KEPMENDAGRI NO 6 TH 2001

MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH
REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH
NOMOR 6 TAHUN 2001
TENTANG
PENGEMBANGAN LUMBUNG PANGAN MASYARAKAT
DESA / KELURAHAN
MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI DAERAH.
Menimbang

: a. bahwa ketahanan pangan sebagai bagian dari
Ketahanan Nasional perlu terus dikembangkan
guna meningkatkan keswadayaan masyarakat
dibidang pangan secara melembaga di
Desa/Kelurahan ;
b.

Mengingat

perlu ditetapkan Keputusan Menteri Dalam
Negeri

dan
Otonomi
Daerah
tentang
Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat
Desa/Kelurahan.

: 1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992 tentang
Perkoperasian (Lembaran Negara Tahun 1992
Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3743) ;
2. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang
Pangan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor
99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656) ;
3. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3839)
4. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan

Antara
Pemerintah
Pusat
dan
Daerah
(Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848).
MEMUTUSKAN

Menetapkan

: KEPUTUSAN MENTERI DALAM NEGERI DAN OTONOMI
DAERAH TENTANG PENGEMBANGAN LUMBUNG
PANGAN MASYARAKAT DESA / KELURAHAN
Pasal 1
Dalam Keputusan ini, yang dimaksud dengan :
1. Lumbung Pangan Masyarakat Desa/Kelurahan
atau disebut LPMD/K adalah lemabga milik

masyarakat desa/kelurahan yang bergerak di

bidang
penyimpanan,
pendistribusian,
pengolahan dan perdagangan bahan pangan
yang dibentuk dan dikelola oleh masyarakat.
2. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya
pangan bagi rumah tangga yang tercermin dari
tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun
mutunya,
aman,
merata
dan
terjangkau.
3. Kewaspadaan pangan adalah kesiapan untuk
selalu tanggap terhadap adanya kejadian
kerawanan pangan pada daerah-daerah tertentu
karena adanya bencana.
4. Sistem pangan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan pengaturan, pembinaan

dan atau pengawasan tehadap kegiatan atau
proses produksi pangan dan peredaran pangan
sampai dengan siap dikonsumsi manusia.
Pasal 2.
Disetiap desa/kelurahan dapat
melalui mekanisme musyawarah.

dibentuk

LPMD/K,

Pasal 3
(1) Bentuk, Nama dan Susunan Organisasi dan Tata
Kerja LPMD/K diatur oleh masyarakat dan
dituangkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga.
(2) Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
sebagaiman dimaksud pada ayat (1), didaftarkan
kepada
Bupati/Walikota

untuk
mendapatkan
pengakuan keberadaannya.
Pasal 4
(1)
(2)
(3)

LPMD/K melakukan kegiatan penyimpanan, pen
distribusian, pengolahan dan perdagangan
bahan pangan.
LPMD/K
tanggap
dan
berperan
dalam
penanganan kejadian kerawanan pangan
dalam rangka kewaspadaan pangan.
Dalam
melaksanakan

kegiatan-kegiatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2),
dilakukan perencanaan, pengelolaan sistem
pangan yang bertujuan menjamin ketersediaan
bahan pangan, terjangkau oleh masyarakat,
aman dan layak untuk dikonsumsikan.
Pasal 5

(1) Dalam melaksanakan kegiatannya, LPMD/K dapat
bekerja sama dengan pihak ketiga.
(2) Pelaksanaan kerjasama sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), harus mendapat persetujuan dari
anggota
dan
diketahui
oleh
Kepala
Desa/Kelurahan.

Pasal 6

Modal LPMD/K bersumber dari iuran anggota dan
sumbangan masyarakat, bantuan pemerintah dan
pemerintah daerah, serta sumber lain yang syah dan
tidak mengikat.

Pasal 7
(1) Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah
memfasilitasi pengembangan LPMD/K.
(2) Gubernur
dan
Bupati/Walikota
melakukan
pembinaan terhadap pengembangan LPMD/K
didaerahnya.
Pasal 8
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 8 Januari 2001
MENTERI DALAM NEGERI
DAN OTONOMI DAERAH,


SURJADI SOEDIRDJA