapkan' Peraturan. Menteri Pendidikan
Nasional tentang Peogeiolaan Rekening OJ Lingkungan Oepartemen
Pendidikan Nasional;
Mengingat


1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3687);
2.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

3.

Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 'tentang Perbendaharaan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

.
.

..


2

."

"
~

4.

Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun. 2004 Nomor 66, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan
Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 57, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3694);
6.


Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun '1999 Nomor
115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3859);

7. Peraturan- Pemerintah Nomor 61 Tahuo _1999 tentang Pen.~tapan
. P~rguruan Tinggi Negeri Sebagai Badan Hukum (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 116, Tambahan Lembaran

Negara Repl!blik IndonesiaNomor 3860);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 152 Tahun 2000 tentang Penetapan
Universitas Indonesia sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor
270);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 153 Tahun 2000 tentang Penetapan
Universitas Gadjah Mada sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum
Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 271);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 154 Tahun 2000 tentang Penetapan
Institut Pertanian Bogor sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum


.

Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Nomor 272);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 155 Tahun 2000 tentang Penetapan
Institut Teknologi Bandung sebagai perguruan Tinggi. Badan Hukum
Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
No:mor 273);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2003 tentang Penetapan
Universitas Sumatera Utara sebagai P~rguruan Tinggr Badan .Hukum
Mlilk Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nornor 125);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2004 tentang Penetapan
Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi Badan
Hukum Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 13);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 74 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4405);

-

~~-

-

--

--

:

",.,

",,;

-~":~-";i-'--'-'-


...

,

.

,,

.

..

..

3

.'
-;

15. Per,aturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang penyusunan

Rehcana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20.04 Nomor 75
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelo1aan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4502);

17. P.eraturan Pemerintah Nomor .30 Tahun 2006 tentang Penetapan
Universitas Airlangga sebagai Perguruan Tinggi Badan Hukum MiHk
Negara (Lembaran Negara Republfk Indonesia Tahun 2006 Nomor
66);
18. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas,
Fungsl, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Kemeriterian Negara
Republik Indqnesia sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

PresidenNomor 94 Tahun 2006;

19. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan
Anggaran Pendapa_tan dan Belanja Negara sebagaimana telah

diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004;
20. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai
Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Keputu$an Presiden Nomor
31/P Tahun 2007;
Memperhatikan:

1. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.05/2007 tentang
Pengelolaan Rekening Milik Kementerian Negara/ Lembaga/Kantor/
Satuan Kerja;
2, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 58/PMK.05/2007
Penertiban Rekening Pemerintah Pad a
Kementerian

Lembaga;

.

MEMl,jTUSKAN:
Menetapkan


PERATURAN
PENGELOLAAN
PENOIOIKAN

'.

.

:'

..:'..:,.

tentang
Negara/

.:.

'.

.

MENTERI
PENDIDIKAN
NASIONAL
TENTANG
REKENING
01
LINGKUNGAN
DEPARTEMEN

NASIONAL,
BABI

PEM8UKAAN REKENING

;

Bagian Kesatu
Umum
Pasal 1
Pembukaan rekening di lingkungan Oepartemen Pendidikan Nasional terdiri atas:
a. Pembukaan rekening penerimaan dan/atau pengeluaran pad a satuan kerja di lingkungan
.Unit Utama;
.
.

...

,

4

.',

"
b. Pembukaan rekening penerimaan dan/atau pengeluaran pada unit kerja di lingkungan
perguruantinggi negeri; dan
c. Pembukaan rekeliing penerimaan dan/atau pengeluaran pada unit kerja di lingkungan
PerguruanTinggi Badan Hukum Milik Negara.
"
Bagian Kedua
Pembukaan Rekening di Lingkungan Unit Utama
Pasal 2
(1) Pembukaan rekening, penerimaan dan/atau pengeluaran di lingkungan unit utama
dilakukan oleh setiap satuan kerja setelah mendapat izin dari Menteri Keuangan.
(2) Semua rekening, kecuali rekening yang dibuka oleh bendahara satuan kerja yang
ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional, wajib dilaporkan kepada Meriteri Pendidikan
Nasional.
Pasal 3
Pembukaan rekening sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 mengikuti prosedur sebagai
berikut:
a. pemimpin satuan kerja mengajukan usulan pengangkatan bendahara penerima.an
dan/atau pengeluaran kepada Menteri Pendidikan Nasional dengan tembusan kepada
Sekretaris Jenderal dan Inspektur Jenderal, untuk mendapatkan penetapan;
.
b. afas dasar tembusan sebagaimana dimaksud p~da huruf a, Sekretaris Jenderal dan
Inspektur Jenderal memberikan pertimbangan kepada Menteri Pendidikan Nasional
tentang kelayakan cajon bendahara penerimaan dan/ata~ pengelu'aran;
c. berdasarkan pertimbangan sepagaimana dimaksud pada huruf b, Menteri Pendidikan
Nasional menetapkan .surat keputusan pengangkatan bendahara penerimaan dan/atau
pengeluaran;
d. pemimpin satuan kerjar.mengajukan izin pembukaan rekening kepada Menteri Keuangan
melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan atau Kepala Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat;
e. permohonan izin pembukaan rekening sebagaimana dimaksud pad a huruf d, mengacu
contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 57/PMK.O5/2007 dengan dilampiri:
1) surat keputusan penetapan bendahara;
2) fotokopi dokumen pelaksanaan anggaran; dan
3) Surat Pernyataan tentang penggunaan Rekening, dengan mengacu contoh formulir
sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan Nomor
57/PMK.O5/2007.
f. setelah memperoleh izin tertulis dari Menteri Keuangan, pemimpin satuan kerja
memerintahkan kepada bendahara pene(imaan dan/atau pengeluaran satuan kerja untuk
membuka rekening atas nama satuan kerja pada bank yang telah ditentukan oleh Menteri
Keuangan dengan melampirkan spesimen tanda tangan pemimpin dan bend ahara
penerimaan dan/atau pengeluaran satuan kerja.
Pasal4
Pemimpin dan bendahara penerimaan dan/atau pengeluaran satuan kerja serta pejabat atau
pihak lain di lingkungan unit utama Departemen Pendidikan Nasional dilarang membuka
rekening penerimaan dan/atau pengeluaran yang tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud d~lam Pasal 2 dan Pasal 3.
.

.

-.

.
.

5

;;

Bagian Kedua
Pembukaan Rekening di Lingkungan Perguruan Tinggi Negeri
Pasal 5
(1) Penetapan unit kerja di lingkungan perguruan tinggi negeri menjadi tanggungjawab
pemimpin perguruan tinggi negeri.
;

(2) Penetapan unit kerja pengelola penerimaan dan/atau pengeluaran keuangan negara di
lingkungan perguruan t!nggi negeri menjadi tanggung jawab pemimpin perguruan tinggi
negeri.
.
(3) Penetapan pemimpin dan bendahara pada unit kerja pengelola penerimaan dan/atau
pengeluaran keuangan negara di lingkungan perguruan tinggi negeri menjadi tanggung
jawab pemimpin perguruan tinggi negeri.

.

(4) Pembukaan rekening penerimaan dan/atau pengeluaran di !ingkungan perguruan tinggi

negeri dilakukan oleh unit kerja pengelola penerimaan dan/atau pengeluaran keuangan
negara setelah mendapat izin dari Menteri Keuangan.
(5) Semua rekening, kecuali rekening yang dibuka oleh bendahara unit kerja pengelola
penerimaan dan/atau pengeluaran keuangan negara yang ditetapkan oleh pemimpin
perguruan tinggi negeri, wajib dilaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui
Sekretaris Jenderal dan tembusan kepada Inspektorat Jerideral serta Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Pasal 6
Pembukaan rekening sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 mengikuti prosedur sebagai
berikut:
a. pemimpin unit kerja mengajukan izin pembukaan rekening kepada Menteri Keuangan
melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan dan/atau Kepala
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) setempat;
b. permohpnan izin pembl;Jkaan rekening sebagaimana dimaksud pQda huruf a, dilampiri
dengan surat keputusan penetapan bendahara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
ayat (3) dan persyaratan lainnya sesuai peraturan perundang-undangan;
c. permohonan izin pembukaan rekening sebagaimana dimaksud pad a huruf a
menggunakan contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan
Menteri ini dengan dilampiri:
1) surat keputusan penetapan bendahara;
2) fotokopi dokumen pelaksanaan anggaran; dan
3) Surat Pernyataan tentang Penggunaan Rekening, dengan menggunakan contoh
formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menterl Keuangan
Nomor 57/PMK.O5/2007;
d. setelah memperoleh izin tertu1is dari Menteri Keuangan, pemimpin satuan kerja
memerintahkan kepada bendahara penerimaan dan/atau pengeluaran satuan kerja untuk
membuka rekening atas nama unit kerja pada bank yang telah ditentukan oleh Menteri
Keuangan dengan melampirkan spesimen tanda tangan pemimpin dan bendahara
penerimaan dan/atau pengeluaran unit kerja.

..
:

..

.
6

"

..

Pasal 7
Pemimpin perguruan tinggi negeri serta pemimpin dan bendahara unit kerja yang mengelola
keuangan negara, serta pejabat atau pihak lain di lingkungan perguruan tinggi negeri dilarang
membuka rekening penerimaan dan/atau pengeluaran yang tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dima.ksud dalam Pasal 5 dan Pasal 6.
Pasal 8
Pemimpin perguruan tinggi negeri mengatur. lebih Ian jut pengelolaan rekening penerimaan
dan rekening pengeluaran unit kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
:

Pasal 9

i

(1) Pemimpin perguruan tinggi negeri dapat mengajukan permohonan izin pengelolaan
keuangan perguruan tinggi melalui mekanisme Badan Layanan Umum kepada Menteri
Keuangan sesuai peraturan perundang-undangan.
...

(2) Usulan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) mengikuti prosedur yang
dilampirr dengan rekomendasi dari Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.

berlaku

dan

(3) Izin pengelolaan keuangan dari Menteri Keuangan yang diberikan kepada perguruan
tinggi negeri wajib dilaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui Sekretaris
Jenderal dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Pendidikan; Tinggi dan Inspektur
Jenderal.

Pembukaan

Bagian Ketiga
Rekening di Lingkungan Perguruan Tinggi
Badan Hukum Milik Negara
Pasal 10

(1) Penetapan unit kerja di lingkungan perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara menjadi
tanggung jawab pemimpin perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara.
(2) Penetapan unit kerja pengelola rekening penerimaan dan/atau pengeluaran keuangan di
lingkungan
PerguruanTin'ggi
T1nggi
Badan
Hukum
Milik Negara menjadi
tanggung jawab
pemimpin Perguruan
Badan
Hukum
~ilik Negara.
.
(3) Penetapan pemimpin dan bendahara pada unit kerja pengelola rekening penerimaan
dan/atau pengeluaran
keuangan di lingkungan Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik
Negara sesual dengan anggaran dasar den anggaran rumah tangga Perguruan Tlnggl
Badan Hukum Milik Negara.
(4) Pembukaan
rekening
penerimaan
dan/atau pengeluaran
keuangan
di lingkungan
Perguruan Tinggi Badan Hukum MiUk Negara dilakukan oleh unit kerja pengelola rekening
penerimaan
dan/atau pengeluaran
keuangan setelah mendapat izin darl pemimpin
Perguruan Tinggj Badan Hukum Milik Negara.
(5) Semua rekening, kecuali rekening yang dibuka oleh bendahara unit kerja pengelola
penerimaan dan/atau pengeluaran keuangan yang ditetapkan oleh pemimpin Perguruan
Tinggi Badan Hukum Milik Negara, wajib dilaporkan kepada pemimpin Perguruan Tinggi
Badan Hukum Milik Negara.

.

.

."

7

'

Pasal 11

Pembukaan rekening sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 mengikuti prosedur sebagai
berikut:
a, berdasarkan surat keputusan .tentang penetapan bendahara sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10, pemimpin unit kerja mengajukanizin kepada pemimpin PerguruanTinggi
Badan Hukum Milik Negara untuk membuka rekening;

b. setelah memperoleh izin dari pemimpin perguruan tinggi Badan Hukum Milik. Negara,
pemimpin dan bend ahara unit kerja pengelola penerimaan dan/atau pengeluaran
keuangan dapat membuka rekening atas nama unit kerja pada bank yang telah ditentukan
oleh pemimpin Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara yang bersangkutan:
Pasal 12
(1) Pemimpin perguruan' Tinggi Badan Hukum Milik Negara mengatur lebih lanjut
pengelolaan rekening penerimaan dan/atau rekening pengeluaran keuangan unit kerja
sesuai anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik

Negara,

-.

(2) Pemimpin Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara melaporkan seluruh reke.ning unit
kerja perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara baik yang sesuai prosedur
sebagaimana diatur dalam Pasal 10 dan. Pasal 11 maupun rekening lainnya kepada
Menteri Pendidikan Nasional melalui Sekretaris Jenderal dan kepada Menteri Keuangan
melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan.
Pasal 13
. Pemimpin Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara, pemimpin dan bendahara unit kerja
pengelola rekening penerimaan dan/atau rekening pengeluaran keuangan, serta pejabat atau
pihak lain di lingkungan perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara dilarang membuka
rekening penerimaan dan/atau pengelLlaran yang tidak sesuai dengan ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, Pasal11, dan Pasal 12.
Pasal 14
Pengelolaan keuangan Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara dilaksanakan. sesuai
anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara.
,

BAB II
PENUTUPAN REKENING

Bagian Kesatu
Penutupan Rekening di Lingkungan Unit Utama
Pasal 15
(1) Penutupan rekening di lingkungan Unit Utama dapat dilakukan terhadap rekening yang
tidak dibuka oleh bendahara satuan kerja yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan
Nasional, baik atas nama satuan kerja, pejabatsatuan kerja, pegawai satuan kerja,
m-aupun pihak lain, antara lain dan tidak terbatas pada:
a. rekening Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran;
b. rekening penampungan sementara;
c. rekening penampungan dana jaminan;.
d. rekening penampungan dana titipan:

.

.

8
e. rekening sumbangan dan penerimaan lain-lain;
f. rekening penampungan dana dukungan pelayanan khusus yang bersifat permanen;
g. rekening yang tidak jelas.
(2) Pemimpin satuan kerja mengevaluasi dan melakukan langkah tindak lanjut terhadap
rekening sebagaimana dil"!1aksud pada ayat (1) sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 58/PMK.O5/2007 tentang Penertiban Rekening Pemerintah Pad a
Kementerian Negara/Lembaga.
(3) Hasil evaluasi dan langkah tindak lanjut atas rekening sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaporkan kepada. Menteri Pendidikan Nasional melalui Sekretaris Jenderal dan
kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen
Keuangan atau Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN), dengan
melampirkan fotokopi bukti setorsisa saldo kas bagi rekening yang ditutup.
Pasal 16

Pejabat atau pegawai di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional dilarang menutup
rekeniog satuan kerja, baik rekening tersebut etas nama satuan kerja, pejabat satuan kerja,
pegawai satuan kerja, atau pihak lain dengan cera yang tidak sesuai dengan Peraturan
Menteri ini.
Bagian Kedua
Penutupan Rekening di Lingkungan Perguruan Tinggi Negeri
Pasal 17
(1) Penutupan rekening di lingkungan perguruan tinggi negeri dapat dilakukan terhadap
rekening yang tidak dibuka oleh bendahara unit kerja pengelola penerimaan dan/atau
pengeluaran keuangan negara yang ditetapkan pemimpin perguruan tinggi negeri, baik
atas nama unit kerja, pejabat.unit kerja, pegawai unit kerja, maupun pihak lain, antara lain
dan tidak terbatas pada:
a. rekening penampungan sementara;
b. rekening penampungan dana jaminan;
c. rekening penampungan dana titipan;
d. rekening penampungan dana dukungan pelayanan khusus yang bersifat perm~nen;
e. rekening penampungan hibah;
f. rekening penampungan sumbangan penyelenggaraan pen-didlkan;
g. rekening penampunga"n biaya seleksi penerimaan mahasiswa baru;
h. rekening penampungan penerimaan dana kerjasama penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat pada perguruan tinggi; dan/atau
i. rekening sumbangan dan penerimaan lain-lain.
(2) Pemimpin unit kerja pengelola rekening penerimaan dan/atau pengeluaran keuangan
negara mengevaluasi 'den melakukan langkah tindak lanjut terhadap rekening
sebagaimpna dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
58/PMK.O5/2007 tentang Penertiban Rekening Pemerintah Pada Kementerian
Neg.ara/Lembaga.
(3) Hasil evaluasi dan langkah tindak lanjut atas rekening sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dilaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional melalui Sekretaris Jenderal dan
kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan Departemen
Keuangan atau Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Ne:gara (KPPN), dengan
melampirkan fotokopj bukti gator sisa saldo kas bagi rekening yang ditutup.

..

.
"

9

,

(4) Penutupan rekening seba'gaimanadimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Menteri
Pendidikan Nasional melalui Sekretaris Jenderal dan tembusan kepada Inspektur
. Jenderal

dengan melampirkan fotokopi bukti setor sisa saldo kas rekening yang ditutup.
Pasal 18

Pejabat atau pegawai perguruan tinggi negeri di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional
dilarang menutup r.ekening unit kerja, baik rekening tersebut atas nama unit kerja, pejabat

. unit

kerja, pegawai unit kerja, atau pihak lain dengan cara yang tidak sesuai dengan

Peraturan Menteri ini.
Bagian Ketiga
Penutupan Rekening di Lingkungan Perguruan Tinggi
Badan Hukum Milik Negara

Pasal19

;

(1) dilakukan
Penutupan terhadap
rekening rekening
di lingkungan
Tinggi
Hukumunit
Milikkerja
Negara
dapat
yang Perguruan
tidak dibuka
olehBadan
bendahara
pengelola
penerimaan dan/atau perigeluaran keuangan yang ditetapkan oleh pemimpin perguruan
Tinggi Badan Hukum Milik Negara, baik atas nama unit kerja, pejabat unit kerja, pegawai
unit kerja, maupun pihak lain, antara lain dan tidak terbatas pada:
a. rekening penampungan sementara;
bo rekening penampungan dana jaminan;
Co rekening penampungan dans titipan;
.
d. rekening penampungan dana dukungan pelayanan khusus yang bersifat permanen;
e. rekening penam'pungan hibah;
f. rekening penampungan sumbangan penyelenggaraan pendidikan;
g. rekening penampungan biaya seleksi penerimaan mahasiswa baru;
h. rekening penampungan penerimaan dana kerjasama penelitian dan/atau pengabdian
kepada masyarakat pads perguruan tinggi; dan/atau
i. rekening sumbangan den penerimaan lain-lain.
(2) Pemimpin perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara melakukan evaluasi terhadap
rekening-rekening sebagaimana dimaksud padaayat (1).
(3) Berdasarkan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan penyelesaian
,

sebagai berikut:

ao rekening tetap dipertahankan, apabifa digunakan untuk operasional b~ndahara
penerimaan den bendahara pengeluaran unit kerja perguruan Tinggi Sadan Hukum
Milik Negara;
bo rekening dipertahankan sementara untuk ditutup pada seat semua kegiatan telah
diselesaikan, apabila rekening tersebut adalah rekening penampungan sementara;
c. rekening dipertahankan den cukup diungkapkan pads Laporan Keuangan Perguruan
Tinggi Badan Hukur:n Milik Negara, apabila rekening tersebut kepemilikannya ada
pads pihak ketiga, n:amun pencairannya memerlukan izin pemimpin perguruan Tinggi
. Badan Hukum Milik r;Jegara;
d. rekening ditutup daD saldonya disetorkan ke rekening yang dibuka oleh pemimpin
perguruan tinggi Badan Hukum Milik Negara sesuai Peratur~n Menteri ini apabila
rekening tersebut dapat dipastikan dimiliki oleh Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik
Negara dan tidak didapatkan alasan yang c.ukup untuk mempertahankan
keberadaannya; dan/atau

...

...

"

10

~"

e. rekening yang tidak jelas. diinvestigasi lebih lanjut oleh Dewan Audit atau oleh
lembaga pemeriksa internal atau lembaga independen yang masing-masing ditunjuk
oleh Dewan Audit Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara untuk memastikan
kepemilikannya, dan selanjutnya ditetapkan penyelesaiannya mengikuti ketentuan
pada huruf a, b, C, dan d.
(4) Penutupan rekening sebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf d dan huruf e dilaporkan
oleh pemimpin perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara kepada Menteri Pendidikan
Nasional melalui Sekretaris 'Jenderal dan kepada Menteri Keuangan melalui Direktur
Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan dengan melampirkan fotokopi bukti
setor sisa saldo kas rekening yang ditutup.
.

Pasal 20

Pejabat atau pegawai Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara dilarang menutup

rekening unit kerja, baik rekeningtersebut atas nama unit kerja, pejabat unit kerja. pegawai

'

unit kerja, atau pihak lain dengan cara yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri ini.
..

BAB III
PELAKSANMN DAN VERIFIKASI
Pasal21
Peraturan Menteri ini harus sudah selesai dilaksanakan paling lambat 30 November 2007.
Pasal 22
(1) Inspektorat Jenderal melakukan verifikasi pelaksanaan Peraturan Menteri ini sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
(2) dapat
Untuk melibatkan
melaksanakan
tugas
sebagaimana
dimaksud
pada ayat (1), (BPKP).
Inspektorat Jenderal
Badan
Pengawasan
K~uangan
dan Pembangunan
'
(3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1). jika diperlukan
Inspektorat Jenderal dapat melakukan audit investigasi.
(4) Hasil verifikasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan hasil audit investigasi
sebagaimana dimaksud pad a ayat (3) dilaporkan kepada Menteri Pendidikan Nasional.
BAB IV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 23
(1) Setiap pemimpin satuan kerja di lingkungan Unit Utama dan unit kerja di lingkungan
perguruan tinggi negeri yang telah membuka rekening penerimaan dan/atau pengeluaran
sebelum berlakunya Peraturan Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.05/2007 wajib meminta
izin persetujuan kepada Menteri Keuangan melalui Direktur Jenderal Perbendaharaan
Departemen Keuangan dan/atau Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara
(KPPN) setempat, mengacu contoh formulir sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV

PeraturanMenteri KeuanganNomor57/PMK.OS/2007.

r
..

11

." ~ '""

,

(2) Setiap unit kerja di lingkungan Perguruan Tinggi Badan Ijukum Milik Negara yang telah
membuka rekening penerimaan dan/atau pengeluaran. sebelum berlakunya Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 57/PMK.05/2007 wajib meminta izin persetujuan kepada
pemimpin Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara.
BAB IV
KETENTUANPENUTUP
Pasal 24
Peraturan Menteri ini mul.ai berlak"u pad a tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tang"gal1 0 Agustus 2007

MENTERIPENDIDIKANNASIONAL,
TTO
BAMBANG SUDIBYO
Salinan sesuai dengan aslinya.
Biro Hukum dan Organisasi,
Departemen Pendidikpn Nasional
Kepala Bagian Penyusunan Rancangan
-undangan dan

H.

" ;;

-"'""""--

...