Bank Ina Perdana

08

LAPORAN TAHUNAN

VISI dan MISI
PeruSahaan

VISI
Menjadi bank ritel yang bermutu dan
berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh
stakeholders
MISI
Meningkatkan kesejahteraan seluruh stakeholders

LandaSan
PencaPaIan
VISI dan MISI

Empathy
Bank Ina senantiasa berusaha untuk memperhatikan kebutuhan
stakeholders terutama nasabah; dengan pikiran dan nurani.

Enterpreneurship
Bank Ina telah menetapkan komitmennya untuk senantiasa
melakukan inovasi produk dan layanan perbankan yang
memberikan nilai tambah.
Empowerment
Bank Ina senantiasa berusaha memberdayakan manajemen dan
staf secara terorganisasi untuk memberikan respons yang cepat
bagi stakeholders.
Teamwork
Bank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan
manajemen dan staf dengan komunikasi dan bekerjasama dalam
pencapaian visi serta pelaksanaan misi.
Trustworthiness
Bank Ina senantiasa membentuk karakter dan kompetensi untuk
memupuk saling percaya.

SekiLAS BANk iNA PeRdANA

2


ikHTiSAR keUANgAN

3

PROfiL dewAN kOmiSARiS

4

PROfiL PeNgURUS

5

SAmBUTAN dewAN kOmiSARiS

6

SAmBUTAN diRekTUR UTAmA

8


LAPORAN mANAjemeN

10

PeNeRAPAN mANAjemeN RiSikO

14

AkTiviTAS SOSiAL

17

PROSPek TAHUN 2009

18

PROdUk & jASA

20


STRUkTUR ORgANiSASi

22

LAPORAN AUdiTOR iNdePeNdeN

23

SeKILaS
BanK Ina
Perdana

Bank Ina Perdana, secara resmi didirikan pada tanggal 9 Februari 1990, sesuai Akta
Notaris No. 32, yang dibuat dihadapan Notaris Kartini Muljadi SH., dan setelah melakukan
serangkaian persiapan, Bank Ina Perdana mulai melakukan kegiatan operasionalnya pada
bulan Juli 1991.
Kantor Pusat Bank Ina Perdana terletak di Wisma BSG Corporation Jl. Abdul Muis No. 40,
Jakarta 10160. Untuk mendukung aktivitas bisnisnya, Bank Ina telah membuka jaringan
kantor di beberapa lokasi. Jumlah kantor sampai dengan akhir tahun 2008, sebanyak 14
kantor, yang terdiri dari 1 Kantor Pusat, 3 Kantor Cabang, 4 Kantor Cabang Pembantu, dan

6 Kantor Kas. Lokasi kantor tersebar di beberapa wilayah, yakni: Jakarta, Bekasi, Tangerang,
Surabaya, dan Lumajang.
Selain memiliki jaringan kantor, fasilitas lain yang disediakan untuk memudahkan nasabah
dalam bertransaksi, yakni melengkapi layanan dengan pemasangan unit ATM yang umumnya
diletakkan bersamaan dengan tempat kedudukan Kantor-kantor Bank Ina Perdana. Selain
itu, Bank Ina juga melakukan kerjasama dengan provider ATM Bersama sehingga dapat
menambah jangkauan nasabah dalam melakukan akses rekeningnya dimana saja.
Komitmen Bank Ina untuk senantiasa meningkatkan layanan kepada para nasabah selalu
diwujudkan dengan menerbitkan produk dan atau jasa baru, seperti produk layanan
transfer valas yang bekerjasama dengan Bank Niaga (CIMB Niaga) yang diluncurkan pada
pertengahan tahun 2008. Layanan ini dimaksudkan untuk memudahkan nasabah saat
bertransaksi dengan mata uang asing mengingat status Bank Ina Perdana belum devisa.
Produk lain yang cukup menarik, yang ditawarkan oleh Bank Ina pada tahun 2008 adalah
produk deposito “Deposito Promo” yang dilengkapi dengan pemberian hadiah langsung.

... akhirnya membawa
peningkatan kinerja
perusahaan. Terbukti
dengan diterimanya
secara berturut-turut

penghargaan sebagai
Bank dengan predikat
“Sangat Baik”, versi
majalah Infobank, dari
tahun 2004 sampai
dengan 2007.

Dengan semakin lengkapnya produk dan layanan yang diberikan oleh Bank Ina, bertambahnya
jaringan Kantor, serta dikelola oleh para profesional pada akhirnya membawa peningkatan
kinerja perusahaan. Terbukti dengan diterimanya secara berturut-turut penghargaan
sebagai Bank dengan predikat “Sangat Baik”, versi majalah Infobank, dari tahun 2004
sampai dengan 2007.
Sebagai informasi tambahan berikut disampaikan komposisi pemilik PT. Bank Ina Perdana
sampai dengan akhir tahun 2008.
no. Pemegang Saham
Rp

83.450.980.000,-

83.450.980


65,20%

2. PT. Rekso Sempurno Morojoyo

Rp

14.945.383.000,-

14.945.583

11,68%

3. PT. Jaya Agra Wattie

Rp

10.193.325.000,-

10.193.325


7,96%

4. International Invest
Hold Incorporated

Rp

14.315.168.000,-

14.315.168

11,18%

5. PT. Media Interaksi Utama

Rp

2.095.144.000,-


2.095.144

1,64%

6. Baktinendra Prawiro

Rp

1.000.000.000,-

1.000.000

0,78%

Perkumpulan Sekolah
Kristen Djakarta

Rp

1.000.000.000,-


1.000.000

0,78%

8. Majelis Pendidikan Kristen
di Indonesia

Rp

1.000.000.000,-

1.000.000

0,78%

Total

Rp 128.000.000.000,-


128.000.000

100,00%

ultimate Shareholders
Hadi Surya & Oki Widjaja

/ 2

Lembar Saham Komposisi

1. PT. Kharisma Prima Karya

7.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

nominal

dalam jutaan rupiah

2008

2007

2006

Total Aktiva

661.917

630.964

516.303

Kredit Diberikan

489.472

383.261

347.095

Dana Pihak Ketiga

557.262

529.402

427.724

Modal Bersih

96.118

85.170

49.468

Pendapatan

90.924

74.827

59.866

Biaya

76.926

60.024

55.264

Laba (Rugi) Sebelum Pajak

13.998

14.803

4.602

Pajak Penghasilan

(4.633)

(3.967)

863

9.365

10.836

5.465

Laba (Rugi) Setelah Pajak

aSSeT
700

PerMOdaLan
CAR

IKhTISar
KeuanGan

661.917
630.964

26,28%

27,50%

16,68%

600
516.303
500

CAR (termasuk Risiko Pasar)

26,28%

27,50%

16,68%

Aktiva Tetap Terhadap Modal

10,51%

9,97%

15,90%

400
300
200
100

KuaLITaS aKTIVa

0

Aktiva Produktif Bermasalah terhadap
Aktiva Produktif

0,82%

0,44%

0,77%

Aktiva Produktif Yang Diklasiikasikan
terhadap Aktiva Produktif

2,26%

1,89%

1,54%

PPAP terhadap Aktiva Produktif

1,02%

0,86%

1,10%

Pemenuhan PPA Aktiva Produktif

100,30%

105,25%

104,38%

Pemeuhan PPA Non Produktif

384,40%

102,14%

-

12

NPL (gross)

1,04%

0,67%

1,09%

10

NPL (netto)

0,88%

0,66%

0,72%

8

2006

2007

2008

LaBa ruGI SeBeLuM PajaK
14.803

16

13.998

14

6

4.602

4

raSIO KeuaGan

2

ROA

2,08%

1,94%

1,42%

ROE

10,31%

17,06%

13,88%

6,15%

6,64%

6,69%

BOPO

85,17%

79,67%

91,80%

LDR

87,84%

72,40%

81,15%

GWM

5,21%

7,18%

5,08%

Net Interest Margin

0
2006

Kredit

2007

2008

Dana Pihak Ketiga

600

557.262
529.402

500

489.472
427.724

400

347.095

383.261

300

KePaTuhan
Pelanggaran BMPK

-

-

-

Pelampauan BMPK

-

-

-

200
100
0
2006

3 /

2007

2008

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

PrOfIL dewan
KOMISarIS
naTaLIa SaLIM, dalam usianya yang relatif muda 44 tahun, sudah dipercaya untuk memangku
jabatan sebagai Komisaris Utama Bank Ina Perdana sejak tahun 2006. Kesuksesan ini tidak
lepas dari latar belakang pendidikan dan pengalaman kerjanya di bidang inance.
Pendidikan resmi terakhir diperoleh dari Texas Tech University, Lubbock, Texas, USA pada tahun
1991 dan meraih gelar sebagai Master of Arts dan Bachelor of Business Administration pada
tahun 1987. Selain pendidikan resmi yang telah diselesaikan banyak pelatihan profesional lain
yang diikuti, antara lain seperti: Corporate Treasury Management, Letter of Credit, dan Sertiikasi
Manajemen Risiko (2007, BSMR).
Pengalaman kerja pertamanya di Bank adalah di Bank Arta Pusara sebagai Planning Oficer
dan setelah itu bergabung dengan Bina Surya Group Corporation sekitar 15 tahun sebagai
Corporate Finance.

harI SuGIharTO, lahir pada tahun 1945, aktif sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Ina
Perdana sejak tahun 2001. Gelar Sarjana Hukum diraih dari Universitas Kristen Satya Wacana
pada tahun 1971 dan dari tahun 1968 sampai 1973 tercatat sebagai Dosen di universitas yang
sama.
Pada tahun 1987, melanjutkan studi di bidang perbankan di University of Wales, Inggris.
Jenjang karirnya dimulai pertama kali pada tahun 1973, saat mulai bekerja di Direktorat Jenderal
Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia. Beberapa jabatan yang pernah
dipegang dari sejak tahun 1980 dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang adalah
sebagai berikut: Sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter
dan Jasa Keuangan Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan Multilateral,
anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ Departemen Keuangan RI, anggota Tim Pemantau
Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden RI dan sebagai anggota Kelompok Kerja Tim
Penasehat Ekonomi Pemerintah RI.

STefanuS denny SuSILO, mulai bergabung sebagai anggota Dewan Komisaris di Bank Ina
Perdana pada bulan Januari 2008, menyelesaikan pendidikan Jurusan Akuntansi di Faktultas
Ekonomi Universitas Trisakti pada tahun 1984 dan melanjutkan pendidikan S2 di bidang inance
pada Universitas yang sama.
Setelah menyelesaikan pendidikannya kemudian bergabung dengan Kantor Akuntan Djoko
Sutardjo & Co sebagai auditor sampai tahun 1987. Setelah itu bergabung dengan PT. Great
River International Tbk. sebagai internal auditor sampai tahun 1989.
Karir di bidang perbankan diperoleh sejak bergabung dengan Lippobank dan Lippo Group
pada tahun 1989 dengan jabatan terakhir sebagai Deputy Branch Manager pada tahun 1995
untuk kemudian bergabung dengan PT. Tirta Larastama Dinamika Finance sebagai Managing
Director.
Perkembangan capital market yang mulai marak di Indonesia membawanya bergabungnya
dengan SZS Capital Market Consultants sebagai partner dan sejak tahun 2002 sampai
sekarang, tercatat sebagai Direktur Keuangan Brawijaya Investment serta aktiitas sebagai
pengajar di STIE Jayakusuma.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 4

PrOfIL
PenGuruS
adI wIraTaMa, menjelang usianya yang ke-54, dipercaya untuk memegang tampuk pimpinan
puncak di Bank Ina Perdana sebagai Direktur Utama. Bekal pendidikan diperoleh dari
Universitas Satya Wacana jurusan Teknik Elektro tahun 1974 dan pada tahun 2000 melanjutkan
pendidikannya di University of Leicester, British guna meraih gelar MBA pada fakultas social
sciences.
Sebelum merintis karir di dunia perbankan, pernah bekerja sebagai staff engineer di
Schlumberger OSA tahun 1978, kemudian di PT. Sumber Karya Lestari, dan PT. Condong Garut.
Pengalaman-pengalaman inilah yang pada akhirnya tanpa disadari merupakan tambahan
kekayaan knowledge saat memasuki dunia perbankan.
Karirnya di dunia perbankan sendiri dimulai dari sejak tahun 1988 saat memperoleh kesempatan
untuk bergabung dengan PT. Bank Danamon sebagai staf Comptroller. Selama bekerja di Bank
Danamon, secara aktif mengikuti juga perkembangan dunia luar dengan mengikuti beragam
seminar dan workshop. Hal ini pula yang pada akhirnya dijadikan landasan untuk meraih posisi
karir yang lebih baik. Jabatan terakhir di Bank Danamon adalah sebagai Senior Vice President,
General Manager Controls & Audit.
Pada tahun 1999, setelah 11 tahun bersama dengan Bank Danamon, bergabung dengan PT.
Bank Jasa Arta sebagai Managing Director dari tahun 2000 sampai Oktober 2008, selanjutnya
bergabung dengan Bank Ina Perdana.

BudIarTO SanTOSO, bergabung dengan Bank Ina Perdana, tepatnya pada tanggal 7 Juli 2008.
Setelah lulus it & proper yang dilakukan oleh Bank Indonesia, ditugaskan sebagai Compliance
Director.
Berbekal pendidikan komputer di Akademi Pengetahuan Komputer “Budi Luhur” (1982),
mencoba untuk meniti karir pada tahun 1984 sebagai staff akunting di Bank Tani Nasional
(Prima Ekspress Bank). Untuk melengkapi dan memperkuat pengetahuannya di bidang
akuntansi, melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia.
Sejak April 1990, bergabung dengan PT. Bank Haga sampai dengan akhir Juni 2008. Selama
bergabung di Bank Haga beberapa bidang yang pernah ditangani, yakni: bidang akuntansi, sistem
prosedur, audit, human resources, general affairs, dan Risk Management & Compliance.
Menyadari bahwa dunia perbankan terus berkembang secara dinamis, beberapa topik pelatihan
terus diikuti, antara lain: pengembangan diri (personal self development), computer security
system, perpajakan, ketenagakerjaan, banking strategic, assets & liability management,
sertiikasi manajemen risiko, dan teknik-teknik perbankan lainnya.

5 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

dewan komisaris
PT Bank ina Perdana

SaMBuTan dewan KOMISarIS

(dari kiri ke kanan)

HARi SUgiHARTO,
NATALiA SALim,
STefANUS deNNY SUSiLO

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih, selama tahun 2008
Bank Ina Perdana menunjukkan perkembangan yang cukup baik, ditengah krisis keuangan
global yang melanda berbagai belahan dunia akibat subprime mortgage, Bank berhasil
mempertahankan tingkat pertumbuhan walaupun peningkatan aset dan pencapaian laba
periode berjalan tidak maksimal, sebagaimana yang ditargetkan.
Dibandingkan dengan target usaha, sampai dengan akhir Desember 2008 peningkatan
Total aset, Dana Pihak Ketiga serta Kredit yang diberikan tercapai di atas 90%. CAR dan
ROA melampaui target yang ditetapkan, sedangkan perolehan Laba bersih tercapai 75%
dari target sebagai akibat dari ketatnya likuiditas perbankan nasional selama semester II
tahun 2008 yang mengakibatkan persaingan suku bunga simpanan antar bank, yang pada
akhirnya meningkatkan cost of money Bank.
Menyadari pentingnya penerapan good corporate governance dan risk management, yang
telah dimulai sejak tahun 2004 dan 2006, Bank terus meningkatkannya dengan melengkapi
perangkat-perangkat organisasi berupa komposisi Dewan Komisaris sebagaimana yang
disyaratkan dan sebagian besar adalah komisaris independen. Disamping itu sejak awal

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 6

2008, Bank juga telah melengkapi Komite Remunerasi dan Nominasi, yang bertugas untuk
mengevaluasi kebijakan remunerasi yang diterapkan Bank menyusul dua komite yang sudah
ada sebelumnya, yaitu Komite Audit dan Komite Pemantauan Resiko.
Seiring dengan penerapan Arsitektur Perbankan Indonesia (API), yang mensyaratkan
modal inti minimum sebesar Rp 100 milyar pada akhir 2010, Bank yakin akan memenuhi
persyaratan tersebut pada akhir tahun 2010. Disamping itu guna meningkatkan pelayanan
kepada para nasabah Bank juga telah menambah dua jaringan kantor masing-masing di
Jakarta dan Tangerang serta peningkatan sistem infomasi teknolgi terutama yang barkaitan
dengan kredit otomotif.
Dengan dukungan dan kepercayaan dari para stakeholders, kami berkomitmen untuk
terus menumbuh kembangkan kualitas dan kuantitas pelayanan perbankan, sumber
daya manusia dan manajemen guna menjadikan Bank Ina Perdana, menjadi bank yang
terkemuka di kelasnya.
Akhir kata kami menyampaikan terima kasih atas segala dukungan dari para nasabah, mitra
bisnis, mitra strategis, Bank Indonesia selaku otoritas, Direksi dan seluruh karyawan serta

Dengan dukungan dan
kepercayaan dari para
stakeholders, kami
berkomitmen untuk
terus menumbuh
kembangkan kualitas
dan kuantitas
pelayanan perbankan,
sumber daya manusia
dan manajemen guna
menjadikan Bank Ina
Perdana, menjadi bank
yang terkemuka di
kelasnya.

para pemegang saham yang telah memberikan dukungan penuh kepada Bank Ina Perdana
selama ini. Semoga Tuhan menyertai kita semua dalam segala usaha dan karya yang kita
jalankan.
Salam Sejahtera,
dewan Komisaris

7 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

dewan direksi
PT Bank ina Perdana:

SaMBuTan dIreKTur uTaMa

(dari kiri ke kanan)

BUdiARTO SANTOSO,
direktur kepatuhan
Adi wiRATAmA,
direktur Utama
Pejabat eksekutif:
dHARmANSYAH djALiNS,
group Head of Operation Support
v. BUdiwAN PRAmANA,
group Head of Business

Perkembangan dunia perbankan sepanjang tahun 2008 secara umum dapat dikatakan
cukup menggembirakan, meskipun dunia perbankan kita mengalami berbagai gejolak
sebagai akibat tidak langsung dari krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat dan bahkan
krisis ini memicu krisis ekonomi secara global.
Selain itu, sebagai akibat dari penyaluran dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit
oleh kalangan perbankan yang tidak berimbang dengan pertumbuhan penghimpunan dana
pihak ketiga pada semester I/2008, pada akhirnya mengakibatkan dampak lanjutan yakni
terjadinya kekeringan likuiditas perbankan. Kekeringan likuiditas sangat terasa selama
kwartal IV/2008. Bahkan pada masa ini ditandai dengan ‘perang suku bunga’, yang
dilakukan oleh hampir semua Bank.
Guna mengatasi ‘perang suku bunga’ yang berkelanjutan, Bank Indonesia pada akhirnya
melakukan relaksasi ketentuan mengenai pemenuhan Giro Wajib Minimum.
Salah satu hal yang patut disyukuri bersama yakni bahwa Bank Ina Perdana dapat bertahan
dalam situasi yang sangat rawan, sebagai akibat dari perpindahan dana nasabah-nasabah
besar ke Bank lain. Namun berkat, dukungan setia dari para nasabah lain, Bank Ina Perdana
pada akhirnya dapat melewati masa-masa yang sulit ini.
Oleh karena itu, patut rasanya kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa yang telah menjaga, memelihara, dan membimbing seluruh jajaran manajemen
dan karyawan Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2008 sehingga Bank Ina Perdana

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 8

masih dapat menghasilkan kinerja yang baik dan menguntungkan bagi semua pihak yang
berkepentingan.
Berikut uraian singkat mengenai perkembangan Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2008.
PencaPaIan haSIL uSaha
Kinerja Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2008 ini secara keseluruhan memang berada
sedikit di bawah dari yang ditargetkan. Total aktiva Bank hanya naik sebesar 4,91% dari
posisi akhir tahun 2007 yakni sebesar Rp 661,91 miliar. Dana Pihak Ketiga berhasil naik
sebesar 5,26% menjadi Rp 557,3 miliar, sementara itu untuk Kredit Diberikan naik sebesar
27,71% sehingga Bank Ina Perdana berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp
14,0 miliar, tidak jauh berbeda dengan perolehan laba pada tahun sebelumnya.
Dari sisi pengembangan usaha Bank, selama tahun 2008, Bank Ina Perdana telah menambah
2 (dua) jaringan Kantor, yakni: Kantor Kas Bethel (Petamburan) dan Kantor Cabang Pembantu
Gading Serpong (Gading Serpong, Tangerang). Berbekal dengan penambahan jaringan Kantor
ini diharapkan dapat menambah customer base Bank Ina Perdana.
PenGeMBanGan SuMBer daya ManuSIa
Disadari bahwa untuk menunjang pertumbuhan usaha yang baik harus didukung oleh
sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi dan memiliki integritas yang baik.
Oleh karena itu, pada tahun 2008 Bank Ina Perdana telah menghabiskan Rp 467 juta untuk
biaya pendidikan dan pelatihan.
Manajemen memiliki komitmen yang kuat untuk tetap meningkatkan kompetensi sumber
daya manusia yang ada serta menerapkan prinsip promotion within, sehingga diharapkan
hal ini dapat lebih meningkatkan loyalitas dan dedikasi seluruh karyawan.
PenGeMBanGan SISTeM & TeKnOLOGI InfOrMaSI
Guna mendukung layanan yang lebih baik lagi serta mempertimbangkan kapasitas hardware
yang sudah cukup umur, Bank Ina Perdana pada bulan September sampai dengan November
2008 telah melaksana upgrading hardware dan meningkatkan security system agar data dan
informasi yang dikelola dapat diandalkan.
PeneraPan PrInSIP KehaTI-haTIan
Penerapan prinsip kehati-hatian adalah salah satu bagian dari komitmen manajemen dalam
rangka melakukan pengembangan usaha yang sehat dan tidak dapat ditawar-tawar lagi. Oleh
karenanya, pengembangan bisnis, pembangunan sistem dan prosedur, serta pengendalian
merupakan suatu rangkaian yang dibangun secara konsisten dan terintegrasi agar tercipta
check and balance yang seimbang.

Sebagai penutup, perkenankan saya mewakili Pemegang Saham dan Dewan Komisaris
mengucapkan banyak terima kasih kepada Bank Indonesia khususnya Direktorat Pengawasan
Perbankan I tim 17, yang senantiasa memberikan arahan-arahan, seluruh karyawan yang
telah berupaya memberikan kontribusi yang terbaik bagi kemajuan perusahaan, dan kepada
para nasabah yang telah dengan setia memberikan kepercayaannya kepada kami.

Guna mendukung
layanan yang lebih baik
lagi, Bank Ina pada
bulan SeptemberNovember 2008 telah
melaksana upgrading
hardware dan
meningkatkan security
system agar data dan
informasi yang dikelola
dapat diandalkan.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
mendampingi usaha-usaha kita dikemudian hari.
Salam sejahtera,
adi wiratama
Direktur Utama

9 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

LaPOran ManajeMen
Bagian ini merupakan uraian kegiatan dari beberapa aspek yang telah dicapai sepanjang
tahun 2008. Khusus terhadap pencapaian target inansial yang kurang sesuai dengan
yang ditargetkan namun hal ini masih dapat diterima mengingat sepanjang semester II/
2008 pertumbuhan usaha secara nasional mengalami gangguan akibat dari adanya krisis
keuangan secara global.

PerTuMBuhan uSaha
Pertumbuhan usaha ini tercermin dari total aktiva. Total aktiva per 31 Desember 2008
tercatat sebesar Rp 661,9 miliar naik 4,91% dibanding posisi akhir Desember 2007.
Kontribusi terbesar bersumber dari adanya peningkatan dana pihak ketiga berupa simpanan
deposito berjangka.

PenGhIMPunan dana
Penghimpunan dana pihak ketiga yang terdiri dari: giro, tabungan, dan deposito berjangka
naik sebesar 5,34% menjadi Rp 557,2 miliar. Komposisi terbesar masih didominasi oleh
dana mahal berupa deposito berjangka sebesar 81,4% sedangkan sisanya 11,1% berupa
rekening tabungan, dan 7,5% rekening giro.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 10

Perubahan
2008

2007

Rp

%

Giro
Pihak Terkait
Pihak Tidak Terkait

41.368
18.985
22.383

113.656
63.984
49.672

(72.288)
(44.999)
(27.289)

-63,60%
-70,33%
-54,94%

Tabungan
Pihak Terkait
Pihak Tidak Terkait

61.170
5.950
56.220

57.824
7.802
50.022

4.346
(1.852)
6.198

7,52%
-23,74%
12,39%

Deposito Berjangka
Pihak Terkait
Pihak Tidak Terkait

453.724
86.451
367.273

357.922
90.075
267.847

95.802
(3.624)
99.426

26,77%
-4,02%
37,12%

Total dPK

557.262

529.402

27.860

5,26%

KredIT dIBerIKan
Penyediaan dana berupa kredit diberikan mengalami peningkatan sebesar Rp 106,2 miliar
menjadi Rp 489,5 miliar. Posisi ini naik 27,7% dibanding posisi akhir tahun 2007 sebesar Rp
383,9 miliar. Komposisi penyaluran sebagian besar terdistribusi pada sektor kredit UMKM
dengan metode pembiayaan bersama (channeling).
Komposisi portfolio kredit berdasarkan jenis penggunaan
Jenis Kredit

Konsumsi
Modal Kerja
Investasi
Total

2008

2007

363.481
107.992
17.999
489.472

306.871
72.620
3.770
383.261

Pertumbuhan portfolio kredit sebagian besar disaluran kepada sektor UMKM sebesar
81,53%, dengan komposisi:
• Kredit usaha mikro sebesar Rp 259,84 miliar
• Kredit usaha kecil sebesar Rp 107,09 miliar
• Kredit usaha menengah sebesar Rp 32,16 miliar

BaTaS MaKSIMuM PeMBerIan KredIT
Bank senantiasa memperhatikan ketentuan mengenai batas maksimum pemberian kredit
baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait. Sepanjang tahun 2008, tidak ada
pelanggaran atau pun pelampauan atas ketentuan batas maksimum pemberian kredit.

11 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

TranSaKSI denGan PIhaK huBunGan ISTIMewa
Bank tidak memberikan perlakuan khusus kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa
dengan Bank. Seluruh transaksi yang terkait dengan pihak-pihak tersebut diperlakukan
sama sebagaimana transaksi yang dilakukan kepada pihak lainnya. Rincian atas transaksi
dengan pihak yang memiliki hubungan istimewa dapat dilihat pada laporan keuangan yang
sudah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.

Dari total aktiva
produktif sebesar Rp
623,8 miliar dimana
Rp 134,1 miliar dalam
bentuk penempatan
pada surat-surat
berharga dan sebagian
besar berada dalam
bentuk Sertiikat Bank
Indonesia sehingga
aman bagi Bank.

KuaLITaS aKTIVa
Dari total aktiva produktif sebesar Rp 623,8 miliar dimana Rp 134,1 miliar dalam bentuk
penempatan pada surat-surat berharga dan sebagian besar berada dalam bentuk Sertiikat
Bank Indonesia sehingga aman bagi Bank. Bank juga telah melakukan pembentukan
Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif sesuai ketentuan Bank Indonesia.
Bank senantiasa memperhatikan dan mengelola kredit bermasalah dengan baik sehingga
rasio NPL Bank jauh di bawah ketentuan Bank Indonesia yang ditetapkan maksimal sebesar
5% sebagai standar. Sementara itu, posisi NPL Bank tercatat sebagai berikut: NPL (gross)
1,04% dan NPL (netto) 0,88%.

aGunan dIaMBIL aLIh
Jumlah agunan yang diambil alih oleh Bank sebesar Rp 2,5 miliar, Bank telah berupaya
agar atas agunan-agunan ini dapat segera diselesaikan. Sepanjang tahun 2008, Bank telah
berhasil menyelesaian agunan yang diambil alih sebesar Rp 1,4 miliar.

LIKuIdITaS
Kondisi likuiditas Bank sepanjang tahun 2008 dapat dikatakan terkendali meskipun Bank
mengalami sedikit gangguan khususnya selama kwartal IV/ 2008 dimana hampir seluruh
Bank saling tarik menarik nasabah dengan menaikkan suku bunga depositonya. Namun,
berkat pengelolaan yang cermat Bank mampu mempertahankan kondisi likuiditas dalam
keadaan yang baik.

renTaBILITaS
Secara keseluruhan posisi rentabilitas Bank sepanjang tahun 2008 nampaknya masih dapat
dipertahankan, hal ini tidak lepas dari upaya Bank dalam menjaga kesimbangan antara
kredit yang diberikan dengan suku bunga deposito yang dibayarkan kepada para nasabah.

PerMOdaLan
Pemenuhan modal inti Bank sebesar Rp 100 miliar pada akhir tahun 2010, diyakini akan
dapat dipenuhi walaupun pemenuhannya berasal dari pertumbuhan organik. Para pemegang
saham telah menunjukkan perhatian yang serius terhadap pemenuhan permodalan Bank
guna menumbuh kembangkan Bank Ina Perdana dikemudian hari.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 12

jarInGan KanTOr caBanG
Untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat luas, Bank Ina Perdana pada tahun 2008
telah menambah satu Kantor Cabang Pembantu yang berlokasi di Gading Serpong, dua
Kantor Kas: Kantor Kas Pahoa (Gading Serpong) dan Kantor Kas Bethel (Petamburan).

SISTeM & TeKnOLOGI InfOrMaSI
Menyadari bahwa penggunaan teknologi informasi yang merupakan bagian yang paling
mendukung seluruh administrasi Bank, maka pada tahun 2008 ini Bank telah melakukan
up-grading system komputer, sehingga seluruh proses dapat dilakukan lebih cepat dan
sistem keamanan lebih ditingkatkan.
Untuk meningkatkan layanan yang handal, Bank senantiasa melakukan uji coba Disaster
Recovery Plan sehingga Bank mampu setiap saat menghadapi hal-hal yang diluar dugaan
dengan tetap melayani transaksi sebagaimana mestinya.

SuMBer daya ManuSIa
Dalam upaya meningkatkan kompetensi sumber daya manusia yang handal, Bank
senantiasa menyelenggarakan program-program pelatihan bagi karyawannya. Sepanjang
tahun 2008 telah diselenggarakan berbagai pelatihan baik yang diselenggarakan secara
internal maupun yang dilakukan melalui public training. Jumlah biaya pendidikan dan
pelatihan yang sudah dikeluarkan pada tahun 2008 sebesar Rp 467 juta.
Pengembangan sumber daya manusia akan terus dilanjutkan pada tahun-tahun berikutnya
melalui program pendidikan yang lebih terarah dan fokus bagi setiap individu sehingga
diharapkan program pendidikan tersebut mampu meningkatkan daya saing Bank Ina
Perdana terhadap Bank-bank lain.
Jenjang Pendidikan

Jumlah

Pasca Sarjana
Sarjana
Diploma
SLTA
SLTP
SD
Total

5
123
24
21
2
5
180

%

2,8
68,5
12,7
11,0
2,2
2,8
100,0

Sepanjang tahun 2008
telah diselenggarakan
berbagai pelatihan baik
yang diselenggarakan
secara internal maupun
yang dilakukan melalui
public training. Jumlah
biaya pendidikan dan
pelatihan yang sudah
dikeluarkan pada tahun
2008 sebesar Rp 467
juta.

13 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

PeneraPan ManajeMen rISIKO
Sebelum diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia yang mengharuskan setiap Bank
menerapkan manajemen risiko, hampir setiap Bank tentunya sudah memiliki pedoman
dasar yang dijadikan pegangan dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari, seperti:
penerapan pengendalian internal, penerapan prinsip kehati-hatian, penerapan sistem dual
control atau yang sekarang diperluas menjadi four eyes principles, dan beberapa prinsip
pengendalian lainnya.
Demikian pula halnya dengan Bank Ina Perdana, sesungguhnya penerapan prinsip
pengendalian internal telah berjalan dengan baik, meskipun dalam penerapannya masih
perlu disempurnakan dan disesuaikan dengan kondisi terkini.
Sejalan dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang
Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum yang efektif berlaku per 31 Desember
2004, maka Bank Ina telah berupaya untuk menyediakan perangkat-perangkat pelaksanaan
berupa pedoman-pedoman pelaksanaan yang lebih komprehensif termasuk metode
identiikasi risiko, pengukuran risiko, pelaporan, dan pengendalian sehingga tentunya akan
lebih mudah bagi Bank dalam mengantisipasi kemungkinan terjadinya risiko yang dapat
menimbulkan kerugian bagi Bank.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 14

Sesuai dengan ukuran volume usaha dan kompleksitas aktivitas Bank Ina Perdana yang
relatif masih sederhana, maka unit Risk Management dalam menerapkan prinsip-prinsip
manajemen risiko melakukan penyesuaian sesuai dengan kondisi Bank Ina Perdana dengan
tetap memperhatikan ketentuan-ketentuan pokok yang telah diatur.

Berikut uraian pelaksanaan penerapan manajemen risiko di Bank Ina Perdana:

rISIKO KredIT
Sesuai deinisinya risiko kredit adalah risiko yang terjadi akibat kegagalan pihak lawan
(counterparty) dalam memenuhi kewajibannya. Risiko kredit ini dapat bersumber dari
aktiitas penyediaan dana kepada masyarakat dalam bentuk Kredit Diberikan, aktiitas
treasury dan investasi, termasuk pembiayaan perdagangan.

Proses persetujuan
pemberian kredit
kepada peminjam juga
sudah dilakukan secara
selektif dan hati-hati.
Khusus untuk jenis
kredit “KTA”, kredit
tanpa agunan, yang
diberikan dengan limit
tertentu salah satu
proses yang dilakukan
adalah dengan
menggunakan scoring
system.

Bank Ina Perdana telah menetapkan parameter yang digunakan dalam pengukuran risiko
kredit, seperti: non performing loans, tingkat konsentrasi kredit berdasarkan peminjam,
pertumbuhan kredit, dan kecukupan cadangan.
Proses persetujuan pemberian kredit kepada peminjam juga sudah dilakukan secara
selektif dan hati-hati. Khusus untuk jenis kredit “KTA”, kredit tanpa agunan, yang diberikan
dengan limit tertentu salah satu proses yang dilakukan adalah dengan menggunakan
scoring system.
Untuk meningkatkan kualitas penilaian risiko kredit, unit Risk Management terus berupaya
meningkatkan metode pengukuran mengingat risiko kredit memiliki peran yang cukup
signiikan bagi kelanjutan usaha Bank.

rISIKO PaSar
Risiko pasar yang dimaksud adalah risiko yang dihadapi akibat dari pergerakkan variable
pasar yang bergerak ke arah yang berlawanan yang dapat menimbulkan kerugian atas
portfolio Bank. Dua variable pasar tersebut adalah suku bunga dan nilai tukar.
Proses identiikasi, pengukuran, dan pemantauan atas risiko suku bunga, khususnya,
dilakukan secara rutin melalui Rapat ALCO. Sedangkan untuk pengukuran risiko pasar
akibat perubahan nilai tukar sementara ini hanya dipantau oleh unit Accounting dan Treasury
mengingat aktivitasnya yang hanya sebatas transaksi money changer.

15 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

rISIKO LIKuIdITaS
Pengelolaan likuiditas merupakan satu hal yang penting dalam dunia perbankan mengingat
perbankan merupakan suatu lembaga kepercayaan masyarakat, sehingga apabila Bank
mengalami kegagalan dalam memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh waktu berarti
Bank ini menghadapi risiko likuditas.
Sebagai dampak lanjutan atas risiko likuiditas ini, Bank pada akhirnya bisa terpuruk. Oleh
karena itu, proses pengelolaan risiko likuiditas menjadi sangat penting bagi Bank. Proses
pengelolaan risiko likuiditas di Bank Ina Perdana dilakukan dalam rapat ALCO yang dilakukan
secara rutin.
Ukuran-ukuran yang digunakan untuk memantau risiko likuiditas antara lain melalui: laporan
cash low, laporan maturity proile, dan kemampuan Bank dalam melakukan akses ke pasar
uang.

rISIKO OPeraSIOnaL
Risiko operasional ini dapat menimbulkan kerugian secara inancial maupun non inancial
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah akibat dari ketidakcukupan dan atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan adanya problem
eksternal yang dapat mempengaruhi operasional Bank.

Risiko operasional ini
dapat menimbulkan
kerugian secara
inancial maupun
non inancial dan
faktor-faktor yang
mempengaruhinya
adalah akibat dari
ketidakcukupan dan
atau tidak berfungsinya
proses internal,
kesalahan manusia,
kegagalan sistem,
dan adanya problem
eksternal yang dapat
mempengaruhi
operasional Bank.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 16

Pengukuran risiko operasional dilakukan melalui pemantauan atas kegagalan sistem,
adanya kesalahan dalam pembukuan (accounting error), keterlambatan dalam proses
settlement,dan fraud baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal.
Pemantauan atas risiko operasional dilakukan melalui aktivitas yang dilakukan oleh unit
sistem pengendalian internal dan dari berbagai laporan-laporan yang diterima oleh unit Risk
Management dari Kantor-kantor Cabang.
Bank Ina Perdana sangat menyadari bahwa aspek penilaian manajemen risiko merupakan
salah satu penilaian yang penting untuk menumbuhkan kepercayaan bagi masyarakat
luas. Oleh karenanya, unit Risk Management bersama-sama dengan seluruh unit kerja lain
senantiasa secara terus menerus memperbaiki proses penilaian.

aKTIVITaS SOSIaL
Sebagai wujud nyata dari pelaksanaan Corporate Social Responsibility, Bank Ina pada bulan
Desember 2008 telah melakukan kunjungan ke Panti Asuhan “Taman Fioreti” yang terletak
di Jl. Kampung Sawah, Gg. Yosia, Jati Murni Bekasi. Pondok Asuhan Yatim Piatu ini dihuni
oleh lebih kurang 70 orang dari yang berusia kurang dari satu tahun sampai yang sudah
dewasa.
Untuk membantu meringankan beban keuangan yang harus ditanggung oleh para pengurus
panti, Bank memberikan sumbangan sebesar Rp 5 juta rupiah ditambah lagi dengan
sumbangan dari para karyawan sehingga total sumbangan sebesar Rp 8 juta rupiah.
Selain aktivitas mengunjungi panti asuhan, Bank juga melakukan program edukasi
perbankan bagi para petani di Lumajang pada bulan Oktober 2008. Jumlah peserta yang
hadir kurang lebih 50 orang petani.
Program edukasi yang diberikan kepada para petani ini terkait dengan rencana Bank Ina
untuk menyalurkan kredit kepada para Petani guna membiayai produksi padi.
Selain edukasi yang dilakukan kepada para Petani, Bank Ina juga telah melakukan program
edukasi kepada para Pelajar yang dilakukan di Sekolah Dasar “Bethel” Petamburan, Jakarta
Barat.

17 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

PrOSPeK Tahun 2009
Perkembangan usaha di tahun 2009 nampaknya akan mengalami gangguan, khususnya
bagi para eksportir, hal ini tidak lepas dari pengaruh krisis keuangan yang bermula dari
Amerika Serikat. Krisis ini pada akhirnya menjadi pemicu krisis ekonomi secara global.
Faktor lain yang mempengaruhi kondisi perbankan di Indonesia dari sejak pertengahan
semester II/ 2008 yakni ketidakseimbangan penyaluran dana kepada masyarakat dalam
bentuk kredit diberikan dengan kecepatan penghimpunan dana masyarakat. Akibat dari
ketidakseimbangan ini memunculkan masalah baru yakni dengan terjadinya saling tarik
menarik memperebutkan dana masyarakat.
Akhirnya perang ‘suku bunga’ di antara Bank-bank tidak dapat dihindari lagi. Bahkan perang
terbuka ini melibatkan hampir seluruh kelas Bank dari skala besar sampai Bank dengan
skala kecil.
Sementara itu pengaruh dari krisis global diperkirakan akan memicu kenaikan rasio non
performing loan perbankan secara nasional, namun Pemerintah kali ini nampaknya telah
mempersiapkan dengan baik kebijakan-kebijakan sebelum terjadinya krisis di Indonesia.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 18

Bagi Bank Ina Perdana, kondisi ini dipandang sebagai suatu kesempatan untuk meningkatkan
volume usaha di tahun 2009 apalagi bila dilihat posisi CAR Bank Ina Perdana pada tahun
2008 sebesar 26,28% berarti ada ruang untuk melakukan ekspansi. Namun, demikian
mengingat perlu adanya persiapan-persiapan internal yang lebih baik target pertumbuhan
usaha tahun 2009 hanya ditetapkan sebesar 14,68% atau naik sebesar Rp 97,1 miliar.
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga diharapkan dapat tumbuh sebesar Rp 83,6 miliar sehingga
posisi akhir 2009 dapat mencapai Rp 640,9 miliar sedangkan untuk penyaluran dana
kepada pihak ketiga dalam bentuk Kredit Diberikan diharapkan dapat tumbuh 24,1% atau
naik sebesar 118,1 miliar. Peningkatan yang besar ini diharapkan mampu mempertahankan
laba dibandingkan dengan posisi tahun 2008 yakni sebesar Rp 15,4 miliar.
Untuk mendukung usaha tersebut Bank Ina Perdana merencanakan menambah jaringan
kantor sebanyak 10 Kantor yang tersebar di wilayah Jakarta dan dua diantaranya direncanakan
berada di luar kota yakni Jogyakarta, Solo, dan Bandung.
Sejalan dengan pencapaian target-target tersebut di atas, direncanakan juga untuk
melakukan peningkatan kompetensi bidang sumber daya manusia melalui peningkatan
pelatihan-pelatihan yang terprogram dengan baik sehingga diharapkan kehandalan sumber
daya manusia ini mampu mengimbangi pertumbuhan usaha Bank Ina Perdana.
Faktor lain yang tidak kalah penting adalah meningkatkan corporate brand image melalui
berbagai kegiatan sehingga mampu meningkatkan pengenalan Bank Ina Perdana ke
masyarakat luas.

Penghimpunan
Dana Pihak Ketiga
diharapkan dapat
tumbuh sebesar Rp
83,6 miliar sehingga
posisi akhir 2009
dapat mencapai Rp
640,9 miliar sedangkan
untuk penyaluran dana
kepada pihak ketiga
dalam bentuk Kredit
Diberikan diharapkan
dapat tumbuh 24,1%
atau naik sebesar
118,1 miliar.

19 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

PrOduK dan jaSa BanK
Pendanaan
Sejak bulan Januari 2008, strategi pendanaan Bank Ina Perdana difokuskan pada upaya
meningkatkan dana Tabungan dan Deposito dalam rangka memperbaiki komposisi
pendanaan.
Oleh karena itu, Bank meluncurkan berbagai program Tabungan dan Deposito yang lebih
inovatif untuk memenuhi kebutuhan nasabah. Untuk rekening Tabungan, Bank Ina Perdana
menawarkan Tabungan Tabina Perdana, dimana nasabah dapat memperoleh poin reward
sebagai program loyalty, dengan akumulasi perhitungan saldo diakhir bulan dengan
beragam hadiah langsung tanpa diundi sesuai dengan kebutuhan nasabah dan reward bagi
yang memberikan referensi untuk pembukaan rekening tabungan baru.
Selain Tabungan yang khusus memberikan hadiah seperti di atas, Bank Ina Perdana
juga meluncurkan Tabungan Eksekutif untuk memenuhi kebutuhan nasabah akan bunga
tabungan yang tinggi setara dengan bunga deposito.
Untuk produk Deposito, Bank Ina memperkenalkan program “Deposito Promo”, khusus bagi
nasabah yang memiliki saldo tertentu sesuai dengan penempatan dana di rekening akan
mendapatkan hadiah langsung mulai dari voucher belanja hingga telepon seluler.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 20

jaSa
Meskipun belum berstatus sebagai Bank Devisa, Bank Ina Perdana telah aktif menawarkan
layanan transfer valas dengan memanfaatkan Niaga Cash Management, berkat jalinan kerjasama
dengan Bank Niaga, nasabah Bank Ina Perdana dapat mengirim atau menerima dana dalam 9
jenis mata uang asing yaitu; USD, EURO, SGD, AUD, JPY, GBP, NZD, CAD, dan CHF.
Fasilitas ini diperuntukan bagi nasabah atau non nasabah Bank, baik nasabah perorangan
maupun perusahaan. Selain layanan transfer mata uang asing, Bank Ina Perdana juga
dapat melayani transaksi money changer untuk memenuhi permintaan atas transaksi valas
tersebut.
Sebagai bagian dari langkah-langkah pengembangan bisnis, selama tahun 2008 Bank
Ina Perdana secara aktif berhasil membuka Kantor Cabang baru dengan memperhatikan
beberapa faktor seperti pemilihan lokasi yang aman dan strategis.
Selain itu, Bank Ina Perdana juga mengembangkan jaringan ATM nya mencapai 12 unit
ATM pada akhir 2008 di lokasi strategis berkat kerjasama dengan PT. Artajasa Pembayaran
Elektronik.
Disamping untuk penarikan tunai dan cek saldo, ATM Ina juga bisa digunakan untuk transaksi
transfer secara online antar Bank anggota ATM Bersama. Nasabah Bank Ina Perdana juga
dapat melakukan transaksi di lebih 11.000 unit ATM yang tergabung dalam jaringan ATM
Bersama.
Bank Ina Perdana terus meningkatkan produk dan itur yang memungkinkan nasabah dapat
mengambil manfaat dari produk dan layanan yang ditawarkan oleh Bank.
Berikut tabel produk & jasa Bank yang tersedia:
• Giro
• Tabungan
- Tabina Perdana
- Tabina Eksekutif
- Tabina Mahasiswa/Siswa
• Deposito Berjangka
- Deposito Reguler
- Deposito Promo
• Kredit Komersial
- Kredit Modal Kerja
- Kredit Investasi
• Kredit Konsumsi
- KTA
- Multiguna
- KPR
- KKB
• Jasa Perbankan
- Pembayaran Rekening Listrik
- Pembayaran Rekening Telepon
- Pembayaran Rekening Telepon Selular
- Layanan Payroll
- ATM Bersama

Sebagai bagian dari
langkah-langkah
pengembangan bisnis,
selama tahun 2008
Bank Ina Perdana
secara aktif berhasil
membuka Kantor
Cabang baru dengan
memperhatikan
beberapa faktor seperti
pemilihan lokasi yang
aman dan strategis.

21 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

STruKTur OrGanISaSI

Remuneration &
Nomination Commitee

Credit Commitee

Board of
Commisioners

Risk Supervisory
Commitee

Risk Management
Commitee

Audit Commitee

ALCO

Management
Commitee

President Director

Corporate Secretary

SKAI

Compliance
Director

Operation
Director

Business
Director

Credit Reviewer
Distribution &
Acquisition
Compliance

Information
Technology

Credit Program
Funding &
Services

Human Resources

Operation Support

Treasury

Risk Management

Credit Admn &
Legal

Retail Banking

Business Support

Consumer
Banking

BRANCHES

Remedial

PT BANk iNA PeRdANA
LAPORAN keUANgAN
dAN LAPORAN AUdiTOR iNdePeNdeN
UNTUk TAHUN BeRAkHiR 31 deSemBeR 2008 dAN 2007

LAPORAN AUdiTOR iNdePeNdeN
NeRACA PeR 31 deSemBeR 2008 dAN 2007

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 24

25
26 - 27

LAPORAN LABA RUgi UNTUk TAHUN YANg BeRAkHiR
TANggAL 31 deSemBeR 2008 dAN 2007

28

LAPORAN PeRUBAHAN ekUiTAS UNTUk TAHUN YANg BeRAkHiR
TANggAL 31 deSemBeR 2008 dAN 2007

29

LAPORAN ARUS kAS UNTUk TAHUN YANg BeRAkHiR TANggAL
31 deSemBeR 2008 dAN 2007

30 -31

CATATAN ATAS LAPORAN keUANgAN PeR 31 deSemBeR 2008 dAN 2007

32 - 69

Lampiran
RiNCiAN kRediT BeRdASARkAN jeNiS PeR 31 deSemBeR 2008 dAN 2007

70

RiNCiAN kRediT BeRdASARkAN SekTOR USAHA PeR 31 deSemBeR 2008 dAN 2007

71

Kantor aKuntan PubliK

Drs. Heroe, Pramono & Rekan
LaPOran audITOr IndePenden
Nomor: LT/024/HPR/III/09
Kepada Yth.
Direksi PT Bank Ina Perdana
di
Jakarta

Kami telah mengaudit neraca PT Bank Ina Perdana tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, serta laporan laba
rugi, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan
adalah tanggung jawab manajemen Bank. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas
laporan keuangan berdasarkan audit kami.
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas
dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan.
Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signiikan yang dibuat oleh
manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan
dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, posisi keuangan PT Bank Ina Perdana pada tanggal 31 Desember 2008 dan 2007, dan hasil
usaha, perubahan ekuitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Audit kami laksanakan dengan tujuan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan pokok secara
keseluruhan. Informasi tambahan disajikan untuk analisis tambahan dan bukan merupakan bagian laporan
keuangan pokok yang diharuskan. Informasi tersebut telah menjadi obyek prosedur audit yang kami terapkan
dalam audit atas laporan keuangan pokok, dan menurut pendapat kami, disajikan secara wajar, dalam semua
hal yang material, berkaitan dengan laporan keuangan pokok secara keseluruhan.
Jakarta, 2 Maret 2009

drs. h. heroe Pramono
Izin
: 98.1.0079
Izin Usaha : KEP.243/KM.6/2001

Jl. Prof. Dr. Supomo SH no. 3, Jakarta 12870
telp. (021) 830 3044, 830 3060, 829 7974; Fax. (021) 829 55 75
E-mail: [email protected]

25 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

PT BANK INA PERDANA
neraca
Per 31 Desember 2008 Dan 2007

catatan

2008
(rp)

2007
(rp)

2b, 3

4.011.053.028

2.882.329.164

2c, 4

27.555.161.804

35.883.389.976

2d, i, 5

70.967.318

38.489.634

(709.673)

(384.896)

31.636.472.477

38.803.823.878

134.214.874.988

200.107.357.658

Penyisihan penghapusan

(104.200.835)

(120.091.682)

Jumlah efek-efek - bersih

134.110.674.153

199.987.265.976

489.471.942.925

383.860.759.955

(6.244.288.873)

(4.928.653.768)

483.227.654.052

378.932.106.187

aKTIVa
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada bank lain
Penyisihan penghapusan
Jumlah kas dan setara kas - bersih
efek-efek

2g, 6

Kredit

2h, i, 7, g, 30

Penyisihan penghapusan
Jumlah kredit- bersih
aktiva tetap

2j, 8

Harga perolehan

10.173.445.961

8.490.039.129

(7.968.818.242)

(6.888.028.961)

2.204.627.719

1.602.010.168

2k, 9

2.502.907.742

3.869.056.543

2k, 10

7.387.521.961

5.958.825.073

2p, 26c

848.012.596

1.811.071.164

661.917.870.700

630.964.158.987

Akumulasi penyusutan
Jumlah nilai buku aktiva tetap
agunan yang diambil alih
aktiva lain-lain
aktiva pajak tangguhan - bersih
juMLah aKTIVa

Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 26

PT BANK INA PERDANA
neraca
Per 31 Desember 2008 Dan 2007 (Lanjutan)

catatan

2008
(rp)

2007
(rp)

KewajIBan dan eKuITaS
KewajIBan
Kewajiban segera

11

522.631.533

526.934.376

Giro

2l, q.12, 30

41.437.142.264

113.687.796.732

Tabungan

2l, q.13, 30

62.169.820.466

57.824.243.194

deposito

2l, q.14, 30

454.706.719.925

362.571.687.742

hutang pajak

26a

1.349.466.235

2.674.902.540

estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi

15

-

1.016.049

Kewajiban lain-lain

16

3.243.876.512

4.468.996.087

Pinjaman yang diterima

17

75.679.587

161.138.731

563.505.336.522

541.916.715.451

128.000.000.000

100.000.000.000

-

28.000.000.000

1.920.386.917

836.755.074

Jumlah kewajiban
eKuITaS
Modal disetor
Modal saham nominal @ Rp 1.000. per saham
Modal dasar 400.000.000 lembar saham per
31 Desember 2008 dan 100.000.000 lembar
saham per 31 Desember 2007.
Modal ditempatkan dan disetor penuh
128.000.000 lembar saham per 31 Desember
2008 dan 100.000.000 lembar saham per
31 Desember 2007.

18

Modal disetor yang belum disetujui oleh
Bank Indonesia
Saldo laba
Saldo laba/(rugi) yang telah ditentukan
penggunaannya
Saldo laba/(rugi) yang belum ditentukan
penggunaannya
Jumlah ekuitas
juMLah KewajIBan dan eKuITaS

19

(31.507.852.739)

(39.789.311.538)

98.412.534.178

89.047.443.536

661.917.870.700

630.964.158.987

Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

27 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

PT BANK INA PERDANA
LaPOran LaBa ruGI
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2008 Dan 2007

catatan

2008
(rp)

2007
(rp)

2n, 21

82.302.597.710

68.885.516.759

2o

7.503.708.992

4.201.014.920

89.806.306.702

73.086.531.679

(47.688.271.518)

(37.321.426.535)

(47.688.271.518)

(37.321.426.535)

42.118.035.184

35.765.105.144

191.901.655

1.585.274.901

PendaPaTan dan BeBan OPeraSIOnaL
PendaPaTan BunGa:
Bunga yang diperoleh
Provisi dan komisi
Jumlah
BeBan BunGa:
Bunga yang dibayar

2n, 22

Jumlah
PendaPaTan BunGa BerSIh
PendaPaTan (BeBan) OPeraSIOnaL LaInnya
Pendapatan operasional lainnya
Beban penghapusan aktiva produktif

(2.397.354.912)

(882.701.759)

Beban operasional lainnya
Beban tenaga kerja

23

(11.901.768.181)

(9.424.110.969)

Beban umum dan administrasi

24

(14.663.488.320)

(11.860.093.078)

Jumlah beban operasional lainnya

(26.565.256.501)

(21.284.204.047)

Pendapatan (beban) lainnya- bersih

(28.770.709.758)

(20.581.630.905)

13.347.325.426

15.183.474.239

LaBa OPeraSIOnaL
PendaPaTan /(BeBan) nOn OPeraSIOnaL - BerSIh

25

LaBa SeBeLuM PajaK PenGhaSILan

650.411.660
13.997.737.086

(379.580.231)
14.803.894.008

PenGhaSILan / (BeBan) PajaK
Pajak kini

26

(3.669.587.876)

(4.291.097.249)

Pajak tangguhan

26

(963.058.568)

323.521.675

(4.632.646.444)

(3.967.575.575)

9.365.090.642

10.836.318.434

Jumlah penghasilan/(beban) pajak
LaBa BerSIh

Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

/ 28

PT BANK INA PERDANA
LaPOran PeruBahan eKuITaS
Untuk Tahun Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2008 Dan 2007

Catatan
Saldo per 1 Januari 2007
Penambahan selama tahun berjalan

Saldo Laba/(Rugi)
yang Telah
yang Belum
Ditentukan
Ditentukan
Penggunaanya
Penggunaanya
(Rp)
(Rp)

Modal Saham
Ditempatkan dan
Disetor Penuh
(Rp)

Tambahan
Modal Disetor

92.750.000.000

7.250.000.000

836.755.074

7.250.000.000

(7.250.000.000)

-

-

(Rp)

Total Modal
Bersih
(Rp)

(50.133.808.232) 50.702.946.842
-

Penabahan modal disetor

18

-

28.000.000.000

-

-

-

Pembagian dividen

20

-

-

-

(491.821.740)

(491.821.740)

-

-

-

100.000.000.000

28.000.000.000

836.755.074

28.000.000.000

-

Laba bersih selama tahun berjalan
Saldo per 31 desember 2007

10.836.318.434

10.836.318.434

(39.789.311.538)

89.047.443.536

Penambahan selama tahun berjalan

18

28.000.000.000

Pembentukan cadangan umum

19

-

- 1.083.631.843

(1.083.631.843)

-

-

9.365.090.642

Laba bersih selama tahun berjalan
Saldo per 31 desember 2007

128.000.000.000

-

- 1.920.386.917

-

9.365.090.642

(31.507.852.739) 98.412.534.178

Lihat catatan atas Laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.

29 /

Laporan Tahunan Bank Ina 2008

PT BANK INA PERDANA
LaPOran aruS KaS unTuK Tahun yanG BeraKhIr
Tanggal 31 Desember 2008 Dan 2007

2008
(rp)

2007
(rp)

9.365.090.642

10.836.318.434

1.080.789.281

928.688.717

439.161.588

439.754.294

(1.681.000.000)

429.916.522

(681.800.000)

331.677.506

(33.000.238)

120.091.682

aruS KaS darI aKTIVITaS OPeraSI:
Laba bersih setelah pajak
Penyesuaian untuk:
Merekonsiliasi laba bersih menjadi kas yang diperoleh
dari (digunakan untuk) aktivitas operasional
Penyusutan aktiva tetap
Amortisasi aktiva tidak berwujud
Penyisihan kerugian (pembalikan atas penyisihan) untuk:
Kredit
AYDA
Surat berharga
(Laba)/ rugi atas penjualan aktiva tetap

-

(1.549.999)

Taksiran pajak penghasilan ditangguhkan

963.058.568

(323.521.675)

Penyisihan pesangon karyawan

783.506.297

658.552.491

10.235.806.138

13.419.927.97