Konsideran Perda No 06 Thn 2010 Perubahan APBD 2010 ok

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG
NOMOR : 6 TAHUN 2010
TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH
TAHUN ANGGARAN 2010
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA

Menimbang

:

TANGERANG

a. bahwa sehubungan dengan perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD, keadaan yang menyebabkan
pergeseran antar unit organisasi, antar kegiatan dan antar jenis belanja, keadaan yang menyebabkan sisa lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk pembiayaan dalam tahun anggaran berjalan, maka perlu dilakukan perubahan APBD tahun
anggaran 2010;
b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perubahan APBD Tahun Anggaran 2010 perlu ditetapkan dengan peraturan
daerah.

i

Mengingat

:


1.

2.

4.

5.

6.

7.
8.

9.

10.

Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang
(Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3518);


G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

3.

Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (Lembaran Negara Tahun 1985
Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3312 sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang
Nomor 12 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Nomor

3569);

Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685) sebagaimana
telah diubah dengan Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2000 Nomor 246 Tambahan Lembaran Negara Nomor 4048);
Undang-undang Nomor 21 Tahun 1997 tentang Bea Perolehaan Hak Atas Tanah dan Bangunan
(Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3688);
Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 385;
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4355);
Undang-undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4389);
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4400);

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
ii

11.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

G
AN id

ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

12.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah. (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548);

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah. (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4438);
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4090);
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 Tentang Pajak Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4138);
Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2001 Tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2001 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4139);
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan
Anggota DPRD sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2005 tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan
Protokoler Dan Keuangan Pimpinan Dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 94, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4540);
Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4502);
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntasi Keuangan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4503);
iii

19.

Peraturan Pemerintah Nomor 54 Tahun 2005 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 136, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4574);

20.

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4575);

22.

23.

24.

25.


26.
27.

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

21.


Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4576);
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4577);
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578);
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar
Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4585);
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Nomor
4614);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Peraturan Daerah Kota Tangerang Nomor 9 Tahun 2007 tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan
Daerah;

iv

Dengan persetujuan bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH DAN WALIKOTA TANGERANG


Menetapkan

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

MEMUTUSKAN:

: PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN
DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010.
Pasal 1

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 semula berjumlah Rp. 1.474.981.064.704,30 sejumlah
Rp. 169.994.213.472,30 sehingga menjadi Rp. 1.644.975.278.176,60 dengan rincian sebagai berikut:
1. Pendapatan
a. Semula
b. Bertambah/(berkurang)
Jumlah Pendapatan setelah Perubahan

Rp 1.175.683.314.535,35
Rp
153.394.751.278,15
Rp. 1.329.078.065.813,50

2. Belanja
a. Semula
b. Bertambah/(berkurang)
Jumlah Belanja setelah Perubahan

Rp
Rp

1.474.981.064.704,30
169.994.213.472,30
Rp. 1.644.975.278.176,60

Suplus/(Defisit) setelah Perubahan

3

Pembiayaan Daerah :
a. Penerimaan
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah Penerimaan setelah Perubahan

Rp. (315.897.212.363,10)

Rp. 314.297.750.168,95
Rp. 52.420.074.802,05
Rp. 366.717.824.971,00

v

b.

Pengeluaran
1) Semula
Rp. 15.000.000.000,00
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. 35.820.612.607,90 Jumlah Pengeluaran setelah Perubahan
Rp. 50.820.612.607,90

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt
Jumlah Pembiayaan Netto setelah Perubahan

Rp. 315.897.212.363,10

Sisa lebih pembiayaan anggaran setelah Perubahan

Rp.

0,00

Pasal 2

(1) Pendapatan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari:
a. Pendapatan Asli Daerah
1) Semula
Rp. 186.527.655.806,35
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. 1.878.382.764,15
Jumlah pendapatan asli daerah setelah Perubahan
Rp. 188.406.038.570,50
b. Dana Perimbangan
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah dana perimbangan setelah Perubahan

Rp. 816.544.302.166,00
Rp. 39.653.031.532,00
Rp. 856.197.333.698,00

c. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
1) Semula
Rp. 172.611.356.563,00
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. 111.863.336.982,00
Jumlah lain-lain pendapatan daerah yang sah setelah Perubahan
Rp. 284.474.693.545,00
(2) Pendapatan Asli Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pendapatan:
a. Pajak Daerah
1) Semula
Rp. 144.269.343.930,50
2) Bertambah/(berkurang)
Rp.
1.424.000.000,00
Jumlah pajak daerah setelah Perubahan
Rp. 145.693.343.930,50
vi

b.

c.

Rp. 27.092.576.220,83
Rp.
454.382.764,15
Rp. 27.546.958.984,98

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan
1) Semula
Rp. 12.195.485.655,02
2) Bertambah/(berkurang)
Rp.
Jumlah hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan setelah Perubahan Rp. 12.195.485.655,02

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

d.

Retribusi Daerah
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah retribusi daerah setelah Perubahan

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah
1) Semula
Rp. 2.970.250.000,00
2) Bertambah/(berkurang)
Rp.
Jumlah lain-lain pendapatan asli daerah setelah Perubahan

Rp. 2.970.250.000,00

(3) Dana Perimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pendapatan:
a. Dana Bagi Hasil
1) Semula
Rp. 320.012.422.166,00
2) Bertambah/(berkurang)
Rp.
39.653.031.532,00
Jumlah dana bagi hasil setelah Perubahan
Rp. 359.665.453.698,00
b. Dana Alokasi Umum
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah dana alokasi umum setelah Perubahan
c.

Dana Alokasi Khusus
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah dana alokasi khusus setelah Perubahan

vii

Rp. 488.979.280.000,00
Rp.
Rp. 488.979.280.000,00

Rp. 7.552.600.000,00
Rp.
Rp. 7.552.600.000,00

(4) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri dari jenis pendapatan:
a.

c.

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

b.

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
1) Semula
Rp. 167.611.356.563,00
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. 36.716.273.906,00
Jumlah dana bagi hasil pajak setelah Perubahan
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah dana bagi hasil pajak setelah Perubahan

Rp.
Rp.

Rp. 204.327.630.469,00

77.147.063.076,00
Rp. 77.147.063.076,00

Bantuan Keuangan dari Propinsi atau dari Pemerintah daerah lainnya
1) Semula
Rp. 5.000.000.000,00
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. (2.000.000.000,00)
Jumlah bantuan keuangan dari propinsi atau dari dari pemerintah daerah lainnya setelah Perubahan Rp. 3.000.000.000,00

Pasal 3

(1) Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 terdiri dari:
a. Belanja Tidak Langsung
1) Semula
Rp. 610.532.953.080,15
2) Bertambah/(berkurang)
Rp.
93.373.289.076,00
Jumlah belanja tidak langsung setelah Perubahan
b. Belanja Langsung
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah belanja langsung setelah Perubahan

viii

Rp.
Rp.

Rp. 703.906.242.156,15

864.448.111.624,15
76.620.924.396,30
Rp. 941.069.036.020,45

(2)

Belanja Tidak Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis belanja:
a. Belanja Pegawai
1) Semula
Rp. 568.539.766.760,15
2) Bertambah/(berkurang)
Rp.
93.073.289.076,00
Jumlah belanja pegawai setelah Perubahan
Rp. 661.613.055.836,15

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

b. Belanja Hibah
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah belanja Hibah setelah Perubahan

Rp.
Rp.

c. Belanja Bantuan Sosial
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah belanja bantuan sosial setelah Perubahan

Rp.
Rp.

d. Belanja Bantuan Keuangan
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah belanja bantuan sosial setelah Perubahan

Rp.
Rp.

e. Belanja Tidak Terduga
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah belanja tidak terduga setelah Perubahan

Rp.
Rp.

14.415.000.000,00
300.000.000,00
Rp. 14.715.000.000,00

25.590.186.320,00
0,00
Rp. 25.590.186.320,00

988.000.000,00
0,00
Rp.

1.000.000.000,00
-

(3) Belanja Langsung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis belanja:
a. Belanja Pegawai
1) Semula
Rp. 280.309.787.121,00
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. (3.704.357.846,50)
Jumlah belanja pegawai setelah Perubahan

ix

988.000.000,00

Rp. 1.000.000.000,00

Rp. 276.623.879.274,50

b. Belanja Barang dan Jasa
1) Semula
Rp.
2) Bertambah/(berkurang)
Rp.
Jumlah belanja barang dan jasa setelah Perubahan

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

c. Belanja Modal
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah belanja modal setelah Perubahan

Rp.
Rp.

255.259.867.739,00
22.389.187.752,00
Rp. 277.649.055.491,00

328.918.806.764,15
57.936.094.490,80
Rp. 386.796.101.254,95

Pasal 4

(1) Pembiayaan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri dari jenis pembiayaan:
a. Penerimaan
1) Semula
Rp. 314.297.750.168,95
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. 52.420.074.802,05
Jumlah penerimaan setelah Perubahan
b. Pengeluaran
1) Semula
2) Bertambah/(berkurang)
Jumlah pengeluaran setelah Perubahan

Rp. 366.717.824.971,00

Rp. 15.000.000.000,00
Rp. 35.820.612.607,90

(2) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri dari jenis pembiayaan:
SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya
1) Semula
Rp. 314.297.750.168,95
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. 52.420.074.802,05
Jumlah SiLPA tahun anggaran sebelumnya setelah Perubahan

x

Rp.

50.820.612.607,90

Rp. 366.717.824.971,00

(3) Pengeluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari jenis pembiayaan:
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
1) Semula
Rp. 15.000.000.000,00
2) Bertambah/(berkurang)
Rp. 35.820.612.607,90
Jumlah penyertaan modal (investasi) daerah setelah Perubahan

Rp. 50.820.612.607,90

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

Pasal 5

(1) Dalam keadaan darurat, pemerintah daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia anggarannya, yang selanjutnya
diusulkan dalam rancangan perubahan APBD, dan/atau disampaikan dalam laporan realisasi anggaran;
(2) Keadaan darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. bukan merupakan kegiatan normal dari aktivitas pemerintah daerah dan tidak dapat diprediksikan sebelumnya;
b. tidak diharapkan, terjadi secara berulang;
c. berada di luar kendali dan pengaruh pemerintah daerah; dan
d.memiliki dampak yang signifikan terhadap anggaran dalam rangka pemulihan yang disebabkan oleh keadaan darurat.
Pasal 6

Uraian Lebih lanjut Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam pasal 1, tercantum dalam
Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah ini, terdiri dari:
1. Lampiran I
2. Lampiran II
1. Lampiran III
4.
5.
6.
7.
8.

Ringkasan Perubahan APBD;
Ringkasan Perubahan APBD menurut urusan Pemerintah Daerah dan Organisasi SKPD;
Rincian Perubahan APBD menurut Urusan Pemerintah Daerah, Organisasi SKPD, Pendapatan, Belanja dan
Pembiayaan;
Lampiran IV Rekapitulasi Perubahan Belanja Menurut Urusan Pemerintahan Daerah, Organisasi SKPD, Program dan
Kegiatan;
Lampiran V
Rekapitulasi Perubahan Belanja Daerah untuk Keselarasan dan Keterpaduan Urusan Pemerintahan Daerah dan
Fungsi dalam Kerangka Pengelolaan Keuangan Negara;
Lampiran VI
Daftar Perubahan Jumlah Pegawai Per Golongan dan Per Jabatan;
Lampiran VII Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang telah ditetapkan dengan peraturan daerah;
Lampiran VIII Daftar Kegiatan-Kegiatan Tahun Anggaran Sebelumnya yang Belum Diselesaikan dan Dianggarkan Kembali
Dalam Tahun Anggaran ini;
xi

9. Lampiran IX

Daftar Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah.
Pasal 7

Walikota menetapkan Peraturan tentang Perubahan Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagai landasan
operasional pelaksanaan APBD.

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

Pasal 8

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran
Daerah.

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kota Tangerang
Pada tanggal, 18 Oktober 2010
SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG

TTD
H.M. HARRY MULYA ZEIN
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2010 NOMOR 6
xii

Ditetapkan di Tangerang.
Pada tanggal, 18 Oktober 2010
WALIKOTA TANGERANG

TTD
H. WAHIDIN HALIM

G
AN id
ER go.
NG ta.
TA gko
TA ran
KO e
H ang
TA .t
IN ww
ER /w
M p:/
PE htt

LAMPIRAN
PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG
NOMOR : 06 TAHUN 2010
TANGAL : 18 OKTOBER 2010

TENTANG

PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

TAHUN ANGGARAN 2010
xiii