Pengaruh nilai akhir matakuliah prasyarat terhadap nilai akhir matakuliah persamaan diferensial prodi pendidikan matematika Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.

PENGARUH NILAI AKHIR MATAKULIAH PRASYARAT
TERHADAP NILAI AKHIR PERSAMAAN DIFERENSIAL
DI PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS
TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM
NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA (UINSA)
SKRIPSI
Oleh:
FAUZIZAH HILMI ARIS YANTI
NIM D04210010

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN PMIPA
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JULI 2017

ABSTRAK
Oleh :
FAUZIZAH HILMI ARIS YANTI
NIM D04210010
Persamaan Diferensial adalah matakuliah yang tersaji pada

semester genap, yaitu semester IV ( empat ). Matakuliah ini dapat
diprogramkan jika mata kuliag prasyarat seperti matakuliah Kalkulus 1,
Kalkulus 2 dan Kalkulus Lanjut sudah terselesaikan. Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguasaan
mahasiswa pada matakuliah prasyarat terhadap matakuliah persamaan
diferensial di Prodi Pendidikan Matematika tahun akademik 2011/2012.
Metode penelitian menggunakan analisis regresi sederhana
karena hanya terdapat variabel
( Kalkulus 1),
( Kalkulus 2),
(
Kalkulus Lanjut ) dan ( Persamaan Diferensial ). Dalam penelitian ini
yang dijadikan populasi adalah semua mahasiswa yang telah mengikuti
matakuliah Kalkulus A, kalkulus B dan kalkulus Lanjut serta Persamaan
Diferensial untuk angkatan 2011/2012. Berjumlah 103 mahasiswa yang
dalam kategori pernah mengikuti semua matakuliah prasyarat ( Kalkulus
1, kalkulus 2, Kalkulus Lanjut) dan Persamaan diferensial.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa: Secara simultan variabel
( nilai akhir Kalkulus

1),
( nilai akhir Kalkulus 2),
( nilai akhir Kalkulus Lanjut )
memiliki kontribusi sebesar 34.7% dalam menjelaskan perubahan yang
terjadi pada variabel , sedangkan sisanya sebesar 65,3% dijelaskan
oleh variabel lain diluar model.
Kata kunci : matakuliah Prasyarat, Kalkulus 1, Kalkulus 2, Kalkulus
Lanjut, Persamaan Diferensial

ix

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI
SAMPUL LUAR ..............................................................................i
SAMPUL DALAM ..........................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................1
B. RumusanMasalah .............................................................6

C. Tujuan Penelitian .............................................................7
D. Manfaat Penelitian ...........................................................7
E. Definisi Operasional.........................................................8
F. Sistematika Pembahasan ..................................................9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Perguruan Tinggi .............................................................10
B. Sistem Kredit (SKS).........................................................11
C. Kurikulum Perguruan Tinggi ..........................................14
D. Matakuliah Prasyarat .......................................................21
E. Matakuliah Bersyarat ......................................................29
F. Matakuliah Persamaan Diferensial...................................29
G. Penelitian Terdahulu ........................................................31
BAB IIIMETODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.................................................................33
B. WaktudanTempat .............................................................34
C. Populasi dan SampelPenelitian ........................................34
D. VariabelPenelitian ............................................................35
E. TeknikPengumpulan Data ................................................35
F. Teknik Analisis Data........................................................36
1. Uji Normalitas .........................................................37

2. Uji Multikolinieritas . ..............................................37
3. Uji Autokorelasi .....................................................38
4. Uji Heteroskedasitas ................................................38
5. Analisis regresi berganda ........................................39
6. Uji hipotesis ............................................................40
BAB IV HASIL PENELITIAN .
A. Diskripsi Data................................................................41
BAB V KESIMPULAN
A. KESIMPULAN .............................................................69
B. SARAN ........................................................................70
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................81
LAMPIRAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan dari masa ke masa terus menerus mengalami

kemajuan sebagai bentuk gerakan bangsa menuju yang lebih
baik. Penyelenggaraan pendidikan ditingkat sekolah pun juga
harus dikenalkan dengan pandangan pandangan baru tentang
pola belajar baru, makna baru sebuah belajar, dan paradigma
baru bagaimana seharusnya pendidikan harus digelar disekolah.
Lebih pentingnya adalah bagaimana pendidikan kedepannya
dikemas sedemikian rupa untuk menjawab tantangan zaman.
Universitas di Indonesia merupakan salah satu bentuk
perguruan tinggi selain akademi, institut, politeknik dan
sekolah tinggi. Universitas terdiri atas sejumlah fakultas yang
menyelenggarakan pendidikan akademik atau pendidikan
vokasi pada sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan
profesi 1.
Universitas merupakan jenjang teratas dalam tingkatan
ruang lingkup pendidikan di Indonesia setelah jenjang sekolah
tingkatan menengah. Sama halnya dengan ruang lingkup
pendidikan yang lain. Universitas memiliki komponen –
komponen yang sama dengan pendidikan lainnya. Jika di
pendidikan sebelumnya pembimbing atau tutor disebut dengan

guru, maka di Universitas guru disebut dengan dosen. Begitu
juga dengan mahasiswa, matakuliah, fakultas, Prodi, program
pendidikan dsb.
Sistem pendidikan tinggi di Indonesia memiliki 4 tahapan
pokok, yaitu input, proses, output, dan outcome. Input
perguruan tinggi adalah lulusan SMA, MA, dan SMK sederajat
yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi mendapatkan
1

http://id.m.wikipedia.org/wiki/Universitas diakses pada tanggal 12
Maret 2015 pukul 10.45

1

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2
pengalaman belajar dalam proses pembelajaran yang telah
ditawarkan. Input yang baik memiliki beberapa indikator,
antara lain nilai kelulusan yang baik, namun yang lebih penting

adalah adanya sikap dan motivasi belajar yang memadai.
Kualitas input sangat tergantung pada pengalaman belajar dan
capaian pembelajaran calon mahasiswa.
Setelah mendaftarkan diri dan resmi menjadi mahasiswa,
tahapan selanjutnya adalah menjalani proses pembelajaran,
proses pembelajaran yang baik memiliki unsur yang baik dalam
beberapa hal, yaitu : (1) capaian pembelajaran ( learning
outcomes ) yang jelas, (2) organisasi pendidikan tinggi yang
sehat, (3) pengelolaan pendidikan tinggi yang transparan dan
akuntabel, (4) ketersediaan rancangan pembelajaran pendidikan
tinggi dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai
kebutuhan pasar kerja, (5) kemampuan dan keterampilan SDM
akademik dan nonakademik yang handal dan profesional, (6)
ketersediaan sarana – prasarana dan fasilitas belajar yang
memadai. Dengan memiliki keenam unsur tersebut, perguruan
tinggi akan dapat mengembangkan iklim akademik yang sehat,
serta mengarah pada ketercapaian masyarakat akademik yang
profesional. Pada perkembangannya, ketercapaian iklim dan
masyarakat akademik tersebut dijamin secara internal oleh
perguruan tinggi masing – masing. Namun, proses penjaminan

kualitas secara internal tersebut hanya dilakukan oleh sebagian
kecil pergururan tinggi saja. Oleh karenanya, pemerintah
melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mensyaratkan
bahwa perguruan tinggi harus melakukan proses penjaminan
mutu secara konsisten dan benar agar dapat menghasilkan
lulusan yang baik.
Setelah melalui proses pembelajaran yang baik, diharapkan
akan dihasilkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas.
Beberapa indikator yang sering digunakan untuk menila i
keberhasilan lulusan pendidikan tinggi adalah (1) IPK, (2) lama
Studi dan (3) Predikat lulusan yang disandang. Namun proses
ini tidak hanya berhenti disini. Untuk dapat mencapai
keberhasilan, perguruan tinggi perlu menjamin agar lulusannya
dapat terserap di pasar kerja. Keberhasilan perguruan tinggi
untuk dapat mengantarkan lulusannya agar diserap dan diakui
oleh pasar kerja dan masyarakat inilah yang akan juga

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

membawa nama dan kepercayaan perguruan tinggi di mata
calon pendaftar yang akhirnya bermuara pada peningkatan
kualitas dan kuantitas pendaftar ( input ). Siklus ini harus
dievaluasi dan diperbaiki secara berkelanjutan.
Matematika erat kaitannya dengan konsep matematika.
Dalam pembelajaran matematika, mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menguasai konsep – konsep matematika. Kata
menguasai disini mengisyaratkan bahwa mahasiswa tidak
sekedar tahu dan hafal tentang konsep – konsep matematika,
melainkan mahasiswa harus mengerti dan memahami konsep –
konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep
dengan konsep yang lain.
Persamaan Diferensial adalah salah satu matakuliah yang
tersaji di semester genap dan wajib ditempuh dalam kuliah
Pendidikan Matematika Strata 1 di UINSA. Matakuliah ini
dapat diprogram jika prasyarat-prasyarat matakuliah seperti
Kalkulus 1, Kalkulus 2, dan Kalkulus Lanjut sudah
terselesaikan atau Lulus. Terkait dengan materi, Persamaan
Diferensial ini merupakan salah satu dari daftar matakuliah
tersulit di kalangan mahasiswa Strata 1. Konsep dan

pemecahannya lebih banyak melibatkan konsep dasar pada
matakuliah prasyarat. Mengenali bagaimana tingkat kesulitan
matakuliah ini. Sebagai ilustrasi perhatikan Persamaan
Diferensial berikut :
atau
Untuk menentukan solusi dari persamaan tersebut diatas,
maka langkah-langkah pengerjaanya banyak melibatkan konsep
turunan dan integral yang pernah dipelajari di matakuliah
prasyarat. Oleh karenanya penguasaan terhadap matakuliah
prasyarat sangat membantu dalam mengikuti perkuliahan pada
matakuliah Persamaan Diferensial.
Realita dilapangan kebanyakan dari mahasiswa sulit dalam
mengerjakan soal tersebut. Terlebih lagi soal UAS yang
diadakan menjelang akhir semester. Mahasiswa akan sering
mengeluh dengan hasil yang mereka ketahui. Ketika tiba waktu
penerimaan KHS ( Kartu Hasil Studi ) banyak mahasiswa yang
tidak lulus mengikuti matakuliah Persamaan Diferensial.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id


4
Penguasaan mahasiswa juga belum bisa menjadi patokan
kemampuan mengerjakan soal. Ada sebagian mahasiswa yang
tidak bisa mengerjakan soal Persamaan Diferensial, tapi pada
akhirnya memperoleh nilai bagus, dan lulus ketahap
selanjutnya.
Perlu disadari bahwa setiap mahasiswa mempunyai
kemampuan belajar yang berbeda – beda terutama dibidang
matematika. Ada mahasiswa yang kemampuan matematika
tinggi, sedang dan adapula yang mempunyai kemampuan
matematika rendah. Menurut Nurman ( 2008 ), dalam
penilitiannya melaporkan bahwa perbedaan tingkat kemampuan
mahasiswa mempengaruhi kemampuan matematika mahasiswa
tersebut dalam memecahkan masalah matematika. 2
Kemampuan matematika memiliki dampak yang signifikan
pada kinerja mahasiswa dalam memahami dan menyelesaikan
masalah matematika. Kemampuan matematika seseorang dalam
memahami suatu konsep sangat bergantung dari faktor
intelektual yang dimiliki. Menurut Mar’ati (2008) 3 ,
kemampuan secara umum dibedakan menjadi dua yaitu
kemampuan intelektual dan kemampuan fisik. Kemampuan
intelektual dapat diartikan kemampuan mental yang dibutuhkan
dalam menghadapi masalah seperti berpikir, menalar,
menganalisis dan memahami suatu konsep. Sedangkan
kemampuan fisik adalah kemampuan dalam melakukan tugas
yang menuntut stamina, keterampilan dan kekuatan fisik
lainnya. Kedua kemampuan tersebut akan berperan penting
bagi seseorang dalam menyelesaikan masalah yang
2

Kesumawati, Nila. 2008. Pemahaman Konsep Matematik dalam
Pembelajaran Matematika.
Semnas Matematika dan Pendidikan Matematika 2008.Jurnal

APOTEMA, Vol. 1, No. 2, Juni 2015 (http://stkippgri-bkl.ac.id/wpcontent/uploads/2016/02/Artikel-Bu-eny-Fix.pdf) diakses pada 24 Juni
2016.

Mar’ati, Sri Fudji. 2008. Dasar-dasar Perilaku Individu dalam
Organisasi. Online
(www.isjd.pdii.lipi.go.id/jurnal/1108114.pdf, diakses 24 Juni
2016).

3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5
dihadapinya. Kemampuan mahasiswa mempengaruhi proses
berpikir mahasiswa. Dalam belajar matematika diperlukan
kemampuan intelektual mahasiswa, karena ketika belajar
matematika berarti melakukan aktivitas mental meliputi
berpikir, menalar dan memahami suatu konsep.
Maka dari itu berdasarkan uraian di atas, kiranya menarik
dilakukan penelitian khususnya pada matakuliah Persamaan
Diferensial dengan judul “ Pengaruh Nilai Akhir Matakuliah
Prasyarat Terhadap Nilai Akhir Matakuliah Persamaan
Diferensial di Prodi Pendidikan Matematika ( PMT )
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan masalah diatas, maka penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut: “Seberapa besar pengaruh Nilai Akhir
Matakuliah prasyarat terhadap Nilai Akhir Matakuliah Persamaan
Diferensial di Prodi Pendidikan Matematika ( PMT ) Universitas
Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya ? “
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh Nilai Akhir Matakuliah prasyarat mahasiswa terhadap
Nilai Akhir Matakuliah Persamaan Diferensial di Prodi Pendidikan
Matematika ( PMT ) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara
lain:
1. Memberikan informasi untuk dosen bahwasannya nilai akhir
dari matakuliah prasyarat belum tentu menjadi acuan
mahasiswa memahami konsep yang telah diajarkan
2. Memberikan informasi kepada peneliti lain bahwasannya
penelitian ini belum sempurna bisa diteliti kembali lebih lanjut.
3. Memberikan infomasi bagi mahasiswa bahwasannya nilai akhir
bukan suatu hasil yang diperoleh dengan puas. Maka dari itu
diharapkan untuk mahasiswa yang menempuh matakuliah
prasyarat untuk lebih mendalami konsep yang telah diajarkan
oleh dosen.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

E. Batasan Penelitian
Agar penulisan skripsi ini tidak menyimpang dan mengambang dari
tujuan yang semula direncanakan sehingga mempermudah
mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, maka penulis
menetapkan batasan – batasan sebagai berikut :
a. Penelitian ini dilakukan di Universitas Islam Negeri Sunan
Ampel Surabaya (UINSA) khususnya di Prodi Pendidikan
Matematika.
b. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari Akademik
Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan.
c. Kurokulum yang digunakan dalam penelitian adalah kurikulum
Pendidikan Matematika tahun pelajaran 2010.
d. Matakuliah prasyarat Geometri Analitik tidak digunakan dalam
penelitian.
F.

Definisi Operasional
Untuk menghindari terjadinya penafsiran terhadap istilah dalam
penelitian ini, maka penulis mendeskripsikan beberapa istilah
sebagai berikut :
a. Matakuliah Prasyarat adalah matakuliah yang merupakan
persyaratan untuk suatu matakuliah yang diprasyarati. Apabila
suatu matakuliah mempunyai matakuliah prasyarat tertentu,
maka
pengambilannya
hanya
dibenarkan
setelah
persyaratannya dipenuhi. Dengan demikian apabila mahasiswa
membatalkan suatu matakuliah prasyarat, semua matakuliah
yang diprasyarati juga dinyatakan batal.
b. Matakuliah Persamaan Diferensial adalah matakuliah yang
dominan karena berkaitan dengan bagian – bagian sentral
dalam matematika seperti dalam Analisis, Aljabar, Geometri
dan yang lainnya yang akan sangat berperan dalam pengenalan
konsep maupun pemecahan masalah yang berkaitan dengan
dunia nyata.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penlitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bab I pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat
penelitian, definisi operasional dan sistematika pembahasan.
2. Bab II kajian pustaka berisi tentang kurikulum, matakuliah
prasyarat, matakuliah bersyarat, dan matakuliah Persamaan
Diferensial.
3. Bab III metode penelitian berisi tentang jenis penelitian, waktu
penelitian dam tempat penelitian, subjek dan objek penelitian,
data dan sumber data, teknik pengumpulan data serta teknik
analisis data.
4. Bab IV hasil dan pembahasan berisi tentang analisis data dan
pembahasan.
5. Bab V simpulan dan saran.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka dalam penelitian ini dilakukan dengan
tujuan mencari dasar pijakan atau pondasi untuk memperoleh dan
membangun landasan teori, kerangka berpikir serta menentukan
dugaan sementara atau sering pula disebut sebagai hipotesis
penelitian. Sehingga peneliti dapat
mengerti,
melokasikan,
mengorganisasikan dan kemudian menggunakan variasi pustaka
dalam bidang pendidikan.
A. Perguruan Tinggi
Perguruan Tinggi sebagai satuan pendidikan sebagaimana
telah diuraikan di atas menurut Undang-Undang No. 2 Tahun
1989 terkena penilaian secara berkala dan berkelanjutan seperti
diatur dalam pasal 46 yang menyatakan : (1) Dalam rangka
pembinaan satuan pendidikan, pemerintah melakukan penilaian
setiap satuan pendidikan secara berkala, (2) Hasil penilaian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diumumkan secara terbuka,
penjelasan pasal 46 menyatakan : penilaian meliputi segi-segi
administrasi, kelembagaan, tenaga kependidikan, kurikulum,
peserta didik, sarana dan prasarana, serta keadaan umum satuan
pendidikan, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun
masyarakat untuk menentukan akreditasi satuan pendidikan dan
usaha pembinaan yang diperlukan.
Sistem Kredit Semester (SKS)
1. Sistem Kredit Semester adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan tinggi dimana beban studi mahasiswa,
beban kerja tenaga pengajar (dosen) dan beban
penyelenggaraan program dinyatakan dengan satuan kredit
semester ( sks ).
2. Satuan Kredit Semester ( SKS ) adalah satuan yang
digunakan untuk menyatakan besarnya beban studi
mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha
kumulatif bagi suatu program tertentu serta besarnya
usaha untuk menyelenggarakan pendidikan diperguruan
tinggi oleh tenaga pengajar (dosen) selama 1 (satu)
semester

9

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10
Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan
lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang
pendidikan tertentu. Satu semester setara dengan 16 -19
minggu kerja.
4. Kredit adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan
besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas
keberhasilan mahasiswa serta beban kerja tenaga pengajar
(dosen) selama satu semester.
Menurut Wikipedia SKS adalah singkatan dari satuan kredit
semester. Sistem SKS ini digunakan umumnya di perguruan tinggi.
Dengan sistem ini, mahasiswa dimungkinkan untuk memilih sendiri
matakuliah yang akan ia ambil dalam satu semester. SKS digunakan
sebagai ukuran:
a.
Besarnya beban studi mahasiswa
b.
Besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha belajar
mahasiswa
c.
Besarnya usaha belajar yang diperlukan mahasiswa untuk
menyelesaikan suatu program, baik program semester
maupun program lengkap
d.
Besarnya usaha penyelenggaraan pendidikan bagi tenaga
pengajar
Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus apabila telah
menyelesaikan jumlah SKS tertentu. Misalnya program sarjana
(S1) mempersyaratkan mahasiswanya untuk menyelesaikan 144
- 160 SKS, program D3 mempersyaratkan 110 - 120 SKS 1.
Harga 1 SKS untuk kegiatan kuliah setara dengan beban studi tiap
minggu selama satu semester terdiri dari:
a.
1 jam kegiatan terjadwal (termasuk 5-10 menit istirahat)
b.
1-2 jam tugas terstruktur yang direncanakan oleh tenaga
pengasuh
matakuliah
bersangkutan,
misalnya
menyelesaikan pekerjaan rumah, tugas pembuatan referat,
menerjemahkan suatu artikel, dan sebagainya
3.

1

https://id.wikipedia.org/wiki/Satuan_kredit_semester diakses
pada tanggal 26 Januari 2017 / 16.30 wib

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11
c.

1-2 jam tugas mandiri, misalnya membaca buku rujukan,
memperdalam materi, menyiapkan tugas, dan sebagainya
Besaran tersebut bisa berbeda untuk kegiatan belajar
lainnya, seperti praktikum, seminar, kerja lapangan, penelitian,
atau penulisan skripsi. Baik teori maupun praktik masing-masing
memiliki tugas mandiri, ujian tengah semester dan ujian akhir
semester.
Di kuliah awal biasanya ada semacam paket matakuliah
yang sudah diprogram untuk mahasiswa baru di semester awal.
Jumlah paket matakuliah tersebut sudah ditentukan oleh Satuan
Kredit Semester (SKS) dengan masing – masing setiap
matakuliah memiliki bobot paling minimal 2 SKS sampai 6
SKS, tergantung dari matakuliah itu sendiri. Seperti salah satu
matakuliah wajib di Pendidikan Matematika adalah matakuliah
Analisis Vektor yang memiliki bobot SKS sebesar 3 SKS
dengan setiap SKS nya berkisar 50 menit pada setiap
pertemuan ( tatap muka ) dengan dosen.
Biasanya matakuliah yang didapat ketika awal semester
adalah matakuliah dasar. Pada semester awal ini jumlah SKS
sudah ditentukan secara mutlak paket. Umumnya jumlah SKS
yang harus diambil disemester awal adalah 22 SKS dan di
semester selanjutnya jumlah SKS yang diambil tergantung oleh
jumlah SKS yang diterima.
Salah satu program yang harus ditempuh oleh mahasiswa
yaitu program semester. Dalam program semester ini
mahasiswa menentukan matakuliah apa yang hendak di tempuh
dalam semester tersebut. Ada matakuliah wajib, matakuliah
prasyarat, matakuliah syarat, dll. Misalnya, matakuliah wajib
adalah matakuliah dari Prodi yang harus diambil oleh
mahasiswa agar memenuhi standard kelulusan di jenjang
berikutnya.
B. Kurikulum Peguruan Tinggi
Menurut Illah Saillah mengatakan bahwasanya kurikulum
merupakan keseluruhan rencana dan pengaturan mengenai
capaian pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan
penilaian pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan program studi pada sistem pendidikan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12
khususnya pendidikan tinggi. 2 Menurut KBBI, kurikulum adalah
perangkat matapelajaran yang diajarkan pada lembaga
pendidikan, atau perangkat matakuliah mengenai bidang
keahlian khusus. 3
Kurikulum memiliki makna yang beragam baik antar
negara maupun antar institusi penyelenggara pendidikan. Hal ini
disebabkan adanya interpretasi yang berbeda terhadap
kurikulum, yaitu dapat dipandang sebagai suatu rencana ( plan)
yang dibuat oleh sesorang atau sebagai suatu kejadian atau
pengaruh aktual dari suatu rangkaian peristiwa (Johnson, 1974).
Sedangkan Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia No 49 Tahun 2014 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai capaian
pembelajaran lulusan, bahan kajian, proses, dan penilaian yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan program studi.
Definisi kurikulum berkembang terus sejalan dengan
perkembangan teori dan praktik pendidikan. Beragamnya
pendapat mengenai pengertian kurikulum, maka secara teoritis
sulit dalam menentukan satu pengertian yang dapat menjelaskan
dari semua pendapat. Oleh karena itu, kurikulum memiliki
empat dimensi, satu dimensi dengan dimensi yang lainnya
saling berhubungan. Keempat dimensi kurikulum tersebut,
yaitu: 4
1. Kurikulum sebagai suatu ide atau gagasan;
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis yang sebenarnya
merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide:
3. Kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi
kurikulum;
4. Kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan
konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan.

2

Tim Kurikulum dan Pembelajaran Direktorat Pembelajaran dan
Kemahasiswaan, Buku Kurikulum Pendidikan Tinggi, ( 2014 ) , Jakarta
3
http://KBBI.kurikulum
4
Shobirin. 2016. Konsep dan Implementasi Kurikulum 2013 di Sekolah
Dasar. Yogyakarta: Deepublish. Hal 15

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13
Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau
universitas memiliki peranan yang sangat trategis dan menentukan
pencapaian tujuan pendidikan. Terdapat tiga peranan kurikulum yang
dinilai sangat penting adalah sebagai berikut. 5
a. Peranan Konservatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum sebagai sarana untuk
mentransmisikan nilai-nilai budaya masa lalu yang dianggap masih
relevan dengan masa kini kepada generasi muda atau mahasiswa.
Dengan demikian, peranan konservatif ini pada hakikatnya
menempatkan kurikulum, yang berorientasi ke masa lampau.
b. Peranan Kreatif
Peranan ini menekankan bahwa kurikulum harus mampu
mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa
sekarang dan masa mendatang. Kurikulum harus mengandung halhal yang dapat membantu setiap mahasiswa mengembangkan semua
potensi yang ada pada dirinya untuk memperoleh pengetahuan yang
baru.
c. Peranan Kritis dan Evaluatif
Peranan kurikulum tidak hanya mewariskan nilai dan budaya
yang ada atau menerapkan hasil perkembangan baru yang terjadi,
melainkan juga memiliki peranan untuk menilai dan memilih nilai
dan budaya serta pengetahuan baru yang akan diwariskan.
Adapun empat komponen kurikulum yang harus tertulis dalam
kurikulum, yaitu6:
1) Tujuan
2) Bahan pelajaran
3) Proses belajar mengajar
4) Evaluasi dan penilaian
Kurikulum sebagai alat dalam pendidikan memiliki berbagai
macam fungsi dalam pendidikan yang berperan dalam kegunaannya.
Fungsi kurikulum tersebut adalah sebagai berikut 7.
a. Fungsi penyesuaian
b. Fungsi integrasi
c. Fungsi diferensiasi
5

Ibid. Hal 24-25
Ibid. Hal 25
7
Ibid. Hal 19-20
6

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14
d. Fungsi persiapan
e. Fungsi pemilihan
f. Fungsi diagnostik
Pengaturan matakuliah dalam tahapan semester sering
dikenal sebagai struktur kurikulum. Secara teoritis terdapat dua
macam pendekatan struktur kurikulum, yaitu model serial dan
model parallel. Pendekatan model serial adalah pendekatan yang
menyusun matakuliah berdasarkan logika atau struktur
keilmuannya. Pada pendekatan serial ini, matakuliah disusun
dari yang paling dasar (berdasarkan logika keilmuannya) sampai
disemester akhir yang merupakan matakuliah lanjutan
(advanced). Setiap matakuliah saling berhubungan yang
ditunjukkan dengan adanya matakuliah prasyarat. Matakuliah
yang tersaji di semester awal akan menjadi syarat bagi
matakuliah. Selanjutnya matakuliah prasyarat sering menjadi
penyebab melambatnya kelulusan mahasiswa karena bila salah
satu matakuliah prasyarat tersebut gagal dia harus mengulang
ditahun berikutnya.
Konsep kurikulum sebagai rancangan yang menghasilkan
“suatu kurikulum” atau kurikulum tertulis yang akan menjadi
pedoman dalam mengimplementasikan kurikulum, seperti
proses pendidikan khususnya proses pembelajaran. Kurikulum
dapat menjadi pedoman bagi pengembangan mahasiswa yang
sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan mahasiswa.
Mahasiswa harus memperhatikan prinsip-prinsip dalam
mengembangkan
kurikulum.
Berikut
prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum, yaitu 8:
a. Prinsip Relevansi
Kurikulum harus relevan atau sesuai dengan kebutuhan dan
tuntutan perkembangan mahasiswa. Pendidikan yang
mengacu pada kurikulum dapat menciptakan mahasiswa
yang berkarya di masyarakat, baik karya mandiri maupaun
bekerja pada berbagai unit kerja. Saat ini, masyarakat
mengalami perubahan-perubahan drastis pada sektor
kehidupan seiring dengan berkembangnya jaman. Oleh
karena itu, agar mahasiswa mampu hidup di masyarakat,
8

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI. 2007. Ilmu dan Aplikais
Pendidikan. PT Imperial Bhakti Utama. Hal 109-110

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15
harus bisa berkarya dan bekerja dengan baik yang dibekali
dengan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan
tuntutan perkembangan masyarakat dan dunia kerja.
Kesesuaian tersebut bukan hanya pada keahliannya, tetapi
juga dalam mutu atau standar penguasaannya. Setiap bidang
keahlian dituntut standar penguasaan atau standar
kompetensi yang internasional.
b. Prinsip Fleksibilitas
Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang fleksibel.
Fleksibel dalam arti dapat memenuhi berbagai kebutuhan
mahasiswa dan melayani berbagai macam latar belakang
potensi, kekuatan, minat, dan kebutuhan mahasiswa.
Diferensiasi pekerjaan menuntut spesialisasi kemampuan dan
keahlian lulusan. Keberagaman latar belakang mahasiswa
menuntut disediakannya program elektif.
c. Prinsip Efektivitas
Kurikulum mencakup desain atau rancangan dan kegiatan
implementasinya. Apabila implementasinya tidak sesuai
dengan apa yang dirancang, maka hasilnya tidak akan baik.
Efektivitas kurikulum merujuk pada sejauhmana harapanharapan yang dirancang dalam desain dapat dilaksanakan
dan dicapai. Semakin lengkap dan tinggi pencapaiannya,
maka semakin efektif implementasi kurikulum. Ketercapaian
harapan-harapan tersebut,
sangat
dipengaruhi
oleh
kesungguhan para pelaksana, baik pimpinan, dosen maupun
staf administrasi, ketersediaan sarana dan fasilitas
pendidikan, dukungan dana serta manajemen dai pimpinan.
Mutu proses dan hasil pendidikan tidak hanya ditentukan
oleh baiknya desain kurikulum, tetapi juga oleh unsur
pelaksana dan fasilitas pendukung.
d. Prinsip Efisiensi
Efisiensi berkenaan pengelolaan,implementasi kurikulum
dengan semua faktor pendukungnya dirancang, dilaksanakan
dan dikendalikan, agar dapat berjalan lancar dan optimal.
Meskipun beberapa macam model kurikulum, tetapi secara
umum langkah-langkah pengembangannya sama. Rumusan
dalam langkah-langkah tertentu ada perbedaan. Pengembangan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16
kurikulum secara umum mengikuti langkah-langkah sebagai
berikut9.
a. Indentifikasi kebutuhan
b. Analisis dan pengukuran kebutuhan
c. Penyusunan desain kurikulum
d. Validasi kurikulum
e. Implementasi kurikulum
f. Evaluasi kurikulum
Adapun pendekatan struktur kurikulum model parallel
menyajikan matakuliah pada setiap semester sesuai dengan
tujuan kompetensinya. Struktur parallel ini secara ekstrim
sering dijumpai dalam model BLOK di program studi
kedokteran. Model BLOK adalah struktur kurikulum parallel
yang tidak berdasarkan pembelajaran semesteran, tetapi
berdasarkan ketercapaian kompetensi disetiap blok, sehingga
sering pula disebut sebagai model MODULLAR, karena terdiri
dari beberapa modul/blok. Tetapi, struktur kurikulum parallel
tidak hanya dilaksanakan dengan model blok, bisa juga dengan
semesteran yaitu dengan mengelompokkan beberapa matakuliah
berdasarkan matakuliah berdasarkan kompetensi yang sejenis.
Sehingga setiap semester akan mengarah pada pencapaian
kompetensi yang serupa dan tuntas pada semester terebut, tanpa
harus menjadi syarat bagi matakuliah di semester berikutnya.
Kurikulum serta sarana dan prasarana pendidikan ( pasal 45 ).
Penjelasan pasal 45 menegaskan : Penilaian kurikulum sebagai satu
kesatuan dilakukan untuk mengetahui kesesuaian kurikulum yang
bersangkutan dengan dasar, fungsi dan tujuan pendidikan nasional
serta kesesuaian dengan tujuan perkembangan yang terjadi dalam
masyarakat. Kegiatan penilaian ini merupakan bagian dari upaya
pencapaian tujuan pendidikan nasional. 10
C. Matakuliah Prasyarat
Matakuliah adalah merupakan wadah sebagai konsekuensi
adanya bahan kajian yang dipelajari mahasiswa dan harus

9

Ibid. Hal 110
Christine Kansil, Melangkah ke Perguruan Tinggi, Jakarta, Pustaka
Sinar Harapan, 1997

10

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17
diajarkan dosen. 11 Di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya ( UINSA ) khususnya di Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan Prodi Pendidikan Matematika terdapat banyak sekali
matakuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa. Salah satunya
matakuliah berprasyarat. Matakuliah berprasyarat adalah
matakuliah yang dapat ditempuh apabila matakuliah
prasyaratnya telah ditempuh dan memenuhi ketentuan –
ketentuan yang berlaku. Maksudnya ketentuan yang berlaku bisa
diartikan salah satunya dengan penguasaan mahasiswa terhadap
matakuliah prasyarat tadi. Karena ketika mahasiswa mampu
menguasai matakuliah tersebut, mahasiswa bisa lulus dan
melanjutkan matakuliah yang menjadi syarat dari matakuliah
tersebut. Misal mahasiswa harus menempuh matakuliah
Kalkulus 1. Tidak hanya menempuh, setidaknya mahasiswa
mendapatkan nilai minimal C atau dinyatakan lulus agar bisa
memprogram matakuliah Kalkulus 2 di semester selanjutnya.
Tidak seperti tahun ajaran sebelumnya yang hanya
memperbolehkan mahasiswa mengambil matakuliah Kalkulus 2
padahal Kalkulus 1 belum lulus. Karena memang aturan
akademiknya hanya memperbolehkan pernah mengikuti
matakuliah prasyarat saja tanpa adanya kelulusan.
Penguasaan pada matakuliah prasyarat sangat diharuskan
karena menjadi rujukan pada matakuliah selanjutnya. Didalam
matakuliah prasyarat banyak konsep atau turunan konsep yang
harus dikuasai oleh mahasiswa untuk kemajuan cara berpikir
kritis pada matakuliah selanjutnya. Maka dari itu bisa dilihat
berapa besar peningkatan kelulusan dari tahun ke tahun.
Semakin lambat atau semakin cepat lulus mahasiswa tergantung
dari penguasaan mahasiswa itu sendiri.
Matakuliah Prasyarat adalah matakuliah yang merupakan
persyaratan untuk suatu matakuliah yang diprasyarati. Apabila
suatu matakuliah mempunyai matakuliah prasyarat tertentu,
maka pengambilannya hanya dibenarkan setelah persyaratannya
dipenuhi. Dengan demikian apabila mahasiswa membatalkan
suatu matakuliah prasyarat, semua matakuliah yang diprasyarati

11

Langkah-langkah penyusunan K-DIKTI hal 31

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18
juga dinyatakan batal. 12 Selain itu, matakuliah prasyarat
merupakan matakuliah yang harus ditempuh dengan
memperoleh nilai minimal D sebagai syarat agar matakuliah
tertentu dapat diambil. 13
Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
khususnya pada Prodi Pendidikan Matematika ada beberapa
matakuliah yang dijadikan prasyarat. Matakuliah prasyarat itu
memiliki bobot minimal 2 Sks. Lihat tabel matakuliah dari
semester1 sampai akhir dibawah:
Semester 1
Nama
Matakuliah
PDM
Aljabar
Elementer

SKS

Sem

Wajib

3

1

W

3

1

W

TKMPD
Trigonometri
Geometri
Struktur
Aljabar I

3
3
3

Semester 2
2
W
2
W
2
W

3

2

TKMPM
Kalkulus I
Struktur
Aljabar II
Statistik
Matematika I
Geometri
Analitik

3
3

Semester 3
3
W
3
W

TKMPD

2

3

W

Struktur Aljabar 2

3

3

W

3

3

W

W

Prasyarat

Aljabar Elementer

Aljabar Elementer dan
Geometri

Semester 4
Psi.
Pembelajaran

2

4

W

12

Buku Panduan akademik tahun 2011/2012 fakultas matematika dan
ilmu pengetahuan alam universitas gadjah mada hal 9
13
http://www.geocities.ws/mathunib/program_studi_matematika.htm

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19
Matematika
Kalkulus II
Fungsi
Kompleks
Matematika
Diskrit
Analisis Real
Statistika
Matematika II
Evaluasi
Pembelajaran
Strategi
Pembelajaran

3

4

W

Kalkulus 2

3

4

W

Kalkulus 1

3

4

W

3

4

W

2

4

W

3

4

W

3

4

W

Statistika Matematika 1

PDM

Semester 5
Perenc. Pblj.
Matematika
Kalkulus
Lanjut
Persamaan
Differensial
Aljabar Linier
Statistik
Terapan
Analisis
Vektor

3

5

W

Strategi Pembelajaran

3

5

W

Kalkulus 1, 2 dan
Geometri Analitik

3

5

W

Kalkulus 1, dan Lanjut

3

5

W

3

5

W

3

5

W

Aljabar Elementer,
Analisis Vektor
Statistik Matematika 1
dan 2
Kalkulus 1

Semester 6
Program
Linier
Metode
Numerik
Pengantar
Topologi
Metode
Penelitian
PPL 1

2

6

W

3

6

W

Persamaan Diferensial

2

6

W

Kalkulus1, Analisis
Real

3

6

W

Statistik Terapan

2

6

W

Strategi Pembelajaran,
Perencanaan
Pembelajaran, Evaluasi

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20
Pembelajaran, Media
Pembelajaran, TKMPD,
TKMPM
Semester 7
3

7

W

PPL II
Seminar Pend
Matematika
KKN
Penelitian
Tindakan
Kelas

4

7

W

Geometri Analitik,
Struktur Aljabar1,
Aljabar Linier
PPL 1

3

7

W

Metode Penelitian

4

7

W

2

7

W

Skripsi

6

Semester 8
8
W

Geometri
Transformasi

Metode Penelitian

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa matakuliah prasyarat
mempunyai beberapa kriteria matakuliah yang harus diselesaikan.
Dalam penelitian ini matakuliah Kalkulus 1, Kalkulus 2, dan
Kalkulus Lanjut menjadi matakuliah prasyarat pada matakuliah
Persamaan Diferensial.
D. Matakuliah Bersyarat
Matakuliah bersyarat adalah matakuliah yang diberikan
syarat tertentu jika akan diprogramkan. Syarat yang
dimaksudkan adalah mahasiswa harus telah menyelesaikan
matakuliah tertentu jika akan memprogamkan matakuliah
tersebut 14.
Pada tabel diatas matakuliah Persamaan Diferensial adalah
salah satu matakuliah bersyarat. Dimana sebelum memprogram
matakuliah Persamaan Diferensial harus terlebih dahulu

14

http:prodibahasainggrisuho.blogspot.com/2014/08/sksmaksimal.html?m=1diakses pada tanggal 12 Juni pukul 10:27

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21
memrogram atau menyelesaikan matakuliah prasyarat nya.
Seperti Kalkulus 1, 2 dan Lanjut.
Jika matakuliah yang menjadi prasyarat belum terprogram
atau belum terselesaikan maka mahasiswa tidak diperkenankan
mengambil atau memprogram matakuliah Persamaan Diferensial.
Dikarenakan konsep yang ada dalam Persamaan Diferensial
kurang lebihnya pernah dibahas atau dipelajari pada saat
matakuliah prasyarat itu berlangsung.
E. Matakuliah Persamaan Diferensial
Matakuliah Persamaan Diferensial merupakan matakuliah
yang cukup strategis karena berkaitan dengan bagian – bagian
sentral dalam matematika seperti dalam Analisis, Aljabar,
Geometri dan yang lainnya yang akan sangat berperan dalam
pengenalan konsep maupun pemecahan masalah yang berkaitan
dengan dunia nyata. 15
Matakuliah Persamaan Diferensial juga menjelaskan
tentang asal mula Persamaan Diferensial, Persamaan Diferensial
yang mudah, Persamaan Diferensial dengan peubah-peubah
terpisah,
Persamaan
Diferensial
homogen,
Persamaan
Diferensial dengan koefisien-koefisien linier, Persamaan
Diferensial dengan macam-macam subtitusi, Persamaan
Diferensial eksak, Persamaan Diferensial non eksak, Persamaan
Diferensial linier, persamaan bernoulli, dan penerapan
Persamaan Diferensial biasa. 16
Matakuliah ini merupakan matakuliah wajib yang diikuti
oleh mahasiswa program Studi Pendidikan Matematika,
dimaksudkan supaya mahasiswa memiliki pengetahuan,
pemahaman dan kemampuan tentang klasifikasi Persamaan
Diferensial, latar belakang munculnya Persamaan Diferensial,
Persamaan Diferensial biasa ordo satu, Persamaan Diferensial
biasa linear ordo dua, pemetaan laplace beserta pemetaan
inversnya, dan penggunaan Persamaan Diferensial biasa pada
kehidupan sehari-hari.

15

Waluya Budi, Buku Ajar Persamaan Diferensial,Jurusan Matematika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNESA, 2006
16
http://matematika.unsil.ac.id/kurikulum/mk-pdb/

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22
Persamaan Diferensial adalah suatu persamaan yang
memuat turunan terhadap satu atau lebih dari variabel-variabel
bebas. Bila hanya ada satu variabel bebas yang diasumsikan,
maka subyek disebut Persamaan Diferensial biasa. Contoh
Persamaan Diferensial biasa sebagai berikut :

Jika pada Persamaan Diferensial ada dua atau lebih variabel
bebas dan memuat turunan parsial maka dinamakan Persamaan
Diferensial parsial. Sebagai contoh Persamaan Diferensial parsial
adalah:

F. Penelitian Terdahulu
Amin Paris dan Assidiqi (2014) dalam kajian empirisnya
yang berjudul Pengaruh Penguasaan Mahasiswa pada
Matakuliah Prasyarat Terhadap Matakuliah Persamaan
Diferensial di Prodi Pendidikan Matematika Tahun Akademik
2013/2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
penguasaan mahasiswa pada matakuliah prasyarat terhadap
matakuliah Persamaan Diferensial di Prodi PMTK tahun
akademik 2013/2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Kalkulus 1 berpengaruh nyata terhadap Kalkulus 2, Kalkulus 1
berpengaruh nyata terhadap Kalkulus Lanjut dan Persamaan
Diferensial, Kalkulus 2 berpengaruh nyata terhadap Kalkulus
Lanjut dan Persamaan Diferensial, dan Kalkulus Lanjut tidak
berpengaruh nyata terhadap Persamaan Diferensial. 17
17

Amin Paris, M dan Assidiqi, H, Pengaruh Pengusaan Mahasiswa pada
Mata Kuliah Prasyarat Terhadap Mata Kuliah Persamaan Diferensial di
Jurusan Pendidikan Matematika Tahun Akademik 2013/2014, Jurnal
Pendidika Matematika, Vol. 1, No. 1 (2013)

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

23

G. Hubungan Antara Nilai Akhir Matakuliah Prasyarat dengan
Nilai Akhir Matakuliah Persamaan Diferensial
Matakuliah Prasyarat adalah matakuliah yang merupakan
persyaratan untuk suatu matakuliah yang diprasyarati. Apabila
suatu matakuliah mempunyai matakuliah prasyarat tertentu,
maka pengambilannya hanya dibenarkan setelah persyaratannya
dipenuhi. Matakuliah Persamaan Diferensial merupakan
matakuliah wajib yang harus diikuti oleh mahasiswa program
studi pendidikan matematika. Matakuliah Persamaan Diferensial
merupakan salah satu matakuliah prasyarat, seperti yang
dikemukakan oleh Amin Paris dan Assidiqi bahwa Kalkulus 1
berpengaruh nyata terhadap Kalkulus 2,
Kalkulus 1 berpengaruh nyata terhadap Kalkulus Lanjut
dan Persamaan Diferensial, Kalkulus 2 berpengaruh nyata
terhadap Kalkulus Lanjut dan Persamaan Diferensial, dan
Kalkulus Lanjut tidak berpengaruh nyata terhadap Persamaan
Diferensial.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya, banyak dituntut
menggunakan angka, mulai pengumpulan data, penafsiran data,
serta penampilan dari hasilnya. Penelitian ini menggunakan
Analisis Regresi Berganda karena bertujuan mencari bentuk
dan pengaruh antara Variabel bebas yaitu Nilai Akhir
Matakuliah prasyarat ( ) dan Variabel terikat yaitu Nilai Akhir
Matakuliah Persamaan Differensial ( ). Dimana variabel bebas
nya adalah nilai akhir Kalkulus 1 ( ), nilai akhir Kalkulus 2
( ), nilai akhir Kalkulus Lanjut ( ). Dan variabel terikatnya
yaitu nilai akhir Persamaan Diferensial ( ).
Keterangan :
: Nilai matakuliah prasyarat dengan,
: Matakuliah Kalkulus 1
: Matakuliah Kalkulus 2
: Matakuliah Kalkulus Lanjut
: Nilai matakuliah Persamaan Diferensial
B. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada saat mahasiswa 2011/2012
sedang dalam semester 5 tahun pelajaran 2014/2015 Prodi
Pendidikan Matematika ( PMT ) memperoleh nilai Matakuliah
Persamaan Differensial.
C. Populasi, dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang ingin diteliti dan
menjadi sasaran generalisasi hasil – hasil penelitian, baik
anggota sampel maupun diluar sampel. 1 Dalam penelitian ini
yang dijadikan populasi adalah semua mahasiswa yang telah
1

Dr. Zaenal Arifin, M.Pd, METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
Filosofi, Teori dan Aplikasinya, (cet. 6. Surabaya; Lentera Cendikia,
2012), h. 62.

25

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

26
mengikuti matakuliah Kalkulus 1, Kalkulus 2 dan Kalkulus
Lanjut serta Persamaan Diferensial untuk angkatan 2011/2012,
berjumlah 103 mahasiswa.
2. Sampel
Pengertian sampel menurut Suharsimi Arikunto 2 “ Sampel
adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti “ sedangkan
menurut Sugiyono 3 “ Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.“ Dapat
disimpulkan bahwa sampel merupakan bagian dari populasi
yang mempunyai karakteristik dan sifat yang memiliki seluruh
populasi yang ada. 4 Dikarenakan jumlah mahasiswa yang
mengikuti matakuliah persamaan differensial di Prodi PMT
UINSA kurang dari seratus, maka penelitian ini merupakan
penelitian populasi.
Dengan demikian teknik pengambilan sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh.
Menurut Sugiyono mengatakan bahwa “ Sampling jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi
digunakan sebagai sampel“.5
D. Variabel Penelitian
Ada beberapa variabel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu:
1. Variabel bebas / independent variabel ( )
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah
nilai akhir Kalkulus 1 ( ), nilai akhir Kalkulus 2 ( ),
dan nilai akhir Kalkulus Lanjut
2. Variabel terikat / dependent variabel (Y).

2

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet
V, Jakarta. Bina Aksara
3
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung :Alfabeta
4
Singgih, Pratomo. Dampak Pembelajaran Pencak Silat Terhadap
Perilaku Sosial Siswa ( Studi Deskriptif Pada Siswa Sekolah Menengah
Atas Pasundan 1 Bandung ), ( Jurnal Pendidikan dan Penelitian , 2013 ).
5
Ibid

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

27
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah
nilai akhir Persamaan Diferensial (Y)
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
menggunakan Studi dokumentasi. Studi dokumentasi adalah
teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada
subyek penelitian, namun melalui dokumen. Dokumen yang
digunakan dapat berupa data siakad mahasiswa.
1. Data
Data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa
fakta maupun angka. Dalam penelitian ini, data terbagi pada
data primer dan sekunder.
Data dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan data sekunder.
a. Data Primer adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan langsung dilapangan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang
memerlukannya.
b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh atau
dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari
sumber – sumber yang telah ada. Data sekunder tersebut
meliputi hasil atau nilai akhir matakuliah prasyarat dan
Persamaan Diferensial mahasiswa Prodi Pendidikan
Matematika (PMT).
Untuk penelitian ini hanya menggunakan data sekunder
atau data yang dikumpulkan dari berbagai informasi. Salah
satunya pengumpulan data nilai akhir mahasiswa
pendidikan matematika yang mencakup nilai akhir
matakuliah Kalkulus 1, Kalkulus 2, Kalkulus Lanjut dan
Persamaan Diferensial melalui bagian akademik Fakultas
Tarbiyah dan Keguruan Program Studi Pendidikan
Matematika (PMT).
2. Sumber Data
a. Pada penelitian ini sumber data yang digunakan adalah
data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui bagian
akademik Prodi Pendidikan Matematika yang berupa
nilai akhir Kalkulus 1, Kalkulus 2, Kalkulus Lanjut dan
Persamaan Diferensial untuk mahasiswa angkatan
2011/2012.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

28
b. Informan, yaitu pemberi informasi dan data. Terdiri dari
Dosen, Bagian Akademik. Karena penelitian terkait
dengan nilai hasil akhir mahasiswa di Akademik.
Informan penelitian ini adalah ibu Siti Muzayyanah yang
bertugas sebagai pemegang kendali Akademik Prodi
Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan.
F. Teknik Analisis Data
Untuk menjawab rumusan masalah yaitu bagaimana bentuk
dan pengaruh antara Variabel bebas yaitu Nilai Akhir
Matakuliah prasyarat ( ) dan Variabel terikat yaitu Nilai Akhir
Matakuliah Persamaan Differensial ( ). Dimana variabel bebas
nya adalah nilai akhir Kalkulus 1 ( ), nilai akhir Kalkulus 2
( ), nilai akhir Kalkulus Lanjut ( ). Dan variabel terikatnya
yaitu nilai akhir Persamaan Diferensial ( ). maka peneliti
menggunakan analisis regresi berganda dengan persamaan
regresinya:
̂
+
+
+
Keterangan :
= nilai akhir Persamaan Diferensial ( variabel terikat ).
= nilai akhir Kalkulus 1
= nilai akhir Kalkulus 2
= akhir Kalkulus Lanjut
= konstanta regresi
= derajat kemiringan regresi.
error
Langkah- langkah regresi berganda adalah sebagai berikut:
a) Menduga parameter.
Mencari koefisien regresi , , ,
b) Menguji kelinearan model.
1. Menentukan hipotesis.
=
=
=
= 0, ( model regresi berganda
tidak signifikan atau dengan kata lain tidak ada
hubungan linear antara variabel bebas terhadap
variabel terikat).
=(
,
, ) ≠ 0, ( model regresi berganda
signifikan atau dengan kata lain ada hubungan linear
antara variabel bebas terhadap variabel terikat).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

29
2.
3.

Menentukan taraf signifikan α.
Menguji statistik.
=

.6

Keterangan:
= jumlah kuadrat regresi.
= jumlah kuadrat residual.
4.

c)
d)

6

Kesimpulan.
diterima jika:
<
ditolak jika :
Pengujian koefisien regresi parsial.
Pengujian residual model ( asumsi klasik).
1. Uji residual tak berdistribusi normal.
Uji residual tak berdistribusi normal digunakan
untuk memeriksa apakah residual berdistri