Index of /ProdukHukum/kehutanan

PERATURAN DI REKTUR JENDERAL BI NA PRODUKSI KEHUTANAN
NOMOR : P.01/ VI -BPHA/ 2007
TENTANG

PETUNJUK TEKNI S PENI LAI AN
KELENGKAPAN PERSYARATAN ADMI NI STRASI DAN TEKNI S
CALON LEMBAGA PENI LAI I NDEPENDEN ( LPI ) MAMPU
DI REKTUR JENDERAL,

Menimbang :

Mengingat

:

a.

bahwa berdasarkan Pasal 9 ayat (2) Peraturan Menteri
Kehutanan Nomor P.65/ Menhut-I I / 2006 tentang Persyaratan
dan Tata Cara Penilaian Lembaga Penilai I ndependen (LPI )
Mampu Untuk Penilaian Kinerja Pengelolaan Hutan Produksi

Lestari (PHPL) telah diatur bahwa petunjuk teknis penilaian
kelengkapan persyaratan administrasi dan teknis calon Lembaga
Penilai I ndependen (LPI ) Mampu ditetapkan oleh Direktur
Jenderal Bina Produksi Kehutanan;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, dipandang
perlu menetapkan Petunjuk Teknis Penilaian Persyaratan
Administrasi Dan Teknis Calon Lembaga Penilai I ndependen
(LPI ) Mampu dengan Peraturan Direktur Jenderal Bina Produksi
Kehutanan.

1.

Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 jo. Nomor 19 Tahun
2004 tentang Kehutanan;

2.


Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2002 tentang Tata
Hutan dan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan
dan Penggunaan Kawasan Hutan;

3.

Peraturan Pemerintah
Perencanaan Hutan;

Nomor

44

Tahun

2004

tentang

4.


Peraturan Pemerintah
Perlindungan Hutan;

Nomor

45

Tahun

2004

tentang

5.

Keputusan Presiden Republik I ndonesia Nomor 187/ M Tahun
2004 jo. Nomor 171/ M Tahun 2005 tentang Pembentukan
Kabinet I ndonesia Bersatu;


6.

Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 9 Tahun 2005 jo.
Nomor 62 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi dan
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara
Republik I ndonesia;
7. Peraturan .......

~ 2~
7.

Peraturan Presiden Republik I ndonesia Nomor 10 Tahun 2005
jis. Nomor 15 Tahun 2005 dan Nomor 63 Tahun 2005 tentang
Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara
Republik I ndonesia;

8.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 4795/ Kpts-I I / 2002
tentang Kriteria dan I ndikator Pengelolaan Hutan Alam Produksi

Lestari Pada Unit Pengelolaan;

9.

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 208/ Kpst-I I / 2003 tentang
Tata Cara Penilaian Kinerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Alam di Unit Manajemen Dalam Rangka
Pengelolaan Hutan Secara Lestari;

10. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.13/ Menhut-I I / 2005 jis.
Nomor P.17/ Menhut-I I / 2005, Nomor P.35/ Menhut-I I / 2005 dan
Nomor P.46/ Menhut-I I / 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Departemen Kehutanan.
11. Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.65/ Menhut-I I / 2006
tentang Persyaratan dan Tata Cara Penilaian Lembaga Penilai
I ndependen (LPI ) Mampu untuk Penilaian Kinerja Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (PHPL);
12. Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.497/ Menhut-I I / 2006
tentang Pembentukan Tim Evaluasi (TE) dan Dewan
Pertimbangan Verifikasi (DPV) Lembaga Penilai I ndependen

(LPI ) Mampu Penilaian Kinerja Pengelolaaan Hutan Alam
Produksi Lestari (PHAPL).

M EM UTUSKAN :
Menetapkan

:

PERTAMA

:

Petunjuk Teknis Penilaian Persyaratan Administrasi dan Teknis Calon
Lembaga Penilai I ndependen (LPI ) Mampu sebagaimana tercantum
pada Lampiran Peraturan ini.

KEDUA

:


Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada Diktum PERTAMA
merupakan pedoman bagi Tim Evaluasi (TE) yang ditetapkan Menteri
Kehutanan dalam melakukan tugas penilaian.

KETI GA

:

Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di

: JAKARTA

Pada tanggal

: 19 Januari 2007

DI REKTUR JENDERAL,


DR. I r. HADI S. PASARI BU, MSc
NI P 080044005
Salinan …….

~ 3~
Salinan : Peraturan ini disampaikan Kepada Yth :
1. Menteri Kehutanan;
2. Para Pejabat Eselon I Lingkup Departemen Kehutanan;
3. Anggota Tim Evaluasi.

Lampiran
Nomor
Tanggal

: PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN
: P.01/VI-BPHA/2007
: 19 JANUARI 2007
Tentang

PETUNJUK TEKNI S PENI LAI AN

KELENGKAPAN PERSYARATAN ADMI NI STRASI DAN TEKNI S
CALON LEMBAGA PENI LAI I NDEPENDEN ( LPI ) MAMPU
I.

LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan pengelolaan hutan yang lestari, telah ditetapkan 5
(lima) kebijakan prioritas pembangunan kehutanan sampai dengan tahun
2009, antara lain : Revitalisasi Sektor Kehutanan, khususnya Industri
Kehutanan.
Di bidang pemanfaatan hutan produksi, revitalisasi/restrukturisasi
dilaksanakan dengan pelaksanaan penilaian kinerja yang bersifat wajib
(mandatory) kepada unit-unit usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada
hutan alam yang sebelumnya disebut Hak Pengusahaan Hutan, sehingga di
masa mendatang unit-unit tersebut akan terseleksi dan diperoleh unit-unit
dengan kinerja yang baik, yang benar-benar memiliki komitmen dan mampu
mewujudkan pemanfaatan hutan yang lestari.
Untuk menekan terjadinya bias penilaian, penilaian kinerja tersebut
dilaksanakan oleh Lembaga Penilai Independen (LPI) Mampu yang memiliki
kompetensi untuk memberikan jasa penilaian kinerja pengelolaan hutan
produksi lestari.

Untuk mendukung kepentingan tersebut serta mempertimbangkan
pentingnya peran LPI, maka perlu dilakukan penilaian terhadap para calon LPI
Mampu, sehingga LPI Mampu yang terpilih dan diakui diharapkan benarbenar memiliki kemampuan dan sanggup memberikan hasil kerja sesuai
tujuan dan tugas yang diberikan.

II.

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud diterbitkannya petunjuk teknis ini adalah agar proses penilaian calon
LPI Mampu dapat dilakukan secara obyektif dan sistematis.
Adapun tujuan disusunnya petunjuk teknis ini adalah untuk :
1. Dapat dijadikan alat/instrumen untuk membentuk pengertian dan
pemahaman yang sama di antara anggota Tim Evaluasi dalam menjalankan
tugasnya.
2. Sebagai pedoman bagi Tim Evaluasi untuk memberikan penilaian terhadap
kemampuan/kelayakan calon LPI yang mendaftar.
III. Pelaksanaan .......

~2~
III.


PELAKSANAAN PENI LAI AN
1.

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan penilaian adalah tersusunnya
Daftar LPI Mampu berdasarkan persyaratan dan tata cara yang
dipersyaratkan.

2.

Organisasi Penilaian
Penilaian calon LPI Mampu dilaksanakan oleh Tim Evaluasi yang
ditetapkan Menteri Kehutanan dan diberi tugas untuk melakukan
penilaian persyaratan pengakuan (akreditasi) LPI Mampu Penilaian
Kinerja PHAPL.

3.

Peserta
Peserta yang akan dinilai adalah calon LPI Mampu yang mengajukan
permohonan untuk menjadi LPI Mampu kepada Menteri Kehutanan
melalui Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan dengan melengkapi
persyaratan sebagaimana yang telah ditetapkan.

4.

Metodologi Penilaian
a. Tahapan Penilaian
Penilaian calon LPI Mampu dilakukan dalam 2 (dua) tahap, yaitu :
ƒ

Tahap Pertama berupa seleksi persyaratan administratif serta
persyaratan teknis wajib, berdasarkan kelengkapan yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kehutanan Nomor
P.65/Menhut-II/2006.

ƒ

Tahap Kedua berupa pendalaman hasil seleksi tahap pertama dan
pemberian penilaian/scoring kemampuan teknis analisa fakta
yang ada.

Proses .......

~3~

Proses seleksi calon LPI Mampu dapat digambarkan pada diagram berikut :

Data Calon LPI
Mampu

Tahap I
Seleksi persyaratan :
- Administratif; dan
- Teknis yang wajib

Tidak Lengkap / No

Gugur

Persyaratan ?
Lengkap /Yes

Tahap II
- Pendalaman atas hasil Tahap I
- Scoring sesuai nilai tertimbang

Ranking

Penyajian Hasil
Seleksi

Penjelasan .......

~4~

Penjelasan :
Penilaian/seleksi dilaksanakan 2 (dua) tahap yaitu :


Pada seleksi tahap Pertama, tidak terpenuhinya sebagian atau
seluruhnya persyaratan administrasi serta teknis wajib,
menyebabkan calon LPI Mampu gugur dan tidak dapat dilakukan
penilaian ke tahap lebih lanjut.



Apabila persyaratan di atas dipenuhi, dilanjutkan kepada seleksi
tahap Kedua (analisa fakta) dengan melaksanakan pendalaman
atas hasil seleksi tahap Pertama serta melaksanakan scoring
sesuai Nilai Tertimbang masing-masing calon LPI Mampu.

b. Obyek Penilaian
Penilaian dilakukan terhadap calon LPI Mampu yang telah
mengajukan permohonan dan kelengkapannya yang menggunakan
formulir pendaftaran yang telah disediakan oleh Tim Evaluasi. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.65/Menhut-II/2006,
maka bukti minimal kelengkapan calon LPI Mampu yang dinilai
mencakup terpenuhinya informasi (dokumen) tentang hal-hal sebagai
berikut :

1.

Bebas Konflik
-

Baik secara kelembagaan maupun individu
personalianya tidak terkait kepemilikan
saham dengan perusahaan pemegang
IUPHHK pada hutan alam yang akan dinilai.

-

Baik secara kelembagaan maupun individu
personalianya tidak sedang dalam proses
atau pernah memberikan jasa konsultasi
terhadap pemegang IUPHHK pada hutan
alam yang dinilai.

Bukti Minimal
Daftar pekerjaan yang
telah dilakukan dan yang
sedang
dalam
proses
penyelesaian (jika ada).

2. Administrasi .......

~5~

2.

Administrasi

Bukti Minimal

yang
dilegalisir
- Akte pendirian perusahaan beserta perubahan- Copy
pejabat yang menerbitkan.
perubahannya.
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

Copy
yang
dilegalisir
pejabat yang menerbitkan.

- Referensi Bank

Bukti asli

- Profil Lembaga

Company

profile

yang

menerangkan :
a. Struktur
organisasi
Badan Hukum beserta
uraian
tugas
dan
tanggung jawab (job
description).
b. Daftar Riwayat Pekerjaan :
Pengurus
dan/atau
pemegang saham, staf
dan
karyawan
yang
terlibat.
c.
Laporan
Keuangan
Perusahaan/BHMN
- Surat Pernyataan yang ditandatangani oleh Bukti asli
pengurus perusahaan yang menyatakan
sanggup melaksanakan tahapan kegiatan
penilaian PHPL, dan bertanggung jawab atas
hasil keputusan hasil penilaian yang diberikan.

3. Teknis .......

~6~

3.

Teknis

Bukti Minimal

-

Wajib memiliki pegawai tetap (permanent
staff) yang mencukupi dan minimal 2 (dua)
orang yang berkualifikasi 1 (satu) Panitia
Teknis dan 1 (satu) Tenaga Penilai Lapangan.

Daftar
tenaga
teknis
(pegawai tetap) dilengkapi
dengan daftar riwayat
pekerjaan.

-

Wajib memiliki mekanisme dan prosedur
pelaksanaan
penilaian
lapangan
dan
pengambilan keputusan yang dilaksanakan
oleh personil (tim yang berbeda).

Dokumen prosedur kerja
yang menjelaskan pelaksanaan penilaian lapangan
dan pengambilan keputusan dilaksanakan oleh tim
yang berbeda.

-

Wajib memiliki mekanisme pemilihan/seleksi
dan pembentukan Tim Evaluasi :
- Penilai Lapangan
- Panitia Teknis

Dokumen prosedur kerja
yang menjelaskan cara
rekruting anggota dan
pembentukan tim.

- Wajib memiliki informasi mutakhir daftar personal yang memadai, memiliki kemampuan
dan pengalaman yang dapat dilibatkan dalam
kegiatan penilaian

Daftar
tenaga
teknis
(Penilai Lapangan dan
Panitia Teknis di bidang
produksi,
ekologi
dan
sosial)
beserta
daftar
riwayat pekerjaan yang
dapat
dan
bersedia
(dilengkapi
dengan
pernyataan
tertulis)
dilibatkan dalam kegiatan
penilaian kinerja PHPL
yang ditugaskan kepada
Badan Hukum.

c. Bobot .......

~7~
c. Bobot
Bobot masing-masing kriteria persyaratan administrasi dan teknis adalah sebagai
berikut :
1) Kriteria Administrasi
No
1
2
3
4

Bobot
Penilaian (%)
30
40
20
10
100

Kriteria Administrasi
Kekuatan Organisasi
Riwayat Pekerjaan
Keuangan
Sarana Prasarana
Jumlah

2) Kriteria Teknis
No

Bobot
Penilaian (%)
30

Kriteria Teknis

1

Ketersediaan pegawai tetap

2

Mekanisme dan prosedur pelaksanaan penilaian
lapangan dan pengambilan keputusan

20

3

Mekanisme penilaian/seleksi anggota dan
pembentukan tim :
a. Panitia Lapangan
b. Panitia Teknis

20

4

Informasi mutakhir daftar personalia

30

Jumlah

100

d. Scoring/Penilaian .......

~8~
d. Scoring/Penilaian
1).

Kriteria penilaian aspek administrasi dijabarkan lebih lanjut sebagaimana
tabel berikut :
Indikator/Bobot
(%)

Tolok Ukur

Nilai Skala
Intensitas

1
Aspek
Administrasi

2

3

4

1. Kekuatan
organisasi

- Besarnya Unit organisasi
yang menangani pekerjaan spesifik dibandingkan dengan keseluruhan struktur lembaga (spesifikasi divisi
dan eselonisasi)

Kriteria/Bobot
(%)

(30)

- Kejelasan tanggung jawab dan kewenangan di
dalam unit organisasi
(job description)

- 50%

9,0

- 40%

8,0

- 25%

7,0

- 10%

6,0

Nilai
Tertimbang
5

- Jelas
- Cukup jelas

9,0

- Kurang jelas

8,0

- Tidak jelas

7,0
6,0

2. Riwayat
pekerjaan
lima tahun
terakhir

- Banyaknya pekerjaan
yang relevan dengan
sertifikasi hutan

(40)
- Besarnya nilai kontrak

- Kualitas hasil pekerjaan
yang ditunjukkan oleh
penugasan berturutan
dari klien yang sama

3. Keuangan
(20)

- Nilai aktiva

- > 15 pekerjaan

9,0

- 10-15 pekerjaan

8,0

- 5-9 pekerjaan

7,0

- < 5 pekerjaan

6,0

- > Rp. 3 Milyar

9,0

- Rp 2 Milyar – Rp 3 Milyar

8,0

- Rp 1,5 Milyar- Rp 1,99 Milyar

7,0

- < Rp 1,5 Milyar

6,0

- ≥ 5 kali

9,0

- 4 kali

8,0

- 3 kali

7,0

- 2 kali

6,0

- ≥ Rp 1 Milyar

9,0

- Rp 500 juta – Rp 1 Milyar

8,0

- Rp 200 juta – Rp 500 juta

7,0

- < Rp 200 juta

6,0

- Neraca …….

~9~

- Neraca keuangan (laba
ditahan)

- Likuiditas

4.Sarana Prasarana

- Kantor

(10)

- Peralatan kerja

- Pengolah data

- >30%

9,0

- 20%-30%

8,0

- 10%-20%

7,0

- 200%

9,0

- 150%-200%

8,0

- 100%-150%

7,0

-