Materi PKn SMA Kelas X (Arti penting nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara) []

Materi PKn SMA Kelas X (Arti penting nasionalisme dan patriotisme dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara)
Penjajahan yang menyebabkan penderitaan dan penindasan berkepanjangan melahirkan rasa
nasionalisme pada diri bangsa Indonesia. Kesadaran nasional ini dipengaruhi oleh faktor dari
dalam dan dari luar. Faktor dari luar adalah kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 dan
gerakan kemerdekaan di negaranegara Asia, seperti Cina, Turki, India, dan Filipina.
Peristiwa-peristiwa tersebut memberi kesadaran kepada bangsa Indonesia bahwa orang Asia
pun mampu untuk merdeka dan mengalahkan bangsa Eropa. Faktor dari dalam adalah
keadaan yang tertindas, terbelakang, dan penderitaan yang terus-menerus sehingga
melahirkan keinginan untuk merdeka, bebas, dan maju.
Bangkitnya kesadaran kebangsaan di Indonesia ditandai dengan tumbuhnya berbagai
organisasi pergerakan. Sementara kebangsaan (nasionalisme) di panggung politik
internasional, tumbuh pada awal abad ke-20 yang ditandai dengan kebangkitan dunia Timur
(negara Asia), seperti India, Cina, dan Filipina.
Perkembangan nasionalisme di Indonesia melalui tahap-tahap berikut.
a. Masa perintis
Masa perintis adalah masa di mana semangat kebangsaan melalui pembentukan organisasiorganisasi pergerakan mulai dirintis. Masa ini ditandai dengan munculnya pergerakan Budi
Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Hari kelahiran Budi Utomo kemudian diperingati sebagai
Hari Kebangkitan Nasional.
b. Masa penegas
Masa penegas merupakan masa mulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa

Indonesia yang ditandai dengan adanya peristiwa Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.
Masyarakat Indonesia yang beraneka ragam, melalui Sumpah Pemuda tersebut menyatakan
diri sebagai satu bangsa yang memiliki satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu
Indonesia.

c. Masa percobaan
Melalui organisasi pergerakan, bangsa Indonesia mencoba meminta kemerdekaan dari
Belanda. Organisasi-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI (Gabungan Politik
Indonesia) tahun 1938 mengusulkan Indonesia Berparlemen. Tetapi, perjuangan menuntut
Indonesia merdeka tersebut belum berhasil.
d. Masa pendobrak
Semangat dan gerakan nasionalisme Indonesia pada masa ini telah berhasil mendobrak
belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945. Sejak saat itu, bangsa Indonesia menjadi bangsa merdeka, bebas, dan sederajat
dengan bangsa lain.
Nasionalisme telah mendasari pembentukan negara kebangsaan Indonesia modern. Semangat
kebangsaan ini dibangun dan digelorakan oleh para putraputri bangsa Indonesia, khususnya
di kalangan terpelajar. Kalangan ini mulai menyadari bangsa mereka adalah bangsa jajahan
yang harus berjuang meraih kemerdekaan jika ingin menjadi bangsa merdeka dan sederajat
dengan bangsa-bangsa lain. Mereka berasal dari berbagai daerah dan suku bangsa yang

merasa satu nasib dan penderitaan sehingga mau bersatu menggalang kekuatan bersama.
Nasionalisme Indonesia tidak bersifat internasionalisme yang berarti memperluas wilayah
bangsa. Nasionalisme Indonesia juga tidak bersifat ekspansif sebab hal itu tidak sesuai
dengan wilayah bangsa yang memiliki. Nasionalisme Indonesia tidak bersifat sempit yang
hanya mementingkan atau mengutamakan kelompok, wilayah, atau golongan tertentu karena
tidak mencerminkan semangat kebersamaan, serta perasaan senasib dan sependeritaan. Selain
itu, nasionalisme Indonesia tidak bersifat mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan
bangsa lain (chauvinisme) karena menyadari bahwa di luar bangsa Indonesia masih terdapat
bangsa-bangsa lain yang memiliki hak hidup sama dan sederajat dengan bangsa kita. Justru
keberadaan bangsa-bangsa lain tersebut menyadarkan kita bahwa bangsa Indonesia adalah
bagian dari masyarakat dunia.