Bank Ina Perdana
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
1
Sustainable
&
Quality Growth
L A P O R A N T A H U N A N 2 0 1 2
(2)
(3)
Daftar Isi
D A F T A R I S I
Daftar Isi 1
Visi, Misi, dan Landasan Pencapaian Visi Misi 2
Proil Bank dan Pemegang Saham 4
Peristiwa Penting 5
Struktur Kelompok Usaha 6
Aktivitas Sosial 7
Struktur Organisasi 8
Lembar Pengesahan 9
Laporan Komisaris Utama 10
Proil Dewan Komisaris 12
Laporan Direktur Utama 14
Proil Dewan Direksi 16
Proil Pejabat Eksekutif 18
Sumber Daya Manusia 20
Produk dan Jasa 22
Ikhtisar Data Keuangan Penting 24
Tata Kelola Perusahaan 26
Rencana Strategis dan Kebijakan Manajemen 42
Pengungkapan Permodalan 44
Laporan Manajemen Risiko 46
Jaringan Kantor 71
Laporan Analisa Manajemen 72
Laporan Auditor Independen 82
(4)
(5)
Visi&Misi
VISI
Menjadi bank ritel yang bermutu dan berkesinambungan serta dipercaya oleh
seluruh
stakeholders.
MISI
Meningkatkan kesejahteraan
stakeholders
.
Landasan Pencapaian Visi&Misi
Empathy
Bank Ina senantiasa berusaha untuk memperlihatkan kebutuhan
stakeholders
terutama nasabah; dengan pikiran dan nurani.
EntErprEnEurship
Bank Ina telah menetapkan komitmennya untuk senantiasa melakukan
inovasi produk dan layanan perbankan yang memberikan nilai tambah.
EmpowErmEnt
Bank Ina senantiasa berusaha memberdayakan manajemen dan staf
secara terorganisasi untuk memberikan respon yang cepat bagi
stakeholders
.
tEamwork
Bank Ina senantiasa mengkoordinasikan kemampuan manajemen
dan staf dengan komunikasi dan kerjasama dalam mencapai visi
serta pelaksanaan misi.
trustworthinEss
Bank Ina senantiasa membentuk karekter dan kompetisi untuk
memupuk saling percaya.
(6)
PROFIL BANK DAN PEMEGANG SAHAM
PT Bank Ina Perdana (Bank Ina) didirikan di Jakarta pada tanggal 9 Februari1990 berdasarkan Akta Notaris Kartini Muljadi, SH No 32. Selanjutnya Akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 02-3639. HT.01.01TH.90 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 84 tanggal 19 Oktober 1990 tambahan No. 4242.
Sementara itu, izin untuk mulai beroperasi sebagai Bank Umum dituangkan dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 524/KMK13/1991 tanggal 3 Juni 1991. Satu bulan kemudian Bank Ina Perdana sudah memulai kegiatan operasionalnya, atau tepatnya pada bulan Juli 1991. Kantor Pusat Bank Ina Perdana saat ini terletak di Jalan Abdul Muis No. 40, Jakarta 10160 tepatnya di gedung Bina Surya Group, atau yang dikenal dengan Wisma BSG corporation.
Dalam perjalanan bisnisnya, Bank Ina Perdana selalu melakukan pengembangan secara berkesinambungan. Hingga saat ini Bank Ina telah memiliki 22 kantor, yang terdiri dari kantor cabang, cabang pembantu, dan kantor kas. Walau bukan bank besar, Bank Ina Perdana tidak hanya memiliki kantor cabang di wilayah Jakarta dan sekitarnya, namun juga di luar Jakarta, yakni di Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Lumajang.
Untuk melengkapi layanan kepada para nasabah, Bank Ina Perdana juga menyediakan pelayanan ATM (automatic teller machine), melalui kerjasama dengan penyedia layanan ATM Bersama. Sebagai bank yang memilih core business di sektor ritel, Bank Ina Perdana menyediakan produk dan jasa perbankan yang cukup beraneka ragam. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan transaksi devisa para nasabah, Bank Ina Perdana telah menjalin kerjasama dengan salah satu Bank Devisa.
Sebagai Bank yang ingin tumbuh kuat secara berkesinambungan, Bank Ina Perdana memastikan bahwa tata kelola perusahaan dilaksanakan dengan baik melalui komitmen penuh pelaksanaan good corporate governance (GCG) di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan peraturan yang berlaku. Berbagai pencapaian yang telah diraih juga mendapatkan pengakuan dan penghargaan dari pihak eksternal Bank. Adapun beberapa penghargaan atas kinerja 2012 antara lain penghargaan “Banking Eiciency award” dari harian Bisnis Indonesia, peringkat ke-1 untuk kategori the Best Bank 2012 in “Compliance”, peringkat ke-3 untuk kategori the Best Bank 2012 in “risk management”, dan peringkat ke-3 untuk kategori the Best Bank 2012 in “marketing” dari majalah Business Review dalam Anugerah Perbankan Indonesia 2012, dan "the Best improvement Bank of the year" dari Sembilan Bersama Media.
Bank Ina Perdana
berkomitmen penuh melakukan
GCG dalam upaya
Bank tumbuh kuat dan
berkesinambungan
No Pemilk Bank
%
Lembar
Nominal
1
PT. Kharisma Prima Karya
99
126.720.000 126.720.000.000
2
Oki Widjaja
1
1.280.000
1.280.000.000
Pemegang Saham
(7)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
5
P E R I S T I WA P E N T I N G
1. Bank Ina Perdana mengadakan
Rapat Kerja pada tanggal 26-27 Januari 2012 di Hotel Santika, Jakarta, dan pada tanggal 13-14 Juli 2012 di Kantor Bank Ina Perdana Abdul Muis, Jakarta.
2. Bank Ina Perdana
menyelenggarakan “training anti Fraud” untuk Direksi, Komisaris, Pimpinan KPNO, dan Pimpinan cabang pada tanggal 27 Januari dan 12 Oktober 2012 di Hotel Santika, Jakarta.
3. Bank Ina Perdana
menyelenggarakan “training Budi Pekerti” untuk seluruh karyawan Jabotabek pada tanggal 9 Juni 2012 di the Vilage Pancawati, ciawi, Jawa Barat.
4. Bank Ina Perdana mengadakan
“Employee Gathering” pada tanggal 9-10 Juni 2012 di the Village Pancawati, ciawi, Jawa Barat.
5. Bank Ina Perdana
menyelenggarakan “refreshment program teller” pada tanggal 30 Juni 2012 di training Centre Bank Ina Perdana.
6. Bank Ina Perdana mengadakan
“refreshment program Customer service” pada tanggal 7 Juli 2012 di training Centre Bank Ina Perdana.
7. Bank Ina Perdana mengadakan
“training Basic Financial analysis for Credit" untuk Direksi, Komisaris, Pimpinan KPNO, Pimpinan cabang, dan Marketing pada tanggal 13 Juli 2012 di training Centre Bank Ina Perdana.
8. Bank Ina Perdana
menyelenggarakan “refreshment program Customer First” pada tanggal 15 dan 27 September 2012 di Kantor cabang Jawa Tengah dan Jawa Timur.
9. Dalam rangka kegiatan Corporate
social responsibility (cSR), Bank Ina Perdana menyelenggarakan program “Khitanan Massal” untuk anak kurang mampu pada tanggal 29 September 2012 di Lumajang, Jawa Timur.
10. Bank Ina Perdana melakukan penandatanganan pemberian program Beasiswa untuk mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) “Clement suleeman scholarship Fund” pada tanggal 4 Oktober 2012.
(8)
S T R U K T U R K E LO M P O K U S A H A
HADI SURYA 82%
STRUKTUR KELOMPOK USAHA PT. BANK INA PERDANA
POENTA SURYA 13%
DHARMA SURYA 5%
PT. BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG 99,99%
PT. BAGUS SETIA GIRI 0,01% PENGURUS
Komisaris : Utama Hadi Surya Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Suherman Widjaja Direktur : Dwijaya Hadisurya
PT. TUNGGALADHI BASKARA 73,4%
PENGURUS
Komisaris Utama : Utama Hadi Surya Komisaris : Suherman Widjaja Direktur Utama : Hadi Surya Direktur : Dwijaya Hadi Surya
PT. KHARISMA PRIMA KARYA 99%
PENGURUS
Komisaris : Rendy Diego Soedarjo Direktur : Oki Widjaja
PT. BANK INA PERDANA URIPTO WIDJAJA
48,51%
TJIOE JOHAN SUGITA
0,12%
HERMAN SUSASTRO 0,12% TINA WIDJAJA
15%
OKI WIDJAJA 22%
YANTI WIDJAJA 7,13%
TENG TIMOTHY KING
7%
SUHERMAN KARUNIA ATMADJA
0,12%
PT. GALVA 24,1%
PENGURUS
Komisaris Utama : Uripto Widjaja Komisaris : Amelia Widjaja Komisaris : Yanti Widjaja Direktur Utama : Oki Widjaja Direktur : Tina Widjaja
PT. J.A. WATTIE 2,5%
OKI WIDJAJA 1%
Ultimate Shareholders : HADI SURYA dan OKI WIDJAJA
Bank Ina Perdana dimiliki oleh dua group besar, yaitu Galva Group bergerak di bidang usaha elektronik, sound system, dan komputer, seperti produk TOA, Sony, BenQ dan Lexmark, serta Bagusnusa Samudra Gemilang Group yang bergerak di bidang jasa transportasi laut, industri kehutanan, perkebunan, jasa konstruksi, dan pertambangan.
(9)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
7
A K T I V I TA S S O S I A L
Melalui kegiatan CSR, Bank Ina
Perdana berupaya memberikan
kontribusi kepada lingkungan dan
masyarakat sekitar
S
epanjang perjalanan bisnisnya, PT Bank Ina Perdana senantiasa berinteraksi aktif dan memperhatikan lingkungan sekitar. Interaksi tersebut diwujudkan melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate social responsibility (cSR).Program cSR telah menjadi komitmen PT Bank Ina Perdana seiring dengan kegiatan bisnis yang dilakukan selama ini. Melalui kegiatan cSR, Bank Ina Perdana berupaya memberikan kontribusi kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. Berbagai kegiatan sosial yang dilakukan Bank Ina Perdana diharapkan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Berbagai kegiatan cSR telah dilakukan sepanjang 2012. Salah satunya adalah kegiatan khitanan massal gratis yang dilaksanakan pada 29 September 2012 di Lumajang. Kegiatan tersebut mendapatkan respons yang tinggi dari masyarakat sekitar. Dari sebelumnya direncanakan hanya 100 anak yang mendapatkan khitanan gratis, namun meningkat menjadi 150 anak pada pelaksanaannya. Dalam kegiatan tersebut Bank Ina Perdana juga melakukan kerjasama dengan Rumah Sakit Islam (RSI) Lumajang.
Selain memberikan khitanan massal gratis, Bank Ina Perdana juga melakukan kegiatan sosial di bidang pendidikan, yaitu pemberian beasiswa kepada mahasiswa Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) melalui "clement Suleeman Scholarship Fund". Kegiatan-kegiatan cSR yang telah dilakukan selama ini akan terus diupayakan dan ditingkatkan lagi pada masa mendatang. Hal tersebut telah menjadi komitmen Bank Ina Perdana.
(10)
• Budgeting
• Financial Analysis & tax • MIS/Reporting • Risk Monitoring committee
• Audit committee
• Remuneration and Nomination committee
Board of
commissioner • credit committee
• credit Policy committee
• ALcO
• IT Steering committee
• Risk Management committee
• Strategic Planning & Budgeting Committee • Human Resources committee
Internal Audit Head
President Director
Operational Director compliance Director
Commercial & Consumer Loan and
Funding Gr. Head Operation Support Gr. Head
Risk Management Gr. Head
• Product and Promotion • Clearing and Settlement Centre• Branch Services Support • ATM Support
• Risk Control & Policy
• Risk Monitoring and Reporting
• Head of Credit Program • Head of General Afair
Head of compliance and APU-PPT
• Trading
• Settlement • Credit Risk Analysis & Restructuring• Appraisal • Regulation Monitoring• Account and Cust. Monitoring
Legal corporate Gr. Head • Head of Loan Admin. Centre
Head of Human Resources
• Legal. • Remedial
Head of IT • Recruitment & Training
• Administration and Payroll
KPO Abdul Muis Head • IT. Support• IT. Development
• User Rep & Implementor
Branches Accounting & Fin. Planning Gr.Head
• Head of System and Procedures
Head of Treasury central credit Gr. Head
(11)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
9
PENGESAHAN KOMISARIS & DIREKSI
Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Tahunan
Laporan Tahunan 2012 ini, berikut laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait merupakan
tanggung jawab Manajemen PT. Bank Ina Perdana, yang dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangannya masing-masing di bawah ini.
DEWAN KOMISARIS
DEWAN DIREKSI
BIRAWA NATAPRADJA
KOMISARIS UTAMA
EDY KUNTARDJO
DIREKTUR UTAMA
WINADEWI HANANTHA
KOMISARIS
WARDOYO
DIREKTUR KEPATUHAN
HARI SUGIHARTO
KOMISARIS
BUDIARTO SANTOSO
DIREKTUR OPERASIONAL
(12)
L A P O R A N K O M I S A R I S U TA M A
Dewan Komisaris
selalu mendorong dan
mengupayakan penerapan
GCG disemua
aspek dan lini kinerja
Bank Ina Perdana.
Pertumbuhan yang
dicapai harus disertai
peningkatan kualitas dalam
setiap aspek penting
dalam mengelola bisnis,
khususnya aspek risiko
Para Pemangku Kepentingan Yang Terhormat,
Perekonomian dunia sepanjang 2012 masih
diwarnai ketidakpastian akibat krisis utang yang
terjadi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pemulihan
dan perbaikan yang dilakukan tidak berjalan mulus
dan sesuai harapan. Keadaan tersebut tentu saja
secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi kondisi perekonomian nasional.
Perdagangan ekspor Indonesia mulai terganggu dan
mengalami penurunan. Neraca pembayaran Indonesia
sempat mengalami deisit dalam kurun waktu
beberapa bulan, walau akhirnya pada akhir tahun
2012 mengalami surplus. Tentu saja keadaaan itu
mempengaruhi bisnis perbankan di Indonesia, dan
menjadi tantangan tersendiri bagi PT Bank Ina
Perdana.
Walaupun demikian, dengan berbagai antisipasi
dan kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah,
perekonomian Indonesia masih bisa berjalan dengan
baik. Di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi
tersebut, perekonomian Indonesia masih mengalami
pertumbuhan yang baik dengan angka pertumbuhan
sebesar 6,3%. Begitupun dengan inlasi yang masih
mampu ditekan pada angka 4,3% secara year on year.
Ditopang dengan keadaan itu, industri perbankan
di Tanah Air mampu mencapai pertumbuhan yang
baik. Aset perbankan nasional mampu membukukan
pertumbuhan sebesar 16,69%, atau menjadi Rp 4,26
triliun. Terkait aset, pada 2012 Bank Ina Perdana
mampu meningkatkannya menjadi Rp 1,51 triliun,
atau tumbuh sebesar 4,67% jika dibandingkan
pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp1,45 triliun.
Bank Ina Perdana juga mampu membukukan laba
sebelum pajak yang meningkat signiikan menjadi
Rp 17,91 miliar, atau tumbuh sebesar 398,77% jika
dibandingkan pencapaian pada tahun 2011.
Pencapaian itu tentu saja terkait erat dengan upaya
manajemen baru melakukan recovery dan perbaikan
bisnis atas kinerja bank tahun 2011. Dengan
keberhasilan tersebut diharapkan pertumbuhan bisnis
Bank Ina Perdana pada tahun mendatang bisa jauh
lebih baik dan pertumbuhan bisnis bisa dicapai secara
(13)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
11
Jakarta, Mei 2013Birawa Natapradja (Komisaris Utama)
berkesinambungan. Pencapaian kinerja bank tahun
2012 patut kita syukuri, mengingat adanya tantangan
kondisi ketidakpastian ekonomi. Namun untuk waktu
mendatang akan terus diupayakan peningkatan dan
perbaikan, sehingga pertumbuhan bisnis yang dicapai
bisa lebih baik lagi.
Terkait upaya itu, Dewan Komisaris terus
berkomitmen memberikan kontribusi optimalnya
dalam menjalankan fungsi pengawasan. Dewan
Komisaris akan selalu memastikan pengelolaan bank
dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip good
corporate governance (GcG) dan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku, serta target yang
dicanangkan. Untuk itu, Dewan Komisaris selalu
melakukan pemantauan terhadap pengelolaan yang
dilakukan.
Selain itu, Dewan Komisaris juga selalu memberikan
arahan kepada segenap Direksi dalam upaya
membangun bisnis berkesinambungan. Dengan
pengelolaan yang baik dan berbagai upaya yang
dilakukan diharapkan mampu memberikan nilai
tambah bagi perusahaan, pemegang saham, dan
segenap
stakeholders bank.
Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab Dewan Komisaris, Komite-komite
dibawah Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan
Nominasi terus dioptimalkan tugas dan tanggung
jawabnya. Melalui pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab dari masing-masing Komite, Dewan Komisaris
akan membantu memastikan bahwa pengelolaan
bisnis yang dilakukan oleh Direksi sudah sesuai
dengan aturan dan ketentuan yang berlaku. Selain itu,
Dewan Komisaris juga bisa memberikan masukan dan
rekomendasi yang tepat dari setiap kebijakan yang
dijalankan.
Seluruh komite yang ada saling bersinergi untuk
mencapai tujuan penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang baik, di antaranya peningkatan kinerja Bank yang
berkesinambungan, nilai pemegang saham, dan
kepercayaan investor. Dengan demikian, pengelolaan
bisnis bisa mencapai bisnis yang berkesinambungan
dan terkendali resikonya.
Dengan kinerja dan pencapaian yang ada saat ini
tentu saja akan mendorong seluruh jajaran Komisaris,
Direksi, dan seluruh karyawan untuk terus melangkah
guna meningkatkan pertumbuhan bisnis Perusahaan.
Tentu saja upaya itu dilakukan dengan tetap mengacu
dan sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku, baik
regulasi dari Pemerintah, Bank Indonesia (BI), maupun
aturan internal Perusahaan.
Melalui laporan ini, Dewan Komisaris memberikan
apresiasi kepada Direksi dan seluruh karyawan Bank Ina
Perdana atas pencapaian kinerja bank tahun 2012.
Walaupun demikian, untuk masa mendatang harus
terus ditingkatkan dan dioptimalkan. Selain itu, Dewan
Komisaris juga menyampaikan rasa terima kasih yang
tulus kepada para pemegang saham dan regulator atas
dukungan penuh serta semua nasabah atas
kepercayaan yang diberikan kepada Bank Ina Perdana.
(14)
P R O F I L D E WA N K O M I S A R I S
Dewan Komisaris PT Bank Ina Perdana berkeyakinan bahwa
penerapan prinsip-prinsip universal Tata Kelola Perusahaan
yang baik (GCG) merupakan faktor kunci dalam meraih
pertumbuhan usaha berkesinambungan.
Susunan Dewan Komisaris PT Bank Ina Perdana, yakni
Birawa Natapradja sebagaiKomisaris Utama (Independen),
Hari Sugiharto sebagai Komisaris (Independen), dan
Winadewi Hanantha sebagai Komisaris.
(15)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
13
Birawa NataPradja
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas
Parahyangan, Bandung, pada 1965. Selain itu, berbagai kursus dan seminar
mengenai perbankan telah diikuti, baik di dalam maupun luar negeri.
Mengawali karir di bidang perbankan pada 1969 dengan bergabung dengan
Bank Buana hingga 1971, dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Pimpinan
cabang Surabaya. Selanjutnya, pada 1972 bergabung dengan Bank Panin cabang
Semarang sebagai Kepala cabang hingga 1975. Kemudian bergabung dengan BcA
pada 1975 sebagai Kepala cabang Semarang. Mulai 1986 hingga 2001, menjabat
sebagai Kepala Wilayah V Sumatera. Berbagai penghargaan pernah diraih selama
berkarir di BcA. Lalu, sejak 2002 sampai 2009, beliau menjabat sebagai Komisaris
Utama PT Astral Permai. Pada tahun 2007 hingga 2009 beliau juga menjabat sebagai
int’l oicer/adviser Salim Group di Nigeria. Terakhir, saat ini menjabat sebagai Komisaris
Utama Bank Ina Perdana.
Hari SugiHarto
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas
Kristen Satya Wacana pada 1971. Dari 1968 hingga 1973 tercatat sebagai
Dosen di Universitas tersebut. Pada 1981 mengikuti pendidikan public inance
pada The International Training Institute, Sydney, Australia, dan pada 1987,
melanjutkan studi di bidang perbankan di University of Wales, Inggris.
Mengawali karir di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen
Keuangan Republik Indonesia pada 1973. Setelah itu, sejak 1980 memegang berbagai
jabatan dan bahkan beberapa masih aktif sampai sekarang adalah sebagai berikut :
Sekretaris Dewan Pengawas Bank Tabungan Negara, Kepala Biro Moneter dan Jasa
Keuangan Kantor Wakil Presiden RI, anggota Tim Nasional Perundingan Multilateral
(WTO, APEc, ASEAN), anggota Tim Koordinasi Bidang Jasa/TKBJ Departemen Keuangan
RI, anggota Tim Pemantau Kebijakan Bidang Jasa pada Kantor Wakil Presiden RI,
pengurus Majelis Pendidikan Kristen di Indonesia, pengurus Yayasan BPK Penabur,
pengurus Yayasan UKRIDA, serta pengurus Dana Pensiun BPK Penabur dan Pengurus
Asosiasi Dana Pensiun Indonesia. Aktif sebagai anggota Dewan Komisaris Bank Ina
Perdana sejak 2001.
wiNadewi HaNaNtHa
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas
Parahyangan Bandung. Selain itu, banyak mengikuti seminar dan pendidikan
pada lembaga pendidikan di bidang perbankan.
Berbagai posisi penting pernah dijabat antara lain, bidang accounting,
Kredit,
marketing,
treasury, dan Pimpinan Wilayah yang mensupervisi
cabang-cabang di Jawa Tengah dan Jakarta. Mengawali karir perbankan pada 1977 di Bank
Danamon, kemudian bergabung dengan Bank Haga pada 1989 dan pada 2000
bergabung dengan Bank Hagakita dengan posisi sebagai Direktur, lalu pada 2004
sampai dengan 2008 di Bank Haga sebagai Direktur. Selanjutnya pada 2009 bergabung
dengan Bank Ina Perdana menjabat sebagai Direktur Bisnis. Saat ini dipercaya sebagai
Komisaris Bank Ina Perdana.
(16)
L A P O R A N D I R E K T U R U TA M A
krisis global yang masih berlangsung hingga saat ini. Selama 5 tahun terakhir (2007-2011), ekonomi Indonesia mampu tumbuh rata-rata sebesar 5,9% (yoy), lebih tinggi jika dibandingkan dengan 5 tahun sebelumnya (2002-2006) yang tumbuh sebesar 5,1% (yoy).
Perekonomian Nasional tahun 2012 juga masih mengalami dampak perlambatan ekonomi global, khususnya melalui jalur ekspor. Walaupun demikian, perekonomian Nasional tahun 2012 tumbuh cukup tinggi sebesar 6,3% dan diperkirakan akan meningkat pada tahun 2013 dan 2014. Daya tahan perekonomian disebutkan didukung oleh stabilitas makro dan sistem keuangan yang terjaga sehingga mampu memperkuat basis permintaan domestik. Kinerja Neraca Pembiayaan Indonesia (NPI) tahun 2012 masih mencatat surplus, meskipun Pemegang Saham, Pemangku Kebijakan, dan stakeholders Yang
Terhormat,
Salah satu kekuatan besar yang dipunyai per ekonomian Indonesia dalam menangkal tekanan krisis ekonomi global 2008-2009 adalah konsumsi domestik yang kuat didukung keberadaan masyarakat kelas menengah yang disebutkan berjumlah 130 juta orang, dengan daya beli sebesar US$ 2 hingga US$ 20 per orang untuk per hari. Serta, pendapatan perkapita Indonesia per akhir 2011 sudah mencapai sekitar US$ 3.000, atau meningkat enam kali lipat dari masa krisis Asia 1997/1998, dan akan segera masuk kategori negara berpenghasilan menengah atas (upper middle income) dengan pendapatan perkapita menembus US$ 4.000. Perekonomian Nasional dinilai masih cukup kuat untuk menghadapi dampak
Berbagai upaya perbaikan
menjadi fokus dan telah dilakukan
Bank Ina sepanjang 2012.
Melalui upaya itu diharapkan
bisa didapatkan bisnis bank
yang sehat dan
berkesinambungan.
(17)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
15
Jakarta, Mei 2013Edy Kuntardjo (Direktur Utama) mengalami tekanan deisit transaksi berjalan karena dampak
menurunnya kinerja ekspor dan disisi lain impor masih tumbuh cukup tinggi sejalan meningkatnya kegiatan investasi.
Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan berjalan dengan baik. Kinerja industri perbankan yang solid tercermin pada tingginya rasio kecukupan modal (cAR/Capital adequacy ratio) di mana sesuai data Bank Indonesia per posisi akhir Desember 2012 berada jauh diatas minimum 8% dan tetap terpelihara rasio kredit bermasalah (NPL/non performing Loan) gross dibawah 5%. Sementara itu, pertum buhan kredit tahun 2012 tercatat mencapai 23,1% (yoy). Bank Indonesia meyakini stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang akan meningkat seiring dengan peningkatan kinerja perekonomian nasional.
Sejalan dengan kinerja industri perbankan yang solid, PT Bank Ina Perdana juga mampu merealisasi pertumbuhan kredit berkualitas yang didukung pertumbuhan dana masyarakat dengan tingkat LDR (Loan to Deposit ratio) yang optimal, sehingga mampu merealisasi laba bersih setelah pajak tahun 2012 sebesar Rp 13,13 miliar, jauh meningkat dibandingkan dengan pencapaian tahun 2011 sebesar Rp 2,34 miliar atau meningkat 461,03%.
Selain itu, Bank Ina Perdana juga mampu meningkatkan dana pihak ketiga (DPK) dengan baik. Total tabungan meningkat menjadi Rp 129,79 miliar, atau tumbuh sebesar 3,98% dari pencapaian tahun sebelumnya, dan deposito mampu tumbuh sebesar 4,96%, atau menjadi Rp 1,14 triliun. Selain mampu mendorong pertumbuhan bisnis, Bank Ina Perdana juga terus mengupayakan eisiensi rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL). Pada 2012, Bank Ina Perdana mampu menurunkan tingkat Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) menjadi 91,43% dari sebelumnya sebesar 99,22% pada 2011. Sementara itu, NPL gross mampu ditekan ke angka 0,36%, dari sebelumnya sebesar 1,10% pada 2011.
Tentu saja pencapaian tersebut menjadi wujud nyata dari keberhasilan manajemen melakukan konsolidasi serta recovery
terhadap proses bisnis yang dimulai sejak medio tahun 2011.
recovery itu dilakukan mulai dari penilaian seleksi nasabah proses evaluasi, dan proses pengambilan keputusan yang dilandasi prinsip kehati-hatian, pelaksanaan good corporate governance dan implementasi manajemen risiko, serta kontribusi maksimal dari sumber daya manusia (SDM) yang ada di Bank Ina Perdana. Kontribusi maksimal tersebut tak lepas dari upaya manajemen dalam pengelolaan SDM yang dilakukan selama ini, di antaranya melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan. Dengan demikian, kompetensi, skill¸ dan integritas para pegawai bisa terus ditingkatkan dan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Pencapaian bisnis yang mampu diraih sepanjang 2012 tentu saja patut kita syukuri, mengingat kondisi ketidakpastian ekonomi masih terus berlangsung. Untuk itu, kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas keberhasilan kita meraih pencapaian yang baik tersebut.
Pada kesempatan ini, mewakili Direksi mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Bank Indonesia (BI) dan para pemegang saham yang telah memberikan keper-cayaan, kepada Dewan Komisaris yang telah melakukan pengawasan dan memberikan arahan, serta bersinergi dengan baik, dan kepada segenap nasabah yang telah mempercayakan setiap transaksinya kepada Bank Ina Perdana. Serta, kepada seluruh karyawan Bank Ina Perdana yang telah memberikan kontribusi optimalnya dalam proses mencapai sasaran dan tujuan obyektif yang telah dicanangkan sebelumnya. Kami berharap seluruh karyawan bisa terus meningkatkan kontribusi dan kemampuannya pada masa-masa mendatang. Dengan demikian, Bank Ina Perdana bisa terus tumbuh dan mencapai bisnis yang sehat serta berkesinambungan.
(18)
P R O F I L D E WA N D I R E K S I
Direksi PT Bank Ina Perdana dalam mengelola usahanya fokus pada
pertumbuhan asset bisnis berkualitas sesuai prinsip kehati-hatian sebagai
upaya untuk memperkuat pondasi bisnis secara berkesinambungan. Susunan
Dewan Direksi PT Bank Ina Perdana, yakni Edy Kuntardjo sebagai
Direktur Utama, Budiarto Santoso sebagai Direktur Operasional, dan
(19)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
17
edy KuNtardjo
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Islam
Indonesia, Yogyakarta dan Master of Magister Manajemen dari STIE Perbanas,
Jakarta. Aktif mengikuti seminar dan pendidikan pada lembaga pendidikan di
dalam dan luar negeri, serta di berbagai organisasi, seperti Ikatan Bankir
Indonesia (IBI), Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan (FKDKP)
periode 2009-2012, serta Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Pusat
sejak 2003 sampai dengan sekarang.
Mengawali karir di Bank Dagang Negara, dengan menempati berbagai posisi, seperti
Management Trainee pada 1983-1984, account oicer, serta kepala Seksi Impor/Ekspor
dan Jasa Valuta Asing pada 1984-1989. Lalu, bergabung dengan Bank Bintang
Manunggal pada 1990 menduduki berbagai jabatan, antara lain Kepala Divisi Marketing
dan Kepala Audit Internal, serta menjabat Compliance Director pada 2000. Pada akhir
2007 Bank Bintang Manunggal diakuisisi oleh Hana Bank Korea Selatan berubah nama
menjadi Bank Hana dan masih menduduki jabatan sebagai Compliance Director. Pada
15 April 2010 beralih tugas menjadi Komisaris Independen Bank Hana. Selanjutnya,
bergabung dengan Bank Ina Perdana tepatnya pada 9 Agustus 2011 setelah lulus tes
kelayakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia sebagai Direktur Utama hingga saat ini.
Budiarto SaNtoSo
Warga Negara Indonesia. Mengawali karir sebagai staf Akunting di Bank Tani
Nasional pada 1984 yang kemudian berganti nama menjadi Prima Ekspress
Bank. Jabatan terakhir sebagai Kepala Bidang Akuntansi. Kemudian, sejak April
1990 bergabung dengan Bank Haga hingga Juni 2008, jabatan terakhir sebagai
Kepala Divisi Manajemen Risiko dan Kepatuhan.
Dengan berbagai pengalaman yang dimiliki yang mencakup bidang akuntansi,
sistem prosedur, human resources and general afairs, manajemen risiko dan kepatuhan,
serta dilengkapi dengan pendidikannya sebagai seorang Sarjana Ekonomi, telah
membawa ke jenjang karir berikutnya, yakni sebagai Direktur Kepatuhan di Bank Ina
Perdana sejak Juli 2008 dan terakhir sebagai Direktur Operasional.
wardoyo
Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Manajemen dari
Universitas Sriwijaya, Palembang, dan telah memegang Sertiikasi Manajemen
Risiko Level V, serta telah mengikuti berbagai seminar dan pendidikan
perbankan. Selain itu juga sempat menjadi dosen di AIP Perbanas Palembang
dan Universitas Widya Gama Mahakam.
Mengawali karir di perbankan pada 1982 di Bank Paciic, pada 1988 dipercaya
sebagai Pejabat Kepala Grup Marketing. Kemudian pada 1991-1995 dipercaya sebagai
Koordinator
training, Koordinator suspend account unit, dan Koordinator marketing
meeting. Pada 1995 berkarir di PT Pandurata Bumiselaras sebagai Finance manager, dan
pada 1996-2012 di Bank Dipo Internasional dengan jabatan terakhir sebagai Direktur
Kepatuhan. Saat ini dipercaya untuk menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Bank Ina
Perdana.
(20)
P E J A B AT E K S E K U T I F
ariStiaNto SoeKamto
Commercial & Consumer Loan and Funding group Head
Meraih gelar Sarjana Keuangan dan Perbankan serta gelar Magister Bisnis
dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Perbankan Indonesia (STEKPI).
Mengawali karir di perbankan pada 1996 di Bank Dagang dan Industri, bekerja
di Bank Mega dengan posisi terakhir sebagai Pemimpin cabang Pembantu
Kramat Raya, Jakarta pada 1997. Sebelum berkarir di Bank Ina Perdana menjabat
sebagai Direktur di PT Tirta Larastama Dinamika Finance pada 2012.
KiuNg Hui Ngo
accounting & Financial Planning group Head
Meraih gelar Sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari STIE Trisakti Jakarta
dan Magister Manajemen dari Universitas Tarumanegara, Jakarta, serta aktif
mengikuti seminar dan pendidikan. Mengawali karir perbankan pada tahun
2000 sebagai Kepala Bagian Akuntansi dan MIS di Bank BRI Syariah (d/h Bank
Jasa Arta). Berkarir di Bank Ina Perdana sejak 2009 sebagai system information &
accounting Group head dan pada 2011 menjadi accounting & Financial planning Group
head.
(21)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
19
giri PraSetyo
risk management group Head
Meraih gelar Magister Management dari Institut Pertanian Bogor pada 2004.
Mengawali karir perbankan sejak 1997 di PT Bank Haga hingga 2003.
Selanjutnya, pada 2006 hingga 2008 menjabat sebagai head of risk
management. Setelah itu, berkarir di Rabobank sebagai head of portfolio
management dengan pangkat assistant Vice president hingga 2009. Berkarir di Bank
Ina Perdana sejak 2009 dengan jabatan risk management & Compliance Group head
dan pada 2011 menjadi risk management Group head.
PoLmatua SiNaga
operation Support group Head
Meraih gelar Sarjana dari Fakultas Pertanian jurusan Sosial Ekonomi
Universitas Sumatera Utara. Mengawali karir di perbankan pada 1991 di Bank
Susila Bakti. Mulai berkarir di Bank Ina Perdana sejak 1997 di Satuan Kerja Audit
Internal. Selanjutnya, pada 2000 diangkat menjadi wakil Pimpinan cabang, lalu
pada 2004 menjadi kepala Unit Loan & Deposito, dan Kepala Bagian CBO Sundries
pada 2005. Setelah itu, pada 2009 dipercaya menjadi head of Central operation
Jakarta. Sejak 2011 dipromosikan menjadi operation support Group head.
roNy HermawaN
internal audit Head
Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari STIE YKPN, Yogyakarta. Mengawali karir
perbankan pada tahun 1995 di Bank Utama sebagai Internal Auditor. Pada
1999 bekerja di perusahaan sekuritas PT Jasabanda sebagai accounting head,
pernah bekerja sebagai Pemeriksa Bank (non-organik) di Bank Indonesia dari
2001-2004. Selain itu, juga pernah berkarir sebagai internal audit head di Bank
Hana. Bergabung dengan Bank Ina Perdana pada Juni 2012 dan dipercaya sebagai
internal audit head.
HarLi geNtaNia
Central Credit group Head
Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya, Jakarta. Memulai
karir di PT Angsa Mas Perkasa sebagai accounting staf pada 1986. Mengawali
karir perbankan pada 1993 sebagai Kepala bagian marketing di Bank Tamara.
Setelah itu, pada 1997 menjadi assisten Bussines manager di Bank Danamon,
Tbk. Lalu, pada 1999 menjadi Wapim Koodinator Bidang Marketing, dan pada
2002 sebagai Pimpinan cabang dan kemudian dipercaya sebagai Bussines manager.
Setelah itu, pada 2004 menjadi sCo regional Credit Consumer wilayah Jakarta dan
kemudian menjadi regional Credit acceptance head-Reg 1 pada 2006. Memulai karir
di Bank Ina Perdana sejak 2011 sebagai Central Credit Group head.
(22)
S U M B E R D AYA M A N U S I A
B
isnis perbankan merupakan bisnis yang mengutamakan pemberian jasa dan layanan secara baik dan memuaskan, serta memenuhi kebutuhan yang ada. Ditambah lagi tingkat persaingan bisnis perbankan yang terus meningkat setiap tahunnya. Tentu saja setiap bank harus memiliki strategi yang tepat dalam pengembangan bisnisnya, termasuk pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia (SDM).SDM yang andal akan menjadi intangible asset yang mampu memberikan nilai tambah terhadap perusahaan dan kualitas layanan yang diberikan. Terkait hal itu, PT Bank Ina Perdana sepanjang perjalanan bisnisnya selalu mengupayakan pengembangan dan manajemen SDM secara tepat dan efektif.
Selain melakukan perekrutan pegawai yang dibutuhkan secara kompetensi dan kemampuan teknis, Bank Ina Perdana juga melakukan pengembangan terhadap pegawai yang ada melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan, baik dilakukan secara in-house program maupun external program.
Sumber daya manusia (SDM) sebagai aset perusahaan merupakan
salah satu elemen penting dalam membangun bisnis berkesinambungan.
Untuk itu, Bank Ina selalu berupaya mengembangkan SDM yang
(23)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
21
Sementara itu, terkait jumlah pegawai, pada tahun 2012 jumlah karyawan Bank Ina Perdanaberjumlah 228 karyawan. Berdasarkan jenjang pendidikan, pendidikan strata satu (1) mendominasi jenjang pendidikan SDM di Bank Ina Perdana.
Berikut ini jenjang pendidikan SDM Bank Ina Perdana pada tahun 2012.
s/d 30 tahun 31 s/d 40 tahun 41 s/d 50 tahun 50 tahun ke atas
228
94
60
55
19
BERDASARKAN KELOMPOK USIA
12
154
21
33
3
5
228
Pasca Sarjana Strata 1 Diploma SMU SLTP SD
BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN
Nama Program jumlah Program jumlah Peserta
in house programs 88 1.217
External programs 46 145
PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN SDM BANK INA TAHUN 2012
Melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan, Bank Ina Perdana mengharapkan peningkatan terhadap kemampuan teknis dan kompetensi pegawai yang ada. Dengan demikian, kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki bisa terus meningkat dan sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Sedangkan berdasarkan kelompok usia, kelompok usia hingga 30 tahun menduduki peringkat teratas. Setelah itu, kelompok usia 31 tahun hingga 40 tahun. Berikut ini kelompok usia SDM Bank Ina pada tahun 2012:
(24)
PR ODUK & JASA
FUNDING
tabungan
•
Tabina Perdana, tabungan dengan tingkat suku
bunga menarik ditambah dengan pilihan hadiah
sesuai point reward yang dikumpulkan.
•
Tabina Eksekutif, tabungan yang memberikan
keuntungan dengan suku bunga mendekati suku
bunga deposito.
•
Tabina Simpel, tabungan yang dirancang untuk
pelajar dan mahasiswa melalui kerjasama dengan
sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan /
perguruan tinggi.
•
Tabungan Pinter, tabungan yang dirancang
khusus untuk merencanakan pendidikan dengan
bebas biaya administrasi dan dilindungi oleh
asuransi.
•
Tabungan Pasti, tabungan dengan pilihan hadiah
dan setoran tetap sesuai kebutuhan, yang
dilindungi oleh asuransi.
•
TabunganKu, tabungan untuk perorangan dengan
persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan
secara bersama-sama oleh bank-bank di Indonesia
guna menumbuhkan budaya menabung.
Deposito, simpanan berjangka yang memberikan
keamanan dan kenyamanan dengan tingkat suku
bunga yang lebih menarik.
Rekening Giro, rekening dengan jasa giro yang
menarik serta memberikan keamanan dalam
bertransaksi bisnis sehari-hari dengan menggunakan
cek/ bilyet giro.
(25)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
23
Kredit (
Lending
)
•
Kredit Investasi UKM, kredit untuk membiayai
investasi di sektor usaha kecil dan menengah.
•
Kredit Modal kerja, kredit untuk mendukung
perputaran modal kerja usaha produktif
•
Kredit Konsumsi, membiayai pembelian property,
kendaraan bermotor, barang elektronik & barang
konsumsi lainnya.
•
Kredit Tanpa Agunan (KTA), memberikan
kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan
dana tunai dengan suku bunga kompetitif.
jasa Perbankan
•
ATM INA, memberikan kemudahan untuk
bertransaksi tunai di lebih dari 47.000 jaringan
ATM Bersama maupun transfer antar bank di
seluruh Indonesia.
•
Pembayaran Tagihan PLN dan TELKOM online di
semua kantor cabang Bank Ina Perdana.
•
Transfer valas melalui NcM, kerjasama cIMB Niaga
•
Layanan Payroll yang memudahkan bagi
perusahaan dalam administrasi pembayaran gaji.
•
Money changer, layanan penukaran valuta asing
untuk mata uang US Dollar, Singapore Dollar,
Australian Dollar, Hongkong Dollar, Euro, dan Yen.
(26)
I K H T I S A R D ATA K E UA N G A N P E N T I N G
dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain
Keterangan 2012 2011 2010 2009 2008
Laporan Posisi Keuangan
Total Aset 1.512.206 1.444.742 948.787 846.361 661.917
Aset Produktif Bersih 1.375.966 1.301.330 838.705 788.298 617.409
Pinjaman yang Diberikan 1.083.551 1.127.012 598.397 587.863 489.472
Pinjaman yang Diberikan-Bersih 1.081.713 1.117.260 592.074 581.033 483.228
Efek-Efek 66.516 88.714 108.864 154.626 134.286
Dana Pihak Ketiga
Giro 56.994 70.013 39.441 75.307 41.437
Tabungan 129.785 124.816 99.053 81.331 62.170
Deposito 1.141.033 1.087.098 672.950 566.161 454.707
Pinjaman yang Diterima - - - - -
Modal Inti 119.494 119.350 114.840 104.517 92.400
Total Kewajiban 1.378.230 1.323.838 830.629 734.603 563.505
Total Ekuitas 133.976 120.904 118.158 111.758 98.413
Total Biaya Dana 7.04% 7.14% 7.13% 8.33% 8.48%
Jumlah lembar saham yang ditempatkan & disetor 128 juta lembar 128 juta lembar 128 juta lembar 128 juta lembar 128 juta lembar Laporan Laba rugi
Pendapatan Bunga 151.764 113.673 99.805 91.331 89.806
Pendapatan Bunga Bersih 58.328 42.948 48.549 38.882 42.118
Pendapatan Operasional Lainnya 5.676 5.306 6.150 12.719 192
cadangan Kerugian Penurunan Nilai Atas Aset Keuangan dan Non Keuangan 3.950 3.230 3.484 361 2.397
Beban Operasional Lainnya 48.633 43.695 42.181 31.973 26.565
Pendapatan (Beban) Non Operasional Lainnya 6.489 2.261 344 272 650
Laba Sebelum Pajak 17.911 3.591 9.379 19.539 13.998
Beban Pajak Penghasilan 4.783 1.251 2.610 6.194 4.633
Laba Bersih 13.128 2.340 6.769 13.345 9.365
Laba Bersih per Saham 103 18 53 104 73
Permodalan
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit 18,42% 17,11% 28,23% 23,50% 26,28%
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan 16,05% 15,20% 24,99% -
Operasional
Dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, 16,05% 15,05% 24,82% 23,50%
(27)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
25
Keterangan 2012 2011 2010 2009 2008
aset Produktif
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non 0,30% 1,63% 1,85% 0,60% 1,08%
Produktif Bermasalah terhadap Total Aset Produktif dan Non Produktif
Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset 0,29% 0,95% 1,65% 0,32% 0,82%
Produktif
cadangan Kerugian Penurunan Nilai (cKPN) 0,15% 0,76% 0,86% 0,86%
-Aset Keuangan Terhadap -Aset Produktif
Non Performing Loan (NPL) Gross 0,36% 1,10% 2,32% 0,44% 1,04%
Non Performing Loan (NPL) Net 0,22% 0,97% 1,98% 0,30% 0,88%
rentabilitas
Return On Asset (ROA) 1,22% 0,32% 1,10% 2,57% 2,08%
Return On equity (ROE) 11,04% 1,99% 5,92% 13,25% 10,31%
Biaya Operasional Terhadap Pendapatan 91,43% 99.,22% 93,88% 82,54% 85,17%
Operasional (BOPO)
Net Interest Margin 4,07% 3,79% 6,22% 5,38% 6,15%
Likuiditas
Rasio Kredit Terhadap Total Simpanan 81,60% 87,92% 73,74% 81,33% 87,84%
Kepatuhan
Persentase Pelanggaran BMPK
Pihak Terkait
-Pihak Tidak Terkait - - - -
-Persentase Pelampauan BMPK
Pihak Terkait
-Pihak Tidak Terkait - - - -
-Giro Wajib Minimum 8,07% 8,05% 8,08% 5,11% 5,21%
Posisi Devisa Netto - - - -
-Lain-Lain
Jumlah Karyawan* 228 268 217 176 180
Jumlah Kantor* 22 22 23 18 14
(28)
Penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik atau Good Corporate Governance (GcG) tidak sekadar memenuhi ketentuan/peraturan regulator namun merupakan kebutuhan fundamental yang harus diimplementasikan dengan sungguh-sungguh sebagai upaya melindungi kepentingan stakeholders dan menjaga kesinambungan bisnis yang sehat. Terkait pelaksanaan GcG, BI sebagai pengawas Bank telah menerbitkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good corporate Governance Bagi Bank Umum sebagaimana diubah dengan PBI No 8/14/PBI/2006 Tentang Perubahan Atas PBI No 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum yang mewajibkan semua Bank melaksanakan prinsip-prinsip GcG
TATA K E LO L A P E R U S A H A A N
dalam setiap kegiatan usahanya, pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi meliputi seluruh pengurus dan karyawan Bank, mulai dari Dewan Komisaris, Direksi sampai dengan pegawai tingkat pelaksana.
Pelaksanaan prinsip-prinsip GcG dalam pengelolaan Bank telah menjadi komitmen Dewan Komisaris dan Direksi Bank Ina Perdana selama ini. Selain untuk menjalankan kepatuhan terkait aturan dan perundang-undangan yang berlaku, penerapan prinsip-prinsip GcG secara berkesinambungan juga dapat menjadi nilai tambah bagi Bank dalam menjalankan bisnisnya. Hal tersebut mampu meningkatkan kepercayaan para nasabah dan pemegang saham.
Pada praktiknya pelaksanaan GcG yang diterapkan Bank Ina
Bank Ina Perdana terus berupaya
meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG
dalam setiap kegiatan dan pengelolaan Bank.
Hal ini dilakukan sebagai upaya melindungi
kepentingan stakeholders dan menjaga
(29)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
27
Perdana telah mengacu kepada lima (5) prinsip dasar GcG,yakni: transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi, dan fairness, sebagaimana yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan berdasarkan anggaran dasar perusahaan.
Bank Ina Perdana akan terus mengupayakan peningkatan dari berbagai pelaksanaan prinsip-prinsip GcG pada waktu mendatang sesuai pada praktik terbaik yang berlaku umum di industri perbankan (best practice) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, serta membudayakannya di setiap unit bisnis yang ada dan perilaku pegawai dalam menjalankan fungsi dan tugasnya. Hal ini dilakukan untuk mencapai kesinambungan nilai.
Kebijakan gCg
Pelaksanaan prinsip-prinsip GcG pada Bank Ina Perdana dilakukan berdasarkan kerangka kebijakan dan panduan tata kelola perusahaan secara komprehensif, dan telah dilaksanakan sejalan dengan upaya manajemen dalam melakasanakan tata kelola perusahaan yang baik. Beberapa prinsip-prinsip dan praktik-praktik terbaik (best practices) GcG telah diimplementasikan, sehingga diharapkan dapat memberi manfaat optimal bagi Bank Ina Perdana, pemegang saham, maupun pihak-pihak berkepentingan (stakeholders). Bank Ina Perdana berkomitmen untuk melaksanakan GcG sesuai dengan kerangka kebijakan dan panduan GcG secara lebih baik lagi.
Pelaksanaan Prinsip-Prinsip gCg
Dalam mengelola Bank dan menjalankan usahanya, Bank Ina Perdana senantiasa terarah dan terkontrol, dapat meningkatkan kinerja, mampu melindungi kepentingan
stakeholders, dan dapat meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan, secara terus menerus dan berkesinambungan. Adapun prinsip-prinsip dalam pelaksanaan GcG Bank Ina Perdana, sebagai berikut: • Keterbukaan (transparency), yaitu keterbukaan dalam
mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam proses pengambilan keputusan. Bank mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan mudah diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. Prinsip keterbukaan oleh Bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia Bank sesuai Undang-Undang yang berlaku.
• Akuntabilitas (accountibility), yaitu kejelasan fungsi dan
pelaksanaan pertanggungjawaban organ Bank sehingga pengelolaannya berjalan secara efektif. Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values, sasaran dan usaha dan strategi Bank sebagai pencerminan akuntabilitas Bank. Dalam hubungan ini Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan serta memastikan terdapatnya checkandbalancesystem dalam pengelolaan Bank.
• Tanggung Jawab (responsbility), yaitu kesesuaian pengelolaan Bank dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip pengelolaan Bank yang sehat. Sebagai wujud pertanggungjawaban Bank untuk menjaga kelangsungan usahanya, Bank harus berpegang pada prinsip-prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank harus bertindak sebagai
good corporate citizen (warga negara perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.
• Independensi (independency), yaitu pengelolaan Bank secara profesional tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Bank menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholders manapun, dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan (conlict of interest), dan setiap keputusan berdasarkan objektiitas serta bebas dari tekanan dari pihak manapun.
• Kewajaran (Fairness), yaitu keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bank memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equal treatment) serta memberikan/menyampaikan pendapat bagi kepentingan Bank atau mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan. Pelaksanaan GcG pada Bank Ina juga tercermin dari praktik-praktik untuk meningkatkan kinerja bank, eisiensi, dan pelayanan kepada stakeholders dan pemegang saham (shareholders).
Laporan Pelaksanaan gCg
Pelaksanaan prinsip-prinsip GcG pada Bank Ina Perdana telah dilakukan dengan baik. Hal tersebut di antaranya
(30)
dilakukan melalui penyampaian laporan keuangan kepada Bank Indonesia selaku regulator perbankan, serta memberikan informasi laporan keuangan Bank Ina kepada publik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tindak lanjut terhadap beberapa aspek penerapan GcG pada Bank Ina, antara lain dilakukan dalam bentuk:
• Pemenuhan Komposisi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya. • Penyusunan Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi. • Pelaksanaan transparansi kondisi keuangan dan non
keuangan.
• Penetapan Visi, Misi dan Nilai Budaya Kerja Perusahaan. • Kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
komite-komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi & Nominasi.
• Penunjukkan Direktur Kepatuhan dan pembentukan Satuan Kerja Audit Intern, dan Satuan Kerja Manajemen Risiko.
• Pelaksanaan fungsi manajemen risiko.
• Pelaksanaan fungsi kepatuhan, audit intern dan audit ekstern.
• Penanganan Benturan Kepentingan.
• Penetapan Batas Maksimum Penyaluran Kredit (BMPK) • Transparansi Kondisi Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan
GcG dan Laporan Internal
• Pemenuhan ketentuan Bank Indonesia terkait dengan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar.
• Penyusunan rencana strategis bank sesuai dengan ketentuan ketentuan mengenai Rencana Bisnis Bank.
Hasil Self Assessment gCg
Dari hasil penilaian self assessment secara komprehensif terhadap kecukupan pelaksanaan GcG dapat disimpulkan bahwa Pelaksanaan GcG Bank Ina Perdana tahun 2012 pada nilai komposit mencapai 2,0 berada pada range nilai komposit 1,5 < nilai komposit < 2,5 sehingga predikat komposit adalah “Baik”, dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:
1. Persyaratan Jumlah, Komposisi, Kriteria, dan Independensi, serta Integritas, Kompetensi dan Reputasi Keuangan
Dewan Komisaris maupun Direksi telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia dan mampu bertindak serta mengambil keputusan secara independen.
2. Keanggotaan Komite Dewan Komisaris yaitu Komite Audit; Komite Pemantau Risiko; serta Komite Remunerasi dan Nominasi telah sesuai dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bank Indonesia. Komite-komite tersebut dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam melakukan fungsi pengawasan.
3. Satuan Kerja Audit Intern, Satuan Kerja Manajemen Risiko, dan Satuan Kerja Kepatuhan dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik.
4. Fungsi Kepatuhan Bank sepanjang 2012 semakin meningkat ditandai dengan menurunnya jumlah sanksi yang dikenakan oleh Bank Indonesia dibanding tahun sebelumnya.
5. Seiring dengan adanya peningkatan GcG pada Bank sekaligus mendorong terciptanya peningkatan kinerja keuangan Bank, di mana Bank dapat membukukan laba tahun buku 2012 sebesar Rp 13,13 milyar, merupakan peningkatan perolehan laba tahunan yang meningkat tajam dibanding laba tahun buku 2011 sebesar Rp 2,34 miliar yang diikuti kualitas aset yang terpelihara baik. Dengan adanya perolehan laba sebesar itu maka rugi tahun-tahun sebelumnya telah tertutupi.
T
A
T
A
KEL
OLA
(31)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
29
RI N GKASAN PERH I TUN GAN N I LAI KOM POSI T
“SELF ASSESSM EN T GOOD CORPORATE GOV ERN AN CE 2 0 1 2 “”PT. BAN K I N A PERD AN A”””
N o Aspe k Ya n g D in ila i Bobot Pe r in gk a t N ila i Ca t a t a n * )
( a ) ( b) ( a ) x ( b)
1 Pelaksanaan Tugas 10.00% 2 0.200 Pelaksanaan t ugas dan t anggung j awab Dan Tanggung Jawab Dewan Kom isaris Dewan Kom isaris t elah sepenuhnya
m em enuhi prinsip- prinsip GCG 2 Pelaksanaan Tugas 20.00% 2 0.400 Pelaksanaan t ugas dan t anggung j awab
Dan Tanggung Jawab Direksi Direksi t elah m em enuhi prinsip- prinsip GCG 3 Kelengkapan dan Pelaksanaan 10.00% 2 0.200 Kom posisi dan kom pet ensi
Tugas Kom it e anggot a Kom it e- Kom it e
sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kom pleksit as usaha Bank 4 Penanganan Bent uran Kepent ingan 10.00% 2 0.200 Kebij akan Penanganan Bent uran
Kepent ingan sudah m engat ur m engenai Bent uran Kepent ingan 5 Penerapan Fungsi Kepat uhan Bank 5.00% 2 0.100 Kepat uhan Bank t ergolong baik
nam un pernah m elakukan pelanggaran yang t idak m at erial t erhadap ket ent uan dan kom it m en yang t elah dibuat 6 Penerapan Fungsi Audit I nt ern 5.00% 2 0.100 “ Pelaksanaan fungsi audit int ern Bank
berj alan cukup efekt if, pedom an int ern cukup sesuai dengan st andar m inim um yang dit et apkan dalam st andar m inim um SPFAI B. Kelem ahan m inor yang dapat segera
diperbaiki.”
7 Penerapan Fungsi Audit Ekst ern 5.00% 2 0.100 Pelaksanaan audit oleh Akunt an Publik efekt if dan sesuai dengan persyarat an
m inim um
8 Penerapan Fungsi Manajemen Risiko 7.50% 2 0.150 “Manajemen efektif dalam mengidentiikasi
Term asuk Sist em Pengendalian I nt ern dan m engendalikan seluruh risiko Bank., Manaj em en akt if pem ant auan kebij akan, prosedur, dan penet apan lim it ,
sist em inform asi m anaj em en yang kom prehensif dan efekt if unt uk m em elihara kondisi int ernal Bank yang sehat .”
9 Penyediaan Dana 7.50% 2 0.150 Tidak ada pelanggaran BMPK dan m aupun prinsip Kepada Pihak Terkait ( Relat ed Part y) kehat i- hat ian Pengam bilan keput usan
Dan Debit ur Besar ( Large Exposures) dalam penyediaan dana kepada pihak t erkait dan penyediaan dana besar
dilakukan secara independen 10 “ Transparansi Kondisi Keuangan 15.00% 2 0.300 “ Bank t ransparan dalam m enyam paikan
dan Non Keuangan Bank, inform asi keuangan dan non- keuangan Laporan pelaksanaan GCG kepada publik m elalui hom epage dan laporan I nt ernal” dan m edia yang m em adai,
Cakupan laporan pelaksanaan GCG lengkap, akurat , kini dan ut uh” 11 Rencana St rat egis Bank 5.00% 2 0.100 “ Rencana Korporasi ( corporat e plan)
dan Rencana Bisnis Bank ( business plan) disusun realist is dan t elah m em perhat ikan seluruh fakt or ekst ernal dan fakt or int ernal, prinsip kehat i- hat ian dan azas perbankan yang
sehat ”
Nilai Kom posit 100.00% 2.000 BAI K
* : berisikan penj elasan m engapa penilai m em berikan peringkat sebagaim ana pada kolom ( b)
(32)
mekanisme gCg
Pelaksanaan prinsip-prinsip GcG di Bank Ina Perdana telah memiliki mekanisme yang baik dan baku sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melalui mekanisme GcG yang ada telah dilakukan pemisahan yang jelas antara mekanisme pengambilan keputusan penting yang tertinggi pada Perseroan, mekanisme pengelolaan, dan mekanisme pengawasan.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) menjadi mekanisme utama dan organ tertinggi yang dipakai Bank Ina Perdana dalam mengambil keputusan penting. Sementara itu, terkait pembagian fungsi dan tugas, maka pengelolaan bank dilakukan oleh Dewan Direksi, dan mekanisme pengawasan terhadap kinerja pengelolaan bank dilakukan oleh Dewan Komisaris.
Struktur tata Kelola
Mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan GcG di perbankan, struktur GcG pada Bank Ina Perdana terdiri atas organ utama, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris, Dewan Direksi, dan organ pendukung yang diantaranya adalah Komite-Komite, Sekretaris Perusahaan, serta Satuan Kerja.
Setiap organ tersebut melaksanakan tugas dan fungsinya masing-masing sebagaimana diatur oleh ketentuan, dan bertanggung jawab meningkatkan kinerja Perseroan, serta mewujudkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang dengan tidak mengabaikan kepentingan segenap stakeholders. Melalui struktur yang ada diharapkan pelaksanaan prinsip-prinsip GcG bisa berjalan dengan baik.
rapat umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang (RUPS) sebagai organ penting dan tertinggi dilakukan setiap tahun oleh Perseroan. RUPS terdiri atas RUPS Tahunan dalam rangka pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), RUPS Tahunan dalam rangka pengesahan Laporan Tahunan dan Perhitungan Tahunan, dan RUPS Luar Biasa yang penyelenggarannya bisa dilakukan sewaktu-waktu.
Hasil keputusan yang dicapai dalam RUPS Tahunan (RUPST) diambil berdasarkan kepentingan perusahaan. Agenda penting yang dibahas di dalam RUPST tersebut, di antaranya mengenai persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2011, pengesahan Neraca dan Perhitungan Laba Rugi Perseroan tahun buku 2011, dan penunjukkan kantor akuntan publik yang akan mengaudit laporan keuangan perusahaan untuk tahun buku 2012.
RUPS Bank Ina Perdana dilaksanakan pada 22 Juni 2012. RUPS tersebut dilangsungkan di Wisma BSG Lantai 12, jl Abdul Muis No 40, Jakarta Pusat.
dewan Komisaris
Dewan Komisaris memiliki fungsi dan tugas, serta tanggung jawab yang bersifat kolegial dalam mengawasi, memberikan nasihat, dan rekomendasi kepada Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris juga bertanggungjawab untuk memastikan bahwa Bank Ina Perdana telah sepenuhnya melaksanakan GcG pada setiap lapisan dan jenjang organisasi.
Proses dan pelaksanaan pengangkatan serta pemberhentian Dewan Komisaris Bank Ina dilakukan berdasarkan rekomendasi Komite Nominasi dan Remunerasi dan hanya bisa dilakukan oleh para pemegang saham melalui RUPS. Dengan demikian, Dewan Komisaris Bank Ina Perdana bertanggung jawab kepada pemegang saham dalam RUPS.
Pemilihan setiap anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh Bank Ina Perdana dengan memperhatikan berbagai unsur penting, seperti kompetensi, reputasi keuangan, dan integritas. Hal itu sangat penting, karena terkait dengan fungsi dan tugas yang akan dijalankan oleh masing-masing anggota Dewan Komisaris sangat mempengaruhi proses bisnis yang ada. Terkait kompetensi, anggota Dewan Komisaris paling kurang mencakup:
1. Pengetahuan di bidang perbankan yang memadai dan relevan dengan jabatannya;
2. Pengalaman di bidang perbankan dan/atau bidang keuangan.
T
A
T
A
KEL
OLA
(33)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
31
Sementara itu terkait reputasi keuangan, semua anggotaDewan Komisaris paling kurang mencakup: 1. Tidak memiliki kredit macet;
2. Tidak pernah dinyatakan pailit atau menjadi anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun terakhir sebelum dicalonkan.
Sedangkan terkait integritas, semua anggota Dewan Komisaris paling kurang mencakup:
1. Memiliki akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan Tindak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan;
2. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku;
3. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional Bank yang sehat;
4. Tidak termasuk dalam daftar tidak lulus uji kemampuan dan kepatutan (it and proper test).
independensi dewan Komisaris
Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, Komisaris Independen Bank Ina berjumlah 67% dari jumlah anggota Dewan Komisaris secara keseluruhan. Anggota Dewan Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham, dan/atau hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali, sehingga tidak mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen. Keberadaan Komisaris Independen dapat menciptakan Check and Balance, menghindari benturan kepentingan (conict of interest) dalam pelaksanaan tugasnya serta melindungi kepentingan stakeholders.
Untuk menjaga independensi, seluruh Komisaris Independen Bank Ina tidak memiliki hubungan dengan Bank yang dapat mempengaruhi untuk bertindak tidak independen yakni :
1. Tidak memiliki saham Bank.
2. Tidak terailiasi dengan pihak yang memberikan jasanya kepada Bank.
3. Bukan merupakan Debitur Inti dan/atau Deposan Inti Bank.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan Komisaris
Dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GcG dalam mendukung menciptakan check and balance dan menghindari benturan kepentingan (conlict of interest) dalam pelaksanaan tugasnya serta melindungi kepentingan stakeholders, keberadaan Komisaris pada Bank Ina Perdana telah memenuhi Jumlah, Komposisi, Kriteria dan Independensi Dewan Komisaris seperti yang ditentukan oleh ketentuan Bank Indonesia (BI).
Komposisi dewan Komisaris
Komposisi dan keanggotaan Dewan Komisaris telah sesuai dengan ketentuan GcG dengan gambaran sebagai berikut: 1. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki kompetensi
yang dipersyaratkan.
2. Semua Anggota dewan Komisaris telah memenuhi persyaratan telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and proper test) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and proper test).
Dewan Komisaris PT. Bank Ina Perdana berjumlah 3 (tiga) orang, dengan komposisi sebagai berikut :
Susunan Dewan Komisaris
Nama jabatan
Birawa Natapradja Komisaris Utama Independen Hari Sugiharto Komisaris Independen Winadewi Hanantha *) Komisaris
Denny Soesilo **) Komisaris Independen
catatan :
*) Diangkat sebagai Komisaris oleh RUPS 22 Juni 2012, disetujui BI Desember 2012 **) Mengundurkan diri sejak 01 April 2012 disetujui oleh RUPS 22 Juni 2012
(34)
rapat dewan Komisaris
Sepanjang 2012, Dewan Komisaris Bank Ina telah melaksanakan 8 (delapan) kali rapat, dengan rincian sebagai berikut:
No. Nama jumlah tidak % Hadir
rapat Hadir
1 Birawa Natapradja 8 0 100 2 Hari Sugiharto 8 0 100 3 Winadewi Hanantha *) 3 0 100 4 Denny Susilo **) 1 0 100
catatan :
*) Diangkat sebagai Komisaris oleh RUPS 22 Juni 2012, disetujui BI Desember 2012 **) Mengundurkan diri sejak 01 April 2012
Pembentukan Komite-Komite
Untuk mendukung efektiitas pelaksanaan fungsi dan tugas, Dewan Komisaris Bank Ina telah membentuk Komite-Komite, yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Sebanyak 80% (delapan puluh perseratus) dari jumlah anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko merupakan Komisaris Independen dan Pihak Independen. Adapun yang dimaksud Pihak Independen bagi anggota Komite adalah pihak di luar Bank yang tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/ atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/ atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Sedangkan Ketua Komite Pemantau Risiko dan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi dirangkap oleh 1 (satu) orang, namun perangkapan jabatan ini masih memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Komite audit
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris, maka susunan keanggotaan Komite Audit disusun ulang. Hal ini dilakukan dengan menerbitkan Surat Keputusan Direksi No. SK/DIR/011/0612 Tentang Penunjukan Keanggotaan Komite Audit tanggal 29 Juni 2012. Dalam susunan keanggotaan tersebut telah dipenuhi
adanya pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan atau akuntansi serta, pihak independen yang memiliki keahlian di bidang perbankan.
Komite Audit berfungsi melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan.
Pelaksanaan tugas Komite audit
Komite Audit telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, yakni melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit, serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian intern termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan. Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Komite Audit telah melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap:
1. Pelaksanaan tugas Satuan Kerja Audit Intern;
2. Kesesuaian pelaksanaan audit oleh Kantor Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku;
3. Kesesuaian laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku;
4. Pelaksanaan tindak lanjut oleh Direksi atas hasil temuan Satuan Kerja Audit Intern, akuntan publik, dan hasil pengawasan Bank Indonesia, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
5. Komite Audit telah memberikan rekomendasi mengenai penunjukan Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik kepada Dewan Komisaris.
T
A
T
A
KEL
OLA
(35)
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
33
Posisi Nama Jabatan
Ketua Birawa Natapradja *) Komisaris Utama Independen Anggota 1. Dr. Timotius Pihak Independen
2. Edy Sukarno **) Pihak Independen 3. Hari Sugiharto Komisaris Independen 4. Winadewi Hanantha ***) Komisaris
catatan :
*) Sebelumnya sebagai Komisaris Utama,
efektif Sebagai Komisaris Utama Independen sejak September 2012. **) Sebagai anggota Komite Audit sejak 29 Juni 2012.
***) Sebagai anggota Komite Audit sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
Komposisi Keanggotaan Komite audit
Pengangkatan anggota Komite Audit dilaksanakan setelah sebelumnya dilakukan proses seleksi dan penelitian terhadap track record masing-masing anggota, sehingga dapat diyakini bahwa semua anggota Komite Audit memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik. Dengan demikian, dapat menunjang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai anggota Komite Audit.
Keanggotaan Komite Audit terdiri dari 5 (lima) orang dengan susunan sebagai berikut:
Susunan Keanggotaan Komite Audit
Komite Pemantau risiko
Komite Pemantau Risiko Bank Ina berfungsi melakukan evaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan serta melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko, serta Satuan Kerja Manajemen Risiko.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko
Dalam rangka melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Komite Pemantau Risiko telah melakukan:
1. Evaluasi tentang kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaan kebijakan tersebut;
2. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko, guna memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
Komposisi Keanggotaan Komite Pemantau risiko
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris, maka susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko disusun ulang. Hal ini dilakukan melalui penerbitan Surat Keputusan Direksi No. SK/ DIR/013/0612 Tentang Penunjukan Keanggotaan ”Komite Pemantau Risiko” tanggal 29 Juni 2012, di mana dalam susunan keanggotaan ini telah dipenuhi adanya pihak independen yang memiliki keahlian di bidang keuangan, serta pihak independen yang memiliki keahlian di bidang manajemen risiko. Pengangkatan anggota Komite Pemantau Risiko dilaksanakan setelah sebelumnya dilakukan proses seleksi dan penelitian terhadap track record masing-masing anggota sehingga dapat diyakini bahwa semua anggota Komite Pemantau Risiko memiliki integritas, akhlak, dan moral yang baik, yang dapat menunjang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
rapat Komite audit
Sepanjang 2011, Komite Audit telah mengadakan 6 (enam) kali rapat dengan perincian, sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir
Birawa Natapradja 6 2 67
Dr. Timotius 6 2 67
Edy Sukarno *) 3 0 100
Hari Sugiharto 6 0 100
Winadewi Hanantha **) 3 0 100
Denny Soesilo ***) 2 0 100
Nia Budyanti ****) 3 0 100
catatan :
*) Sebagai anggota Komite Audit sejak 29 Juni 2012.
**) Sebagai anggota Komite Audit sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
***) Mengundurkan diri sejak 01 April 2012.
(36)
Adapun susunan keanggotaan Komite Pemantau Risiko, sebagai berikut:
Posisi Nama jabatan
Ketua Hari Sugiharto Komisaris Independen
Anggota 1. Dr. Timotius Pihak Independen
2. Edy Sukarno *) Pihak Independen
3. Birawa Natapradja **) Komisaris Utama Independen
4. Winadewi Hanantha ***) Komisaris
catatan :
*) Sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012.
**) Sebelumnya sebagai Komisaris Utama, efektif sebagai Komisaris Utama Independen sejak September 2012.
***) Sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
rapat Komite Pemantau risiko
Sepanjang 2012, Komite Pemantau Risiko telah mengadakan rapat sebanyak 5 (lima) kali dengan perincian, sebagai berikut:
Nama Jumlah Rapat Tidak Hadir % Hadir
Hari Sugiharto 5 0 100
Dr. Timotius 5 1 80
Edy Sukarno *) 2 0 100
Birawa Natapradja 5 1 80
Winadewi Hanantha **) 2 0 100
Denny Soesilo ***) 1 0 100
Nia Budyanti ****) 3 0 100
catatan :
*) Sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012
**) . Sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012 dan efektif sebagai Komisaris sejak Desember 2012.
***) Mengundurkan diri sejak 01 April 2012
****) Bukan sebagai anggota Komite Pemantau Risiko sejak 29 Juni 2012
Komite renumerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki fungsi dan tugas dalam melakukan evaluasi kebijakan remunerasi untuk seluruh tingkatan dalam organisasi, serta menyusun dan merekomendasikan sistem prosedur pemilihan dan atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi. Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi, sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan Manajemen telah dilaksanakan dengan baik.
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Komite renumerasi dan Nominasi
Komite Remunerasi dan Nominasi telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain:
1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi; 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai: kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi;
3. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
4. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham;
5. Memberikan rekomendasi mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko kepada Dewan Komisaris;
6. Memastikan bahwa kebijakan remunerasi paling kurang sesuai dengan kinerja keuangan dan pemenuhan cadangan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku; prestasi kerja individual; kewajaran dengan peer group; dan pertimbangan sasaran dan strategi jangka panjang Bank.
Komposisi Keanggotaan Komite renumerasi dan Nominasi
Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan berdasarkan keputusan rapat Dewan Komisaris, maka susunan keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi disusun ulang. Hal ini dilakukan melalui penerbitan Surat Keputusan Direksi No. SK/ DIR/012/0612 Tentang Penunjukan Keanggotaan ”Komite Remunerasi dan Nominasi”.
T A T A KEL OLA PERUSAHAAN
(1)
PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Notes 2012 2011
REVENUES 2, 24 134,177 135,685
DIRECT COST
Cost of service 2, 25 ( 1,324 ) ( 1,873 )
Interest expenses 2, 26 ( 93,261 ) ( 70,713 )
Cost of goods sold 2 - ( 14,983 )
TOTAL DIRECT COST
(
94,585 ) (
87,569 )
GROSS PROFIT 39,592 48,116
Other income 2, 27 16,757 822,001
Selling expenses 2 ( 48 ) ( 36 )
General and administrative expenses 2, 28 ( 66,781 ) ( 57,685 )
Other expenses 2 ( 667 ) ( 80,395 )
Financial expenses 2, 29 ( 11,850 ) ( 40,696 )
INCOME (LOSS) BEFORE PROVISION
FOR TAX INCOME (EXPENSE) ( 22,997 ) 691,305
PROVISION FOR TAX
INCOME (EXPENSES) 2, 19
Current – non final ( 4,885 ) ( 1,407 )
Current - final ( 21 ) -
Deferred 43 124
Total Provision for Tax Expense ( 4,863 ) ( 1,283 )
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR ( 27,860 ) 690,022
Other Comprehensive Income:
Exchange differences due to
financial statements translation 30,778 ( 6,594 )
Unrealized gain on securities 199 295 Other Comprehensive Income For The Year 30,977 ( 6,299 )
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
FOR THE YEAR
3,117
683,723
Income (loss) for the year that can be 2 attribute to:
Owners of the parent entity ( 31,357 ) 689,459
Non-controlling interest 3,497 563
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR ( 27,860 ) 690,022
(2)
75
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME (Continued) FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Notes 2012 2011
Total comprehensive income
for the year attribute to: 2
Owners of the parent entity ( 395 ) 683,160
Non-controlling interest 3,512 563 TOTAL COMPREHENSIVE
INCOME FOR THE YEAR 3,117 683,723
Accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
(3)
76
I
L APOR AN T AHUNAN 2 0 1 2I
B ANK INA PERD ANA -PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES
CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS’ EQUITY
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
Other Equity Components
Notes Issued and Fully Paid Difference in Equity Transaction of Subsidiaries Exchange difference due to
Financial Statement Translation Unrealized Gain (Loss) on Marketable Securities Retained Earnings Stockholders’ Equity Attributable to
Owner of The Parent Entity Non-Controlling Interests Total Stockholdders’ Equity Balance as of December 31, 2010 296,587 998,060 (53,233) 1,165 332,978 1,575,557 35,592 1,611,149 Difference in equity transaction of
Subsidiaries 2 - (2,261,605) - - - (2,261,605) (3) (2,261,608)
Other comprehensive income 2 - - (9,367) 295 - (9,072) 111 (8,961)
Income for the year - - - - 689,459 689,459 563 690,022
Balance as of December 31, 2011 296,587 (1,263,545) (62,600) 1,460 1,022,437 (5,661) 36,263 30,602
Other comprehensive income 2 - - (30,778) (41) - (30,819) (15) (30,834)
Income for the year - - - - (31,357) (31,357) 3,497 (27,860)
Balance as of December 31, 2012 296,587 (1,263,545) (93,378) 1,419 991,080 (67,837) 39,745 (28,092)
Accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
(4)
77
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012 2011
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES
Income (loss) before provision for tax income (expenses) ( 22,997 ) 691,305 Adjustments to reconcile income (loss) before
provision for tax income (expense) to net cash
provided by (used in) operating activities:
Depreciation 8,521 8,383
Gain on sale of property, vessels and equipment ( 9 ) ( 2,461 )
Impairment loss on asset - 59,477
Goodwill - ( 931 )
Estimated liabilities for employee benefits 2,054 1,460 Allowance for losses – marketable securities ( 1,601 ) 914
Allowance for losses – loans ( 9,753 ) 3,430
Unrealized gain on marketable securities ( 41 ) 295
Translation adjustment ( 48,240 ) 44,764
Gain (loss) from subsidiaries - ( 811,699 )
Difference in equity transactions of subsidiaries - ( 2,261,605 )
Minority interest ( 15 ) 108
Cash flow before changes in working capital ( 72,081 ) ( 2,266,560 ) Decrease (Increase):
Marketable securities ( 108,787 ) 61,542
Loans/financing ( 136,370 ) ( 232,810 )
Trade receivable ( 8,161 ) ( 59,619 )
Other receivable ( 2,692 ) ( 18,551 )
Inventories - 150
Advances to supplier - 15
Prepaid taxes and expenses 1,073 ( 1,678 )
Restricted cash in bank ( 3,973 ) ( 45,463 )
Other non – current assets 10,232 8,933
Increase (Decrease):
Obligations due immediately 98 76
Deposit from customers 54,097 528,926
(5)
-PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012 2011
Other payables 216,269 ( 134,758 )
Taxes payable ( 3,627 ) ( 462 )
Accrued expenses 2,599 1,248
Estimated liabilities ( 3,143 ) ( 888 )
Other current liabilities 18,446 59,213 Net Cash Provided (Used in) by Operating Activities 64,404 ( 1,931,604 )
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Available-for-sale investments - 20,332
Investments in associates ( 24,525 ) 2,196,663
Acquisitions of property, vessels and
equipment – net ( 1,204 ) ( 1,622 )
Proceeds from sale of property, vessels and
equipment – net 100 3,123
The excess of investee losses over the cost ( 20,494 ) 20,494 Net Cash Provided (Used in) by Investing Activities ( 46,123 ) 2,238,990
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Bank loans 107,615 ( 441,838 )
Other long-term payable ( 133,753 ) 1,136
Due from related parties 11,277 170,788
Due to related parties 2,606 ( 209 )
Net Cash Used in Financing Activities ( 12,255 ) ( 270,123 )
NET INCREASE IN CASH AND
CASH EQUIVALENTS 6,026 37,263
CASH AND CASH EQUIVALENTS
AT BEGINNING OF YEAR 118,854 81,591
CASH AND CASH EQUIVALENTS
(6)
79
BANK INA PERDANA
I
LAPORAN TAHUNAN 2012I
-PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued)
(Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
PT BAGUSNUSA SAMUDRA GEMILANG AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS (Continued)
FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2012 AND 2011 (Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated)
2012 2011
Cash and cash equivalents consist of:
Cash and cash equivalents 20,513 15,211
Current accounts with Bank Indonesia 104,301 103,372
Current accounts with other banks 66 271 Total cash and cash equivalents
124,880
118,854
Accompanying Notes to Consolidated Financial Statements which are an integral part of the consolidated financial statements.
-– –