Bank Ina Perdana

(1)

L A P O R A N T A H U N A N 2 0 1 3

Wisma BSG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat. Telepon : (021) 3859050 Fax : (021) 3859041 www.bankina.co.id

call centre: (021) 348 31766

PT BANK INA PERDANA TBK

Sustainable & Quality Growth

SuStainable & QualitY Growth

LAPOR

AN T


(2)

L A P O R A N T A H U N A N 2 0 1 3

Sustainable & Quality Growth


(3)

D A F TA R I S I

Daftar isi 2

Bagian I Ikhtisar Utama 3

• Sekilas Bank Ina. 4

• Kaleidoskop 2013 6

• Kinerja & Strategi 2013 8

• Ikhtisar Data Keuangan Penting 12

Bagian II Laporan Dewan Komisaris dan Direksi 13 • Laporan Dewan Komisaris 14

• Sejarah Perseroan 18

• Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi 22

Bagian III Proil Perusahaan 23

• Identitas Perusahaan 24

• Bidang Usaha 25

• Struktur Organisasi 26

• Visi, Misi dan Landasan Pencapaian 27

• Struktur Kelompok Usaha 28

• Proil Dewan komisaris 30

• Proil Direksi 32

• Group Head 34

• Pimpinan Cabang dan Cabang Pembantu 35

• Kronologi Pencatatan Saham 36

• Produk dan Jasa 38

• Jaringan Kantor 40

Bagian IV Analisa dan Pembahasan Manajemen 41

• Perkembangan Ekonomi Makro Indonesia 2013 43

• Kinerja Perbankan Nasional 2013 43

• Kinerja Bank 2013 44

Bagian V Good Corporate Governance 53

• Pendahuluan 55

• Penerapan Tata kelola Perusahaan Yang Baik 55

• Prinsip GCG 58

• Struktur GCG 58

• Penerapan Customer Diligence 69

• Sistem Pengendalian Intern 72

• Kepemilikan Saham Anggota Dewan Komisaris dan Direksi 73

• Kebijakan Remunerasi 74

• Share Option 74

• Penyimpangan Internal 75

• Permasalahan Hukum 75

• Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan 76

• Buy Back Shares dan Buy Back Obligasi Bank 76

• Rencana Strategis Bank 76

• Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial 77

• Upaya Memperkuat GCG 78

• Whistle Blowing System 78

• Laporan Sistem Teknologi Informasi 79

Bagian VI Manajemen Risiko dan Kepatuhan 81

• Pendahuluan 83

• Penerapan 83

• Pengungkapan Permodalan dan Eksposur 90

Bagian VII Sumber Daya Manusia 119


(4)

Bagian I

Ikhtisar Utama

1. Sekilas Bank Ina. 2. Kaleidoskop 2013.

3. Ikhtisar Data Keuangan penting. 4. Kinerja dan Strategi 2013.


(5)

PT Bank Ina Perdana Tbk (Bank Ina), didirikan pada tanggal 9 Februari 1990 dan mulai beroperasi pada tanggal 3 Juli 1991. Pada kinerja keuangan tahun 1997/1998, Bank Ina tetap mampu bertahan sebagai bank yang sehat dengan kategori A dan tidak memerlukan rekapitalisasi dari Pemerintah.

Pada kurun waktu 2004 – 2008, Bank Ina mendapat predikat “Sangat Bagus” versi majalah Infobank dan jumlah jaringan kantor mencapai 14 kantor dan melayani ATM melalui kerjasama dengan penyedia ATM Bersama. Selanjutnya pada tahun 2009 – 2010, Bank Ina terus menambah jaringan kantor untuk memperluas pelayanan di kota Semarang, Solo, Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Lumajang sehingga jumlah kantor pada tahun 2011 sebanyak 22 kantor.

Atas upaya-upaya yang telah dilakukan oleh manajemen, telah diperoleh penghargaan (award) dari berbagai pihak independen, antara lain penghargaan “Banking Eiciency Award” dari harian Bisnis Indonesia tahun 2012, peringkat ke-1 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Compliance”, peringkat ke-3 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Risk

Management”, peringkat ke-3 untuk kategori The Best Bank 2012 in “Marketing” dari majalah Business Review

dalam Anugrah Perbankan Indonesia 2012, dan “The Best Improvement Bank of The Year” dari Sembilan Bersama Media. Sedangkan penghargaan terbaru pada tahun 2013 adalah dari Anugrah Citra Indonesia 2013 sebagai The Best Improvement Bank of The Year, dan penghargaan peringkat ke-2 CEO in Leadership

kepada Edy Kuntardjo, Direktur Utama Bank Ina Perdana, dari Economic Review dalam Anugrah Perbankan Indonesia 2013.

Tentu saja upaya meningkatkan kinerja dan pelayanan akan terus dilakukan setiap waktu. Bank Ina Perdana selalu berupaya membangun pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan dan berkualitas.

Sementara itu, dalam rangka untuk lebih memperkuat struktur permodalan, pada tahun 2013 pemegang saham menambah modal saham disetor sebesar Rp. 30 miliar. Dan akhirnya, Bank Ina Perdana mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Januari 2014 sebagai tonggak sejarah baru untuk tumbuh lebih baik lagi dimasa mendatang.

S E K I L A S B A N K I N A

DENGAN keberhasilan “Go Public” pada

awal tahun 2014 tuntutan pengelolaan

bank sesuai prinsip-prinsip tata kelola

perusahaan yang baik akan terus

ditingkatkan dan kinerja bank juga

terus ditum buhkembangkan dengan

tema sustainable & quality growth.


(6)

(7)

K A L E I D O S K O P 2 0 1 3

KEGIATAN KEAGAMAAN

Juli 2013

Perseroan mengadakan Buka Puasa Bersama dengan seluruh karyawan berlokasi di

Training Center, Kantor Pusat.

Januari 2013

Perseroan mengadakan Perayaan Natal Bersama 2012 dan Tahun Baru 2013 berlokasi di Gedung BSG Lantai 5, Jakarta.

PELATIHAN DAN TRAInIng

27 April

Perseroan mengadakan program Beauty Class

bertempat di Training Center, Kantor Pusat.

15-16 Juni

Perseroan mengadakan Employee gathering

yang diadakan di Bandung, Jawa Barat.

29 Juni

Perseroan mengadakan pelatihan security

yang diadakan di Training Center, Kantor Pusat.


(8)

RAPAT KERJA

18-19 Januari

Perseroan mengadakan Rapat Kerja Pimpinan berlokasi di Training Center, Kantor Pusat.

26-27 Oktober

Perseroan mengadakan Kick Of Business Plan yang diadakan di Hotel Seruni Puncak, Jawa Barat.

KEGIATAN SOSIAL

26 September

Perseroan menandatangani kerjasama dengan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) untuk pemberian beasiswa dalam program “Clement Suleeman Scholarship Fund”.

6 Desember

Perseroan mengadakan kegiatan corporate social responsibility (CSR) yang diselenggarakan di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.

PERSIAPAN IPO

25 Oktober

Perseroan mengadakan sosialisasi Program ESA berlokasi di Training Center, Kantor Pusat.

27 November

Perseroan mengadakan Public Expose berlokasi di Hotel JW Mariot, Jakarta.


(9)

SECARA umum kinerja Bank pada tahun 2013 meskipun menurun dibandingkan tahun 2012, namun tetap mampu menjaga pertumbuhan volume usaha

846

1.600 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 0

Aset (Rp miliar)

949

1.445 1.512 1.402

dalam 3 (tiga) tahun terakhir, sehingga momentum pertumbuhan pada tahun 2014 dapat dilanjutkan seiring perusahaan telah “go Public” pada 16 Januari 2014.

723

1.400 1.200 1.000 800 600 400 0

Dana Pihak Ketiga (Rp miliar) 811

1.282 1.328 1.183

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013


(10)

588

1.200

1.000

800 600

400 200

97 491

598

162 436

1.127

393 734

1.084

227 857

1.052

46 1.006

Total Kredit

Pihak Berelasi Pihak Ketiga

Kredit (Rp miliar)

2009 2010 2011 2012 2013

112

180 160 140 120 100 80 60 40 20 0

Ekuitas (Rp miliar)

118 121 134

170

2009 2010 2011 2012 2013

13.3

14 12 10 8 6 4 2 0

Laba Bersih (Rp miliar)

6.8

2.3 13.1

7.8


(11)

2009 2010 2011 2012 2013 25.00

20.00 15.00 10.00 5.00 0.00

CAR (%)

23,50 24,82

15,05 16.05 16,71

0,44 2.5

2

1.5

1

0.5

0

NPL Gross (%) 2,32

1,10

0,36 0,38

2009 2010 2011 2012 2013 39

60 50 40 30 20 10 0

Pendapatan Bunga Bersih (Rp miliar)

49 43

56 57

2009 2010 2011 2012 2013


(12)

Sepanjang permodalan Bank belum memenuhi dilakukannya perluasan produk/kegiatan usaha sesuai skala BUKU (Bank Umum Kelompok Usaha) yang ditetapkan regulator, strategi bisnis yang harus dikembangkan adalah penyaluran kredit dengan tema “sustainable and quality growth” guna mencapai visi Perseroan, yaitu menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh seluruh

stakeholders.

Penyaluran kredit sebagai bisnis utama Perseroan dikembangkan melalui produk kredit unggulan yaitu segmen komersial produktif, khususnya UMKM dan segmen kemitraan strategis melalui pengembangan

wholesale banking, yaitu kerjasama dengan konsep B2B (Business to Business) dengan Multiinance, Bank Perkreditan Rakyat, Koperasi, Perusahaan Ventura, dan Lembaga Mikro Lainnya. Produk-produk kredit

lainnya yang terus dikembangkan adalah segmen konsumsi, seperti KPR (Kredit Pemilikan Rumah), kredit kendaraan, kredit multiguna, dan KTA (kredit Tanpa Agunan). Sedangkan di sisi penghimpunan dana masyarakat akan terus dikembangkan produk dan layanan sesuai dengan tuntutan pasar sehingga produk dan layanan yang diberikan sesuai dengan dinamika kebutuhan nasabah. Kegiatan program promosi dan komunikasi dengan nasabah yang berkesinambungan akan terus dilakukan untuk menumbuhkan keyakinan dan kenyamanan nasabah sehingga dapat memudahkan peningkatan penghimpunan dana baik dari jumlah portofolio maupun jumlah nasabah. Pertumbuhan jumlah nasabah didukung dengan tingkat loyalitas nasabah yang tinggi menjadi salah satu nilai lebih Perseroan.


(13)

I K H T I S A R D ATA K E UA N G A N P E N T I N G

dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain

Keterangan 2013 2012 2011 2010 2009

Laporan Posisi Keuangan

Total Aset 1,402,171 1,512,206 1,444,742 948,787 846,361 Pinjaman yang Diberikan 1,052,068 1,083,551 1,127,012 598,397 587,863 Dana Pihak Ketiga : 1,183,101 1,327,812 1,281,927 811,444 722,799 Total Ekuitas 170,251 133,976 120,904 118,158 111,758

Laporan Laba Rugi

Pendapatan Bunga 143,443 152,350 113,673 99,805 91,331 Pendapatan Bunga Bersih 56,853 55,839 42,948 48,549 38,882 Pendapatan Operasional Lainnya 4,536 15,533 5,306 6,150 12,719 Beban Operasional 50,369 53,460 43,695 42,181 31,973 Laba Sebelum Pajak 11,020 17,911 3,591 9,379 19,539 Laba Bersih 7,824 13,128 2,340 6,769 13,345 Laba Bersih per Saham (Nilai Penuh) 5.28 10.26 1.83 5,29 10,43

Rasio Keuangan

Return On Asset (ROA) 0.80% 1.22% 0.32% 1.10% 2.57% Return On equity (ROE) 5.35% 11.04% 1.99% 5.92% 13.25% Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum -

Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan 17.10% 16.05% 15.20% 24.99% Operasional

Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, 16.71% 16.05% 15.05% 24.82% 23.50% Operasional dan Pasar

Non Performing Loan (NPL) Gross 0.38% 0.36% 1.10% 2.32% 0.44% Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional 95.00% 91.43% 99.22% 93.88% 82.54% Net Interest Margin (NIM) 4.55% 4.07% 3.79% 6.22% 5.38% Rasio Kredit Terhadap Total Simpanan (LDR) 87.17% 81.60% 87.92% 73.74% 81.33%

Lain-Lain

Jumlah Karyawan* 224 228 268 217 176

Jumlah Kantor* 22 22 22 23 18

*satuan sebenarnya


(14)

Bagian II

Laporan Dewan Komisaris

dan Direksi

1. Laporan Dewan Komisaris 2. Sejarah Perseroan 3. Laporan Direksi


(15)

L A P O R A N D E WA N K O M I S A R I S

Dewan Komisaris terus

berupaya meningkatkan fungsi

pengawasan, khususnya

terhadap potensi penurunan

kualitas asset, serta

kecukupan likuiditas dalam

pengembangan bisnis bank

agar tetap mampu tumbuh

secara berkesinambungan dan


(16)

Kepada Stakeholders, Pemegang Saham, serta Masyarakat,

Tahun 2013, kondisi perekonomian global ditandai adanya indikator pertumbuhan negara maju lebih tinggi dari negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2013 diperkirakan sebesar 2,9%, lebih rendah dari pertumbuhan tahun 2012 sebesar 3,2%. Pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia tersebut berdampak pada harga komoditas global sepanjang tahun 2013 yang menunjukkan tren penurunan. Kondisi tersebut diperparah oleh terjadinya peningkatan volatilitas di pasar keuangan global akibat kebijakan pemerintah Amerika terkait penghentian stimulus (tapering of) yang memicu meningkatnya ketidakpastian. Tentu saja kondisi tersebut berdampak pada perekonomian Indonesia yang membukukan pertumbuhan ekonomi tahun 2013 sebesar 5,7%, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2012 sebesar 6,2%.

Perlambatan ekonomi nasional pada akhirnya memiliki pengaruh pada sektor industri, termasuk industri perbankan. Pertumbuhan perbankan nasional berada dibawah pertumbuhan tahun 2012. Pada tahun 2013 penyaluran kredit perbankan secara tahunan hanya tumbuh pada kisaran 22% melambat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 23,1%. Sedangkan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) hanya tumbuh sebesar 13,60% (yoy) sehingga memicu

pengetatan likuiditas perbankan seiring tingginya

loan to deposit ratio (LDR) mencapai 90%. Namun demikian, kualitas kredit perbankan nasional masih mampu terpelihara dengan baik dengan rasio non performing loan (NPL) relatif rendah pada kisaran 2% dan didukung ketahanan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) pada rasio pada kisaran 18% meskipun mendapat tekanan volatilitas kurs dan tingginya tingkat inlasi.

Di tengah ketidakpastian global dan persaingan bisnis yang semakin ketat, Bank Ina Perdana dinilai masih tetap mampu menunjukkan kinerja positif pada tahun 2013, khususnya aspek fundamental prinsip kehati-hatian, walaupun dari segi laba bersih tahun 2013 sebesar Rp. 7,82 miliar menurun dibandingkan dengan tahun 2012.

Terkait dengan kondisi yang masih tidak menentu, Dewan Komisaris dengan seksama melakukan pengawasan secara proaktif sesuai dengan prinsip-prinsip good corporate governance dan prudential bankingpractices. Dewan Komisaris terus memberikan arahan agar manajemen melakukan berbagai perbaikan guna menyesuaikan perkembangan pasar yang bergerak sangat dinamis. Khusus mengenai kecukupan likuiditas di tengah persaingan


(17)

penghim-Jakarta, April 2014

Birawa Natapradja Komisaris Utama punan dana yang semakin ketat, Dewan komisaris meminta manajemen memperhatikan ketersediaan likuiditas yang cukup melalui monitoring penghim-punan danamasyarakat, serta meningkatkan berbagai upaya pengembangan produk dan layanan yang mampu mendorong pertumbuhan dana masyarakat.

Oleh karena itu, dalam kaitan pelaksanaan tugas pengawasan dan pemberian nasihat sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Dewan Komisaris senantiasa fokus pada aktivitas yang dinilai strategis yang dihadapi Perseroan untuk memastikan bahwa setiap aktivitas strategis tersebut dilaksanakan oleh Direksi dengan berpedoman pada penerapan

good corporate governance, prinsip kehati-hatian, dan

Risk Management. Secara umum realisasi kinerja Perseroan tahun 2013 dinilai mencapai hasil yang baik yang tetap mencerminkan aspek fundamental dari prinsip kehati-hatian yaitu NPL gross sebesar 0,38%, CAR 16,71%, LDR 87,17% sehingga menjadi pondasi yang kuat untuk tumbuh berkesinambungan dimasa yang akan datang.

Memasuki tahun 2014, terdapat berbagai tantangan eksternal seiring kondisi perekonomian Indonesia masih dalam tahap konsolidasi di tengah

volatilitas perekonomian global yang diperkirakan masih terjadi. Sementara itu dari aspek internal, di mana perseroan telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 16 Januari 2014, akan terus dituntut target perolehan laba dan pengembangan bisnis yang sustainable di tengah intensitas persaingan yang ketat. Oleh kerena itu fokus pengawasan diarahkan pada pengelolaan likuiditas dan pengendalian kualitas aset produktif.

Akhir kata, atas nama Dewan Komisaris, disampaikan apresiasi atas pencapaian kinerja dan pengelolaan bank yang telah dilakukan pada tahun 2013. Tentu saja pencapaian dan segala hal yang dilakukan sepanjang tahun 2013 merupakan wujud keberhasilan dari kerjasama tim, kerja keras, dedikasi, dan integritas yang diberikan oleh Direksi, Manajemen dan segenap karyawan Bank Ina Perdana. Pada kesempatan ini, kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholders dan nasabah Bank Ina Perdana atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Tentu saja pencapaian serta segala kemampuan, dedikasi dan dukungan yang diberikan saat ini harus diupayakan meningkat kualitasnya pada tahun-tahun mendatang, agar kesinambungan bisnis bisa tetap terjaga.


(18)

2013

2012

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

2004

1991

1990

Bank dengan predikat “Sangat Baik”, versi Majalah Infobank (2004-2008) Pembukaan cabang Lumajang, Bandung, Surabaya, dan beberapa tempat di Jakarta

Jumlah jaringan kantor sebanyak 22 kantor Penawaran Umum Perdana Saham

Perseroan didirikan pada Perseroan memulai kegiatan

operasionalnya pada Juli 1991 Jumlah jaringan kantor

sebanyak 14 kantor

Bergabung dengan ATM Bersama sejak tanggal 29

Januari 2008

Pembukaan cabang Yogyakarta, Semarang, dan Solo “Banking Eiciency Award" dari Harian

Bisnis Indonesia

Peringkat ke-1 untuk kategori

The Best Bank 2012 in “Compliance”

Peringkat ke-3 untuk kategori

The Best Bank 2012 in “Risk Management”

Peringkat ke-3 untuk kategori

The Best Bank 2012 in “Marketing” dari Majalah Business Review

“The Best Improvement Bank of The Year”

dari Sembilan Bersama Media

23 Tahun berpengalaman di sektor perbankan


(19)

L A P O R A N D I R E K T U R U TA M A

Dalam mengembangkan bisnis

bank jangka panjang, manajemen

senantiasa berpedoman pada

tujuan pencapaian pertumbuhan

dengan tema “Sustainable &

Quality Growth”. Di tengah

tekanan kondisi usaha dan

likuiditas yang kurang kondusif

pada tahun 2013, kinerja Bank

tetap menunjukkan pondasi

yang kuat sesuai prinsip


(20)

kehati-Kepada Stakeholders, dan Nasabah yang terhormat,

Perekonomian Indonesia tahun 2013 menghadapi berbagai tantangan yang tidak ringan akibat dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta ketidakpastian keuangan global seiring rencana pengurangan stimulus moneter (tapering of) pemerintah Amerika Serikat. Kondisi ekonomi global yang menurun tersebut memberikan tekanan kepada Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada periode tahun 2013 yang berdampak meningkatnya deisit transaksi berjalan yang diperkirakan mencapai 3,5% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih tinggi dibandingkan deisit tahun 2012 sebesar 2,8% dari PDB.

Penurunan kinerja NPI juga memberikan tekanan nilai tukar Rupiah pada 2013 dan disertai volatilitas yang meningkat. Rupiah dicatat melemah secara

point to point sebesar 20,8% (yoy) selama tahun 2013 ke level Rp. 12.170,- per dollar AS yang didorong meningkatnya aliran modal keluar yang dipicu rencana tapering of oleh the Fed. Inlasi tahun 2013 tercatat meningkat tajam mencapai 8,38% dibandingkan tahun 2012 sebesar 4,30% sebagai dampak gejolak harga pasar domestik serta pengaruh kenaikan harga BBM bersubsidi pada akhir Juni 2013.

Dalam kaitan meningkatnya tekanan pada stabilitas makro ekonomi tahun 2013 tersebut, Bank Indonesia terus meningkatkan bauran kebijakan melalui lima pilar, yaitu kebijakan suku bunga,

kebijakan nilai tukar, kebijakan makro prudential, penguatan strategi komunikasi kebijakan, dan penguatan koordinasi Bank Indonesia dan Pemerintah. Kenaikan BI Rate yang ditempuh Bank Indonesia mencapai 7,50% mengakibatkan perkembangan suku bunga simpanan perbankan juga terus meningkat dengan persaingan perebutan dana yang semakin ketat. Ketahanan industri perbankan dinilai tetap kuat dengan risiko kredit, likuiditas dan pasar yang cukup terjaga, serta dukungan permodalan Bank yang masih kuat.

Tentu saja kondisi perekonomian global dan domestik sepanjang tahun 2013 berdampak pada sektor-sektor ekonomi di negeri ini, termasuk industri perbankan nasional. Pertumbuhan perbankan nasional pada tahun 2013 walaupun tetap positif, namun di bawah pencapaian tahun sebelumnya.

Pada tahun 2013 pertumbuhan total aset perbankan hanya mencapai 16,23%, atau menjadi Rp. 4.954,47 triliun. Sedangkan, penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 13,60% atau menjadi Rp. 3.663,97 triliun, dan penyaluran kredit tumbuh sebesar 21,79% atau menjadi Rp. 3.292,87 triliun.

Namun demikian, perbankan nasaional mampu menekan tingkat kredit bermasalah (non performing


(21)

loan/nPL). Tingkat nPL gross perbankan nasional berhasil ditekan menjadi 1,77%, atau menurun dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,87%.

Ditengah berbagai tantangan yang terjadi sepanjang tahun 2013, kinerja Bank Ina Perdana masih dapat menjaga momentum pertumbuhan dengan tetap menunjukkan pondasi yang kuat sesuai prinsip kehati-hatian untuk terus tumbuh berke-sinambungan dan berkualitas.

Indikator kinerja tahun 2013 memang memper-lihatkan penurunan dibandingkan dengan tahun 2012, baik dari sisi aset, dana pihak ketiga (DPK), kredit, maupun laba usaha. Namun demikian, kinerja tahun 2013 masih menunjukkan perkem bangan yang positif. Penyaluran kredit pada akhir Desember 2013 sebesar Rp. 1.052 miliar atau menurun Rp 32 miliar (2,91%) dibandingkan dengan pencapaian tahun 2012 sebesar Rp. 1.084 miliar. Hal itu semata-mata adanya penurunan eksposur kredit pihak berelasi sebesar Rp. 181 miliar. Eksposur kredit kepada pihak ketiga justru meningkat sebesar Rp. 150 miliar yang cukup mencerminkan bahwa penyaluran kredit tetap dapat tumbuh secara mandiri dan dapat mengurangi ketergantungan bisnis pada pihak berelasi.

Untuk laba bersih tahun 2013 sebesar Rp. 7,82 miliar menurun tajam sebesar Rp. 5,304 miliar atau 40,40% dibandingkan dengan laba bersih tahun 2012 sebesar Rp. 13,128 miliar. Penurunan laba usaha tersebut karena pada tahun 2012 diperoleh pendapatan dari Pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (pendapatan non business) sebesar

Rp. 6,138 miliar, namun jika dilihat dari perolehan pendapatan dari bisnis utama bank yaitu pos Pendapatan Bunga Bersih, justru sedikit meningkat dari Rp. 55,839 miliar pada tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 56,853 miliar pada tahun 2013.

Beratnya kondisi yang dihadapi perbankan sepanjang tahun 2013 membuat Bank Ina Perdana lebih memilih strategi tetap memperkuat funda-mental keuangan. Hal ini dilakukan dengan tetap memelihara kualitas kredit dengan baik dan penyaluran kredit dilakukan secara selektif. Pada intinya, sepanjang tahun 2013, Bank Ina Perdana berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip good corporate gover­ nance (GCG).

Melalui berbagai upaya tersebut, Bank Ina Perdana sepanjang tahun 2013 tetap mampu mengelola risiko kredit bermasalah dengan baik di tengah guncangan ekonomi yang terjadi. Rasio kredit bermasalah atau

non performing loan (nPL) gross relatif rendah dan terjaga dengan baik, yakni sebesar 0,38%. Keberhasilan memelihara dengan baik kualitas kredit tersebut berdampak pada menurunnya nilai pencadangan kerugian penurunan nilai kredit pada tahun 2013 yaitu dari Rp. 1,84 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.1,00 miliar pada tahun 2013.

Selain melakukan pengelolaan manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian yang baik, pemegang saham Bank Ina Perdana juga berupaya meningkatkan permodalan guna melanjutkan pertumbuhan bisnis


(22)

yang berkesinambungan pada masa mendatang. Dengan keberhasilan Bank Ina Perdana sudah “go public” pada awal tahun 2014, prospek bisnis ke depan jauh lebih baik dan siap tinggal landas untuk memperkokoh pertumbuhan yang sustainable dan berkualitas dengan menyempurnakan penerapan prinsip-prinsip prudential, good corporate governance

dan risk management.

Dalam meningkatkan daya saing pada tahun 2014 akan fokus pada pengelolaan likuiditas, disiplin memelihara kualitas aset yang baik, dan memperoleh

margin yang memadai. Komitmen untuk tumbuh berkesinambungan tersebut tentu juga akan kami sertai upaya untuk terus mengembangkan capability

karyawan, peningkatan kualitas layanan, penerapan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, serta

pengendalian biaya untuk memastikan pertumbuhan bisnis yang berkualitas dan proitable.

Atas segala pencapaian yang diraih hingga saat ini, kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh stakeholders dan nasabah atas dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan kepada Bank Ina Perdana. Kami yakin dengan dukungan dan kerjasama yang baik, kami akan dapat mengawal pertumbuhan ber-kesinambungan untuk mencapai prestasi yang lebih baik pada masa mendatang. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Dewan Komisaris, yang telah memberikan arahan yang jelas sehingga jajaran manajemen tetap mampu dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan dan berkualitas.

Jakarta, April 2014

Edy Kuntardjo Direktur Utama


(23)

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2013

PT BANK INA PERDANA TBK

Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Bank Ina Perdana Tbk tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas

kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 17 April 2014

Dewan Komisaris,

Birawa Natapradja

Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen

Hari Sugiharto

Komisaris Independen

Winadewi Hanantha

Komisaris

Direksi,

Edy Kuntardjo

Direktur Utama

Kiung Hui Ngo

Direktur Operasional

Wardoyo

Direktur Kepatuhan


(24)

Bagian III

Profil Perusahaan

1. Identitas Perusahaan 2. Bidang Usaha 3. Struktur Organisasi

4. Visi, Misi dan Landasan Pencapaian 5. Struktur Kelompok Usaha

6. Proil Dewan komisaris 7. Proil Direksi

8. Group Head

9. Pimpinan Cabang dan Cabang Pembantu 10. Kronologi Pencatatan Saham

11. Produk dan Jasa 12. Jaringan Kantor


(25)

Nama Perusahaan : PT Bank Ina Perdana Tbk

Kantor Pusat : Wisma BSG Jl. Abdul Muis No. 40 Jakarta Pusat 10160.

Tanggal Pendirian Perusahaan : 09 Februari 1990.

Nomor Surat Ijin Sebagai Bank Umum : Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

No . 524/kmk13/1991 Tanggal 03 Juni 1991.

Perubahan Terakhir dari Anggaran Dasar : Akta No. 31 Tanggal 09 September 2013

Notaris Edward Suharjo Wiryomartani, SH., Mkn. Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia No. AHU- 49437.AH.01.02 Tanggal 23 September 2013 juncto Surat dari

Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia No. AHU-AH.01-40894 Tanggal 03 Oktober 2013.

Modal Dasar : Rp.

632.000.000.000,-Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : Rp.

158.000.000.000,-Nomor dan Tanggal Pernyataan efektif

oleh Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan : No. S-484/D.04/2013 Tanggal 31 Desember 2013.

Pencatatan di Bursa Saham : Saham Perseroan Dicatatkan di Bursa Efek Indonesia

Pada Tanggal 16 Januari 2014.

Kode Saham : BINA

Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo

Plaza Property Lt. 2 Komplek Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan, Jakarta 13120.

Akuntan Publik : Kantor Akuntan Publik

Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny

(Anggota Moore Stephens International Limited) Initiland Tower, 7thloor

Jl. Jendral Sudirman Kav. 32 Jakarta 10220.

Corporate Secretary : Wardoyo

Telephone : +6221 3859050

Faksimili : +6221 3859041

Website : www.bankina.co.id

Email : corp_sec@bankina.co.id


(26)

Sebagaimana telah diamanatkan dalam ketentuan Anggaran Dasar, maksud dan tujuan perseroan adalah menjadikan usaha di bidang perbankan (Bank Umum) sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan maksud dan tujuannya tersebut, maka Bank Ina Perdana sebagaimana diatur pada pasal 3 ayat (2) Anggaran Dasar dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertiikat deposito, tabungan dan/ atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

2. Memberikan kredit.

3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.

4. Membeli, menjual, atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atau perintah nasabahnya.

• Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang masa berlakunya tidak lebih lama dari pada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.

• Surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud.

• Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan negara.

• Sertiikat Bank Indonesia (SBI).

• Obligasi

• Surat dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

• Surat berharga lain yang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah. 6. Menempatkan dana pada, meminjam dana dari,

atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomu-nikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainya.

7. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga.

8. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.

9. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepen-tingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak. 10. Melakukan penempatan dana dari nasabah

kepada nasabah lainnya dalam surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.

11. Membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui pelelangan atau dengan cara lain dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada Bank, dengan ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya. 12. Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu

kredit dan kegiatan wali amanat.

13. Menyediakan pembiayaan dan / atau melakukan kegiatan lain berdasarkan perinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang.

14. Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang.

15. Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek, asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan me menuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang.

16. Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh yang berwenang.

17. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku.

18. Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


(27)

• Budgeting

• Financial Analysis & tax • MIS/Reporting • Finance • Risk Monitoring Committee

• Audit Committee

• Remuneration and Nomination Committee

Board of Commissioner

• Credit Committee

• Credit Policy Committee

• ALCO

• IT Steering Committee

• Risk Management Committee

• Strategic Planning & Budgeting Committee

• Human Resources Committee Internal Audit Head

President Director

Operational Director Compliance Director (Corporate Secretary) Commercial & Consumer Loan and

Funding Gr. Head

Operation Support Gr. Head

Risk Management Gr. Head

• Product and Promotion • Clearing and Settlement Centre• Branch Services Support

• ATM Support

• User Rep & implementor

• Risk Control & Policy

• Risk Monitoring and Reporting

• Head of Credit Program

• Head of General Afair

Head of Compliance and APU-PPT

• Trading • Settlement

• Credit Risk Analysis & Restructuring

• Appraisal • Regulation Monitoring

• Account and Cust. Monitoring • Corporate Secretary Staf

Head of Legal Corporate

• Head of Loan Admin. Centre

Head of Human Resources

• Legal Corporate • Remedial

Head of IT • Recruitment & Training

• Administration and Payroll

KPO Abdul Muis Head

• IT. Support • IT. Development

Branches

Accounting & Fin. Planning Gr.Head

• Head of System and Procedures

Head of Treasury

Central Credit Gr. Head

• Marketing Manager


(28)

Visi

“Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan,

serta dipercaya oleh seluruh

stakeholders

”.

Misi

“Meningkatkan kesejahteraan

stakeholders

”.

Landasan Pencapaian Visi dan Misi

Empathy

Bank Ina senantiasa berusaha untuk memperlihatkan kebutuhan

stakeholders

terutama

nasabah; dengan pikiran dan nurani.

Enterpreneurship

Bank Ina telah menetapkan komitmennya untuk senantiasa melakukan inovasi produk

dan layanan perbankan yang memberikan nilai tambah.

Empowerment

Bank Ina senantiasa berusaha memberdayakan manajemen dan staf secara terorganisasi

untuk memberikan respon yang cepat bagi

stakeholders

.

Teamwork

Bank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan manajemen dan staf dengan

komunikasi dan kerjasama dalam mencapai visi, serta pelaksanaan misi.

Trustworthiness

Bank Ina senantiasa membentuk karakter dan kompetisi untuk memupuk saling

percaya.


(29)

HADI SURYA 82%

POENTA SURYA 13%

DHARMA SURYA 5%

PT. BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG 99,99%

PT. BAGUS SETIA GIRI 0,01%

PENGURUS

Komisaris : Utama Hadi Surya Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Suherman Widjaja Direktur : Dwijaya Hadisurya

PT. TUNGGALADHI BASKARA 73,4%

PENGURUS

Komisaris Utama : Utama Hadi Surya Komisaris : Suherman Widjaja Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Dwijaya Hadi Surya

HADI SURYA 1,4%

PT. KHARISMA PRIMA KARYA 80,2%

PENGURUS

Komisaris : Rendy Diego Soedarjo Direktur : Oki Widjaja

S T R U K T U R K E LO M P O K U S A H A

Ultimate Shareholders : HADI SURYA dan OKI WIDJAJA

Bank Ina Perdana dimiliki oleh dua group besar, yaitu Galva Group bergerak di bidang usaha elektronik, sound system, dan komputer, seperti produk TOA, Sony, BenQ dan Lexmark, serta Bagusnusa Samudra Gemilang Group yang bergerak di bidang jasa transportasi laut, industri kehutanan, perkebunan, jasa konstruksi, dan pertambangan.


(30)

URIPTO WIDJAJA 48,51%

TINA WIDJAJA 15%

OKI WIDJAJA 22%

TENG TIMOTHY KING 7%

PT. GALVA 24,1%

SIANA ANGGRAENI SURYA 1,4%

PT. AJI LEBUR SEKETI 14,5%

PENGURUS

Komisaris Utama : Siana Anggraeni Surya Komisaris : Suherman Widjaja Direktur : Dwijaya Hadi Surya

PT. BANK INA PERDANA

PENGURUS

Komisaris Utama : Uripto Widjaja Komisaris : Amelia Widjaja Komisaris : Yanti Widjaja Direktur Utama : Oki Widjaja Direktur : Tina Widjaja

DWIJAYA HADI SURYA 97,2%

HERMAN SUSASTRO 0,12%

TJIOE JOHAN SUGITA 0,12%

YANTI WIDJAJA 7,13%

SUHERMAN KARUNA ATMADJA 0,12%

PT. J.A. WATTIE 2,5%

OKI WIDJAJA 5,3%


(31)

P R O F I L D E WA N K O M I S A R I S

Berdasarkan akta pernyataan

keputusan sirkular pemegang saham

no. 105 tanggal 27 november 2013, susunan

Dewan Komisaris PT Bank Ina Perdana Tbk,

yakni Birawa Natapraja sebagai Komisaris Utama

Independen, Hari Sugiharto sebagai Komisaris

Independen, dan Winadewi Hanantha sebagai


(32)

BIRAWA NATAPRADJA

Warga Negara Indonesia. Lahir di Nganjuk, 17 September 1934. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Parahyangan, Bandung, pada 1965. Selain itu, berbagai kursus dan seminar mengenai perbankan telah diikuti, baik di dalam maupun luar negeri.

Mengawali karir di bidang perbankan pada 1969 dengan bergabung dengan Bank Buana hingga 1971, dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan Cabang Surabaya. Selanjutnya, pada 1972 bergabung dengan Bank Panin sebagai Kepala Cabang Semarang hingga 1975. Kemudian bergabung dengan BCA pada 1975 hingga 1977 sebagai Kepala Cabang Semarang. Pada 1977 hingga 1986 sebagai Kepala Cabang Medan, dan pada 1986 hingga 2001 menjabat sebagai Kepala Wilayah V Sumatera. Berbagai penghargaan pernah diraih selama berkarir di BCA. Sejak 2002 sampai 2009, beliau menjabat sebagai Komisaris Utama PT Astral Permai. Pada tahun 2007 hingga 2009 beliau juga menjabat sebagai Int’l Oicer/Adviser Salim Group di Nigeria. Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Independen Bank Ina Perdana.

Guna mengikuti perkembangan yang ada, berbagai pelatihan (training) telah diiikuti. Adapun yang diikuti sepanjang tahun 2013 adalah Sikap Profesional Dalam Mengelola Bisnis Bank, Persiapan Ujian Manajemen Risiko Profesi Bankir

Level 4 Publik, dan 8 Etos Kerja Profesional.

HARI SUGIHARTO

Warga Negara Indonesia. Lahir di Yogyakarta, 22 Maret 1945. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Kristen Satya Wacana pada 1971. Dari 1968 hingga 1973 tercatat sebagai Dosen di Universitas tersebut. Pada 1987, melanjutkan studi di bidang perbankan di University of Wales, Inggris.

Mengawali karir di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia pada 1973. Setelah itu, sejak 1980 memegang berbagai jabatan dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang adalah sebagai berikut : Sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter dan Jasa Keuangan Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan Multilateral, anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ Departemen Keuangan RI, Anggota/Ketua Pelaksana Perundingan Bidang Jasa WTO, APEC, dan ASEAN, anggota Tim Pemantau Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden RI, pengurus Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, pengurus Yayasan BPK Penabur, pengurus Yayasan UKRIDA, serta pengurus Dana Pensiun BPK Penabur dan Pengurus Asosiasi Dana Pensiun Indonesia. Aktif sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Ina Perdana sejak 2001.

Guna mengikuti perkembangan yang ada, berbagai pelatihan (training) telah diiikuti. Adapun yang diikuti sepanjang tahun 2013 adalah Sikap Profesional Dalam Mengelola Bisnis Bank, Berburu Kredit Mikro, 8 Etos Kerja Profesional,

dan Pelatihan Modul Edukasi.

WINADEWI HANANTHA

Warga Negara Indonesia. Lahir di Kudus, 6 Juli 1949. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Parahyangan Bandung.

Memulai karirnya di bidang perbankan pada 1977 di bank Danamon, berbagai bidang pernah dijabat antara lain bidang Accounting, Kredit, Marketing, Treasury dan Branch Banking yang mensupervisi cabang-cabang di Indonesia.

Beberapa posisi penting pernah dijabat, pada 2000 sampai dengan September 2004 sebagai Direktur Bank Hagakita, kemudian pada Oktober 2004 sampai dengan 2008 sebabagi Direktur Bank Haga, selanjutnya pada 2009 bergabung dengan Bank Ina Perdana sebagai Direktur Bisnis dan saat ini dipercaya sebagai Komisaris Bank Ina Perdana. Menyadari bahwa dunia perbankan terus berkembang secara dinamis, beberapa pelatihan terus diikuti sepanjang tahun 2013, antara lain Sikap Profesional dalam mengelola Bisnis Bank, 8 Etos Kerja Profesional, Anti Fraud, Modul Edukasi, dan program-program perbankan lainnya.


(33)

P R O F I L D I R E K S I

Berdasarkan akta pernyataan

keputusan sirkular pemegang saham

no. 105 tanggal 27 november 2013, susunan

Direksi PT Bank Ina Perdana Tbk, yakni Edy

Kuntardjo sebagai Direktur Utama,

Wardoyo sebagai Direktur, dan

Kiung Hui Ngo sebagai

Direktur.


(34)

EDY KUNTARDJO

Warga Negara Indonesia. Lahir di Banda Aceh, 22 September 1957. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta dan Master of Magister Manajemen dari STIE Perbanas,

Jakarta.

Aktif mengikuti seminar dan pendidikan pada lembaga pendidikan di dalam dan luar negeri, serta di berbagai organisasi, seperti Ikatan Bankir Indonesia (IBI), Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP) periode 2009-2012, serta Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Pusat sejak 2003 sampai dengan sekarang.

Mengawali karir di Bank Dagang Negara, dengan menempati berbagai posisi, seperti Management Trainee pada 1983-1984, Account Oicer, serta kepala Seksi Impor/Ekspor dan Jasa Valuta Asing pada 1984- 1989. Lalu, bergabung dengan Bank Bintang Manunggal pada 1990 menduduki berbagai jabatan, antara lain Kepala Divisi Marketing dan Kepala Audit Internal, serta menjabat Compliance Director pada 2000. Pada akhir 2007 Bank Bintang Manunggal diakuisisi oleh Hana Bank Korea Selatan berubah nama menjadi Bank Hana dan masih menduduki jabatan sebagai Compliance Director. Pada 15 April 2010 beralih tugas menjadi Komisaris Independen Bank Hana. Selanjutnya, bergabung dengan Bank Ina Perdana tepatnya sejak 9 Agustus 2011 setelah lulus tes kelayakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Direktur Utama hingga saat ini. Sepanjang Tahun 2013 telah mengikuti berbagai training. Adapun program training yang diikuti adalah Sikap Profesional

Dalam Mengelola Bisnis (Januari 2013), 8 Etos Kerja Profesional (Juni 2013), dan Pelatihan Modul Edukasi (Oktober 2013).

WARDOYO

Warga Negara Indonesia. Lahir di Klaten, 17 Juli 1958. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari Universitas Sriwijaya, Palembang.

Saat ini telah memegang Sertiikasi Manajemen Risiko Level V, dan aktif mengikuti berbagai seminar dan pendidikan perbankan. Selain itu, juga sempat menjadi dosen di AIP Perbanas Palembang dan Universitas Widya Gama Mahakam.

Mengawali karir di perbankan pada 1982 di Bank Paciic dengan jabatan terakhir sebagai Pejabat Kepala Grup Marketing pada 1988. Kemudian pada 1991-1992 juga dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Koordinator Training. Setelah itu, berkarir di PT Pandurata Bumiselaras pada 1995 sebagai Finance Manager, dan pada 1996-2012 di Bank Dipo Internasional dengan jabatan terakhir sebagai Direktur Kepatuhan. Saat ini dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Ina Perdana.

Sepanjang Tahun 2013 telah mengikuti berbagai training. Adapun program training yang diikuti adalah Sikap Profesional Dalam Mengelola Bisnis (Januari 2013), Fraud Detection Using Active Data (Januari 2013), Berburu Kredit Mikro (Februari 2013), Seminar Harapan dan Tantangan Perbankan Nasional 2013-2015 (Mei 2013), Sosialisasi Sistem Premi Diferensial (Mei 2013), Urgenitas IGA Dalam Implementasi FACTA (Juni 2013), Pedoman good Corporate governance Perbankan Indonesia 2013

(Juli 2013), 8 Etos Kerja Profesional (Juni 2013), dan Pelatihan Modul Edukasi (Oktober 2013).

KIUNG HUI NGO

Warga Negara Indonesia. Lahir di Pontianak, 30 Desember 1975. Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari STIE Trisakti Jakarta dan Magister Manajemen dari Universitas

Tarumanegara, Jakarta, serta aktif mengikuti seminar dan pendidikan.

Mengawali karir di perbankan pada 2000 hingga 2009 sebagai Kepala Bagian Akuntansi dan MIS di Bank BRI Syariah (d/h Bank Jasa Arta). Berkarir di Bank Ina Perdana sejak 2009 sebagai System Information & Accounting Group Head, dan pada 2011 hingga 2013 menjadi Accounting & Financial Planning Group Head. Pada RUPS yang digelar pada tanggal 27 November 2013 dipercaya sebagai Direktur Operasional hingga saat ini.


(35)

ARISTIANTO SOEKAMTO

Commercial & Consumer Loan and Funding Group Head

Meraih gelar Sarjana Keuangan dan Perbankan serta gelar Magister Bisnis dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Perbankan Indonesia (STEKPI). Mengawali karir diperbankan pada 1996 di Bank Dagang Industri, dan pernah menjadi Pemimpin Cabang di Bank Mega hingga 2007, dan Bank NISP pada 2008. Sebelum bergabung di Bank Ina Perdana pernah bekerja di perusahaan pembiayaan PT Tirtalarastama Dinamika Finance hingga 2012 sebagai Direktur. Sejak 5 Desember 2012 dipercaya sebagai Commercial & Consumer loan and

Funding group Head Bank Ina Perdana.

GIRI PRASETyO

Risk Management Group Head

Meraih gelar Magister Management

dari Institut Pertanian Bogor pada 2004. Mengawali karir perbankan sejak 1997 di PT Bank Haga hingga 2003. Selanjutnya, pada 2006 hingga 2008 menjabat sebagai Head of Risk Management. Setelah itu, berkarir di Rabobank sebagai Head of Portfolio Management dengan pangkat Assistant Vice President hingga 2009. Berkarir di Bank Ina Perdana sejak 2009 dengan jabatan Risk Management & Compliance group Head dan pada 2011 menjadi Risk

Management group Head.

POLMATUA SINAGA

Operation Support Group Head

Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian jurusan Sosial

Ekonomi Universitas Sumatera

Utara. Mengawali karir di perbankan pada 1991 di Bank Susila Bakti (Sekarang PT Bank Syariah Mandiri). Mulai berkarir di Bank Ina Perdana sejak 1997 di Satuan Kerja Audit Internal. Selanjutnya, pada 2000 diangkat menjadi wakil Pimpinan Cabang, lalu pada 2004 menjadi kepala Unit Loan & Deposito, dan Kepala Bagian CBO Sundries pada 2005. Setelah itu, pada 2009 dipercaya menjadi Head of Central

Operation Jakarta. Sejak 2011 dipromosikan menjadi

Operation Support group Head.

RONY HERMAWAN

Internal Audit Head

Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari STIE YKPN, Yogyakarta. Mengawali karir perbankan pada tahun 1995 di Bank Utama sebagai Internal Auditor. Pada 1999 bekerja di perusahaan sekuritas PT Jasabanda sebagai Accounting Head, pernah bekerja sebagai Pemeriksa Bank (non-organik) di Bank Indonesia dari 2001-2004. Selain itu, juga pernah berkarir sebagai Internal Audit Head di Bank Hana. Bergabung dengan Bank Ina

Perdana pada Juni 2012 dan dipercaya sebagai Internal Audit Head.

HARLI GENTANIA

Central Credit Group Head

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya, Jakarta. Memulai karir di PT Angsa Mas Perkasa sebagai

accounting staf. Mengawali karir perbankan pada 1993 sebagai Kepala bagian Marketing di Bank Tamara. Pada 1997 ke Bank danamon sebagai Assisten Bussines Manager, lalu sebagai Wakil Pimpinan Cabang  Koodinator Bidang Marketing, dan juga sebagai Business Manager. Setelah itu, pada 2004 menjadi Senior Credit Oicer pada Regional Credit Consumer wilayah Jakarta dan 2006 menjadi Regional Credit Acceptance Head­ Wilayah Jakarta. Memulai karir di Bank Ina Perdana sejak 2011 sebagai Central Credit group Head.


(36)

P I M P I N A N C A B A N G D A N C A B A N G P E M B A N T U

AGUSTINUS LISTYA

Pimpinan Cabang Abdul Muis KC Abdul MuisWisma BSG, Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat

AGUS PRAKOSO

Pimpinan Cabang PANCORAN KC Pancoran

Jl. Raya Pasar Minggu No 16A, Jakarta Selatan

HANA PRANATA

Pimpinan Cabang BANDUNG KC Bandung

Jl Gatot Subroto No 47B, Bandung

LINDAWATI. H

Pimpinan Cabang SOLO KC Solo

Jl Slamet Riyadi 141-143, Solo

ROSDIANA

Pimpinan Cabang YOGJAKARTA KC Yogyakarta

Jl. P. Diponegoro No. 42, Yogyakarta

AJI WIJAYA

Pimpinan Cabang SEMARANG KC Semarang

Pertokoan DP Mall / Pemuda Mas Blok A3, Jl Pemuda No 150, Semarang, Jawa Tengah

TONNY HARSONO

Pimpinan Cabang SURABAYA KERTAJAYA

KC Surabaya-Kertajaya Jl. Kertajaya No 224, Surabaya

KRISTANTO

Pimpinan Cabang LUMAJANG KC Lumajang

Jl Gatot Subroto (d/h Jl. Pelita) No. 179, Lumajang

ANTONIUS ANTON

Pimpinan Capem JATINEGARA KCP Jatinegara

Jl Raya Jatinegara Timur No 68B, Jakarta Timur

FARIDA HAERANI Pimpinan Capem GALAXY KCP Galaxi

Pertokoan Taman Galaxi Indah, Jl Boulevard Blok G No 16, Bekasi.

FRANS LIBRAZAR

Pimpinan Capem KELAPA GADING KCP Kelapa Gading

Jl Boulevard Raya Blok TN2 No 21, Jakarta Utara

HUSEN WIDJAJA

Pimpinan Capem HAYAM WURUK KCP Hayam Wuruk

Jl. Hayam Wuruk No. 27, Jakarta Pusat

NELLY KARLIANTO

Pjs. Pimpinan Capem MANGGA DUA KCP Mangga Dua

KM/23 B.O. Lantai Dasar Mall Mangga Dua, Jl Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat

LIDYANAWATI LUGITO Pimpinan Capem UKRIDA 2 KCP Kampus Ukrida 2

Jl Arjuna Utara No 6, Jakarta Barat

M. Th. YULIANA

Pimpinan Capem GADING SERPONG KCP Gading Serpong Boulevard, Jl Boulevard Raya, Ruko Financial Center Blok BA2/003 Summarecon Serpong, Tangerang.

AUGUSTINI

Pimpinan Capem KEMBANG JEPUN KCP Surabaya-Kembang Jepun Jl. Kembang Jepun No 96, Surabaya


(37)

Awal tahun 2014 merupakan tonggak sejarah baru bagi Bank Ina Perdana, karena berhasil menjadi perusahaan yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 16 Januari 2014. Untuk mencapai hal itu, Bank Ina Perdana melewati beberapa tahapan. Setiap tahapan dilakukan melalui proses yang cukup menguras tenaga dan pikiran, namun dengan kerja keras seluruh karyawan untuk mempunyai prospek ke depan yang lebih baik, semua tahapan akhirnya dapat dilalui sesuai waktu dan rencana yang telah ditetapkan. Adapun tahapan yang dilakukan sebagai berikut:

Tahap Persiapan

Pelaksanaan Initial Public Ofering (IPO) atau Penawaran Umum Perdana Saham kepada publik, sudah direncanakan dan dicantumkan pada Rencana Bisnis Bank 2013–2015. Salah satu tahapan penting dalam pelaksanaan IPO adalah penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 9 September 2013 yang antara lain telah menghasilkan beberapa keputusan penting, sebagai berikut:

• Menyetujui perubahan status Bank Ina Perdana dari Perseroan tertutup menjadi Perseroan terbuka;

• Menyetujui rencana penawaran saham kepada publik sebanyak-banyaknya 790 juta lembar saham;

• Menyetujui peningkatan modal Perseroan;

• Menyetujui perubahan nilai nominal saham. Dalam RUPSLB tersebut juga telah diputuskan pemberian kuasa kepada Direksi untuk melaksanakan segala tindakan-tindakan yang diperlukan sehubungan dengan IPO.

Tahap pelaksanaan

• Due Diligence Meeting & Public Expose

Public Expose berlangsung pada tanggal 27 November 2013 di JW Marriot Hotel Jakarta yang dihadiri sekitar 200 tamu undangan sebagai calon investor.

• Penawaran Saham

Pernyataan efektif oleh Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan diperoleh pada tanggal 31 Desember 2014. Sedangkan masa penawaran umum berlangsung pada tanggal 3-9 Januari 2014 bertempat di Gedung Plaza Property, Jl Perintis Kemerdekaan Komplek Pertokoan Pulo Mas Blok VIII No.1, Jakarta Timur.

• Penjatahan

Dari total permintaan yang diterima sejumlah + 63.514.100 lembar saham merupakan permintaan atas porsi pooling yang mencerminkan kelebihan permintaan sebanyak 5,11 kali dari jatah pooling

tersebut. Berdasarkan sistem penjatahan 98% adalah alokasi untuk penjatahan pasti dan 2% untuk penjatahan terpusat (pooling).

• Refund& Pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumlah refund (pengembalian dana pemesanan saham) sebesar Rp.12.747.384.000,-, sedangkan untuk pencatatan efektif saham Bank Ina Perdana dengan kode saham BINA di BEI dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2014.

Untuk pelaksanaan IPO ini ditunjuk lembaga dan profesi penunjang Pasar Modal, yaitu : Akuntan Publik : Mulyamin Sensi Suryanto & Lianny

Penjamin Pelaksana Emisi Efek : PT Buana Capital Konsultan Hukum : DNC Advocates at Work Biro Administrasi Efek : PT Adimitra Transferindo

Notaris : Edward Suharjo Wiryomartini, S.H, M.Kn.


(38)

• Laporan ke Otoritas Jasa Keuangan

Dengan penawaran saham kepada masyarakat sebanyak 520.000.000 (lima ratus dua puluh juta) saham senilai nominal Rp. 52.000.000.000,- (lima puluh dua miliar rupiah) atau 24,76% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, maka modal disetor perseroan setelah IPO meningkat menjadi Rp. 210.000.000.000 (dua ratus sepuluh miliar rupiah). Dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham melalui Penawaran Umum ini, dengan harga penawaran Rp. 240,- per lembar saham dari nilai nominal Rp. 100,- per lembar saham, adalah sebesar Rp. 124.800.000.000,- (seratus dua puluh empat miliar delapan ratus juta rupiah).

Dengan pelaksanaan penawaran saham kepada masyarakat ini, porsi capital adequacy ratio (CAR) pada akhir Januari 2014 mengalami peningkatan menjadi sebesar 11,6% yaitu dari CAR 16,71% pada akhir Desember 2013 menjadi 28,31% setelah pelaksanaan penawaran saham. Terhadap penambahan modal disetor tersebut telah dilaporkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan surat No. OJK/DIR/015/0214 tanggal 4 Februari 2014.


(39)

P R O D U K & J A S A

PENGHIMPUNAN DANA

Produk dan jasa layanan disesuaikan dengan segmen pasar yang ditargetkan serta kebutuhan nasabah. Selain itu Program promosi terus dilakukan secara intensif dengan memberikan suku bunga dan hadiah yang menarik yang disesuaikan dengan event-event yang tepat sebagai salah satu strategi pencapaian target penghimpunan dana.

Produk-produk yang dimiliki :

• Tabina Perdana, tabungan dengan tingkat suku bunga menarik ditambah dengan pilihan hadiah sesuai point reward yang dikumpulkan.

• Tabina Eksekutif, tabungan yang memberikan keuntungan dengan suku bunga mendekati suku bunga deposito.

• Tabina Simpel, tabungan yang dirancang untuk pelajar dan mahasiswa melalui kerjasama dengan sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan / perguruan tinggi.

• TabunganKu, tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung.

• Deposito, simpanan berjangka yang memberikan keamanan dan kenyamanan dengan tingkat suku bunga yang lebih menarik.

• Rekening Giro, rekening dengan jasa giro yangmenarik serta memberikan keamanan dalam bertransaksi bisnis sehari-hari dengan menggunakancek/ bilyet giro.


(40)

PENyALURAN DANA

Penyaluran kredit yang dilakukan tetap berprinsip pada prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat.

Fasilitas kredit yang ditawarkan :

• Kredit Investasi UKM, kredit untuk membiayai investasi di sektor usaha kecil dan menengah.

• Kredit Modal kerja, kredit untuk mendukung perputaran modal kerja usaha produktif

• Kredit Konsumsi, membiayai pembelian property, kendaraan bermotor, barang elektronik & barang konsumsi lainnya.

• Kredit Tanpa Agunan (KTA ), memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan

• dana tunai dengan suku bunga kompetitif.

JASA LAyANAN PERBANKAN LAINNyA

Jasa layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui upaya peningkatan teknologi, optimalisasi jaringan kantor dan kemitraan dengan instasi lainnya.

• ATM INA, memberikan kemudahan untuk bertransaksi tunai di lebih dari 56.000 jaringan

• ATM Bersama maupun transfer antar bank di seluruh Indonesia.

• Pembayaran Tagihan PLN dan TELKOM online

disemua kantor cabang Bank Ina Perdana.

• Transfer valas melalui NCM, kerjasama CIMB Niaga

• Layanan Payroll yang memudahkan bagi perusahaan dalam administrasi pembayaran gaji.

• Money Changer, layanan penukaran valuta asing untuk mata uang US Dollar, Singapore Dollar, Australian Dollar, Hongkong Dollar, Euro, dan Yen.


(41)

JABODETABEK

KC Abdul Muis

Wisma BSG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat Telepon : (021) 3859050, Fax : (021) 3859041

KC Pasar Minggu

Jl. Raya Pasar Minggu No 16A, Jakarta Selatan Telepon : (021) 7972525, Fax : (021) 7990142

KCP Hayam Wuruk

Jl. Hayam Wuruk No. 27, Jakarta Pusat Telepon : (021) 2314409, Fax : (021) 2314404

KCP Galaxi

Pertokoan Taman Galaxi Indah, Jl Boulevard Blok G No 16, Bekasi. Telepon : (021) 8225225, Fax : 82420033

KCP Gading Serpong Boulevard

Jl Boulevard Raya, Ruko Financial Center Blok BA2/003 Summarecon Serpong, Tangerang.

Telepon : (021) 54210220, Fax : (021) 54210218

KCP Kelapa Gading

Jl Boulevard Raya Blok TN2 No 21, Jakarta Utara Telepon : (021) 45878071, Fax : (021) 45851577

KCP Mangga Dua

KM/23 B.O. Lantai Dasar Mall Mangga Dua Jl Mangga Dua Raya, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 6120120, Fax : (021) 6120121

KCP Jatinegara

Jl Raya Jatinegara Timur No 68B, Jakarta Timur Telepon : (021) 85910691, Fax : (021) 8502759

KCP Kampus Ukrida 2

Jl Arjuna Utara No 6, Jakarta Barat

Telepon : (021) 56972983, Fax : (021) 56972986

KCP Komplek Suara Pembaruan

Jl Dewi Sartika No 136D, Jakarta Timur Telepon : (021) 80884060, Fax : (021) 80884059

KK Kampus Ukrida 1

Jl Tanjung Duren Raya No 4, Jakarta Barat Telepon : (021) 5689476, Fax : (021) 5674834

KK Kampus UKI

Jl Mayjend Sutoyo No. 1, Jakarta Timur Telepon : (021) 8090714, Fax : (021) 8090831

KK RS PGI Cikini

Jl Raden Saleh No 40, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 38997782, Fax : (021) 3907302

KK Sekolah BPK Penabur Gading Serpong

Jl Raya Kelapa Gading Barat, Serpong Telepon : (021) 54205138, Fax : (021) 54205138

KK Sekolah Bethel Petamburan

Jl Petamburan IV No 4, Jakarta Pusat

Telepon : (021) 53679442, Fax : (021) 53670502

JAWA BARAT

KC Bandung

Jl Gatot Subroto No 47B, Bandung

Telepon : (022) 87340234, Fax : (022) 7320976

DIY

KC yogyakarta

Jl. P. Diponegoro No. 42, Yogyakarta

Telepon : (0274) 544996-8, Fax : (0274) 518375

JAWA TENGAH

KC Semarang

Pertokoan DP Mall / Pemuda Mas Blok A3 Jl Pemuda No 150, semarang,

Telepon : (024) 3520868 Fax : (024) 3561739

KC Solo

Jl Slamet Riyadi 141-143, Solo

Telepon : (0271) 662599, Fax : (0271) 656855

JAWA TIMUR

KC Surabaya – Kertajaya

Jl. Kertajaya No 224, Surabaya

Telepon : (031) 5055939, Fax : (031) 5020445

KCP Surabaya - Kembang Jepun

Jl. Kembang Jepun No 96, Surabaya Telepon : (031) 3575972, Fax : (031) 3525248

KC Lumajang

Jl Gatot Subroto (d/h Jl. Pelita) No. 179, Lumajang Telepon : (0334) 888776, Fax : (0334) 885868

KANTOR PUSAT

KP Abdul Muis

Wisma BSG Jl. Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat Telepon : (021) 3859050, Fax : (021) 3859041

KANTOR CABANG


(42)

Bagian IV

Analisa

dan Pembahasan Manajemen

1. Perkembangan Ekonomi Makro Indonesia 2013 2. Kinerja Perbankan Nasional 2013


(43)

(44)

PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO INDONESIA 2013 Perekonomian Indonesia Tahun 2013 menghadapi tantangan yang berat yang berasal dari kombinasi antara dinamika perekonomian global dan permasalahan domestik yang berdampak pada meningkatnya tingkat inlasi, melebarnya deisit transaksi berjalan, melemahnya nilai tukar rupiah dan menurunnya kinerja pasar keuangan. Perekonomian global yang penuh ketidakpastian memberi tekanan kepada perekonomian Indonesia baik melalui jalur perdagangan maupun jalur inansial karena secara umum struktur perekonomian Indonesia belum cukup kuat dalam meredam gejolak global. Dalam kaitan ini, Bank Indonesia telah merespon dengan berbagai kebijakan antisipatif untuk mengatasi permasalahan fundamental ekonomi agar kesinambungan pertumbuhan ekonomi dapat tetap terjaga. Bauran kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia ditujukan antara lain untuk memastikan agar tingkat inlasi kembali normal dan deisit transaksi berjalan kearah yang lebih sehat. Kebijakan kenaikan BI Rate selama tahun 2013 yang meningkat 175 bps menjadi 7,5% pada akhir Desember 2013 dimaksudkan agar tetap konsisten dengan sasaran inlasi kedepan serta upaya stabilisasi nilai tukar agar rupiah sesuai dengan kondisi fundamentalnya. Dari kebijakan-kebijakan yang ditempuh baik oleh Bank Indonesia maupun pemerintah, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 tetap terkendali. Deisit transaksi berjalan mulai menurun ke level yang lebih sehat pada triwulan IV/2013 dan pertumbuhan ekonomi 2013 mencapai 5,78% lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara sekelompok (peer countries). Proses penyesuaian ekonomi Indonesia yang terkendali juga ditopang oleh stabilitas sistem keuangan yang tetap terpelihara, khususnya industri perbankan nasional yang tetap solid dimana risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko pasar tetap terjaga, serta didukung oleh ketahanan modal yang masih kuat.

Berbagai perkembangan positif menjelang akhir tahun 2013 dapat menjadi landasan yang baik dalam penguatan ekonomi kedepan. Kegiatan ekonomi yang juga mulai berimbang diharapkan dapat

berlanjut sehingga dapat menopang upaya menekan deisit transaksi berjalan ke arah yang lebih sehat dan dengan ditopang stabilitas sistem keuangan yang tetap terkendali, maka berbagai perbaikan tersebut dapat memperkuat upaya mendorong kesinambungan pertumbuhan ekonomi sebagaimana prediksi Bank Indonesia pada tahun 2014 bahwa pertumbuhan ekonomi diperkirakan pada kisaran 5,5%-5,9%, inlasi diperkirakan pada kisaran target 4,5% ±1%, dan deisit transaksi berjalan diperkirakan juga turun ke tingkat yang lebih sehat.

KINERJA PERBANKAN NASIONAL 2013

Di tengah iklim ekonomi yang kurang kondusif sepanjang tahun 2013, Bank Indonesia menerbitkan berbagai kebijakan yang lebih ketat dan berdampak signiikan di sektor perbankan. Kebijakan tersebut diantaranya, menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) sekunder secara bertahap dari 2,5% menjadi 4%, menurunkan batas atas rasio pinjaman terhadap jumlah simpanan/Loan to Deposit Ratio (LDR) dari 100% menjadi 92%, peningkatan nilai Loan to Value

(LTV) untuk kredit kepemilikan rumah (KPR) dan larangan pemberian KPR untuk rumah inden atau belum terbangun.

Kenaikan suku bunga berdampak pada pengetatan likuiditas akibat perebutan dana pihak ketiga dan perang suku bunga. Di sisi lain, kenaikan suku bunga juga memicu terjadinya perlambatan kredit. Tingginya

cost of fund telah menggerus margin perbankan yang tercermin pada menurunnya net Interest Margin (NIM) yang berdampak pada laba bank. Berdasarkan data Bank Indonesia, rasio NIM pada bank umum konvensional menurun dari 5,49% pada tahun 2012 menjadi 4,89% pada tahun 2013.

Kendati begitu, ketahanan industri perbankan tetap teruji yang tercermin dari pertumbuhan kinerja perbankan nasional. Rasio permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) berada di level 18,13%, jauh diatas ketentuan Bank Indonesia yang sebesar 8%. Fungsi intermediasi berjalan dengan baik yang terlihat dari rasio LDR di level 89,70%. Penyaluran kredit bank umum pada tahun 2013 tumbuh sebesar 21,80%. Pertumbuhan kredit diimbangi dengan


(45)

terjaganya rasio kredit macet atau non Performing Loan/NPL di level 1,78%.

Dari sisi pendanaan, pertumbuhan Dana Pihak Ketiga perbankan nasional tercatat sebesar 13,60%. Kendati margin menipis akibat pengetatan likuiditas, perbankan masih mampu mencatatkan pertumbuhan laba sebesar 14,95%. Pencapaian kinerja yang positif dari perbankan nasional mendorong pertumbuhan asset pada tahun 2013 sebesar 16,23% (year on year).

KINERJA BANK 2013

Industri perbankan nasional dihadapkan pada kondisi yang cukup berat seiring dengan terbitnya berbagai kebijakan pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi, dan kebijakan regulator perbankan yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas kredit perbankan. Kenaikan suku bunga telah mengakibatkan kenaikan biaya dana (cost of fund) yang berakibat pada ketatnya persaingan perebutan dana di perbankan. Kondisi ini kedepannya akan mengurangi margin yang berpengaruh terhadap laba perbankan.

Di tengah berbagai tantangan yang terjadi sepanjang 2013, khususnya ketatnya likuiditas menjelang akhir tahun 2013, kinerja keuangan Bank Ina Perdana tahun 2013 cukup menggembirakan yang berhasil membukukan laba setelah pajak sebesar Rp.7,82 miliar dengan aset sebesar Rp.1.40 triliun, CAR mencapai 16,71%, dan NPL gross 0,38%. Meskipun pendapatan bunga bersih periode tahun 2013 meningkat dibandingkan dengan tahun 2012, namun perolehan laba setelah pajak tahun 2013 sebesar Rp.7,82 miliar menurun tajam dibandingkan dengan laba setelah pajak tahun 2012 sebesar Rp.13,13 miliar. Tingginya laba tahun 2012 dikarenakan adanya pendapatan dari pemulihan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang merupakan pendapatan yang tidak ada kaitan dengan bisnis bank sebesar Rp.6,14 miliar.

Perolehan laba bersih Bank Ina Perdana mayoritas dikontribusikan dari pendapatan bunga bersih yang mencapai 92,61% dari total pendapatan. Hingga tahun 2013, total pendapatan bunga bersih mencapai Rp.56,85 miliar. Pada periode tersebut, tingkat NIM

mengalami peningkatan dari 4,07% pada tahun 2012 menjadi 4,55% pada tahun 2013. Sementara itu, pendapatan operasional Bank Ina Perdana mencapai Rp.4,54 miliar atau mencapai 7,39% dari total pendapatan.

Beratnya kondisi yang dihadapi perbankan sepanjang 2013 membuat Manajemen Bank Ina Perdana lebih memilih strategi untuk tetap mampu memelihara fundamental keuangan secara baik sebagai bank sehat sesuai prudential banking. Hal itu dilakukan dengan terus berupaya memperbaiki kualitas kredit dan mendorong penyaluran kredit berisiko rendah. Hasilnya, sepanjang tahun 2013, perseroan berhasil menekan rasio kredit bermasalah yang tercermin dari rasio NPL Gross yang berada di tingkat 0,38%.

Selain melakukan pengelolaan manajemen risiko dan prinsip kehati-hatian yang baik, Bank Ina Perdana juga berupaya meningkatkan permodalan guna membangun pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan pada masa mendatang. Sepanjang tahun 2013 manajemen telah cukup berhasil meningkatkan pertumbuhan bisnis, yaitu peningkatan penyaluran kredit kepada pihak non terkait (pihak ketiga) dari Rp.856,64 miliar pada tahun 2012, meningkat menjadi Rp.1,01 triliun pada tahun 2013 atau meningkat sebesar Rp.149,74 miliar. Intinya, secara bisnis pada tahun 2013 relatif baik dan dari segi fundamental tetap kuat.

ASET

Total aset Bank Ina Perdana per 31 Desember 2013 sebesar Rp.1,40 triliun. Jumlah ini mengalami sedikit penurunan sebesar Rp.110,03 miliar atau 7,28% dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2012 sebesar Rp.1,51 triliun. Komposisi aset terbesar tahun 2013 dikontribusikan dari penyaluran kredit sebesar 75,03%, penyertaan pada Bank Indonesia sebesar 8,78%, dan portofolio surat berharga / efek-efek sebesar 7,70%.

DPK

Bank Ina Perdana terus berupaya menjaga likuiditas melalui penghimpunan dana dari


(46)

masyarakat yang terdiri dari giro, tabungan dan deposito mencapai Rp.1,18 triliun dan mampu mendukung penyaluran kredit sebagai bisnis utama bank dengan tingkat LDR 87,17%.

Untuk menekan tingginya biaya dana, manajemen berupaya untuk mendorong pertumbuhan dana murah yang berasal dari giro dan tabungan. Pada tahun 2013, porsi dana murah yang terdiri dari giro dan tabungan meningkat menjadi 16,75% dari posisi 14,07% pada tahun 2012. Sementara, porsi dana mahal yang berasal dari deposito mengalami penurunan dari 85,93% pada tahun 2012 menjadi 83,25% pada tahun 2013.

GIRO

Kebijakan untuk meningkatkan porsi dana murah demi menekan biaya dana berhasil dilakukan ditengah situasi ketatnya likuiditas perbankan. Pada tahun 2013, giro mencatatkan pertumbuhan sebesar 11,95%. Simpanan giro meningkat dari Rp.56,99 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.63,81 miliar pada tahun 2013. Porsi giro pada tahun 2013 mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun 2012. Pada 2012, porsi Giro mencapai 4,29% dari total DPK. Sementara pada 2013 porsinya naik menjadi 5,39% dari total DPK. Sepanjang tahun 2013, tingkat suku bunga yang ditetapkan untuk rekening Giro berkisar antara 1% - 3,75%.

TABUNGAN

Melalui berbagai upaya promosi dan program berhadiah, penghimpunan dana melalui tabungan dapat dipertahankan dengan baik bahkan mengalami peningkatan yang tercermin pada pertumbuhan tabungan. Pada 2013, posisi tabungan mengalami peningkatan sebesar 3,51% dari Rp.129,78 miliar pada 2012 menjadi Rp.134,34 miliar pada 2013. Porsi tabungan meningkat dari 9,77% dari total DPK tahun 2012 menjadi 11,35% dari total DPK tahun 2013. Tingkat suku bunga yang ditetapkan untuk rekening tabungan pada tahun 2013 berkisar antara 0% - 5%.

DEPOSITO

Penghimpunan dana masyarakat berupa deposito masih merupakan penghimpunan dana yang paling dominan. Pada 2013 porsi deposito mencapai 83,25% dari total DPK, lebih rendah dibandingkan porsi deposito tahun 2012 yang sebesar 85,93% dari total DPK. Persaingan dana dari deposito yang semakin ketat berdampak pada penurunan deposito sebesar 13,68% dari Rp.1,14 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.984,96 miliar pada tahun 2013. Sepanjang tahun 2013, suku bunga yang ditetapkan untuk rekening deposito berkisar antara 4% - 10,5%.

Dana pihak ketiga dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa pada akhir tahun 2013 terdiri dari Giro sebesar Rp.2,12 miliar, Tabungan sebesar Rp.13,35 miliar dan Deposito sebesar Rp.52,93 miliar atau total sebesar Rp.68,40 miliar.

Tabel Perkembangan dan Komposisi DPK 2012 – 2013 Dalam Jutaan Rupiah

DPK 2012 2013 ∆(%) Pangsa (%)

Giro 56.994 63.806 11,95 5,39 Tabungan 129.784 134.337 3,51 11,35 Deposito 1.141.033 984.958 -13,68 83,25 Total DPK 1.327.811 1.183.101 -10,90

Tabel Giro 2011-2013 Dalam Jutaan Rupiah

DPK 2011 2012 2013

Giro 70.013 56.994 63.806 Pertumbuhan Giro (%) 77,51 -18,60 11,95

Tabel Tabungan 2011-2013 Dalam Jutaan Rupiah

DPK 2011 2012 2013

Tabungan 124.816 129.785 134.337 Pertumbuhan Tabungan (%) 26,01 3,98 3,51


(47)

SIMPANAN DARI BANK LAIN

Total simpanan dari bank lain di Bank Ina Perdana pada 2013 mencapai Rp.39,73 miliar, baik dalam bentuk giro maupun deposito. Pada periode tersebut posisi simpanan dari bank lain yang berupa deposito mengalami sedikit peningkatan sebesar 2,13% dari Rp.31,39 miliar pada 2012 menjadi Rp.32,06 miliar pada 2013.

KREDIT

Manajemen sangat selektif dan prudent dalam menyalurkan kredit. Penyaluran kredit sepanjang 2013 dilakukan dengan tetap mempertimbangkan likuiditas. Total kredit yang disalurkan pada tahun 2013 mencapai Rp.1,05 triliun, terdiri dari pihak berelasi (pihak terkait) sebesar Rp.45,69 miliar dan pihak ketiga (pihak non terkait) sebesar Rp.1,01 triliun. Porsi penyaluran kredit kepada pihak ketiga menunjukkan bahwa volume bisnis tahun 2013 masih mampu ditingkatkan yaitu penyaluran kredit kepada pihak ketiga dari posisi 31 Desember 2012 sebesar Rp.856,64 miliar meningkat menjadi sebesar Rp.1,01 triliun pada posisi 31 Desember 2013. Kehati-hatian dalam menyalurkan kredit berhasil menekan rasio NPL yang terjaga di tingkat 0,38%.

Demi mendongkrak pendapatan bunga, manajemen mulai menyalurkan kredit konsumsi yang dapat memberikan margin lebih besar, yaitu antara lain menyalurkan Kredit Tanpa Agunan (KTA) pada karyawan-karyawan perusahaan yang sudah diyakini bonaiditasnya. Perseroan juga terus meningkatkan segmen Wholesale Banking sebagai konsep business to business yang lebih terukur risikonya yaitu melalui kemitraan strategi dengan beberapa lembaga keuangan lainnya, seperti multiinance, Bank Perkreditan Rakyat, Koperasi, perusahaan ventura, dan lembaga mikro lainnya.

Upaya tersebut berhasil mendongkrak pendapatan

bunga bersih yang berpengaruh kepada laba. Total pendapatan bunga bersih pada tahun 2013 meningkat sebesar 1,82% dari Rp.55,84 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp.56,85 miliar pada tahun 2013. Posisi Net Interest Margin mengalami peningkatan dari 4,07% pada tahun 2012 menjadi 4,55% pada tahun 2013, dengan tingkat suku bunga kredit yang ditetapkan berkisar antara 12% - 20% yang umumnya berlaku secara loating. Pertumbuhan pendapatan bunga bersih berdampak positif terhadap laba. Pada tahun 2013, Bank Ina Perdana berhasil membukukan laba sebesar Rp.7,82 miliar.

Tabel Deposito 2011-2013 Dalam Jutaan Rupiah

DPK 2011 2012 2013 Deposito 1.087.098 1.141.033 984.958 Pertumbuhan Deposito (%) 61,54 4,96 -13,68

Tabel Pertumbuhan Kredit Dalam Jutaan Rupiah

Keterangan 2011 2012 2013

Penyaluran kredit 1.127.012 1.083.551 1.052.068 Pihak berelasi 392.918 226.915 45.688 Pihak ketiga 734.094 856.636 1.006.380 NPL Gross 1,10% 0,36% 0,38%

Tabel Komposisi Kredit 2013 Dalam Jutaan Rupiah

Jenis Kredit Nominal ∆(%) Pangsa (%)

Kredit Konsumsi 445.218 31,69 42,32 Kredit Modal Kerja 471.756 -7,66 44,84 Kredit Investasi 135.094 -42,41 12,84 Total Kredit 1.052.068 -2,91 100

KREDIT KONSUMSI

Strategi manajemen untuk memperoleh marjin yang lebih tinggi dengan meningkatkan porsi penyaluran kredit konsumsi berdampak pada meningkatnya porsi kredit konsumsi pada tahun 2013. Pada 2012 porsi kredit konsumsi mencapai 31,20% dari total kredit. Sementara pada tahun 2013 porsinya naik menjadi 42,32% dari total kredit. Sepanjang 2013, penyaluran kredit konsumsi mencapai Rp.445,22 miliar, atau meningkat sebesar 31,69% jika dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar Rp.338,08 miliar.

Penyaluran kredit konsumsi terbagi menjadi kredit


(1)

BANK INA PERDANA

I

LAPORAN TAHUNAN 2013

I

81

are in the Indonesian language.

- 4 -

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial

statements.

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI

KOMPREHENSIF KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2013 2012

PENDAPATAN USAHA 152.914 134.177 REVENUES

BEBAN LANGSUNG USAHA DIRECT COSTS

Beban jasa (1.581) (1.324) Cost of services

Beban bunga (86.401) (93.261) Interest expenses

JUMLAH BEBAN LANGSUNG

USAHA (87.982) (94.585) TOTAL DIRECT COSTS

LABA KOTOR 64.932 39.592 GROSS PROFIT

Pendapatan lain-lain 272.289 16.757 Other income

Beban penjualan (145) (48) Selling expenses

Beban umum dan administrasi (59.669) (66.781)

General and administrative expenses

Beban lain-lain (744) (667) Other expenses

Beban pendanaan (518) (11.850) Financial expenses

LABA (RUGI) SEBELUM TAKSIRAN

PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK 276.145 (22.997)

INCOME (LOSS) BEFORE PROVISION FOR TAX INCOME

(EXPENSES)

TAKSIRAN PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK

PROVISION FOR TAX INCOME (EXPENSES)

Kini Current

Final (24) (4.885) Final

Tidak final (3.297) (21) Non final

Tangguhan 54 43 Deferred

Jumlah Taksiran Beban Pajak (3.267) (4.863) Total Provision for Tax Expenses

JUMLAH LABA (RUGI) TAHUN

BERJALAN 272.878 (27.860)

TOTAL INCOME (LOSS) FOR THE CURRENT YEAR

Pendapatan komprehensif lain: Other comprehensive income:

Perbedaan karena translasi laporan

keuangan (86.242) (30.778)

Exchange differences due to financial statements translation

Rugi belum direlisasi atas surat berharga (1.549) (55) Unrealized loss on securities

Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain

Tahun Berjalan (87.791) (30.833)

Other Comprehensive Income For The Year

JUMLAH LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN

BERJALAN 185.087 (58.693)

TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE


(2)

I

LAPORAN TAHUNAN 2013

I

BANK INA PERDANA

82

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi

secara keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial

statements.

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI

KOMPREHENSIF KONSOLIDASI (Lanjutan)

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)

Catatan/

Notes 2013 2012

Jumlah laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada:

Total income (loss) that can be attributed to:

Pemilik entitas induk 269.630 (31.357) Owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 3.248 3.497 Non-controlling interests

272.878 (27.860)

Jumlah laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:

Total comprehensive income (loss) that can be attributed to:

Pemilik entitas induk 182.255 (62.175) Owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 2.832 3.482 Non-controlling interests


(3)

B ANK INA PERD ANA

I

L APOR AN T AHUNAN 2 0 1 3

I

83

- 6 -

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Disajikan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk/

Equity Attributable to Owners of The Parent Entity

Komponen Ekuitas Lain-lain/

Other Equity Components

Notes

Modal Ditempatkan

dan Disetor Penuh/Issued and Fully Paid

Capital Selisih Perubahan Transaksi Ekuitas Entitas Anak/ Difference in Equity Transaction of Subsidiaries Perbedaan Karena Translasi Laporan Keuangan/ Exchange difference due in Financial Statement Translation Laba Belum Direalisasi Atas Surat Berharga/ Unrealized Gain (Loss) on

Marketable Securities Saldo Laba/ Retained Earnings Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to

Owner of The Parent Entity Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests Jumlah Ekuitas/ Total Equity

Saldo 1 Januari 2012 296.587 (1.263.545) (62.600) 1.460 1.022.437 (5.661) 36.263 30.602 Balance as of January 1, 2012

Pendapatan komprehensif lain - - (30.778) (40) - (30.818) (15) (30.833) Other comprehensive income

Rugi tahun berjalan - - - - (31.357) (31.357) 3.497 (27.860) Loss for the year

Saldo 31 Desember 2012 296.587 (1.263.545) (93.378) 1.420 991.080 (67.836) 39.745 (28.091) Balance as of December 31, 2012

Pendapatan komprehensif lain - - (86.242) (1.133) - (87.375) (416) (87.791) Other comprehensive income

Penerbitan saham kepada

kepentingan nonpengendali - - - 30.000 30.000

Issuance of shares to non- controlling interests

Laba tahun berjalan - - - - 269.630 269.630 3.248 272.878 Income for the year


(4)

I

LAPORAN TAHUNAN 2013

I

BANK INA PERDANA

84

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012

(Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Laba (rugi) sebelum taksiran penghasilan

(beban) pajak 276.145 (22.997)

Income (loss) before provision for tax income (expenses)

Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba (rugi) sebelum taksiran penghasilan (beban) pajak menjadi kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi:

Adjustments to reconcile income (loss) Before provision for tax income (expenses) to net cash provided by (used in) operating activities:

Penyusutan 2.874 8.521 Depreciation

Laba penjualan properti, kapal, dan

peralatan (313) (9)

Gain on sale of property, vessels and equipment

Imbalan kerja 1.412 2.054 Employee benefits

Penyisihan kerugian – surat berharga - (1.601)

Allowance for losses – marketable securities

Penyisihan kerugian – pinjaman 1.002 (9.753) Allowance for losses – loans

Laba belum direalisasi atas surat berharga (1.133) (41) Unrealized gain on marketable securities

Penyesuaian translasi (86.242) (48.240) Translation adjustment

Laba dari entitas asosiasi (67) - Gain from associates

Kepentingan nonpengendali (417) (15) Non-controlling interests

Laba (rugi) operasi sebelum perubahan

modal kerja 193.261 (72.081)

Profit (loss) operation before changes in working capital

Penurunan (kenaikan): Decrease (increase)

Surat berharga 62.987 (108.787) Marketable securities

Pinjaman/pembiayaan (149.731) (136.370) Loans/financing

Piutang usaha 7.562 (8.161) Trade receivables

Piutang lain-lain (59.199) (2.692) Other receivables

Pajak dan biaya dibayar dimuka (2.102) 1.073 Prepaid taxes and expenses

Saldo bank yang dibatasi penggunaannya 63.822 (3.973) Restricted cash in bank

Aset tidak lancar lainnya (1.065) 10.232 Other non – current assets

Kenaikan (penurunan): Increase (decrease)

Liabilitas segera 676 98 Obligations due immediately

Deposito dari pelanggan (143.326) 54.097 Deposit from customers

Utang usaha 68.741 100.424 Trade payables

Utang lain-lain (503.879) 216.269 Other payables

Utang pajak (4.461) (3.627) Taxes payable

Beban masih harus dibayar 97 2.599 Accrued expenses

Liabilitas diestimasi (1.403) (3.143) Estimated liabilities

Liabilitas jangka pendek lain-lain 34.894 18.446 Other current liabilities

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Operasi (433.126) 64.404

Net Cash Provided by (Used in) Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Investasi pada Entitas Asosiasi (102.554) (24.525) Investments in Associates

Perolehan properti, kapal, dan peralatan –

bersih (2.067) (1.204)

Acquisitions of property, vessels and equipment – net

Hasil penjualan properti, kapal, dan

peralatan – bersih 196.669 100

Proceeds from sale of property, vessels and equipment – net

Kelebihan kerugian investasi atas biaya

perolehan - (20.494) The excess of investee losses over the cost

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Investasi 92.048 (46.123)

Net Cash Provided by (Used in) Investing Activities


(5)

BANK INA PERDANA

I

LAPORAN TAHUNAN 2013

I

85

are in the Indonesian language. - 8 -

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2013 DAN 2012 (Lanjutan) (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS

FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2013 AND 2012 (Continued) (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)

2013 2012

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Hutang bank (383.466) 107.615 Bank loans

Hutang lain-lain jangka panjang - (133.753) Other long-term payables

Piutang pihak berelasi 773 11.277 Due from related parties

Hutang pihak berelasi 676.406 2.606 Due to related parties

Penambahan modal saham Entitas Anak 30.000 - Paid-up capital of Subsidiary

Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan

untuk) Aktivitas Pendanaan 323.713 (12.255)

Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities

KENAIKAN (PENURUNAN)BERSIH

KAS DAN SETARA KAS (17.365) 6.026

NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL

TAHUN 124.880 118.854

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR

KAS DAN SETARA KAS AKHIR

TAHUN 107.515 124.880

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

Kas dan setara kas 18.154 20.513 Cash and cash equivalents

Giro pada Bank Indonesia 88.865 104.301 Current accounts with Bank Indonesia

Giro pada bank lain 496 66 Current accounts with other banks

Jumlah kas dan setara kas 107.515 124.880 Total cash and cash equivalents

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara

keseluruhan.

See accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.


(6)