sambutan bupati syukuran 2014

SAMBUTAN BUPATI AGAM
PADA ACARA SYUKURAN JAMA’AH HAJI
DAN PERESMIAN MUSHALLA TASHWIRUL
KA’BAH TAHUN 1435 H
30 Oktober 2014 M
Assalamu’alaikum wr. wb.
Mukaddimah
Puji syukur kita tujukan kehadirat Allah
Swt ,dengan rangkaian RahmatNya kita dapat
bertemu kembali pada hari ini dalam rangka
acara Syukuran dan Penyambutan dari
Pemda Agam terhadap Jamaah Haji Kab
Agam tahun 1435 H, sekaligus peresmian
mushalla tashwirul ka’bah. Mudah– mudahan
Jamaah Kabupaten Agam dan kita semua di
berkahi oleh Allah Swt.
Shalawat beriringan salam kita kirimkan
kepada Junjungan alam, Pelita yang tak
kunjung padam yakni Nabi Besar Muhamad
Saw sebagai Uswatun Hasanah bagi kita
umat yang beriman

Bapak Ibu Jamaah Haji Kab.Agam yang
kami hormati.
Saya selaku Bupati Agam menyampaikan
ucapan Ahlan Wa Sahlan Selamat Datang
dari Tanah Suci Makkah Al Mukarramah
kepada Bapak - Bapak dan Ibu - ibu yang

telah menunaikan Ibadah Haji. Sama kita
pahami bahwa ibadah haji merupakan rukun
Islam ke lima yang wajib dilaksanakan oleh
setiap muslim yang mampu sekali seumur
hidup. Hal ini berdasarkan kepada firman
Allah dalam surat Ali Imran ayat 97 yang
artinya: ”... Hak bagi Allah dan kewajiban
bagi manusia untuk melaksanakan haji ke
Baitullah bagi siapa yang sanggup untuk
melakukan perjalanan kesana...”.
Ibadah Haji di syari’atkan Allah pada
tahun ke-9 Hijriyah, merupakan ibadah yang
besar syiarnya dan penting dalam agama

kita, karena menyangkut dua dimensi yaitu
hablumminallah hubungan manusia secara
vertikal
dengan
Tuhan
dan
hablumminannas
hubungan
horizontal
antara sesama manusia.
Mengingat begitu besarnya urgensi
ibadah haji, Allah mensyari’atkan jauh
sebelum Nabi Muhammad, yakni semenjak
Nabi Ibrahim A.S.
Hadirin yang kami muliakan !
Kalau kita ingin melihat lebih dalam,
maka sungguh sangat banyak makna yang
terkandung didalamnya untuk bisa kita
pahami dan aplikasikan dalam kehidupan
kita. Diantaranya :


1. Memperbaharui dan Meningkatkan
Keimanan.
Dengan semangat keimanan setiap
pribadi muslim merindukan untuk datang ke
Tanah Suci Makkah Al-Mukarramah guna
melaksanakan Haji. Keimanan itulah yang
mendorong Bapak, Ibu dan kita semua rela
mengorbankan harta, uang yang kita punya.
Ada yang mengambil uang simpanan di Bank,
ada yang menjual emas, menjual ternak,
hasil pertanian, bahkan ada yang menabung
puluhan tahun, dikumpul semuanya untuk
memenuhi panggilan iman melaksanakan
Ibadah Haji. Sesampai disana, kegembiraan
yang tidak terhingga bisa melihat Masjidil
haram, melihat Ka’bah dan mengikuti napak
tilas perjuangan Rasulullah Muhammad SAW
dengan melaksanakan rangkaian ibadah haji.
Sekembali dari sana tidak seorangpun

dari kita yang menyesal, pertanda keimanan
Bapak/Ibu semakin meningkat dan kuat.
2.
Melatih
dan
Meningkatkan
Kesabaran.
Ibadah Haji menuntut kita untuk banyak
sabar, tidak cukup kesabaran yang ada untuk
bekal
ke
Tanah
Suci.
Mulai
dari
keberangkatan
sampai
kembali
sangat
dituntut

kesabaran
yang
luar
biasa.
Bapak/Ibu harus sabar menunggu daftar

tunggu berangkat selama sekian tahun,
sabar ketika meninggalkan usaha, keluarga
yang dicintai. Sabar antri naik bus, masuk
asrama, naik pesawat, pemeriksaan dokumen
haji. Sabar menghadapi cuaca dingin dan
panas, medan yang berat, hotel yang jauh,
berdesak-desakan ditengah lautan manusia.
Sabar menghadapi berbagai sikap dan
perlakuan saudara-saudara kita yang lain.
Dengan kesabaran yang tinggi itulah
bisa disempurnakan rukun dan wajib haji,
menjauhi segala larangan Ihram. Dalam Haji
kita dilarang melakukan hal-hal yang
berhubungan dengan nafsu biologis,

dilarang melakukan perbuatan maksiat,
dilarang bertengkar, sebagaimana di
jelaskan Allah dalam Al-Qur’an surat AlBaqarah ayat 197 yang artinya : ”Haji adalah
beberapa bulan yang diketahui, barangsiapa
yang telah mewajibkan atas dirinya untuk
berhaji dalam bulan itu, maka tidak boleh
Rafast, fusuq (kefasikan) dan jidal
(berbantah-bantahan) didalamnya...”.
Bapak/Ibu/Hadirin yang kami muliakan !
Allah sangat mencintai orang yang sabar,
”Wabasysyirinshshabirin” ( Beri kabar
gembiralah orang-orang yang shabar ).
Makna ke tiga yang bisa kita ambil
adalah:

3. Mengintrospeksi Diri ( Muhasabah
Diri ).
Di depan Ka’bah tidak ada mungkin kita
yang tidak menangis, apalagi di ’Arafah, di
Raudhah. Kita benar-benar membuka diri,

melihat kembali perjalanan hidup masa lalu,
mengingat semua dosa-dosa yang telah
dilakukan. Minta ampun, menyesal atas
segala kesalahan yang telah dilakukan. Tobat
dengan sebenar-benar tobat kepada Allah.
Mengingat
kesalahan-kesalahan,
rasanya diri kita sangat hina dihadapan Allah,
tidak sanggup rasanya untuk menemui Allah
dalam kondisi berlumuran dosa. Setiap saat
dan waktu itu kita lakukan.
Ketiga nilai/makna itu sangat penting
dalam kehidupan kita secara pribadi,
keluarga, bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Dalam kehidupan yang penuh
tantangan ini, dunia semakin tua sangat
diperlukan keteguhan iman, kesabaran yang
tinggi dan senantiasa mengevaluasi diri.
Dalam rangka acara syukuran ini,
tertumpang harapan kami kepada kita semua

untuk mengisi pembangunan di Kabupaten
Agam dengan Nilai-Nilai Agama “ADAT
BASANDI
SYARA’
SYARA’
BASANDI
KITABULLAH” mari bersama kita Imarahkan
Mushalla
dan
Mesjid
dengan
shalat

berjama’ah, maghrib mengaji, thaharah
masjid, wirid-wirid pengajian, membina anakanak dan remaja, usaha ekonomi Islam
seperti Koperasi Masjid, dsb. Mari kita
pertahankan kekompakan dan persatuan,
karena kekompakan yang sudah Bapak Ibu
jalin
selama

perjalanan
Ibadah
Haji
merupakan Modal Dasar Pembangunan
masyarakat Kabupaten Agam sesuai dengan
Motto Kita “Basamo Mangko Manjadi“.
Mari kita ikuti pertemuan–pertemuan Jamaah
Haji se Kabupaten Agam yang dikordinir oleh
pengurus IPHI Kabupaten Agam. Sekaligus
kita harapkan kepada IPHI Kabupaten Agam
untuk lebih memberdayakan potensi jamaah
haji
guna
mendukung
pembangunan
khususnya di bidang keagamaan.
Mudah–mudahan
perjuangan
Bapak/Ibu
dalam melaksanakan Ibadah Haji, yang

dilandasi nilai-nilai keimanan dan penuh
kesabaran dapat mengantarkan kita semua
kepada Haji yang Mabrur, kata Rasulullah
“Haji Mabrur itu Imbalan yang pantas
adalah Sorga”.
Saya Bupati Agam sangat gembira
mendengar laporan Saudara Kepala Kantor
Kementerian
Agama
Kabupaten
Agam
sebentar ini. Ini merupakan sejarah baru
sekaligus kebanggaan bagi kita di Kabupaten

Agam karena telah berhasil membangun
mushalla tashwirul Ka’bah, yang merupakan
miniatur Ka’bah, yang multiguna guna, di
samping digunakan sebagai tempat ibadah,
juga dipergunakan untuk praktek thawaf bagi
calon jamaah haji. Pembangunan ini berasal

dari waqaf para jamaah haji, semoga Allah
melipat gandakan ganjaran-Nya sebagai
amal jariyah yang tak pernah putus
pahalanya... Amiin...
Bapak/Ibu Jamaah Haji yang saya
muliakan !
Memang dengan perjuangan yang amat
berat kita memperoleh Haji yang mabrur,
namun
mempertahan
kan
dan
memeliharanya lebih berat lagi.
Untuk itu harapan saya selaku Bupati
Agam mari kita pelihara, apalagi Jamaah Haji
ini adalah suatu potensi yang amat besar
untuk membangun Moral dan Spritual umat
terutama masyarakat Kabupaten Agam
betapa
banyaknya
masyarakat
yang
berminat ke Tanah Suci tahun ini, Bapak Ibu
lah yang diizinkan oleh Allah SWT.
Dengan prestasi terbaik yang Bapak Ibu
peroleh yaitu Haji Mabrur dan Jemaah yang
baik dan mematuhi aturan, berarti disamping
kemuliaan dan kebanggaan pribadi juga
Bapak Ibu telah mengantarkan Nama Baik

Kabupaten
Agam
di
tengah–
tengah
masyarakat Bangsa dan Negara. Untuk itu
saya selaku Bupati Kabupaten Agam sekali
lagi mengucapkan Selamat kepada Jamaah
Haji Kabupaten Agam tahun 1435 H dan
terima kasih kepada Saudara Kepala Kantor
Kementerian
Agama
Kabupaten
Agam
beserta seluruh jajarannya, yang telah
melaksanakan pembinaan dan bimbingan
serta pelayan Prima terhadap Jamaah Haji
Kabupaten Agam.
Demikianlah sambutan ini kami
sampaikan dan terima kasih banyak atas
kehadiran bapak/Ibu, mohon maaf atas
segala kekurangan.
Billahi Taufiq wal hidayah
Wassalamu’alaikum wr. wb.
BUPATI AGAM
H.INDRA CATRI