PENGOLAHAN LIMBAH GOT MENJADI PUPUK CAIR

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:46:57 2017 / +0000 GMT

PENGOLAHAN LIMBAH GOT MENJADI PUPUK CAIR
I. PENDAHULUANA. Latar BelakangPerhatian masyarakat terhadap masalah pertanian dan lingkungan beberapa tahun terakhir ini
menjadi meningkat. Keadaan ini disebabkan karena semakin dirasakannya dampak negatif yang besar bagi lingkungan, dan jika
dibandingkan dengan dampak positifnya bagi peningkatan produktivitas tanaman pertanian pengaruh bahan kimia tersebut tidak
sebanding. Bahan-bahan kimia yang selalu digunakan untuk alasan produktivitas dan ekonomi ternyata saat ini lebih banyak
menimbulkan dampak negatif baik bagi kehidupan manusia dan lingkungan sekitarnya.Penggunaan pupuk, pestisida, dan bahan
kimia lainnya yang terus menerus dapat merusak biota tanah, keresistenan hama dan penyakit, serta dapat merubah kandungan
vitamin dan mineral beberapa komoditi sayuran dan buah. Hal ini tentunya jika dibiarkan lebih lanjut akan berpengaruh fatal bagi
siklus kelangsungan kehidupan, bahkan jika sayuran atau buah yang telah tercemar tersebut dimakan oleh manusia secara terus
menerus, tentunya akan menyebabkan kerusakan jaringan bahkan kematian.Bertitik tolak dari hal tersebut, saat ini banyak
masyarakat yang mengkonsumsi sayuran dan buah terutama komoditi segar yang bebas bahan kimia. Mereka lebih suka membeli
sayuran dan buah yang bolong-bolong karena hama penyakit daripada sayuran dan buah segar yang mulus tetapi banyak disemprot
bahan kimia. Melihat kecenderungan masyarakat tersebut, salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam bidang pertanian adalah
mengembangkan pertanian dengan sistem pertanian organik yang prinsip pengelolaannya ?kembali ke alam?.B. Perumusan
MasalahGot sebagai saluran pembuangan air lebih banyak ditemukan di daerah perumahan. Masyarakat menjadikan got sebagai
saluran pembuangan limbah cair rumah tangga. Limbah cair rumah tangga yang banyak disalurkan ke got adalah sisa air mandi, air
bekas cucian dan limbah dapur. Pada umumnya, masyarakat kita beranggapan bahwa air got yang merupakan bekas dari air cucian,
air mandi dan limbah dapur dan lain sebagainya merupakan suatu limbah yang tidak berguna, berbau tidak enak dan membuat

lingkungan menjadi kotor bahkan dapat menimbulkan berbagai penyakit. Akan tetapi apabila kita cermati lebih jauh ternyata limbah
tersebut bia menjadi sesuatu yang akan sangat berguna bagi kegiatan pertanian. Air limbah got apabila ditangani secara lebih lanjut
akan menjadi suatu pupuk yang akan sangat berguna bagi tanaman dan sekaligus akan dapat meningkatkan kesuburan tanah
khusunya lahan pertanian atau dengan kata lain air got tersebut bisa dibuat sebagai pupuk cair yang nantinya akan berguna dalam
bidang pertanian.C. Maksud dan TujuanBakti Profesi ini memiliki maksud serta bertujuan untuk memberikan infomasi-informasi
terbaru kepada masyarakat, sehingga informasi tersebut dapat dimamfaatkan oleh masyarakat setempat khusunya masyarakat di
Lingkungan Surabaya baik digunakan untuk kebutuhan sehari-hari ataupun dijadikan sebagai suatu peluang usaha baru yang
nantinya akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat tersebut.D. Metode Bakti ProfesiMetode yang digunakan merupakan
metode deskriptif, yakni metode yang menjelaskan gambaran peristiwa yang terjadi sesuai dengan realita lapangan, meliputi
permasalahan-permasalahan yang ditemui serta kontribusi yang bisa diterapkan untuk memecahkan masalah tersebut. Beberapa
sumber informasi yang mendukung penulisan Laporan Bakti Profesi ini antara lain:Hasil Survey dan Observasi di lapanganDialog/wawancara dengan kelompok masyarakatPengumpulan data sekunder dari literatur dan tempat kegiatan
dilaksanakannya Bakti Profesi.II. TINJAUAN PUSTAKAPupuk adalah zat yang ditambahkan pada tumbuhan agar tumbuhan
tersebut berkembang dengan baik ada dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang
dibuat dari bahan-bahan yang alami tanpa ada penambahan zat-zat kimia. Salah satu jenis pupuk organik adalah kompos. Sedangkan
pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari kombinasi beberapa jenis bahan kimia. Oleh karena itu dalam pemberian pupuk
perlu diperhatikan kebutuhan tumbuhan tersebut, agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau
terlalu banyak zat makanan dapat berbahaya bagi tumbuhan. Pupuk dapat diberikan lewat tanah ataupun disemprotkan ke daun
(Indonesia, Wikipedia, 2007).Pupuk yakni kandungan gizi yang sangat dibutuhkan. Dalam sistem pertanian konvensional, zat
pengguna yang sering dipakai adalah jenis urea serta yang dikenal dengan nama TSF. Jenis itu dibuat secara besar-besaran dan
dikeluarkan oleh perusahaan resmi. Kandungannya tentu saja mempunyai zat-zat kimia buatan. Dalam dunia pupuk organik ada dua

macam pupuk alami, dikenal dengan nama pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk kandang diperoleh dari kotoran hewan yang
telah kering dan tidak berbau. Penggunaannya dapat dicampur tanah dengan ukuran yang seimbang google.com).Pengolahan
sampah dengan media fermentasi sampah organik akan menghasilkan dua jenis pupuk yaitu cair dan kompos yang dapat digunakan
sebagai penyubur tanaman. Secara garis besar sampah terbagi menjadi dua jenis yaitu organik atau basah yaitu sampah yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan dan bersifat cepat membusuk, dan anorganik atau disebut kering yaitu sampah yang tidak mudah busuk
seperti logam, plastik, kaca dan lain-lain. Disebutkan, sampah anorganik saat ini sudah banyak diolah dan didaur ulang sehingga
cenderung tidak menjadi masalah, tetapi untuk menangani sampah organik, pemerintahpun belum memiliki teknik yang jitu,
sehingga sampah jenis ini masih saja menjadi masalah besar yang tak kunjung dapat diselesaikan.Seperti cara-cara yang digunakan
untuk menangani sampah organik, diantaranya dengan melokalisir sampah di tempat tertentu dan membiarkannya tanpa pengolahan
dengan cara yang tepat serta landfill yaitu dengan memasukkan sampah ke dalam lubang kemudian menimbunnya. Kedua cara

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:46:57 2017 / +0000 GMT

tersebut sudah harus ditinggalkan, sebab cepat atau lambat akan menimbulkan kerugian karena akan mencemari dan merusak
lingkungan. Untuk itu, alat media fermentasi sampah organik dapat mengolah sampah tersebut, sehingga nantinya diharapkan dapat

menurunkan volume sampah. Prinsip dasarnya adalah sampah organik tidak keluar dari lingkungan produsennya yaitu rumah
tangga, karena jika keluar pasti akan menjadi masalah bagi pihak lain. Sampah organik juga harus diolah sendiri oleh produsennya,
yaitu rumah tangga.Sedangkan peralatan yang digunakan adalah ember plastik yang dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
memisahkan antara sampah dengan cairannya, kemudian sprayer (alat penyemprotan) dan bioaktivator yaitu cairan yang berfungsi
fermentasi sampah sehingga menjadi kompos.Ada lima langkah menggunakan media fermentasi sampah organik yaitu sampah
dipisahkan dari anorganik, sampah organik dicacah sehingga berukuran 2-3 cm, kemudian dimasukkan ke dalam ember plastik,
disemprot bioaktivator yang sudah dicampur dengan air dengan takaran tertentu dan ember plastik ditutup rapat agar terjadi proses
fermentasi. Dengan melakukan kelima langkah tersebut, setiap hari sampai ember plastik penuh, kemudian dibiarkan selama 1-2
minggu. Keunggulan cara tersebut adalah tidak menimbulkan bau dan tidak mendatangkan lalat. Dari proses fermentasi sampah
organik tersebut akan dihasilkan dua jenis pupuk yaitu cair dan kompos yang dapat digunakan sebagai penyubur tanaman dan juga
dapat dijual sebagai penambah penghasilan keluarga (Newsroom, Kominfo, 2007).Dalam suatu hasil uji coba menunjukkan
perbedaan signifikan antara penggunaan pupuk organik dengan pupuk kimia. Di atas lahan 1.000 meter persegi, penyemprotan
pupuk cair organik berhasil menaikkan produksi 150 kg atau 1,5 kuintal, dengan umur panen 75 hari. Sedangkan, penggunaan pupuk
kimia, hanya mendongkrak produksi maksimal 50 kg dengan umur panen 85 hari. Keuntungan lain, penggunaan pupuk cair organik
bisa meredam laju pertumbuhan rumput penganggu (gulma). Bahkan, hama sejenis ulat pun, tidak berani mendekat. Itu karena
saripati gadung mengandung zat yang tak disenangi ulat. Sampah tidak hanya bisa dibuat menjadi kompos atau pupuk padat.
Sampah juga bisa dibuat sebagai pupuk cair. Pupuk cair mempunyai banyak manfaat. Selain untuk pupuk, pupuk cair juga bisa
menjadi aktivator untuk membuat kompos, pupuk cair juga bisa disiramkan ke lubang WC agar limbah tinja di dalam septik tank
menjadi padat. Dua liter pupuk cair bisa menghemat penyedotan tinja. Jika biasanya setahun sekali tinja harus disedot, bisa menjadi
dua tahun sekali (Kompas, 2006).Alasan kesehatan dan kelestarian alam menjadikan pertanian organik sebagai salah satu alternatif

pertanian modern. Pertanian organik mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari input bahan sintetik, baik berupa pupuk,
herbisida, maupun pestisida sintetik. Namun petani sering mengeluhkan hasil pertanian organik yang produktivitasnya cenderung
rendah dan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan
bioteknologi berbasis mikroba yang diambil dari sumber-sumber kekayaan hayati. Tanah sangat kaya akan keragaman
mikroorganisme, seperti bakteri, aktinomicetes, fungi, protozoa, alga, dan virus. Tanah pertanian yang subur mengandung lebih dari
100 juta mikroba per gram tanah.Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut. Sebagian besar
mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik,
recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu
penyerapan unsur hara. Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan dengan memanfaatkan peran-peran penting mikroba tersebut.
Teknologi kompos bioaktif salah satu masalah yang sering ditemui ketika menerapkan pertanian organik adalah kandungan bahan
organik dan status hara tanah yang rendah. Petani organik mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pupuk hijau atau pupuk
kandang. Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang telah mengalami penghancuran sehingga menjadi tersedia bagi
tanaman.Limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran binatang ternak tidak bisa langsung diberikan ketanaman. Limbah
organik harus dihancurkan/ dikomposkan terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman.
Proses pengomposan alami memakan waktu yang sangat lama, antara enam bulan hingga setahun, sampai bahan organik tersebut
benar-benar tersedia bagi tanaman. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan mikroba penghancur (dekomposer)
yang berkemampuan tinggi. Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa
minggu saja. Di pasaran saat ini banyak tersedia produk-produk biodekomposer untuk mempercepat proses pengomposan, misalnya:
SuperDec, OrgaDec, EM4, EM Lestari, Starbio, Degra Simba, Stardec, dan lain-lain (Dipo, Y, 2005).Kentungan menggunakan
pupuk cair :1.

Menurunkan biaya dan meningkatkan hasil2.
Dapat meminimalkan penggunaan pupuk lain dan mampu
memaksimalkan produktivitas tanaman.3.
Cocok untuk semua jenis tanaman4.
Mempercepat waktu panen5.
Dapat
digunakan bersamaan dengan insektisida dalam aplikasi untuk semua jenis komoditi tanaman6.
Ramah
lingkunganKeunggulan:Mengandung
kadar unsur hara makro dan mikro sebagai hasil senyawa organikMerangsang
pertumbuhan akar, batang, daun dan buahMencegah
daun, bunga dan buah dari kelayuan.Dalam
pemakaiannya dapat
dicampur dengan insektisida, fungisida dan bahan
sejenisnya.Sangat aman dalam penggunaannya karena tidak menimbulkan
iritasi pada kulit dan korosi pada alat.Mudah
dilarutkanBermanfaat
sebagai pengatur dan perangsang tumbuh
tanaman(Wiratno, R, 2007).Teknologi pengolahan sampah maupun system koordinasi pengolahan sampah akan lebih efektif dan
lebih efesien dengan adanya dukungan dan peran serta masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat bersedia memisahkan sampahnya di


Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:46:57 2017 / +0000 GMT

dalam dua bak sampah yang berbeda. Yaitu satu bak untuk sampah organik dan yang satunya untuk sampah anorganik. Memisahkan
sampah dari sumbernya adalah pekerjaan primer pengolahan sampah secara nasional. Secanggih apapun teknologi pengolahan
sampah maupun sistemnya, tidak akan berjalan lancar apabila proses pemisahan sampah dari masyarakat ini tidak dilaksanakan.
Pemisahan sampah atau sortasi sampah dengan tekhnologi tinggi memang dapat dilakukan, tetapi biayanya mahal dan sangat tidak
praktis.Saat ini, masyarakat Indonesia belum terbiasa membuang sampah dalam kondisi sudah dipilah-pilah antara sampah organik
dengan anorganik. Berbeda dengan masyarakat dinegara maju, seperti Amerika, Eropa, atau Jepang, yang telah memisahkan
sampahnya, bahkan katagorinya lebih mendetail, misalnya ada tempat sampah khusus botol dan tempat khusus tutup botol. Cepat
atau lambat, masyarakat Indonesia akan mencapai tahap kesadaran ini apabila benar-benar diupayakan dan digerakkan. Jika, proses
penyadaran ini tidak dipaksa akan dilakukan maka kekuatan alamlah yang akan memaksa 200 juta penduduk Indonesia untuk
menyadari kesalahannya atas kerusakan lingkungan dan sosial yang ditimbulkan.III. KEADAAN UMUM LOKASI BAKTI
PROFESIA. Deskripsi Daerah LokasiLingkungan Surabaya merupakan bagian dari Kelurahan Ateuk Pahlawan Kecamatan
Baiturrahman. Secara keseluruhan Kelurahan Atauk Pahlawan terdiri dari lima lingkungan yaitu Lingkungan Surabaya, Lingkungan

Labui, Lingkungan Teladan, Lingkungan Pahlawan, Lingkungan PJKA.Lingkungan Surabaya memiliki luas ± 2 ha dan berbatasan
dengan daerah-daerah sebagai berikut:Sebelah Utara berbatasan dengan Jln. Tgk. Chik DitiroSebelah Selatan
berbatasan dengan Krueng AcehSebelah Timur berbatasan dengan Jln. T. Hasan DekSebelah Barat berbatasan dengan
Sungai Krueng DoPeta Lingkungan Surabaya dapat dilihat pada Lampiran 1.B. Keadaan Alam dan Potensi Fisik LokasiJika
dilihat dari keadaan alam Lingkungan Surabaya maka dapat diketahui bahwa daerah tersebut bukanlah suatu kawasan pertanian
tetapi suatu daerah pemukiman yang padat penduduk. Jika dilihat dari segi potensi fisiknya dimana banyaknya terdapat saluran
pembuangan limbah rumah tangga dan banyaknya limbah got yang dihasilkan usaha untuk dikembangkannya pertanian tentunya
sangat sulit maka daerah ini tentunya sangat cocok untuk dijadikan sebagai daerah pengembangan usaha pembuatan pupuk cair.C.
Keadaan PerekonomianJumlah PendudukTabel 2.1 Jumlah Penduduk Lingkungan Surabaya
No
Jenis Kelamin
Jumlah
12
Laki-LakiWanita
665557
Jumlah
1222 Mata PencaharianAdapun mata pencaharian penduduk Lingkungan
Surabaya sebagian besar adalah wiraswasta, selain itu ada pula yang bekerja di Kantor, guru dan Dosen serta ada pula bekerja pada
beberap bidang lainnya seperti perdagangan dan lain-lain.A. Keadaan Pemerintahan dan KelembagaanKelurahan Ateuk Pahlawan
terbagi kepada lima lingkungan. Setiap Lingkungan ini mempunyai kepala masing-masing. Kepala-kepala Lingkungan inilah yang

nantinya akan bertanggung jawab kepala Lurah Ateuk Pahlawan. Tidak ubahnya dengan Lingkungan lainnya Lingkungan Surabaya
dipimpin oleh seorang Kepala Lorong. Kepala Lorong ini nantinya akan mendengarkan keluh kesah dari penduduk Lingkungan
Surabaya tersebut untuk disampaikan langsung kepada Lurah. Adapun Struktur Pemerintahan Kelurahan Ateuk Pahlawan dapat
dilihat pada lampiran 2.IV. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATANA. Pelaksanaan Kegiatan1.
Waktu dan
TempatKegiatan Bakti Profesi ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus 2007 yang bertempat di Lingkungan Surabaya Kelurahan
Ateuk Pahlawan Banda Aceh.2.
Alat dan BahanAdapun alat-alat yang digunakan adalah :Tangki air berkapasitas 200 literEmberPengadukAdapun bahan-bahan yang digunakan adalah :Air got yang telah diendapkan materinya sebanyak
200 literMollase,berfungsi untuk membantu mempercepat reaksi pembentukan pupuk.Bioaktivator semai (berbentuk
cair) sebanyak 2 liter. Jenisnya yaitu EM4 (Efective Microorganisme) berfungsi untuk mempercepat reaksi terbentuknya pupuk
cair.3. Cara PembuatanAdapun cara pembuatan pupuk cair ini yaitu :Bahan-bahan dimasukkan
kedalam tangki, kemudian
diaduk hingga merata.Tangki ditutup rapat
hingga hari ketiga.Mulai hari keempat, bahan
didalam tangki diaduk sekali setiap
hari. Pengadukan dilakukan hingga hari
ketujuh.Selanjutnya pada hari
kedelapan tangki ditutup rapat dan didiamkan hingga
hari ke-14Pada hari ke-15 bahan
didalam tangki telah menjadi pupuk cair dan siap dikemas atau disimpan

ditempat teduh.B.
Kegiatan MandiriPelaksanaan Bakti Profesi yang tergabung dalam satu kelompok terdiri dari 5 (lima) orang, guna memberikan
sumbang saran kepada masyarakat mengenai ?pengolahan limbah got menjadi pupuk cair?.Kegiatan mandiri yang dilakukan yaitu:1.
Pertemuan antara peserta Bakti Profesi dengan koordinator bakti profesi. Bertujuan untuk membentuk kelompok guna
melancarkan segala kegiatan yang akan dilakukan termasuk menentukan judul dari kegiatan tersebut sehingga dapat terkoordinir
dengan baik.2.
Membaca literatur tentang teknologi tepat guna yang cocok diterapkan ditempat akan dilaksanakannya kegiatan
Bakti Profesi.3.
Mengumpulkan alat dan bahan yang akan digunakan, yang terdiri dari tangki air, mollase, bioaktivator cair
(EM4), air got yang telah diendapkan dan kayu sebagai pengaduk.4.
Melakukan percobaan membuat pupuk cair tersebut terlebih
dahulu untuk membuktikan bahwa percobaan ini nantinya akan berhasil dilaksanakan di masyarakat.5.
Berkonsultasi dengan
Dosen Pembimbing dan menemui Kepala Kelurahan tempat akan dilaksanakan kegiatan, bertujuan untuk menentukan kapan waktu
yang tepat untuk melaksanakan kegiatan bakti profesi ini.6.
Mengumpulkan kembali alat-alat dan bahan yang diperlukan dan
membawanya ketempat dilaksanakan Bakti Profesi.7.
Mempresentasikan dan demo kepada masyarakat tentang cara pembuatan
pupuk cair tersebut.C. Kegiatan KelompokAdapun program kelompok yang telah direalisasikan adalah:1.
Tujuan Kegiatan


Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 3/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:46:57 2017 / +0000 GMT

adalah untuk memberikan informasikepada masyarakat tentang tata cara pemamfaatan limbah got menjadi pupuk cair yang nantinya
bisa juga dimamfaatkan sebagai peluang usaha.2.
Tempat dan Waktu, kegiatan bakti profesi ini dilaksanakan di Lingkungan
Surabaya Kecamatan Baiturrahman kota Banda Aceh, yang dilaksanakan pada tanggal 7 September 2007, dari jam 16.30 s/d
selesai.3.
Tindak lanjut dari kegiatan Bakti Profesi ini adalah agar masyarakat dapat memamfaatkan limbah got menjadi pupuk
cair serta bisa dimamfaatkan menjadi suatu peluang usaha.D. Hasil KegiatanAdapun hasil kegiatan ini adalah masyarakat telah
dapat memahami dan mampu membuat sendiri pupuk cair dengan menggunakan limbah got, sehingga nantinya kegiatan ini bisa
dimamfaatkan untuk keperluan pertanian dan dapat juga dijadikan sebagai suatu peluang usaha dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan mereka.E. Faktor Pendukung dan Penghambat1.
Faktor Pendukunga.
Motivasi MahasiswaKekompakan dan

dorongan dari setiap anggot kelompok untuk menyukseskan kegiatan Bakti Profesi.b.
Partisipasi MasyarakatPartisipasi
masyarakat yang hadir dalam kegiatan Bakti profesi dan antusias masyarakat terhadap peragaan yang telah diperagakan oleh
kelompok.2.
Faktor PenghambatAdapun faktor penghambatnya adalah tempat peragaan kegiatan bakti profesi yang terasa kurang
nyaman karena dilaksanakan di lingkungan mesjid.V. PERMASALAHAN YANG DITEMUKANA. PermasalahanAda atau
tidaknya limbah got merupakan suatu permasalahan utama dalam pembuatan pupuk cair ini. Hal ini disebabkan limbah got
merupakan bahan dasar pembuatan pupuk ini. Daerah yang mempunyai banyak saluran got dan penduduknya yang padat tentunya
akan menghasilkan banyak limbah got sehingga pupuk cair tersebut akan lebih mudah untuk dibuat, tetapi untuk daerah yang tidak
memiliki saluran got misalnya didesa-desa pelosok tentunya ini akan menjadi suatu penghambat untuk membuat pupuk cair tersebut
yang bahan dasarnya merupakan air got. Permasalahan lain yang bisa juga ditemui adalah agak sulitnya mencari bioaktifator cair
yang nantinya akan digunakan sebagai bahan yang mempercepat proses pembuatan pupuk cair ini. Bioaktifator yang digunakan
dalam pembuatan pupuk cair ini adalah EM4. Kesulitan mendapatkan EM4 ini diakibatkan karena terbatasnya toko-toko yang
menjual bahan-bahan kimia tersebut. Sedangkan untuk beberapa jenis bahan lainnya yaitu mollase dan tangki air mudah dicari di
pasaran. Khusus untuk daerah pelosok, bioaktifator, dan tangki akan sulit untuk ditemukan karena terbatasnya tempat usaha yang
menjualnya.Permasalahan lainnya yang juga menjadi kendala adalah rasa malas dari masyarakat untuk membuat pupuk cair tersebut
karena selama ini masyarakat lebih sering membeli pupuk yang tersedia di pasaran karena dianggap lebih mudah dan praktis yang
padahal pemikiran tersebut sebenarnya adalah salah.B. Solusi Yang DitawarkanPembuatan pupuk cair merupakan suatu solusi
yang sangat tepat untuk mengatasi masalah kelangkaan pupuk yang sering terjadi, dapat mengurangi pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh limbah got dan tentunya pupuk cair ini tidak mengandung bahan-bahan kimia sehingga nantinya tidak akan
merusak tanah akan tetapi justru memperbaiki sifat tanah yang sudah rusak akibat seringnya menggunakan pupuk kimia.
Keunggulan yang lain yang bisa didapat yaitu bisa dijadikan suatu peluang usaha karena sat ini sangat jarang sekali ada yang
memproduksi dan menjual pupuk cair ini. Untuk permasalahan limbah got sebenarnya tidak menjadi suatu permasalahan yang
berarti karena limbah ini sangat mudah dicari apalagi bagi daerah yang mempunyai saluran got yang teratur ditambah lagi dengan
jumlah penduduknya yang padat tentunya akan menghasilkan limbah got yang melimpah. Untuk daeraah yang tidak memiliki
saluran got yang teratur maka pupuk cair ini juga bisa dibuat dengan bahan dasar air biasa tetapi harus ditambahkan bahan lain
seperti kotoran ayam ataupun kotoran sapi sesuai dengan kebutuhan. Untuk mencari bioaktifator memang menjadi sedikit kendala
karena keterbatasan toko-toko yang menyediakan bahan tersebut, tetapi kita bisa mencarinya dengan cara mengunjungi toko-toko
kimia yang ada tentunya kita akan mendapatkannya. Untuk daerah pelosok untuk mencari bioaktifator dan tangki air maka bisa pergi
kekota dan mencarinya disana.Sedangkan untuk permasalahan tentang kebiasaan masyarakat untuk membeli pupuk di pasaran bisa
diatasi dengan memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang keunggulan-keunggulan yang bisa didapat dengan pupuk cair
tersebut. Antara lain tentang kemampuan pupuk ini untuk memperbaiki sifat-sifat tanah karena pupuk ini merupakan pupuk dengan
bahan dasar bebas kimia yang berbeda dari pupuk yang dijual di pasaran yang rata-rata mengandung bahan kimia yang apabila
digunakan secara terus menerus maka akan merusak sifat-sifat tanah. Hal lainnya yang perlu diberitahukan kepada masyarakat
tersebut adalah bahwa pembuatan pupuk cair ini bisa dijadikan sebagai suatu peluang usaha yang nantinya akan dapat meningkatkan
kesejahteraan mereka. Karena usaha pupuk cair ini belum diketahui oleh banyak orang secara umum dan khususnya di Nanggroe
Aceh Darussalam.VI.
KESIMPULAN DAN SARANA. KesimpulanBerdasarkan hasil kegiatan Bakti Profesi Pengolahan
Limbah Got Menjadi Pupuk Cair ini, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:Bakti Profesi merupakan suatu
wadah bagi mahasiswa untuk dapat terjun langsung kedalam masyarakat untuk menggali dan mentransfer ilmu yang didapat selama
kuliah dalam bentuk teknologi tepat guna.Pembuatan pupuk cair merupakan suatu solusi yang sangat tepat untuk mengatasi
masalah kelangkaan pupuk yang sering terjadi, dapat mengurangi pencemaran lingkungan dan pupuk cair ini tidak mengandung
bahan-bahan kimia sehingga nantinya tidak akan merusak tanah akan tetapi justru memperbaiki sifat tanah yang sudah rusak akibat
seringnya menggunakan pupuk kimia.Pembuatan pupuk cair ini bisa dijadikan sebagai suatu peluang usaha sehingga dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.B. Saran-saranDari serangkaian pelaksanaan program Bakti Profesi yang telah

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 4/5 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sat Sep 2 19:46:57 2017 / +0000 GMT

dilaksanakan di Lingkungan Surabaya kota Banda Aceh ada beberapa permasalahan yang ditemui dan diharapkan mendapat
perhatian dari berbagai pihak sehingga pelaksanaan kedepan dapat lebih baik, diantaranya:Perlu dilakukan ikatan kerjasama
yang erat dengan instansi pemerintah disetiap daerah. Dalam hal ini dapat berbentuk ikatan dinas antar Jurusan Teknik Pertanian
dengan dinas-dinas terkait.Pelaksanaan program mata kuliah Bakti Profesi harus mengalami penanganan yang lebih
profesional sehingga mamfaatnya dapat benar-benar dirasakan oleh masyarakat dan mahasiswa.Sistim pelaksanaan Bakti
Profesi supaya dapat lebih dikembangkan lagi sehingga proses menggali dan dan menyalurkan ilmu dari mahasiswa ke masyarakat
atau sebaliknya dapat berjalan lebih baik. DAFTAR PUSTAKA.Dipo, Y, 2005. Pupuk Ramah Lingkungan, Bogor.Indonesia,
Wikipedia, 2007. Pupuk, Wikimedia Foundation.Kompas, 2007. Pupuk Organik dan Pupuk Kimia, Jakarta.Mutawakkil, SE, 2006.
Pengolahan Limbah Got sebagai Peluang Usaha, Penebar Swadaya, Jakarta.Newsromm, Kominfo, 2007. Pengolahan Sampah Jadi
Pupuk Cair dan Kompos, Departemen Komunikasi dan Informatika.Wiratno, R, 2007, Artikel Detail Tanaman Pangan, Bogor.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 5/5 |