Staff Site Universitas Negeri Yogyakarta

The Clash of Western and Eastern
Civilization

Email: sudrajat@uny.ac.id/

Background
• Menurut Samuel P Huttington karena adanya
benturan antarbudaya (Clash of Civilization)
antara budaya Eropa dengan budaya Timur.
• Perebutan hegemoni untuk menguasai wilayah
Laut Tengah.
• Koloni Yunani di pantai Asia Kecil merupakan
duri dalam daging bagi Persia.
• Bangsa Ionia dan Aeolia yang bermukim di
wilayah pantai Asia Barat diperlakukan buruk.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Darius I
This stone carving depicts Darius I, right, also known as Darius the Great, and his son and successor
Xerxes I. Darius I ruled the Persian Empire from 522 to 486 bc. He secured the outer borders of the
empire and reformed its internal organization, built highways, encouraged commerce, and organized a

postal system. Darius allowed freedom of worship among the many different ethnic groups in the vast
empire, earning their respect and goodwill.

Email: sudrajat@uny.ac.id/

Kasus Belly
 Persia didirikan oleh Cyrus pada tahun 549

SM. Persia memperluas wilyah kekuasaan
dengan menaklukkan Babylonia, Chaldea,
dan Mesir. Perluasan wilayah dilanjutkan
oleh Cambyses.
 Pada masa kekuasaan Darius I Persia telah
menguasai Lydia. Penguasaan Persia atas
wilayah-wilayah Asia Kecil dianggap sebagai
penjajahan oleh bangsa Ionia dan Aeolia.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

• Dominasi Persia di Asia Kecil menimbulkan
perlawanan. Salah satunya datang dari

Aristagoras, penguasa Miletus pada tahun 495
SM.
• Aristagoras meminta bantuan Yunani. Athena
sebagai fatherland bangsa Ionia memberikan
bantuan berupa kapal dan prajurit.
• Pada tahun 495 SM dengan bantuan Athena,
Aristagoras menyerang pasukan Persia di Lade.
Perlawanan Aristagoras dapat dipadamkan,
kota Miletus dihancurkan oleh pasukan
Darius.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Darius Dendam!
• Darius belum puas, dan ingin memberikan
hukuman kepada Athena yang membantu
Miletus.
• Darius berpendapat bahwa penguasaan Persia
atas bangsa Ionia di Asia Kecil tidak akan
efektif sebelum bangsa Yunani dapat
dikalahkan.

Email: sudrajat@uny.ac.id/

Persian War’s Map

Email: sudrajat@uny.ac.id/

The First Attack (490 BC)
• Tahun 492 SM Darius berusaha menyerang
Yunani, tetapi kapal mereka karam terkena
badai di Gunung Athos.
• Tahun 490 SM Darius menunjuk Datis dan
Arthaphernes untuk memimpin armada Persia
menyerang Yunani.
• Pasukan Persia berangkat dari P Samos
berlayar menyusuri Laut Aegea-Delos-Eretrea.
• Pasukan Persia atas saran Hippias bermalam di
Marathon (35 km dari Athena).
Email: sudrajat@uny.ac.id/

• Mendengar kedatangan pasukan Persia di

Marathon, Athena mencari bantuan dari polis
lain.
• Bantuan tidak diperoleh, kecuali dari Eretrea.
Pasukan Athena dibawah pimpinan Miltiades
dan Callimachus mempersiapkan diri menghadapi pasukan Persia.
• Pasukan Athena menempati posisi yang
strategis sehingga pasukan Persia dapat
dikalahkan. Kemenangan ini dikabarkan oleh
Phedipiades dengan lari dari MarathonAthena.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Interwar Period (490-480 BC)







Bangsa Yunani berusaha menggalang persatuan dan

kesatuan.
Bangsa Yunani membentuk pakta pertahanan untuk
mempertahankan diri dari serangan bangsa lain (Persia).
Pakta pertahanan tersebut disebut Delian League yang
berkedudukan di Delos.
Di Persia terjadi pergantian kekuasaan dimana Darius
meninggal yang kemudian diganti oleh putranya yang
bernama Xerxes.
Xerxes melanjutkan usaha Darius menaklukkan Yunani.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

The Second Attack (480 BC)
• Persiapan dalam rangka serangan ke Yunani
telah dimulai sejak tahun 483 SM.
• Xerxes menunjuk Mardonius, Achaemenes,
Masistes, dan Artemesia untuk memimpin 500
ribu pasukan Persia (darat dan laut)
• Pasukan Persia bergerak ke arah barat daya
menyeberangi Selat Dardanella.
• Gerakan pasukan Persia lancar, Thracia dan

Macedonia tidak melakukan perlawanan
Email: sudrajat@uny.ac.id/

The Battle of Thermophylae (480 BC)
• Dalam musyawarah di Corinthia, Sparta akan
menghadang pasukan Persia di Thermophylae
di bawah pimpinan raja mereka: Leonidas.
• Pasukan Sparta dapat dikalahkan, Leonidas
tewas dalam pertempuran tersebut.
• Pasukan Persia bergerak ke Attica dengan
tujuan Athena.
• Pasukan darat Persia memasuki Athena dan
membakar kota budaya tersebut. Penduduk
berlindung di Acropolis.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

The Battle of Salamis 480 BC

 Saat pasukan darat masuk Athena, sebagian
besar pasukan laut memasuki Teluk Salamis.

 Pasukan Persia berada di perairan yang sempit
sehingga tidak dapat menerapkan taktik perang.
 Pasukan Yunani di bawah pimpinan Pericles dan
Aristides berhasil mengalahkan pasukan Persia.
 Xerxes dan sebagian besar pasukan Persia
kembali ke negaranya.
 Xerxes meninggalkan 300 ribu pasukan dipimpin
Mardonius.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

The Battle of Plataea 479 BC
• Pasukan Persia dipimpin oleh Mardonius,
sedangkan pasukan Yunani dipimpin oleh
Pausanias.
• Tujuan Yunani adalah mengusir sisa-sisa
pasukan Persia yang masih bercokol di Yunani.
• Pertempuran terjadi di Plataea.
• Pasukan Persia dapat dikalahkan, Mardonius
dibunuh oleh prajurit Sparta bernama
Aeimnestus.

Email: sudrajat@uny.ac.id/

The Battle of Mycale
• Tujuan membebaskan koloni-koloni Yunani di
wilayah pantai Asia Kecil dari kekuasaan Persia.
• Pasukan Yunani dipimpin oleh Leotychides
sedangkan pasukan Persia dipimpin oleh
Tigranes.
• Pasukan Persia dapat dikalahkan, mereka
melarikan diri ke Sardis, dan sebagian ke Mesir.
• Pertempuran Mycale mengakhiri Perang YunaniPersia.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

• Yunani mencapai zaman keemasan dengan
kemajuan di segala sektor.
• Yunani memperkuat dominasinya di Laut
Tengah.
• Persia kehilangan daerah kekuasaannya di Asia
Kecil.
• Athena tampil sebagai imperium yang

menguasai polis-polis lainnya.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

PERANG PELOPONNESOS

Sudrajat
http://blog.uny.ac.id/sudrajat
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Introduction

• Thucydides menulis esensi Perang Pelopon-nesos sebagai … as

a contest arising on the one hand from desire for power and on
the other from fear of that same power.

• Donald Kagan (Ohio State University) membuat periodisasi
Peloponesia War dalam 3 periode: Periode I (431-421 SM), Masa
Damai (421-413 SM) Periode II (421-404 SM)


Email: sudrajat@uny.ac.id/

Background

• Hegemoni Athena menimbulkan keresahan di kalangan
polis-polis Yunani.
• Perang dagang antara Athena-Corinthia, dan AthenaMegara pada tahun 459 SM.
• Campur tangan Athena terhadap masalah dalam negeri
polis-polis Yunani.
• Tindakan Athena yang membantu kaum helot dengan
memberikan tempat berlindung di Naupactus.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

The Greece Empire

Email: sudrajat@uny.ac.id/

Epidamnus Affair
 Adalah perang saudara di Epidamnus pada tahun 436 SM.
yang menyeret intervensi polis-polis lainnya.

 Tahun 436 SM. kaum bangsawan yang terusir dari
Epidamnus bergabung dengan suku bar-bar menyerang kota
secara besar-besaran.
 Epidamnus minta bantuan Corcyra, tapi ditolak.
 Penduduk kota Epidamnus akhirnya meminta orakel Delphi.

Email: sudrajat@uny.ac.id/

Battle of sybota
• Orakel Delphi (Apollo): untuk menyelamatkan
kota, mereka harus menyerahkan kekuasaan
kepada bangsa pendiri Epidamnus (Corinthia).
• Epidamnus menyerahkan kekuasaan kepada
Corinthia.
• Corinthia segera mengirimkan pasukan dalam
jumlah besar ke Epidamnus di bawah pimpinan
Xenoclides.
• Pasukan Corinthia didukung oleh: Elis, Megara,
Leucas, Ambracia, dan Anactorium.

Email: sudrajat@uny.ac.id/

• Corcyra melihat kehadiran pasukan Corinthia dan sekutunya ke
Epidamnus, mempersiapkan pasukan untuk menghadapinya.
• Angkatan laut Corcyra dipimpin oleh Meikiades, Aisimedes dan
Eurybatus. Mereka juga meminta bantuan Athena.
• Angkatan laut Corcyra-Athena berhadapan dengan angkatan laut
Corinthia dan sekutu-sekutunya.
• Corinthia menarik pasukannya dari Sybota karena Athena mulai
memperkuat pasukan.

Email: sudrajat@uny.ac.id/

Peloponnesian League Conference
• Tahun 432 SM. diadakan konferensi polis-polis
anggota Liga Peloponnesos yang bertujuan mengambil
tindakan bersama dalam menghadapi Athena.
• Konferensi juga dihadiri oleh utusan dari Athena.
• Sparta meminta agar Athena tidak lagi melakukan
tindakan yang merugikan polis lain.
• Athena menolak, dan menyatakan bahwa heroismenya
dalam “Persian War” harus dihormati.
• Akhirnya Sparta memproklamirkan perang melawan
Athena.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

The First Period (431-421 BC)
• Donald Kagan menyebut perang pada periode I sebagai “The
Archidamian War “ untuk mengapreciate kecerdasan raja Sparta
(Archidamus II).
• Archidamus II berpendapat bahwa perang frontal tidak akan dapat
menghancurkan Athena. Strategi yang diterapkan adalah
memperlemah perekonomian Athena dengan cara menguasai
wilayah-wilayah Attica yang menyediakan bahan makanan bagi
Athena. Sparta juga menghancurkan tanaman pangan yang
ditemukan
Email: sudrajat@uny.ac.id/









Pericles Strategy
Pericles juga menghindari perang terbuka dengan
perhitungan Sparta memiliki angkatan darat yang kuat.
Pericles mengumpulkan penduduk Athena di dalam
benteng Pireus.
Kota Athena dilanda wabah penyakit karena pengumpulan
penduduk tersebut.
Oleh karena itu banyak penduduk yang mati karena
serangan wabah tersebut, termasuk Pericles.
Berkembangnya wabah penyakit didengar Archidamus II
yang kemudian menarik pasukan dari Attica.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Cleon Strategy
• Setelah kematian Pericles, Cleon dipilih menjadi
archon (raja). Sedangkan strategoi dipegang oleh
Demosthenes.
• Cleon berpendapat bahwa untuk mempertahankan
Athena mereka harus keluar menyerang dan
menguasai wilayah pantai Peloponnesos.
• Maka pada 425 SM Demosthenes menyerang
Ambracia dan wilayah-wilayah pantai Peloponnesos.
• 425 SM Athena menguasai Pylos.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

• 423 SM pasukan Sparta di bawah pimpinan Brasidas
menyerang Boetia (sumber kekuatan ekonomi Athena).
• Dalam sebuah pertempuran di Amphipolis Cleon
tewas, Brasidas juga tewas.
• Thucydides yang diperintahkan untuk segera membantu
Cleon datang terlambat.
• Thucydides kemudian dibuang ke Thracia.
• Athena-Sparta mengadakan perjanjian perdamaian pada
tahun 421 SM.
• Perjanjian perdamaian mungkin didasarkan pada
kematian Cleon dan Brasidas.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Peace of Nicias (421-413BC)
Donald Kagan menyebut sebagai “Peace of Nicias” untuk
mengenang kemampuan diplomatis Nicias dalam
perundingan tersebut.
Delegasi Sparta dipimpin oleh Pleistoanax sedangkan
delegasi Athena dipimpin oleh Nicias.
Mereka sepakat untuk memberikan kebebasan kepada
seluruh penduduk Yunani untuk mengadakan upacara
keagamaan di manapun.
Sparta mengembalikan kota Amphipolis kepada Athena.
Athena mengembalikan Coryphasium, Cythera, Methana,
Pteleum dan Atlanta kepada Sparta.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Invasion to Sicily
Masa damai yang berlangsung 8 tahun ditandai
dengan upaya memperkuat diri dari masingmasing pihak.
Pada tahun 415 SM pasukan Athena di bawah
pimpinan Alkibiades melakukan invasi militer
ke Sicilia dengan alasan membantu koloninya di
Apenina tersebut dari serangan Syracusa.
Alkibiades kemudian menyerahkan pimpinan
pasukan kepada Nicias dan Demosthenes.
Syracusa meminta bantuan kepada Sparta,
dimulailah peperangan baru Athena-Sparta.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

The Second Period (413-404)
Sparta mengumumkan perang baru melawan Athena
sembari mengirimkan pasukan ke Syracusa di
bawah pimpinan Gylippus.
Pasukan Athena dibantu oleh pasukan dari Corinthia
dan polis-polis lain yang tergabung dalam Liga
Peloponnesos.
Atas saran Alkibiades (membelot ke Sparta) pasukan
Sparta harus menduduki Decelea, untuk
menghambat pasokan bahan pangan dari luar.
Dengan strategi tersebut Athena menjadi lemah baik
secara politis maupun ekonomis.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Battle of Great Harbors: The Turning Point
Pertempuran di Sicilia dimenangkan oleh Sparta.
Kekalahan Athena disebabkan oleh jatuhnya mental
pasukannya.
Gylippus mendorong Syracusa membangun angkatan
laut untuk mengimbangi pasukan Athena.
Dalam pertempuran di Great Harbour pasukan Athena
di bawah pimpinan Nicias menyerah kepada pasukan
Sparta yang dipimpin Gylippus
Sparta mendorong polis-polis lain: Lesbos, Chios,
Eretria, Decelea, untuk memberontak kepada
Athena.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

The Last Battle
Persia memberikan bantuan kepada Sparta berupa
uang, kapal, dan perlengkapan perang lainnya.
Pertempuran terakhir yang menentukan adalah
pertempuran di Aegostomi tahun 405 SM.
Dalam pertempuran itu pasukan Sparta dibawah
pimpinan Lysander berhasil menghancurkan
pasukan Athena.
Pada tahun 404 SM pasukan Athena menyerah
kepada Sparta.
Perang Peloponnesos yang telah berjalan 27 tahun
berakhir.
Email: sudrajat@uny.ac.id/

Email: sudrajat@uny.ac.id/