ProdukHukum BankIndonesia

Boks 1
Hasil Survei Nasional Pola Remit ansi TKI di
Nusa Tenggara Barat

Lat ar Belakang
Tenaga Kerja Indonesia t erus memberikan sumbangan yang signif ikan dalam
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI). M enurut dat a t ahun 2007, penerimaan devisa dari
remit ansi TKI secara nasional diperkirakan mencapai USD5,9 miliar at au ekuivalen
dengan 27,6% dari t ot al income & current t ransf er yang t ercant um dalam NPI. Pada
t ahun 2008, unt uk memprediksi jumlah remit ansi secara lebih akurat , Bank Indonesia
melaksanakan survei secara nasional unt uk menent ukan pola pengiriman remit ansi
TKI. Lebih lanjut , dari survei t ersebut dapat diperoleh gambaran aw al t ent ang dampak
sosial ekonomi keberadaan para TKI.
Hasil Survei
Pelaksanaan survei pola remit ansi TKI di Nusa Tenggara Barat meliput i 287
responden yang t ersebar di Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat dan
Sumbaw a. Dari survei t ersebut diperoleh dat a t ent ang prof il TKI, peran perbankan dan
pola remit ansi TKI, sert a dampak sosial ekonomi dari penempat an TKI.
a. Prof il TKI
Dari sisi usia, sebagian besar TKI asal NTB (25,4% ) berada pada rent ang usia 27-30
t ahun. Sement ara dari jenis kelamin lebih didominasi oleh laki-laki sebanyak

68,6% . Pada umumnya, para TKI berlat ar belakang pendidikan SD dan SM P masingmasing dengan porsi sebesar 41,81% dan 33,79% . Berdasarkan negara t ujuannya,
mayorit as dit empat kan di M alaysia, diikut i Arab Saudi dan Jepang. M ot ivasi
mereka pada umumnya seragam, yakni mencari penghasilan yang lebih baik.
M asih rendahnya pendidikan para TKI menyebabkan sebagian besar dari mereka
bekerja di sekt or inf ormal1 sebagai buruh perkebunan dan pembant u rumah
t angga. Dari t ot al 287 responden, t ercat at 54,35% bekerja di perkebunan dengan

1

Pengklasif ikasian sekt or inf ormal vs f ormal menurut BPS sebagai beikut :
a. Untuk sektor pertanian tanaman bahan pangan, perkebunan dan perikanan dibedakan berdasarkan
penguasaan lahan.
b. Unt uk sektor non -pertanian, dibedakan berdasarkan legalitas (Badan Hukum/non -Badan Hukum, surat
ijin inst ansi t erkait )

19a

rata-rat a penghasilan per bulan pada kisaran Rp1,7 juta dan 25,78% bekerja
sebagai pembant u rumah t angga dengan rat a-rat a penghasilan per bulan pada
kisaran Rp1,5 juta. Hampir seluruh (99,35% ) TKI yang bekerja di perkebunan

dit empat kan di M alaysia, sement ara TKI yang berprof esi sebagai pembant u rumah
t angga sebagian besar (90,45% ) dit empat kan di Arab Saudi.
Rat a-rat a penghasilan pekerja di perkebunan lebih t inggi di M alaysia (Rp1,777 jut a)
dibandingkan di Arab Saudi (Rp1,416 jut a). Sedangkan rat a-rat a penghasilan
pembant u rumah t angga lebih t inggi di Arab Saudi (Rp1,545 jut a) dibandingkan di
M alaysia (Rp1,462 jut a). Pekerjaan dengan rat a-rat a penghasilan t ert inggi
diperoleh dari pekerjaan sebagai buruh bangunan di Jepang pada kisaran Rp8,141
jut a.

Profil TK I Berdasarkan Pendidikan dan Negara Tujuan
Tidak Tamat SD
4.18%
SD
37.63%
SMP
33.80%

Profil TKI Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia

27-30

Negara Tujuan 30.31%

Jenis Kelamin
laki-laki

Malaysia
Arab Saudi
Lainnya

< 27
24.74%

perempuan

> 30
44.95%

SMA
24.39%


66.67%

Jenis Pekerjaan TKI Vs Negara Penempat an TKI

Jenis
pekerjaan
TKI

Total

Negara Tujuan
Arab
Malaysia
Saudi
Lainnya
Row %
Row %
Row %
Buruh Bangunan
82.4%

17.6%
Buruh Pabrik
42.9%
28.6%
28.6%
Buruh Pertambangan
50.0%
50.0%
Jasa-Debtcollection
100.0%
Jasa-Laundry
100.0%
Jasa-Pantipijat
100.0%
Jasa-Supermarket
100.0%
Jasa-Wartel
100.0%
Nelayan
100.0%

Pembantu Rumah Tangga
6.8%
90.5%
2.7%
Pengasuh Bayi
85.7%
14.3%
Pengemudi
75.0%
25.0%
Penjaga Sekolah
100.0%
Percetakan
100.0%
Perkebunan
99.4%
.6%
Pertanian
100.0%
Pertukangan

100.0%
Peternakan
100.0%
66.7%
29.5%
3.9%

19b

Total

Row %
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%

100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%

b. Peran Perbankan dan Pola Remit ansi TKI
M enurut hasil survei,

sebagian besar responden

TKI menggunakan jalur

perbankan unt uk mengirimkan uang mereka ke Indonesia. Dari keseluruhan

responden, t ercat at 87,1% menggunakan jalur perbankan sement ara sisanya
menit ipkan lew at t eman at au membaw a t unai. M ayorit as TKI mencapai 43% mulai
melakukan pengiriman remit ansi TKI set elah 3-4 bulan bekerja. Dari hasil survei
t ersebut , diperkirakan jumlah remit ansi TKI yang masuk ke Nusa Tenggara Barat
unt uk periode Januari -Desember 2007 dan Januari -Juni 2008 mencapai Rp 532 miliar
dan Rp273 miliar. Jumlah t ersebut lebih besar dari jumlah yang t ercat at melalui
bank sebesar Rp463 miliar dan Rp 237 miliar.
M enurut lat ar belakang pendidikan, semakin t inggi pendidikan yang dimiliki TKI
semakin t inggi pula pangsa penggunaan bank sebagai jalur pengiriman remit ansi .
Dari responden yang berpendidikan SD t ercat at sebanyak 79,62% menggunakan
jasa bank unt uk pengiriman remit ansi TKI , angka penggunaan yang lebih t inggi
dit unjukan oleh TKI yang berpendidikan SM P dan SM A masing -masing sebesar
92,78% , dan 91,4% .
Berdasarkan negara penempat an TKI, TKI di Arab Saudi cenderung lebih banyak
menggunakan jasa bank unt uk pengiriman remit ansi TKI dibandingkan TKI yang
dit empat kan di M alaysia. Hasil survei menunjukan 91,6%

dari TKI yang

dit empat kan di Arab Saudi menggunakan jasa bank unt uk remit ansi TKI, sement ara

dari TKI yang dit empat kan di M alaysia tercatat 84,82% menggunakan jasa bank
unt uk remit ansi TKI.
M oda Pengiriman Remit ansi TKI Vs Pendidikan

Tidak Tamat SD
Pendidikan SD
TKI
SMP
SMA
Total

Moda Pengiriman
Remitansi TKI
Bank
Non bank
Row %
Row %
83.3%
16.7%
79.6%

20.4%
92.8%
7.2%
91.4%
8.6%
87.1%
12.9%

Total
Row %
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%

M oda Pengiriman Remit ansi TKI Vs Negara

Negara
Tujuan
Total

Malaysia
Arab Saudi
Lainnya

Moda Pengiriman
Remitansi TKI
Bank
Non bank
Row %
Row %
84.8%
15.2%
91.7%
8.3%
91.7%
8.3%
87.1%
12.9%

19c

Total
Row %
100.0%
100.0%
100.0%
100.0%

c.

Dampak Sosial Ekonomi TKI
Fakt a di lapangan menunjukan, sebagian besar dari responden TKI bekerja di luar
negeri dalam jangka w akt u di at as 2 t ahun . Dari 287 responden, 123 responden
(42,85%) menjaw ab kurun w akt u bekerja sebagai TKI di luar negeri berada pada
kurun w akt u 2 hingga 3 t ahun. Sement ara yang menjaw ab rat a-rat a 1 hingga 2
t ahun dan kurang dari 1 t ahun masing-masing sebesar 71 responden (24,73%) dan
11 responden (3,8% ).
Lebih lanjut , sebagian besar remit ansi TKI yang dikirim ke Indonesia t ernyat a
digunakan unt uk membayar hut ang yang mereka pergunakan unt uk membiayai
keberangkat an mereka sebagai TKI. Namun demikian, pada umumnya mayorit as
para TKI (84% ) merasa menjadi TKI bisa membuat kondisi ekonomi keluarga
mereka menjadi lebih baik dengan bisa menyisihkan dana unt uk modal usaha,
membeli lahan, membangun rumah, dan lainnya.
Iro nisnya w alaupun lat ar belakang pendidikan mereka pada umumnya rendah,
sebagian besar responden (59,58%) menyat akan t idak memerlukan pelat ihan
sekembalinya mereka dari luar negeri sebagai TKI t anpa memberikan alasan yang
kuat . Di sisi lain, dari responden yang menyat akan memerl ukan pelat ihan, sebagian
besar (71% ) menyat akan pelat ihan yang mereka perlukan adalah di bidang
kew irausahaan.

Alasan Perlunya Pelatihan TKI Purna Vs Latar Belakang Pendidikan TKI
Count
Pendidikan resp
Tidak
Tamat SD

Alasan
memerlukan
pelatihan

Total

Bahasa
Bengkel
Elektro
Kewirausahaan
Pertanian
Pertukangan
Peternakan
PKK
tataboga
Tatagraha

.00
14.29
.00
42.86
14.29
14.29
14.29
.00
.00
.00
100

19d

SD
.00
1.76
1.96
62.75
5.88
5.88
7.84
1.96
1.96
.00
100

SMP
.00
.00
.00
79.41
8.82
8.82
.00
2.94
.00
.00
100

SMA
4.17
.00
.00
83.33
4.17
4.17
.00
.00
.00
4.17
100

Total
.86
6.63
.86
70.69
6.90
6.90
4.31
1.72
1.00
1.00
100

Kesim pulan dan Rekom endasi
1. M asih minimnya pendidikan para TKI menyebabkan mereka hanya mampu bekerja
di sekt or inf ormal. Oleh karena it u, perlu upaya peningkat an ket erampilan para
TKI oleh BNP2TKI dan Depart emen Tenaga Kerja dan Transmigrasi sehingga
mereka mampu bekerja di sekt or f ormal dengan penghasilan yang lebih baik.
Namun bagi sekt or inf ormal t erut ama sebagai pembant u rumah t angga t ersebut
set idaknya perlu dilakukan pelat ihan/simulasi penggunaan alat-alat rumah t angga
modern di luar negeri agar t idak t erjadi miskompet ensi.
2. Hasil survei menunjukan masih t erdapat TKI yang belum menggunakan jasa
perbankan unt uk remit ansi TKI, salah sat unya diperkirakan karena relat if
rendahnya pendidikan yang dimiliki. Oleh karena it u, pihak perbankan perlu
melakukan upaya sosialisasi penggunaan jasa remit ansi kepada para TKI sekaligus
memberikan f asilit as pembiayaan deng an bunga khusus dan met ode pelunasan
yang disesuaikan dengan lapangan kerja para TKI. Selain it u perlu juga pemberian
inf ormasi berupa buku saku t at a cara t ransaksi dan lokasi bank koresponden di luar
negeri di dekat w ilayah TKI biasanya berada. Bila diperlukan, dapat dilakukan
simulasi t ransaksi pengiriman remit ansi pada saat persiapan akhir pemberangkat an
(PAP) para TKI.
3. Pihak

Depart emen

Tenaga Kerja

dan

Transmigrasi , BNP2TKI, Depart emen

Kehakiman, dan Perbankan perlu bersinergi agar proses penempat an TKI dari hulu
hingga hilir dapat

dif asilit asi dengan baik. Selain f asilit asi pelat ihan pra

penempat an TKI dan pemberian f asilit as pembiayaan, segenap pihak t erkait perlu
menyediakan pelat ihan kew irausahaan bagi para TKI Purna sehingga mereka dapat
memanf aat k an modal dan pengalaman yang mereka peroleh di luar negeri unt uk
menggerakan sekt or riil di Indonesia.
4. M empert imbangkan sebagian besar TKI baru dapat mengirimkan remit ansi set elah
3-4 bulan bekerja, pihak perbankan perlu memberikan grace periode kepada para
TKI yang dibiayai perbankan sesuai sekt or pekerjaannya. Dengan demikian, TKI
t ersebut t idak t erbebani kredit dari perbankan dan t et ap dapat mengirimkan
remit ansi kepada keluarganya di Indonesia.

19e