Pengertian Data Spasial

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 4:56:35 2017 / +0000 GMT

Pengertian Data Spasial
LINK DOWNLOAD [25.80 KB]
Pengertian Data spasial adalah data yang memiliki referensi ruang kebumian (georeference) dimana berbagai data atribut terletak
dalam berbagai unit spasial. Sekarang ini data spasial menjadi media penting untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan
sumberdaya alam yang berkelanjutan pada cakupan wilayah kontinental, nasional, regional maupun lokal. Data-data yang diolah
dalam sistem informasi geografis (SIG) ini pada dasarnya terdiri dari data spasial dan data atribut, dimana data spasial merupakan
data yang berkaitan dengan lokasi keruangan sedangkan data atribut merupakan data non spasial yang berfungsi menjelaskan
berbagai objek pada data spasial tersebut. Dengan demikian analisis yang dapat digunakan adalah analisis spasial dan analisis
atribut.
Bentuk penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam titik (point), garis (line) dan area (polygon). Titik merupakan
interpretasi tunggal dari koordinat x,y yang menunjukkan lokasi suatu obyek tertentu seperti ketinggian, lokasi kota, titik ke
dalaman, lokasi sarana prasarana, lokasi pengambilan sampel survey dan lain-lain. Garis merupakan sekumpulan titik-titik yang
membentuk suatu tampilan memanjang seperti jalan, sungai, kontur ketinggian, kontur ke dalaman, jalur pelayaran dan lain-lain.
Sedangkan area adalah kenampakan yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama dan membentuk suatu
ruang yang memiliki informasi homogen, misalnya batas daerah, batas penggunaan lahan, pulau, kawasan konservasi, ekosistem
terumbu karang, ekosistem mangrove dan lain sebagainya.
Dalam SIG, data spasial direpresentasikan dalam dua format, yaitu data raster dan data vector. Data raster adalah data-data yang
dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut

dengan pixel (picture element). Data vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam bentuk titik, garis dan area.
Data raster sangat baik untuk merepresentasikan batas-batas yang berubah secara gradual, seperti jenis tanah, vegetasi, suhu perairan
dan sebagainya. Keterbatasan utama dari data raster adalah besarnya ukuran file. Semakin tinggi resolusi gridnya, semakin besar
ukuran filenya, dan ini sangat bergantung pada kapasitas perangkat keras yang tersedia. Keuntungan utama dari format data vektor
adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang
membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Namun kelemahan data vektor yang utama adalah
ketidakmampuannya dalam mengakomodasi perubahan gradual.
Data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber, antara lain :

Peta Analog.
Peta analog yaitu peta dalam bentuk cetak, seperti peta topografi, peta LLN (Lingkungan Laut Nasional), peta LPI (Lingkungan
Pantai Indonesia) dan peta-peta tematik lainnya. Umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi dan kemungkinan besar
memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan sebagainya. Sebagai sumber data dalam SIG, peta analog
harus dikonversi menjadi peta digital. Caranya dengan mengubah format raster menjadi format vektor melalui proses digitasi
sehingga dapat mereferensikan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.

Data Penginderaan Jauh.
Data penginderaan jauh seperti citra satelit, foto udara dan sebagainya, merupakan salah satu sumber data yang terpenting bagi SIG.
Karena sifat datanya yang tersedia secara berkala serta bisa mencakup area tertentu yang diinginkan. Dengan beragamnya satelit di
ruang angkasa dengan spesifikasi masing-masing, bisa diperoleh berbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian.

Melalui metode pengolahan data tertentu, data citra satelit dapat menampilkan informasi yang dibutuhkan seperti suhu perairan,
kandungan klorofil perairan dan sebagainya. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.

Data Hasil Pengukuran Lapangan.
Data hasil pengukuran lapangan merupakan data yang dihasilkan berdasarkan metode pengukuran dan perhitungan tersendiri. Pada

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 1/2 |

This page was exported from - Karya Tulis Ilmiah
Export date: Sun Sep 3 4:56:35 2017 / +0000 GMT

umumnya data ini merupakan sumber data atribut, contohnya nilai parameter fisika-kimia-biologi kualitas perairan, persentase
tutupan terumbu karang, kerapatan mangrove dan lain-lain. Untuk membuat data-data hasil pengukuran ini bisa digunakan dalam
SIG, maka harus dimasukkan informasi spasial ke dalam data tersebut, yaitu koordinat lokasi pengambilan sampel.

Data GPS (Global Positioning System).
Teknologi GPS telah memberikan terobosan penting dalam penyediaan data bagi SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi
dengan berkembangnya teknologi. Data-data yang dapat diperoleh dengan menggunakan GPS diantaranya adalah data poin yang

menunjukkan lokasi dari tempat-tempat tertentu (point of interest). Data ini biasanya direpresentasikan dalam format vektor.

Data Bereferensi Spasial Lainnya.
Data lain yang memiliki referensi spasial seperti batas administrasi wilayah dapat dijadikan sebagai sumber data atribut dalam data
SIG. Umumnya data ini bersifat tabular dan berisi segala macam informasi dari berbagai bidang, termasuk kelautan dan perikanan,
di daerah administrasi tertentu misalnya seperti data-data statistik kabupaten/kota dan provinsi. Dengan menggunakan informasi
batas administrasi pada data-data tersebut, selanjutnya data dapat digabungkan ke data spasial batas administrasi sebagai atribut
tambahan yang kemudian dapat digunakan untuk visualisasi data yang lebih informatif.

Output as PDF file has been powered by [ Universal Post Manager ] plugin from www.ProfProjects.com

| Page 2/2 |